You are on page 1of 7

1. A.

Latar Belakang Masala.

Dunia facebook sekarang ini banyak dibincangkan dalam masyarakat umum. Terutama dikalangan remaja,siswa dan siswi. Tetapi tidak menutut kemungkinan kalau anak SD pun juga mengenal cara berkomunikasi lewat dunia maya ini. Pada umumnya facebook (yang lebih dikenal dengan FB) tersebut mampu menghipnotis ribuan remaja yang di dunia ini, dengan waktu singkat facebook sudah mampu menarik minat masyarakat untuk mencobanya. Tak segan-segan para ibu-ibu (orang tua) pun ikut terhipnotis dalam pengaploadtan dunia maya tersebut. Padahal banyak dampak positif dan negative yang dapat kita temukan dalam melakukan atau berhubungan di dunia maya dengan jejaring internet yang di kenal dengan facebook (FB) tersebut. Kita dapat lihat dari pengaruh dampak positif dan negative facebook dalam pendidikan dan pembinaan terhadap perkembangan tingkah laku remaja saat ini. Banyak remaja yang terjerumus dalam jejering social tersebut. Mereka pada umumnya hanya ingin mencari teman dan sekedar mengapload status saja. Tetapi disini tidak sedikit pada remaja menyalah gunakan facebook dalam memenuhi kepentingan mereka baik pribadi maupun umum. Contohnya, seorang wanita dimana dia sangat mencintai seorang lelaki, tetapi lelaki itu menyukai teman si wanita itu sendiri, karena emosi yang dipengaruhi juga oleh rasa dendam sehingga si wanita ini meneror si wanita yang disenangi oleh lelaki itu lewat jejaring sosial facebook tersebut. Sehingga karena merasa takut, si wanita ini melaporkannya ke kantor pilisi atas dasar pencemaran nama baik. Disinilah dampak negative dari jejaring sosial facebook tersebut. Anak-anak remaja juga demikian. Mereka sering larut dalam facebook, sampai melupakan kegiatan mereka sebagai seorang pelajar. Bukan hanya ini saja dampak negatifnya, masih banyak dampak-dampak negative lainnya. Dimana dapat merugikan banyak orang terutapa dalam dunia pendidikan. Sebab pendidikan yang selama ini ka dapatkan yang seharusnya juga dapat mendidik moral dan juga dapat menumbuhkembangkan norma dalam diri kita, akan menjadi sia-sia. Hanya karena pengaruh jejaring sosial facebook. Jika kita dapat berfikir secara formal, jejaring sosial facebook (FB) ini dapat memotifasi diri kita sendiri agar lebih baik dan tanpa merugikan pendidikan yang telah kita dapatkan, jika kita mampu memanfaatkan dunia jejaring tersebut dengan arif yang berdasarkan atas normanorma yang ada. Sehingga tidak aka nada lagi orang yang dirugikan oleh jejaring sosial ini dan justru akan berdampak positif bagi kita. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk menggali, membahas dan mendalaminya, maka penulis mengangkat permasalahan tersebut dan menuangkannya dalam tesis dengan judul: PENGARUH JEJARING SOSIAL (Facebook,Twitter,dll.)TERHADAPPEMBINAAN SISWA-SISWI DI ASRAMA XIIIPONDOK PESANTREN DARUL ULUM 1. B. Telaah Pustaka.

Untuk lebih memudahkan istilah dalam pembahasan judul tesis ini agar terhindar dari kesalahpahaman, maka peneliti menegaskan istilah-istilah judul tesis sebagai berikut : 1.Pengaruh

Pengaruh menurut kamus besar bahasa indonesia (2001:849) yaitu: Pengaruh adalah daya yag ada atau timbul dari sesuatu (orang,benda) yang ikut membentuk watak, kepercaayaan atau perbuatan seseorang.[1] Dari pengertian dapat dikemukakan sebelumnya dapat di simpulkan bahwa pengaruh merupakan suatu daya dapat membentuk atau mengubah sesuatu yang lain, sehubungan dengan adanya penelitian yang di lakukan oleh penulis, pengaruh merupakan hubungan sebab akibat antar variabel, dalam hal ini jejaring sosial(Facebook,Twitter,dll.) mempengaruhi pola pembinaan pendidikan agama islam anak. 2. Jejaring Sosial Pengertian situs jejaring sosial yakni suatu struktur sosial yang terbentuk dari simpul-simpul (individu atau organisasi) yang diikat atau dipersatukan oleh sebuah situs. Umumnya situs berfungsi sebagai jalinan pertemanan dalam dunia maya. Namun banyak hal lagi yang dapat kita lakukan disini (situs jejaring sosial). 3. Pembinaan Pembinaan adalah adalah suatu usaha atau kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan apa yang sudah ada kepada yang lebih baik (sempurna) baik dengan melalui pemeliharaan dan bimbingan terhadap apa yang sudah ada (yang sudah dimiliki).[2] 4. Pendidikan agama islam ( PAI) Pendidikan adalah pengaruh, bantuan , tuntunan yang di berikan oleh orang yang bertanggung jawab ke pada anak didik.[3] Pendidikan menurut prof. Dr Kamal Hasan adalah sebagai proses seumur hidup untuk mempersiapkan seseorang agar dapat mengatualisasikan sebagai kholifahtulloh di bumi.[4] Sedangkan pendidikan Agama islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran ajaran Agama islam, yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan dia dapat memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran ajaran Agama islam yang telah dia yakininya secara menyeluruh, serta menjadikan ajaran agama islam itu sebagai pandangan hidupnya demi keselamatan dan ke sejahteraan hidup di dunia maupun di akhirat kelak.[5] C.Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang di atas, maka peneliti dapat merumuskan masalah yang diteliti sebagai berikut : 1 Bagaimana penggunaan jejaring sosial di asrama XIII Sulaiman-Bilqis?

2 Bagaimana pola pembinaan Pendidikan Agama Islam ( PAI) di asrama XIII SulaimanBilqis?

3 Adakah pengaruh jejaring sosial terhadap pola pembinaan PAI di asrama XIII Sulaiman-Bilqis? 1. D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apa pengaruh jejaring social terhadap pola pembinaan PAI di asrama XIII Sulaiman-Bilqis. 2. Untuk mengetahui bagaimana pola pembinaan Pendidikan Agama Islam ( PAI) di asrama XIII Sulaiman-Bilqis 3. Untuk mengetahui apa ada pengaruh jejaring social terhadap pola pembinaan Pendidikan Agama Islam (PAI) di asrama XIII Sulaiman-Bilqis 1. E. Kegunaan Penelitian

Suatu penelitian tentunya mempunyai manfaat yang merupakan hasil guna dari kegiatan penelitian tersebut. Peneliti berharap hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Kegunaan teoritis Untuk memberikan sumbangan pemikiran kepada masyarakat umum agar mengetahui masalah jejaring sosial (facebook twitter) dll. 2. Kegunaan Praktis Untuk menekankan kepada siswa-siswi diasrama XIII Sulaiman-Bilqis khusunya dan masyarakat umum pada umumnya bahwa boleh menggunakan jejaring sosial tetapi harus mempertimbangkan segala sesuatunya,karna jejaring social banyak mempengaruhi dalam pembinaan siswa-siswi. 1. F. Hipotesa

Berdasarkan rumusan masalah yang ada maka dapat di duga sementara bahwa ada PENGARUH TERHADAP POLA PEMBINAAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) SISWA-SISWI DI ASRAMA XIII SULAIMAN-BILQIS. 1. G. Ruang Lingkup

Untuk menjaga agar tidak terjadi penafsiran yang salah dan agar memperoleh gambaran yang jelas dari penelitian ini, maka ruang lingkup dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pengaruh yang menjadikan pola pembinaan siswa-siswi di asrama XIII SulaimanBilqis. 2. Cara pola pembinaan Pendidikan Agama Islam ( PAI) anak di asrama

XIII Sulaiman-Bilqis? 3. Bentuk pengaruh jejaring sicial terhadap pola pembinaan PAI anak di asrama XIII Sulaiman-Bilqis. 1. H. MetodePenelitian

1. Desain/Rancangan penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan dengan statistik kuantitatif dengan tujuan untuk menunjukkan pengaruh antara dua variabel, yaitu jejaring sosial sebagai variabel X independen dan Pola pembinaan PAI anak sebagai variable Y dependen Pola Pembinaan PAI Anak Variabel Y Jejaring social Variabel X 2. Populasi dan sampel Didalam suatu penelitian untuk menentukan siapa saja yang akan dijadikan obyek penelitian atau dijadikan populasi, maka diperlukan adanya pendekatan populasi, Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian,[6] adalah meliputi siswa-siswi yang menggunakan jejaring social di asrama XIII Sulaiman-Bilqis akan tetapi dalam penelitian ini penulis tidak meneliti seluruh populasi, mengingat jumlahnya yang sangat banyak, oleh karena itu peneliti mengambil dari sebagian mereka untuk dijadikan sebagai sampel. 3.Instrumen Penelitian Instrumen atau alat ukur merupakan hal yang sangat penting di dalam kegiatan penelitian. Hal ini karena perolehan suatu informasi atau data relevan atau tidaknya, tergantung pada alat ukur tersebut. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah : Pedoman Observasi, dan Angket. 4.Pengumpulan Data Didalam pengumpulan data ini penulis akan menggunakan beberapa metode yang tentunya akan dapat menyelesaikan pengambilan data-data dari obyek-obyek penelitian. 1. Metode Observasi Observasi adalah Penelitian yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan terhadap obyek baik secara langsung maupun tidak langsung (Mohamad Ali, 1995 : 91).[7] 1. Metode Kuesioner ( Angket)

Angket adalah Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi pertanyaan langsung atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk di jawab.[8] 1. Metode interview atau wawancara Interview atau wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu,vpercakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (Interwiewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (Interviewee)yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. [9] 1. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi adalah laporan tertulis dari suatu peristiwa yang isinya terdiri dari penjelasan pemikiran terhadap peristiwa itu dan ditulis dengan sengaja untuk menyimpan atau meneruskan keterangan-keterangan mengenai peristiwa tersebut.[10] Metode ini penulis gunakan untuk mencari data tentang keadaan siswa-siswi di asrama XIII Sulaiman-Bilqis. 5. Analisa Data Dalam penelitian kuantitatif analisisnya untuk kesimpulan dari data-data yang di peroleh melalui jawaban jawaban dari hasil penelitian terhadap responden, analisis data menggunakan product moment, dengan rumus sebagai berikut : Keterangan: rxy = Koofisienkorelasiantara x dan y xy = Produkdari x kali y x2 = Deviasi dari nilai pada variable x dikuadratkan y2 = Deviasi dari nilai pada variable y dikuadratkan. (YatimRianto, 2007) I. SISTEMATIKA PEMBAHASAN Sistematika pembahasan merupakan aspek yang sangat penting dalam suatu penelitian, karena dalam sistematika ini terdiri dari beberapa bab yang saling berkaitan, sehingga mudah difahami maksud di dalamnya . Kemudian dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan sistematika sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN, yang menguraikan tentang latarbelakang, Kajian Pustaka, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesa, Ruang Lingkup, Pentingnya Penelitian, Prosedur Penelitian, Sistematika pembahasan, dan Jadwal kegiatan. BAB II : KAJIAN PUSTAKA, dalam bab ini membahas tentang pengaruh pernikahan dini , yang berisi tentang pengertian pernikahan dini, syarat dan rukun nikah, pola pembinaan pendidikan agama islam.

BAB III : PEMAPARAN DATA, merupakan pembahasan empiris yaitu study lapangan, dan merupakan fokus dari bab terdahulu, Dalam hal ini pemaparan data meliputi gambaran tentang obyek peneliti,letak geografis, latar belakang pendidikansuami istri, keadaan ekonomi, pekerjan,jumlah penduduk. BAB IV : ANALISA DATA, membahas tentang pengkajian dan analisis data yang di peroleh di lapangan dengan tujuan untuk menjawab dan mengetahui hasil dari rumusan masalah tentang PENGARUH JERJARING SOCIAL TERHADAP POLA PEMBINAAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) SISWA-SISWI DI ASRAMA XIII SULAIMAN-BILQIS. Daftar pustaka

Abu ahmad, Nur Uhbiyati, ilmu pendidikan (Jakarta : PT Rineka Cipta, 1991) Sumber:http://www.perkuliahan.com/makalah-pola-pembinaan-keagamaan-padaanak/#ixzz1rbQkyOBN 10 april 2012 http://dspace.widyatama.ac.id/bitstream/handle/10364/1000/bab2.pdf?sequence=4file: ///C:/Users/axiio/Documents/Metode%20Pengumpulan%20Data%20%C2%AB%20S he2008%27s%20Blog.htm ZakiahDarajad,dkk,Ilmu pendidikanislam(Jakarta:bumi aksara,2008)hal 86 Lexy J. Moleong,M.A, Metodologi penelitian kualitatif,( Bandung T remaja rosdakarya). SuharsimiArikunto, Prosedurdan Penelitian SuatuPendekatan Praktek (Jakarta :RinekaCipta, 2002 ). http://episentrum.com/artikel-psikologi/efek-psikologis-facebook-bagi-kesehatanmental/#more-63 http://ict-site.blogspot.com/2009/03/macam-situs-jejaring-sosial_5012.html. http://www.jaringankomputer.org/situs-jejaring-sosial-terbaruakanhttp://www.kompas.com/Berjejaring Sosial Itu Butuh Kedewasaan. http://rayandimas.blogspot.com/2010/02/dampak-dari-jejaringan-sosial.html.

[1] http://dspace.widyatama.ac.id/bitstream/handle/10364/1000/bab2.pdf?sequence=4 [2]Sumber: http://www.perkuliahan.com/makalah-pola-pembinaan-keagamaan-pada anak/#ixzz1rbQkyOBN [3]Abu ahmad, NurUhbiyati, ilmupendidikan (Jakarta : PT RinekaCipta, 1991) 71 [4]YunusHanisSyam, Quranic Quotient membangungenerasiqurani yang mandiri (Yogyakarta, Progres Books,2006) hal 16 [5]Zakiah Darajad, dkk, Ilmupendidikanislam (Jakarta: bumi aksara,2008) hal 86 [6]SuharsimiArikunto, ProsedurdanPenelitianSuatuPendekatanPraktek (Jakarta :RinekaCipta, 2002 ). 130 [7]file:///C:/Users/axiio/Documents/Metode%20Pengumpulan%20Data%20%C2%AB%20Sh e2008%27s%20Blog.htm

[8]Ibid. [9]Lexy J. Moleong,M.A, Metodologi penelitian kualitatif,( Bandung remajarosdakarya,2005). Hal186 T

[10]SuharsimiArikunto, Prosedurdan Penelitian SuatuPendekatan Praktek (Jakarta :RinekaCipta, 2002 ).

You might also like