You are on page 1of 17

ANGGARAN DASAR KELOMPOK KONTAK TANI NELAYAN ANDALAN

MUKADIMAH
Dengan Berkat dan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa bahwa Nusantara dengan kekayaan sumberdaya alam dan sumberdaya manusia dibidang pertanian, perikanan dan kehutanan sebagai negara agraris dan negara maritim adalah anugrah Tuhan Yang Maha Esa bagi bangsa Indonesia. Anugrah Tuhan Yang maha Esa tersebut memanggil setiap anak bangsa untuk mendayagunakan, melindungi, melestarikan dan meningkatkan mutu bagi semua generasi dalam Negara Kesatuan Republik Indonesi (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Untuk mengelola sumber-sumber daya tersebut secara bertanggungjawab dan mewujudkan citacita mencerdaskan dan mensejahterakan kehidupan bangsa, khususnya petani dan nelayan, sekaligus membangun kehidupan bersama yang jujur, adil, rukun, damai dan sejahtera, maka dibentuklah Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (kelompok KTNA). Untuk memelihara semangat juang mewujudkan visi, misi dan tujuan Kelompok KTNA, maka dirumuskan dan ditetapkan mukadimah beserta jabarannya kedalam bab-bab bersama pasalpasal didalam Anggaran Dasar. BAB I PENGERTIAN Pasal 1 1. Petani nelayan adalah pengelola usaha dibidang pertanian, perikanan dan kehutanan yang terdiri dari tani nelayan dewasa, wanita tani nelayan dan pemuda tani nelayan. 2. Kelompok Tani nelayan adalah kumpulan petani nelayan yang tumbuh dan berkembang secara terorganisir berdasarkan keakraban, keserasian dan kesamaan kepentingan dalam mendayagunakan, meningkatkan mutu dan melestarikan sumberdaya pertanian, perikanan, kelautan dan kehutanan untuk bekerjasama meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan anggotanya. 3. Kontak tani nelayan adalah petani nelayan yang berhasil dan dipilih menjadi ketua kelompok tani nelayan dan atau pengurus kelompok tani nelayan yang ditokohkan oleh anggotanya berdasarkan musyawarah. 4. KTNA adalah kontak tani nelayan yang diandalakan dan dipilih untuk mewakili aspirasi petani nelayan dari tingkat desa/kelurahan sampai dengan tingkat nasional, yang diputuskan dalam Rembug Peripurna ditingkatnya serta ditetapkan oleh pengurus setingkat diatasnya. 5. Kelompok KTNA adalah organisasi profesi yang bersifat sosial ekonomi sebagai lembaga masyarakat yang tumbuh dari bawah dan bersifat independen. 6. Ahli Andalan adalah petani nelayan yang pernah menjadi pengurus kelompok KTNA yang mempunyai keahlian, ketrampilan dan kepedulian dalam bidang pertanian, peternakan dan kehutanan sebagai anggota Dewan Pertimbangan Organisasi yang dipilih dalam Rembug Paripurna kelompok KTNA ditingkatnya. 7. Rembug adalah forum musyawarah pengurus kelompok KTNA ditingkatnya untuk membahas masalah yang dihadapi petani nelayan dalam pengembangan usahanya sebagai bahan untuk menyusun kebijakan, rencana dan program kerja, serta keputusan keputusan kelompok KTNA.

8. Mimbar sarasehan adalah forum konsultasi dan dialog antara kelompok KTNA dengan pemerintah ditingkatnya yang menghasilkan kesepakatan-kesepakatan untuk memecahkan masalah yang dihadapi bersama. BAB II NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN Pasal 2 Nama Organisasi ini bernama kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan disingkat Kelompok KTNA Pasal 3 Waktu Kelompok KTNA didirikan pada tanggal 12 September 1971 di Cihea, Jawa barat, diformalkan pada Rembug Peripurna di Cipanas tanggal 5 Juni 2000, dilegalkan dengan Akta Notaris Titiek Irawati S, SH dengan Nomor Akte : 54 tanggal 25 Agustus 2006 untuk jangka waktu yang tidak ditentukan. pasal 4 Kedudukan Pusat Organisasi berkedudukan di Ibu Kota Negara Republik Indonesia BAB III DASAR, AZAS DAN TUJUAN Pasal 5 Dasar Kelompok KTNA berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 6 Azas 1. Dalam pembinaan keanggotaan berazaskan pada peningakatan keimanan dan ketaqwaan pada Tuhan Ynag Maha Esa 2. Dalam mengembangkan usaha dan melaksanakan program Organisasi berazaskan pada semangat pengabdian untuk mewujudkan cita-cita perjuangan bangsa, khususnya petani nelayan Pasal 7 Tujuan 1. Mengembangkan Profesionalisme petani nelayan 2. Membangun rasa tanggungjawab, kesetiakawanan dan keadilan social 3. Menumbuh-kembangkan dan melestarikan nilai-nilai perjuangan mengentaskan kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan.

kTNA

dalam

4. Membangun watak petani nelayan yang beretos kerja tinggim berdisiplin, produktif, berkualitas, hemat dan mandiri, serta berperilaku mulia dalam kehidupan. BAB IV KEDAULATAN Pasal 8 Kedaulatan Tertinggi Kedaulatan Tertinggi berada pada anggota dalam Rembug Paripurna disetiap tingkatan BAB V FUNGSI Pasal 9 1. Menyalurkan aspirasi masyarakat petani nelayan kepada lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif, serta pihak lainnya untuk kemajuan di bidang pertanian, perikanan dan kehutanan. 2. Mengkomunikasikan kebijakan dan informasi edukasi dibidang pertanian, perikanan dan kehutanan. 3. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani nelayan untuk menerapkan teknologi tepat guna dan modern dari produksi sampai pemasaran dengan memperhatikan pelestarian dan peningkatan mutu lingkungan. BAB VI KODE ETIK Pasal 10 1. Setiap anggota mengembangkan solidaritas, memegang teguh moral keagamaan, menghormati hukum dan nilai-nilai luhur budaya bangsa. 2. Setiap anggota wajib menjaga kehormatan organisasi dengan memegang teguh Anggaran Dasar, Anggaran rumah Tangga dan produk-produk hukum organisasi. BAB VII KEANGGOTAAN Pasal 11 1. Anggota Kelompok KTNA terdiri dari anggota utama, anggota biasa dan anggota kehormatan 2. Anggota utama adalah pengurus kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan sesuai jenjangnya 3. Anggota biasa adalah petani nelayan yang tergabung dalam kelompok Tani Nelyan di tingkat Desa/kelurahan. 4. Anggota kehormatan adalah pemerhati dan berjasa dalam mengembangkan organisasi kelompok KTNA dan pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan.

BAB VIII

HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA Pasal 12 1. Anggota utama dan biasa memiliki hak bicara, hak dipilih dan memilih, serta hak membela diri. 2. Anggota kehormatan mempunyai hak menghadiri rembug-rembug dan hak bicara Pasal 13 Kewajiban-kewajiban anggota Setiap anggota wajib : 1. Mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran dan ketetapan-ketetapan organisasi. 2. Melaksanakan program-program organisasi. BAB IX PELANGGARAN, SANKSI, PEMBERHENTIAN Pasal 14 Pelanggaran Setiap anggota yang terbukti melanggar Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, berbagai peraturan ketentuan organisasi, dipandang sebagai pelanggaran Disiplin Organisasi. Pasal 15 Sanksi Setiap anggota yang dengan cukup alasan telah melakukan pelanggaran Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga atau pelanggaran disiplin organisasi dapat dikenakan sanksi. Pasal 16 Pemberhentian Setiap anggota dapat diberhentikan status keanggotaannya atau status dalam kepengurusan organisasi karena meninggal dunia, atas permintaan sendiri, atau melanggar disiplin organisasi. BAB X PENGURUS ORGANISASI Pasal 17 Susunan Organisasi Susunan Organisasi terdiri kelompok KTNA Desa/Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi dan Nasional Pasal 18 Pengurus organisasi kelompok KTNA terdiri dari pengurus kelompok KTNA Desa/Kelurahan, pengurus kelompok KTNAKecamatan, pengurus kelompok KTNA kabupaten/kota, pengurus kelompok KTNA Provinsi dan pengurus kelompok KTNA Nasional. Rumah Tangga, peraturan-peraturan

Pasal 19 Wewenang dan kewajiban kelompok KTNA Nasional 1. Secara kolektif berwenang sebagai penyelenggara tertinggi organisasi dalam menjalankan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Peraturan organisasi, Rembug rembug dan Mimbar sarasehan Nasional. 2. Membuat Peraturan organisasi. 3. Menyusun Program Umum Organisasi. 4. Menetapkan dan melantik usulan komposisi dan personalia pengurus kelompok KTNA Provinsi sesuai dengan hasil Rembug paripurna. 5. Melakukan pembinaan organisasi sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga sampai kelompok KTNA Kabupaten/kota. 6. Menyampaikan informasi kepada seluruh jajaran organisasi melalui pengurus kelompok KTNA Provinsi. Pasal 20 Wewenang dan kewajiban kelompok KTNA Provinsi 1. Secara kolektif adalah pelaksana organisasi di Provinsi 2. Menjabarkan kebijakan organisasi di Provinsi 3. Menyusun program kerja dengan mengacu kepada program Umum kelompok KTNA Nasional 4. Menetapkan dan melantik usulan komposisi dan personalia pengurus kelompok KTNA Kabupaten/Kota sesuai dengan hasil Rembug paripurna. 5. Melakukan pembinaan organisasi sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga sampai kelompok KTNA Kecamatan 6. Menyampaikan informasi kepada seluruh jajaran organisasi melalui pengurus kelompok KTNA Kabupaten/kota 7. Memberikan laporan kegiatan secara berkala kepada pengurus kelompok KTNA Nasional. Pasal 21 Wewenang dan kewajiban kelompok KTNA Kabupaten/Kota 1. Secara kolektif berwenang sebagai penyelenggara tertinggi organisasi di Kabupaten/Kota 2. Menjabarkan kebijakan organisasi di Kabupaten/kota 3. Menyusun program kerja dengan mengacu kepada program Umum kelompok KTNA Provinsi 4. Menetapkan dan melantik usulan komposisi dan personalia pengurus kelompok KTNA Kecamatan sesuai dengan hasil Rembug paripurna. 5. Melakukan pembinaan organisasi sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga sampai kelompok KTNA Desa/Kelurahan 6. Menyampaikan informasi kepada seluruh jajaran organisasi melalui pengurus kelompok KTNA Kecamatan 7. Memberikan laporan kegiatan secara berkala kepada pengurus kelompok KTNA Provinsi Pasal 22 Wewenang dan kewajiban kelompok KTNA Kecamatan 1. Secara kolektif berwenang sebagai penyelenggara tertinggi organisasi di Kecamatan 2. Menjabarkan kebijakan organisasi di Kecamatan 3. Menyusun program kerja dengan mengacu kepada program Umum kelompok KTNA Kabupaten/kota

4. Menetapkan dan melantik usulan komposisi dan personalia pengurus kelompok KTNA Desa/kelurahan sesuai dengan hasil Rembug paripurna. 5. Melakukan pembinaan organisasi sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga sampai ke kelompok Tani-Nelayan 6. Menyampaikan informasi kepada seluruh jajaran organisasi melalui pengurus kelompok KTNA Desa/Kelurahan 7. Memberikan laporan kegiatan secara berkala kepada pengurus kelompok KTNA Kabupaten/kota Pasal 23 Wewenang dan kewajiban kelompok KTNA Desa/Kelurahan 1. Secara kolektif berwenang sebagai penyelenggara tertinggi organisasi di Kecamatan 2. Menyusun program kerja dengan mengacu kepada program Umum kelompok KTNA Kecamatan 3. Menetapkan dan melantik usulan komposisi dan personalia pengurus kelompok TaniNelayan. 4. Memberikan laporan kegiatan secara berkala kepada pengurus kelompok KTNA Kecamatan Pasal 24 kelompok kerja Kelompok kerja dapat dibentuk oleh pengurus di semua tingkatan sesuai kebutuhan dan kemampuan Pasal 25 Masa Jabatan Pengurus Masa jabatan pengurus dalam semua jenjang organisasi selama 5 tahun, dan dapat dipilih kembali BAB XI DEWAN DAN TIM AHLI Pasal 26 Dewan-dewan dan tim ahli 1. Dewan pembina berperan untuk membina dan melindungi keberadaa kelompok KTNA 2. Dewan Penasehat berperan untuk memberikan nasehat agar kelompok KTNA dapat berjalan sesuai tujuan organisasi 3. Dewan Pertimbangan Organisasi berperan memberikan pertimbangan atas permintaan pengurus kelompok KTNA 4. Tim Ahli bertugas untuk melaksanakan pekerjaa/kegiatan yang diberikan oleh pengurus kelompo KTNA sesuai keahliannya BAB XII KEUANGAN DAN LEMBAGA EKONOMI Pasal 27 Keuangan

Keuangan organisasi bersumber dari : 1. 2. 3. 4. Dana abadi yang bersumber dari anggota Sumbangan yang tidak mengikat Usaha lembaga ekonomi Kelompok KTNA Kegiatan lain yang syah menurut hukum Pasal 28 Lembaga Ekonomi Kelompok KTNA dapat mendirikan lembaga-lembaga ekonomi berbentuk badan usaha, yayasan, koperasi, Asosiasi, dan lain-lain sesuai kebutuhan BAB XIII REMBUG KELOMPOK KTNA Pasal 29 Rembug Paripurna Nasional Ayat 1 1. Diadakan lima tahun sekali 2. Peserta adalah pengurus Nasional dan 3 orang utusan provinsi, 3 orang utusan Kabupaten/Kota yang mewakili Dewasa, Wanita maupun pemuda 3. Berwenang mengunah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga 4. Menetapkan program umum Organisasi lima tahunan 5. Menilai pertanggungjawaban ketua umum Kelompok KTNA Nasional 6. Memilih ketua umum sekaligus ketua tim Fprmatur penyusunan Pengurus Kelompok KTNA Nasional periode berikutnya. 7. Membuat keputusan dan ketetapan -ketetapan Organisasi Ayat 2 Rembug Paripurna di tingkat daerah dilaksanakan hal yang sama sesuai dengan tingkatannya, kecuali pasal 29 Ayat 1 butir 3 Pasal 30 Rembug Paripurna Luar Biasa Ayat 1 1. Tata cara pelaksanaannya sama dengan Rembug Paripurna 2. Diadakan apabila : a. Atas permintaan sekurang-kurangnya 50 % tambah 1 orang dari jumlah peserta rembug paripurna sesuai pasal 29 ayat 1 butir 2 b. Ketua umum berhalangan tetap sehingga tidak mampu lagi menjalankan tugasnya dan atau tidak mau melaksanakan Rembug Paripurna sesuai pasal 29 ayat 1 butir 1 c. Menyimpang dari amanat organisasi yang tertuang di dalam Anggran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan peraturan Organisasi d. Mengamandemen dan mengesyahkan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga e. Menghdapi keadaan luar biasa

Ayat 2 1. Rembug Paripurna Luar Biasa Derah 2. Rembug Peripurna Luar Biasa di tingkat daerah dilaksanakan hal yang sama sesuai dengan tingkatannya, kecuali pasal 30 ayat 1 butir 2.d Pasal 31 Ayat 1 Rembug Utama 1. 2. 3. 4. 5. 6. Diadakan satu tahun seakale Peserta adalah Pengurus Nasional dan ketua Kelompok KTNA Provinsi Menjabarkan hasil Rembug Paripurna ke dalam program kerja tahunan. Memilih dan menetapkan dewan penasehat Menetapkan anggaran kehormatan Memilih dan menetapkan calon penerima penghargaan Ayat 2 Rembug utama Daerah Rembug utama ditingkat daerah dilaksanakan hal yang sama sesuai dengantingkatannya, kecuali pasal 31, ayat 1, butir 2 Pasal 32 Ayat 1 Rembug madya 1. 2. 3. 4. Diadakan seaktu-waktu sesuai kebutuhan Peserta adalah pengurus harian KTNA Nasional ditambah ahli sesuai kebutuhan Menetapkan kebijakan, memonitor, evaluasi, dan tindak lanjut Pergantian pengurus antar waktu Ayat 2 Rembug Madya Daerah Rembug madya ditingkat daerah dilaksanakan hal yang sama sesuai dengan tingkatannya, kecuali pasal 32, ayat 1, butir 2 Pasal 33 Ayat 1 Rembug hatian 1. Diadakan tidak terbatas 2. Peserta adalah pengurus harian : Ketua umum, Ketua, Sekretaris Jendral, Wakil Sekretaris Jendral Bendahara Umum dan wakil Bendahara. Ayat 2 Rembug Harian Daerah

Di tingkat daerah di laksanakan hal yan sama sesuai dengan tingkatannya Pasal 34 Quorum dan Pengambilan Keputusan 1. Quorum suatu rembug sah jika dihadiri sedikitnya dua pertiga peserta yang di undang 2. Pengambilan keputusan dalam rembug dipandang sah jika disepakati bersama atau disetujui sedikitnya setengah jumlah peserta yang hadir ditambah 1 Pasal 35 Mimbar Sarasehan Mimbar sarasehan adalah forum dialog antara petani nelayan dengan pemerintah/instansi terkait, swata, pakar dan masyarakat pertanian, perikanan dan kehutanan dalam lingkungannya untuk menghasilkan kesepakatan BAB XIV PEMBUBARAN ORGANISASI Pasal 36 Syarat Pembubaran 1. Pembubaran organisasi hanya dapat dilakukan dalam rapat yang dihadiri oleh 2/3 dari anggota pengurus kelompok KTNA Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa/Kelurahan dan disetujui oleh 2/3 dari peserta yang hadir 2. Kekayaan organisasi setelah dibubarkan diserahkan kepada lembaga sosial dalam masyarakat petani pedesaan atau masyarakat nelayan pesisir pantai Indonesia BAB XV ATURAN TAMBAHAN Pasal 37 Hal-hal yang belum tercantum dalam Anggaran Dasar ini diatur dalam Anggaran Rumah Tangga, Keputusan atau Ketetapan Rembug-rembug, atau Peratuiran Organisasi lainnya.

ANGGARAN RUMAH TANGGA

BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1

1. Warga

negara

Republik

Indonesia,

yang

dapat

diterima

menjadi

Anggota

Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan adalah : 2. Petani nelayan, Wanita tani-nelayan dan pemuda tani-nelayan aktif yanf memiliki usaha tani secara berkelompok

3. Memiliki pengetahuan dan wawasan maupun prestasi dibidang pertanian, perikanan dan kehutanan 4. Dipilih melalui Rembug-rembug Paripurna sesuai tingkatannya.

BAB II KEWAJIBAN DAN HAK ANGGOTA Pasal 2

Setiap anggota berkewajiban : 1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa 2. Menghayati dan mengamalkan Pancasila dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara 3. Mentaati Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan kesepakatan-kesepakatan serta peraturan organisasi 4. Membantu pengurus melaksanakan tugas organisasi 5. Menghadiri musyawarah, Rembug-rembug dan Mimbar Sarasehan 6. Membayar dana abadi 7. Memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) yang diterbitkan oleh pengurus Kelompok KTNA Nasional dan dikelola oleh masing-masing kelompok KTNA Provinsi

Pasal 3

Setiap anggota mempunyai hak : 1. Memperoleh perlakuan yang sama dari organisasi 2. Mengeluarkan pendapat, saran-saran serta usul-usul 3. Memilih dan dipilih 4. Memperoleh perlindungan, pembelaan, pendidikan dan penataran serta bimbingan dari organisasi 5. Dan lainnya yang diatur dalam peraturan organisasi

BAB III PEMBERHENTIAN ANGGOTA Pasal 4

1. Anggota berhenti karena meninggal dunia, atas permintaan sendiri, melanggar disiplin organisasi dan diberhentikan 2. Tata cara pemberhentian dan hak membela, diatur dalam peraturan organisasi

BAB IV

SUSUNAN, WEWENANG DAN SYARAT-SYARAT ORGANISASI Pasal 5

1. Susunan Pengurus Kelompok KTNA Nasional terdiri dari : a. Ketua umum dibantu ketua-ketua b. Sekretaris Jendral dibantu wakil-wakil Sekretaris Jendral c. Bendahara Umum dibantu Wakil Bendahara d. ketua-ketua Departemen 2. Untuk menjamin terlaksananya program organisasi dapat membentuk Tim Kerja yang befungsi untuk merumuskan kebijakan organisasi yang mengacu pada program kerja hasil Rembug Paripurna dan Rembug Utama

Pasal 6

1. Susunan Pengurus Kelompok KTNA Provinsi terdiri dari : a. Ketua b. Wakil-wakil ketua c. Sekretaris d. Wakil-wakil Sekretaris e. Bendahara f. Wakil Bendahara g. Kooerdinator Bidang 2. Untuk menjamin terlaksananya program organisasi dapat membentuk Tim Kerja Pasal 7

1. Susunan Pengurus Kelompok KTNA Kabupaten/Kota terdiri dari : a. Ketua b. Wakil ketua c. Sekretaris d. Wakil Sekretaris e. Bendahara f. Wakil Bendahara g. Ketua Bidang 2. Untuk menjamin terlaksananya program organisasi dapat membentuk Tim Kerja

Pasal 8

Susunan Pengurus Kelompok KTNA Kecamatan, Kelurahan/Desa terdiri dari :

a. Ketua b. Wakil ketua c. Sekretaris d. Wakil Sekretaris e. Bendahara f. Seksi-seksi

Pasal 9

Syarat-syarat menjadi Pengurus Kelompok KTNA : 1. Ditingkat Desa/Kelurahan, aktif sebagai Pengurus kelompok Tani-nelayan 2. Ditingkat Kecamatan, aktif sebagai Pengurus dan atau Ahli Andalan kelompok KTNA Desa/Kelurahan 3. Ditingkat Kabupaten/Kota, aktif sebagai Pengurus dan atau Ahli Andalan kelompok KTNA Kecamatan 4. Ditingkat Provinsi, aktif sebagai Pengurus dan atau Ahli Andalan kelompok KTNA Kabupaten/Kota 5. Ditingkat Nassional, aktif sebagai Pengurus dan atau Ahli Andalan kelompok KTNA Provinsi 6. Mempunyai kemauan, kemampuan dan bersedia mengabdikan diri pada organisasi 7. Mendapat dukungan dan kepercayaan dari anggota 8. Jabatan Ketua dan Sekretaris, selain memenuhi syarat-syarat tersebut diatas, memiliki reputasi dalam bidang pertanian, perikanan, kehutanan dan organisasi sesuai jenjangnya 9. Khusus jabatan Ketua Umum dan Sekretaris Jendral, selain memenuhi syaratsyarat tersebut diatas, memiliki reputasi dalam bidang pertanian, kehutanan, kelautan dan organisasi mulai dari daerah, nasional smpai tingkat internasional yang dapat diandalkan serta didukung oleh anggota.

Pasal 10 Pengurus Antar Waktu

1. Penggantian

antar

waktu

ketua

umum

dan

atau

ketua

di

daerah

melaui

Rembug Paripurna atau Rembug Paripurna Luar biasa 2. Penggantian pengurus antar waktu lainnya melalui Rembug Madya 3. Penggantian antar waktu pengurus daerah diusulkan untuk ditetapkan oleh

setingkat diatasnya

4. Masa jabatan antar waktu berlaku sampai dengan berakhirnya masa bhakti kepengurusan yang digantinya

BAB V Pasal 11 Dewan Pembina

1. Dewan pembina tingkat Nasional adalah Menteri Koordinator dan Menteri yang terkait dengan kegiatan dan tujuan organisasi 2. Dewan pembina tingkat Provinsi adalah Gubernur, Asisten dan Kepala

Dinas/Instansi yang terkait dengan usaha dan kegiatan Kelompok KTNA Provinsi 3. Dewan pembina tingkat Kabupaten/Kota adalah Bupati/Walikota, Asisten dan Kepala Dinas/Instansi/UPT yang terkait dengan usaha dan kegiatan Kelompok KTNA Kabuapten/Kota 4. Dewan pembina tingkat Kecamatan adalah Camat, Kepala Cabang/Unit Pelaksana Teknis yang terkait dengan usaha dan kegiatan Kelompok KTNA Kecamatan 5. Dewan pembina tingkat Desa/kelurahan adalah Kepala Desa/Lurah dan

Badan Permusyawaratan Desa (BPD)

Pasal 12 Dewan Penasehat

Dewan Penasehat Kelompok KTNA disemua tingkatan diutamakan berasal dari : 1. Para pakar dan pemerhati yang mendukung dalam melancarkan kegiatan-

kegiatan Kelompok KTNA 2. Anggota Kehormatan yang memiliki komitmen dalam memajukan pembanguna pertanian secara umum

Pasal 13 Dewan Pertimbangan Organisasi

Dewan Pertimbangan Organisasi adalah : 1. Ahli Andalan yang memiliki pengetahuan luas dan sangat diperlukan 2. Anggota kehormatan yang diperlukan sesuai kemampuannya.

Pasal 14 Tim Ahli

1. Tim Ahli Kelompok KTNA Nasional terdiri dari unsur-unsur a. Lingkup Kementrian Pertanian RI b. Lingkup Kementrian Kelautan dan perikanan c. Lingkup Kementrian kehutanan d. Lembaga Pendidikan/perguruan Tinggi e. Tim Ahli Kelompok KTNA di daerah menyesuaikan dengan kondisi lingkungannya

BAB VI PESERTA REMBUG PARIPURNA Pasal 15 Rembug Paripurna Nasional

1. Peserta utama terdiri dari : a. Pengurus lengkap Kelompok Kontak KTNA Nasional b. Unsur daerah (Perwakilan Kelompok KTNA Provinsi masing-masing 3 orang, KTNA Kabupaten/Kota masing-masing 3 orang) dengan membawa surat mandat dari Pengurus di tingkatnya. 2. Dewan Pembina, Dewan Penasehat, Dewan Pertimbangan Organisasi dan Tim Ahli sesuai dengan keperluan. 3. Tata Cara Rembug Paripurna dan rincian acara diatur dalam peraturan organisasi 4. Pelaksanaan diatur dalam tata tertib. 5. Pelaksanaan Rembug Paripurna oleh Majelis Pimpinan Rembug (MPR) yang berasal dan dipilih oleh peserta Rembug Paripurna.

pasal 16 Rembug Paripurna Provinsi

1. Peserta utama terdiri dari : a. Pengurus lengkap Kelompok Kontak KTNA Provinsi. b. Unsur Perwakilan Kelompok KTNA Kabupaten/Kota masing-masing 3 orang, Kelompok KTNA Kecamatan masing-masing 3 orang dengan membawa surat mandat dari Pengurus di tingkatnya. 2. Pengurus Kelompok KTNA Nasional/Indonesia sebagai nara sumber 3. Dewan Pembina, Dewan Penasehat, Dewan Pertimbangan Organisasi dan Tim Ahli sesuai dengan keperluan. 4. Tata Cara Rembug Paripurna dan rincian acara diatur dalam peraturan organisasi 5. Pelaksanaan diatur dalam tata tertib.

6. Pelaksanaan Rembug Paripurna oleh Majelis Pimpinan Rembug (MPR) yang dipilih oleh peserta Rembug Paripurna.

Pasal 17 Rembug Paripurna kabupaten/Kota

1. Peserta utama terdiri dari : a. Pengurus lengkap Kelompok Kontak KTNA Kabupaten/Kota b. Unsur Perwakilan Kelompok KTNA Kecamatan masing-masing 3 orang, Kelompok KTNA Desa/Kelurahan masing-masing 3 orang dengan membawa surat mandat dari Pengurus di tingkatnya. 2. Pengurus Kelompok KTNA Provinsi sebagai nara sumber 3. Dewan Pembina, Dewan Penasehat, Dewan Pertimbangan Organisasi dan Tim Ahli sesuai dengan keperluan 4. Tata Cara Rembug Paripurna dan rincian acara diatur dalam peraturan organisasi 5. Pelaksanaan diatur dalam tata tertib. 6. Pelaksanaan Rembug Paripurna oleh Majelis Pimpinan Rembug (MPR) yang dipilih oleh peserta Rembug Paripurna.

Pasal 18 Rembug Paripurna Kecamatan

1. Peserta utama terdiri dari : a. Pengurus lengkap Kelompok Kontak KTNA Kecamatan b. Unsur Perwakilan Kelompok KTNA Desa/Kelurahan masing-masing 3 orang dengan membawa surat mandat dari Pengurus di tingkatnya. 2. Pengurus Kelompok KTNA kabupaten/Kota sebagai nara sumber 3. Dewan Pembina, Dewan Penasehat, Dewan Pertimbangan Organisasi dan Tim Ahli sesuai dengan keperluan 4. Tata Cara Rembug Paripurna dan rincian acara diatur dalam peraturan organisasi 5. Pelaksanaan diatur dalam tata tertib 6. Pelaksanaan Rembug Paripurna oleh Majelis Pimpinan Rembug (MPR) yang dipilih oleh peserta Rembug Paripurna.

Pasal 19 Rembug Paripurna Desa/Kelurahan

1. Peserta utama terdiri dari :

a. Pengurus lengkap Kelompok Kontak KTNA Desa/Kelurahan b. Unsur Perwakilan Kelompok Tani-Nelayan masing-masing 3 orang

dengan membawa surat mandat dari Pengurus di tingkatnya. 2. Pengurus Kelompok KTNA Kecamatan sebagai nara sumber 3. Dewan Pembina, Dewan Penasehat, Dewan Pertimbangan Organisasi dan Tim Ahli sesuai dengan keperluan 4. Tata Cara Rembug Paripurna dan rincian acara diatur dalam peraturan organisasi 5. Pelaksanaan diatur dalam tata tertib 6. Pelaksanaan Rembug Paripurna oleh Majelis Pimpinan Rembug (MPR) yang dipilih oleh peserta Rembug Paripurna.

BAB VII KEUANGAN Pasal 20

1. Dana abadi, Sumbangan-sumbangan yang tidak mengikat dan usaha-usaha lainya diatur dalam peraturan organisasi 2. Pemasukan dan pengeluaran keuangan dari dan untuk organisasi wajib

dipertanggung jawabkan oleh Ketua dan Bendahara sesuai tingkatannya dalam Rembug Paripurna.

BAB VIII PENYEMPURNAAN ANGGARAN RUMAH TANGGA Pasal 21 Penyempurnaan Anggaran Rumah Tangga dilakukan pada Rembug dipertanggung jawabkan pada Rembug Paripurna berikutnya. Paripurna dan

BAB IX ATRIBUT ORGANISASI Pasal 22 1. Lambang Organisasi terdiri dari segi lima, nama organisasi dalam bulatan bergambar petani dewasa, wanita tani dan pemuda tani 2. Pengertian lambang terlampir 3. Bendera organisasi berwarna putih bergambar logo organisasi di tengah-tengahnya 4. Bendera berukuran standar 90 x 60 cm

BAB X PENUTUP

Pasal 23 1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini, diatur dalam peraturan organisasi yang dibuat oleh pengurus Kelompok KTNA Nasional melalui Rembug Utama 2. Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal ditetapkan 3. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga telah sesuai dengan hasil Rembug Paripurna Kelompok KTNA Nasional di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kertanegara Provinsi Kalimantan Timur.

Ditetapkan di Pada Tanggal

: Tenggarong, Kaltim : 08 Juni 2010

Ketua Umum

Sekretaris Jendral

Ir. H. WINARNO TOHIR

Ir. H. YADI SOFYAN M. NOOR, SH

You might also like