Professional Documents
Culture Documents
NIM : 06.53728.08003.02
PRODY : ADMINISTRASI NEGARA
Semenjak perubahan besar yang terjadi, model sosialis telah kehilangan daya
tariknya. Pemimpin-pemimpin Soviet tidak bisa lagi membujuk rakyatnya bahwa masa
depan Komunisme yang cerah, ketika semua sama dan semua kebutuhan dapat terpenuhi,
akan tiba. Ketika sistem Komunis runtuh secara menyeluruh, hal ini mengindikasikan
betapa sedikitnya dukungan terhadap komunisme. Akan tetapi ternyata lebih mudah
untuk membubarkan struktur komunis daripada menggantikannya dengan struktur yang
baru. Rezim Soviet mengambil alih kekuasaan pada tahun 1917 yang berniat untuk
membentuk masyarakat sosialis di Rusia dan kemudian, menyebarkan sosialisme
revolusioner ke seluruh dunia. Sosialisme, sebagaimana Partai Komunis Rusia
memahaminya, berarti suatu masyarakat tanpa kepemilikan pribadi dari produksi, di
mana negara memilikinya dan mengawasi semua asset ekonomi yang penting dan di
mana kekuasaan politik dilakukan atas nama masyarakat pekerja. Vladimir Ilyich Lenin
(1870-1924) adalah pemimpin dari Partai Komunis Russia dan kepala pemerintahan
Soviet Rusia yang pertama.
Pemerintahan Soviet membagi kekuasaan antara soviets, yang merupakan organisasi
melalui mana para pekerja dan petani menyuarakan kepentingan mereka. dan Partai
Komunis yang mengatur soviets.Lenin menjamin bahwa struktur organisasi dari Partai
Komunis memaksimalkan pengawasan dari pusat atas seluruh level pemerintahan. Partai
sendiri dijaga untuk tetap kecil, menekankan bahwa keanggotaan partai merupakan suatu
hak istimewa dan suatu keharusan. Pada level yang lebih tinggi lagi, partai
diorganisasikan sepanjang garis teritorial. Setiap subdivisi daerah memiliki organisasi
partai. Pada posisi puncak, kekuasaan terakhir untuk memutuskan kebijakan dipegang
oleh Politbiro. Politbiro merupakan komite suatu kelompok kecil, senantiasa melakukan
pertemuan secara teratur, yang beranggotakan sekitar 12 orang pemimpin-pemimpin
negara yang paling kuat, yaitu: Sekretaris Jenderal Partai Komunis, Ketua Lembaga
Kementerian, beberapa sekretaris senior dari komite Pusat PKUS, satu atau dua orang
sekretaris pertama dari organisasi Partai Komunis gabungan republik-republik, Menteri
Pertahanan, Ketua KGB, dan Menteri Luar Negeri.
Kelemahan yang paling serius dari rezim terdahulu adalah ketidakmampuan mereka di
dalam mengalihkan kekuasaan secara teratur dan damai dari satu pemimpin ke pemimpin
yang lain. Kemudian, pemerintahan Mikhail Gorbachev yang sangat menekankan pada
keterbukaan, glasnost, dalam hubungan antara pemimpin-pemimpin politik dan
masyarakat, menekankan bahwa yang terpenting efektivitas partai sangat tergantung pada
perbaikan ekonomi dari negara dan masyarakat. Awal tahun 1987, dia tidak hanya
berupaya melaksanakan demokratisasi politik, tetapi juga menekankannya melalui suatu
reformasi dengan mengadakan pemilihan untuk pemerintahan lokal. Dia melegalisasi
kepemilikan pribadi atas perusahaan dan kerja sama bisnis dan mendukung para
pengusaha untuk memperkecil kesenjangan ekonomi akibat inefisiensi dari sektor negara.
Glasnot dan Perestroika menjadi titik awal “kontra-revolusi†. Seperti diawal paper
ini, perubahan struktur ekonomi-politik ini menandaskan rejim kapitalisme di Soviet pada
era Gorbachev sebagai pemenang. Semua penguasa mengakhiri blok sosialis dan
membuka jalan bagi rezim parlemen yang multi partai melalui suatu revolusi tak berdarah
(kecuali Rumania). Bubarnya Komunisme di Eropa Timur ini berarti ikatan-ikatan partai,
kerjasama kepolisian, perdagangan ekonomi dan aliansi militer yang telah dibangun sejak
Stalin memaksakan Komunis atas Eropa Timur setelah Perang Dunia II, lenyap. Republik
Rusia mempunyai konstitusinya sendiri dan membentuk Kongres Wakil-wakil Rakyat
dan Supreme Soviet. Dengan berakhirnya Uni Soviet, lembaga perwakilan ini menjadi
organ utama dari kekuasaan legislatif. Boris Yeltsin dipilih sebagai presiden dari Federasi
Russia pada bulan Juni 1991.Yeltsin menunjuk kepada model “Republik Presidensial”.
Sebagaimana di Perancis, konstitusi mengakui dwi-eksekutif, di mana pemerintah
memerlukan kepercayaan dari parlemen, tetapi presiden tidak. Presiden diberi kekuasaan
untuk mengumumkan keputusan-keputusannya dengan kekuatan hukum, meskipun
keputusannya tersebut melanggar hukum yang berlaku dan bisa ditolak oleh parlemen.
Presiden menunjuk perdana menteri atas persetujuan parlemen.
Duma bisa menolak pilihan presiden tersebut, akan tetapi apabila sampai tiga kali
kesempatan presiden gagal memperoleh persetujuan Duma maka dia dapat membubarkan
Duma dan menyelenggarakan pemilihan yang baru. Pembubaran juga dilakukan saat
Duma tidak lagi memperoleh kepercayaan di dalam pemerintah. Mosi tidak percaya yang
pertama mungkin bisa saja diabaikan oleh presiden dan pemerintah. Akan tetapi, untuk
yang kedua, presiden harus membubarkan parlemen atau pemerintah. Kekuasaan
presiden untuk membubarkan parlemen juga dibatasi oleh konstitusi. Dia tidak dapat
membubarkan parlemen dalam satu tahun pemilihannya, atau ketika parlemen
mempunyai tuntutan dakwaan atas presiden, atau ketika presiden menyatakan keadaan
bahaya atas seluruh Russia, atau dalam enam bulan dari saat habisnya jabatan presiden.
Berbeda dengan banyak sistem parlementer, di Russia pembentukan pemerintah tidak
secara langsung ditentukan oleh komposisi partai di parlemen. Paling tidak, hubungan
antara distribusi kekuatan partai dalam Duma dan keseimbangan politik pemerintah
dihilangkan sama sekali. Sekalipun demikian, komposisi pemerintahan telah
memperlihatkan upaya Presiden Yeltsin untuk membawa wakil-wakil partai politik dan
aliran-aliran politik yang ada.State Duma telah muncul sebagai sebuah lembaga yang
aktif. Oposisi Presiden Yeltsin dan kebijakan-kebijakannya lebih banyak di lembaga ini
daripada sekutu-sekutunya, tapi tidak ada satu pun partai atau koalisi yang merupakan
mayoritas. Berbeda dengan Dewan Federasi, Duma diatur oleh faksi-faksi partai. Wakil
masing-masing faksi mengisi badan pengarah, yaitu Dewan Duma. Dewan Duma
membuat keputusan-keputusan dasar dalam Duma dengan menghormati agenda legislatif
dan proses-proses yang tengah berlangsung di Duma, dan juga beberapa undang-undang.
Duma juga memiliki 23 komisi di mana kepemimpinan dan keanggotaannya
didistribusikan secara tidak merata untuk tiap-tiap faksi.
Birokrasi Cina pun meluas dari atas sistem menuju ke bawah, tetapi organisasi
birokrasi pada tingkat bawah awalnya bertanggung jawab kepada pimpinan tingkat
daerahnya (provinsi, daerah, atau perkotaan), meskipun diawasi oleh kementerian di
Beijing. Hal ini sering merupakan proses yang sulit dan komplek untuk mendapatkan
birokrasi lokal guna mengimplementasikan keputusan yang dibuat di Beijing. Dengan
memandang rendah sistem Leninis di Cina, birokrasi pusat jarang memperoleh
kesuksesan dalam memerintahkan birokrasi tingkat bawahnya untuk menyelesaikan
keputusan sentral, terutama dalam keputusan keterlibatan komitmen sumber daya,
birokrasi tingkat bawah berada dalam posisi yang baik untuk tawar-menawar dengan
mengimbangi tingkat yang lebih tinggi untuk menjamin keuangan dan manfaat lain.