Professional Documents
Culture Documents
By : Rafika PL
PRGRAM STUDI KEPERAWATAN STIKES MITRA LAMPUNG
Profesi Keperawatan berkaitan dg kesejahteraan manusia memberikan bantuan kpd individu baik sehat maupun yg sakit untuk dapat menjalankan fungsi hidup sehari-hariya.
Salah satu yg mengatur hub antara perawat pasien adalah etika.
Etika
peraturan atau norma yg dpt digunakan sbg acuan bagi perilaku seseorang yang berkaitan dengan tindakan yang dilakukan seseorang dan merupakan suatu kewajiban dan tanggungjawan moral menjadi penuntun dalam berprilaku serta membuat keputusan untuk melindungi hakhak manusia.
Masalah Etik
Dlm penyelesaian Etik dikenal dengan Istilah : 1. Isyu Etik Yaitu Adanya Dillemma moral atau pelanggaran thd salah satu prinsip / nilai moral etik tetapi tidak menimbulkan masalah etik. 2. Masalah Etik Yaitu ada dua atau lebih norma-norma moral atau prinsip yang menimbulkan adanya pertentangan bagaimana cara menyelesaikannya. 3. Dillema Etik Yaitu Kondisi yang sulit untuk menentukan keputusan atau tindakan yang benar atau salah
Bioetik
adl studi ttg isu etika dalam pelayanan kesh (Hudak & Gallo, 1997).
Dalam pelaksanaannya etika keperawatan mengacu pada bioetik sebagaimana tercantum dalam sumpah janji profesi keperawatan dan kode etik profesi keperawatan.
EUTANASIA
Bahasa Yunani: -, eu yang artinya "baik", dan , thanatos yang berarti kematian adalah praktek pencabutan kehidupan manusia atau hewan melalui cara yang dianggap tidak menimbulkan rasa sakit atau menimbulkan rasa sakit yg minimal, biasanya dilakukan dG cara memberikan suntikan yang mematikan.
2. Sudut tujuan
a. Pembunuhan berdasarkan belas kashian (mercy killing) b. Eutanasia hewan c. Berdasarkan bantuan dokter ini adalah bentuk lain dari pada eutanasia agresif secara suka rela
EUTANASIA
Aturan hukum mengenai masalah ini sangat berbeda-beda di seluruh dunia Seringkali berubah seiring dengan perubahan norma-norma budaya dan tersedianya perawatan atau tindakan medis. Di beberapa negara, tindakan ini dianggap legal, sedangkan di negara-negara lainnya dianggap melanggar hukum. Karena sensitifnya isu ini, pembatasan dan prosedur yang ketat selalu diterapkan tanpa memandang status hukumnya.
2. Belanda
Pada tanggal 10 April 2001 Belanda menerbitkan undang-undang yang mengizinkan eutanasia, (negara pertama di dunia yang melegalisasi praktik eutanasia). Pasien-pasien yang mengalami sakit menahun dan tak tersembuhkan, diberi hak untuk mengakhiri penderitaannya.
3. Belgia
Parlemen Belgia telah melegalisasi tindakan eutanasia pada akhir September 2002
4. Inggris
Pada tanggal 5 November 2006, Kolese Kebidanan dan Kandungan Britania Raya mengajukan sebuah proposal kepada Dewan Bioetik Nuffield (Nuffield Council on Bioethics) agar dipertimbangkannya izin untuk melakukan eutanasia terhadap bayi-bayi yang lahir cacat (disabled newborns). saat ini eutanasia masih merp suatu tindakan melawan hukum di kerajaan Inggris demikian juga di Eropa (selain daripada Belanda). Demikian pula kebijakan resmi dari Asosiasi Kedokteran Inggris (British Medical AssociationBMA) yang secara tegas menentang eutanasia dalam bentuk apapun juga
5. Indonesia
Berdasarkan hukum di Indonesia maka eutanasia adalah sesuatu perbuatan yang melawan hukum, hal ini dapat dilihat pada peraturan perundang-undangan yang ada yaitu pada Pasal 344 Kitab Undang-undang Hukum Pidana yang menyatakan bahwa Barang siapa menghilangkan nyawa orang lain atas permintaan orang itu sendiri, yang disebutkannya dengan nyata dan sungguh-sungguh, dihukum penjara selama-lamanya 12 tahun.
2. Aborsi
Pengeluaran hasil konsepsi ( pertemuan sel telur dan sel sperma) sebelum janin dapat hidup diluar kandungan. Ini adl suatu proses pengakhiran hidup dari janin sebelum diberi kesempatan untuk bertumbuh
3 jenis aborsi:
1. Aborsi spontan atau alamiah.
Berlangsung tanpa tindakan apapun. Kebanyakan disebabkan karena kurang baiknya kualitas sel telur dan sel sperma.
Penyebab aborsi
1. Terjadi kehamilan yang tidak diinginkan 2. Perkosaan 3. Ekonomi 4. Hamil diluar nikah 5. Kontrasepsi yang gagal, dll.
Hukum-Hukum Aborsi
Pasal 15 ayat (1) dan (2) UU Kesehatan Nomor 23 Tahun 1992. Aborsi dapat dibenarkan sccara hukum apabila dilakukan dg adanya pertimbangan medis. Berdasarkan pasal 15 ayat (2) UU Kesehatan Nomor 23 Tahun 1992, tindakan medis (aborsi) sebagai upaya untuk menyelamatkan jiwa ibu hamil dan atau janinnya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu dan dilakukan sesuai dengan tanggung jawab profesi serta pertimbangan tim ahli. Aborsi yang dilakukan bersifat legal atau dapat dibenarkan dan dilindungi secara hukum (bukan tindak pidana atau kejahatan) Aborsi yang dilakukan tanpa adanya pertimbangan medis disebut dengan aborsi provokatus kriminalis.
Transplantasi Organ
Pencangkokan dlm tubuh sesama manusia (allotransplantation). Pemindahan suatu tempat ketempat lain pada tubuh sendiri atau orang lain dengan syarat dan kondisi tertentu.
Jenis-Jenis Transplantasi
1. Transplantasi Autologus
Yaitu perpindahan dari satu tempat ketempat lain dalam tubuh itu sendiri,yang dikumpulkan sebelum pemberian kemoterapi,
2. Transplantasi Alogenik
Yaitu perpindahan dari satu tubuh ketubuh lain yang sama spesiesnya,baik dengan hubungan keluarga atau tanpa hubungan keluarga.
3. Transplantasi Singenik
Yaitu perpindahan dari satu tubuh ketubuh lain yang identik,misalnya pada kembar identik,
4. Transplantasi Xenograft
Yaitu perpindahan dari satu tubuh ketubuh lain yang tidak sama spesiesnya.
Hukum Transplantasi
1. UU no 23 Tahun 1992 :Tentang kesehatan bagi pelaku pelanggaran baik yang dimiliki atau tidak memiliki keahlian dan wenangan,melakukan transnplantasi organ manusia tanpa persetujuan donor atau ahli waris,diancam pidana 7 tahun penjara
2. UU no.23 Tahun 2002 :Sebagai bentuk perlindungan anak yang juga rentan terhadap tindakan eksploitasi perdagangan gelap transplantasi organ dan atau jaringan tubuh. 3. UU no.21 Tahun 2007 :Untuk menanggulangi perdagangan gelap organ dan atau jaringan tubuh manusia dengan pidana 3-15 tahun penjara
SUPPORTING DEVICE
Yaitu:Alat yang membantu manusia dari kekurangan fisik atau cacat Contoh:Orang yang tidak memiliki kaki kanan atau kiri dikarenakan amputasi dapat diberi bantuan atau supporting device berupa kaki palsu