You are on page 1of 9

OKSIDASI REDUKSI

1.Konsep lama : Oksidasi reaksi suatu zat dengan oksigen , Reduksi menarik atau mengurangi oksigen dari suatu zat. Contoh : - 2Na + O2 Na2O ( oksidasi ) - Fe2O3 + 3C 2Fe + 3CO ( reduksi ) - O2 : disebut oksidator - C : disebut reduktor 2. Konsep baru - Oksidasi : melepaskan elektron - Reduksi : menangkap elektron contoh : -Oksidasi : Na Na+ + e Zn Zn+ + 2e -Reduksi : Fe+ + 3e Fe Cl2+ 2e 2Cl-Peristiwa pelepasan elektron oleh suatu atom selalu disertai dengan pe nangkapan elektron oleh atom lain. contoh :Zn Zn++ 2e

Reaksi di atas harus mempunyai pasangan berupa reaksi reduksi agar menjadi jelas kepada siapa elektron itu diberikan. Reaksi reduksi itu misalnya : Cu+ + 2eCu Reaksi yang lengkap adalah : ZnZn+ + 2e ( oksidasi ) Cu+ + 2e Cu ( reduksi ) Zn + Cu+ Zn+ + Cu oksidasi reduksi Reaksi di atas disebut reaksi REDOKS Pada reaksi itu : Zn = Reduktor Cu+ = Oksidator 3. Bilangan oksidasi ( biloks ) Suatu konsep untuk menentukan apakah suatu reaksi itu reaksi oksidasi atau reaksi reduksi Kepada setiap atom diberikan suatu angka , disusun menurut beberapa aturan

1.

2.
3.

4.

5. 6.

Dalam unsur-unsur dan molekul yang beratom sejenis, seperti Na,Fe,S, O2,N2 dsb, setiap atom memiliki bilangan oksidasi nol Atom H dalam senyawa memiliki bilangan oksidasi + 1, kecuali dalam senyawa hidrida, misalnya : CH4, NH3, KH, NaH, NBaH2, dst, dimana bilangan oksidasi H = -1 Atom O dalam senyawa memiliki bilangan oksidasi 2, kecuali : a. Dalam F2O bilangan oksidasi O = + 2 b Dalam peroksida (H2O2, Na2O2, dsb) bilangan oksidasi O = -1 Atom logam dalam senyawa memiliki bilangan oksidasi positif yang sesuai dengan valensi logam tersebut. Contoh : * Dalam AgCl bilangan oksidasi Ag = + 1 * Dalam ZnSO4 bilangan oksidasi Zn = + 2 * Dalam Fe2O3 bilangan oksidasi Fe = + 3 Jumlah total bilangan oksidasi seluruh atom dalam suatu senyawa netral = nol Jumlah total bilangan oksidasi seluruh atom dalam suatu ion = muatan ion

Dengan aturan itu dapat ditentukan BILOKS suatu atom yang belum diketahui Contoh: Berapakah bilangan oksidasi (biloks) S dalam senyawa H2S Jawab: Sesuai dengan aturan no.5 : 2 x biloks at.H + bikoks 1 at.S = 0 2 x 1 + biloks 1 at.S = 0 biloks S = 0 Kesimpulan : 1. Oksidasi : Penambahan BILOKS Reduksi : Pengurangan BILOKS 2. Reaksi Redoks : reaksi yang terdapat perubahan BILOKS Contoh: a. CaCO3 + HCl CaCl2 + CO2 + H20 di sini tak ada unsur yang mengalami perubahan BILOKS bukan reaksi redoks b. 7+ 12+ 0 KMn04 + HCl MnCl2 + Cl2 + KCl + H20 Unsur Mn dan Cl mengalami perubahan BILOKS termasuk reaksi redoks 4. Oksidator dan Reduktor

5. Reaksi Autoredoks Yaitu reaksi redoks dimana oksidator dan reduktornya sama, jadi sebagian zat itu mengalami oksidasi , sebagian lagi mengalami reduksi. Contoh : Cl2 + 2NaOH NaCl + NaClO + H2O 0 Reduksi -1 Oksidasi +1

6. Potensial Redoks Yaitu potensial yang timbul jika suatu elektroda Pt dicelupkan ke dalam suatu larutan yang berisi sistem redoks( mis. Fe+ dan Fe+ ). Reduktor Oksidator + n(e) (red) (oks) RT (oks) E=Eo In Nf (red)

Contoh: Sistem : Pt/Fe+,Fe+ atau : Fe+Fe++ e (red) (oks) E=Eo- RT/nF In (Fe+)/(Fe+) CARA MENETAPKAN POTENSIAL REDOKS 1.Cara potensiometri : ini baik untuk sistem redoks zat-zat organik. 2.Cara kolorimetri : ini baik untuk menentukan potensial redoks sel-sel makhluk hidup. 7.Oksidasi Biologi Mempelajari proses oksidasi reduksi dalam tubuh manusia dalam tubuh manusia terdapat beberapa sistem redoks yang melibatkan enzym-enzym. 8.Radikal Bebas dan Antioksidan Radikal Bebas Atom atau gugus atom yang memiliki elektron yang belum berpasangan, contoh: CL,Br,CH3,HO,CH3O,CH3CH2 Karena adanya elektron yang belum berpasangan radikal bebas mudah memasangkan elektronnya dengan atom lain sangat reaktif bersifat

Setiap radikal bebas reaksinya terdiri dari 3 tahap : 1.Tahap inisiasi 2. Tahap propagasi 3.Tahap pengakhiran ANTIOKSIDAN Zat yang dapat menghambat proses oksidasijadi suatu reduktor (pereduksi) Banyak digunakan dalam farmasi untuk mencagah obat-obat jangan mudah dioksidasi Cara kerja: 1.Antioksidan lebih mudah dioksidasi dibandingkan dengan zat berkhasiat 2.Bila zat berkhasiat sudah teroksidasi antioksidan mereduksinya kembali Contoh antioksidan: a.Yang larut dalam air : Na bisufit,asam askorbat(vit C),Na sukfit, Na meta-bisulfit, sistein, hidroklorida, asam tioglikolat,S02 b.Yang larut dalam lemak : Askorbil Palmitat,Butil Hidroksi Anisol(BHA),Butil Hidroksi Toluen(BHT), Lesitin, Propil Galat, Alfa Tokoferol (Vit. E)

ANTIOKSIDAN DALAM KEDOKTERAN Penyakit yang banyak diderita sekarang: 1.Penuaan dini 2.Aterosklerosis 3.Mutasi gen 4.Kanker, dll Penyebabnya dianggap adalah radikal bebas (zat yang mempunyai elektron yang belum berpasangan sehingga sangat mudah mengambil elektron dari zat lain dan menghasilkan reaksi seperti reaksi oksidasisuatu oksidan)

Di dalam tubuh normal ada radikal bebas disebut radikal oksigen :anion superoksida dan radikal hiidroksi. H2O2 bereaksi seperti radikal oksigen, tetapi tidak termasuk didalamnya. Radikal oksigen ini dapat bertambah karena:Merokok,asap kenderaan bermotor/pabrik, radiasi sinar ultraviolet,zat-zat kimia,makanan,minuman ber alkohol, zat-zat aditif,obat anti kanker,zat polutan, lingkungan,dll me nyebabkan radikal bebas dalam tubuh berlebihanjika tak disingkirkan akan merusak sel/menimbulkan penyakit.

Radikal oksigen menyebabkan kerusakan dengan cara: 1.Menyerang asam-asam lemak tak jenuh pada membran sel 2.Mengoksidasi enzim seluler 3.Memodifikasi lipoprotein aterosklerosis pembuluh darah ANTIOKSIDAN:zat yang dengan konsentrasi kecil dapat mencegah /menunda proses oksidasi oleh radikal bebas. Antioksidan yang banyak dipakai dakam kedokteran: 1.Vit.E(alfa tokoferol) 2.Vit.C(Asam askorbat ) 3.Betakaroten(provitamin A) 4.Selenium(Se) 5.Seng(Zn) Untuk menghindarkan akibat radikal bebas kita harus banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung antioksidan tersebut.

You might also like