You are on page 1of 11

CASIS DAN PEMINDAH DAYA SISTEM KEMUDI

Disusun Guna Melengkapi Tugas Mata Kuliah Casis Dan Pemindah Daya

Dosen Pengampu : Drs. Winarno Dwi R, M.Pd

Oleh : 1. 2. Maulana Khairul A Rahmad Wahyudi 5201410074 5201410077

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem kemudi merupakan bagian terpenting dari sebuah kendaraan, Apa jadinya jika sebuah kendaraan tidak mempunyai komponen yang satu ini?, Dan apa yang akan terjadi jika kita mengendarai sebuah kendaraan yang tidak mempunyai system kemudi?, kita mungkin dapat membayangkan bagaimana jika sebuah kendaraan itu tidak dilengkapi dengan system kemudi?, maka kemungkinan yang akan terjadi adalah pemgendara akan sulit untuk mengubah arah kendaraannya sesuai dengan yang diinginkan, bahkan mungkit sangat mustahil untuk pengendara mau mengendarai kendaraan yang tidak mempunyai kemudi itu?, Untuk itu system kemudi sangat diperlukan dalam sebuah kendaraan, dalam bab ini kita akan membahas tentang SISTEM KEMUDI, dimana system kemudi pada mobil yang akan menjadi pembahasan pokok pada materi ini. Jika kita melihat pada kendaraan Sepeda motor maka kita hanya perlu membelokkan roda depan, Untuk mengubah arah kendaraan sepeda motor tersebut, dan kita hanya membelokkan satu roda dibagian depan. Namun bagaimana jika kita melihat system kemudi pada mobil? Yang kita ketahui adalah mobil mempunyai empat roda, dua roda dibagian depan, Dan dua roda dibagian belakang, lalu bagaiman cara kita untuk membelokkan roda depan yang berjumlah dua roda tersebut? B. Permasalahan Permasalahan yang diangkat dalam penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui lebih dalam tentang Sistem Kemudi , yaitu meliputi : 1. Pengertian Sistem Kemudi 2. Macam-macam Sistem Kemudi C. Tujuan Tujuan dari pembahasan Sistem Kemudi yang bekerja pada mobil adalah : 1. Lebih mengetahui pengertian dari Sistem Kemudi 2. Dapat mengetahui kontruksi Sistem Kemudi D. Manfaat Manfaat yang diperoleh dari pembahasan Sistem Kemudi ini adalah 1. Menambah pengetahuan tentang Sistem Kemudi 2. Sebagai sumber informasi bagi dunia otomotif tentang Sistem Kemudi

BAB II SISTEM KEMUDI

A. Devinisi Sistem Kemudi Kemudi merupakan bagian terpenting dari sebuah kendaraan, yang berfungsi untuk membelokkan roda-roda dengan cara,membelokkan roda depan, sehingga arah jalan mobil sesuai dengan yang diinginkan pengemudi. Bila roda kemudi diputar, kolom kemudi meneruskan putaran ke roda gigi kemudi. Roda gigi kemudi ini memperbesar momen putar, sehingga menghasilkan tenaga yang lebih besar untuk menggerakkan roda depan melalui sambungan-sambungan kemudi (steering linkage). Karena kemudi selalu digunakan maka kemudi harus dapat dicapai dengan mudah tanpa mengakibatkan kelelahan. Untuk itu kemudi harus ringan didalam menggerakkannya. Agar kemudi ringan untuk digerakkan maka perubahan dari arah gerak kemudi ke roda-roda depan diubah oleh roda kemudi. Berikut ini adalah macam-macam jenis konstruksi roda gigi kemudi, diantaranya yaitu: a) Model Rack dan Pinion b) Model Worm dan Sector c) Model Peluru d) Model Screw dan Nut e) Model Screw pin Pada roda gigi kemudi, gerak putar dari roda kemudi yang diteruskan ke batang kemudi diubah menjadi gerak mamanjang atau gerak lurus. Gerak lurus tersebut diteruskan ke rodaroda depan melalui sambungan-sambungan kemudi, sambungan kemudi ada 2 macam, yaitu: 1. Model aksel rigid Model aksel rigid terdiri atas lengan pitman (pitman arm), tuas penyambung dan lengan knuckle (knuckle arm). 2. Model suspensi bebas Model suspensi bebas terdiri atas lengan knuckle (knuckle arm), tuas penyambung, tabung penyetel, lengan idler (idler arm) dan lengan pitman (pitman arm).

B. Komponen Komponen Sistem Kemudi

1. Steering Column Steering column atau batang kemudi merupakan tempat poros utama. Steering column terdiri dari main shaft yang meneruskan putaran roda kemudi ke steering gear, dan column tube yang mengikat main shaft ke body. Ujung atas dari main shaft dibuat meruncing dan bergerigi, dan roda kemudi diikatkan ditempat tersebut dengan sebuah mur. Steering column juga merupakan mekanisme penyerap energi yang menyerap gaya dorong dari pengemudi pada saat tabrakan. Steering column terdiri dari main shaft yang meneruskan putaran steering wheel ke steering gear dan column tube yang mengikat main shaft ke body. Bagian ujung atas dari main shaft di buat meruncing dan bregeri sebagai tempat mengikatkan steering wheel dengan sebuahmur pengikat.Bagian bawah main shaft dihubungkan dengan steering gear menggunakan flexible joint atau universal joint yang berfungsi untuk menahan dan memperkecil kejutan dari steering gear ke steering wheel yang diakibatkan oleh keadaan jalan. Steering coloumn harus dapat menyerap gaya dorong dari pengemudi dan ddpasangkan pada body melalui bracket coloumn tipe break away sehingga dapat bergeser turun saat terjadinya tabrakan. pada kendaraan tertentu, steering coloumn dilengkapi dengan : Steering lock yang berfungsi untuk mengunci main shaft. Tilt steering yang berfungsi untuk memungkinkan pengemudi menyetel posisi vertical steering wheel. Telescopic steering yang berfungsi untuk mengatur panjang main shaft, agar diperoleh posisi yang sesuai

Ada dua tipe steering column yaitu : 1) Model Collapsible Model ini mempunyai keuntungan : Apabila kendaraan berbenturan / bertabrakan dan steering gear box mendapat tekanan yang kuat, maka main shaft column atau bracketakan runtuh sehingga pengemudi terhindar dari bahaya. Kerugiannya adalah : Main shaft nya kurang kuat, sehingga hanya digunakan pada mobil penumpang atau mobil ukuran kecil dan konstruksinya lebih rumit. 2) Model Non collapsible Model ini mempunyai keuntungan :Main shaftnya lebih kuat sehingga banyak digunakan pada mobil-mobil besar atau mobil-mobil kecil dan konstruksinya sederhana. Kerugiannya adalah : Apabila berbenturan dengan keras, kemudinya tidak dapat menyerap goncangan sehingga keselamatan pengemudi relatif kecil.

2. STEERING GEAR Steering gear tidak hanya berfungsi untuk mengarahkan roda depan, tetapi dalam waktu yang bersamaan juga berfungsi sebagai gigi reduksi untuk meningkatkan momen agar kemudi menjadi ringan. Untuk itu diperlukan perbandingan reduksi yang disebut perbandingan steering gear, dan biasanya perbandingannya antara 18 sampai dengan 20 : 1. Perbandingan yang semakin besar akan menyebabkan kemudi menjadi semakin ringan, tetapi jumlah putarannya akan bertambah banyak, untuk sudut belok yang sama. Ada beberapa type steering gear tetapi yang banyak digunakan adalah Type recirculating ball Shaft dan rack n pinion. Ada beberapa tipe steering gear yaitu : Model worm dan sector roller Worm gear berkaitan dengan sector roller di bagian tengahnya. Gesekannya dapat mengubah sentuhan antara gigi dengan gigi menjadi sentuhan menggelinding. Model worm dan sector Pada model ini worm dan sector berkaitan langsung Model screw pin Pada model ini pin yang berbentuk tirus bergerak sepanjang worm gear Model screw dan nut Model ini di bagian bawah main shaft terdapat ulir dan sebuah nut terpasang padanya. Pada nut terdapat bagian yang menonjol dan dipasang kan tuas yang terpasang pada rumahnya Model recirculating ball (poros cacing) Pada model ini, peluru-peluru terdapat dalam lubang-lubang nut untuk membentuk hubungan yang menggelinding antara nut dan worm gear. Mempunyai sifat tahan aus dantahan goncangan yang baik.Tipe ini mempunyai poros cacing, sehingga nut (mur) kemudi akan bergerak mendatar kekiri atau kekanan. Sementara nut bergerak, sector shaft juga ikut berputar menggerakkan pitman arm yang diteruskan ke roda depan melalui batang-batang

kemudi (steering link). Tipe ini digunakan pada mobil penumpang ukuran sedang sampai besar dan mobil komersial. Model rack and pinion Gerakan putar pinion diubah langsung oleh rack menjadi gerakan mendatar. Model rack and pinion mempunyai konstruksi sederhana, sudut belok yang tajam dan ringan, tetapi goncangan yang diterima dari permukaan jalan mudah diteruskan ke roda depan.Tipe ini digunakan pada mobil penumpang ukuran kecil sampai sedang.

3. STEERING LINKAGE Steering linkage terdiri dari rod dan arm yang meneruskan tenaga gerak dari steering gear ke roda depan. Walaupun mobil bergerak naik dan turun, gerakan roda kemudi harus diteruskan ke roda-roda depan dengan sangat tepat setiap saat. Ada beberapa tipe steering

linkage dan konstruksi joint yang dirancang untuk tujuan tersebut.Bentuk yang tepat sangat mempengaruhi kestabilan pengendaraan. Steering linkage untuk suspensi rigid

Steering lingkage tipe ini terdiri atas pitman arm, drag link, knuckle arm, tie rod dan tie rod end. Tie rod mempunyai pipa untuk menyetel panjangnya rod.

Steering linkage untuk suspensi independen

Pada tipe ini terdapat sepasang tipe rod yaitu yang disambungkan denagn relay rod (pada type rack and pinion) rack berfungsi sebagai relay rod. untuk menyetel panjangnya rod, maka dipasangkan sebuah pipa diantara tie rod dan tie rod end.

Ada beberapa komponen sistem kemudi lainnya yang bergantung pada jenis kemudi yang digunakan antara lain : i. Steering wheel. Ada beberapa macam roda kemudi ditinjau darikonstruksinya yaitu : a. Roda kemudi besar Bentuk ini mempunyai keuntungan, yaitu mendapatkan momen yang besar sehingga pada waktu membelokkan kendaraan , akan terasa ringan dan lebih stabil b. Roda kemudi kecil Mempunyai keuntungan tidak memakan tempat dan peka terhadap setiap gerakan yang diberikan pada saat jalan lurus, akan tetapi dibutuhkan tenaga besar untuk membelokkan kendaraan karena mempunyai mo men yang lebih rendah. c. Roda kemudi ellips Model ini dapat mengatasi kedua-duanya karena merupakan gabungan roda kemudi besar dan kecil. ii. Steering Main Shaft Steering main shaft atau Poros Utama Kemudi berfungsi untuk menghubungkan atau sebagai tempat roda kemudi dengan steering gear. iii. Pitman Arm Pitman arm meneruskan gerakan gigi kemudi ke relay rod atau drag link. Berfungsi untuk merubah gerakan putar steering column menjadi gerakan maju mundur. iv. Relay Rod Relay rod dihubungkan dengan pitman arm dan tie rod end kiri serta kanan. Relay rod ini meneruskan gerakan pitman arm ke tie rod.

v. Tie Rod Ujung tie rod yangberulir dipasang pada ujung rack pada kemudi rack end pinion, atau ke dalam pipa penyetelan pada recirculating ball, dengan demikian jarak antara joint- joint dapat disetel. vi. Tie Rod End ( Ball Joint ) Tie rod end dipasanglkan pada tie rod untuk menghubungkan tie rod dengan knuckle arm, relay roda dan lain-lain. vii. Knuckle arm Knuckle arm meneruskan gerakan tie rod atau drag link ke roda depan melalui steering knuckle. viii. Steering knuckle Steering knuckle untuk menahan beban yang diberikan pada roda-roda depan dan berfungsi sebagai poros putaran roda. Berputar dengan tumpuan ball joint atau king pin dari suspension arm. ix. Idler arm Pivot dari idler arm dipasang pada body dan ujung lainnya dihubungkan dengan relay rod dengan swivel joint. Arm ini memegang salah satu ujung relay rod dan membatasi gerakan relay rod pada tingkat tertentu.

You might also like