You are on page 1of 18

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA By : ARIFAL ARIS diagnosa Diagnosa Keperawatan adalah keputusan klinik mengenai individu, keluarga atau

masyarakat yang diperoleh melalui suatu proses pengumpulan data & analisis cermat dan sistematis, memberikan dasar untuk menetapkan tindakan2 dimana perawat bertanggung jawab melaksanakannya bersama dg keluarga bedasarkan kemampuan & sumber daya keluarga (Shoemaker, 1984) Sebelumnya perawat harus mengelompokkan data hasil pengkajian dalam Data Subjektif dan Data Objektif pada setiap kelompok diagnosa Komponen Diagnosis Masalah (Problem) Pernyataan tdk terpenuhinya KDM Penyebab (Etiologi) Pernyataan penyebab masalah yg mengacu pd 5 tugas keluarga (mengenal mslh, mengambil kep, merawat, memelihara lingk, memanfaatkan fasilitas YanKes Umumnya b.d ketdktahuan, ketdkmauan da ketdkmampuan Tanda (Sign) Pendukung berupa DS dan DO Tipologi Diagnosis Diagnosa aktual : sedang dialami & butuh bantuan cepat Ex : Gg pemenuhan keb istirahat tidur Diagnosa resiko/Resti : belum tjd tapi dpt mjd aktual bila tdk segera ditangani Ex : Resiko infeksi (penularan peny) Diagnosa potensial : keadaan sejahtera klg Ex : Potensial peningkatan pemeliharaan kes Daftar Diagnosa Keluarga (NANDA, 1995) Masalah Lingkungan 1. Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan rumah 2. Resiko cedera 3. Resiko tjd infeksi (penularan peny) Masalah struktur komunikasi 1. Komunikasi klg disfungsional Masalah fungsi perawatan kes 1. Perubahan pemeliharaan kes 2. Potensial peningkatan pemeliharaan kes 3. Perilaku mencari pertolongan kes 4. Ketdkefektifan regimen terapeutik klg 5. Resiko penularan peny lanjutan Masalah struktur peran 1. Berduka antisipasi / disfungsional 2. Perubahan proses klg 3. Potensial peningkatan mjd ortu 4. Perub mjd ortu(krisis mjd ortu) 5. Konflik peran ortu 6. Perub penampilan peran 7. Gg citra tubuh Masalah fungsi afektif 1. Resiko thd tindakan kekerasan lanjutan Masalah fungsi sosial 1. Perub pertumbuhan & perkembangan 2. Kurang pengetahuan 3. Isolasi sosial 4. Kerusakan interaksi sosial

5. Ketdkpatuhan 6. Ketdkberdayaan Masalah koping 1. Potensial peningkatan koping klg 2. Koping klg tdk efektif Contoh Perumusan Diagnosa Analisis Data Diagnosa Resiko cidera pada lansia yang tinggal di keluarga Tn. A b.d ketdkmampuan klg menyediakan lingkungan yang aman bagi lansia Skoring & Penentuan prioritas Skoring dilakukan bila perawat merumuskan diagnosa lebih dari satu Proses skoring menggunakan skala penyusunan prioritas oleh Bailon & Maglaya (1978) Proses skoring dilakukan untuk setiap diagnosa : 1. Tentukan skor untuk setiap kriteria 2. Skor yg diperoleh x bobot skor tertinggi 3. Jumlahkan skor semua kriteria Skoring Bailon & Maglaya Faktor yang mempengaruhi Untuk kriteria I : bobot yg lbh berat pd masalah aktual (perlu tindakan segera & disadari oleh klg) Kriteria II perlu diperhatikan : - Penget yg ada, teknologi & tindakan untuk menangani mslh - Sumber daya klg : fisik, keuangan, tenaga - Sumber daya perawat : penget, ketrampilan, waktu - Sumber daya lingk : fasilitas, organisasi, dukungan Lanjutan Kriteria III perlu diperhatikan : - Kepelikan masalah yg b.d penyakit atau masalah - Lamanya masalah b.d jangka waktu - Tindakan yg sedang dijalankan / yg tepat untuk memperbaiki masalah - Adanya klp high risk / klp yg sangat peka menambah potensi untuk mencegah masalah Kriteria IV, perawat perlu menilai persepsi atau bagaimana klg menilai masalah RENCANA ASKEP KELUARGA Meliputi perumusan tujuan (jangka panjang & pendek), kriteria hasil dan intervensi kep Metode sederhana : Hal yang perlu diperhatikan Tujuan hendaknya logis, sesuai masalah dan mempunyai jangka waktu sesuai kondisi klien Kriteria hasil hendaknya dapat diukur dg alat ukur dan diobservasi dg pancaindera perawat yg objektif Intervensi disesuaikan dg sumber daya & dana yg dimiliki oleh klg & mengarah ke kemandirian klien shg tk. ketergantungan dpt diminimalisasi Tujuan Adalah pernyataan yg menggambarkan perilaku klien / klg yg dpt diukur, yg menunjukkan status yg diinginkan (berubah/dipertahankan) stlh askep diberikan (Alfaro, 1994) Tujuan umum/jangka panjang mrp tujuan akhir yg menyatakan maksud luas yg diharapkan klg agar tercapai Tujuan khusus/jangka pendek sifatnya spesifik, dpt diukur, dpt dimotivasi & membimbing ke arah tujuan jangka panjang Kriteria Hasil Karakteristik kriteria hasil : 1. Dalam jangka panjang atau pendek (Time bound) 2. Mempunyai perilaku yg dpt diukur (Measureable) 3. Spesifik dlm isi dan waktu (Spesifik) 4. Harus dpt dicapai (Achieveable) Menggunakan kata kerja yg dpt diukur, ex : menyebutkan, melakukan Meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotor Intervensi

Diarahkan pada aspek kognitif, afektif dan psikomotor Tipologi : 1. Suplemental Perawat sbg pemberi pelayanan langsung dg mengintervensi hal2 yg tdk bisa dilakukan oleh klg 2. Fasilitatif Perawat menyingkirkan pelayanan2 yg tdk diperlukan, spt : pelayanan medis, kesejahteraan sosial 3. Perkembangan Perawat membantu klg dlm memanfaatkan sumber2 klg & dukungan sosial shg tindakan keperawatan bersifat mandiri/bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri Contoh Kasus sebelumnya : Tujuan jangka panjang Lansia selama tinggal bersama Tn. A tidak terjatuh / cidera Tujuan jangka pendek Setelah implementasi keperawatan yg ke-5 melalui kunjungan rumah, keluarga menyediakan sarana yg aman bagi lansia Kriteria Hasil Intervensi Diskusikan ttg bahaya lantai yg licin Diskusikan akibat bila lansia terjatuh Diskusikan cara mencegah lansia terjatuh Ajarkan pada klg untuk menyelesaikan masalah lansia dg klg Ajarkan pd klg perlu diambil suatu keputusan yg terbaik Tanpa waktu yg disepakati dg klg, lihat lansia menggunakan sandal karet, tongkat dg ujung berkaret selama dlm rumah Bersama klg modifikasi lingk yg aman, misal memasang pegangan di sisi dinding IMPLEMENTASI Pada kegiatan implementasi, perawat perlu melakukan kontrak sebelumnya, yg meliputi kapan, berapa lama waktunya, materi/topik yg didiskusikan, siapa yg melaksanakan, sasaran, dan peralatan yg perlu disiapkan. Implementasi sebaiknya melibatkan profesi lain misalnya dokter, ahli gizi, dll Hendaknya implementasi harus cukup persiapan dan rencana kegiatan agar sesuai dg tujuan dan efektif Contoh EVALUASI Evaluasi mrp kegiatan yg membandingkan antara hasil implementasi dengan kriteria standar yg telah ditetapkan untuk melihat keberhasilannya Kemungkinan evaluasi : - dilanjutkan : diagnosa masih berlaku, tujuan & kriteria standar masih relevan - Direvisi : diagnosa masih berlaku, tujuan & kriteria standar perlu perbaikan - Teratasi : tujuan tercapai, rencana tdk dilanjutkan - Dipakai lagi : diagnosa yg telah teratasi muncul lagi Evaluasi Ada 2 bentuk evaluasi : Evaluasi Formatif : evaluasi selama proses asuhan keperawatan (sesuai kegiatan) Evaluasi Sumatif : evaluasi akhir Format evaluasi berupa : S : ungkapan subjektif O : keadaan objektif A : Assesment atau analisis hasil mengacu pada tujuan & kriteria hasil P : Perencanaan Lanjutan. Bisa pula SOAP ditambah dengan : I : Implementasi (waktu & kegiatan) E : Evaluasi (hasil yg dicapai) R : Revisi bila ada perubahan dalam rencana Contoh Evaluasi KONSEP DAN TEORI MODEL KEPERAWATAN

OLEH : VIRGIANTI NF, M.Kep PENDAHULUAN permasalahan pokok yang dihadapi perawat Indonesia dalam sistem pelayanan kesehatan, konsep Konsep merupakan kerangka berpikir yang membentuk suatu teori, yang menjelaskan keterkaitan antar variabel ( Suhartono Taat Putra, 2000 ). konsep adalah kata-kata yang menunjukkan gambaran dalam pikiran mengenai fenomena dan juga konsep adalah kata-kata yang menunjukkan gambaran pikiran tentang karateristik dan arti dari obyek, kejadian atau sesuatu. (Kathleen K.B. et.al. 2006 ) empat konsep utama Perawat ahli teori mendefinisikan keempat konsep ini secara berbeda-beda sesuai dengan filosofi, orientasi ilmiah, pengalaman dan pandangan keperawatan yang dipegang dipahami akan sangat berguna untuk menganalisis, membandingkan dan membedakan model-model keperawatan dalam kerangka kerja keperawatan. Pengertian Teori. sekumpulan konsep, definisi dan proposisi yang menunjukkan suatu pandangan sistematis terhadap fenomena dengan memperlihatkan suatu interelasi khusus terhadap konsep untuk menguraikan, menjelaskan, memprediksi dan atau mengendalikan suatu fenomena. Chin dan Jacobs (1983 ) dikutip oleh Paula J.C dan Janet W.K (2009 ) penjelasan sistematik dari suatu fakta, yang menjelaskan keterkaitan antar konsep. ( Suhartono Taat Putra (2000 ) Secara umum teori mencakup 3 unsur :

Teori keperawatan adalah teori yang dibentuk di dalam atau di adaptasikan ke keperawatan, yang digunakan untuk mendeskripsikan, menjelaskan atau memprediksi hubungan antar konsep yang relevan dengan praktek keperawatan (Lynn Basford dan Oliver Slevin, 2006 ) Klasifikasi teori Teori Deskriptif mengidentifikasi dan menguraikan konsep utama fenomena tetapi tidak menjelaskan bagaimana atau mengapa konsep tersebut berhubungan. contoh teori keperawatan deskriptif karya Peplau. Tingkat penyusunan teori pada tahap ini berupaya menguraikan bagaimana atau mengapa konsep berhubungan . Tingkat penyusunan ini menguraikan asosiasi dan hubungan diantara beberapa konsep, tetapi kejelasan logis dan keadekuatan empiris hubungan ini masih harus digali lagi. Sebagai contoh model dari Jonhson, Roy, Orem. Teori Prediktif Dicapai ketika konsep yang berhubungan dinyatakan dan pernyataan relasinay mampu menguaraikan hasil di masa mendatang secara konsisten. Teori stress dan sindrom adaptasi umum Selye ( 1956 ) contoh dari teori ini. Proses Terbentuknya /Penyusunan Teori Keperawatan Karateristik Teori Keperawatan Mengidentifikasi dan menjabarkan konsep khusus yang berhubngan dengan dengan hal-hal nyata dalam keperawatan sehingga teori keperawatan didasarkan pada kenyataan;kenyataan yang ada. Teori keperawatan berdasarkan alasan-alasan yang sesuai dengan kenyataan yang ada Teori harus konsisten sebagai dasar dalam mengembangkan konsep keperawatan Dalam menunjang aplikasi, teori harus sederhana dan sifatnya umum sehingga dapat digunakan pada kondisi apapun dalam praktek keperawatan. Teori dapat digunakan sebagai dasar dalam penelitian keperawatan sehingga dapat digunakan dalam pedoman praktek keperawatan. Tujuan Teori Keperawatan

Adanya teori keperawatan diharapkan dapat memberikan alasan-alasan tentang kenyataan-kenyataan yang dihadapi dalam pelayanan keperawatan, baik berbentuk tindakan atau model praktek keperawatan sehingga berbagai permasalah dapat diatasi Membantu para anggota profesi perawat untuk memahami berbagai pengetahuan dalam pemberian asuhan keperawatan. Memberikan dasar dari asumsi dan filosofi keperawatan sehingga pengetahuan dan pemahaman tindakan keperawatan dapat terus bertambah dan berkembang Model Keperawatan Model keperawatan dikembangkan berdasarkan pada asumsi, nilai dan kepercayaan para ahli teori tentang manusia, kesehatan, lingkungan dan keperawatan Tujuan utama memandu praktek keperawatan berdasarkan teori dan mengarahkan penyusunan teori. Tujuan lainnya adalah memberikan persepktif unik untuk memandang situasi klien, memberikan pedoman untuk mengorganikasikan pemikiran dan pengamatan, memfokuskan, menginterpretasikan data dan mengkomunikasikan temuan pada orang lain memandu fokus praktek keperawatan dalam setiap komponen proses keperawatan, menghubungkan praktek, teori, penelitian dan pendidikan keperawatan. tiga katagori Model perkembangan : Fokus : perkembangan klien melalui suatu urutan yang teratur untuk mencapai kesehatan yang optimal dan tingkat tanggung jawab diri yang lebih tinggi. model Orem dan Roger : meningkatkan pemulihan dan pertumbuhan klien. Model sistem memandang klien sebagai biopsikososial yang saling berkaitan. Peran perawat adalah memulihkan ekuilibrium atau memfasilitasi adaptasi. Roy, Neuman dan Johnson Model interaksi menekankan interaksi perawat- klien dan perkembangan hubungan antara klein perawat untuk bekerja kea rah pencapaian tujuan klien model Orlando, Peplau dan King. contoh model keperawatan beserta karateristik utama dari model Aplikasi Praktek Keperawatan Berdasarkan Teori Untuk mengidentifikasi model yang paling sesuai : Apakah model keperawatan mengetengahkan semua masalah kesehatan klien yang ditunjukkan ? Apakah tujuan keperawatan yang diajukan oleh model sesuai dengan hasil kesehatan yang diinginkan klien? Apakah intervensi keperawatan yang berkaitan dengan model keperawatan, konsisten dengan pengharapan klien untuk asuhan keperawatan ? Model yang dipilh mempunyai pengaruh utama pada praktik keperawatan dan masing-masing komponen dari proses keperawatan kesimpulan Konsep merupakan fondasi dasar teori, sehingga konsep utama keperawatan ( paradigma keperawatan ) juga menjadi dasar teori keperawatan yang akan memandu praktek keperawatan dengan menggunakan model keperawatan sehingga para perawat profesional menggunakan keterampilan berpikir kririts dengan mempertanyakan apakah model keperawatan mengetengahkan semua masalah kesehatan klien yang ditunjukkan ? Apakah tujuan keperawatan yang diajukan oleh model sesuai dengan hasil kesehatan yang diinginkan klien?, Apakah intervensi keperawatan yang berkaitan dengan model keperawatan, konsisten dengan dengan pengharapan klien untuk asuhan keperawatan sehingga berdasarkan teori dapat membenarkan masing-masing komponen dalam proses keperawatan serta memperlihatkan akuntabilitas kepada klien, tim kesehatan, dan lembaga tempat bekerja. KONSEP KEPERAWATAN KELUARGA ARIFAL ARIS

Pengertian / Definisi Keluarga Marilyn M. Friedman (1998) Keluarga adalah kumpulan 2 orang/lebih yg hidup bersama dg keterikatan aturan dan emosional dan individu mempunyai peran masing2 yg mrp bagian dari keluarga Duval & Logan (1986) Keluarga adalah sekumpulan orang dg ikatan perkawinan, kelahiran dan adopsi yg bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional serta sosial dari tiap anggota keluarga Definisi . Salvicion G Bailon dan Aracelis Maglaya (1978) Keluarga adalah 2 orang/lebih individu yg hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi. Mereka saling interaksi satu dengan yg lain, yg mempunyai peran masing2 & menciptakan serta mempertahankan suatu budaya Definisi . Departemen Kesehatan RI (1988) Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yg tdd atas kepala keluarga & bbrp orang yg berkumpul & tinggal di suatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan Karakteristik keluarga Terdiri dari 2/lebih individu yg diikat oleh hubungan darah, perkawinan atau adopsi Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap memperhatikan satu sama lain Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain & masing2 mempunyai peran sosial; suami, istri, anak, kakak dan adik Mempunyai tujuan : a. Menciptakan dan mempertahankan budaya b. Meningkatkan perkembangan fisik, psikologis dan sosial anggota Keluarga Keluarga merupakan suatu sistem dg anggota : ayah, ibu dan anak atau semua individu yg tinggal dalam rumah tangga tsb Keluarga mrp sistem yg terbuka shg dpt dipengaruhi oleh supra sistemnya yaitu lingkungan (masyarakat) Sebaliknya sbg sub sistem dari lingkungan (masyarakat), keluarga dapat mempengaruhi masyarakat (supra sistem) Struktur Keluarga Patrilineal : keluarga sedarah dlm bbrp generasi dlm garis keturunan ayah Matrilineal : keluarga sedarah dlm bbrp generasi dlm garis keturunan ibu Matrilokal : pasutri yg tinggal dg keluarga sedarah istri Patrilokal : pasutri yg tinggal dg keluarga sedarah suami Keluarga kawinan : hub suami istri sbg dsr pembinaan klg, sanak saudara mjd bag klg krn ada hub dg suami istri Ciri-ciri Struktur Keluarga Anderson Carter Terorganisasi : saling berhubungan, saling ketergantungan antar anggota keluarga Ada keterbatasan : setiap anggota memiliki kebebasan tetapi mereka juga mempunyai keterbatasan dlm menjalankan fungsi dan tugasnya masing2 Ada perbedaan & kekhususan : setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan fungsinya masing2 Tipe / Bentuk Keluarga Keluarga inti (Nuclear Family) Keluarga yg tdd ayah, ibu an anak2 Keluarga berantai (Serial Family/Reconstituted Nuclear) Keluarga inti yg terbentuk melalui perkawinan kembali pria/wanita, tinggal bersama anak2nya Keluarga duda/janda (Single Family) Keluarga yg tjd krn perceraian atau kematian Keluarga besar ( Extended Family) Keluarga inti ditambah dg sanak saudara lain

Keluarga berkomposisi (Composite) keluarga yg perkawinannya poligami & hidup bersama Keluarga Kabitas (Cahabitation) Dua orang/pasangan yg hidup bersama tanpa kawin Three Generation Tiga generasi/lebih yg tinggal dlm satu rumah Communal Satu rumah tdd 2/lebih pasangan (monogami) dg anak2nya Single Adult Wanita/pria dewasa yg tinggal sendiri & tdk berkeinginan untuk kawin Institusional Anak2/orang dewasa yg tinggal dlm satu panti Unmarried Parent & Child Ibu & anak dimana perkawinan tdk dikehendaki, anaknya diadopsi Middle Age/Aging Couple Suami pekerja, istri di rumah, atau keduanya bekerja dirumah, anak2nya tlh meninggalkan rmh krn sekolah, kawin atau meniti karir Dyadic Nuclear Suami istri yg sdh berumur & tdk punya anak. Dual Carrier Suami istri atau keduanya orang karir & tanpa anak Commuter Married Suami istri atau keduanya orang karir & tinggal terpisah pd jarak ttt. Pemegang Kekuasaan dlm Keluarga Patriakal : dominasi ayah Matriakal : dominasi ibu Equalitarian : dominasi ayah dan ibu Peran Keluarga Peran adalah serangkaian perilaku yg diharapkan sesuai dg posisi sosial yg diberikan Ada 2 peran : 1. Peran Formal 2. Peran Informal Peran Peran Formal Suami, isteri, orang tua Pengasuh Pemeliharaan rumah B.d keluarga suami atau isteri Pemberi Seksual Peran Informal Inisiator Dominator Koordinator Anggota masyarakat dll Peran Anggota Keluarga Ayah : sbg suami & bapak, pencari nafkah, pendidik, pelindung & pemberi rasa aman, sbg kepala keluarga, anggota dari klp sosial, masyarakat & lingkungannya Ibu : sbg istri & ibu, pengurus rumah tangga, pengasuh & pendidik anak, anggota dari klp sosial, masy & lingk serta pencari nafkah tambahan Anak : melaksanakan peranan psiko-sosial ssi tk. perkembangannya baik fisik, mental, sosial & spiritual Fungsi Keluarga

Marilyn M. Friedman (1998) 1. Fungsi Afektif 2. Fungsi sosialisasi & tempat bersosialisasi 3. Fungsi Reproduksi 4. Fungsi Ekonomi 5. Fungsi Perawatan atau Pemeliharaan kesehatan Fungsi Afektif Berhubungan erat dg fungsi internal keluarga, yg mrp basis kekuatan klg Berguna untuk pemenuhan kebutuhan psikososial Keberhasilan tampak pd kebahagiaan & kegembiraan seluruh anggota keluarga serta dpt mengembangkan konsep diri yg positif Dipelajari & dikembangkan melalui interaksi & hubungan dalam keluarga Fungsi Sosialisasi dan Tempat Bersosialisasi Adalah fungsi mengembangkan dan tempat melatih anak untuk berkehidupan sosial sebelum meninggalkan rumah untuk berhubungan dg orang lain diluar rumah. Keluarga mrp tempat individu untuk belajar bersosialisasi, belajar disiplin, tentang norma2, budaya & perilaku melalui hubungan & interaksi dalam keluarga Fungsi Reproduksi Keluarga berfungsi untuk meneruskan kelangsungan dan menambah sumber daya manusia. Dengan adanya program Keluarga Berencana maka fungsi ini sedikit terkontrol Fungsi Ekonomi Keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomis dan tempat untuk mengembangkan kemampuan individu meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga Fungsi Perawatan atau Pemeliharaan Kesehatan Fungsi untuk mempertahankan keadaan kesehatan keluarga agar tetap memiliki produktivitas tinggi Kemampuan keluarga dlm memberikan asuhan kesehatan mempengaruhi status kesehatan keluarga Kesanggupan keluarga melaksanakan pemeliharaan kesehatan dpt dilihat dari tugas kesehatan keluarga yang dilaksanakan Tugas Kesehatan Keluarga Marilyn M. Friedman (1998) a. Mengenal masalah kesehatan b. Membuat keputusan tindakan kesehatan yg tepat c. Memberi perawatan pd anggota keluarga yg sakit d. Mempertahankan / menciptakan suasana rumah yg sehat e. Mempertahankan hubungan dg menggunakan fasilitas kesehatan masyarakat Fungsi Keluarga (WHO, 1979) 1. Fungsi Biologis 2. Fungsi Ekonomi 3. Fungsi Psikologis 4. Fungsi Edukasi 5. Fungsi Sosiokultural Fungsi Keluarga (WHO, 1979) 1. Fungsi Biologis Reproduksi Memelihara & membesarkan anak Memberi makan Mempertahankan kesehatan Rekreasi Prasyarat : Manajemen fertilitas Kesehatan genetik Perawatan selama hamil

Perilaku hidup sehat Melakukan perawatan Fungsi Ekonomi Adanya sumber penghasilan Menjamin keamanan finansial anggota keluarga Menentukan alokasi sumber Prasyarat : Klg mempy penget & ketrampilan yg sesuai Keluarga yg mempy tanggung jawab Fungsi Psikologis Menyediakan lingkungan yg dpt meningkatkan perkembangan kepribadian secara alami Memberikan perlindungan psikologis yg optimum Prasyarat : Emosi stabil Perasaan antar anggota klg baik Kemampuan mengatasi stress & krisis Fungsi Edukasi Mengajarkan ketrampilan, sikap dan pengetahuan Prasyarat : Anggota keluarga harus mempy tk intelegensi, penget, ketrampilan serta pengalaman yg sesuai Fungsi Sosiokultural Transfer nilai2 yg berhubungan dg perilaku, tradisi/adat, bahasa Prasyarat : Klg hrs menget standart nilai yg dibutuhkan Memberikan contoh berperilaku Serta mempertahankan Fungsi Keluarga (UU No.10 tahun 1992 jo PP No. 21 tahun 1994) 1. Fungsi Keagamaan Wahana utama & pertama menciptakan seluruh anggota keluarga mjd insan yg takwa kpd Tuhan YME 2. Fungsi Sosial Budaya Menggali, mengembangkan & melestarikan sosial budaya Indonesia 3. Fungsi kasih Sayang Pengembangan rasa cinta dan kasih sayang setiap anggota keluarga, antar kerabat, antar generasi 4. Fungsi Perlindungan Memberikan rasa aman, tentram lahir & batin Memberikan keteladanan 5. Fungsi Reproduksi Memberikan keturunan yg berkualitas melalui pengaturan & perencanaan yg sehat 6. Fungsi Pendidikan & Sosialisasi Klg sbg pendidik utama & pertama Anggota klg mjd panutan bagi masy & diri sendiri 7. Fungsi Ekonomi Klg meningkatkan ketrampilan dlm usaha ekonomis produktif Pendapatan klg meningkat Kesejahteraan 8. Fungsi Pembinaan Lingkungan Meningkatkan diri dlm lingkungan sosial budaya dan lingkungan alam secara selaras, searasi dan seimbang 3 Fungsi Pokok Keluarga ASAH : memenuhi keb pendidikan anak, shg siap mjd manusia dewasa yg mandiri dlm mempersiapkan masa depannya ASIH : memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman, kehangatan kpd anggota klg shg memungkinkan mereka tumbuh & berkembang ssi usia & kebutuhannya

ASUH : memenuhi keb pemeliharaan & perawatan anak agar kesehatannya selalu terpelihara, shg diharapkan mjd anak2 yg sehat fisik, mental, sosial, spiritual KEPERAWATAN KESEHATAN KELUARGA Definisi Keperawatan Kesehatan Keluarga Salvicion G Bailon dan Aracelis Maglaya (1978) Perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat yg ditujukan / dipusatkan pd keluarga sbg unit atau kesatuan yg dirawat, dg sehat sbg tujuan melalui perawatan sbg saran/penyalur Tujuan Perawatan Kesehatan Keluarga Tujuan Umum Untuk meningkatkan kemampuan keluarga dalam memelihara kesehatan keluarga mereka shg dpt meningkatkan status kesehatan keluarganya Tujuan Khusus Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengidentifikasi masalah kesehatan yg dihadapi oleh keluarga Meningkatkan kemampuan keluarga dlm menanggulangi masalah2 kesehatan dasar dalam keluarga Meningkatkan kemampuan keluarga dlm mengambil keputusan yg tepat dlm mengatasi masalah kesehatan para anggotanya Meningkatkan kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan keperawatan thd anggota keluarga yg sakit dan dlm mengatasi masalah kesehatan anggota keluarganya Meningkatka produktivitas keluarga dalam menigkatkan mutu hidupnya Sasaran Keperawatan Keluarga Sasarannya adalah keluarga secara keseluruhan Prinsip2 Keperawatan Keluarga Keluarga sbg unit / satu kesatuan dlm pelayanan kesehatan Dlm memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga, sehat sbg tujuan utama Askep yg diberikan sbg sarana dlm mencapai peningkatan kesehatan keluarga Prinsip2 Keperawatan Keluarga Memanfaatkan sumber daya keluarga semaksimal mungkin untuk kepentingan kesehatan keluarga Dlm memberikan askep keluarga, perawat melibatkan peran serta aktif seluruh keluarga dlm merumuskan masalah & kebutuhan keluarga dlm mengatasi masalah kesehatannya Lebih mengutamakan kegiatan2 yg bersifat promotif&preventif dg tdk mengabaikan upaya kuratif & rehabilitatif Prinsip2 Keperawatan Keluarga Sasarannya adalah keluarga secara keseluruhan Pendekatan yg dipergunakan adalah pendekatan pemecahan masalah dg menggunakan proses keperawatan Kegiatan utamanya adalah penyuluhan kesehatan & askep dasar atau perawatan di rumah Diutamakan thd keluarga yg termasuk resiko tinggi Hubungan Keluarga dg Kesehatan Keluarga dijadikan sbg unit pelayanan kesehatan krn masalah kesehatan keluarga saling berkaitan & saling mempengaruhi antar sesama anggota keluarga dan akan mempengaruhi pula kesehatan keluarga2 disekitarnya atau masyarakat secara keseluruhan Faktor2 yg Mempengaruhi Derajat Kesehatan Keluarga Tingkat sosial ekonomi Tingkat pengetahuan Pola komunikasi dlm keluarga Pengambilan keputusan Sikap & nilai2 dlm keluarga Kebudayaan & kepercayaan Gaya hidup Tinggal di pedesaan atau perkotaan Penatalaksanaan stress Kesadaran pemeliharaan lingkungan

Tanggung jawab pribadi dan perawatan diri KELUARGA DALAM TAHAP PERKEMBANGAN Oleh : Arifal Aris, S.Kep.,Ns Pendahuluan Bukan hanya individu saja yg memiliki tahap perkembangan, keluargapun memiliki tahap perkembangan dengan berbagai tugas perkembangan yg harus diselesaikan pada tahapnya Teori Perkembangan Keluarga Didasarkan pd observasi bahwa keluarga adalah kelompok berusia panjang dg siklus kehidupannya Pendekatan teori ini mengungkapkan perubahan sistem keluarga dari waktu ke waktu, termasuk dlm perub interaksi dan hub diantara anggota keluarga 4 Asumsi Dasar Menurut Aldous (1978) : 1. Keluarga berkembang & berubah dari waktu-waktu dg cara yg sama & dpt diprediksi 2. Manusia mjd matang & berinteraksi dg orang lain, mereka memulai tindakan2 & juga reaksi thd tuntutan lingkungan Lanjutan .. Keluarga melakukan tugas ttt yg ditetapkan oleh mereka sendiri atau oleh kontes budaya dan masyarakat Terdapat kecenderungan pada keluarga untuk memulai dg sebuah awal dan akhir yg terlihat jelas Tahap perkembangan menurut Carter dan McGoldrick Family therapy perspective, 1989) Keluarga antara : masa bebas (pacaran) dewasa muda Terbentuknya keluarga baru melalui suatu perkawinan Keluarga yg memiliki anak usia muda (anak usia bayi sampai usia sekolah) Keluarga yg memiliki anak dewasa Keluarga yg mulai melepas anaknya untuk keluar rumah Keluarga lansia Tahap perkembangan menurut Duvall Sociological perspective, 1985 1. Keluarga baru menikah 2. Keluarga dg anak baru lahir (usia anak tertua sampai 30 bulan) 3. Keluarga dg anak pra sekolah (usia anak tertua 2,5-5 tahun) 4. Keluarga dg anak usia sekolah (usia anak tertua 6-12 tahun) 5. Keluarga dg anak remaja (anak tertua usia 13-20 tahun) 6. Keluarga mulai melepas anak sbg dewasa(anak mulai meninggalkan rumah) 7. Keluarga yg hanya tdd orang tua saja/keluarga usia pertengahan(semua anak meninggalkan rumah) 8. Keluarga lansia TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA Tugas Perkembangan Keluarga Tugas perkembangan keluarga menyatakan tanggung jawab yg harus dicapai oleh keluarga setiap tahap perkembangan Setiap tahap perkembangan keluarga mempunyai tugas yg spesifik Pada masing2 tahap, tugas keluarga harus terpenuhi sampai merasa puas shg dpt masuk ke tahap berikutnya Lanjutan Menurut Duvall (1977), pd masing2 tahap, harus dpt memenuhi 3 aspek keb perkembangan keluarga yaitu : 1. Kebutuhan biologis keluarga 2. Imperative budaya keluarga 3. Aspirasi dan nilai2 keluarga

Lanjutan. Tugas perkembangan keluarga juga spesifik pd setiap tahap dalam pelaksanaan lima fungsi dasar keluarga yaitu : 1. Fungsi afektif (fungsi pemeliharaan kepribadian) 2. Fungsi sosialisasi & penempatan sosial Lanjutan.. 3. Fungsi perawatan kesehatan (penyediaan & pengalokasian kebutuhan2 fisik dan perawatan kesehatan) 4. Fungsi reproduksi 5. Fungsi ekonomi TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA SESUAI TAHAP PERKEMBANGAN Keluarga baru menikah Membina hubungan intim yg memuaskan Membina hubungan dg keluaga lain, teman, dan kelompok sosial Mendiskusikan rencana memiliki anak Keluarga dengan anak baru lahir Mempersiapkan mjd orang tua Adaptasi dg perubahan adanya anggota keluarga, interaksi keluarga, hubungan seksual dan kegiatan Mempertahankan hubungan dalam rangka memuaskan pasangannya Keluarga dengan anak usia pra-sekolah Memenuhi kebutuhan anggota keluarga, misal kebutuhan tempat tinggal, privasi da rasa aman Membantu anak untuk bersosialisasi Beradaptasi dg anak yg baru lahir, sementara kebutuhan anak yg lain (tua) jg harus terpenuhi Mempertahankan hubungan yg sehat, baik di dalam atau luar keluarga (keluarga lain dan lingkungan sekitar) Lanjutan Pembagian waktu untuk individu, pasangan, dan anak (biasanya keluarga mpy tk. Kerepotan yg tinggi) Pembagian tanggung jawab anggota keluarga Merencanakan kegiatan dan waktu u/ menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak Keluarga dengan anak usia sekolah Membantu sosialisasi anak thdp lingkungan luar rumah, sekolah, dan lingkungan lebih luas (yg tdk/krg diperoleh dari sekolah atau masyarakat) Mempertahankan keintiman pasangan Memenuhi kebutuha yg meningkat, termasuk biaya kehidupan & kesehatan anggota keluarga Keluarga dengan anak remaja Memberikan kebebasan yang seimbang dan bertanggung jawab mengingat remaja adalah seorang dewasa muda dan mulai memiliki otonomi Mempertahankan hubungan intim dalam keluarga Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua. Hindarkan tjdnya perdebatan, kecurigaan & permusuhan Mempersiapkan perubahan sistem peran &peraturan (anggota) keluarga u/ memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anggota keluarga Keluarga mulai melepas anak sebagai dewasa Memperluas jaringan keluarga dari keluarga inti mjd keluarga besar Mempertahankan keintiman pasangan Membantu anak u/ mandiri sbg keluarga baru di masyarakat Penataan kembali peran orang tua dan kegiatan di rumah Keluarga usia pertengahan Mempertahankan kesehatan individu dan pasangan usia pertengahan Mempertahankan hubungan yg serasi & memuaskan dg anak2nya dan teman sebaya Meningkatkan keakraban pasangan Keluarga usia tua

Mempertahankan suasana kehidupan rumah tangga yg saling menyenangkan pasangannya Adaptasi dg perubahan yg akan terjadi ; kehilangan pasangan, kekuatan fisik, dan penghasilan keluarga Mempertahankan keakraban pasangan dan saling merawat Melakukan life review masa lalu TERAPI KELUARGA By : Virgianti N. F, S.Kep, Ns STIKES MUH LAMONGAN Pengertian Adalah suatu proses dengan berbagai segi dan strategi yang digunakan secara fleksibel dan dinamis untuk tujuan tertentu Terapi keluarga yaitu suatu bentuki konseling yang telah maju yang dipandang sebagai pemberian pendidikan, latihan dan ketrampilan2 yang dibutuhkan Terapi Keluarga Dasar Pemikiran keluarga memiliki hak dan tanggung jawab untuk membuat keputusan2 menyangkut kesehatan mereka sendiri, shg partisipasi aktif dari keluarga mutlak diperlukan Tujuan Memberi kesempatan anggota keluarga untuk mengekspresikan perasaan dan saling mendukung Merangsang diskusi Perolehan informasi yang sama Pemecahan masalah Jenis Intervensi Keluarga A. Mengajar / Penyuluhan B. Konseling C. Kontrak D. Manajemen Kasus E. Kolaborasi F. Konsultasi A. Penyuluhan Watson (1985) menekankan bahwa penyuluhan adalah menyediakan informasi bagi klien untuk membantu mereka mengatasi perubahan hidup dan kejadian2 dalam hidup secara lebih efektif Tujuan Umum : memberi dukungan thd perilaku sehat atau mengubah perilaku2 yang tidak sehat, meskipun perubahan perilaku tidak bisa langsung terjadi atau diobservasi Tujuan Penyuluhan Kesehatan Steiger dan Lipson (1985) Untuk memberikan informasi shg klien mampu membuat keputusan2 yg tepat Untuk membantu klien agar berpartisipasi secara efektif dalam perawatan maupun penyembuhan Untuk membantu klien beradaptasi thd realita penyakit dan pengobatannya Untuk membantu klien agar mengalami rasa puas dg usaha2 mereka sendiri yg menunjang perbaikan kesehatan Proses Belajar Mengajar Belajar meliputi usaha afektif, kognitif dan psikomotor (saling tergantung) Proses belajar mengajar sama dengan proses keperawatan Langkah2 : 1. Pengkajian 2. Identifikasi Masalah 3. Perencanaan 4. Implementasi 5. Dokumentasi dan Evaluasi Pengkajian Perlu dikaji kesiapan anggota keluarga untuk belajar 2 jenis kesiapan : - Kesiapan emosional motivasi untuk belajar - Kesiapan pengalaman

memadainya latar belakang pengetahuan, pengasaan ketrampilan tertentu, sikap dan nilai yang berkaitan dengan belajar Lanjutan. Identifikasi Masalah diagnosa NANDA yang berkaitan dg intervensi penyuluhan : Kurangnya pengetahuan.. Perencanaan Tentukan tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek yang realistis Sekedar memberi informasi tidak dianggap sebagai penyuluhan, karena tidak ada bukti bahwa klien belajar dan telah memenuhi tujuan pengajaran Lanjutan. Implementasi - Penyuluhan bersifat informal (berlangsung secara spontan dalam interaksi klien dan perawat) - Strategi Pemodelan Peran - Bimbingan Antisipatori Dokumentasi & Evaluasi Mencatat hasil, respon klien, tercapainya tujuan Variabel2 yang Mempengaruhi Keefektifan Belajar Faktor-faktor klien Faktor-faktor komunikasi Faktor-faktor situasional Faktor-faktor klien Motivasi anggota keluarga motivasi mrp kekuatan atau dorongan yang mengaktifkan individu untuk berubah Usia anggota keluarga Keadaan psikologis anggota keluarga (misal : ansietas, tingkat depresi) Persepsi anggota keluarga thd masalah2 kesehatan Faktor-faktor Komunikasi Komunikasi termasuk pertukaran informasi antara pengerim dan penerima Rintangan2 komunikasi meliputi : - Kurangnya pemahaman thd masalah2 - Rintangan2 bahasa dan kebudayaan - Rintangan2 sosioekonomi - Ketidakmampuan berkomunikasi secara jelas dg guru dan satu sama lain Faktor-faktor situasional Lingkungan dimana proses belajar mengajar berlangsung Timing mengajar Modalitas pengajaran yang digunakan KONSELING Definisi (Banks, 1985) konseling mrp suatu proses memberikan bantuan interaktif antara konselor dan klien yang ditandai oleh elemen2 inti : penerimaan, empati, ketulusan, kesesuaian Hubungan ini terdiri atas serangkaian interaksi dimana konselor melalui berbagai teknik aktif/pasif berfokus pada kebutuhan2, masalah2 atau perasaan klien yang terganggu Konseling dan Penyuluhan Konseling berhubungan erat dengan penyuluhan, tapi berbeda Perbedaan konseling dan penyuluhan Peran & Tujuan Konseling Peran konselor dalam perawatan keluarga adalah sebagai fasilitator, nara sumber dan membiarkan anggota keluarga memutuskan secara mandiri Tujuannya adalah mendorong keluarga untuki menggali persepsi dan perasaan serta mengidentifikasi alternatif2 koping Konseling Elemen pokok konseling adalah empati, penerimaan/penghargaan positif tanpa syarat, ketulusan/tidak berpura2, bersahaja jujur dalam hubungan klien dan perawat Diagnosa keperawatan yg terkait :

- Koping keluarga tdk efektif - Perubahan dalam proses2 keluarga - Perubahan2 dalam menjadi orang tua KONTRAK Kontrak adalah persetujuan kerja yang dibuat antara dua orang atau lebih, dalam hal ini seorang perawat dan sebuah keluarga Kontrak dapat tertulis atau dalam bentuk verbal Keuntungan kontrak : pada akhir, kemajuan dapat dievaluasi dan kontrak baru bisa dibuat atau hubungan dapat diputuskan Komponen Dasar Kontrak Maksud dan tujuan kontrak, jangka pendek dan atau jangka panjang Implementasi : aktivitas yg dilakukan untuk mencapai tujuan dan oleh siapa Prioritas tujuan Penghargaan ketika tujuan tercapai Parameter waktu : kapan aktifitas akan diselesaikan Penandatanganan dan tanggal : anggota keluarga dan perawat Diagnosa keperawatan sesuai Kontrak Ketidakpatuhan Defisit pengetahuan Inefektif koping Perubahan parenting Defisit perawatan diri MANAGEMENT KASUS Dipandang sebagai suatu strategi dan proses pengambilan keputusan klinis Meliputi langkah2 : - Pengkajian - Perencanaan - Menghubungkan (rujukan, koordinasi dan advokasi) - Pemantauan - Mengevaluasi Karakteristik Manajemen Kasus Menekankan partisipasi aktif klien Orientasi holistik Orientasi perawatan diri, penentuan nasib sendiri Koordinasi dan penggunaan berbagai pelayanan kemanusiaan yang efisien Manajement kasus Untuk Siapa ?? Keluarga2 dengan kebutuhan serius, kompleks dan atau dalam jangka panjang Populasi ditargetkan meliputi keluarga dengan lansia, klien AIDS, penyiksaan anak, sakit mental kronis, gangguan perkembangan dan gangguan/rehabilitasi medik Komponen Utama Manajemen Kasus Advokasi Koordinasi Advokasi Klien Advokat adalah seseorang yang berbicara atas nama orang lain / kelompok lain Advokasi pasien memandang bahwa pasien mengetahui apa yang diharapkan, apa haknya untuk memiliki lalu menunjukkan keinginan dan semangatnya untuk melihat bahwa sistem kami tidak menghalanginya untuk memperoleh hak tersebut Tujuan advokasi adalah - membuat seseorang lebih mandiri - mengubah sistem agar lebih sensitif & relevan dg mengungkapkan ketdkadilan & ketdkadekuatan Peran Advokat Pemberi informasi Mendukung dalam keperawatan yang dibuat klien Perawat keluarga dapat menjadi advokat dengan 2 cara :

1. Membantu klien mendapatkan haknya 2. Membuat sistem mjd lebih responsif thd kebutuhan klien KOORDINASI Perawat keluarga berfungsi sbg sebuah jembatan antara keluarga & bbrp pelayanan dg memperkenalkan keluarga thd sumber2 yg tersedia dalam masyarakat, mengefektifkan kontinuitas perawatan, dan mengkoordinasi serta memonitor pelayanan2 yg diterima Tanpa koordinasi, klien mungkin akan menerima suatu duplikasi dari sejumlah pelayanan dari berbagai lembaga atau yang lebih parah tjd jurang pemisah dalam bidang2 kebutuhan yang penting KOLABORASI Mengacu kepada perawatan yg diberikan oleh sejumlah profesional dalam bidang kesehatan yang bekerja bersama2 untuk memberikan perawatan yang komprehensif dan terintegrasi kepada keluarga Kolaborasi menekankan hubungan profesional, kolega yang didalamnya terjalin hubungan saling menghargai dan kebersamaan paham dan pembuatan keputusan bersama (Clark, 1984) Kolaborasi Untuk Siapa ?? Diterapkan saat masalah2 kesehatan keluarga dan individual yang bersifat kompleks, serius atau berjangka panjang, antardisiplin intra-lembaga atau antar lembaga Komposisi tim kesehatan ini bisa berbeda2 tergantung dari lembaga & tenaga yang tersedia dan kebutuhan2 keluarga Ex : keluarga, dokter keluarga, perawat keluarga, perawat vokasional, pekerja sosial, ahli terapi fisik, ahli terapi okupasi, ahli gizi, dll KONSULTASI Mengacu pada kegiatan memberi nasehat atau pelayanan2 Atau bisa juga meliputi interview sebuah keluarga dan melakukan pengkajian thd keluarga dan menyediakan kebutuhan2nya 2 tipe konsultasi : langsung dan tidak langsung Perawat keluarga sering berfungsi sebagai konsultan bagi para profesional lain TUGAS KELUARGA DALAM TAHAP PERKEMBANGAN BY : VIRGIANTI NUR FARIDAH, S.Kp, Ns STIKES MUH LAMONGAN Pendahuluan Bukan hanya individu saja yg memiliki tahap perkembangan, keluargapun memiliki tahap perkembangan dengan berbagai tugas perkembangan yg harus diselesaikan pada tahapnya Teori Perkembangan Keluarga Didasarkan pd observasi bahwa keluarga adalah kelompok berusia panjang dg siklus kehidupannya Pendekatan teori ini mengungkapkan perubahan sistem keluarga dari waktu ke waktu, termasuk dlm perub interaksi dan hub diantara anggota keluarga 4 Asumsi Dasar Menurut Aldous (1978) : 1. Keluarga berkembang & berubah dari waktu-waktu dg cara yg sama & dpt diprediksi 2. Manusia mjd matang & berinteraksi dg orang lain, mereka memulai tindakan2 & juga reaksi thd tuntutan lingkungan Lanjutan .. Keluarga melakukan tugas ttt yg ditetapkan oleh mereka sendiri atau oleh kontes budaya dan masyarakat Terdapat kecenderungan pada keluarga untuk memulai dg sebuah awal dan akhir yg terlihat jelas Tahap perkembangan menurut Carter dan McGoldrick Family therapy perspective, 1989) Keluarga antara : masa bebas (pacaran) dewasa muda Terbentuknya keluarga baru melalui suatu perkawinan Keluarga yg memiliki anak usia muda (anak usia bayi sampai usia sekolah) Keluarga yg memiliki anak dewasa Keluarga yg mulai melepas anaknya untuk keluar rumah Keluarga lansia

Tahap perkembangan menurut Duvall Sociological perspective, 1985 1. Keluarga baru menikah 2. Keluarga dg anak baru lahir (usia anak tertua sampai 30 bulan) 3. Keluarga dg anak pra sekolah (usia anak tertua 2,5-5 tahun) 4. Keluarga dg anak usia sekolah (usia anak tertua 6-12 tahun) 5. Keluarga dg anak remaja (anak tertua usia 13-20 tahun) 6. Keluarga mulai melepas anak sbg dewasa(anak mulai meninggalkan rumah) 7. Keluarga yg hanya tdd orang tua saja/keluarga usia pertengahan(semua anak meninggalkan rumah) 8. Keluarga lansia TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA Tugas Perkembangan Keluarga Tugas perkembangan keluarga menyatakan tanggung jawab yg harus dicapai oleh keluarga setiap tahap perkembangan Setiap tahap perkembangan keluarga mempunyai tugas yg spesifik Pada masing2 tahap, tugas keluarga harus terpenuhi sampai merasa puas shg dpt masuk ke tahap berikutnya Lanjutan Menurut Duvall (1977), pd masing2 tahap, harus dpt memenuhi 3 aspek keb perkembangan keluarga yaitu : 1. Kebutuhan biologis keluarga 2. Imperative budaya keluarga 3. Aspirasi dan nilai2 keluarga Lanjutan. Tugas perkembangan keluarga juga spesifik pd setiap tahap dalam pelaksanaan lima fungsi dasar keluarga yaitu : 1. Fungsi afektif (fungsi pemeliharaan kepribadian) 2. Fungsi sosialisasi & penempatan sosial Lanjutan.. 3. Fungsi perawatan kesehatan (penyediaan & pengalokasian kebutuhan2 fisik dan perawatan kesehatan) 4. Fungsi reproduksi 5. Fungsi ekonomi TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA SESUAI TAHAP PERKEMBANGAN Keluarga baru menikah Membina hubungan intim yg memuaskan Membina hubungan dg keluaga lain, teman, dan kelompok sosial Mendiskusikan rencana memiliki anak Keluarga dengan anak baru lahir Mempersiapkan mjd orang tua Adaptasi dg perubahan adanya anggota keluarga, interaksi keluarga, hubungan seksual dan kegiatan Mempertahankan hubungan dalam rangka memuaskan pasangannya Keluarga dengan anak usia pra-sekolah Memenuhi kebutuhan anggota keluarga, misal kebutuhan tempat tinggal, privasi da rasa aman Membantu anak untuk bersosialisasi Beradaptasi dg anak yg baru lahir, sementara kebutuhan anak yg lain (tua) jg harus terpenuhi Mempertahankan hubungan yg sehat, baik di dalam atau luar keluarga (keluarga lain dan lingkungan sekitar) Lanjutan Pembagian waktu untuk individu, pasangan, dan anak (biasanya keluarga mpy tk. Kerepotan yg tinggi) Pembagian tanggung jawab anggota keluarga Merencanakan kegiatan dan waktu u/ menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak Keluarga dengan anak usia sekolah Membantu sosialisasi anak thdp lingkungan luar rumah, sekolah, dan lingkungan lebih luas (yg tdk/krg diperoleh dari sekolah atau masyarakat) Mempertahankan keintiman pasangan Memenuhi kebutuha yg meningkat, termasuk biaya kehidupan & kesehatan anggota keluarga Keluarga dengan anak remaja

Memberikan kebebasan yang seimbang dan bertanggung jawab mengingat remaja adalah seorang dewasa muda dan mulai memiliki otonomi Mempertahankan hubungan intim dalam keluarga Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua. Hindarkan tjdnya perdebatan, kecurigaan & permusuhan Mempersiapkan perubahan sistem peran &peraturan (anggota) keluarga u/ memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anggota keluarga Keluarga mulai melepas anak sebagai dewasa Memperluas jaringan keluarga dari keluarga inti mjd keluarga besar Mempertahankan keintiman pasangan Membantu anak u/ mandiri sbg keluarga baru di masyarakat Penataan kembali peran orang tua dan kegiatan di rumah Keluarga usia pertengahan Mempertahankan kesehatan individu dan pasangan usia pertengahan Mempertahankan hubungan yg serasi & memuaskan dg anak2nya dan teman sebaya Meningkatkan keakraban pasangan Keluarga usia tua Mempertahankan suasana kehidupan rumah tangga yg saling menyenangkan pasangannya Adaptasi dg perubahan yg akan terjadi ; kehilangan pasangan, kekuatan fisik, dan penghasilan keluarga Mempertahankan keakraban pasangan dan saling merawat Melakukan life review masa lalu

You might also like