Professional Documents
Culture Documents
Delivered by : Dr.Ir.J.F.X.Susanto.S.MBA.,MM
MERANCANG SISTIM PENGGAJIAN YANG EFFECTIVE --- JOB GRADING --Berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. Nomor : KEP.49/MEN/IV/2004 Tentang Ketentuan Struktur dan Skala Upah
2
PASAL 92 UU 13/2003
1. Pengusaha menyusun struktur dan skala upah dengan memperhatikan golongan, jabatan, masa kerja, pendidikan dan kompetensi. 2. Pengusaha melakukan peninjauan upah secara berkala dengan memperhatikan kemampuan perusahaan dan produktivitas. Apa maksudnya? 3. Ketentuan mengenai struktur dan skala upah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur dengan Keputusan Menteri. KEPMEN 49/2004
5
Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor : KEP.49/MEN/IV/2004 Pasal 1 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Upah Struktur upah Skala upah Jabatan Analisa jabatan Uraian jabatan Evaluasi jabatan Pengusaha Buruh
6
2 3 4 5
Evaluasi jabatan
Pengusaha
Pekerja/Buruh
Pengusaha menyusun struktur dan skala upah dalam penetapan upah pekerja / buruh di perusahaan.
Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor : KEP.49/MEN/IV/2004 Pasal 3 Dalam penyusunan struktur dan skala upah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dilaksanakan melalui :
Analisa jabatan Uraian jabatan Evaluasi jabatan
Duluan mana?
10
Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor : KEP.49/MEN/IV/2004 Pasal 4 Dalam melakukan analisa, uraian dan evaluasi jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 diperlukan data / informasi :
Bidang usaha dari perusahaan yang
11
Identifikasi jabatan Ringkasan tugas Rincian tugas Spesifikasi jabatan termasuk didalamnya :
d.1. d.2. d.3. d.4. d.5.
Pendidikan Pelatihan / kursus Pengalaman kerja Psikologi (bakat kerja, temperamen kerja dan minat kerja) Masa kerja
12
Tanggung jawab Andil jabatan terhadap perusahaan Risiko jabatan Tingkat kesulitan jabatan
3) Hasil evaluasi jabatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) digunakan antara lain :
a. Penetapan upah b. Penilaian pekerjaan c. Penetapan kebijakan pengembangan sumber daya manusia
perusahaan.
13
14
Dalam skala tunggal sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a, setiap jabatan pada golongan sama mempunyai upah yang sama. Dalam skala ganda sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b, setiap golongan jabatan mempunyai nilai upah nominal terendah dan tertinggi.
15
3)
16
Petunjuk teknis penyusunan struktur dan skala upah sebagaimana terlampir sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini. Penyusunan struktur dan skala upah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan dengan memperhatikan golongan, jabatan, masa kerja, pendidikan dan kompetensi dan mempertimbangkan kondisi perusahaan.
17
Lampiran : Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. Nomor : KEP.49/MEN/IV/2004 Tentang Ketentuan Struktur dan Skala Upah
Adanya struktur dan skala upah merupakan hal yang biasa pada perusahaan-perusahaan modern, tetapi mungkin untuk perusahaanperusahaan lainnya di Indonesia merupakan hal yang baru Struktur dan skala upah merupakan suatu alat bantu administratif dan alat kebijakan yang dapat memetakan bobot jabatan dengan imbalan upah pokok yang diterima. Sistim administratif ini juga menjamin kesetaraan internal dan tingkat persaingan perolehan pasar tenaga kerja yang diinginkan sesuai dengan kemampuan suatu perusahaan dan ketaatan terhadap peraturan yang berlaku. Struktur upah mengelompokan beberapa jabatan yang memiliki bobot jabatan yang setara dalam suatu golongan jabatan (yang biasanya lebih dikenal dengan istilah grade atau level).
19
Lampiran : Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. Nomor : KEP.49/MEN/IV/2004 Tentang Ketentuan Struktur dan Skala Upah (lanjutan)
Informasi yang diperoleh dari hasil data pasar pengupahan terhadap kelompok jabatan tertentu, dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan nilai minimum dan maksimum dari golongan jabatan tersebut. Dalam realitasnya struktur dan skala upah sangat ditentukan oleh kondisi yang ada dalam tiap perusahaan. Oleh sebab itu dalam membuat struktur dan skala upah harus mempertimbangkan kesiapan teknis dan kemampuan pembiayaan masing-masing perusahaan. Diharapkan pada waktunya upah terendah dalam struktur tersebut lebih tinggi dari upah minimum yang berlaku. Berikut 2 (dua) metode sebagai contoh yang dapat dijadikan pedoman bagi perusahaan untuk menyusun struktur dan skala upah di Indonesia.
20
22
Upah
Golongan jabatan
Gambar 1
23
Upah
Golongan jabatan
Gambar 2
24
Upah
Golongan jabatan
Gambar 3
25
Upah
Minimum
Minimum
Minimum
Klerikal
Penyelia
Golongan jabatan
Managerial
Gambar 4.a.
26
B
Upah
A
Minimum
Klerikal Penyelia
Minimum
Minimum
Managerial
Golongan jabatan
Gambar 4.b.
27
Batas upah maksimum adalah besarnya upah maksimum dalam satu golongan upah. Batas upah minimum adalah besarnya upah minimum dalam satu golongan upah.
Batas Upah Minimum
28
29
x 100%
Posisi upah Rp. 1.200.000,- dalam Skala Upah = Upah mak = Rp. 1.500.000
x 100% = 50%
Upah
Gambar Lampiran 7
31
Dimana upah lebih besar atau sama dengan batas minimum dan lebih kecil atau sama dengan batas upah maksimum. Prosentase posisi tersebut memiliki nilai antara 0% sampai dengan 100%. Apabila prosentasi posisi sama dengan 0% maka besarnya upah sama dengan batas upah minimum. Apabila prosentase posisi sama dengan 50% maka upah terletak diantara batas upah maksimum dengan batas upah minimum. Apabila prosentasi posisi sama dengan 100% maka besarnya upah sama dengan batas upah maksimum.
32
33
34
Diketahui
Min x (Spread + 1)
Diketahui
2 Mid - Min
Diketahui
Diketahui
2 Mid Spread + 2
Diketahui
35
Tabel Lampiran 4
Berbagai pendekatan terhadap garis upah yang umumnya dijumpai, tiga diantaranya :
a)
b) c)
36
Garis Upah
Upah
Bobot Jabatan
Gambar 5
37
Garis Upah
Upah
Bobot Jabatan
Gambar 6
38
Garis Upah
Upah
Bobot Jabatan
Gambar 7
39
Pemilihan garis upah disesuaikan dengan kondisi masing-masing perusahaan dalam memahami kesetaraan internal dan tingkat persaingan pasar yang dipilih.
40
2.
3.
41
Rp.
Garis Upah
B
Upah
Jabatan
Gambar Lampiran 5
42
4.
Garis upah tersebut dapat diformulasikan dengan rumus B = A (1 + PN) Dimana : P adalah laju kenaikan upah dalam garis upah. N adalah jumlah golongan upah 1. Menetapkan jumlah golongan yang disesuaikan dengan kondisi perusahaan masing-masing. Misalkan dalam hal ini terdapat 5 (lima) golongan upah. N = 5 -1 = 4 Kemudian dapat dihitung laju kenaikan upah P adalah sebagai berikut : 5.000.000 _ 1 B P = 500.000 9 = 2,25 = 10 - 1 = 1 A 4 4 4 P= N
43
Dengan mengetahui nilai laju kenaikan upah P dan nilai minimum upah adalah A, maka dapat dihitung nilai upah dalam setiap golongan upah dengan menerapkan rumus :
Ci = A (1 + P.i) dimana : A adalah nilai upah terendah. Ci adalah nilai upah untuk golongan upah ke- i + 1. i adalah pencacah bernilai 0,1 . , jumlah golongan upah 1. Ci = 500.000 ( 1 + (2,25 x i )) C3 = 500.000 ( 1 + (2,25 x 2 ))
44
Pencacah (i) 0 1 2 3 4
Golongan Upah 1 2 3 4 5
45
5.
Jika dikehendaki maka dapat dibuat skala upah untuk ke-lima golongan upah diatas. Untuk setiap golongan upah ditentukan dahulu spread atau rentang atau kisaran skala upah. Nilai upah yang dihitung diatas dapat dianggap sebagai Nilai Tengah atau Mid Point dari Skala Upah. Misalkan ditetapkan :
Golongan Upah 1 2 3 4 5 Spread 50% 50% 80% 80% 100% Nilai Tengah (Mid Point) 500.000 1.625.000 2.750.000 3.875.000 5.000.000
46
Menghitung Nilai Minimum dan Nilai Maksimum untuk setiap golongan upah dengan menggunakan formula :
2 X MidPoint Minimum = Spread + 2
47
Diperoleh hasil :
Golongan Upah 1 Spread 50% Nilai Tengah (Mid Point) 500.000 Nilai Minimum 400.000 Nilai Maximum 600.000
2 3 4
5
48
49
5
50
51
52
1. Gambarkan skatergram upah market yang diperoleh dari survey terhadap bobot jabatan internal perusahaan
(Sumbu mendatar adalah bobot jabatan yang ada dalam perusahaan dan sumbu tegak adalah nilai upah untuk jabatan yang ada di market).
53
Besarnya Upah
Bobot Jabatan
Series1
Gambar 8
54
2. Gambar skater diagram upah internal terhadap nilai jabatan internal perusahaan.
55
Bearnya Upah
0
10
15
20 Bobot Jabatan
25
30
35
40
Series1
Data Upah Internal
Gambar 9
56
3. Hitung tren data market dan data internal menggunakan analisa regresi.
A. Regresi nilai jabatan internal terhadap upah yang diberikan perusahaan. B. Regresi nilai jabatan internal terhadap data market upah.
57
Bearnya Upah
0
10
15
20 Bobot Jabatan
25
30
35
40
Series1
Linear (Series1)
Gambar 10
58
Besarnya Upah
Bobot Jabatan
Series1 Linear (Series1)
Gambar 11
59
100
200
300
400
500
600
700
800
Gambar 12
60
61
Bobot Jabatan
Gambar 13
62
5.
Menetapkan struktur upah. Penetapan struktur upah dilakukan setelah diperoleh bobot untuk keseluruhan atau sebagian besar jabatan terendah sampai dengan yang tertinggi. Terdapat beberapa pendekatan untuk menyusun sistim struktur upah, diantaranya adalah : a) Pendekatan kontinu. Untuk setiap jabatan diperoleh bobot jabatan yang langsung dapat dipergunakan dalam struktur upah. b) Pendekatan kelompok. Mengelompokan jabatan kedalam golongan jabatan. Dari hasil evaluasi jabatan diperoleh bobot jabatan yang kemudian dikelompokan kedalam grup yang disepakati oleh perusahaan memiliki kesetaraan internal.
63
100
200
300
400
500
600
700
800
Bobot Jabatan
Gambar 14
64
Terdapat dua pendekatan yang umumnya dijumpai dalam menyusun struktur upah. Pertama, struktur dengan selisih bobot jabatan tetap, misalkan 50 point (Gambar 15), Kedua, struktur dengan rentang bobot jabatan tetap, misalkan 50% (Gambar 16). Pendekatan lainnya yang mungkin dijumpai dapat berupa penggabungan pendekatan pertama dan kedua, atau pendekatan dengan rentang tidak konstan (Sesuai dengan kondisi dan strategi pengupahan masing-masing perusahaan)
65
513 514
500 400 300 200 100 0 0 100 1 2 150 228 151 227 341 342
Gambar 15
3 4 5
66
Bobot Jabatan
Gambar 16
67
6. Menetapkan skala upah Skala upah adalah bagian dari struktur upah yang berkenaan dengan rentang atau kisaran nominal antara batas upah minimum dengan batas upah maksimum dalam tiap golongan jabatan untuk selanjutnya kisaran nilai batas upah maksimum dan batas upah minimum dalam satu golongan jabatan disebut sebagai Golongan Upah.
Penetapan skala upah disesuaikan dengan kondisi
68
69
Gambar 17
70
Gambar 18
71
b. Skala Ganda
Untuk setiap bobot jabatan atau setiap golongan jabatan terdapat nilai batas upah maksimum dan batas upah minimum. Sepanjang suatu jabatan terletak dalam golongan jabatan yang sama maka diberlakukan kesempatan yang sama untuk berkembang dalam golongan upah tersebut. Untuk pendekatan kontinu dengan skala ganda lihat Gambar 19. Untuk pendekatan kelompok dengan skala ganda lihat Gambar 20.
72
Stuktur dan Skala Upah Pendekatan Kontinu untuk Skala Ganda (Rentang 50%)
Struktur dan Skala Upah Pendekatan Kontinu untuk Skala Ganda (Rentang 50%)
Gambar 19
73
Gambar 20
74
Besarnya rentang skala upah tergantung dari masing-masing perusahaan. Secara sederhana untuk setiap golongan upah berkisar antara :
Golongan terendah Golongan Klerek, Teknisi dan Administrasi Golongan Professional dan Penyelia Golongan Managerial dan Pimpinan Rentang 20% s/d. 30%. Rentang 30% s/d. 50%. Rentang 50% s/d. 100%. Rentang 100% dan keatas.
75
76
Contoh dari 60 jabatan yang ada dalam organisasi, hanya didapat data nilai upah 47 jabatan.
Kode Jabatan Jabatan 1 Jabatan 2 Jabatan 3 Jabatan 4 Jabatan 5 Jabatan 6 Jabatan 7 Jabatan 8 Jabatan 9 Jabatan 10 Jabatan 11 Jabatan 12 Jabatan 13 Jabatan 14 Jabatan 17 Jabatan 19 Jabatan 20 Jabatan 21 Jabatan 23 Jabatan 24 Nilai Upah Acuan Market (Dalam Unit Rp.) 2.512 1.939 3.896 4.182 1.118 1.478 4.067 3.157 670 5.722 3.406 7.300 9.713 1.459 1.829 1.110 3.495 766 497 5.421 Kode Jabatan Jabatan 25 Jabatan 26 Jabatan 27 Jabatan 30 Jabatan 31 Jabatan 32 Jabatan 33 Jabatan 34 Jabatan 35 Jabatan 38 Jabatan 39 Jabatan 41 Jabatan 42 Jabatan 43 Jabatan 44 Jabatan 45 Jabatan 46 Jabatan 47 Jabatan 48 Jabatan 49 Nilai Upah Acuan Market (Dalam Unit Rp.) 1.485 2.701 536 429 2.658 1.968 7.183 1.534 7.504 5.924 9.586 717 866 585 4.516 5.733 5.741 5.761 5.226 883 Kode Jabatan Jabatan 50 Jabatan 51 Jabatan 52 Jabatan 53 Jabatan 57 Jabatan 59 Jabatan 60 Nilai Upah Acuan Market (Dalam Unit Rp.) 3.236 5.155 486 3.265 690 6.998 5.388
Gambar 21
77
B. Pendekatan penekanan pada market (Melalui Market Pricing dan Slotting) - lanjutan 3. Urutkan nilai upah acuan dari nilai terendah sampai dengan tertinggi. Lakukan pengamatan untuk mencari pengelompokan jabatan dengan mempertimbangkan : Pengelompokan kesetaraan jabatan dalam hal keterampilan, pengetahuan, kompetensi dan sifat pekerjaan. Kemungkinan data market yang tidak relevan dapat tidak di-ikutsertakan dalam proses tersebut.
78
Kode Jabatan Jabatan 30 Jabatan 25 Jabatan 23 Jabatan 27 Jabatan 43 Jabatan 9 Jabatan 57 Jabatan 41 Jabatan 21 Jabatan 42 Jabatan 49 Jabatan 19 Jabatan 5 Jabatan 14 Jabatan 6 Jabatan 25 Jabatan 34
Nilai Upah Acuan Market (Dalam Unit Rp.) 429 486 492 536 585 670 690 717 768 866 883 1.110 1.118 1.459 1.478 1.465 1.534
Kode Jabatan Jabatan 17 Jabatan 2 Jabatan 32 Jabatan 1 Jabatan 31 Jabatan 26 Jabatan 8 Jabatan 50 Jabatan 53 Jabatan 11 Jabatan 20 Jabatan 3 Jabatan 7 Jabatan 4 Jabatan 44
Nilai Upah Acuan Market (Dalam Unit Rp.) 1.829 1.939 1.968 2.512 2.658 2.701 3.157 3.236 3.265 3.406 3.495 3.896 4.067 4.182 4.516
Kode Jabatan Jabatan 51 Jabatan 48 Jabatan 60 Jabatan 24 Jabatan 10 Jabatan 45 Jabatan 46 Jabatan 47 Jabatan 38 Jabatan 59 Jabatan 33 Jabatan 12 Jabatan 35 Jabatan 39 Jabatan 13
Nilai Upah Acuan Market (Dalam Unit Rp.) 5.155 5.228 5.388 5.421 5.722 5.733 5.741 5.761 5.924 6.998 7.183 7.300 7.504 9.586 9.713
Gambar 22
79
4. Sisipkan jabatan yang tidak terdapat datanya di market (13 jabatan) dengan mempertimbangkan faktor kesetaraaan internal. Tentukan jumlah Golongan Jabatan.
80
Gambar 23
81
Catatan : Sebagai catatan akhir, beberapa faktor yang perlu diperhatikan adalah : 1) Rentang atau Spread Skala Upah. 2) Prosentasi Penetrasi Skala Upah. 3) Laju Kenaikan Skala Upah Tiap Golongan Jabatan. 4) Batas Nilai Upah Minimum Setiap Golongan Upah. 5) Batas Nilai Upah Maksimum Setiap Golongan Upah. 6) Upah Diatas Upah Maksimum Red Circle. 7) Upah Dibawah Batas Upah Minimum Green Circle.
82
Ditetapkan di Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 8 April 2004 Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia YACOB NUWA WEA
83
84