Professional Documents
Culture Documents
Bagi mereka yang aktif dalam jual beli saham, informasi seputar pergerakan indeks harga saham merupakan informasi vital. Dengan mengetahui posisi indeks, investor dapat memperkirakan apa yang sebaiknya dilakukan terhadap saham-saham yang dimiliknya. Apakah harus menjual, menahan, atau membeli saham baru? Informasi tentang posisi dan perkembangan indeks dapat diketahui dari -surat kabar, radio, serta berita-berita di televisi. Indeks harga saham adalah indikator yang menunjukkan pergerakan harga saham. Indeks berfungsi sebagai indikator tren pasar, artinya pergerakan indeks menggambarkan kondisi pasar pada suatu saat, apakah pasar sedang aktif atau lesu. Di pasar modal, sebuah indeks diharapkan memiliki lima fungsi sebagai berikut. 1. Sebagai indikator tren pasar. 2. Sebagai indikator tingkat keuntungan. 3. Sebagai tolok ukur kinerja suatu portfolio. 4. Memfasilitasi pembentukan portfolio dengan strategi positif. 5. Memfasilitasi berkembangnya produk derivatif. Indeks yang sering kita lihat di televisi atau media lainnya adalah indeks harga saham gabungan, yaitu indeks yang mencerminkan pergerakan seluruh saham yang terdapat di bursa tersebut. Apa Saja Jenis-Jenis Indeks Harga Saham di Indonesia? Di BEI terdapat beberapa indeks harga saham, sebagai berikut. 1. Indeks Individual, yaitu indeks yang menggunakan indeks harga saham masingmasing saham terhadap harga dasarnya, atau indeks masing-masing saham yang tercatat di BEI. 2. Indeks Harga Saham Sektoral, yaitu indeks yang menggunakan semua saham yang termasuk dalam masing-masing sektor, misalnya sektor keuangan, pertambangan, dan lain-lain. Di BEI, indeks sektoral terbagi atas sembilan sektor, yaitu pertanian, pertambangan, industri dasar, aneka industri, konsumsi, properti, infrastruktur, keuangan, perdagangan dan jasa, serta manufaktur. 3. Indeks Harga Saham Gabungan, yaitu indeks yang menggunakan semua saham yang tercatat sebagai komponen penghitungan indeks.
4. Indeks LQ-45, yaitu indeks yang terdiri atas 45 saham pilihan dengan mengacu pada dua variabel, yaitu likuiditas perdagangan dan kapitalisasi pasar. Setiap enam bulan, ada saham-saham baru yang masuk ke dalam LQ-45. 5. Indeks Syariah atau JII (Jakarta Islamic Index), yaitu indeks yang terdiri atas 30 saham yang mengakomodasi syariat investasi dalam Islam atau indeks yang berdasarkan syariah Islam. Dengan kata lain, dalam indeks ini dimasukkan sahamsaham yang memenuhi kriteria investasi dalam syariat Islam. Saham-saham yang masuk dalam Indeks Syariah adalah emiten yang kegiatan usahanya tidak bertentangan dengan syariah sebagai berikut. a. Usaha oerjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang dilarang. b. Usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi) termasuk perbankan dan asuransi konvensional. c. Usaha yang memproduksi, mendsitribusi, serta memoerdagangkan makanan dan minuman yang tergolong haram. d. Usaha yang memproduksi, mendistribusi dan/atau nenyediakan barang-barang ataupun jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat.
6. Indeks Papan Utama dan Papan Pengembangan, yaitu indeks harga saham yang secara khusus didasarkan pada kelompok saham yang tercatat di BEI, yaitu kelompok Papan Utama dan Papan Pengembangan. 7. Indeks KOMPAK 100, yaitu indeks harga saham BEI yang dikeluarkan oleh BEI bekerja sama dengan harian KOMPAS.