You are on page 1of 6

Untuk utilitas air bersih

Dalam Instalasi air bersih diperlukan sumber air dengan kwalitas yang sesuai dengan air bersih dan memiliki tekanan yang cukup pada setiap keluaran (fixture unit), yaitu 1bar (1 kg/m2). Mampu mencukupi air bersih pada saat waktu pemakaian jam puncak, dengan menentukan kapasitas tangki penampung air.

Digunakan bangunan rumah tinggal.


Dalam sistem ini diperlukan perencanaan dengan teknis yang benar (aman untuk keselamatan dan aman untuk jaringan pipa), kebutuhan air terpenuhi, ekonomis (dalam segi pendisainan jalur pipa) dan higienis (ditijau dari segi kesehatan). Perencanaan sistem plambing yang baik akan memberikan keamanan dan kenyamanan dalam penggunaan alat plambing terhadap penghuni di gedung tersebut. Dengan sistem di atas gedung yang direncanakan dapat berfungsi dengan baik, dipakai dan dinikmati oleh pengguna.

Sumber Air 1. 2. 3. 4. Air yang berasal dari mata air Air danau Air PAM Air dari dalam tanah (sumur galian atau sumur pompa)

Hasil penelitian di 8 kota di Indonesia menunjukkan komsumsi air rata-rata sebanyak 138,5 liter/orang/hari (Slamet, 1996) dengan perincian sebagai berikut :

1. Untuk mandi, cuci, kakus 2. Untuk Minum 3. Untuk Cuci Pakaian 4. Untuk Kebersihan Rumah 5. Untuk Taman 6. Untuk Cuci Kendaraan 7. Untuk Wudhu 8. Lain-lain

: 12,0 ltr/orang/hari (8,72 %) : 2,0 ltr/orang/hari ( 1,4 %)

: 10,7 ltr/orang/hari ( 7,7 %) : 31,4 ltr/orang/hari (22,7 %) : 11,8 ltr/orang/hari (8,5 %) : 21,1 ltr/orang/hari (15,2 %) : 16,2 ltr/orang/hari (11,7 %)

: 33,3 ltr/orang/hari (24,2 %)

Air yang diperoleh dari sumber-sumber tersebut, atau kebanyakan dari PDAM, perlu tempat penampungan untuk mengantisipasi adanya gangguan pada saluran distribusi PDAM, sehingga air tidak keluar. Tempat penampungan itu dapat berupa: Bak air bawah Bak air bawah menampung air langsung dari saluran PDAM, sehingga letaknya harus serendah mungkin. Air dari PDAM terkadang dapat langsung didistribusikan ke tempat yang membutuhkan (bak kamar mandi, dapur, tempat mencuci, wastafel), namun paling tidak untuk mengantisipasi adanya gangguan pada distribusi air bersih dari PDAM itu yang menyebabkan air tidak dapat keluar, maka perlu adanya penampungan. Bak air bawah berfungsi menampung air dari PDAM untuk sementara, sebelum disalurkan ke tempat yang membutuhkan dengan pompa atau disalurkan ke bak air atas dulu. Bak air atas Tidak selamanya pompa yang mengalirkan air dari bak air bawah, tetap berfungsi dengan baik, sedangkan kebutuhan air bersih sewaktu-waktu harus selalu tersedia. Apabila ada kerusakan atau padamnya aliran listrik, tentu pompa tidak berfungsi. Untuk itu perlu penampungan sebagai persediaan yang dapat menyalurkan air ke tempat yang memerlukan. Baik air atas mendistribusikan air ke tempat yang membutuhkan dengan gaya gravitasi. Bak air atas juga berfungsi untuk menciptakan aliran air dengan tekanan tertentu sesuai dengan yang kita inginkan. Pompa Komponen lain dalam sistem air bersih adalah pompa. Pompa ini yang mengalirkan air dari bak air bawah ke bak air atas. Pompa juga dapat digunakan untuk mengalirkan air dari bak air bawah langsung ke tempat yang membutuhkan, misalnya untuk penyiraman. Pompa juga sangat penting untuk penyediaan air bersih yang berasal dari sumur. Dalam pelaksanaannya, pompa sering dipakai beberapa buah, dengan satu dipakai terus menerus dan yang lain untuk menambah tekanan bila diperlukan, atau sebagai cadangan apabila terjadi kerusakan. Perpipaan Komponen yang tak kala pentingnya, dalam sistem air bersih adalah pipa. Pipa ini yang menyalurkan air dari satu tempat ke tempat yang lain yang memerlukan. Selain itu, apabila dalam saluran itu memerlukan beberapa batang pipa maka perlu di sambung, untuk menyambung pipa ini memerlukan socket, baik soket dengan dua muka atau socket bentuk T yang digunakan untuk percabangan. Peralatan perpipaan yang lain yaitu elbow. Elbow berguna untuk menyambung pipa yang membutuhkan suatu sudut atau belokan. Di pasaran elbow dibedakan berdasarkan sudut lengkungan/belokkannya yaitu 30o, 45 o, 60 o, dan 90 o, ada juga elbow yang sudutnya lebih dari 90o hingga 180o yaitu untuk keperluan-keperluan khusus. Diameter elbow dan diameter socket harus sama dengan diameter pipa yang disambung. Biasanya, untuk air bersih, pipa yang digunakan adalah pipa atau . Ada juga jenis pipa yang dapat dilengkungkan dengan sudut yang kita kehendaki, dengan teknik khusus. Misalnya suatu pipa baja yang dilengkungkan dengan cara diisi pasir dengan tekanan tinggi, lalu dipanaskan dan dibending hingga melengkung.

UTILITAS AIR KOTOR


Air kotor adalah air bekas pakai yang sudah tidak memenuhi syarat kesehatan lagi dan dibuang agar tidak menimbun wabah penyakit. Pada sistem pembuangan air kotor meliputi alat pembuangan misalnya wastafel, kran-kran cuci, kamar mandi, dan dapur, saluran air kotor tertutup dan terbuka, bak kontrol dan resapan. Selain itu ada juga jenis air kotor yang memerlukan penanganan tersendiri, yaitu air hujan. Pada air hujan, komponen yang diperlukan adalah atap, talang datar, talang vertikal, saluran, dan bak kontrol. Air hujan biasanya langsung dialirkan ke riol kota. Air kotor dari bak mandi dan wastafel biasanya dapat langsung disalurkan ke riol kota, namun yang dari dapur seharusnya masuk ke resapan, karena mengandung endapan dan lemak. . Sistem Air Kotoran Untuk kotoran dari WC tidak boleh dijadikan satu dengan air kotoran dari tempat lain, karena harus dimasukkan kedalam septiktank dan diteruskan ke resapan. Semua saluran yang digunakan adalah saluran tertutup yang kedap air. Kotoran dari WC disalurkan ke septiktank untuk dihancurkan dan diendapkan. Dari septiktank, air yang meluber disalurkan ke resapan untuk meresapkan air setelah meninggalkan kotoran di septiktank. WC (Water Closed) adalah sistem penampungan kotoran langsung dari manusia yang membuang hajat/kotoran dengan menggunakan air sebagai sistem penutupannya. Air digunakan untuk menutup saluran agar bau yang masuk ke lubang WC bersama kotoran tidak keluar. Saluran untuk air kotoran harus benar-benar kedap agar tidak mencemari tanah/lingkungan. Septiktank adalah tempat untuk menghancurkan kotoran dan mengendapkan kotoran atau lumpur, sedangkan air yang tersisa disalurkan ke resapan untuk diresapkan ke tanah. Air Buangan/Air Kotor Air buangan atau air kotor adalah air bekas pakai yang dibuang. Air kotor dapat dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan hasil penggunaannya. Air buangan bekas mencuci, mandi dan lai-lainnya. Air Limbah yaitu air untuk memebersihkan limbah/kotoran Air hujan yaitu air yang jatuh ke atas permukaan tanah atau bangunan. Air limbah khusus yaitu air bekas cucian dari kotoran-kotoran dan alat-alat tertentu seperti air bekas dari rumah sakit laboratorium, restoran dan pabrik. Pipa-pipa yang digunakan dalam ukuran besar mulai dari diameter 3, sampai dengan 6 dengan kemiringan tertentu untuk memudahkan pengaliran.

a. b. c. d.

1. Air Limbah Air limbah adalah air bekas buangan yang bercampur kotoran. Air bekas/air limmbah ini tidak diperbolehkan dibuang sembarangan/dibuang ke seluruh lingkungan tetapi harus ditampung ke dalam bak penampungan. Untuk bangunan rumah tinggal, satu atau dua titik buangan cukup diperlukan septic tank dengan volume 1 1,5 m3 dengan dibuat perembesan. a. Air Limbah khusus Air limbah khususdalah air bekas buangan dari kebutuhan-kebutuhan khusus , seperti restoran yang besar, pabrik industry kimia, bengkel, rummah sakit dan laboratorium. b. Air hujan Air hujan adalah air dari awan yang jatuh dipermukaan tanah. Air tersebut dialirkan kesaluran-saluran tertentu. Air hujan yang jatuh pada rumah tinggal atau komplek perummahan disalurkan melalui talang-talang-talang vertical dengan deameter 3 (minimal) yang diteruskan ke saluran-saluran horizontal dengan kemiringan 0,5-1% dengan jarak terpendek menuju ke saluran terbuka lingkungan. Dalam menghitung besar pipa pembuangan air hujan harus diketahui atap yang menampung air hujan tersebut dalam luasann m2. Sebagai standar ukuran pipa peambuangan dibuat table sebagai berikut: Diameter (inci) 3 (7,62 cm) 4(10,16 cm) 5(12,70 cm) 6(15,24 cm) 8 Luasan Atap (m2) s.d.-180 385 698 1135 2445 Volume (liter/menit 255 547 990 1610 3470

Untuk mencari/menghitung jumlah dan besar pipa tegak untuk air hujan dapat dicari dengan cara sebagai berikut.

Contoh Soal Luas atap = 1.200m2, Hujan rata-rata di Indonesia antara 300-500 mm/m2/jam= 5 8 liter/menit. Curah hujan = 1.200 m2 x 5-8 liter/menit = 6.000 9600 linakuter/menit. Luas atap 1.200m2 dalam table paling efesien menggunakan diameter 6 dengan kapasitas +/- 1.610 liter/menit. Jika curah hujan = 8.000 liter/menit, maka air hujan akan mengalir ke bawah dalam waktu 1 x 6 = 8.000 : 1.610 = 5 menit. Untuk mempercepat pembuangan air diperlukan pipa 6 sebanyak 5 buah yang tersebar letaknya sehingga air di atas atap pada saat tertentu akan terbuang keluar dalam waktu 1 menit.

Sistem Penyaluran Air Limbah


Penanganan air limbah domestik secara komunal diperlukan saluran air limbah yang dapat mengalirkan air limbah dari tempat sumbernya hingga ke Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Saluran air limbah tersebut berupa jaringan pipa (riool) yang ditanam di bawah permukaan tanah. Bagi kota yang memiliki jaringan riool kota maka masyarakatnya dapat memanfaatkan jaringan riool kota tersebut sebagai tempat pembuangan air limbah yang dihasilkan dengan membayar sejumlah tertentu sesuai dengan tarif yang ditentukan (berdasarkan Perda)

You might also like