You are on page 1of 9

KONSEP DASAR PENYAKIT ASAM URAT A.

Definisi Asam urat merupakan zat hasil akhir metabolisme purin di dalam tubuh yang kemudian dibuang melalui urin (Wijayakusuma, Hembing, 2006). Asam urat adalah asam yang berbentuk kristal-kristal yang merupakan hasil akhir dari metabolisme purin (bentuk turunan nukleoprotein), salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel-sel tubuh (Junaidi, Iskandar, 2006) Seseorang dikatakan menderita asam urat jika kadar asam urat dalam darahnya meningkat. Asam urat merupakan sisa metabolisme berupa Kristal purin yang secara alamiah berada dalam darah pria dewasa adalah 3,5-7,2 mg/dl dan pada wanita 2,6-6,0mg/dl. Bila senyawa ini terakumulasi dalam jumlah di atas normal, akan memicu pembentukan Kristal yang berbentuk seperti jarum. Kristal-kristal ini biasanya terkonsentrasi di daerah sendi seperti kaki, lutut, siku dan jari tangan yang mengakibatkan radang di persendian (Sitanggang, 2006). B.Etiologi 1. Dehidrasi dan Fungsi Ginjal Ketika air dan cairan lainnya tidak dikonsumsi dalam jumlah yang cukup, ginjal tidak akan berfungsi dengan baik. Asam urat tidak akan dikeluarkan dari darah melalui ekskresi, dan akan menjadikan kadar asam urat dalam jumlah abnormal (lebih tinggi). 2. Makanan yang mengandung banyak purin Purin mengandung senyawa nitrogen, baik dilakukan di dalam sel-sel tubuh, atau dibawa ke dalam tubuh dengan makanan. Kelebihan purin dapat menyebabkan peningkatan kadar asam urat, yang dapat terakumulasi dalam jaringan dan bentuk

kristal, sehingga menyebabkan tingginya kadar asam urat dalam darah. Makanan tinggi purin antara lain : Lauk pauk seperti jeroan, hati, ginjal, limpa, babat, usus, paru dan otak. Makanan laut seperti udang, kerang, cumi, kepiting. Makanan kaleng seperti kornet dan sarden. Daging, telur, kaldu atau kuah daging yang kental. Kacang-kacangan seperti kacang kedelai (termasuk hasil olahannya seperti tempe, tauco, oncom, susu kedelai), kacang tanah, kacang hijau, tauge, melinjo, emping. Sayuran seperti daun bayam, kangkung, daun singkong, asparagus, kembang kol, buncis. Buah-buahan seperti durian, alpukat, nanas, air kelapa. Minuman dan makanan yang mengandung alkohol seperti bir, wiski, anggur, tape, tuak. Tinggi (150-800 mg) Sardin, jerohan (hati, Daging, ginjal), kaldu (ekstrak kerang, daging), angsa, burung bebek, kacangan, asparagus, kol, jamur Daftar kandungan purin dalam makanan : Jenis Makanan Teobromin (kafein cokelat) Limpa domba/kambing Hati sapi Ikan sarden Jamur kuping Kandungan purin dalam mg/100 gram 2300 773 554 480 448 bayam, Sedang (50-150 mg) ayam, Rendah (0-50 mg) ikan, Sayuran, tauge, telur, serealia kembang kacang buah-

kacang- buahan, susu, keju,

polong, buncis, bayam,

Daun melinjo Kangkung, bayam Biji melinjo Kedelai & kacang-kacangan Tempe Tahu Limpa sapi Ginjal sapi Paru-paru sapi Lidah sapi Jantung sapi Jantung kambing/ domba Daging kuda Dada ayam dengan kulit Hati ayam Daging ayam Daging angsa Daging bebek Ikan teri Ikan Kakap Udang Udang Lobster Kerang 3. Konsumsi Alkohol

366 290 222 190 141 108 444 269 339 160 256 241 200 175 243 169 165 138 239 160 234 118 136

Alkohol (bir, anggur, atau hasil olahan lainnya) dapat meningkatkan kadar asam urat. 4. Obat-obatan Obat-obat tertentu, seperti yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi, serta aspirin, vitamin C dan niasin, dapat memproduksi kadar asam urat tinggi. Kemoterapi untuk pengobatan kanker juga bisa menjadi penyebabnya. 5. Kanker Kanker sabit dan tertentu gagal seperti limfoma non-Hodgkin, limfoma Hodgkin, leukemia dan kondisi medis lainnya, seperti anemia sel jantung dapat menyebabkan peningkatan kerusakan sel-sel tubuh dan mengakibatkan hyperuricemia (kadar asam urat yang tinggi). C. Tanda dan Gejala

1. Kesemutan dan ngilu pada persendian. 2. Sakit ditumit. 3. Sakit di ujung jari kaki. 4. Nyeri terutama malam hari atau pagi hari saat bangun tidur. 5. Sendi yang terkena asam urat terlihat bengkak, kemerahan, panas dan nyeri luar biasa pada malam dan pagi.

D. Patofisiologi
Faktor genetik Faktor hormonal Pola makan Penyakit darah Obat-obatan Obesitas Intoksikasi DM alkohol

Gangguan metabolisme

Purin Hipoxantin Xantin Asam urat Penumpukan kristal monosodium urat (ibu jari, tangan, telinga) Kristal dalam jaringan Kristal urat dalam cairan sinovial sendi Fagositosis kristal Peradangan dan kerusakan jaringan Nyeri Intoleransi aktivitas

Pembengkakan sendi

Gangguan citra tubuh

E. Penatalaksanaan Diet : Berkaitan dengan pola makan maka diet yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Pembatasan purin Apabila telah terjadi pembengkakan sendi maka penderita gangguan asam urat harus melakukan diet bebas purin. Namun karena hampir semua bahan makanan sumber protein mengandung nukleoprotein maka hal ini hampir tidak mungkin dilakukan. Maka yang harus dilakukan adalah membatasi asupan purin menjadi 100-150 mg purin per hari (diet normal biasanya mengandung 600-1.000 mg purin per hari). 2. Kalori sesuai kebutuhan Jumlah asupan kalori harus benar disesuaikan dengan kebutuhan tubuh berdasarkan pada tinggi dan berat badan. Penderita gangguan asam urat yang kelebihan berat badan, berat badannya harus diturunkan dengan tetap memperhatikan jumlah konsumsi kalori. Asupan kalori yang terlalu sedikit juga bisa meningkatkan kadar asam urat karena adanya keton bodies yang akan mengurangi pengeluaran asam urat melalui urin. 3. Tinggi karbohidrat Karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan ubi sangat baik dikonsumsi oleh penderita gangguan asam urat karena akan meningkatkan pengeluaran asam urat melalui urin. Konsumsi karbohidrat kompleks ini sebaiknya tidak kurang dari 100 gram per hari. Karbohidrat sederhana jenis fruktosa seperti gula, permen, arum manis, gulali, dan sirop sebaiknya dihindari karena fruktosa akan meningkatkan kadar asam urat dalam darah. 4. Rendah protein

Protein

terutama

yang

berasal

dari

hewan

dapat

meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Sumber makanan yang mengandung protein hewani dalam jumlah yang tinggi, misalnya hati, ginjal, otak, paru dan limpa. Asupan protein yang dianjurkan bagi penderita gangguan asam urat adalah sebesar 5070 gram/hari atau 0,8-1 gram/kg berat badan/hari. Sumber protein yang disarankan adalah protein nabati yang berasal dari susu, keju dan telur. 5. Rendah lemak Lemak dapat menghambat ekskresi asam urat melalui urin. Makanan yang digoreng, bersantan, serta margarine dan mentega sebaiknya dihindari. Konsumsi lemak sebaiknya sebanyak 15 persen dari total kalori. 6. Tinggi cairan Konsumsi cairan yang tinggi dapat membantu membuang asam urat melalui urin. Karena itu, Anda disarankan untuk menghabiskan minum minimal sebanyak 2,5 liter atau 10 gelas sehari. Air minum ini bisa berupa air putih masak, teh, atau kopi. Selain dari minuman, cairan bisa diperoleh melalui buah-buahan segar yang mengandung banyak air. Buah-buahan yang disarankan adalah semangka, melon, blewah, nanas, belimbing manis, dan jambu air. Selain buah-buahan tersebut, buah-buahan yang lain juga boleh dikonsumsi karena buah-buahan sangat sedikit mengandung purin. Buah-buahan yang sebaiknya dihindari adalah alpukat dan durian, karena keduanya mempunyai kandungan lemak yang tinggi. 7. Tanpa alkohol Berdasarkan penelitian diketahui bahwa kadar asam urat mereka yang mengonsumsi alkohol lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsi alkohol. Hal ini adalah karena alkohol akan meningkatkan asam laktat plasma. Asam laktat ini akan menghambat pengeluaran asam urat dari tubuh.

Pengobatan : 1. Uricosuric Obat ini memblok reabsorpsi tubular dimana urat disaring sehingga mengurangi jumlah urat metabolik, mencegah pembentukan benjolan baru dan memperkecil ukuran benjolan yang telah ada. Uricosuris seperti probenesid dan sulfinpirazon dapat diberikan tidak sebagai pengganti untuk allopurinol, gout yang namun akut. probenesid diindikasikan

Pembentukan kristal urat dalam urin bisa terjadi dengan urocisuric dan penting untuk memastikan jumlah urin cukup yaitu 2000 ml atau lebih untuk mencegah pengendapat kristal urat di saluran urin. Saat diberikan secara kombinasi dengan colchicine, akan mengurangi frekuensi kekambuhan gout akut. Uricosuric tidak efektif pada pasien dengan gangguan renal dengan serum kreatinin lebih dari 2 mg/dL. 2. Allopurinol Sebagai penghambat xantin oksidase, allopurinol segera menurunkan plasma urat dan konsentrasi asam urat di saluran urin serta memfasilitasi mobilisasi benjolan. Obat ini sangat bermanfaat bagi pasien dengan gagal ginjal atau batu urat yang tidak dapat diberi urocisuric. Biasanya obat ini diberikan sekali sehai sebab metabolit aktif allopurinol waktu paruhnya panjang. Dosis awalnya 100 mg diberikan selama 1 minggu; kemudian dinaikkan jika kadar asam urat masih tinggi. Kadar asam urat serum akan dicapai dengan dosis harian 200-300 mg. Seringkali kombinasi allopurinol dengan uricosuric akan sangat membantu. Allopurinol tidak dianjurkan untuk pengobatan hiperurisemia asimtomatik dan gout yang aktif.

F. Asuhan Keperawatan 1. Pengkajian

DAFTAR PUSTAKA Sylvia A. Price. 2000. Patofisiologi. Jakarta: EGC Ignatisius. Donna. 1995. Medical Surgical Nursing Philadephia. Sender Company Price, sylvia. Monica ( Ed ) 1999. Patofisiologi konsep klinis penyakit. Jakarta: EGC Wilkinson, Judith M. 2007. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta: EGC Anonim. 2000. Informatorium Obat Nasional Indonesia 2000. Jakarta: Departemen Kesehatan RI Anonim. 2006. MIMS Edisi Bahasa Indonesia.Jakarta: PT. Info Master

You might also like