You are on page 1of 11

WOL

Wol merupakan serat yang terpenting diantar serat serat binatang. Serat serat rambut lain yang berasal dari kambing, unta, dan llama pada table berikut ini : Serat Wol Mohair Cashmere Rambut Unta Alpaca Vicuna Binatang Biri - biri Kambing Angora Kambing kashmir Unta Bactarian Llma glama pacus Llma vicuna Lokasi Tersebar luas Asia kecil, Afrika Selatan, Amerika Serikat. Cina Mongolia, cina Peru Peru

Sejarah tidak mencatat Bilamana wol mula mula dipintal dan ditenun.meskipun demikian telah diketahui bahwa biri biri adalah bintang yang pertama dipelihara oleh manusia. Pada permulaan peradaban, wol merupakan pakaian pelindung yang dibuat oleh manusia. Bangsa Babilonia dan Yunani kuno juga memintal wol menjadi pakaian.. PETERNAKAN BIRI BIRI Jenis biri biri menentukan sifat wol yang dihasilkan terutama diameter dan panjang serat. Selain itu juga berpengaruh pada kekuatan, kilau, keriting, warna dan jumlah kotoran. Serat wol dapat dibagi menjadi tiga golongan yaitu, wol halus, wol sedang, wol kasar ( wol permadani ). I. WOL HALUS Serat yang termasuk dalam golongan ini bersifat halus, lembut, kuat, elastik dan keriting, sehingga dapat menjadi benang yang halus (Ne3 60 keatas). Jenis biri biri penghasil wol yang halus adalah sebagai berikut : Merino Spanyol, Merino Jerman (Jenis Saxony dan silensia), Merino Prancis (Rambouillet), Merino Australia, Merino Afrika Selatan (Cape Merino), Merino Amerika Serikat, Merino Amerika Selatan. Penyebaran biri biri :

II.

WOL SEDANG Sebagian besar wol sedang dihasilkan oleh biri biri yang berasal dari inggris. Dibandingkan dengan wol halus, serat wol sedang lebih kasar, lebih panjang dan lebih berkilau. WOL INGGRIS Saat ini Inggris mempunyai 30 jenis biri biri golongan ini. Biri biri inggris dapat digolongkan dengan berbagi macam cara, tetapi penggolongan yang paling umum adalah sebagai berikut : GOLONGAN Wol Luster CIRI CIRI SERAT Panjang, kuat dan berkilau UKURAN BENANG YANG DIHASILKAN Ne3 38 48 BIRI - BIRI PENGHASIL Lincoln, Leicester, Border Leicester, cheviot dan Romney Marsh DIGUNAKAN UNTUK Membuat kain yang kuat dan tahan gosok. Serat serat yang lebih halus digunakan untuk kain lapis pakaian, kain lapis tempat duduk, kain kain yang agak tebal. Untuk kain kain yang halus, kain rajut dan selimut.

Wol Down

Lebih pendek, lebih halus,dan kurang berkilau dibandingkan dengan wol luster Panjang Kasar Mutu dengan serat panjang dan

Ne3 46 56

Southdown,shropsh ire, Suffolk, Dorset Horn dan Hampshire Scottish Blackface dan Welsh Mountain. Hasil kawin silang antara biri biri merino dan rambouillet seperti Corriediale dan Polwarth

Mountain Breeds Wol Crossbred

Ne3 28 - 40

Seluruhnya digunakan permadani.

untuk

sedang ukuran lebih

Corriedale

Kombinasi antara kehalusan dan kerapatan merinodengan panjang dan berat lincoln

Ne3 56

Crossbred

Polwarth

Ne3 58 60

Hasil persilangan antara merino jantan dan Lincoln betina, kemudian betina hasil persilangan di silangkan dengan Merino jantan

Dikenal sebagai wol come back

III.

WOL KASAR ( WOL PERMADANI ) Kebanyakan wol kasar dihasilkan oleh biri biri yang hidup dalam kondisi primitive dibanyak daerah didunia. Kebanyakan wol kasar berasal dari asia, terutama daerah Timur tengah, India, Pakistan, yang dihasilkan oleh biri biri yang berekor gemuk dan berekor lebar. Serat wol jenis ini warnanya bervariasi dari putih sampai hitam dan terdiri dari rambut panjang dibagian luar dan wol halus dibagian dalam. Beberapa jenis biri biri berekor kecil seperti Scottish Blackface dan Welsh Mountain juga menghasilkan wol kasar. PRODUKSI Negara Negara penghasil wol adalah : Australia Rusia Selandia Baru Argentina Afrika Selatan Amerika Serikat Uruguay Eropa Timur Inggris : 30% : 14% : 11% : 7,1% : 5,7% : 5,0% : 3,5% : 3,0% : 2,0%

Dari negara negara tersebut Rusia dan EropaTimur tidak mengekspor wol. Australia, Selandia Baru, Argentina, Afrika Selatan dan Uruguay merupakan negara negara pengekspor wol, kira kira mencakup 85% wol yang diekspor. Berdasarkan jenisnya, produksi wol dunia dapat digolongkan sebagai berikut : Merino Crossbred Lain lain : 40% : 23% : 37%

Australia dan AfrikaSelatan kebanyakan menghasilkan wol Merino, sedangkan Selandia Baru, Argentina, dan Uruguay hasil utamanya adalah jenis Crossbred. KOMPOSISI BULU CROSSBRED Bulu biri biri selain terdiri dari wol masih mengandung zat zat lain, antara lain terdiri dari : 1. Uap Air Bulu mengandung uap air dalam bentuk regain yang jumlahnya bergantung pada kondisi atmosfir.

2. Lilin Merupakan zat seperti lemak, tidak larut dalam air dan dikeluarkan oleh kelenjar sebaceous. 3. Keringat Merupakan zat yang larut dalam air dan dikeluarkan oleh kelenjar keringat 4. Kotoran Tumbuh tumbuhan Berupa biji biji, ranting, daun daun, dan bagian tanaman yang melekat pada bulu. 5. Pasir dan Debu Pasir, Debu dan lain lain yang juga menempel pada bulu. Di daerah yang banyak, biasanya menghasilkan wol yang mengandung atau debu banyak. 6. Cat Cat, Tir atau cairan cairan untuk memberi tanda yang dituliskan pada biri biri. Jumlah zat zat pada stiap bulu sangat berbeda tergantung dari jenis dan kondisi sekelilingnya seperti letak geografi, iklim, dan makanan. Jumlah zat zat ini merupakan bagian terpenting dalam pembelian wol, jumlah zat zat lain dalam wol berkisar antara 40% - 65%. Sebagai gambaran berikut komposisi zat zat lain pada wol Australia. JENIS Merino Crossbred Wol Cabut BERAT KERING WOL 49% 61% 63% AIR 10% 12% 9% LILIN 16% 11% 16% KERINGAT 6% 8% 1% DEBU & KOTORAN TUMBUH TUMBUHAN 19% 8% 11%

Sebelum pengerjaan, wol mentah pertama tama harus bebas dari zat zat lain. Penghilangan zat zat tersebut dapat dilakukan pemasakan dengan larutan deterjen atau dengan pencucian menggunakan pelarut organik. Lilin wol yang dihilangkan dapat diambil kembali, misalnya dimurnikan untuk diambil lanolinnya. Kotoran yang tidak hilang dalam pemasakan harus dikarbonkan. Jumlah kotoran kotoran yang dihilangkan dalam pemurnian wol mentah disebut Shrinkagee Valu. PERTUMBUHAN SERAT Oleh karena wol dan serat serat rambut tumbuh pada kulit binatang , maka seperti zat hidup lainnya, serat serat ini terdiri dari sel sel. PERKEMBANGAN FOLIKEL KULIT Serat serat binatang yang tumbuh pada kulit, dihasilkan dialam suatu kelenjar kelenjar halus yang disebut Folikel. Kebanyakan folikel bekembang sebelum sebelum binatang dilahirkan, tetapi seratnya terbentuk selama beberapa bulan pertamasetelah kelahiran. Folikel pertama tama tumbuh ketika janin biri biri berumur 5 bulan. Kulit anak biri biri terdiri dari 2 bagian utama, yaitu dalam ( Dermis) atau luar ( Epidermis ). Diantara kedua lapisan tersebut terdapat lapisan Basal yang terdiri dari sel sel aktif, lapisan ini pun merupakan pembentuk epidermis dan folikel.

Folikel yang terbentuk pertama tama pada janin biri biri dikenal sebagai folikel primer dan mempunyai struktur yang lengkap yaitu kelenjar sebaceous, kelenjar keringat, dan otot peneggak yang semuanya jauh dibawah folikel. Pada waktu berikutnya terbentuk folikel sekunder letaknya lebih atas folikel primer, kelenjar sekunder memilki struktur tidak lengkap kadang kadang kelenjar keringat dan otot penegak tidak ada. Untuk jenis biri biri yang berbeda perbandingan kelenjar primer dan sekunder menentukan golongan wol. Kebanyanyakan serat wol merino berasal dari folikel sekunder. PERTUMBUHAN SERAT DAN HUBUNGANNYA DENGAN STRUKTUR Setelah pembentukan folikel sempurna, pertumbuhan serat terjadi dalam siklus, yaitu masa pertumbuhan yang diselingi masa istirahat dan seratnya terlepas dari folikel. Kebanyakan pada binatang, bulu bulunya lepas menurut musim, 1 2 kali dalam setahun, pada biri biri merino pertumbuhan wol terjadi secara terus menerus. Pertumbuhan bulu pada merino kemungkinan berakhir setelah beberapa tahun. Folikel biasanya melengkung agak spiral dan papilla terarah pada satu sisi, sehingga dasar folikel kelihatan seperti ujung tongkat golf. Kemungkinan kedua factor ini mempengaruhi kriting serat, sebab binatang yang mempunyai bulu bulu lurus memiliki folikel yang lebih lurus, meskipun tidak ada bulu binatang yang betul betul lurus. Pengerasan serat wol mulai dari bagian luar dan pada satu sisi mulai dibagian yang lebih rendah dibagian sisi lain. Hal ini kemungkinan salah satu penyebab lain keritingnya bulu, karena pada binatang dengan bulu lurus, pengerasan mulai secara merata disekeliling srat dan berkembang makin kedalam secara konsentrik. Pengerasan serat yang tidak simetris juga disebabkan karena bentuk bilateral. AKAR DAN UJUNG SERAT Serat serat yang mempunyai ujung akar hanya terdapat sedikit sekali pada bulu bulu yang dicukur, tetapi banyak terdapat pada wol cabut. Ujung akar pada wol cabut merupakan akar serat yang sedang tumbuh dengan ujung yang meruncing sampai tumpul, biasanya bengkok dan lunak. Ujung ujung akar serat serat yang terlepas, dibawah mikroskop kelihatan seperti sikat, sehingga disebut ujung sikat. Ketika serat mulai tumbuh ujungnya meruncing, sehingga serat serat pada bulu anak biri biri mempunyai ujung ujung yang meruncing. Serat serat yang lepas (serat kemp) juga mempunyai ujung yang meruncing, karena serat tersebut hanya tumbuh sampai panjang yang sedang, sebelum terlepas. PIGMEN Warna asli serat wol disebabkan oleh melanin, bebentuk butir butir yang kelihatan dibawah mikroskop. Dikenal 2 jenis melanin, yaitu melanin hitam-coklat dan melanin merah-kuning. Perbedaan warna serat disebabkan karena perbedaan kombinasi kedua pigmen tersebut dan terutama karena perbedaan kerapatan serta distribusi butir butir pigmen. Butir ini terdapat pada kutikula, cortex dan medula serat. STRUKTUR MORFOLOGI Setiap serat wol tidak merupakan struktur yang homogeny tetapi terdiridari kutikula dilapisan luar dan cortex dibagian dalam. Serat kasar terdapat medulla dibagian tengah yang berupa ruang kosong. Cortex yang merupakan bagian besar dari serat terdiri dari sel sel berbentuk jarum dengan diameter 4 5 dengan panjang 100 . Pemeriksaan dengan mikroskop electron serat tersebut terdiri dari fibril fibril yang tertanaam pada zat amorf, lebar fibril tersebut kira kira 1 dan tersusun sejajar satu dengan yang lainnya dan sejajar dengan sumbu sel. Fibril tersebut masih memungkinkan dibagi menjadi mikro fibril dengan lebar 80. Penelitian menunjukan bahwa cortex pada wol keriting menunjukan bahwa cortex pada wol yang keriting terdiri dari 2 bagian, yang dibedakan dari daya tolak terhadap pencelupan, enzimdan serangan zat kimia. Dua bagian tersebut dikenal sebagai para-cortex yang lebih tahan dan orto-cortex. Diperkirakan yang

menyebabkan wol keriting adalah kedua struktur bilateral tersebut, wol kasar yang tidak keriting mempunyai struktur yang simetri. Struktur bilateral tersebut disebabkan karena perubahan menjadi keratin yang tidak simetri pada folikel. Bagian para menjadi keratin terlebih dahulu, hal ini dapat dibuktikan dengan menyuntikan sisitina asam aminoyang mengandung belerang aktif pada anak biri biri, dan ternyata keradio aktifan bagian orto terletak lebih tinggi dibanding dengan bagian para. Sisi orto pada serat lebih mudah diserang oleh enzima, sehingga dengan cara ini dapat dilakukan ekstraksi kedua sisi tersebut untuk analisa,atau dengan mengerjakankemudian direndam didalam air dalam HCl kemudian zat yang dihasilkan dapat disuspensikan dapat disaring dengan kasa kawat, kemudian direndam lagi dan disaring dengan penyaring gelas. Cortex ditutup oleh lapisan sel sel yang pipih (sisik),yang menumpuk diatas yang lain sepanjang serat seperti tumpukan genting pada atap. Tebal kutikulus berbeda beda bergantung pada jenis serat, biasanyaberkisar antara 0,5 (rambut unta) sampai 3,0 (rambut manusia). Epitikula merupakan lapisan tipis yang terluar dengan tebal kira kira 100 , yang lebih tahan terhdap enzim dan zat kimia. Endotikula merupakan bagian terbesar dari sisik dipisahkan dari epitikula oleh suatu lapisan yang disebut eksotikula. Pada serat yang kasar kadang terdapat medula yang merupakan sel kosong disepanjang sumbu serat. Berdasarkan struktur tersebut bulu biri biri dapat dibagi menjadi 3 kelompok utama : I. SERAT KEMP Merupakan serat kasar, pendek dan berwarna putih kapur yang sering terdapat pada bulu biri biri pegunungan dan biasany memiliki miliki medula yang lebar sehingga sukar dicelup dan akan kelihatan lebih putih dibanding serat wol. II. RAMBUT Rambut biasanya kasar tetapi bebeda dengan serat kemp, rambut ini tidak terlepas setiap tahun. Rambut jugamempunyai medula tetapi lebih sedikit disbanding dengan serat kemp. III. SERAT WOL Wol adalah serat yang halus, biasanya keriting dan tumbuh terus, hampir seluruh serat wol tidak mempunyai medulla. Binatang menyusui mempunyai bulu pelindung yang terdiri dari 2 jenis yaitu bulu pelindung bagian luar dan dalam. Pada biri biri merino, bulu pelindung bagian luar yang kasar sama sekali telah hilang, tetapi pada kebanyakan biri biri inggris masih mengandung bagian luar. Pada biri biri penghasil permadani seluruh bulunya terdiri dari bulu pelindung lapisan luar. BENTUK DAN DIMENSI SERAT Diameter serat merupakan faktor penting dalam dalam penentuan grade atau nomor benang maksimum yang dapat dipintal. Diameter serat wol berkisar antara 16 - 17. Pada wol merino yang paling halus sampai lebih dari 40 pada wol yang kasar. Koefsien variasi diameter pada suatu serat mungkin hanya 14%, tetapi koefisien variasi pada wol merino berkisar antara 20% 24%. Sifat benang dipengaruhi oleh diameter serat dan variasi diameter serat. PENAMPANG LINTANG SERAT Bentuk penampang lintang serat wol bervariasi dari bulat sampai lonjong. Penyimpangan dari bentuk bulat biasanya dinyatakan dengan perbandingan antara sumbu panjang dengan sumbu pendek. Perbandingan tersebut untuk bermacam macam wol mempunyai harga tetap.harga rata rata untuk wol dengan mutu Ne3 64 Ne3 36 kira kira 1,22 tetapi untuk wol yang lebih halus harganya lebih rendah.

KERITING Serat wol mempunyai keriting 3 dimensi, yaitu bergelombang menurut berbagai bidang. Keriting wol berbentuk sinusoidal, dapat dinyatakan dalam frekwensi dan amplitude. Pada merino, frekwensi keriting wol memmepunyai hubungan yang nyata dengan diameter serat, dan frekwensinya makin tinggi pada wol yang lebih halus.keriting serat sukar diukur disebabkan karena kecilnya gaya yang diperlukan untuk meluruskan serat. PANJANG Panjang stapel wol terutama ditentukan oleh jenis biri biri, tetapi juga bergantung pada kondisi kelilingselam pertumbuhan wol. Factor iklim dan ekonomi membatasi kemungkina pengaturan panjang stapel dengan pemilihan waktu pencukuran. Panjang stapel wol halus berkisar antara 3,75 10 cm, wol sedang 5 10 cm dan wol panjang 12,5 35 cm.

SIFAT FISIKA
KILAU Kilau wol berbeda beda dan bergantung pada struktur permukaan serat, ukuran serta lurus tidaknya serat. Kilau wol tampak pada suatu kelompok benang atau kain, yang biasa dinyatakan sebagai kilau perak, sutera dan gelas . Kilau gelas terdapat pada wol merino yang sangat halus dan berkeriting banyak. Kilau sutera terdapat pada wol panjang dengan keriting yang lebih panjang, seperti wol Lincoln dan Leicester. Kilau gelas terdapat pada rambut lurus halus seperti mohairdan serat kambing lainnya. BERAT JENIS DAN INDEKS BIAS Berat jenis wol yang tidak mengandung medulla 1,304. Indeks bias untuk sinar yang bergetar pada bidang sejajar sumbu serat ( ) 1,553 dan untuk sinar yang bergetar pada bidang tegak lurus serat ( ) 1,542. PENYERAPAN LEMBAB Wol bersifat higroskopik, sehingga dapat menyerap uap air dari atmosfir dan dapat melepaskannya kedalam atmosfir kering. Yang mempengaruhi kelembaban wol adalah suhu, dalam keadaan asam basa, lemak dan minyak juga berpengaruh pula pada kelembaban. Regain wol pada kondisi standar kira kira 16%, wol lebih higroskopis disbanding serat textil lainnya dan dapat menyerap lembab sampai 33% tanpa terasa basah. KEKUATAN MULUR Kering berkisar antara 1,2 1,7 g/denier dengan mulur 30% - 40% dan dalam keadaan basah berkisar antara 0,8 1,4 g/denier dengan mulur 50% - 70%. Mulur serat wol sangat bergantung pada kadar lembab dan kecepatan tarik. Makin lambat penarikan mulurnya makin besar.

ELASTISITAS Didalam air dingin wol mempunyai elastisitas sempurna. Didalam air mencapai 70% dengan ditarik perlahan lahan. Setelah dilepaskan didalam air, wol akan kembali kepanjang semula. Pada kelembaban dibawah 100%, wol yang ditarik tidak akan kembali ke panjang semula setelah dilepaskan. Kecepatan dan besarnya pemulihan dari tarikan, bertambah besar dengan naiknnya kelembaban relative atmosfir. SET DAN PENGERUTAN HEBAT Didalam air panas wol mempunyai sifat lain, misalnya : apabila wol ditarik sampai mulur 50% didalam air mendidihdan dibiarkan selama 30 menit dalam keadaan tetap tegang, kemudian dilepaskan didalam air dingin, wol tersebut tidak akan mengkerut atau sedikit sekali mengkerut. Serat tersebut dikatakan telah di set . Set dan pengerutan hebat dapat juga diberikan pada wol dengan suhu lebih rendah dari suhu didih air, tetapi pengaruhnya banyak berkurang. Tetapi pengerjaan set yang dilakukan pada suhu tertentu dapat dihilangkan dengan merendam wol tersebut pada suhu yang lebih tinggi, dalam keadaan asam sukar diset karena dalam kondisi asam, ikatan disulfida lebih stabil. Dalam kondisi basa, kemapuan untuk menjadi set bertambah besar. MENGGUMPAL ( FELTING ) Menggumpal adalah kemampuan suatu bahan tekstil untuk menaikan kerapatannya yang tidak dapat kembali apabila mengalami gerakan atau tekanan didalam medium zat cair. Kemampuan ini tergantung pada pengaruh geseran terarah. Mekanisme yang sebenarnya masih belum jelas, dengan adanya sisik. Hal hal yang mempengaruhi penggumpalan diantaranya elastisitas (mekanismenya belum diketahui), pH, viskositas, suhu, tekanan dan lain lain. PENGARUH SINAR Sinar matahari menyebabkan kemunduran kekuatan dan mulur serat wol, dan selain itu juiga menyebabkan timbulnya warna kuning pada wol. Kemunduran kekuatan dan mulur wol disebabkan putusnya ikatan lintang sistina, tetapi mekanismenya timbulnya warna kuning belum jelas. SIFAT PANAS Kain yang dibuat dari wol mwmpunyai sifat menahan panas yang baik. Hal ini terutam disebabkan oleh udara yang tertahan didalam benang dan bukan karena sifat wol, tetapi karena sifat penghantar panas serat wol lebih besar daripada udara. Factor lain yang menyebankan wol baik untuk pakaian penahan panas adalah regainny tinggi, dimana penyerapan lembab selalu disertai dengan timbulnya panas.

SIFAT KIMIA
PENGARUH AIR DAN UAP Didalam air , serat wol akan menggelembung dan derajat penggelembungan bergantung pada suhu air dan tegangan serat. Dalam air dingin atau hangat serat wol menggelembung 10%, setelah kering akan kembali kediameter semula. Wol tidak larut dalam air. Didalam air pada suhu diatas 120 0 C dengan

tekanan, wol akan larut. Uap air dalam waktu singkat tidak merusak serat, tetapi dalam waktu lama akan merusak wol. ASAM DAN BASA Seperti protein lain, wol bersifat amfoter, yaitu dapat bereaksi dengan asam maupun basa. Wol tahan asam asam kecuali asam pekat panasdapat memutuskan ikatan peptida. Didalam larutan alkali, ikatan lintang disulfide mudah sekali putus, sehingga wol mudah rusak oleh alkali. Dalam larutan NaOH 5% mendidih wol segera larut. GARAM Garam yang bersifat asam atau basa mempunyai sifat seperti asam atau basa pada pH yang sesuai, garam anorganik netral juga berpengaruh pada wol, garam garam sadah juga dalam pendidihan akan menyebabkan warna kuning pada wol. Wol dapat menarik ion Al dan Cr bervalensi 3 dari larutan Al 2(SO4)3 atau Na2Cr2O7 dan K2Cr2O7 mendidih. Reaksi ini penting untuk betsa wol dalam pencelupan dengan zat warna Chrom. Kecenderungan wol untuk mengikat logam logam berat juga merugikan, karena akan menimbulkan noda oleh logam logam. ZAT ZAT OKSIDATOR DAN REDUKTOR Wol peak terhadap zat zat oksidator. Zat zat oksidator kuat akan merusak serat, karena putusnya ikatan lintang sistina. Untuk pemutihan biasanya dipakai larutan H 2O2. Konsentrasi kritik larutan H2O2 ialah 4 volume ( 1,1% ) pada suhu 500C selama 3 jam. Proses produksi juga akan memutuskan ikatan ikatan sistina. BAKTERI, JAMUR DAN SERANGGA Wol paling tahan terhadap serangan jamur dan bakteri terutama keadaannya yang masih baik, tetapi akan menjadi mudah diserang jamur dan serangga apabila wol telah rusak terutama oleh zat zat kimia terutama alkali. STRUKTUR KIMIA SERAT Wol seperti halnya serat binatang lain, adalah protein yang disebut keratin. Analisa kimia menunjukanbahwa wol terdiri dari C kira kira 50%, H 8%, N 16,5%, S 3,5%, dan oksigen 22%. Angka angka tersebut adalah kira kira, karena wol tidak homogen. Kadar nitrogen dan sulfur berbeda diantara serat serat dan bahkan didalam satu serat. Perbedaan dimungkinkan karena pengaruh sinar matahari pada ujung serat atau perbedaan makanan selama pertumbuhan. Dalam keratin wol telah diketahui ada 19 macam asam amino. Penelitian akhir akhir ini tidak berhasil menunjukan adanya hidroksi lisin didalam keratin wol. Hal ini menunjukan bahwa hidroksi lisin tidak pasti ada atau kemungkinan merupakan bagian yang sangat kecil. Diantara rantai polipeptida pada wol terdapat beberapa ikatan lintang. Ikatan lintang yang terpenting adalah ikatan disulfide pada sistina asam amino. Ikatan lintang disulfide sangat menentukan sifat sifat wol, sepeti kekuatan basah, kekakuan dan ketidak larutan. Keratin wol terdapat dalam 2 bentuk yaitu keratin atau dalam bentuk spiral dan keratin atau dalam bentuk tertarik. Serat dalm wol biasanya dalam bentuk keratin, tetapi dapat diubah menjadi bentuk keratin dengan menarik serat sepanjang kira kira 70% di dalam uap. PENCUKURAN

Pencukuran biri biri adalah pekerjaan musiman meskipun dapat dilakukan setiap saat, pada umumnya kurang baik jika dilakukan pada musim dingin, kecuali di daerah yang beriklim lebih panas. Biasanya dimulai pada permulaan musim semi, pencukuran dapat dilakukan dengan menggunakan mesin atau alat cukur tangan, dengan menggunakan mesin biasanya lebih cepat dal bulu yang dicukur lebih halusdan lebih rapat kekulit. Bulu hasil pencukuran dari tiap biri biri masih menjadi satu lembaran kemudian digulung, diikat, danakhirnya gulungan gulungan tersebut dimasukan kedalam kantong. Hasil pencukuran wol tiap biri biri pertahun tergantung pada jenis biri biri dan kodisi peternakan. Dalam kondisi yang baik biri biri merino jantan menghasilkan 7kg 15kg wol mentah, biri bir medium 5kg, sedangkan biri biri crossbred 5kg 12kg biri biri betina menghasilkan wol kira kira 60% - 75% dari biri biri jantan. GRADE Grade wol didasarkan pada kehalusan atau diameter serat. Ada 2 cara penentuan grade wol yaitu yang dikenal sebagai blood atau cara Amerika, dan cara nomor atau cara inggris. Cara inggris digunakan secara internasional dan disarkan pada daya pintal maksimum serat wol atau nomor benang terhalus yang mungkin dihasilkan oleh serat tersebut. Departemen pertanian Amerika Serikat mengeluarkan 12 grade yaitu 80s, 70s, 64s, 58s, 56s, 50s, 48s, 46s, 44s, 40s dan 36s. Sebagai perbandingan, tabel berikut menyajikan hubungan grade yang didasarkan pada grade blood dan cara nomor. GRADE BLOOD Fine Half blood Three eights blood Quarted blood Low quarter blood Common Braid CARA NOMOR 64s, 70s, dan 80s 60s dan 62s 56s dan 58s 50s dan 54s 46s dan 48s 44s 36s

Grade tersebut hanya menunjukan kehalusan relative atau diameter serat wol, untuk menyatakan panjang harus diberikan pernyataan yang lengkap. Istilah untuk menyatakan kelompok panjang adalah combing, French, dan clothing ( dikenal sebagai carding ) begitu juga wol halus. PENGGOLONGAN PANJANG MENURUT GRADE ( DALAM INCH )* Golongan Panjang Staple Good French Average French Short French Clothing Fine 64/70/80s 2,75 2,25 1,25 dibawah 1,25 Half Blood 60/62s 3,0 2,5 1,5 dibawah 1,5 Three eights blood 56/58s 3,25 2,25 dibawah 2,25 Quarted blood 50/54s 3,50 2,5 dibawah 2,5 Low quarter blood 46/48s 4,0 Common and Braid 36/40/44s 5,0 -

*Persyaratan rata rata minimum, kecuali untuk golongan pendek.

10

WOL CABUT ( PULLED WOL ) Wol cabut adalah wol yang diambil dari kulit biri biri yang telah disembelih, industri ini tersebar diseluruh dunia perancis merupakan penghasil terbesar. Industry wol cabut merupakan bagian dari industri daging dan wol. Hasil utama dari industry ini adalah wol cabut dan kulit. Dua jenis protein pada kulit biri biri yaitu keratin ( pembentuk serat wol ) dan kolagen ( penyusun utama kulit ) mempunyai ketahan terhadap serangan biologi maupun zat kimia. Kerati lebih tahan terhadap zat kimia dibanding kolagen tetapi kurang tahan terhadap zat pereduksi seperti Natrium-Sulfida. Perbedaan tersebut merupakan dasar pengerjaan wol cabut. Pemisahan serat dari kulit dilakukan sebagai berikut : 1. Perendaman Kulit biri biri harus direndam selama 3hari untuk mengembalikan kadar lembab, paling sedikit sampai kadar lembab sama dengan kadar kulit segar. 2. Penghilangan kotoran setelah perendaman, kotoran wol yang berupa zat padat dihilangkan dengan cara mekanik. Mesin menggerakan kulit biri biri dengan keras pada rol beralur yang berputar, dan pada saat yang sama disemprotkan air pada kulit untuk mencuci kotoran yang telah terlepas. 3. Pelunakan akar Ada 2 cara, cara peluhan dan olesan tergantung pada wolnya atau kulitny yang diharapkan tidak rusak. Cara peluhan meghasilakan wol yang panjang dan dan relative tidak rusak dengan pegangan yang baik, tetapi mungkin terjadi kerusakan pada kulit. Kebalikannya terjadi pada cara olesan. 4. Cara Peluhan Cara ini dilakukan dengan menggantung kulit biri biri selama 4 8 hari dalam ruangan yang mempunyai suhu dan kelembaban yang diatur, sehingga terjadi pencernakan keratin pada folikel oleh bakteri. 5. Cara Olesan Dalam cara ini biasanya dipergunakan supensi NaS dalam larutan kapur yang dioleskan pada bagian dalam kulit. Kulit kulit tersebut kemudian ditumpuk menjadi satu dengan bagian dalamnya berhadap hadapan selama 6 24 jam supaya zat pereduksi tesebut berdifusikedalam serat dan merusak serat wol didalam folikel. 6. Pencabutan Wol yang akar akar nya telah terlepas dari kulitnya dengan tangan atau dengan bantuan pisau. 7. Pemasakan Wol cabut dijual dalam bentuk telah atau belum dimasak. Wol cabut yang belum dimasak biasanya dimaksudkan unutk campuran dengan wol mentah. Pemasakan dilakukan dengan cara yang sama seperti pada wol mentah.

11

You might also like