You are on page 1of 3

ENZIM Ervin J.

Laboratorium Biokimia, Jurusan Kimia, MIPA, Universitas Brawijaya, Malang ABSTRAK Enzim merupakan protein yang mengkatalisis reaksi biokimia. Enzim berperan dalam jumlah kecil. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mempelajari sifat-sifat enzim dan untuk menentukan kinetika enzim. 1. PENDAHULUAN a. Tujuan Tujuan praktikum ini adalah untuk mempelajari sifat-sifat enzim, untuk menentukan kinetika enzim. b. Tinjauan pustaka Enzim adalah protein yang mengkatalisis reaksi biokimia. Enzim biasanya terdapat dalam konsentrasi yang sangat rendah, didalam sel, dimana mereka mampu meningkatkan laju reaksi tanpa mengubah posisi kesetimbangan. Sifat-sifat enzim yaitu berperan dalam jumlah sangat kecil, akan muncul tetap utuh dari suatu reaksi, berfungsi mempercepat laju reaksi tetapi tidak akan mempengaruhi kesetimbangan akhir. Namun berbeda dengan kebanyakan katalis onorganik, enzim memiliki spesifisitas yang sangat sempit, misalnya hanya akan mengkatalisa reaksi-reaksi dalam kisaran yang sangat kecil atau bahkan dalam beberapa hal hanya satu macam reaksi (Tanggono, 1990). Tanggono (1990) , menjelaskan apabila dalam suatu reaksi yang dikatalisis oleh enzim, konsentrasi substrat tetap dan dalam jumlah yang besar, maka keadaan awal reaksi dinyatakan dengan persamaan, [S] = konstan, maka V1 = K1 [S][E] V1 = K [E] Jadi kecepatan reaksi kesetimbangan telah tercapai maka, Keq = [E][P]/ [E][S] = [P]/[S] P : Produk E ; Enzim S : substrat Semua enzim pada hakekatnya adalah protein. Beberapa diantaranya mempunyai struktur agak sederhana, sedangkan sebagian besar lainnya memiliki struktur yang rumit. Oleh karena enzim adalah protein, maka interaksi antara enzim dengan molekul lain, sama halnya dengan protein ditentukan oleh asam amino-asam amino yang ada dalam permukaan yang berhubungan dengan medium (Poedjiadi, 2007). 2. METODOLOGI a. Penentuan konstanta Michaelis pada hidrolisa Ka b. Penentuan aktifitas Lipase c. Uji katalase sebanding dengan kadar enzim, tetapi bila

d. Uji peroksidase 3. PEMBAHASAN a. Penentuan konstanta michaelis pada hidrolisa kasein oleh tripsin Kondisi-kondisi yang menyebabkan denaturasi protein seperti temperatur tinggi, konsentrasi, garam tinggi dan nilai pH yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan menghilangkan aktivitas enzim. Sedangkan peningkatan konsentrasi substrat cenderung meningkatkan aktivitasnya. Untuk menentukan kelajuan maksimum suatu reaksi enzimatik, konsentrasi substrat ditingkatkan sampai laju pembentukan produk yang terpantau menjadi konstan (Grisham, 1999). Hal ini ditunjukkan oleh kurva kejenuhan. Kejenuhan terjadi karena seiring dengan meningkatnya konsentrasi substrat, semakin banyak enzim bebas yang diubah menjadi komplek substrat-enzim (ES). Pada kelajuan yang maksimum (V maks), semua tampak aktif enzim berikatan dengan subtratdan jumlah kompleks ES adalah sama dengan jumlah total enzim yang ada. Namun, Vmaks hanyalah salah satu konstanta kinetika enzim. Jumlah substrat yang diperlukan untuk mencapai nilai kelajuan reaksi tertentu juga penting. Hal ini diekspresikan oleh Konstanta Michaelis (KM) yang merupakan konsentrasi substrat yang diperlukan oleh suatu enzim untuk mencapai setengah kelajuan maksimumnya. Setiap enzim memiliki nilai Km yang berbeda-beda untuk suatu substrat, dan ini dapat menunjukkan seberapa kuatnya pengikatan subtrat ke enzim (Olsson, 2006). Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai Km adalah konsentrasi substrat terhadap kecepatan awal reaksi enzimatik, Vmaks. Atau dengan persamaan Plummer, 1971): V = Vmaks/1+(KM+S) Kecepatan reaksi tergantung pada konsentrasi kompleksenzimsubstrat (ES), sebab apabila tergantung pada konsentrasi substrat (S) maka penambahan konsentrasi substrat akan menghasilkan pertambahan kecepatan reaksi yang apabila digambarkan akan berupa garis lurus (Suharsono, 1984). Konstanta Michaelis oleh protein dari setiap enzim dapat ditentukan dengan mengukur aktivitas enzim pada lberbagai macam konsentrasi substrat (Ishak, 2006). Konstanta Michaelis merupakan cara yang sangat bermanfaat untuk karakteristik enzim, sebab konstanta ini merupakan ukuran dari afinitas enzim-substrat. Laju reaksi awal hanya ditentukan dengan satu harga konsentrasi substrat. Namun, bila aktivitas enzim diukur pada berbagai konsentrasi substrat akan diperoleh kurva hiperbola dengan persamaan umum, (Vmaks-V0)(KM+S) = konstanta (Lehninger, 1976). Dimana V0 adalah laju reaksi awal, Vmaks adalah laju reaksi maksimum, S adalah konsentrasi substrat, dan Km adalah konstanta Michaelis. Pada percobaan ini, aktivitas enzim berbeda-beda pada berbagai konsentrasi substrat. Faktor yang mempengaruhi nilai Km adalah laju reaksi maksimum, substrat dan laju reaksi awal (Murray, 2003). b. Penentuan aktivitas lipase

Lipase adalah enzim yang befungsi untuk mengkatalase lipid atau lemak. Pada percobaan ini, aktivitas katalitik enzim dipengaruhi oleh suhu dan pH. Mula-mula empat tabung reaksi diisikan dengan 2ml suspensi ekstrak pankreas. Kemudian tabung 1 yang merupakan tabung standar dipanaskan diatas penangas air kurang lebih 1 menit pada suhu 100 celcius. Hal ini bertujuan untuk mematikan enzim yang ada dalam tabung 1. Pada tabung 2, 3, 4 ditambahkan 2.5 ml reagen emulsi minyak dan 0.5 ml air. Dari perlakuan tersebut, terlihat reaksi dimasing-masing tabung nampak lapisan minyak berada dibagian atas. Hal ini terkait dengan massa jenis dari minyak yang lebih kecil dibanding air. Selanjutnya tabung-tabung tersebut diinkubasi pada suhu 37 celcius dengan variasi waktu tabung 2 selama 15 menit, tabung 3 selama 30 menit dan tabung 4selama 45 menit. Tujuan dari inkubasi pada percobaan ini a

You might also like