You are on page 1of 9

PERUBAHAN FISIKA DAN PERUBAHAN KIMIA

1. Perubahan Fisika Perubahan fisika adalah perubahan yang merubah suatu zat dalam hal bentuk, wujud atau ukuran, tetapi tidak merubah zat tersebut menjadi zat baru . Salah satu ciri dari perubahan fisika adalah bersifat reversibel artinya dapat kembali ke bentuk semula, contohnya apabila air di panaskan kemudian mendidih, lalu terjadi menguapan, maka uap tersebut dapat kembali menjadi air jika didinginkan. Jika suatu zat membeku, mendidih, menguap, tersublimasi, atau terkondensasi, maka zat tersebut mengalami perubahan fisika. Pada perubahan ini terjadi perubahan energi, namun jenis zat atau sifat kimianya identitas tidak mengalami perubahan. Perhatikan es batu yang dipanaskan. Es yang awalnya berwujud padat akan berubah wujud menjadi cair. Tahukah kamu, dan bahan apakah es batu dibuat? Es batu dibuat dan air yang berwujud cair, kemudian didinginkan hingga membeku menjadi padatan yang disebut es. Perubahan es menjadi air dan air menjadi es merupakan perubahan fisika,

Ciri-ciri perubahan fisika. Es yang asalnya berupa air akan berubah kembali menjadi air. peristiwa ini, yang berubah hanya wujud zat. Perubahan ini tidak menghasilkan senyawa baru. Es batu dan air merupakan senyawa yang sama. yaitu H2O.

Pemisahan campuran iodium dan pengotornya dengan cara sublimasi. Ketika dipanaskan, iodium padat akan menyublim menjadi iodium gas. Iodium gas akan berubah kembali menjadi iodium padat setelah didinginkan. Sifat iodium padat setelah didinginkan sama dengan iodium padat sebelum dipanaskan. Pada saat kamu menyalakan sumbu lilin, lilin ada yang terbakar dan ada pula yang meleleh. Lilin dan basil lelehannya berwarna putih dan rapuh. Demikian juga dengan peleburan besi. Batang besi yang dipanaskan berubah menjadi besi cair. Cairan tersebut dialirkan ke dalam Lilin meleleh cetakan. Kemudian, dibiarkan dingin hingga terbentuk besi padat.
Lilin meleleh

Contoh perubahan fisika adalah perubahan kapur barus yang disimpan di dalam lemari lama kelamaan mengecil atau habis dikarenakan kapur barus menerima kalor dari lingkungan, atau air yang dipananaskan kemudian terjadi penguapan, uap yang terjadi kemudian mengalami kondensasi sehingga menjadi air kembali Perubahan fisika merupakan perubahan pada zat yang tidak menghasilkan zat jenis baru. Misalnya:

Peristiwa perubahan wujud zat, seperti: menguap, mengembun, mencair, membeku, menyublim, mengkristal Proses pelarutan, contoh: gula yang dilarutkan dalam air. Sifat gula tidak hilang, air gula tetap terasa manis. Beras yang ditumbuk menjadi tepung. Beras yang ditumbuk menjadi tepung, hanya menunjukkan bentuk dan ukuran yang berubah, tetapi sifat molekul zat pada beras dan tepung tetap sama.

Kayu gelondongan digergaji, dipotong-potong kemudian digunakan untuk membuat meja. Perubahan kayu gelondongan menjadi kursi hanya mengubah bentuk kayu saja. Sifat kayu pada kayu gelondongan dan sifat kayu pada meja adalah sama.

Terdapat beberapa ciri pada perubahan fisika, yaitu: tidak terbentuk zat jenis baru, zat yang berubah dapat kembali ke bentuk semula, hanya diikuti perubahan sifat fisika saja. Perubahan sifat fisika yang tampak adalah perubahan bentuk, ukuran, wujud, dan warna

Penjelasan-penjelasan tersebut merupakan contoh-contoh perubahan fisika. Perubahan fisika tidak mengubah sifat zat tersebut. Dengan kata lain, perubahan fisika tidak menghasilkan senyawa baru. Bagaimana dengan garam dan gula yang dilarutkan dalam air? Jika dilarutkan dalam air, garam yang berasa asin akan membentuk larutan garam yang juga berasa asin. Ketika larutan garam dipanaskan sampai semua air menguap, akan timbul kristal-kristal garam yang rasanya tetap asin. Demikian juga dengan gula. Jika gula yang berasa manis dilarutkan dalam air, akan terbentuk larutan gula yang rasanya tetap manis. Jika larutan gula tersebut dipanaskan sampai semua air menguap, akan dihasilkan padatan gula dan rasanya tetap manis. Apakah hal tersebut masih merupakan perubahan fisika? Ya, garam dan gula yang berubah menjadi larutan garam atau larutan gula termasuk perubahan fisika karena tidak mengubah sifat gula dan garam. 2. Perubahan Kimia Perubahan kimia atau yang sering disebut reaksi kimia dapat diketahui dari perubahan yang diakibatkan oleh reaksi tersebut. Dalam suatu reaksi kimia sering diikuti perubahan-perubahan, misalnya terbentuknya endapan, terjadi perubahan warna, dan terbentuknya gas dan adanya perubahan suhu. Perubahan kimia adalah perubahan dari suatu zat atau materi yang menyebabkan terbantuknya zat baru. Ciri-ciri perubahan kimia adalah: terbentuk zat jenis baru, zat yang berubah tidak dapat kembali ke bentuk semula, diikuti oleh perubahan sifat kimia melalui reaksi kimia. Selama terjadi perubahan kimia, massa zat sebelum reaksi sama dengan massa zat sesudah reaksi. Kamu sudah mengenal bahwa perubahan fisika tidak mengubah sifat materi. Contohnya, gula yang dilarutkan. Bagaimana jika gula dipanaskan sehingga menjadi arang yang berwarna hitam dan berasa pahit? Arang hasil pembakaran gula tidak dapat dikembalikan menjadi gula. Demikian juga pada pembakaran kertas. Kertas yang terbakar menghasilkan abu, asap, dan gas.
Kertas terbakar

Zat-zat hasil pembakaran kertas tersebut tidak dapat dikembalikan menjadi kertas. Bagaimana dengan lilin yang terbakar? Ingat! Pada pembakaran lilin, ada lilin yang terbakar dan ada lilin yang meleleh. Lilin yang meleleh termasuk perubahan fisika karena tidak menghasilkan zat baru. Adapun pada lilin yang terbakar, lilin tersebut berubah menjadi asap dan gas yang tidak terlihat oleh mata. Asap dan gas yang dihasilkan tidak dapat dikembalikan menjadi lilin. Perubahan-perubahan tersebut termasuk perubahan kimia. Pada perubahan kimia dihasilkan senyawa baru yang sifatnya berbeda dengan senyawa asal.

Perubahan fisika dan perubahan kimia dalam kehidupan sehari-hari Kamu telah mengetahui perbedaan antara perubahan fisika dan perubahan kimia. Dapatkah kamu menyebutkan contoh-contoh perubahan fisika dan perubahan kimia dalam kehidupan sehari-hari? Untuk mengetahuinya, pelajarilah uraian berikut. 1. Perubahan fisika dalam kehidupan sehari-hari Perubahan fisika dapat terjadi karena adanya perubahan wujud, pelarutan, adanya perubahan bentuk, dan aliran energi. a. Perubahan Fisika karena Perubahan Wujud Setiap materi yang berubah wujud karena pengaruh pemanasan akan mempunyai sifat yang sama. Materi tersebut juga dapat dikembalikan ke sifatnya semula. perubahan fisika karena perubahan wujud adalah pelelehan, peleburan, pencairan, penguapan, pengembunan, pembekuan, penyubliman, dan terdeposisi. Contoh-Contoh Perubahan Fisika karena Perubahan Wujud dalam Kehidupan Sehari-hari Air yang mempunyai rumus kimia H2O terdapat dalam tiga wujud, yaitu padat, cair, dan gas. Air dalam wujud padat disebut es (ice), air dalam wujud cair disebur air (water), dan air dalam wujud gas disebut uap (steam). Perubahan wujud dari padat menjadi cair atau gas dan sebaliknya termasuk perubahan fisika, karena tidak terbentuk zat jenis baru. Es, air, dan uap air molekul penyusunnya sama yaitu H2O.

Perubahan Wujud Pelelehan / peleburan Pencairan Penguapan Pengembunan Pembekuan Penyubliman

Contoh Lilin meleleh, karet meleleh, peleburan besi, peleburan aluminium Es mencair, salju mencair Air laut menguap, eter menguap, minyak kayu putih menguap Uap ari mengembun Air membeku, minyak membeku, agar-agar membeku Es kering berubah menjadi gas, mentol padat menyublim menyublim menjadi uap, kapur barus

b. Perubahan Fisika karena Pelarutan Sifat gula yang dilarutkan dalam air seperti rasa manis masih tetap tampak jika larutan gula diuapkan. akan diperoleh kembali gula dengan sifat manis yang sama. Proses pembuatan sirop, cuka, dan alkohol 70 % merupakan. contoh perubahan fisika.
Gula Larut dalam air

Perubahan fisika juga dapat digunakan untuk memisahkan suatu campuran. Misalnya, jika air gula dalam gelas dibiarkan selama seminggu, akan ditemukan bahwa air telah menguap, sehingga yang tertinggal hanya kristal gula.

c. Perubahan Fisika karena Perubahan Bentuk Termasuk perubahan apakah kayu yang digergaji, kemudian diubah menjadi kursi atau lemari? Perubahan materi dan kayu menjadi kursi termasuk perubahan fisika. Hal mi karena kayu hanya berubah bentuknya saja. Adapun sifatnya tidak berubah. Sifat kursi atau meja sama dengan kayu.
Kayu di ubah menjadi kursi

Begitupun dengan perubahan layu gelondongan menjadi kayu lembaran, batang bambu menjadi angklung, kertas menjadi kapal-kapalan, dan kain menjadi pakaian. d. Perubahan Fisika karena Adanya Aliran Energi Perhatikan lampu bohlam di rumahmu. Ketika saklar dinyalakan, kawat wolfram dalam lampu tersebut menyala dan menerangi seluruh ruangan. Begitu juga saat tombol bel ditekan, bel akan berdering dengan keras. Apa yang terjadi ketika setrika listrik dihubungkan dengan arus listrik? Bagian dasar setrika akan memanas, bukan? Termasuk perubahan apakah lampu bohlam menyala, bel berdering, dan setrika listrik memanas?
Lampu menyala

Perubahan ini dikarenakan adanya aliran energi. Pada lampu bohlam, kawat wolfram tidak mengalami perubahan. Lampu bohlam hanya mengubah energi listrik menjadi energi cahaya, kumparan bel listrik hanya mengubah dan energi listrik menjadi energi gerak sehingga menimbulkan suara. Elemen pada setrika listrik hanya mengubah energi listrik menjadi energi panas. Jadi, ketiganya merupakan perubahan fisika karena pada perubahan mi materi hanya bertindak sebagai penghantar aliran energi. 2. Perubahan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari Perubahan kimia dapat terjadi karena adanya pembakaran, pengaratan, pembusukan, fermentasi, pemasakan, fotosintesis, dan pengenziman. a. Perubahan Kimia karena Pembakaran Pembakaran merupakan reaksi kimia antara materi yang terbakar dan gas oksigen. Pembakaran disebabkan adanya api. Selain menghasilkan abu dan gas, pembakaran materi juga menghasilkan energi. Misalnya, pembakaran lilin menghasilkan energi cahaya dan pembakaran bensin! solar menghasilkan energi gerak. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak ditemukan peristiwa jenis reaksi kimia ini. Misalnya, kayu, kertas, lilin, bensin, atau solar dibakar atau bom yang meledak.

Kertas yang dibakar akan menghasilkan zat baru yaitu abu, abu hasil pembakaran sama sekali berbeda dengan kertas semula. Abu hasil dari pembakaran kertas ini tidak dapat berubah kembali menjadi kertas.

b.

Perubahan Kimia karena Pengaratan Pengaratan merupakan reaksi kimia antara besi, gas oksigen, dan air. Reaksi kimia ini menghasilkan karat yang secara umum merupakan oksida logam. Pengaratan merupakan perubahan kimia karena menghasilkan zat baru. Besi (Fe) berubah menjadi karat besi (Fe2O3.nH2O). Sifat besi dan karat besi berbeda. Besi pagar yang berkarat akan rapuh dan mudah runtuh. Begitu juga dengan
Kompor berkarat

atap seng. Istilah yang digunakan untuk reaksi antara logam (selain besi), gas oksigen, dan air adalah korosi. Atap seng yang berkorosi akan mudah bocor jika terjadi hujan. c. Perubahan Kimia karena Pembusukan Pembusukan merupakan reaksi kimia yang diakibatkan

mikroorganisme. Pada pembusukan, makanan berubah menjadi makanan yang berbau, berlendir, dan terkadang mengeluarkan gas. Misalnya, nasi yang basi atau roti yang berjamur.
Nasi basi

Kedua makanan yang membusuk tersebut tidak dapat berubah kembali seperti semula. Oleh karena itu, nasi yang basi dan roti yang berjamur telah mengalami perubahan kimia. d. Perubahan Kimia karena Fermentasi Fermentasi hampir sama dengan pembusukan, yaitu reaksi kimia karena pengaruh mikroorganisme. Pembusukan merupakan perubahan kimia yang merugikan karena materi menjadi rusak dan terbuang, sedangkan fermentasi merupakan perubahan kimia yang menguntungkan.
Pembuatan kecap

Fermentasi termasuk perubahan kimia karena makanan yang difermentasi akan lebih lunak, lebih harum, dan rasanya berbeda. Misalnya, pada pembuatan tape ketan dan tape singkong. Tape ketan terbuat dan beras ketan, sedangkan tape singkong terbuat dan

singkong. Dengan cara fermentasi, beras ketan dan singkong berubah menjadi tape. Tape mempunyai sifat yang berbeda dengan bahan pembuatnya. Selain itu, tape tidak dapat dikembalikan menjadi beras ketan atau singkong. Contoh lain perubahan kimia karena fermentasi adalah pembuatan tauco dan kedelai, pembuatan kecap dan kedelai, dan pembuatan vetsin/MSG dan tetes tebu. e. Perubahan Kimia karena Pemasakan Menurutmu, apakah beras yang ditanak sama dengan garam yang dilarutkan, kemudian dipanaskan? Larutan garam yang dipanaskan akan menghasilkan kembali garam. Itulah sebabnya pelarutan garam termasuk perubahan fisika.
Pemanasan makanan

Adapun menanak beras termasuk perubahan kimia. Hal ini disebabkan beras yang ditanak berubah menjadi nasi. Nasi tidak dapat berubah kembali menjadi beras. Demikian juga dengan proses-proses lainnya karena pemanasan seperti merebus jagung dan ubi, menggoreng telur, atau membuat kue bolu. Dengan adanya pemanasan, makanan menjadi lebih lunak sehingga perut lebih mudah mencerna. f. Perubahan Kimia karena Fotosintesis Fotosintesis merupakan reaksi pembentukan suatu senyawa yang berlangsung pada tumbuhan hijau. Proses fotosintesis merupakan perubahan kimia karena tumbuhan mengolah air dan karbon dioksida dengan bantuan sinar matahari sehingga menghasilkan karbohidrat dan gas oksigen. Padi, jagung dan gandum merupakan sumber karbohidrat bagi manusia. Rumput-rumputan merupakan sumber karbohidrat bagi hewan pemakan tumbuhan, seperti sapi, kambing, dan kerbau.

Contoh lain dari perubahan kimia, antara lain: roti membusuk, susu yang basi, sayur menjadi basi, telur membusuk, telur asin, dan lain-lain.

You might also like