You are on page 1of 7

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pendukung utama tercapainya pembangunan generasi Indonesia yang bermutu yaitu pendidikan yang bermutu, tidak hanya menyangkut aspek akademis, tetapi juga menyangkut aspek perkembangan pribadi social, kematangan intelektual dan system nilai. Karena itu pendidikan harus seimbang, yang mampu mengantarkan peserta didik pada pencapaian standar kemampuan professiaonal dan akademis serta kemampuan mengembangkan diri yag sehat dan produktif. Di sekolah, peserta didik belum mampu mengaktualisasikan semua potensi yang dimiliki sehingga dihadirkan layanan BK yang tidak hanya mengatasi masalah siswa/siswi yang bermasalah saja, melainkan lebih pada optimalisasi potensi, sehingga mereka mampu menemukan dan mengembangkan potensi yang dimiliki secara optimal. Untuk mengetahui sejauh mana pihak sekolah memberikan pelayanan Bimbingan dan Konseling kepada para peserta didik, maka kami mengadakan observasi di SMK Negeri 2 Malang sebagai tempat observasi. Dilaksanakan pada tanggal 8 Maret 2013. Pada kesempatan ini wawancara kepada guru BK yang saat itu tidak semuanya hadir. Dalam laporan hasil observasi ini, laporan merupakan apa adanya sesuai hasil observasi layanan Bimbingan dan Konseling yang dilaksanakan di SMK Negeri 2 Malang. B. Tujuan Dalam observasi layanan Bimbingan dan Konseling di SMK Negeri 2 Malang, adapun tujuan yang hendak didapat, yaitu: 1. Mengethui jumlah guru BK dan jumlah seluruh siswa SMK Negeri 2 Malang. 2. Mengetahui program layanan yang diterapkan di SMK Negeri 2 Malang. 3. Mengetahui pihak-pihak yang berkolaborasi dengan guru BK di SMK Negeri 2 Malang. 4. Mengetahui hambatan-hambatan yang dialami guru-guru BK SMK Negeri 2 Malang. 5. Mengetahui target-target yang dilakukan oleh guru BK di SMK Negeri 2 Malang.

PEMBAHASAN A. Pemaparan Bimbingan dan Konseling


BK merupakan unit yang seharusnya ada di setiap lembaga pendidikan mulai dari TK sampai Perguruan Tinggi. Karena upaya mengantarkan peserta didik menjadi manusia seutuhnya tidak cukup hanya ditangani guru atau orang tua saja tetapi membutuhkan peran dari berbagai pihak.

B. Kondisi Obyektif Sekolah


1. Ruang BK Sekolah ini memiliki ruang BK yang berada tepat di tengah-tengah sekolah, di kelilingi kelas-kelas. Ruang BK di SMK Negeri 2 Malang cukup besar, ruangan tersebut terdiri dari beberapa ruang, diantaranya ruang konseling, ruang tamu, ruang konselor atau guru BK, dan ruang data atu ruang buku. Ruangan BK yang cukup besar serta jumlah ruangan yang mendekati sesuai aturan tersebut merupakan salah satu faktor pelengkap BK di SMK Negeri 2 Malang. Namun terdapat kekurangan pada ruang BK tersebut yaitu, penataan letak ruang BK, dan penataan ruangan didalam ruang BK kurang rapi. 2. Jumlah Guru BK SMK Negeri 2 Malang Terdapat delapan orang guru BK yang ada di SMK Negeri 2 Malang. Dari delapan guru BK tersebut empat diantaranya sudah menjadi PNS sedangkan yang lainnya masih GTT. Tidak ada pembagian dalam menangani atau memegang kendali kelas X, XI, dan XII, tetapi guru BK di SMK Negeri 2 Malang saling bekerjasama dalam menangani kelas X, XI, dan XII untuk memberikan pelayanan konseling. 3. Jumlah Siswa SMK Negeri 2 Malang SMK Negeri 2 Malang merupakan sekolah kejuruan yang memiliki jumlah siswa kurang lebihnya 2350 siswa, dan memiliki 57 kelas. Masing-masing kelas terdapat 19 siswa, dan mayoritas siswa di SMK Negeri 2 Malang adalah perempuan, hal ini dikarenakan jumlah jurusan di SMK Negeri 2 Malang lebih banyak yang di tujukan atau lebih berpotensi untuk perempuan.

C. Pelayanan BK di SMK Negeri 2 Malang


Layanan bimbingan konseling di SMK Negeri 2 Malang di lakukan dengan memberikan layanan bimbingan individu dan bimbingan kelompok. Untuk layanan bmbingan kelompok dilakukan atau diberikan di dalam kelas, dan konselor diberikan waktu 1 jam pelajaran ( 45 menit ) oleh pihak sekolah, dan dilakukan seminggu sekali pada setiap kelas. Untuk bimbingan kelompok yang dilakukan di luar jam itu, biasanya dilakukan di luar jam pelajaran yang tidak mengganggu. Hal itu biasanya dilakukan apabila ada sesuatu atau hal baru yang ingin diterapkan, misalnya sekarang lagi gencarnya adiwiyata dan konselor ingin melancarkan hal tersebut dengan mencari siapa yang membung sampah sembarangan akan dilakukan bimbingan kelompok. Yang sering, konselor bekerjasama dengan mahasiswa yang sedang melakukan penelitian di SMK Negeri 2 Malang untuk melakukan bimbingan kelompok di luar jam pelajaran, hal ini sangat membantu konselor yang ada di SMK Negeri 2 Malang. Karena siswa-siswi di sekolah tersebut melakukan praktek,ada yang membuat alat, ataupun produk, dan masih banyak yang lainnya. Sedangkan untuk layanan bimbingan individu konselor bisa memanggil siswa untuk datang ke ruang atau kantor BK sewaktu-waktu, baik siswa yang bermasalah maupun yang tidak bermasalah yang menurut konselor perlu untuk diberi bimbingan. Untuk kelas 10 dan 11 banyak siswa yang bermasalah yang harus diberi bimbingan daripada yang tidak bermasalah, misalnya ada siswa yang membolos sekolah, dating terlambat, dn lain-lain. Sedangkan untuk kelas 12, lebih banyak siswa yang tidak bermasalah daripada yang bermsalah yang harus diberi bimbingan. Hal ini karena siswa kelas 12 sudah mulai memikirkan karir mereka selanjutnya dan kesadaran diri sendiri untuk datang ke kntor BK untuk meminta bimbingan/ konsultasi kepada konselor.

D. Hambatan-hambatan Guru BK di SMK Negeri 2 Malang


Terdapat beberapa hambatan yang di alami oleh guru BK di SMK Negeri 2 Malang dalam memberikan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah tersebut. Hambatanhambatan yang di alami yaitu : 1. Banyaknya jumlah siswa yang tidak sebanding dengan jumlah guru BK Jumlah siswa di SMK Negeri 2 Malang yang mencapai 2350 sangat tidak sebanding dengan banyaknya jumlah guru BK di sekolah tersebut yang hanya berjumlah 8 orang. Dari perbandingan jumlah tersebut guru BK sangat kuwalahan atau kurang maksimal dalam melaksanakan kewajibannya sebagai konselor. 2. Belum adanya singkronisasi antara BK dan Sekolah Kurang adanya kerjasama antara BK dengan pihak sekolah. Seperti pihak sekolah yang hanya memberikan jam BK yang terlalu sedikit di setiap minggunya atau hanya 1 jam pelajaran/ 45 menit di setiap minggunya. 3. Kurang rapinya penataan ruang BK sehingga mengakibatkan kurang nyaman Kurang nyamannya ruang BK berpengaruh juga terhadap kinerja BK, sehingga dapat membuat kinerja konselor menjadi tidak maksimal.

E. Peran Bimbingan dan Konseling dalam memajukan SMK Negeri 2 Malang


Selain berperan sebagai pihak yang membantu menyelesaikan dan memberi bantuan kepada siswa yang mengalami hambatan, BK juga berperan penting dalam memajukan sekolah untuk menjadi lebih baik lagi. Dengan mengarahkan siswa dengan memberikan motivasi serta memantau keadaan siswa mulai dari perilaku sampai masalah yang dihadapi siswa, dengan begitu maka siswa akan mampu meningkatkan potensi yang dmiliki dan lebih berprestasi di sekolah. Dengan demikian akan memajukan SMK Negeri 2 Malang menjadi lebih baik dari sebelumnya.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

LAPORAN OBSERVASI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SMK NEGERI 2 MALANG TUGAS MATAKULIAH Bimbingan dan Konseling Perkembangan Yang dibina oleh Bapak Widada

Oleh: AHMAD WILDAN FAHRIANSYAH NIM. 120111409959 Nomer Absen 03/ Offering A

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING MARET 2013

You might also like