You are on page 1of 10

MAKALAH

BIOKIMIA

Disusun Oleh :

Nama : Sebastianus Doo NIM : C. 0105 .09. 049

Prodi : S.1 Keperawatan

STIKes BUDI LUHUR CIMAHI 2010

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunianya makalah ini dapat di susun dengan baik Adapun tujuan penyusunan makalah ini yaitu untuk memenuhi salah satu tugas Biokimia dengan judul Titrmetri dan Spektrofotometri dalam ilmu biokimia Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pada mata ajar yang bersangkutan yang telah membimbing penulis dalam penyusunan makalah ini. Serta kepada semua pihak yang telah membantu penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. penulis menyadari bahwa makalah ini masih perlu perbaikan dan untuk itu kritik serta saran yang membangun dari para pembaca senantiasa penulis terima dengan terbuka.

Cimahi Oktober 2010

Penulis

DAFTAR ISI

Kata pengantar .. Daftar isi ...... BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang 1.2 Tujuan BAB 11 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tirimetri

i ii

1 1

2.1.1 Pengertian titrimetri.. 2 2.1.2 Prinsip titrimetri 2 2.1.3 Fungsi titrimetri 3 2.1.4 Cara kerja titrimetri. 2.2 Spektrofotometri 2.2.1 Pengertian spektrofotometri 2.2.2 Prinsip spktrofotometri 2.2.3 Fungsi spktrofotometri 2.2.4 Cara kerja spektrofotometri 4 4 5 5 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Zaman semakin berkembang dengan pesat, teknologi pun juga semakin berkembang begitu juga dengan ilmu pengetahuan. Ilmu biokimia saat ini sedang mengalami perkembangan khususnya di negara Indonesia. Peranan ilmu biokimia bagi kehidupan manusia sangat luar biasa bahkan hamper menyangkup berbagai aspek kehidupan. Contohnya dalam bidang pangan, sekarang sudah banyak produk pangan yang menggunakan enzim untuk mengkatalis proses pembuatan produk tersebut, begitu pula di dalam bidang kesehatan. Contoh lain, berkembangnya metode rekayasa genetika dan kultur jaringan yang dilakukan untuk meningkatkan hasil pertanian dan perkebunan dan masih banyak hal lainnya mengenai ilmu biokimia. Pengembangan dari aplikasi ilmu biokimia di Indonesia dapat dipastikan semakin lama akan menambah kemajuan teknologi di Indonesia dan negara ini dapat memanfaatkan sumber daya alam dengan ilmu biokimia. 1.2 Tujuan 1. Agar penulis dapat memahami konsep dasar biokimia 2. Dapat memahami tentang teori dan praktek analisis titrimetri dan spektrofotometri.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1Titrimetri 2.1.1Pengertian Analisa titrimetri atau analisa volumetric adalah analisis kuantitatif dengan mereaksikan suatu zat yang dianalisis dengan larutan baku (standar) yang telah diketahui konsentrasinya secara teliti, dan reaksi antara zat yang dianalisis dan larutan standar tersebut berlangsung secara kuantitatif. Larutan baku (standar) adalah larutan yang telah diketahui konsentrasinya secara teliti, dan konsentrasinya biasa dinyatakan dalam satuan N (normalitas) atau M (molaritas). Indikator adalah zat yang ditambahkan untuk menunjukkan titik akhir titrasi telah di capai. Umumnya indicator yang digunakan adalah indicator azo dengan warna yang spesifik pada berbagai perubahan pH. Titik Ekuivalen adalah titik dimana terjadi kesetaraan reaksi secara stokiometri antara zat yang dianalisis dan larutan standar. Titik akhir titrasi adalah titik dimana terjadi perubahan warna pada indicator yang menunjukkan titik ekuivalen reaksi antara zat yyang dianalisis dan larutan standar. Pada umumnya, titik ekuivalen lebih dahulu dicapai lalu diteruskan dengan titik akhir titrasi. Ketelitian dalam penentuan titik akhir titrasi sangat mempengaruhi hasil analisis pada suatu senyawa. 2.1.2 Prinsip Titrtimetri Prinsip-prinsip yang harus dipenuhi untuk dapat dilakukan analisis titrimetri atau analisis volumetrik adalah sebagai berikut

Reaksinya harus berlangsung sangat cepat. Reaksinya harus sederhana serta dapat dinyatakan dengan persamaan reaksi yang kuantitatif/stokiometrik. Harus ada perubahan yang terlihat pada saat titik ekuivalen tercapai, baik secara kimia maupun secara fisika. Harus ada indicator jika reaksi tidak menunjukkan perubahan kimia atau fisika. Indikator potensiometrik dapat pula digunakan. 2.1.3 Fungsi analisis Titrimetri 2.1.4 Cara kerja analisis Titrimetri

2.2 Spektrofotometri 2.2.1Pengertian Spektrofotometri merupakan metode analisis yang didasarkan pada absorpsi radiasi elektromagnet. Cahaya terdiri dari radiasi terhadap mana mata manusia peka, gelombang dengan panjang binserlainan akan menimbulkan cahaya yang berlainan sedangkan campuran cahaya dengan panjang-panjang ini akan menyusun cahaya putih. Cahaya putih meliputi seluruh spektrum nampak 400-760 mm (Anonim, 1979). Spektrofotometri merupakan suatu metoda analisa yang didasarkan pada pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombamg spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi dengan detektor fototube. 2.2.2Prinsip spektrofotometri

2.2.3Fungsi spektrofotometri 2.2.4Cara kerja spektrofotometri Nyalakan peralatan, Pilih panjang gelombang yang akan dipakai dengan mengatur tombol panjang gelombang (480 s/d 250 nm). Set nol jarum penunjuk dengan mengatur tombol 1. Buat larutan dengan mencampurkan setetes Na asetat 0,2 M, 2,5 ml Hidroksilamin khlorida 10 %, dan 2,5 ml Penantrolin 0,25 %. Encerkan sampai tepat 50 ml, lalu kocok dan biarkan selama + 1 jam Masukkan larutan Blangko ke dalam sel/kuvet lalu atur jarum hingga menunjuk ke 100% T atau A = 0,00. Buat larutan standart Fe(II) baku 1 ml ke dalam labu takar 50 ml, lalu tambahkan setetes Na asetat 0,2 M, 2,5 ml Hidroksilamin khlorida 10 %, dan 2,5 ml fenantrolin 0,25 %. Encerkan sampai tepat 50 ml, lalu kocok dan biarkan selama + 1 jam. Buat juga larutan standart dengan Fe(II) baku 2 ml, 3 ml, 4 ml, 5 ml, dan 6 ml, Masukkan berbagai macam larutan Standart tersebut ke dalam sel/kuvet maka jarumakan menunjuk /memperlihatkan %T dan besarnya A (Absorbansi). Buat kurva kaliberasi absorbansi terhadap konsentrasi pada kertas millimeter. Masukkan sampel larutan yang akan dicari konsentrasinya ke dalam sel/kuvet, dari %T yang diperoleh, tentukan konsentrasinya dengan memakai kurva kaliberasi yang telah dibuat.

BAB III PENUTUP 4.1 Kesimpulan Analisa titrimetri atau analisa volumetric adalah analisis kuantitatif dengan mereaksikan suatu zat yang dianalisis dengan larutan baku (standar) yang telah diketahui konsentrasinya secara teliti, dan reaksi antara zat yang dianalisis dan larutan standar te Spektrofotometri merupakan metode analisis yang didasarkan pada absorpsi radiasi elektromagnet. Cahaya terdiri dari radiasi terhadap mana mata manusia peka, gelombang dengan panjang berlainan akan menimbulkan cahaya yang berlainan sedangkan campuran cahaya dengan panjang-panjang ini akan menyusun cahaya putih. Cahaya putih meliputi seluruh spektrum nampak 400-760 mm (Anonim, 1979). Spektrofotometri ini hanya terjadi bila terjadi

perpindahan elektron dari tingkat energi yang rendah ke tingkat energi yang lebih tinggi. Perpindahan elektron tidak diikuti oleh perubahan arah spin, hal ini dikenal dengan sebutan tereksitasi singlet (Khopkar, 2003). 4.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/k http://itatsorganikh402.tripod.com/spektrofotometri.html

imia_analisis/spektrofotometri

You might also like