Professional Documents
Culture Documents
Pada pernapasan dalam (pertukaran gas didalam jaringan tubuh) darah masuk
kedalam jaringan tubuh, oksigen meninggalakan hemoglobin dan berdifusi masuk
kedalam cairan jaringan tubuh. Reaksinya sebagai berikut.
HbO2 → Hb + O2
Difusi oksigen keluar dari darah dan masuk ke dalam cairan jaringan dapat
terjadi, karena tekanan oksigen di dalam cairan jaringan lebih rendah
dibandingkan di dalam darah. Hal ini disebabkan karena sel-sel secar terus
menerus menggunakannya dalam respirasi selular.
Perlu diketahui bahwa tekanan parsial O2 pada kapiler darah ± 100 mmHg dan
tekan parsial O2 dalam jaringan tubuh kurang dari 40 mmHg. Sebaliknya tekanan
karbon dioksida adalah tinggi, karena karbon dioksida secara terus-menerus
dihasilkan oleh sel-sel tubuh. Tekanan parsial CO2 dalam jaringan ± 60 mmHg
dan dalam kapiler darah ± 41 mmHg. Peristiwa inilah yang menyebabkan O2
dapat dapat berdifusi ke dalam jaringan dan CO2 berdifusi ke luar jaringan.
Dalam keadaan biasa tubuh kita menghasilkan 200 mL karbon dioksida per
hari. Pengangkutan CO2 di dalam darah dapat dilakukan dengan tiga cara berikut.
1. Sekitar 60-70 % CO2 diangkaut ke dalam bentuk ion bikarbonat (
HCO3− ) oleh plasma darah, setelah asam karbonat yang terbentuk
dalam darah terurai menjadi ion hydrogen (H+) dan ion bikarbonat (
HCO3− ). Ion H+ bersifat racun, oleh sebab itu ion ini segera diikat Hb,
−
sedangkan ion HCO3 meninggalkan eritrosit masuk ke plasma darah.
−
Kedudukan ion HCO3 dalam eritrosit diganti oelh ion klorit.
Perasamaan reaksinya sebagai berikut
H 2 O + CO 2 → H 2 CO3 → H + + HCO3−
2. Lebih kurang 25% CO2 diikat oleh hemoglobin membentuk
karbosihemoglobin. Secara sederhana, reaksi CO2 dengan Hb ditulis
sebagai berikut.
CO2 + Hb → HbCO2
Karbosihemoglobin disebut pula karbominohemoglobin karena
bagian dari hemoglobin yang mengikat CO2 adalah gugus asam amino.
Reaksinya sebagai berikut.
CO2 + RNH 2 → RNHCOOH
3. Sekitar 6-10% CO2 diangkaut plasma darah dalam senyawa asam
karbonat (H2CO3).