You are on page 1of 14

PEMBAHASAN

STRAGTEGI BERSAING PERUSAHAAN DAN STRATEGI OPTIMASI MARKETING MIX

1. Strategi Bersaing Perusahaan 1) Strategi Penurunan Harga Strategi nampak sederhana, akan tetapi bukan bahwa ini merupakan strategi pilihan yang selalu mudah untuk dilaksanakan. Perusahaan dominan perlu mengetahui dengan persis besarnya pasar dan tingkat pertumbuhanya. Jika pasar amat besar, maka dibutuhkan juga penambahn jumlah pasokan barang yang semakin besar untuk memaksa perusahaan baru keluar dari pasar. Jika pasar tumbuh dengan cepat atau semakin cepat pertumbuhanya, maka semakin besar kapasitas yang diperlukan oleh perusahaan dominan untuk memasok pasar. Semakin kecil pasar dan jika pasar tidak tumbuh, maka strategi ini semakin mudah untuk dilaksanakan. Jika selisih antara harga dan biaya semakin besar dan diikuti oleh semakin meningkatnya pangsa pasar, maka laba yang diperolah perusahaan pesaing juga besar. Ini berarti tersedia peluang lebih besar bagi mereka untuk terus bertahan rkembdan bahkan mungkin dapat berkembang jauh lebih besar. Demikian sebaliknya, kalau mereka tidak dapat meningkatkan pangsa pasar dan disaat yang sama selisih antara harga dan biaya juga relatif kecil, maka mereka menderita kerugian. Jadi, nampak jelas bahwa tingkat laba yang diperoleh oleh perusahan baru tergantung pada tiga faktor: a. b. c. Besarnya biaya rata-rata Tingkat penjualan yang dapat diperoleh Harga pasar yang berlaku 2) Analisis Dinamis Nampak jelas bahwa analisis tersebut samasekali mengabaikan faktor waktu yang dalam hal ini berupa sejauh mana tingkat kecepatan yang dimiliki oleh perusahaanl dominan dalam memperbesar pasokan barangnya juga

samasekali belum mempertimbangkan kemampuan perusahaan baru dalam memperluas kapasitas produksinya. Bukan tidak mungkin perusahaan baru tersebut ternyata juga memiki kemampuan untuk lebih dahulu mengisi pasar dengan jumlah barang yang lebih banyak dengan waktu yang relatif singkat. Jadi, dengan memperhatikan faktor waktu, maka perhitungan tentang siapa dari perusahaan dominan atau perusahaan baru yang lebih siap dan lebih cepat meningkatkan jumlah barang yang dijual menjadi penting. Bila perusahaan dominan lebih siap maka strategi perusahaan pangsa pasar dengan mudah dilaksanakan. 1 Disamping itu, analisis yang memperhatikan variabel waktu juga berkaitan dengan trade off yang dialami oleh perusahaan dominan ketika ia harus memilki antara kerugian berkurangnya laba yang diperoleh sebagai akibat turunya harga pasar dan kemungkinan mengecilnya poangsa pasar karena ia membiarkan perusahaan baru untuk beroperasi.

3) Strategi Bisnis Bagaimana menjadi perusahaan dominan? Yang paling jelas adalah dengan cara menang bersaing. Jadi dicapai dengan cara pertumbuhan internal. Karena bekeja dengan efisien, misalnya, maka perusahaan mampu menerapkan strategi harga termurah (cost leadership strategy). Akibatnya pesaing secara bertahap akan meninggalkan pasar, dan pada akhirnya hanya tinggal beberapa perusahaan saja yang akan tetap bertahan. Salah satu diantaranya akan menguasai pasar dan kemudian menjadi perusahaan dominan. Model perkembangan seperti inni biasanya terjadi pada industri yang masih berada pada tahap peerkenalan (embryonic) atau pertumbuhan (growth).2 Disamping itu, perusahaan dapat menjadi perusahaan dominan dengan cara pertumbuhan eksternal, yakni melalui merjer horisontal. Salah satu dari berbagai perusahaan yang beroperasi dipasar melakukan akuisisi terhadap perusahaan pesaingnya. Akibatnya jumlah pesaing berkurang. Dengan demikian,

1 2

akuisitor memiliki kesempatan untuk merebut pangsa pasar yang lebih besar. Dengan cara seperti ini biasanya hanya memerlukan waktu yang lebih pedek dibanding dengan cara pertumbuhan internal. Akan tetapi model ini juga memerlukan komitmen daya dan dana yang lebih besar. Strategi ini juga sering harus berurusan dengan regulasi pemerintah dan undang-undang antitrust. Setelah berhasil menjadi perusahaan dominan, pertanyaan yang kemudian muncul adalah bagaimana mempertahankan posisi bisnis yang menguntungkan tersebut? Pertama- perusahaan yang telah mencapai posisi dominan berusaha untuk menurukan harga pasar dengan jalan melakukan perluasan pangsa pasar yang dikuasai. Kedua- perusahaan dominan dapat mempengaruhi secara tidak langsung agar supaya biaya produksi dan pemasaran yang ditanggung oleh perusahaan pesaing mengalami peningkatan. Ketiga- Perusahaan dominan dapat membeli semua atau sebagian besar bahan mentah dan penolong yang diperlukan dengan harga yang lebih tinggi sehingga sama sekali tidak ada atau hanya tinggal sedikit persediaan bahan dipasar. Keempat- perusahaan juga dapat mempengaruhi asosiasi buruh untuk melakukan tuntutan kenaikan upah , sekalipun taktik ini lebih sulit untuk diterapkan. Dengan cara-cara tersebut, ongkos produksi baik yang ditanggung oleh perusahaan dominan maupun perusahaan pesaing akan mengalami peningkatan. Kelima- perusahaan dominan dapat dengan rutin melakukan pengembangan produk. Taktik ini tidak harus diartikan bahwa inovasi produk yang radikal perlu dilakukan atau harus selalu berkaitan dengan atribut pokok (core attributes) produk. Dalam banyak hal, justru pengembangan produk yang nampaknya teramat sederhana dan hanya berkaitan dengan atribut produk pinggiran menunjukan hasil yang sangat memuaskan. Disamping itu, perusahaan dominan jug dapat melakukanpromosi besar-besaran sehingga mengakibatkan peningkatan loyalitas konsumen. Keenam- yang dapat dilakukan oleh perusahaan dominan untuk secara samarsamar melibatkan diri dalam proses pembiayaan pembelian barang yang
3

dilakuakan oleh konsumen . produsen dapat menawarkan cara jual-beli sewa (Leasing), bahkan bila perlu perusahaan dominan dapat juga membantu pencarian dana, paling tidak menujukan cara-cara yang mungkin dapat dilakukan untuk memperoleh dana alternatif yang lebih murah dan mudah. Perusahaan dominan juga dapat membantu dengan cara memberikan syarat jual beli waktu jatuh tempo, potongan harga, pelayanan jual-yang lebih memuaskan kepada konsumen. Ketujuh-perusahaan dominan juga dapat melakukan pembelian semua barang yang ditawarkan oleh perusahaan pesaing untuk menghilangkan barang tersebut dari pasaran. Bahkan ada yang melakukan dengan cara membeli dan kemudian merusak kualitas barang perusahaan pesaing dan baru kemudian melempar barang tersebut kepasar. Hal ini dapt dilakukan apabila dana yang tersedia cukup untuk membeli barang yang ditawarkan oleh perusahaan pesaing. Akan tetapi taktik ini dikenal sebagai cara yang tidak etis, sekalipun tidak berarti bahwa cara ini tidak dikenal masyarakat bisnis dengan baik.

4) Strategi Pesaing Kecil Jika ada perusahaan dominan disatu pasar tertentu, maka ini juga berarti bahwa pesaing yang ada dapat dikategorikan sebagai perusahaan kecil. Oleh karena itu, tidak kalah pentingnya adalah usaha untuk mengetahui strategi bisnis yang mungkin dapat dipilih oleh perusahaan pesaing yang relatif kecil tersebut (fringe competitors) untuk membesarkan perusahaan. Pertama- adalah dengan cara menekan biaya yang ditanggung seefisien mungkin, khusunya biaya tetap. Kalau usaha ini berhasil, maka perusahaan dominan tidak dapat dengan leluasa untuk memaksa perusahaan pesaaing bekerja dalam situasi bahwa biaya rata-rata perusahaan pesaing (AC) lebih tinggi dibanding dengan harga pasar. Paling tidak untuk jangka waktu pendek, harga pasar yang berlaku masih lebih tinggi dibanding besarnya biaya variabel rata-rata (AVC) pesaing. Jadi strategi ini merupakan strategi tandingan terhadap strategi penurunan harga yang biasanya menjadi pilihan perusahan dominan. Kedua- perusahaan pesaing juga dapat memilih strategi fokus. Perusahan pesaing dengan sengaja memilih segmen pasar tertentu yang belum diperhatikan oleh

perusahaan dominan. Perusahaan pesaing berusaha mencari relung pasar (niche) yang tertinggal dan belum mendapat perhatian perusahaan dominan. Ketiga- perusahaan pesaing juga perlu menerapkan strategi diferensiasi produk. Perhatian yang lebih banyak diberikan kepada atribut produk yang tidak berwujud (intangible), misalnya, dengan memberikan pelayanan kepada konsumen dengan cara-cara yang lebih memuaskan dibanding pelayanan yang diberikan oleh perusahaan dominan. Dengan cara ini, perusahaan pesaing membuka

kemunngkinan untuk memperoleh loyalitas konsumen yang diharapkan dapat melakukan pembelian secara rutin dan berkesinambungan.

5) Tujuan a. b. c. d. e. f. Mencegah / mematikan masuk nya produsen lain Melakukan promosi menyerang ,perluasan wilayah pasar pasti akan diikuti pesaing Mempersulit perolehan BB / bahan penolong pada pesaing krn hanya tersisa sedikit Menambah beban biaya produksi pada pesaing Memberikan pilihan kepada konsumen bahwa Perusahaan dominan selalu up date,sehingga pesaing dibuat kewalahan dalam segi inovasi dan pilihan produk g. Memberikan kemudahan untuk menikmati produk kepada konsumen supaya lebih terjangkau h. Agar barang spt tidak pernah ada dipasaran

2. Strategi Optimasi Marketing Mix 1) Marketing Mix Pengertian marketing mix mencakup sejumlah variabel pemasaran yang terkontrol oleh perusahaan dan digunakan oleh perusahaan untuk mencapai target pasar yang telah ditetapkan dan memberikan kepuasan pada konsumen. Marketing mix merupakan strategi penjualan barang yang ditekankan pada 4 unsur yang saling menunjang dan berkaitan.3

Suyadi Prawirosentoso, PENGANTAR BISNIS MODERN Studi Kasus Indonesia dan Analisa Kuantitif, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2002), hlm. 221

Dikutip dari buku pengantar bisnis, pengertian Marketing mix adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni: produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi. Dengan demikian perusahaan tidak hanya sekedar memiliki kombinasi kegiatan yang terbaik saja, akan tetapi dapat mengkoordinasikan berbagai variabel marketing mix tersebut, untuk melaksanakan program pemasaran secara efektif.4 2) Pengertian barang. Barang atau produk adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise peerusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhanya. Dalam hal ini, konsumen membeli sekumpulan sifat dan kimia sebagai alat pemuas kebutuhan. Setiap kombinasi dari sifat-sifat tersebut meruakan produk tersendiri sebab setiap kombinasi akan memberikan kepuasan yang berbeda-beda. Penggolongan barang menurut tingkat pemakaian dan kekongkritannya.

1.

Barang tahan lama (durable goods) Adalah barang yang secara normal dapat dip[akai berkali-kali; jadi dapat

dipakai dalam jangka waktu yang relatif lama. Misalnya: pakaian, mesin tulis, kacamat, dan lain sebagainya. 2. Barang tidak tahan lama (nondurable goods) Adalah barang-barang yang secara normal hanya dapat dipakai satu kali atau beberapa kali saja, artinya sekali barang itu dipakai akan habis, rusak, atau tidak dapat dipakai lagi. Misalnya: bahan baku, sabun, makanan, dan lain sebagainya. 3. Jasa

Sofyan Assauri, MANAJEMEN PEMASARAN Dasar, Konsep dan Strategi, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2002), hlm. 180-181

Adalah kegiatan, manfaat, aau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual, misalnya: jasa reparasi, jasa potong rambut, jasa pendidikan, dan lain sebagainya. Menurut penggolongan ini jasa dimasukan sebagai barang yang tidak konkrit atau tidak kentara, sedangkan barang tahan lama diamasukan sebagai barang kongkrit atau barang kentara. Penggolongan barang menurut tujuan pemakaianya oleh sipemakai. 1. Barang konsumsi Adalah barang-barang yang dibeli untuk dikonsumsikan. Jadi, pembelinya adalah pembeli konsumen akhir, bukan pemakai industri, karena barang-barang tersebut tidak diproses lagi. Barang konsumsi dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: o Barang konvenien Adalah barang yang mudah dipakai, membelinya dapat disembarang tempat, dan pada setiap waktu. Misalnya: rokok, sabun, dan sebagainya. o Barang shopping Adalah barang membelinya yang harus dibeli dengan mencari dahulu dan didalam dipertimbangkan masak-masak, misalnya dengan

harus

membanding-bandingkan mutu, harga, kemasan, dan sebagainya. Misalnya: tekstil, prabot rumah tangga, dan sebagainya. o Barang spesial Adalah barang yang mempunya ciri khas, dan hanya dapat dibeli ditempat tertentu saja. Dalam hal ini, pembeli yang ingin memperoleh harus megeluarkan pengorbanan istimewa, atau harus me lakukan usaha-usaha khusus untuk membeli di tempat tertentu tersebutn jarang dibeli. Biasanya barang-barang spesial ini memiliki ciri khusus, harganya relatif mahal, d. Misalnya: barang antik ditoko seni tertentu, barang perhiasan ditoko tertentu, dan lain sebbagainya.

2.

Barang industri Adalah barang-barang yang dibeli untuk diproses lagi atau untuk

kepentingan dalam industri, baik secara langsung maupun tidak langsung dipakai proses produksi. Barang industri dapat dibagi menjadi lima golongan, yaitu:

o Bahan baku Merupakan bahan pokok untuk membuat barang lain, misalnya: kapas untuk membuat benang, jerami untuk membuat kertas, dan lain sebagainya. o Komponen dan barang setengah jadi Merupakan barang-barang yang sudah masuk dalam proses produksi dan diperlukan untuk melengkapi produk akhir. Misalnya: benang untuk membuat tekstil, onderdil-onderdil mobil, dan sebagainya. o Perlengkapan operasi Adalah barang-barang yang dapat digunakan untuk membantu lancarnya proses produksi maupun kegiatan-kegiatan lain didalam perusahaan. Dalam golongan ini termasuk juga perbekalan yang dipakai untuk jangka waktu lama. Misalnya: minyak pelumas untuk mesin-mesin produksi, kertas dan pensil untuk membuat catatan, daan sebagainya. o Instalasi Yaitu alat produksi utama dalam sebuah pabrik atau perusahaan yang dapat dipakai untuk jangka waktu lama (termask barang tahan lama). Barang ini merupakan tulang punggung dari sebuah pabrik atau perusahaan. Misalnya: mesin penggiling gabah pada perusahaan penggilingan gabah, mesin tenun dalam perusahaan tekstil, dan sebagainya. o Peralatan ekstra Yaitu alat-alat yang dipakai untuk membantu instalasi, seperti alat angkut dalam pabrik (truk pengangkut barang/ fooklift truck), grobak, dan sebagainya.

Merk (brand) Brand adalah suatu nama, istilah simbol, atau disain (rancangan), atau kombinasinya yang dimaksudkan untuk memberii tanda pengenal barang atau jasa dari seorang penjual atau sekelompok penjual dan untuk membedakan dari barang-barang yang dihasilkan oleh pesaing. Saluran distribusi Adalah suatu saluran yang digunakan oleh peodusen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen untuk sampai kekonsumen atau pemakai industri.

Adapun lembaga-lembaga yang ikutmengambil bagian dalam penyaluran barangini adalah: produsen, perantara, dan konsumen akhir atau pemakai industri. Penentuan harga Harga adalah sejumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya. Adanya produk dengan mutu baik, disertai dengan adanya promosi agar dikenal konsumen, lalu dijual dengan harga yang kompetitif dan dapat dikirim ke konsumen dalam waktu yang tepat, merupakan kegiatan integral dari upaya keberhasilan menjual suatu produk. Untuk itu diperlukan kekuatan berupa skill, teknologi dan modal yang memadai.5 Salah satu prinsip bagi manajemen dalam penentuan harga ini adalah menitik ratkan pada kemauan pembeli untuk harga yng tela ditentukan dengan jumlah yang cukup untuk menutup ongkos-ongkos dan menghasilkan laba. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat harga, antara lain: 1. Kondisi perekonomian

Keadaan perekonomian dalam suatu negara sangat mempengaruhi tingkat harga yang berlaku. 2. Penawaran dan permintaan

Permintaan aadalah sejumlah barang yang dibeli oleh pembeli pada tingkat harga tertentu. Pada umumnya, tingkat haraga yang lebih rendah akan mengakibatkan jimlah yang diminta akan lebih besar. Penawaran merupakan kebalikan dari permintaan, yaitu suatu jumlah yang ditawarkan oleh penjual pada suatu tingkat harga tertentu. Pada umumnya, harga yang lebih tinggi mendorong jumlah yang ditawarkan lebih besar. 3. Elastisitas permintaan

Faktor lain yang mempengaruhi penentuan harga adalah sifat permintaan pasar. Sebenarnya sifat permintaan pasar ini tidak hanya mempengaruhi penentuan harganya tetapi juga mempengaruhi volume yang dapat dijual. Untuk beberapa jenis barang, harga dan volume penjualan ini berbanding terbalik; artinya jika terjadi kenaikan harga maka penjualan akan menurun dan sebaliknya.
5

Suyadi Prawirosentoso, log.cit, hlm. 221

4.

Persaingan

Harga jual beberapa macam barang sering dipengaruhi oleh keadaan persaingan yang ada. Barang-barang dari hasil pertanian misalnya, dijual dalam keadaan persaingan murni (pure competition). Pada persaingan sperti ini penjual yang berjumlah banyak aktif menghadapi pembeli yang banyak pula. Banyaknya penjual dan pembeli ini akan mempersulit penjual perseorangan untuk menjul dengan harga lebih tinggi kepada pembeli yang lain.sealain persaingan murni, dapat pula terjadi keadaan persaingan lainya, seperti; persaingan tidak sempurna, oligopoli dan monopoli. 5. Biaya

Merupakan dasar dalam penentuan harga, sebab suatu tingkat harga yang tidak dapat menutup biaya akan mengakibatkan kerugian, dan sebaliknya. 6. Tujuan perusahaan

Penetapan harga sering kali dikaitan dengan tujuan-tujuan yang akan dicapai. Setiap perusahaan tidak selalu mempunyai tujuan yang sama dengan perusahaan yang lain. Tujuan-tujuan yang hendak dicapai tersebut antara lain: laba makimum, volume penjualan tertentu, penguasaan pasar, dan kembalinya modal yang tertanam dalam jangka waktu tertentu. 7. Pengawasan pemerintah.

Pengawasan pemerintah juga merupaka faktor penting dalam penentuan harga. Pengawasan pemerintah tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk: penentuan harga maksimumm dan minimum, diskriminasi harga, serta praktek-praktek lain yang mendorong atau mencegah usaha-usaha kearah monopoli.

Promosi dan periklanan Promosi merupakan salah satu variabel marketing mix yang digunakan oleh perusahaan untuk mengadakan komunkasi dengan pasarnya. Promosi jug dipandang sebagai arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalm pemasaran.

10

Periklanan adalah komunikasi non-individu, dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non-laba, serta individu-individu. Periklanan ini merupakan salah satu kegiatan promosi yang banyak dilakukan oleh perusahaan maupun perseorangan. Kegiatan strategi dan manajemen iklan dimaksud agar iklan yang dipasang dapat mendorong penjualan produk ke tingkat yang lebih tinggi.6 Banyak istilah digunakan untuk istilah marketing mix, antara lain: marketing policy instruments, parameter of marketiung actions, sales tools, factors of marketing. Disamping itu juga banyak perbedaan pendapat tentang jenis dan jumlah variabel dalam marketing mix tersebut, walaupun secara keseluruhan tidak terdapat perbedaan yang diametral. Diantara beberapa pendapat tersebut antara lain: a. Membedakan marketing mix dalam dua komponen variabel utama yaitu: Apa akan diserahkan pada konsumen dalam hal ini meliputi kualitas produk, pembungkusan, merek, harga dan pelayanan. Alat-alat dan metode yang meliputi saluran distribusi, persoanal selling, advertensi, sales promotion, dan publikasi. b. c. Membedakan dalam tiga komponen utama yaitu: Good and service mix Distribution mix Communication Membedakan dalam empat komponen utama yang lazim disebut dengan 4P yakni:7 Produk (proiduct) Saluran distribusi (place) Promosi (Promotion) Harga (Price)

6 7

Suyadi Prawirosentoso, op.cit, hlm. 222-223 Suyadi Prawirosentoso, op.cit, hlm. 219

11

3) Efektifitas Marketing Mix Dalam Masa Keidupan Produk Masyarakat tidak begitu saja mengetahui dan mengenal setiap produk yang dicoba ditawarkan oleh produsen, baru lambat laun kemudian sesuai dengan berjalanya itu ditwaktu produk tersebut dikenal masyarakat. Pada permulaan produk itu ditawarkan, baru sedikit konsumen potensial yang mengenalinya, dan karenanya penjualan yang terjadi pada masa awal pengenalan ini juga masih rendah dan jika tahapan ini dapat dilalui barulah penjualan dapat meningkat sampai dalam batas tertentu untuk kemudian mengalami ke-mandega-an dan kemudian mengalami penurunan.8 Proses yang digambarkan seperti tersebut diatas, sejak dari pengenalan produk, perkembangan volume penjualan yang pesat, ke-mandeg-an dan kemudian penurunan sering disebut sebagai masa kehidupan produk (product life cycle). Yang perlu mendapat pemahaman lebihh jauh dari konsep product life cycle ini adalah pada setiap masa-masa tersebut memerlukan perhatian yang khusus dari strategi marketing mix yang digunakan. Juga perlu dipahami, bahwa tidak setiap produk akan mengalami keseluruhan proses tersebut. Pada umumnya masa kehidupan produk dibedakan dalam lima tahapan yakni masa pengenalan, pertumbuhan, kedewasaan, kejenuhan dan penurunan. Dalam kaitanya dengan usaha optimasi marketing mix, maka pada setiap masa kehidupan produk tersebut memiliki kombinasi urutan prioritas marketing mix yang perlu dilakukan. Pada tahap perkenalan, urutan proiritas dari marketing mix adalah produk dalam lini kualitas produk, kemudian advertensi, harga dan kemudian baru pelayanan. Pada masa kedewasaan, pengguanaan harga dalam mempengaruhi produk dan pelayanan. Pada masa kejenuahan, packaging dapat digunakan sebagai alat utama, baru kemudian advertensi, kuallitas produk dan pelayanan, baru kemudian harga. Pada masa penurunan, kombinasi urutanya adalah advertensi, pelayanan, kualitas produk, packaging, dan harga.
8

12

Penentuan kombinasi dan urutan marketing mix diatas didasarkan pada kemungkinan pengaruhnya terhadap penjulan yang dalam hal ini diukur dengan elastisitas masing-masing marketing mix terhadap penjulan.

4) Model Linear Efek Marketing Mix Model ini mencoba mengurai pengaruh dari kombinasi marketing mix yng dijalankan oleh perusahaan terhadap penjualan yang diakibatkan olehnya dan pengaruh yang terjadi diasumsikan menunjuk pada hubungan linear.9 Asumsi-asumsi lain yang digunakan dalam metode ini adalah: Marketing mix mempunyai konstanta pengaruh terhadap penjualan, artinya tanpa ada usaha apapun akan tetapi terjadi penjualan. Masing-masing marketing mix tersebut berpengaruh secara independen, dengan tidak diperhitungkan adanya multikoloniaritas atokolerasi. Biaya perunit masing-masing dari marketing mix adalah tetap. Dengan mendasarkan diri pada asumsi-asumsi tersebutdiatas model umum persamaannya adalah: Q=k-pP+aA+dD+rR Keterangan:
Q = Penjualan k = Konstanta p,a,d,r = Koefisien masing-masing marketing mix. = Mareketing mix yang dalam hal ini misalnya price, advertising, service, dan kualitas produk

P,A,D,R

Jika asumsi tersebut dipenuhi maka penyelesain mencari kombinasi marketing mix yang optimum dapat diselesaikan dengan model linear programing. DAFTAR PUSTAKA Asrory Sofyan 2004. Manajemen Pemasaran. Jakarta. Rajawali Press. Husnan, suad dan Suwarsono. 1997. Studi Kelayakan Proyek. UPP STIM YKPN Kertajaya. 2004. Marketing In Vennus. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama Yuni Nugraha. Pemasaran. Google. Com. Klotter Philip. 2005. Marketing Management. Edisi 12.Prentice hall inc
9

Yogyakarta :

13

14

You might also like