You are on page 1of 7

Bukti pelanggaran sila ketiga Pancasila 1.

Gerakan Aceh Merdeka

GAM pertama kali di deklarasi pada 4 Desember 1976. Gerakan ini mengusung nasionalisme Aceh secara jelas. Nasionalisme yang dibangun sebagai pembeda dengan nasionalisme Indonesia yang sebelumnya telah ada

2. Organisasi Papua Merdeka (OPM)

Organisasi Papua Merdeka (OPM) adalah sebuah gerakan nasionalis yang didirikan tahun 1965 yang bertujuan untuk mewujudkan kemerdekaan Papua bagian barat dari pemerintahan Indonesia. Sebelum era reformasi, provinsi yang sekarang terdiri atas Papua dan Papua Barat ini dipanggil dengan nama Irian Jaya.

OPM merasa bahwa mereka tidak memiliki hubungan sejarah dengan bagian Indonesia yang lain maupun negara-negara Asia lainnya. Penyatuan wilayah ini ke dalam NKRI sejak tahun 1969 merupakan buah perjanjian antara Belanda dengan Indonesia dimana pihak Belanda menyerahkan wilayah tersebut yang selama ini dikuasainya kepada bekas jajahannya yang merdeka, Indonesia. Perjanjian tersebut oleh OPM dianggap sebagai penyerahan dari tangan satu penjajah kepada yang lain.

3. Lepasnya Timor Timur dari NKRI

Republik Demokratik Timor Leste (juga disebut Timor Lorosa'e), yang sebelum merdeka bernama Timor Timur, adalah sebuah negara kecil di sebelah utara Australia dan bagian timur pulau Timor. Selain itu wilayah negara ini juga meliputi pulau Kambing atau Atauro, Jaco, dan enklave Oecussi-Ambeno di Timor Barat.

Sebagai sebuah negara sempalan Indonesia, Timor Leste secara resmi merdeka pada tanggal 20 Mei 2002. Sebelumnya bernama Provinsi Timor Timur, ketika menjadi anggota PBB, mereka memutuskan untuk memakai nama Portugis "Timor Leste" sebagai nama resmi negara mereka.

Penjelasan pancasila sila ke 3 Bentuk nyata pengamalan sila

ketiga

Pancasila yang dapat kita lakukan untuk memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia adalah dengan menjunjung tinggi bahasa persatuan bangsa Indonesia . Mengamalkan sila

ketiga dari Pancasila dengan berbahasa Indonesia secara baik dan benar, maksudnya adalah kita selalu konsisten untuk menggunakan bahasa Indonesiasesuai dengan situasi pemakaian dan sesuai dengan kaidah kebahasaan dalam bahasa Indonesia .Bangsa Indonesia sudah bersatu padu sejak tanggal 28 Oktober 1928 silam. Dengan SumpahPemuda yang terjadi pada tanggal 28 Oktober 1928 tersebut, terbentuklah bangsa Indonesia yanglebih kuat daripada sebelumnya yang masih tercerai-berai. Salah satu unsur penyatu bangsa kitaadalah penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan bangsa kita. Dari Sabang sampaiMarauke seluruh warga negara Indonesia dapat berkomunikasi antarbudaya, antarsuku, danantaragama satu sama lain dengan menggunakan bahasa Indonesia . Hal ini membuktikan bahwadengan menggunakan bahasa Indonesa, kita dapat memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsakita. Dengan kata lain, menggunakan bahasa Indonesia adalah bentuk nyata pengamalan kitaterhadap sila

ketiga

Pancasila .Jadi, walaupun berbahasa Indonesia terkesan tidak modern, tetapi sebenarnya dengan berbahasa Indonesia , kita sudah mengamalkan sila

ketiga

Pancasila . Bentuk pengamalan ini berarti, dengan berbahasa Indonesia , kita sudah berusaha memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa kita dan sekaligus kita sudah ikut membangun bangsa ini ke arah kemajuan. Berdasarkan paparan di atas, menurut saya alangkah baiknya kita peringati hari lahirnya nama Pancasila padatanggal 1 Juni 2007 ini dengan semangat kita untuk tetap konsisten menggunakan bahasaIndonesia secara baik dan benar sebagai bentuk nyata pengamalan sila

ketiga

Pancasila .Bagaimana menurut Anda? ANALISIS

Pancasila sebagai alat pemersatu bangsa Indonesia, maka harus kita jaga bersama. Halini dengan mengamalkan sila sila

pancasila , terutama sila

ketiga yang memiliki maknauntuk persatuan Indonesia. Kita harus bersatu untuk kesatuan bangsa Indonesia yangmerupakan Negara yang memliki banyak suku bangsa, ras, agama. Sila

ketiga sangatlahtercermin dari adanya sikap kita untuk saling menghargai dan menhormati sesama warga Negara.Disebutkan bahwa sila

ketiga yang merupakan sila penting untuk mengamalkan persatuan dapat diartikan sebagai upaya untuk membuat satu, yang akhirnya menuju pada persatuan dan kesatuan. Karena itu hakikat sila ini ialah sifat-sifat dan keadaan yangsesuai dengan hakikat satu. Hakikat satu ialah mandiri yang terpisahkan dan terbedakandari yang lain (dalam buku Pemikiran Tentang Filsafat Pancasila

Zaman

yang

terus

berkembang

memasuki

era

globalisasi,

tidak menutup

kemungkinan adanya budaya luar yang masuk ke dalam negara ini dan melebur dalam kebudayaan bangsa. Hal itu juga merupakan ancaman tersendiri bagi suatu negara untuk menghadapi suatu konflik perpecahan di dalam Negara. sekarang banyak budaya Indonesia yang sudah mulai terlupakan di kalangan muda. Tanpa disadari mereka lebih banyak menggunakan budaya asing dalam kehidupannya, dan gaya hidupnya. Oleh karena itu, sebaiknya bangsa Indonesia tetap menjaga persatuan yang ada dalam negara ini. Walaupun banyak perbedaan tetapi tetaplah satu kesatuan dalam Negara Indonesia. Perlu untuk memulihkan kesadaran dari makna sila ketiga persatuan Indonesia dalam pribadi masyarakat Indonesia agar masyarakat Indonesia menyadari betapa pentingnya persatuan dalam suatu kehidupan berbangsa dan bernegara demi tetap menjaga persatuan .

Sila ke -3 ini mempunyai maksud mengutamakan persatuan atau kerukunan bagi seluruh rakyat Indonesia yang mempunyai perbedaan agama, suku, bahasa, dan budaya Sehingga dapat disatukan memlalui sila ini berbeda-beda tetapi tetep satu atau disebut dengan Bhineka Tunggal Ika. Persatuan Indonesia mengutamakan kepentingan dan keselamatan negara ketimbang kepentingan golongan pribadi atau kelompok seperti partai. Hal yang dimaksudkan adalah sangat mencintai tanah air Indonesia dan bangga mengharumkan nama Indonesia.

Sila ini menanamkan sifat persatuan untuk menciptakan kerukunan kepada rakyat Indonesia

Sila yang mempunyai lambang pohon beringin ini bermaksud memelihara ketertiban yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Persatuan Indonesia adalah satu untuk Indonesia walaupun keadaan dimasyrakat sangat penuh perbedaan tetapi harus menjadi satu darah Indonesia dan rela mengorbankan kepentingan golongan demi negara Indonesia. Walaupun sangat kental dengan berbagai budaya yang berbeda tetap harus rukun menjaga kedamaian Bhineka Tunggal Ika. Dalam nilai Persatuan Indonesia terkandung nilai bahwa negara adalah sebagai penjelmaan sifat kodrat manusia monodualis yaitu sebagai makhluk individu dan makhluk social. Negara merupakan suatu persekutuan hidup bersama diantara elemen-elemen yang membentuk negara yang berupa suku, ras, kelompok, golongan, maupun kelompok agama. Oleh karena itu perbedaan adalah merupakan bawaan kodrat manusia dan juga merupakan ciri khas elemen-elemen yang membentuk Negara. Konsekuensinya negara adalah beraneka ragam tetapi satu, mengikatkan diri dalam suatu persatuan yang dilukiskan dalam suatu seloka Bhineka Tunggal Ika. Perbedaan bukannya untuk diruncingkan menjadi konnflik dan permusuhan melainkan diarahkan pada suatu sintesa yang saling menguntungkan yaitu persatuan dalam kehidupan bersama untuk mewujudkan tujuan bersama. Negara mengatasi segala paham golongan, etnis, suku, ras, individu, maupun golongan agama. Mengatasi dalam arti memberikan wahana atas tercapainya harkat dan martabat seluruh warganya. Negara memberikan kebebasan atas individu, golongan, suku, ras, maupun golongan agama untuk merealisasikan seluruh potensinya dalam kehidupan bersama yang bersifat integral. Oleh karena itu tujuan negara dirumuskan untuk melindungi segenap warganya dan seluruh tumpah darahnya, memajukan kesejahteraan umum (kesejahteraan seluruh warganya) mencerdaskan kehidupan warganya, serta kaitannya dengan pergaulan dengan bangsa-bangsa lain di dunia untuk mewujudkan suatu ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan social. Nilai persatuan Indonesia didasari dan dijiwai oleh sila Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Hal itu terkandung nilai bahwa bahwa nasionalisme Indonesia adalah nasionalisme religious yaitu nasionalisme yang bermoral Ketuhanan Ynag Maha Esa. Nasionalisme yang humanitik yang menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sebagai makhluk Tuhan. Oleh karena itu nilai-nilai nasionalisme ini harus tercermin dalam segala aspek penyelenggaraan Negara.

Penerapan sila ke 3 di berbagai bidang. Bidang Pendidikan Pendidikan adalah salah satu piranti untuk membentuk kepribadian. Penanaman kepribadian yang baik harus dilakukan sejak dini. Terutama penanaman rasa cinta tanah air dan rasa persatuan dan kesatuan sebagai bangsa Indonesia. Kepribadian yang baik para penerus bangsa akan menentukan nasib dan kemajuan Indonesia di masa mendatang. Nilainilai pancasila harus ditanamkan kuat pada generasi-generasi penerus bangsa. Tujuan pendidikan nasional adalah menciptakan manusia yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab

Ilmu pengetahuan dan teknologi

Iptek harus memenuhi etika ilmiah, yang paling berbahaya adalah yang menyangkut hidup mati, orang banyak, masa depan, hak-hak manusia dan lingkungan hidup. Di samping itu Ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia harus sesuai dengan nilai-nilai Pancasila karena Iptek pada dasarnya adalah untuk kesejahteraan umat manusia. Nilai-nilai Pancasila sila ketiga bilamana dirinci dalam etika yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, adalah sebagai berikut:

1. Sumber ilmiah sebagai sumber nasional bagi warga Negara seluruhanya. Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi harus mendahulukan kepentingan bangsa dan Negara. 2. Alokasi pemerataan sumber dan hasilnya

3. Pentingnya individualitas dan kemanusiaan dalam catur darma ilmu pengetahuan, yaitu penelitian, pengajaran, penerapan, dsan pengamalannya. Persaingan IPTEK tidak untuk saling menjatuhkan satu sama lain. Namun penemuan penemuan baru yang membantu kegiatan manusia dan mempermudah pekerjaan manusia adalah untuk satu tujuan yakni guna kemajuan Negara Indonesia.

BAB IPENDAHULUAN

1. Latar Belakang Nilai yang terkandung dalam sila Persatuan Indonesia tidak dapat dipisahkan dengankeempat sila lainnya karena seluruh sila merupakan suatu kesatuan yang bersifat sistematis.Sila Persatuan Indonesia didasari dan dijiwai oleh sila Kesatuan Yang Maha Esa danKemanusian Yang Adil dan Beradab serta mendasari dan dijiwai sila Kerakyatan yangDipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan dan KeadilanSosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.Persatuan dalam sila ketiga ini meliputi makna persatuan dan kesatuan dalam artiidiologis, ekonomi, politik, sosial budaya dan keamanan. Nilai persatuan ini dikembangakandari pengalaman sejarah bangsa Indonesia yang senasib. Nilai persatuan itu didorong untukmencapai kehidupan kebangsaan yang bebas dalam wadah negara yang merdeka danberdaulat. Perwujudan Persatuan Indonesia adalah manifestasi paham kebangsaan yangmemberi tempat bagi keberagaman budaya atau etnis yang bukannya ditunjukkan untukperpecahan namun semakin eratnya persatuan, solidaritas tinggi, serta rasa bangga dankecintaan kepada bangsa dan kebudayaan. 2.Rumusan Masalah Untuk membahas tentang Persatuan Indonesia dengan mengangkat temaKemajemukan Budaya di Indonesia terdapat rumusan masalah sebagai berikut : 1.Bagaimana hubungan antara sila ketiga Pancasila dengan keanekaragaman budayaIndonesia ? 2.Bagaimana pengaruh budaya negara luar terhadap budaya Indonesia ? 3.Apakah muncul konflik dengan adanya keanekaragaman budaya Indonesia? 4.Solusi apa yang diberikan Pancasila terhadap konflik keanekaragaman budaya ?5. Bagaimana keadaan budaya Indonesia saat ini ?

You might also like