You are on page 1of 51

SMK NEGERI 2 KOTA PROBOLINGGO TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

DASAR KONTROL KONVENSIONAL


KONTAKTOR
Kelas XI

Buku Pegangan Siswa

REVISI 03

Buku Pegangan Siswa

KONTAKTOR

BUKU PEGANGAN SISWA (BPS)

Disusun :
TOTOK NUR ALIF,S.Pd.,ST Drs. SUGENG BUDI H NIP. 19720101 200312 1 011 NIP. 19610628 199703 1 001

PROFESIONAL DAN TERDEPAN


www.totoktpfl.wordpress.com 1

Buku Pegangan Siswa

KONTAKTOR

DAFTAR ISI
. .. ..

1. DASAR

1 2 9 16 19 21 24 25 38 45

2. KONTAKTOR (RELAY)

3. TIME DELAY RELAY (TIMER) 4. THERMAL OVER LOAD (TOL)

5. PUSH BOTTOM (TOMBOL TEKAN) . 6. MINI CIRCUIT BREAKER (MCB) 7. MOTOR STARTING PROTECTION . 8. DASAR KONTROL KONTAKTOR 9. APLIKASI KONTROL PADA MOTOR . 10. APLIKASI KONTROL TRAFFIC LIGHT ..

www.totoktpfl.wordpress.com 2

Buku Pegangan Siswa

KONTAKTOR

KATA KATA BIJAK


OPEN EYES

STEP

SUCCESS

BEGIN IT

RISING

www.totoktpfl.wordpress.com 3

Buku Pegangan Siswa

KONTAKTOR

1. DASAR
SISTEM KONTROL DASAR MENGGUNAKAN KONTAKTOR
Pada industri penggunaan suatu control atau pengendali sistem sangatlah diperlukan untuk lancarnya proses produksi di industri tersebut. Penggunaan control sistem ini paling utama yang diperlukan sehingga membuat kita harus memahami dan lancar dalam merencanakan rangkaian. Rangkaian control yang umum digunakan pada industri yang masih menggunakan rangkaian control yang berawal dari rangkaian konvensional. Adapun jenis rangkaian control yang selalu dirancang dalam rangkaian konvensional adalah selalu menggunakan peralatan peralatan yang bersifat listrik. Rangkaian control atau

pengendali harus difahami mulai dari jenis dan dasar komponen yang digunakan. Dalam desain rangkaian pengendali dasar atau control sistem konvensional selalu menggunakan komponen antara lain adalah KONTAKTOR, TIMER, OVERLOAD, MCB dan lain lain. Sedangkan komponen yang paling utama digunakan dalam rangkaian control atau pengendali konvensional adalah yang dinamakan KONTAKTOR.
www.totoktpfl.wordpress.com 4

Buku Pegangan Siswa

KONTAKTOR

2. KONTAKTOR
A. PENGERTIAN
KONTAKTOR juga disebut saklar elektromagnetik, yaitu : Saklar atau kontak yang sistem operasinya dengan cara kerja medan elektromagnetik yang dibangkitkan oleh

kumparan magnet buatan dan merupakan suatu alat yang aman untuk penyambungan dan pemutusan secara terus menerus . Kontaktor memiliki beberapa merek dan type yang dapat disesuaikan dengan fungsi serta kegunaannya. Adapun beberapa merek yang umum digunakan adalah sebagai berikut :

No 1 2 3 4 5 6

Pembuat TELEMECANIQUE MITSUBISHI SCHNEIDER OMRON SIEMENS GE

Kode SK 10, SK 21 LC1D0, LC1D1 G3J, G3P 3RH, 3TH CR

Kapasitas disesuaikan disesuaikan disesuaikan disesuaikan disesuaikan

DN 10, DN 01 disesuaikan

www.totoktpfl.wordpress.com 5

Buku Pegangan Siswa

KONTAKTOR

B. BAGIAN BAGIAN
Pada umumnya kontaktor memiliki beberapa bagian, yaitu : Coil Contact Utama (Main Contact) Contact Bantu (Auxiliry Contact) COIL Merupakan komponen utama dalam kontaktor, berfungsi sebagai penggerak kontak kontak yang ada. Coil ini berupa besi yang terlilit oleh kumparan dari tembaga dan bekerja seperti sistem pada elektromagnetik, dimana apabila

kumparan tersebut dialiri arus, maka besi carrent akan menghasilkan magnit, sehingga dapat menarik kontak kontak tersebut. CONTACT UTAMA (MAIN CONTACT) Merupakan kontak kontak yang ada pada kontaktor yang memiliki bentuk lebih besar dari kontak kontak lainnya. Umumnya kontak utama ini digunakan untuk penghubungan langsung ke beban yang digunakannya. Kontak kontak utama menjadi satu tempat dengan coilnya.

www.totoktpfl.wordpress.com 6

Buku Pegangan Siswa

KONTAKTOR

CONTAK BANTU (AUXILIRY CONTACT) Merupakan kontak kontak tambahan yang telah disediakan oleh kontaktor tersebut. Umumnya kontak kontak bantu ini juga dapat ditambahi sendiri oleh pemakainya, apabila dirasa jumlah kontak kontaknya kurang.

Gambar bagian bagian kontaktor

www.totoktpfl.wordpress.com 7

Buku Pegangan Siswa

KONTAKTOR

C. PRINSIP KERJA KONTAKTOR


Kontaktor pada dasarnya merupakan sebuah saklar atau kontak kontak yang memiliki beberapa jumlah dalam satu bentuk fisik sering juga disebut dengan saklar

elektromagnetik. Kontaktor yang terdiri dari COIL, KONTAK UTAMA dan KONTAK BANTU, memiliki cara kerja, apabila ada arus / tegangan yang mengaliri COIL, maka coil tersebut akan menghasilkan magnit pada yang dililitinya, dan akan menarik KONTAK KONTAK yang terhubung dengannya, sehingga kontak kontak tersebut akan bekerja secara sempurna.

D. FUNGSI KONTAKTOR
Adapun beberapa fungsi kontaktor digunakan untuk

mengerjakan atau mengoperasikan dengan seperangkat alat control beban, seperti : Penerangan Pemanas Pengontrolan Motor motor Listrik Pengaman Motor motor Listrik

www.totoktpfl.wordpress.com 8

Buku Pegangan Siswa

KONTAKTOR

Sedangkan pada pengaman motor motor listrik beban lebih dilakukan secara terpisah. Kontaktor akan bekerja dengan normal bila diberikan tegangan 85 % sampai 110 % dari tegangan permukaannya. Sedangkan bila lebih kecil dari 85 % kontaktor akan bergetar atau bunyi. Jika lebih besar dari 110 % kontaktor akan panas dan terbakar.

E. SIMBOL DAN NAMA PADA KONTAKTOR


Ada beberapa simbol simbol dan nama nama yang ada dalam kontaktor yang harus diketahui sebelum

menggunakannya, yaitu : COIL Simbol sebuah coil yang merupakan komponen utama dalam kontaktor, berfungsi sebagai penggerak kontak kontak yang ada

KONTAK KONTAK Sebuah kontak pada kondisi NORMALLY OPEN dan disingkat dengan istilah NO (baca n . o)

www.totoktpfl.wordpress.com 9

Buku Pegangan Siswa

KONTAKTOR

Sebuah kontak pada kondisi NORMALLY CLOSE dan disingkat dengan istilah NC (baca n . c) Dalam sebuah kontaktor akan terdiri dari 1 buah Coil dan beberapa kontak yang bersifat Normally Open (NO) dan beberapa kontak yang bersifat Normally Close (NC), tergantung dari type kontaktor yang dipakainya.

F. PENANDAAN NOMOR KONTAK


Penandaan nomor pada kontak untuk kontaktor menurut International Electrical Commission (IEC) adalah : COIL A1 dan A2 Hubungan penghantar untuk sumber tegangan pada Kontaktor. Dimana A1 merupakan terminal masukan dari sumber tegangan, sedangkan A2 merupakan terminal keluaran yang menuju ke nol/netral. KONTAK UTAMA 1 , 3 , 5 Merupakan terminal kontak Normally Open (NO) untuk masukan dari sumber tegangan yang digunakan pada rangkaian beban (utama)
www.totoktpfl.wordpress.com 10

Buku Pegangan Siswa

KONTAKTOR

2 , 4 , 6

Merupakan pasangan pada terminal kontak Normally Open (NO) untuk keluaran dari kontaktor yang menuju ke beban atau pada rangkaian beban (utama)

KONTAK BANTU NO 13 & 14 23 & 24 33 & 34 53 & 54 63 & 64 73 & 74 KONTAK BANTU NC 11 & 12 21 & 22 31 & 32 51 & 52 61 & 62 71 & 72 Terminal penghubung untuk pasangan kontak kontak bantu pada kondisi NORMALLY CLOSE (NC) Terminal penghubung untuk pasangan kontak kontak bantu pada kondisi NORMALLY OPEN (NO)

www.totoktpfl.wordpress.com 11

Buku Pegangan Siswa

KONTAKTOR

Adapun bentuk kontaktor sebagai berikut :

KONTAK UTAMA

KONTAK BANTU

www.totoktpfl.wordpress.com 12

Buku Pegangan Siswa

KONTAKTOR

3. TIME DELAY RELAY (TIMER)


A. PENGERTIAN
Time Delay Relay ini juga disebut sebagai relay penunda waktu yang sering disebut juga dengan TIMER. Adapun prinsip kerja dari Time Delay Relay ini adalah sebagai pewaktu atau memperlambat kerja (menunda) yang

diperlukan untuk kontak kontak NO atau NC agar beroperasi secara normal. Sehingga dapat disimpulkan apabila coil sudah diberikan sumber tegangan maka setelah tertunda beberapa detik/menit,/jam (waktu yang ditentukan) kemudian aktif kontak kontak NO atau NC secara normal.

B. TIMER TUNGGAL
Timer tunggal atau komponen kontrol waktu dan terpisah dengan kontaktor. Komponen ini merupakan komponen elektronik yang terdiri dengan sebuah coil dan memiliki beberapa kontak kontak NO atau kontak kontak NC yang bekerja berdasarkan waktu pada coil tersebut. Adapun simbol dari TIMER adalah sebagai berikut :

www.totoktpfl.wordpress.com 13

Buku Pegangan Siswa

KONTAKTOR

KONTAK KONTAK pada TIMER


COIL Coil kontak pada timer produk OMRON bernomor 2 & 7 KONTAK KONTAK Kontak kontak pada timer terdiri dari 1 NO dan 1 NC yang menjadi satu bagian.

K1

PENANDAAN NOMOR KONTAK Penandaan nomor pada kontak untuk TIMER produk OMRON adalah sebagai berikut 1 & 3 8 & 6 1 & 4 8 & 5 Terminal penghubung untuk pasangan kontak kontak NORMALLY OPEN (NO) Terminal penghubung untuk pasangan kontak kontak NORMALLY CLOSE (NC)

www.totoktpfl.wordpress.com 14

Buku Pegangan Siswa

KONTAKTOR

Adapun bentuk TIMER sebagai berikut :

Tetapi pada penggunaan Timer dalam rangkaian control ada juga berbeda pengunaan, sehingga ada beberapa jenis Timer yang tidak memiliki coil dan hanya memiliki kontak NO ataupun kontak NC saja, tetapi jenis seperti ini harus selalu dihubungkan langsung dengan kontaktor agar komponen penggerak waktu dapat dibantu oleh coil pada kontaktor tersebut.

www.totoktpfl.wordpress.com 15

Buku Pegangan Siswa

KONTAKTOR

C. ON DELAY
On Delay adalah suatu Timer yang harus dihubungkan secara langsung ke kontaktor (menjadi satu dengan Kontaktor) dan memiliki prinsip kerja yang akan berfungsi jika coil kontaktor bekerja ( ON ) maka Timer juga bekerja ( ON ). Adapun simbol dari ON DELAY adalah sebagai berikut :

0
KONTAK KONTAK Sebuah kontak pada ON DELAY pada kondisi NORMALLY OPEN dan disingkat dengan istilah NO (baca n . o)

Sebuah kontak pada ON DELAY pada kondisi

NORMALLY CLOSE dan disingkat dengan istilah NC (baca n . c)

www.totoktpfl.wordpress.com 16

Buku Pegangan Siswa

KONTAKTOR

PENANDAAN NOMOR KONTAK KONTAK NO 45 & 46 55 & 56 65 & 66 75 & 76 KONTAK NC 47 & 48 57 & 58 67 & 68 77 & 78 Adapun bentuk ON DELAY sebagai berikut : Terminal penghubung untuk pasangan kontak kontak ON DELAY pada kondisi NORMALLY CLOSE (NC) Terminal penghubung untuk pasangan kontak kontak ON DELAY pada kondisi NORMALLY OPEN (NO)

www.totoktpfl.wordpress.com 17

Buku Pegangan Siswa

KONTAKTOR

D. OFF DELAY
Off Delay adalah suatu Timer yang harus dihubungkan secara langsung ke kontaktor (menjadi satu dengan Kontaktor) dan memiliki prinsip kerja yang berfungsi jika coil kontaktor bekerja (ON) maka Timer belum bekerja (OFF), ketika coil kontaktor tidak bekerja (OFF), maka Off Delay akan bekerja (ON) Adapun simbol dari OFF DELAY adalah sebagai berikut :

0
KONTAK KONTAK

Sebuah kontak pada OFF DELAY pada kondisi NORMALLY OPEN dan disingkat dengan istilah NO (baca n . o)

Sebuah kontak pada OFF DELAY pada kondisi

NORMALLY CLOSE dan disingkat dengan istilah NC (baca n . c)

www.totoktpfl.wordpress.com 18

Buku Pegangan Siswa

KONTAKTOR

PENANDAAN NOMOR KONTAK KONTAK NO 45 & 46 55 & 56 65 & 66 75 & 76 KONTAK NC 47 & 48 57 & 58 67 & 68 77 & 78 Adapun bentuk OFF DELAY sebagai berikut : Terminal penghubung untuk pasangan kontak kontak OFF DELAY pada kondisi NORMALLY CLOSE (NC) Terminal penghubung untuk pasangan kontak kontak OFF DELAY pada kondisi NORMALLY OPEN (NO)

www.totoktpfl.wordpress.com 19

Buku Pegangan Siswa

KONTAKTOR

4. THERMAL OVER LOAD (TOL)


A. PENGERTIAN
Komponen TOL ini bekerja berdasarkan panas (temperature) yang ditimbulkan oleh arus yang mengalir melalui elemen elemen pemanas bimetal. Dari sifat pelengkungan bimetal akibat panas yang ditimbulkan, bimetal ini akan

menggerakkan kontak kontak mekanis pemutus rangkaian listrik. TOL ini selalu digunakan dalam merangkai rangkaian control dari suatu system terutama berhubungan dengan motor motor penggerak yang berfasa tunggal (satu fasa) ataupun berfasa tiga (tiga fasa). TOL ini sangat penting sekali digunakan dalam pengamanan dan perlindungan motor motor DC atau motor motor AC dari ukuran kecil sampai menengah. SIMBOL DALAM RANGKAIAN
97 95

98

96

www.totoktpfl.wordpress.com 20

Buku Pegangan Siswa

KONTAKTOR

Pada TOL tersebut memiliki perangkat yaitu, : a) Reset Mekanik Fungsinya yaitu : untuk mengembalikan kedudukan kontak pada posisi semula, pengaturan batas arus trip bila terjadi beban lebih. b) Arus Setting ( batas arus ) Fungsinya yaitu : sebagai harga arus atau batas arus pada pemanasnya atau arus yang mengalir pada kontaktor.

B. BAGIAN BAGIAN THERMAL OVERLOAD

www.totoktpfl.wordpress.com 21

Buku Pegangan Siswa

KONTAKTOR

C. FUNGSI TOL
Dari pemasangan TOL ini berfungsi untuk mengamankan atau memberikan perlindungan dari kerusakan akibat pembebanan lebih pada motor. Penyebab dari pembebanan lebih ini antara lain : 1) Terlalu besar beban mekanik dari motor. 2) Arus start yang terlalu besar. 3) Motor berhenti secara mendadak. 4) Terjadinya hubung singkat / konsleting. 5) Hilangnya salah satu fasa dari motor tiga fasa.

D. CARA PASANG
Untuk merangkai TOL ini dilakukan pemasangan dengan cara menghubungkan seri terminal terminal elemen pemanas ke rangkaian belitan motor dengan kontak kontaktor di rangkaian control.

www.totoktpfl.wordpress.com 22

Buku Pegangan Siswa

KONTAKTOR

5. PUSH BOTTOM (TOMBOL TEKAN)


A. PENGERTIAN
Push Bottom merupakan suatu bentuk saklar yang sering digunakan dalam suatu rangkaian control dan mempunyai fungsi sama dengan saklar saklar lainnya pada umumnya, tetapi memiliki perbedaan dalam sistem penguncian yang digunakannya. Push bottom (tombol tekan) ini hampir selalu digunakan dalam setiap pembuatan panel kontrol, baik secara konvensional maupun secara modern. Dari jenis warna push bottom (tombol tekan) yang sering digunakan adalah yang berwarna hijau sebagai push untuk posisi ON, dan yang berwarna merah sebagai push untuk posisi OFF. Sedangkan ada warna warna lain yang penggunaannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan yang diinginkan.

www.totoktpfl.wordpress.com 23

Buku Pegangan Siswa

KONTAKTOR

B. PUSH BOTTOM NORMALLY OPEN (NO)


Push bottom NO berfungsi jika ditekan (ditombol), maka kontaknya akan menghubungkan atau bekerja (ON), dan jika dilepaskan tombol (tidak ditombol) pada posisi semula, maka aliran arus akan terputus atau tidak bekerja (OFF). SIMBOL PUSH BOTTOM NORMALLY OPEN (NO)

C. PUSH BOTTOM NORMALLY CLOSE (NC)


Push bottom NC berfungsi jika ditekan (ditombol), maka kontaknya akan memutuskan atau tidak bekerja (OFF), dan jika dilepaskan tombol (tidak ditombol) pada posisi semula, maka aliran arus akan mengalir terus atau pada posisi bekerja (ON). SIMBOL PUSH BOTTOM NORMALLY OPEN (NC)

www.totoktpfl.wordpress.com 24

Buku Pegangan Siswa

KONTAKTOR

6. MINI CIRCUIT BREAKER (MCB)


A. PENGERTIAN
MCB merupakan salah satu pengaman pada suatu rangkaian control. Pada sebuah MCB memiliki fungsi sebagai

pengaman beban/daya lebih dari daya yang dipakainya, sehingga apabila daya yang digunakan pada system tersebut melebihinya (P = V.I Cos ) maka akan terjadi menurunnya tuas pada MCB yang posisi semula pada angka 1 menuju ke angka 0, atau dari posisi naik menjadi turun, sehingga sering disebut dengan istilah trip (jawa njeglek) pada MCB. MCB juga berfungsi sebagai pengaman kesalahan rangkaian, sehingga apabila terjadi short circuit (hubung singkat) atau konsleting maka MCB juga akan menjadi trip. Hubungan singkat tersebut terjadi apabila antara penghantar/kabel fasa/line terhubung langsung dengan penghantar/kabel netral/nol dan atau juga dengan ground/pentanahan. Dalam

melakukan pendesainan control selalu dibutuhkan adanya pengaman rangkaian control dengan menggunakan MCB jenis 1 fasa. Tetapi pengaman untuk beban yang digerakkan oleh rangkaian control tersebut dapat menggunakan MCB jenis 3 fasa, sehingga dalam suatu panel yang digunakan
www.totoktpfl.wordpress.com 25

Buku Pegangan Siswa

KONTAKTOR

untuk mengontrol suatu system minimal terdapat 2 MCB yaitu 1 buah MCB jenis 1 fasa sebagai pengaman rangkaian kontrol dan 1 buah MCB 3 fasa atau 1 fasa sebagai pengaman rangkaian beban (motor).

SIMBOL PUSH BOTTOM NORMALLY OPEN (NO)

B. BAGIAN BAGIAN MCB

www.totoktpfl.wordpress.com 26

Buku Pegangan Siswa

KONTAKTOR

C. FUNGSI
MCB memiliki 2 fungsi yaitu : 1. Sebagai pengaman (protection) terhadap beban lebih (arus yang melaluinya). 2. Sebagai pengaman apabila terjadi hubung singkat (short circuit) atau konsleting dalam rangkaian. Adapun bentuk MCB sebagai berikut :

www.totoktpfl.wordpress.com 27

Buku Pegangan Siswa

KONTAKTOR

7. SUSUNAN SERTA PROSEDUR MOTOR STARTING PROTECTION


1. MENURUT ATURAN MERLIN GERIN (MG) Multi G or Compact Type MA Contactor Short circuit protection and disconection Motor control system

Thermal Relay To Motor

Ovel load protection

2. MENURUT STANDART AMERIKA (NEC)

A B C D

A = Pengaman hantaran cabang B = Pemutus edaran cabang C = Pengaman Motor D = Pengendali Motor E = Perlengkapan pembumian

E
www.totoktpfl.wordpress.com 28

Buku Pegangan Siswa

KONTAKTOR

8. DASAR DASAR KONTROL DENGAN KONTAKTOR


A. PENGERTIAN
Dalam rangkaian control selalu ditemui system system rangkaian yang hampir sama atau memiliki kemiripan antara satu dengan yang lainnya, sehingga memudahkan dalam merangkainya. Hal ini dapat disimpulkan system pengaturan yang selalu dipakai mempunyai system yang mendekati sama. System pengaturan atau pengendali paling dasar dan utama dalam system control yang menggunakan kontaktor atau juga disebut dengan sistem operasi.

B. SISTEM SISTEM OPERASI PADA KONTROL


1. SISTEM OPERASI TERBUKA 2. SISTEM OPERASI TERTUTUP 3. SISTEM PENGATURAN DIRI SENDIRI (SELF MAINTENACE) 4. SISTEM PENGATURAN DARI BEBERAPA TEMPAT OPERASI 5. SISTEM SALING MENGUNCI (INTERLOCKING) 6. SISTEM PENGATURAN BERURUTAN (CONTINUES)
www.totoktpfl.wordpress.com 29

Buku Pegangan Siswa

KONTAKTOR

1. SISTEM OPERASI TERBUKA Sistem operasi terbuka yaitu rangkaian kontrol yang operasinya dengan menggunakan 2 kontak Normally Open (NO), atau sering juga dikatakan rangkaian penguncian tunggal.
+24V

22 0V

S0

13 S1 K1 14 K1

53

54

A1 K1 0V A2

L1

www.totoktpfl.wordpress.com 30

Buku Pegangan Siswa

KONTAKTOR

Diskripsi Kerja : Ketika S1 di tekan (ON) sesaat, maka coil pada kontaktor K1 akan bekerja (ON), sehingga kontak kontak NO pada K1 (13 & 14) dan (53 & 54) akan mengunci dan menutup sehingga beban (L1) menjadi ON. Jika S0 ditekan sesaat maka coil kontaktor K1 akan terputus (OFF) dan beban (L1) menjadi OFF. Adapun kebutuhan dalam merangkai kontrol tersebut adalah sebagai berikut : No 1 2 3 4 5 6 Nama S untuk ON S untuk OFF Kontaktor Lampu MCB Kabel penghubung 1 fasa NO NC A1 & A2 13 & 14, 53 & 54 Kontak Kode S1 S0 Coil NO L1 MCB

www.totoktpfl.wordpress.com 31

Buku Pegangan Siswa

KONTAKTOR

2. SISTEM OPERASI TERTUTUP Sistem operasi tertutup yaitu rangkaian kontrol yang operasinya dengan menggunakan 1 kontak Normally Open (NO) dan 1 kontak Normally Close (NC), atau sering juga dikatakan rangkaian penguncian terbalik.
+24V

22 0V

S0

13 S1 K1 14 K1

21

22

A1 K1 0V A2

L 1

www.totoktpfl.wordpress.com 32

Buku Pegangan Siswa

KONTAKTOR

Diskripsi Kerja : Ketika S1 di tekan (ON) sesaat, maka coil pada kontaktor K1 akan bekerja (ON), sehingga kontak NO pada K1 (13 & 14) akan mengunci dan kontak NC (21 & 22) menjadi membuka sehingga beban (L1) dari awal ON menjadi OFF. Jika S0 ditekan sesaat maka coil kontaktor K1 akan terputus (OFF) dan beban (L1) menjadi ON. Adapun kebutuhan dalam merangkai kontrol tersebut adalah sebagai berikut : No 1 2 Nama S untuk ON S untuk OFF NO NC A1 & A2 3 Kontaktor 13 & 14 21 & 22 4 5 6 Lampu MCB Kabel penghubung 1 fasa Kontak Kode S1 S0 Coil NO NC L1 MCB

www.totoktpfl.wordpress.com 33

Buku Pegangan Siswa

KONTAKTOR

3. SISTEM

PENGATURAN

DIRI

SENDIRI

(SELF

MAINTENACE) Pada system pengaturan diri sendiri atau self

maintenaced ini terdiri dari : A. RANGKAIAN KONTAK TERUS MENERUS DENGAN POLARITAS ON Adalah : apabila push bottom S0 dan S1 ditekan secara bersama sama, maka kontaktor K1 dan beban L1 akan bekerja (ON).
+24V

22 0V

S0

S1

13 K1 14 K1

53

54

A1 K1 A2

L 1

0V

www.totoktpfl.wordpress.com 34

Buku Pegangan Siswa

KONTAKTOR

B. RANGKAIAN KONTAK TERUS MENERUS DENGAN POLARITAS OFF Adalah : apabila push bottom S0 dan S1 ditekan secara bersama sama, maka kontaktor K1 dan beban L1 tidak akan bekerja (OFF).
+24V

22 0V

S0

13 S1 K1 14 K1

53

54

A1 K1 A2

L 1

0V

www.totoktpfl.wordpress.com 35

Buku Pegangan Siswa

KONTAKTOR

4. SISTEM PENGATURAN DARI BEBERAPA TEMPAT OPERASI Pada system pengaturan dari beberapa tempat operasi ini terdiri dari : A. OR ON Control Adalah : Beberapa push bottom S1 dan S2 (push bottom NO) dipasang secara parallel, sehingga jika salah satu dari S1 atau S2 ditekan sesaat dari tempat berbeda, maka kontaktor K1 bekerja (ON) sehingga membuat beban L1 menjadi bekerja (ON).
+24V

22 0V

S0

13 S1 S2 K1 14 K1

53

54

A1 K1 A2

L 1

0V

www.totoktpfl.wordpress.com 36

Buku Pegangan Siswa

KONTAKTOR

B. OR OFF Control Adalah : Beberapa push bottom S0 (push bottom NC) dipasang secara parallel, sehingga jika salah satu dari S0 ditekan sesaat dari tempat berbeda, maka kontaktor K1 menjadi tidak bekerja (OFF) sehingga beban L1 menjadi tidak bekerja (OFF).

+24V

22 0V

S0

S0

13 S1 K1 14 K1

53

54

A1 K1 A2

L 1

0V

www.totoktpfl.wordpress.com 37

Buku Pegangan Siswa

KONTAKTOR

C. AND ON Control Adalah : Beberapa push bottom S1 dan S2 (push bottom NO) dipasang secara seri, sehingga jika S1 dan S2 ditekan ditekan bersama - sama dari tempat berbeda, maka kontaktor K1 dan beban L1 menjadi bekerja (ON).
+24V

22 0V

S0

S1

13 S2 K1 14 K1

53

54

A1 K1 A2

L 1

0V

www.totoktpfl.wordpress.com 38

Buku Pegangan Siswa

KONTAKTOR

D. AND OFF Control Adalah : Beberapa push bottom S0 (push bottom NC) dipasang secara seri, sehingga jika beberapa S0 ditekan bersama sama dari tempat berbeda, maka kontaktor K1 tidak bekerja sehingga beban L1 menjadi tidak bekerja (OFF).
+24V

22 0V

S0

S0

S0

13 S2 K1 14 K1

53

54

A1 K1 A2

L 1

0V

www.totoktpfl.wordpress.com 39

Buku Pegangan Siswa

KONTAKTOR

5. SISTEM SALING MENGUNCI (INTERLOCKING) System ini dikatakan saling mengunci (interlock) yaitu karena adanya kontak kontak NC pada kontaktor yang saling bertolak belakang (mengunci) penggunaannya antara dua atau lebih dengan salah satunya. Sehingga apabila ada satu kontaktor (K1) bekerja (ON) maka kontaktor lainnya (K2) tidak dapat dioperasikan (OFF), begitu sebaliknya.
+24V

22 0V

S0

13 S1 K1 14 S2 K2

13 K1 14

53 K2 54

53

54

K2

K1

A1 K1 A2 K2

A1

L 1
A2

L 2

0V

www.totoktpfl.wordpress.com 40

Buku Pegangan Siswa

KONTAKTOR

6. SISTEM PENGATURAN BERURUTAN (CONTINUES) System pengaturan secara berurutan yaitu adanya saling keterkaitan dengan antara beberapa kontaktor dimana sesudahnya kerja dari

kontaktor

sebelumnya,

kontaktor berikutnya (K2) dipengaruhi dari kontaktor sebelumnya (K1). Dengan demikian apabila salah satu dari kontaktor (K1) bekerja (ON) dengan demikian

sehingga kontaktor berikutnya (K2) dapat dioperasikan (ON) .


+24V

22 0V

S0

13 S1 K1 14 63 K1 64 S2 K2

13 K1 14

53 K2 54

53

54

A1 K1 A2 K2

A1

L 1
A2

L 2

0V

www.totoktpfl.wordpress.com 41

Buku Pegangan Siswa

KONTAKTOR

9. APLIKASI RANGKAIAN PADA MOTOR 3 FASA

KONTROL

A. RANGKAIAN KONTROL MOTOR 3 FASA DIRECT ON LINE (DOL)


1. RANGKAIAN KONTROL
220V

MCB

95 OL 96 OL

97 K1 98

53

54

S0

13 S1 K1 14

A1 K1 A2 L1 L2

www.totoktpfl.wordpress.com 42

Buku Pegangan Siswa

KONTAKTOR

2. RANGKAIAN UTAMA
S R

MCB

1 K1 2

OL

MOTOR 3 FASA

U U1

V V1

W W1

www.totoktpfl.wordpress.com 43

Buku Pegangan Siswa

KONTAKTOR

B. RANGKAIAN KONTROL MOTOR 3 FASA FORWARD REVERSE (F/R)


1. RANGKAIAN KONTROL
220V

MCB

95 OL 96 OL

97 K1 98

53 K2 54

53

54

S0

13 S1 K1 14 S2 K2

13

14

21 K2 22 A1 K1 A2 K2 K1

21

22 A1 L1 A2 L2 L3

www.totoktpfl.wordpress.com 44

Buku Pegangan Siswa

KONTAKTOR

2. RANGKAIAN UTAMA
R S T

MCB

1 K1 2

5 K2

OL

MOTOR 3 FASA

U U1

V V1

W W1

www.totoktpfl.wordpress.com 45

Buku Pegangan Siswa

KONTAKTOR

C. RANGKAIAN KONTROL MOTOR 3 FASA STAR DELTA ( - )


1. RANGKAIAN KONTROL - DENGAN ON DELAY
220V

MCB

95 OL 96 OL

97 K2 98

53 K3 54

53

54

S0

13 S1 K1T 14

45 K1T 46 K1T

57

58

21 K3 22 A1 K1T A2 K2 A2 A1 K3 K2

21

22 A1 L1 A2 L2 L3

N MAIN STAR DELTA

www.totoktpfl.wordpress.com 46

Buku Pegangan Siswa

KONTAKTOR

2. RANGKAIAN KONTROL - DENGAN TIMER

220V

MCB

95 OL 96 OL

97 K2 98

53 K3 54

53

54

S0

13 S1 K1T 14

T1 4

1 3

21 K3 22 A1 K1 A2 T1 2 A1 K2 7 A2 K3 K2

21

22 A1 L1 A2 L2 L3

N MAIN TIMER STAR DELTA

www.totoktpfl.wordpress.com 47

Buku Pegangan Siswa

KONTAKTOR

3. RANGKAIAN UTAMA
R S T

MCB

1 K1 2

5 K2

5 K3

OL

MOTOR 3 FASA

U U1

V V1

W W1

www.totoktpfl.wordpress.com 48

Buku Pegangan Siswa

KONTAKTOR

10. APLIKASI RANGKAIAN KONTROL PADA TRAFFIC LIGHT

+24V

22 0V
8 TIM1 5 1 TIM4 4 TIM1 3 4 3 1 TIM2 4 3 1 TIM3 4 3 1 TIM2 5 6 8 TIM3 5 6 TIM3 5 6 8 6 8

2 TIM1 3 7 0V TIM2 3

2 TIM3 7 3

2 TIM4 7 3

www.totoktpfl.wordpress.com 49

Buku Pegangan Siswa

KONTAKTOR

DAFTAR PUSTAKA
1. ELECTRICAL ENGINEERS REFERENCE BOOK 2. ELECTRICAL ENGINEERING HAND BOOK SIEMENS 3. INDUSTRIAL ROBOTIC 4. NATIONAL ELECTRICAL CODE 5. MANUAL OPERATION OMRON

www.totoktpfl.wordpress.com 50

You might also like