You are on page 1of 17

Midterm Paper International Management

URUGUAY

By: ANGGI PRAMITA


19120009

Universitas Pelita Harapan Graduate School Management 2012

URUGUAY

Ibu kota Luas area Populasi Kepadatan Demografi

: Montevideo : 175,215 km2 : 3,286,314 jiwa : 18.65 jiwa/km2 : Caucasian 93.9% African 4.9% Pribumi 1.1% Asia 0.1%

Agama

: Roman Katolik

Pendapatan

: Total US$ 50.908 juta Per kapita US$ 15,656

Mata uang

: Peso

Bahasa resmi : Spanish

1. SEJARAH Sebelum menjadi negara merdeka, Uruguay merupakan wilayah yang ditemukan dan dimiliki oleh Spanyol pada tahun 1726. Uruguay tadinya dipergunakan oleh Spanyol sebagai benteng militer yang dikenal dengan sebutan Montevideo, yang pada saat ini merupakan ibu kota Uruguay. Sebagai benteng militer, Montevideo mendatangkan keuntungan bagi Spanyol dengan menjadi pelabuhan alami yang berguna sebagai pusat komersial yang penting. Pada tahun 1821, Montevideo diklaim oleh Argentina, namun tidak lama dianeksasi oleh Brasil. Empat tahun kemudian, Uruguay menyatakan kemerdekaannya dan dijamin kebebasannya pada tahun 1828 setelah perjuangan selama tiga tahun. Pada awal abad 20, Presiden Jose Battle melakukan reformasi politik, sosial, dan ekonomi yang meluas dan membentuk tradisi negara tersebut. Pada tahun 1960, terjadi pemeberontakan yang dipimpin oleh seorang penganut Marxisme bernama Tupamaros. Pemberontakan ini mendorong Presiden Uruguay saat itu menyerahkan kontrol kepemerintahan kepada militer di tahun 1973. Pada akhir tahun, pemberontakan berhasil ditumpas, namun militer terus memperluas cengkraman atas pemerintah. Pemerintahan sipil dikembalikan pada tahun 1986. Pada tahun 2004, koalisi partai kiri, Frente Amplio, memenangkan pemilihan nasional, sekaligus mengakhiri 170 tahun kontrol politik yang sebelumnya dipegang oleh pihak Blanco. Saat ini, Uruguay dikenal sebagai salah satu negara dengan kondisi politik dan tenaga kerja paling bebas di dunia.

2. GEOGRAFI WILAYAH Uruguay terletak di antara Argentina dan Brasil, dan berbatasan dengan Samudera Atlantik. Uruguay memiliki luas total 176,215 km2, dengan luas daratan sebesar 175.015 km2 dan luas perairan sebesar 1200 km2. Uruguay merupakan negara terkecil kedua di Amerika Selatan setelah Suriname. Uruguay merupakan negara empat musim dengan iklim relatif seragam di seluruh wilayahnya.

3. ANALISIS BUDAYA (GEERT HOFSTEDES CULTURAL DIMENSIONS)

Sumber: Country culture Geert Hofstede

3.1 Power Distance Pada dimensi Power Distance atau tingkat kesetaraan, Uruguay memiliki skor 61. Hal ini menandakan bahwa Uruguay memberlakukan sistem hierarki, dimana masing-masing orang memiliki posisi masing-masing. Sistem hierarki menggambarkan ketidaksetaraan, sentralisasi, dan autokrasi. Dari segi bisnis, hal ini menandakan bahwa mayoritas organisasi di Uruguay memiliki struktur yang tinggi (tall organization structure).

3.2 Individualisme vs Kolektivisme Pada dimensi ini, Uruguay memiliki skor 36. Hal ini menunjukkan bahwa Uruguay merupakan negara yang memiliki budaya kolektif. Di dalam budaya kolektif, masyarakat didorong untuk membangun hubungan yang erat antara satu dengan yang lainnya. Hal ini juga tercermin ke dalam pengambilan keputusan yang biasanya dilakukan secara bersama-sama. Pendapat banyak orang menjadi salah satu poin penting untuk dipertimbangkan dalam mengambil keputusan. Layaknya negara-negara di Amerika Latin, masyarakat Uruguay menganggap waktu kebersamaan dan kontak pribadi merupakan hal yang penting. Hal ini juga diwujudkan dalam lingkungan kerja di mana karyawan memiliki solidaritas pekerja yang tinggi, terutama dalam hal pengambilan keputusan.

3.3 Maskulinitas vs Femininitas Pada dimensi ini, Uruguay merupakan masyarakat yang feminin. Uruguay memiliki skor 38. Negara yang feminin pada umumnya berfokus pada bekerja untuk hidup. Konflik diselesaikan dengan kompromi dan negosiasi. Karyawan senang akan insentif seperti waktu luang dan fleksibilitas. Negara yang feminin biasanya

cenderung berfokus pada kesejahteraan. Di dalam organisasi, perlu ditempatkan manajer yang suportif dan pengambilan keputusan harus dilakukan secara kolektif.

3.4 Uncertainty Avoidance Pada dimensi ini Uruguay memiliki skor 100 sehingga dapat disimpulkan bahwa Uruguay berpatokan pada aturan dan norma yang berlaku untuk menghindari ketidakpastian. Budaya Uruguay bukan merupakan budaya yang menjunjung ambiguitas sehingga masyarakat Uruguay sulit untuk mentolerir ide dan perilaku tidak lazim.

4. KONDISI EKONOMI 4.1 Indikator Ekonomi Selain inflasi, yang lebih dari 5,4% pada tahun 2011, semua data ekonomi makro yang sehat dan negara mempertahankan citranya stabilitas politik dan ekonomi. Setelah mengalami resesi yang mendalam pada tahun 1999-2002, Uruguay dihidupkan kembali dengan pertumbuhan yang lebih tinggi dari 6% di tahun 20042008. Pada tahun 2008, Uruguay terkena dampak krisis ekonomi global dan kekeringan yang kuat. Berbeda dengan banyak negara lain, Uruguay telah menyimpan pertumbuhan positif pada tahun 2009 (2,9%). Hal ini didukung oleh peningkatan belanja publik dan investasi. Berkat adanya peningkatan ekspor dan dinamika permintaan domestik di tahun 2010, pertumbuhan meningkat menjadi 8,5% dari GDP. Pada 2011 kecenderungan ini berlanjut dengan tingkat pertumbuhan 6%.

Anggaran

tahun

2010-2014

telah

menempatkan

penekanan

pada

pengurangan utang publik, peningkatan pengeluaran infrastruktur dan pendidikan, penciptaan dana yang akan memungkinkan dalam menghadapi fluktuasi pada biaya produksi listrik karena cuaca buruk. Sementara itu, dalam rangka mendorong pertumbuhan, pemerintah berusaha untuk mengembangkan proyek-proyek investasi di sektor energi dan transportasi mempromosikan kemitraan publik dan swasta. Uruguay salah satu negara yang memiliki GDP per kapita tertinggi di Amerika Selatan. Pada tahun 2011, tingkat pengangguran menurun menjadi 6% dari populasi yang aktif.

4.2 Sektor Industri Utama Pertanian, sebagai sektor ekspor terbesar, dan perikanan memberikan kontribusi 30% terhadap GDP. Uruguay memiliki lahan pertanian yang kaya. Hampir 90% dari lahan dikhususkan untuk peternakan (sapi, domba, kuda dan babi). Beras adalah tanaman utama, diikuti dengan gandum, jagung dan tebu. Ada juga perkebunan dan pertanian buah serta industri anggur yang tumbuh di sepanjang pantai Rio de la Plata. Pertanian dan pangan hewani, yang merupakan setengah dari kegiatan industri, mewakili sekitar seperempat dari GDP. Sementara setengah kegiatan industri lainnya adalah kegiatan manufaktur, yang meliputi minuman (terutama anggur), tekstil, bahan bangunan, bahan kimia, minyak dan batubara. Sektor jasa, terutama jasa keuangan dan pariwisata, menyediakan lapangan kerja bagi hampir dua pertiga penduduk Uruguay dan berkontribusi lebih dari 50% terhadap GDP.

4.3 Perdagangan Asing (Foreign Trade) Uruguay memiliki perekonomian terbuka. Perdagangan luar negeri mewakili

sekitar 55% dari GDP. Uruguay adalah anggota dari MERCOSUR yaitu organisasi ekonomi Amerika Selatan. Perekonomiannya didasarkan pada industri, perdagangan, jasa perbankan, pertanian dan peternakan, serta pariwisata. Daging dan sereal merupakan 30% dari semua ekspor dan industri kertas 7%. Pariwisata memberikan besarnya jumlah mata uang asing, sesuai dengan 6% dari GDP pada tahun 2011.
Breakdown of Economic Activity By Sector Employment By Sector (in % of Total Employment) Value Added (in % of GDP) Value Added (Annual % Change) Sumber: World Bank

Agriculture

Industry

Services

11.0 8.6 0.8

21.7 26.5 9.6

67.2 64.9 7.9

Ekspor merupakan salah satu alat ekonomi bagi Uruguay. Negara tujuan ekspor yang utama antara lain, Brazil, China dan Uni Eropa. Komoditas yang diekspor terutama daging, produk susu, kulit dan kulit mentah, sereal dan wol. Di lain pihak, Uruguay juga mengandalkan impor komoditas dari Argentina, Brazil, Cina dan Amerika Serikat. Komoditas yang diimpor oleh Uruguay antara lain, bahan bakar mineral dan minyak, mesin, peralatan listrik dan elektronik, kendaraan, serta plastik.

Sumber: Comtrade

Main Customers (% of Exports)

2009

Brazil Argentina China Russia Venezuela Other Countries

20.4% 6.4% 4.3% 4.0% 3.5% 61.3%

Sumber: Comtrade

5. PELUANG BISNIS 5.1 Asosiasi Uruguay adalah anggota dari Asosiasi Integrasi Amerika Latin. Hal ini juga milik Mercosur, dan telah menandatangani perjanjian perdagangan bebas dengan Meksiko. Negara ini telah menandatangani perjanjian perdagangan dengan 21 negara lain di Putaran Paulo So dari Global System of Preferences Dagang antara Negara Berkembang (GSTP).

5.2 Foreign Direct Investment FDI Uruguay telah bertumbuh tiga kali lipat dalam tujuh tahun terakhir. Pada tahun 2011, FDI Uruguay mencapai US$ 2.5 triliun.

Grafik Tingkat Pertumbuhan FDI di Uruguay (dalam US$ juta dan %GDP)

10

Sumber: Central Bank of Uruguay

Grafik di atas menunjukkan lompatan signifikan yang dialami sejak 2005, ketika Uruguay mulai melaporkan investasi yang besar yang berasal dari investasi pada pabrik kertas. Tren pertumbuhan FDI Uruguay tetap menunjukkan peningkatan meskipun di tahun 2009 Uruguay terkena dampak krisis ekonomi global. Pada tahun 2010 investasi lainnya pada pabrik kertas terwujud. Investasi tersebut memiliki peranan penting dalam menunjang kenaikan angka FDI Uruguay di tahun tersebut dan pada tahun-tahun yang akan datang. Pemerintah Uruguay melaporkan tingkat pertumbuhan FDI rata-rata 26% selama 2006-2011. FDI dalam hal GDP telah berkembang pesat selama beberapa tahun terakhir ini dan mencapai level tertingginya di tahun 2006, yaitu 8% dari GDP. Pada tahun 2011, FDI mencapai 5,4% dari GDP. Tren investasi yang berkembang di Uruguay salah satunya dipengaruhi oleh dikeluarkannya Keputusan 455 yang mengatur undang-undang mengenai promosi dan perlindungan investasi (Ley de Promocin y Proteccin de Inversiones ). Dengan dikeluarkannya peraturan ini menjadikan Uruguay sebagai negara dengan

11

lingkungan investasi yang menarik. Pada tahun 2011, Departemen Promosi Investasi Uruguay telah menerima sejumlah besar permintaan oleh investor asing dari 260 perusahaan yang tertarik untuk menetap di Uruguay. Beberapa negara yang mengajukan permohonan investasi antara lain Argentina (16%), Spanyol (14%), Amerika Serikat (14%), dan Jepang (5%), serta Brazil (9%).

Sektor-sektor yang mendapat banyak permohonan investasi antara lain, sector industri (39%), terutama pada bidang otomotif dan suku cadang, jasa (31%), terutama pada bidang pariwisata, agrobisnis (8%), infrastruktur (5%), dan energi (4%).

12

5.3 Investment Grade Pada awal April 2012, lembaga pemeringkat hutang, Standard & Poor, menaikkan peringkat negara Uruguay menjadi Investment Grade (IG). Adanya peringkat ini merupakan jaminan bagi investor dalam menginvestasikan dana mereka di Uruguay. Peringkat Investment Grade menunjukkan adanya kepercayaan dan stabilitas yang dihasilkan oleh kerangka kelembagaan negara serta oleh kebijakan ekonomi yang mencerminkan kondisi perekonomian yang konduktif pada ekonomi makro Uruguay. Efek-efek yang dihasilkan oleh adanya peringkat Investment Grade di Uruguay antara lain: 1) memperluas area calon investor untuk berinvestasi di Uruguay baik dalam investasi keuangan (surat utang negara dan saham perusahaan) maupun investasi produktif lainnya. 2) memberikan jaminan bagi investor bahwa Uruguay tidak akan mengalami kesulitan dalam mengakses pendanaan dalam lingkungan investasi yang beresiko.

13

3) memberikan jaminan bagi investor dalam berinvestasi untuk jangka panjang.

5.4 Kebijakan Impor Uruguay memiliki kebijakan impor liberal dan tidak ada sistem kuota. Lisensi diperlukan untuk impor produk seperti peralatan medis, bahan kimia, sapi, gula, sereal, daging dan tepung. Semua importir tetap harus terdaftar dengan Bank Sentral dan menyatakan semua impor mereka dengan mengisi sebuah deklarasi impor. Sertifikat importir berlaku selama 180 hari. Sebuah batas waktu untuk bea cukai barang adalah tetap. Uruguay menerapkan sistem bea cukai harmonis yang berdasarkan pada sistem World Customs Organization. Uruguay menerapkan beberapa harga minimum untuk impor tekstil dan pakaian. Importir harus membayar selisih antara jumlah tagihan dan harga minimum. Uruguay, yang merupakan salah satu negara anggota MERCOSUR, ikut berperan serta dalam menciptakan zona perdagangan bebas, tarif eksternal umum dan zona sirkulasi bebas untuk barang, jasa, dan orang. Tarif eksternal umum (CET) tidak berlaku bagi semua produk. Di Uruguay hanya 75% produk yang mendapat manfaat dari tarif tunggal. Produk yang tidak berlaku tarif dasar adalah barang peralatan, IT, telekomunikasi, mobil dan sektor gula.

5.5 Tenaga Kerja Total populasi usia bekerja Standard waktu bekerja Usia pensiun Kontrak kerja : 1,637,000 jiwa (sensus tahun 2010) : 44 jam per minggu : 60 tahun : kontrak kerja diatur oleh pemerintah, namun fleksibel sesuai dengan kebijaksanaan masing-

14

masing perusahaan Upah minimum (per bulan) : 3000 peso (USD 125)

5.6 Segmentasi Pasar Meskipun profil konsumen memiliki perubahan selama dekade terakhir, Masyarakat Uruguay tetap konservatif saat membuat keputusan pembelian yang penting, seperti pembelian barang utilitas, furniture, mobil atau peralatan rumah tangga. Kriteria utama konsumen dalam pemilihan produk adalah keamanan, efisiensi, dan kebijaksanaan. Namun demikian, masyarakat tidak ragu untuk mengambil resiko dalam hal pembelian makanan, produk kesehatan, atau produk pembersih. Profil konsumen dan daya beli penduduk perkotaan sangat berbeda dari penduduk pedesaan. Hal ini dikarenakan oleh adanya kesenjangan dalam pendapatan. Orang perkotaan memiliki perilaku konsumen yang agak Barat, sedangkan masyarakat pedesaan yang kurang menuntut dan lebih tertarik pada produk-produk tradisional. Masyarakat kelas atas dan menengah atas menghabiskan sebagian besar uang mereka dalam bentuk furniture, aksesoris, pendidikan, dan entertainmen. Tingginya minat masyarakat kelas ini membuat pusat pariwisata di Uruguay merupakan hal yang mewah. Masyarakat kelas bawah lebih fokus pada pemenuhan kebutuhan dasar mereka, yaitu produk makanan.

6. KEUNTUNGAN BERBISNIS DI URUGUAY 1) Stabilitas yang terjamin bagi investor, baik dalam hal ekonomi dan keamanan 2) Tidak adanya persyaratan khusus untuk investor asing dan lokal Investor asing dapat beroperasi secara bebas di Uruguay. Mereka menerima

15

perlakuan yang sama dengan investor lokal, apakah mereka memilih untuk membentuk sebuah perusahaan lokal atau untuk sekadar bertindak tanpa secara resmi mengukuhkan diri mereka. 3) Tidak adanya pembatasan pada jumlah modal asing yang dapat berpartisipasi dalam investasi Investor dapat berpartisipasi dalam saham sebuah perusahaan lokal dengan perbandingan berapapun. Perusahaan lokal bisa milik asing 100%. Bentuk lain dari struktur perusahaan dapat diadopsi, seperti joint venture, dan asosiasi dari berbagai jenis. 4) Biaya masuk gratis dan repatriasi modal dan dividen Kebebasan repatriasi modal dan keuntungan pengiriman uang ke luar negeri dijamin. Hal ini dapat dilakukan setiap saat, terlepas dari saat investasi awal dilakukan. 5) Perlakuan pajak yang menguntungkan atas impor peralatan modal ( capital equipments) Impor peralatan modal memiliki rezim pajak yang menguntungkan, yaitu bea masuk dan pajak lainnya tidak dipungut di banyak kasus. 6) Kebebasan harga dan longgarnya kontrol pertukaran mata uang Ekonomi Uruguay tidak memiliki batasan pertukaran. Transaksi dapat dilakukan dalam mata uang apapun, dan dapat dipertukarkan secara bebas lokal. Tidak ada kontrol harga administrasi. 7) Kebebasan dalam proporsi tenaga kerja lokal dan asing Hukum Uruguay memungkinkan investor lokal dan asing untuk menyewa tenaga kerja asing, dengan hanya pembatasan beberapa minor di daerah tertentu (mengenai proporsi pekerja asing disewa). 8) Adanya kebijakan Free Trade Agreement di kawasan perdagangan negara-

16

negara Amerika Selatan yang tergabung dalam MERCOSUR 9) Pajak yang rendah bagi investasi off-shore Uruguay adalah satu-satunya negara di Amerika Selatan yang menetapkan juridiksi pajak rendah bagi investasi off-shore. Perusahaan Uruguay yang memiliki aset dan pendapatan off-shore dibebaskan dari pajak.

17

You might also like