You are on page 1of 15

Semua organisasi mempunyai maksud dan tujuan.

Mereka membuat dan menjual berbagai produk atau menawarkan jasa-jasa tertentu. Organisasi-organisasi perusahaan harus selalu menyesuaikan desain produk dan jenis jasa yang mereka tawarkan dengan apa yang dibutuhkan dan diinginkan para konsumen. Organisasi-organisasi kemasyarakatan, seperti kantor-kantor pemerintah, juga harus mencoba untuk melaksanakan misinya dengan sebaik mungkin untuk melayani masyarakat. Salah satu fungsi manajerial terpenting dalam semua jenis organisasi itu adalah menjamin bahwa masukan-masukan berbagai sumber daya organisasi menghasilkan produk-produk atau jasa-jasa yang di rancang secara tepat, atau keluaran-keluaran yang dapat memuaskan keinginan para langganan. Berbagai desain produk dan jasa baru muncul menjadi kenyataan karena seseorang percaya bahwa ada kebutuhan akan produk atau jasa tersebut. Adalah tanggung jawab para manajer untuk selalu menemukan produk-produk dan jasa-jasa baru yang mungkin ditawarkan oleh organisasi. Selain itu manajer operasi harus membangun sebuah sistem pengembangan produk yang memiliki kemampuan untuk melahirkan, merancang, dan memproduksi produk yang membuat perusahaan memiliki keunggulan bersaing. Di saat produk berjalan melintasi siklus hidupnya (perkenalan, pertumbuhan, kematangan, dan penurunan), pilihan yang harus diambil oleh manajer operasi berubah-ubah. Baik produk yang di produksi maupun jasa mempunyai teknik yang bervariasi untuk membantu menjalankan aktivitas ini secara efisien. Bab ini akan membahas bagaimana merancang dan mengembangkan produk-produk baru, serta merancang kembali produk-produk lama.

PEMBAHASAN
Definisi Produk Setiap barang atau jasa yang sudah masuk pada fase perkenalan, dapat didefinisikan, yaitu berdasarkan fungsinya, untuk apa barang atau jasa itu digunakan. Perusahaan mendesain suatu produk dengan tujuan bagaimana meningkatkan fungsi-fungsinya. Selanjutnya, definisi suatu produk di lihat dari aspek desain seperti warna, bentuk, dan ukurannya yang dapat di terima pasar. Gambaran teknis (engineering drawing) merupakan dimensi dan toleransi atas bahan baku yang di beli, atau bahan baku yang di produksi yang dapat dipergunakan sebagai komponen di dalam proses produksi. Gambaran ini menunjukkan standar kualitas atau mutu bahan baku yang menjadi komponen yang akan di pakai dalam proses produksi. Kartu stok (Bill of Materials/BOM) merupakan daftar dari tiap-tiap komponen dengan uraiannya, jumlahnya dan berapa kebutuhan yang diperlukan untuk memproduksi suatu barang. BOM merupakan dokumen yang di buat berdasarkan hasil desain produk dan menjadi dasar bagi manajer produksi untuk melaksanakan proses produksi, sehingga proses produksi dapat menghasilkan suatu produk yang sesuai dengan desain yang ditentukan dalam pengembangan produk. Suatu produk yang telah di desain untuk memproduksinya membutuhkan dokumen seperti berikut ini : Gambaran teknis assembling (assembly drawing), yang merupakan cara pengelolahan suatu produk. Gambaran teknis biasanya merupakan gambaran tiga dimensi, berupa gambaran isometrik (yang menggambarkan setiap komponen dan cara

penggabungannya). Urutan penggabungan komponen (chart assembling), merupakan bentuk skematik bagaimana suatu produk di-assembling, di beli komponennya atau dikombinasikan, serta alur tiap komponen sesuai dengan subassembling yang ada untuk menghasilkan suatu produk akhir. Daftar alir komponen (route sheet), merupakan aturan operasionaluntuk

mengassembling dan inspeksi kebutuhan untuk memproduksi suatu komponen dengan bahan baku yang spesifik berdasarkan bill of materials. Order (work order) adalah instruksi untuk membuat sejumlah item produk dan bagian-bagiannya yang dilengkapi dengan skedul pembuatannya. Pemberitahuan perubahan teknik (engineering changenotice/ECN), merupakan koreksi teknik akibat modifikasi dari gambaran teknik atau bill of materials.
2

Sistem perencanaan produk (cofiguration management), merupakan sistem dari perencanaan produk dan perubahan komponen yang secara akurat dikenali dan dikendalikan secara akuntabilitas atas perubahan pemeliharaannya.

Strategi Produk dengan Keunggulan Bersaing Strategi produk yang efektif menghubungkan keputusan ysng berkaitan dengan investasi, pangsa pasar, siklus hidup produk, dan dikaitkan dengan seberapa luas lini produk yang ada. Tujuan keputusan produk adalah untuk mengembangkan dan

mengimplementasikan strategi produk yang sesuai dengan permintaan pasar dengan keuntungan yang kompetitif. Strategi produk disusun dengan melakukan seleksi atas keinginan pelanggan, baik pelanggan tingkat lokal, regional maupun tingkat dunia yang sesuai dengan acuan patokan (benchmarking) yang ditetapkan perusahaan. Selanjutnya mendefinisikan produk yang akan dihasilkan ke dalam sistem manajemen operasional dan implikasinya, dilanjutkan dengan membuat desain produk yang akan diproduksi melalui manajemen operasional. Sebagai contoh; strategi Toyota yaitu merespons secara cepat perubahan pelanggan. Desain produk mobil A di dalam industrinya dilakukan secara cepat, di mana desain produk mobil A sudah harus mulai dikembangkan sebelum umur desain A mencapai dua tahun, kemudian ditindak lanjuti dengan penghentian produksi desain A pada tahun ketiga. Maksudnya bahwa produk berdasarkan satu desain produksinya paling lama hanya tiga tahun, sesudah itu sudah harus ada perubahan dengan menciptakan desain produk baru. Produk jam tangan Seiko di desain dengan strategi multi desain, dan setiap desain dikembangkan dengan tipe generasi seperti; untuk orang tua (lelaki danwanita), orang muda (teenegers), sampai untuk anak-anak sekolah dasar (SD). McDonalds mendesain produk siap saji (fast foods) dengan bahan daging ayam yang berdasarkan budaya tiap-tiap negara adalah daging yang tidak haram seperti India, Indonesia, dan Malaysia, serta Timur Tengah. Selanjutnya produk dikembangkan dengan pelengkap minuman ringan yang bervariasi.

Siklus Kehidupan Produk (Product Life Cycle) Product Life Cycle (PLC) yang menggambarkan lahirnya suatu produk baru sampai pada kematian suatu produk yang dikatakan sudah lama. Secara sederhana, konsep ini menyatakan bahwa hampir semua produk baru yang ditawarkan kepada masyarakat akan menjalani suatu siklus kehidupan yang terdiriatas empat tahap dalam periode waktu terbatas. Tiap tahap dalam PLC, membuka kesempatan-kesempatan baru dan menimbulkan masalahmasalah baru bagi manajemen produksi. Bila diketahui kedudukan produk dalam siklus kehidupannya, maka dapat dirumuskan rencana perbaikan desain dan pengembangan produk yang lebih baik. Secara ringkas keempat tahap PLC tersebut dapat diperinci sebagai berikut : 1. Tahap perkenalan (introduction) Merupakan periode pertumbuhan penjualan yang lambat saat produk itu diperkenalkan ke pasar. Pada tahap ini tidak ada laba karena besarnya biaya-biaya untuk memperkenalkan produk. 2. Tahap pertumbuhan (growth) Merupakan periode penerimaan pasar yang cepat dan peningkatan laba yang besar. 3. Tahap kematangan (maturity) Merupakan periode penurunan pertumbuhan penjualan karena produk itu telah diterima oleh sebagian besar calon pembeli. Laba akan stabil atau menurun karena persaingan yang meningkat. 4. Tahap penurunan (decline) Merupakan periode saat penjualan menunjukkan arah yang menurun dan laba yang menipis. Tingkat

Waktu Perkenalan Pertumbuhan Kemapanan Penurunan

Analisis Produk Berdasarkan Nilai Manajer operasi yang efektif memilih produk yang terlihat paling menjanjikan. Ini merupakan prinsip Pareto (yakni, fokus pada permasalahan yang sedikit tetapi penting, dan bukan pada permasalahan yang banyak tetapi sepele) yang diterapkan pada bauran produk. Analisis produk berdasarkan nilai (product by value analysis) mengurutkan produk secara menurun berdasarkan kontribusi dollar individu masing-masing produk bagi perusahaan. Analisis ini juga mengurutkan kontribusi dollar tahunan total dari suatu produk. Kontribusi rendah perunit dari satu produk tertentu mungkin akan terlihat sama sekali berbeda jika ia mewakili sebagian besar penjualan perusahaan. Laporan produk berdasarkan nilai membuat manajemen dapat mengevaluasi strategi yang mungkin untuk setiap produk. Hal ini mungkin meliputi penambahan arus kas (sebagai contoh, peningkatan kontribusi denganmeningkatkan harga jual atau menurunkan biaya), peningkatan total penerimaan dari penjualan dan laba bersih, peningkatan penetrasi pasar (meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya atau harga), atau mengurangi biaya (memperbaiki proses produksi). Laporan juga memberitahu manajemen, produk mana yang harus dihilangkan dan yang mana yang gagal dan tidak membolehkan adanya investasi lebih lanjut pada penelitian dan pengembangan atau modal. Laporan memfokuskan perhatian manajemen pada arahan strategi untuk setiap produk serta analisis biaya operasional agar tetap efisien. Mengetahui bagaimana menemukan dan mengembangkan produk baru dengan sukses merupakan suatu keharusan. Satu teknik untuk menghasilkan ide produk baru adalah brainstorming. Walaupun perusahaan dapat memasukkan brainstorming dalam beragam tahapan pengembangan produk baru, umumnya akan bermanfaat bila secara langsung disertai semangat dapat memusatkan perhatian pada peluang tertentu, sebagaimana dituliskan di bawah: 1. Memahami pelanggan merupakan permasalahan dasar dalam pengembangan produk baru. Banyak produk penting biasanya dipikirkan pertama kali dan bahkan dibentuk oleh pengguna dan bukan oleh produsen. 2. Perubahan ekonomi menyebabkan meningkatnya tingkat kemakmuran pada jangka panjang tetapi siklus ekonomis dan harga berubah pada jangka pendek.
5

3. Perubahan secara sosiologis dan demografis mungkin muncul pada beberapa faktor seperti berkurangnya ukuran keluarga. Trend ini mengubah preferensi pada ukuran rumah, apartemen, dan mobil. 4. Perubahan teknologi yang membuat segalanya mungkin, mulai dari komputer genggam, telepon genggam hingga jantung buatan. 5. Perubahan politik/peraturan menghasilkan perjanjian perdagangan yang baru, tarif, dan juga persyaratan kontrak dengan pemerintah. 6. Perubahan lain dapat muncul melalui kebiasaan pasar, standar profesional, pemasok, dan distributor.

Mendefinisikan Dan Mendokumentasikan Produk Spesifikasi umum barang atau jasa diperlukan untuk memastikan produksi yang efisien. Tata letak (layout) peralatan dan kualifikasi SDM tidak dapat ditentukan sebelum dilakukan pendefenisian, perancangan, dan pendokumentasian barang atau jasa. Oleh karena itu, setiap organisasi membutuhkan dokumen-dokumen untuk mendefinisikan produknya. Membuat atau membeli Keputusan membuat atau membeli, membedakan antara apa yang ingin diproduksi dengan apa yang akan dibeli oleh perusahaan. Banyaknya produk dapt dibeli sebagai produk standar yang diproduksi pihak lain. Produk standar tidak memerlukan struktur produk ataupun gambar teknik yang khusus karena spesifikasinya dianggap cukup sebagai produk standar. Oleh karena itu, kekhususan tidak diperlukan oleh perusahaan untuk menggandakan spesifikasi tersebut dalam dokumen lainnya. Teknologi kelompok Teknologi kelompok mengharuskan suatu komponen diidentifikasikan lewat skema pemberian kode yang memberikan spesifikasi jenis proses (seperti pengeboran) dan parameter proses. Teknologi kelompok mengarah pada : 1. Perbaikan desain 2. Penurunan bahan mentah dan pembelian 3. Penyederhanaan perencanaan dan pengendalian produksi. 4. Perbaikan jalur produksi dan penggunaan mesin 5. Pengembangan sel kerja 6. Penurunan waktu pemasangan alat, bahan dalam proses, dan waktu produksi.
6

Computer Aided Design/CAD dan Computer Aided Manufacture Desain produk sangat diperkaya dengan penggunaan CAD. Saat CAD digunakan, perekayasa desain (perancang/desainer) memulai dengan mengembangkan sketsa kasar atau hanya ide saja. Perancang menggunakan tampilan grafis sebagai dasar percobaan untuk membentuk geometri desain. Setelah definisi geometrisnya ditetapkan, suatu sistem CAD canggih memungkinkan perancang menentukan berbagai data rekayasa. CAD juga memungkinkan perancang memastikan suku cadang-suku cadangnya masuk proses perakitan. Setelah perancang merasa puas dengan desainnya, sketsa itu pun menjadi bagian dari database media elektronik. Sistem CAD ini, lewat daftar simbol dan detail, juga membantu memastikan bahwa kita tetap berpedoman pada standar pembuatan gambar. Bidang teknologi CAD semakin menyatu dengan bidang teknologi CAD. Teknologi CAD saat ini telah bercabang-cabang untuk memberikan data-data pada departemen alat-alat dan untuk membuat suatu program komputer untuk mesin-mesin yang dikendalikan dengan angka-angka. Sekarang kita dapat menggambingkan program CAD dan CAM, yang disebut program CAD/CAM. Dengan cara ini, pemrograman awal yang dilakukan pada tahap pra desain dapat digunakan untuk menciptakan program komputer yang akan digunakan bukan hanya oleh departemen yang mengelola pembuatan gambar, tetapi juga oleh departemen pengelola peralatan dan produksi. Manfaat dari pendekatan CAD/CAM yaitu : 1. Mutu produk. CAD memberikan peluang kepada perancang untuk menyelidiki lebih banyak lagi alternatif, antisipasi masalah-masalah, dan bahaya timbul lebih awal. 2. Waktu desain yang lebih pendek. Karena waktu adalah uang, maka semakin singkat tahap desain, semakin rendah biaya yang dikeluarkan. 3. Penurunan biaya produksi. Penerapan yang lebih cepat atas perubahan-perubahan desain dapat menekan biaya. 4. Ketersedian database. Hasil dapat pengkonsolidasian data produk, yang dilakukan agar semua bekerja atas dasar informasi yang sama, adalah penurunan biaya yang lumayan besarnya. 5. Kisaran baru kemampuan. CAD/CAM menghilangkan pekerjaan yang mendetail, sehingga desainer dapat berkonsentrasi pada aspek imajinasi dan konseptual dari tugas-tugas mereka.
7

Dokumen Produksi Dalam dokumen produksi ada beberapa jenis, diantaranya : Gambar perakitan ; Ini merupakan gambaran yang menunjkkan visualisasi produk. Gambar perakitan biasanya bersifat 3D, lokasi relatif komponen-komponen digambar menurut keterkaitan antara masing-masing untuk menunjukkan bagaimana perakitan unit produk dilakukan. Diagram perakitan ; Menunjukkan bentuk skematis cara merakit sebuah produk. Komponen-komponen yang dibuat, dibeli, atau dibuat dan dibeli dapat ditunjukkan oleh suatu diagram perakitan. Lembar rute ; Memuat daftar operasi (termasuk perakitan dan inspeksi) yang diperlukan untuk memproduksi komponen dengan bahan bakuyang dispesifikasikan pada struktur produk (bill-of-material). Perintah kerja ; Suatu lembar instruksi untuk membuat sejumlah produk tertentu, biasanya yang sesuai jadwal tertentu. Pengembangan Produk Banyak perusahaan semakin menyadari bahwa pengembangan produk baru dan perbaikan produk secara terus menerus merupakan kunci pertumbuhan produk baru secara komersial sukses, maka dalam waktu singkat banyak perusahaan lain meniru dan membanjiri pasar dengan produk mereka. Adapun tantangannya dalam pengembangan produk diantaranya : 1. Adanya perubahan ekonomi 2. Adanya perubahan sosial demografi 3. Adanya perubahan teknologi 4. Adanya perubahan hukum dan politik 5. Perubahan lainnya : Perubahan standar profesi, perubahan pemasok, perubahan distributor, dan praktek pemasaran.

Kelompok kerja pengembangan produk yang sukses biasanya mempunyai : 1. Dukungan dari manajemen puncak. 2. Kepemimpinan yang memenuhi syarat dan berpengalaman, dengan wewenang pengambilan keputusan. 3. Organisasi formal dari kelompok itu. 4. Program-program pelatihan untuk mengajarkan keahlian dan teknik pengembangan produk. 5. Kelompok yang beragam dan bekerja sama. 6. Pengalokasian staf, pendanaan, dan bantuan penjual yang cukup. Tim pengembangan produk diberi tanggung jawab untuk mengubah produk yang diinginkan pasar ke pencapaian suksesnya produk di pasar. Hal ini termasuk kemampuan produk untuk dipasarkan (marketability), diproduksi (manufacturability), dan kemampuan purna jualnya (serviceability). Penggunaan kelompok seperti itu juga disebut concurrent engineering dan merupakan kelompok yang mewakili semua bidang yang terkait langsung (dikenal dengan kelompok Cross functional).

Quality Function Deployment (QFD) Quality Function Deployment (QFD) berkaitan dengan (1) menetapkan apa yang akan memuaskan pelanggan dan (2) menerjemahkan keinginan pelanggan pada desain yang ditargetkan. Idenya adalah untuk memahami keinginan pelanggan dan memperkenalkan solusi proses alternatif. Informasi ini kemudian dipadukan dalam desain produk yang terus berubah. QFD digunakan diawal proses desain untuk membantu menetapkan apa yang dapat memuaskan pelanggan dan kemana penyebaran usaha-usaha berkualitas. Satu alat QFD adalah rumah kualitas (house of quality). Rumah kualitas merupakan teknik grafis untuk menjelaskan hubungan antara keinginan pelanggan dan produk atau jasa. Hanya dengan menetapkan hubungan ini seorang manajer operasi dapat membangaun produk dan proses dengan keistimewaan yang diinginkan pelanggan. Penerapan hubungan inilah yang merupakan langkah awal membangun sistem produksi tingkat dunia.

Untuk membuat rumah kualitas, dilakukan enam langkah dasar : 1. Kenali keinginan pelanggan. 2. Kenali bagaimana produk/jasa akan memuaskan keinginan pelanggan. 3. Hubungkan keinginan pelanggan dengan bagaimana produk akan dibuat untuk memenuhi keinginan pelanggan tersebut. 4. Kenali hubungan antar sejumlah bagaimana pada perusahaan. 5. Buat tingkat kepentingan. 6. Evaluasi produk pesaing.

Kemampuan untuk Diproduksi dan Rekayasa Nilai Kemampuan untuk Diproduksi dan Rekayasa Nilai (manufacturability and value engineering) memperhatikan perbaikan desain dan spesifikasi pada tahapan pengembangan produk mulai dari penelitian, pengembangan, desain, dan produksi. Selain pengurangan biaya yang nyata dan langsung terlihat, desain agar barang dapat diproduksi dan rekayasa nilai juga menghasilkan keuntungan lain. Diantaranya adalah : 1. Mengurangi kompleksitas produk. 2. Standardisasi tambahan komponen. 3. Perbaikan aspek fungsional produk. 4. Memperbaiki desain pekerjaan dan keamanan pekerjaan. 5. Memperbaiki kemudahan pemeliharaan produk. 6. Desain yang tanggung. Kemampuan untuk diproduksi dan aktivitas rekayasa nilai mungkin merupakan teknik terbaik yang ada untuk menghindari biaya pada manajemen operasi. Hal tersebut dapat menghasilkan peningkatan nilai dengan memusatkan perhatian untuk mencapai spesifikasi fungsional yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan cara yang optimal. Desain produk mempengaruhi semua aspek pengeluaran operasional. Karena itu juga, pengembangan proses perlu memastikan evaluasi desain secara menyeluruh sebelum berkomitmen untuk memproduksi.

10

Permasalahan Desain Produk Untuk mengembangkan sebuah sistem dan struktur organisasi yang efektif, telah ditambahkan beberapa teknik penting untuk merancang suatu produk yaitu : 1. Desain yang Tangguh 2. Desain Modular 3. Computer-Aided Design (CAD) 4. Computer-Aided Manufacturing (CAM) 5. Teknologi Virtual Reality 6. Analisis Nilai 7. Desain yang Ramah Lingkungan Meningkatkan Kualitas Desain Ada beberapa cara untuk meningkatkan kualitas design : 1. Review design, produk gagal atau tidak. Caranya : 1. Analisis dampak dan kegagalan 2. Alat analisis pohon kegagalan, artinya suatu metode analisis visual yang menghubungkan interaksi diantara kegagalan. 3. Analisis value. Yaitu, suatu prosedur untuk mengeliminasi fungsi dan tampilan yang tidak perlu. 2. Suatu design yang berorientasi pada lingkungan. 3. Mengadakan pengukuran pada kualitas design. 4. Menggunakan : Quality Function Deployment. Yaitu, suatu teknik untuk menterjemahkan keinginan pelanggan kedalam syarat design yang dapat dilakukan. House Of Quality. Yaitu, suatu matriks yang digunakan untuk menghubungkan keinginan pelanggan dengan bagaimana keinginan tersebut diterjemahkan oleh perusahaan. 5. Menggunakan Design yang Robust, maksudnya adalah design yang tetap dapat dilakukan walaupun dalam kondisi yang tidak menyenangkan.

11

Beberapa hal agar suatu design proses dapat efektif, diantaranya : 1. Memadukan atau mencocokkan karakteristik barang atau jasa dengan keinginan pelanggan. 2. Meyakinkan diri bahwa keinginan pelanggan itu dapat disederhanakan dan dapat diminimalisasi biayanya. 3. Adanya pengurangan waktu yang disyaratkan untuk mendesign suatu produk atau jasa. 4. Meminimalkan tingkat perbaikan sehingga design dapat dikerjakan

Desain Pelayanan (Jasa) Produk, tentunya mempunyai sisi lain yang tidak terlihat, yaitu jasa. Industri jasa termasuk perbankan, keuangan, asuransi, transportasi, dan komunikasi. Satu alasan mengapa peningkatan produktivitas di industri jasa sangat rendah adalah karena desain dan penyerahan produk jasa melibatkan interaksi dengan konsumen. Ketika konsumen turut ambil bagian dalam proses perancangan, penyedia jasa mungkin bisa menyodorkan daftar jasa yang dipilih konsumen. Spesifikasi desain bisa dalam bentuk kontrak atau deskripsi seperti cerita, dengan foto-foto. Demikian pula, konsumen bisa saja terlibat dalm penyerahan jasa, atau dua hal sekaligus : penyerahan dan desain, sehingga memaksimalkan tantangan desain produk. Desain pelayanan merupakan cara perusahaan untuk memberikan pelayanan yang terbaik terhadap konsumen. Tujuan dari desain pelayanan adalah mengurangi tingkat komplain dari konsumen untuk diantisipasi oleh perusahaan secara maksimal. Beberapa hal untuk meningkatkan desain pelayanan : 1. Menghindari keterlambatan sedapat mungkin. 2. Menggunakan modular (paket). 3. Otomatisasi, atau dikurangi interaksinya dengan konsumen. 4. Moment of truth. Maksudnya adalah menggunakan peristiwa-peristiwa tertentu untuk menyediakan pelayanan sehingga dapat meningkatkan jasa yang ditawarkan pelanggan.

12

Dokumen-Dokumen Dalam Bidang Usaha Jasa Karena tingginya interaksi konsumen pada sebagian besar pelayanan jasa, dokumendokumen yang digunakan untuk menunjukkan pergerakkan produk ke dalam proses produksinya berbeda. Dokumentasi untuk produk jasa sering mengambil bentuk instruksi pekerjaan yang jelas yang membuat spesifikasi mengenai apa yang akan terjadi pada saat konsumen memperoleh kesan mendalam.

Aplikasi Pohon Keputusan Dalam Desain Produk Pohon keputusan dipergunakan untuk memutuskan suatu produk baru secara baik, banyaknya variasi yang dibutuhkan sesuai dengan permasalahan manajemen. Bentuk pohon keputusan dapat diikuti melalui prosedur berikut : 1. Mencari alternatif yang memungkinkan dan pernyataan kebiasaan yang terjadi ke dalam pohon, termasuk pernyataan alternatif dengan tidak melakukan apa-apa. 2. Setiap hasil akan merupakan cabang dari pohon. Merupakan tempat untuk mengembangkan hasil menjadi penambahan cabang. 3. Pohon keputusan bertujuan untuk mengetahui pengaruh nilai harapan (expected value) dari setiap keputusan yang diambil. Selanjutnya, setiap keputusan uraiannya dimulai dari kanan dari pohon keputusan, sedangkan titik cabang keputusan dinyatakan dengan node. Keandalan Produk Keandalan ini diekspresikan sebagai probabilitas satu komponen (beberapa komponen yang saling terkait) dapat berfungsi dengan tepat dalam jangka waktu tertentu. Pada saat mendesain produk, digunakan dua pendekatan untuk meningkatkan keandalan dan menurunkan kemungkinan kegagalan. Kedua pendekatan ini adalah : 1. Meningkatkan keandalan masing-masing komponen. Keandalan komponen sering merupakan isu dalam desain atau dalam pendapatan spesifikasi yang mungkin menjadi tanggung jawab karyawan di bagian desain produk. Meskipun demikian, karyawan pembelian dapat meningkatkan komponen sistem dengan tetap mengikuti produk dari pemasok dan upaya penelitian.

13

2. Memberikan unsur pendukung (back-up). Unsur pendukung (redudancy) diberikan jika suatu komponen gagal berfungsi dan sistem mempunyai jalan ke koponen lain. Untuk meningkatkan keandalan sistem, maka dapat ditambahkan unsur pendukung (komponen back-up).

Transisi Menuju Produksi Akhirnya, suatu produk, baik itu berupa barang atau jasa, telah di pilih,di desain, dan diterapkan. Produk telah berkembang dari sebuah ide menjadi definisi yang fungsional, dan kemudian mungkin menjadi sebuah desain. Sekarang, majemen harus membuat keputusan untuk mengembangkan lebih lanjut dan memproduksi atau menghentikan ide produk. Saat keputusan di buat, biasanya ada satu periode produksi percobaan untuk memastikan desain benar-benar dapat diproduksi. Ini merupakan uji kemampuan untuk di produksi. Percobaan ini juga memberikan staf operasi kemungkinan untuk mengembangkan peralatan yang sesuai, prosedur pengendalian kualitas, dan pelatihan karyawan untuk memastikan bahwa produk dapat di mulai dengan sukses. Pada akhirnya, saat produk dianggap dapat dipasarkan dan di produksi, manajemen lini akan melimpahkan tanggung jawab. Beberapa perusahaan menunjukkan seorang manajer proyek, sementara yang lainnya menggunakan tim pengembangan produk untuk memastikan transisi dari pengembangan ke produk berjalan dengan sukses. Kedua pendekatan ini memungkinkan rentang yang luas perlunya sumber daya dan potensi sukses untuk memastikan produksi yang memuaskan dari sebuah produk yang masih dalam kondisi berfluktuasi. Pendekatan ketiga adalah perpaduan pengembangan produk dan organisasi manufaktur. Pendekatan ini menjadikan perpindahan sumber daya antara dua organisasi mudah, di saat kebutuhan berubah. Tugas manajer operasi adalah membuat perpindahan dari litbang ke produksi tanpa gejolak atau sehalus mungkin.

14

PENUTUP / KESIMPULAN Setelah berbagai produk dan jasa di rancang, spesifikasi-spesifikasinya harus diterjemahkan ke berbagai sistem pemrosesan yang menciptakan produk atau menyediakan jasa. Disain proses fisik untuk produksi barang-barang dan jasa-jasa ini menyangkut serangkaian keputusan tentang seleksi proses, pemilihan teknologi dan perencanaan proses. Keputusan-keputusan harus di buat tentang tipe proses, derajat otomatisasi, macam mesin yang akan digunakan, dan sebagainya. Disain proses tidak semata-mata hanya merupakan masalah teknik tetapi juga menyangkut pertimbangan-pertimbangan sosial, ekonomi dan lingkungan.

Daftar Pustaka J. Heizer & Barry Render, Operations Management Prentice-Hall, 9th edition www.google.co.id James A.F. Stoner, Manajemen, Jakarta, Erlangga, Tahun 1986

15

You might also like