You are on page 1of 14

S TA I N B ATUS A NG K A R

PSIKOLOGI SOSIAL Tentang Bahasa Non-Verbal

Oleh: Desma Yunita Gita Atika Lusia Prima Putri Hayatul Murni Nico Triadi :10 103 041 :10 103 059 :10 103 068 :10 103 060 :10 103 078

Muhammad Ridho :137 048

Dosen: Drs. Masril, M.Pd, kons

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN TARBIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) BATUSANGKAR 2011

BAHASA NON-VERBAL A. Pendahuluan Komunikasi non verbal sangat penting artinya dalam keberhasilan komunikasi antar pribadi, karena dalam berlangsungnya komunikasi banyak sekali pesan-pesan non verbal yang dimunculkan baik oleh komunikator maupun komunikan. Masing-masing harus mampu menangkap pesan-pesan non verbal yang dimunculkan melaui reaksi-reaksi tingkah laku. Misalnya seorang komunikator sewaktu menyampaikan pesan komunikannya, ia berdiri dan tangannya bertolah pinggang. Jadi sikap yang ditampilkan komunikator itu aka merusak proses komunikasi, barangkali komunikan aakan mersasa tidak dihargai, dianggap remeh, dan sebagainya. Sehingga proses komunikasi tidak berjalan dengan baik dan lancar.1 Dalam makalah ini dibahas mengenai pengertian bahasa non verbal, emosi dasar manusia, bentuk-bentuk bahsan non verbal, peranan bahasa non verbal dalam memahamai sikap dan prasangka, manfaat mempelajari bahasa non verbal. B. Pembahasan 1. Komunikasi Non Verbal Komunikasi non verbal adalah penyampaian pesan tanpa kata-kata dan komunikasi non verbal memberikan arti pada komunikasi verbal. Ada beberapa ahli yang mendefenisikan bahasa non verbal diantaranya: pertama, menurut Umar Suwito komunikasi non verbal adalah pesanpesan yang dinyatakan lewat sarana yang bukan linguistik. Defenisi ini tidak hanya memasukkan dalam kategori komunikasi non verbal baasabahasa isyarat, tetapi juga kata-kata tertulis, namun memasukkna didalamnya pesan-pesan yang disampaikan lewat sarana vokal yang tidak terlibatkan bahasa, desak nafas, ketawa dan berbagai suara lainnya.

Syofyan Suri, Ikomunikasi Antar Pribadi, Padang:Universitas Padang, 2000, hal.24

Kedua, menurut Boove dan Thill komunikasi non verbal adalah kumpulan isyarat, gerak tubuh, intonasi suara, sikap dan sebagainya, yang memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi tanpa kata-kata. Dan ketiga, menurut ahli antropologi mengungkapkan bahwa sebelum katakata ditemuka, komunikasi terjadi melalui gerakan badan atau bahasa tubuh (body language). Contohnya membelalakkan mata, atau mengepalkan tangan sebagai isyarat untuk menyatakan kemarahan atau mengangguk untuk menyatakan persetujuan. Komunikasi non verbal sangat penting artinya dalam keberhasilan komunikasi antar pribadi, karena dalam berlangsungnya komunikasi banyak sekali pesan-pesan non verbal yang dimunculkan baik oleh komunikator reaksi maupun laku. komunikan. Misalnya Masing-masing seorang harus mampu sewaktu menangkap pesan-pesan non verbal yang dimunculkan melaui reaksitingkah komunikator menyampaikan pesan komunikannya, ia berdiri dan tangannya bertolah pinggang. Jadi sikap yang ditampilkan komunikator itu aka merusak proses komunikasi, barangkali komunikan aakan mersasa tidak dihargai, dianggap remeh, dan sebagainya. Sehingga proses komunikasi tidak berjalan dengan baik dan lancar.2 Menurut hickson fungsi pesan non verbal, sebagaimana dikutip dalam Abizar (1988) yaitu:3
a. Fungsi repetisi Yaitu pesan non verbal yang memperkuat pesan verbal. Melalui gerakan tangan misalnya dapat memperkuat apa yang dikatakan. b. Fungsi kontradiksi

Yaitu pesan non verbal yang mengaktifkan pesan verbal. Misalnya sewaktu kita mengatakan senang pada seseorang, tetapi wajah kita tampak masan dan muram.
2

Ibid.hlm 1

Menurut Abizar (1988) dalam buku Syofyan Suri, Komunikasi Antar Pribadi, Padang:Universitas Padang, 2000,hlm 25

c. Fungsi substitusi Yaitu menggantikan lambang-lambang verbal. Misalnya tanpa menggunakan kata sepatah katapun kita menolak permintaan orang lain dengan cara menggelengkan kepala. d. Fungsi aksentuasi Yaitu menegaskan atau menggaris bawahi pesa verbal. Gerakangerakan tuuh sering kali digunakan untuk memberi tekanan pada pesan verbal. Misalnya kita mengungkapkan betapa jengkelnya seseorang lalu kita membanting pintu dengan kuat. e. Fungsi komplementer Yaitu melengkapi pesan verbal. Misalnya wajah yang beseri-seri mengungkapkan rasa kebahagiaan dan kesenangan terhadap seseorang. f. Fungsi regulasi Yaitu melalui pandangan, posisi tubuh, intonasi suara, sentuhansentuhan dapat mengontrol komunikasi verbal. Yang termasuk komunikasi non verbal :4 1) Ekspresi wajah Wajah merupakan sumber yang kaya dengan komunikasi, karena ekspresi wajah cerminan suasana emosi seseorang. 2) Kontak mata Kontak mata merupakan sinyal alamiah untuk berkomunikasi. Dengan mengadakan kontak mata selama berinterakasi atau tanya jawab berarti orang tersebut terlibat dan menghargai lawan
4

http://id.shvoong.com/social-sciences/communication-media-

studies/2149788-peranan-mendengarkan-dalam-komunikasi/#ixzzldw6iDUs, diakses 21 Oktober 2011

bicaranya dengan kemauan untuk memperhatikan bukan sekedar mendengarkan. 3) Sentuhan Sentuhan adalah bentuk komunikasi personal mengingat sentuhan lebih bersifat spontan dari pada komunikasi verbal. Beberapa pesan seperti perhatian yang sungguh-sungguh, dukungan emosional, kasih sayang atau simpati dapat dilakukan melalui sentuhan. 4) Postur tubuh dan gaya berjalan. Cara seseorang berjalan, duduk, berdiri dan bergerak memperlihatkan ekspresi dirinya. Postur tubuh dan gaya berjalan merefleksikan emosi, konsep diri, dan tingkat kesehatannya. 5) Sound (Suara) Rintihan, menarik nafas panjang, tangisan juga salah satu ungkapan perasaan dan pikiran seseorang yang dapat dijadikan komunikasi. Bila dikombinasikan dengan semua bentuk komunikasi non verbal lainnya sampai desis atau suara dapat menjadi pesan yang sangat jelas. 6) Gerak isyarat Gerakan isyarat adalah yang dapat mempertegas pembicaraan . Menggunakan isyarat sebagai bagian total dari komunikasi seperti mengetuk-ngetukan kaki atau mengerakkan tangan selama berbicara menunjukkan seseorang dalam keadaan stress bingung atau sebagai upaya untuk menghilangkan stress. 2. Emosi Dasar Manusia Berdasarkan pada teori evolusinya Charles Darwin (Izard, 1980) menyatakan bahwa ekspresi wajah secara universal menyampaikan keadaan emosi yang serupa. Dapat diartikan bahwa perasaan-perasaan atau emosi manusia ditemukan padasemua bangsa di dunia. Ekspresi emosi itu ditunjukkan oleh wajah maupun gerakan tubuh. Apa yang diekspresikan oleh seseorang merupakan cerminan dari emosi dasar manusia. Ahli psikologi yang
5

Melalui

kontak

mata

juga

memberikan

kesempatan pada orang lain untuk mengobservasi yang lainnya

berpandangan bahwa manusia mempunyai emosi yang bersifat unipersal adalah Paul Ekman. Menurut Ekman (Prawitasari, 1993), emosi dasar yang dimiliki manusia bersifat universal dan terdiri atas emosi-emosi yaitu: a) marah; b) muak atau jijik; c) takut; d) gembira; e) sedih, dan; e) terkejut atau heran. Tentang emosi jijik dan ekspresi jijik, Ekman pernah meneliti ekspresi wajah orang-orang suku bangsa Dani di Papua pada awal tahun 1970. Ketika orang-orang Dani tersebut diminta untuk mengekspresikan wajah saat melihat babi yang telah membusuk, mereka membuat gerakan bibir tertentu. Foto ekspresi orang-orang Dani ini diperlihatkan Ekman pada orang-orang Amerika. Ternyata orang-orang Amerika dapat mengenali ekspresi jijik yang dilihatkan orang Dani. Pada akhir tahun 1980, ekman juga juga mengadakan penelitian di Sumatra Barat. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa orang Sumatra Barat dapat mengenali ekspresi jijik. Disimpulkan oleh Ekman bahwa ekspresi jijik, yang merupakan perwujudan emosi jijik, bersifat universal. Disamping emosi dasar versi Ekman, Prawitasari(1993)mengungkapkan bahwa emosi dasar manusia. Dalam berbagai penelitiannya yang dilakukan di Indonesia, Prawitasari menemukan bahwa emosi malu selalu muncul dalam kehidupan orang Indonesia. Orang mengekspresikan rasa malu antara lain dengan menghindarkan diri dari kontak mata secara langsung dengan orang lain atau dengan menutup mulutnya. Jika orang menjadi malu, mereka tidak mau menjadi pusat tatapan langsung.5 Dalam hidup ini setiap manusia memiliki emosi dasar yang menjadi watak manusia yang ada dalam dirinya. Apa sesungguhnya makna kata emosi tersebut? Ada beberapa ahli berpendapat tentang emosi yaitu: a. Menurut para ahli psikologi, emosi didefinisikan sebagai setiap kegiatan atau pergolakan pikiran, perasaan, nafsu, setiap keadaan mental yang meluap-luap.
5

Fuad Nashori, psikologi Sosial Islam, Bandung:Refika Aditama,2008, hlm. 6.

b. Menurut Daniel Goleman dalam bukunya Emotional Intelegence mengatakan bahwa emosi merujuk pada suatu perasaan dan serangkaian pikiran-pikiran khasnya, suatu keadaan biologis dan psikologis, dan serangkaian kecendrungan untuk bertindak. c. Menurut William James, emosi adalah kecendrungan untuk memiliki perasaan yang khas bila berhadapan dengan objek tertentu dalam lingkungannya. d. Menurut Crow & Crow (1962) mengartikan emosi sebagai suatu keadaan yang bergejolak pada diri individu yang berfungsi sebagai inner adjustment (penyesuaian dari dalam) terhadap lingkungan untuk mencapai kesejahteraan dan keselamatan individu.6 Dari definisi tersebut, jelas bahwa emosi tidak terlalu jelek. Emosi memberikan bumbu kepada kehidupan; tanpa emosi, hidup ini kering dan gersang. Emosi-emosi ini dapat merupakan kecendrungan yang membuat kita frustasi, tetapi juga bisa menjadi modal untuk meraih kebahagian dan keberhasilan hidup, seperti disinggung dalam definisi Crow & Crow. Semua itu bergantung pada emosi mana yang kita pilih dalam reaksi kita terhadap orang lain, kejadian-kejadian, dan situasi di sekitar kita. Para peneliti masih terus memperdebatkan tentang mana yang termasuk emosi-emosi dasar yang menjadi watak manusia. Meskipun belum semuanya sepakat, namun para ahli telah mengelompokkan yang termasuk emosi dasar manusia diantaranya adalah:a) rasa amarah;b) Rasa kesedihan;c) Rasa dendam;d) Rasa takut;e) Rasa kenikmatan;f) Rasa malu;g) Rasa cinta. 3. Bentuk-bentuk Bahasa Non-verbal Bentuk-bentuk bahasa non-verbal terdiri dari tujuh macam yaitu:7

Alex Sobur, Psikologi Umum, Bandung:Pustaka Setia, 2003, hlm. 399-

400

a. Komunikasi visual Komukasi visual merupakan salah satu bentuk komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan berupa gambar-gambar, grafikgrafik, lambang-lambang, atau simbol-simbol. Dengan menggunakan gambar-gambar yang relevan, dan penggunaan warna yang tepat serta bentuk yang unik akan membantu mendapat perhatian pendengar. Dibanding dengan hanya mengucapkan kata-kata saja, pengguaan komunikasi visual ini akan lebih cepat dalam pemprosesan informasi kepada para pendengar. b. Komunikasi sentuhan Komunikasi sentuhan merupakan salah satu bentuk komunikasi yang menyampaikan suatu maksud atau tujuan tertentu dari orang yang menyentuhnya. komunikasi Ilmu yang mempelajari dengan tentang Haptik. sentuhan Sebagai dalam contoh: non-verbal disebut

bersalaman, mengelus-ngelus, pukulan, dan lain-lain. c. Komunikasi gerakan tubuh Kinesik atau gerakan tubuh merupakan bentuk komunikasi non-verbal, seperti, melakukan kontak mata, ekspresi wajah, isyarat dan sikap tubuh. Gerakan tubuh ini digunakan untuk menggantikan suatu kata yang diucapkan. Dengan gerakan tubuh, seseorang dapat mengetahui informasi yang disampaikan tanpa harus mengucapkan suatu kata. Seperti menggunakan kepala bearti setuju. d. Komunikasi lingkungan Lingkungan dapat memiliki pesan tertentu bagi orang yang melihat atau merasakannya. Contoh: jarak, ruang, temperatur dan warna. Ketika seseorang menyebutkan bahwa jaraknya sangat jauh, ruangan ini sangat
7

http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_nonverbal, diakses, 22

november 2011

kotor, lingkungannya panas, dan lain-lain. Berarti seseorang tersebut menyatakan demikian karena atas dasar penglihatan dan perasaan kepada lingkungan tersebut. e. Komunikasi penciuman Komunikasi penciuman merupakan salah satu bentuk komunikasi dimana penyampaian suatu pesan atau informasi melalui aroma yang dapat dihirup oleh indra penciuman. Misalnya aroma farfum bulgari, seseorang akan memahami bahwa farfum tersebut termasuk farfum bulgari apabila ia hanya menciumnya sekali. f. Komunikasi penampilan Seseorang yang memakai pakaian yang rapi atau dapat dikatakan penampilan yang menarik, sehingga menampilkan kepribadianya. Hal ini merupakan bentuk komunikasi yang menyampaikan pesan pada orang yang melihatnya. Tetapi orang akan melihat dan menerima pesan berupa tanggapan yang negatif apabila penampilannya buruk (pakaian tidak rapi, kotor dan lain-lain). g. Komunikasi citrasa Komunikasi citrasa merupakan salah satu bentuk komunikasi, dimana penyampaiannya melalui citrasa dari suatu makanan atau minuman. Seseorang tidak akan mengatakan bahwa suatu makanan atau minuman memiliki rasa enak, manis, lezat dan lain-lain. Sehingga dapat dikatakan bahwa citrasa dari makanan atau minuman menyampaikan suatu maksud atau makna.

4. Peran Bahasa Non Verbal Dalam Memahami Sikap Dan Prasangka Bahasa adalah bagian integral dari setiap hubungan, tapi peran bahasa melampaui kata-kata. Sebagian besar komunikasi interpersonal yang merupakan bagian dari bahasa adalah hubungan yang ditularkan
9

melalui bahasa tubuh kita, tanpa kata-kata menjadi kata, kita dapat mengungkapkan banyak pikiran dan perasaan. Bahasa tubuh adalah salah satu bentuk yang relatif universal komunikasi non verbal dan cara yang paling karakteristik dimana kita secara tidak sadar mengungkapkan emosi kita. Mampu mengenterpretasikan pentingnya bahasa tubuh yaitu aset berharga untuk memilikinya karena memberikan kemampuan untuk berhubungan lebih mudah dengan orang lain. Perilaku komunikasi ini melibatkan pesan verbal, isyarat tubuh, atau kombinasi dari keduanya, biasanya terjadi dalam "paket". Biasanya, perilaku verbal dan nonverbal saling memperkuat dan mendukung. Semua bagian dari sistem pesan biasanya bekerja bersama-sama untuk mengkomunikasikan makna tertentu. Kita tidak mengutarakan rasa takut dengan kata-kata sementara seluruh tubuh kita bersikap santai. Kita tidak mengungkapkan rasa marah sambil tersenyum. Seluruh tubuhbaik secara verbal maupun nonverbalbekerja bersama-sama untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan kita. Dalam segala bentuk komunikasi, antarpribadi, kelompok kecil, pidato di muka umum, atau media masa, kita kurang memperhatikan sifat paket dari komunikasi. Ia berlalu begitu saja. Tetapi bila ada ketidakwajaran---bila jabatan tangan yang lemah menyertai salam verbal, bila gerak-gerik gugup menyertai pandangan yang tajam, bila kegelisahan menyertai ekspresi nyaman dan santaikita memperhatikannya. Selalu saja kita mulai mempertanyakan ketulusan, dan kejujuran orang yang bersangkutan.

5. Manfaat Mempelajari Bahasa Non-Verbal Dengan Profesi Bimbingan Konseling Dalam berkomunikasi dengan seseorang tidak cukup hanya dengan bahasa verbal saja, kita juga memerlukan bahasa non verbal, dalam hal ini kemampuan berempati terhadap seseorang. Jika kita dapat memahami
10

keinginan seseorang secara empati, rasa percaya diri serta kemampuan menentukan pilihan seseorang akan tumbuh. Kedua kemampuan inilah yang membuat seeorang dapat menunjukkan bakat-bakat dan kemampuannya kepada orang lain. verbal:8 a. Repetisi, yaitu mengulang kembali gagasan yang sudah disajikan secara verbal. Misalnya setelah mengatakan penolakan saya, saya menggelengkan kepala. b. Substitusi, yaitu menggantikan lambang-lambang verbal. Misalnya tanpa sepatah katapun kita berkata, kita menunjukkan persetujuan dengan mengangguk-anggukkan kepala. c. Kontradiksi, menolak pesan verbal atau memberi makna yang lain terhadap pesan verbal. Misalnya anda memuji prestasi teman dengan mencibirkan bibir, seraya berkata Hebat, kau memang hebat. d. Komplemen, yaitu melengkapi dan memperkaya makna pesan nonverbal. Misalnya, air muka anda menunjukkan tingkat penderitaan yang tidak terungkap dengan kata-kata. e. Aksentuasi, yaitu menegaskan pesan verbal atau menggarisbawahinya. Misalnya, anda mengungkapkan betapa jengkelnya anda denganemukul meja f. g. h. i. j.
8

Mark L. Knapp (dalam Jalaluddin, 1994. Hal. 287),

menyebut lima fungsi pesan nonverbal yang dihubungkan dengan pesan

Perilaku nonverbal dapat mengulangi perilaku verbal Memperteguh, menekankan atau melengkapi perilaku verbal Perilaku nonverbal dapat menggantikan perilaku verbal Perilaku nonverbal meregulasi perilaku verbal. Perilaku nonverbal dapat membantah bahasa verbal

Jalaluddin Rahmat, Psikologi Komunikasi, Bandung:Remaja Rosdakarya,2005, hlm 287-289.

11

jadi, prilaku atau bahasa non-verbal amat diperlukan untuk konselor dalam memahami atau memperjelas makna bahasa klien yang diucapkan seorang klien , dengan membaca bahasa tubuh klien, akan timbul sikap empati, memahami dan menghargai klien atau peka terhadap klien, memahami klien dan memperoleh informasi yang sesuai dan lengkap tentang prasaan, kebutuhan, dan harapannya. Disini lah manfaat konselor mempelajari bahasa non-verbal tersebut.

C. Penutup 1. Kesimpulan Komunikasi non verbal adalah penyampaian pesan tanpa kata-kata dan komunikasi non verbal memberikan arti pada komunikasi verbal. Komunikasi non verbal sangat penting artinya dalam keberhasilan komunikasi antar pribadi, karena dalam berlangsungnya komunikasi banyak sekali pesan-pesan non verbal yang dimunculkan baik oleh komunikator reaksi maupun laku. komunikan. Misalnya Masing-masing seorang harus mampu sewaktu menangkap pesan-pesan non verbal yang dimunculkan melaui reaksitingkah komunikator menyampaikan pesan komunikannya, ia berdiri dan tangannya bertolah pinggang. Jadi sikap yang ditampilkan komunikator itu aka merusak proses komunikasi, barangkali komunikan aakan mersasa tidak dihargai, dianggap remeh, dan sebagainya. Sehingga proses komunikasi tidak berjalan dengan baik dan lancar. Bentuk-bentuk bahasa non-verbal terdiri dari tujuh macam yaitu: a. Komunikasi visual b. Komunikasi sentuhan c. Komunikasi gerakan tubuh d. Komunikasi lingkungan

12

e. Komunikasi penciuman f. Komunikasi penampilan g. Komunikasi citrasa Bahasa adalah bagian integral dari setiap hubungan, tapi peran bahasa melampaui kata-kata. Sebagian besar komunikasi interpersonal yang merupakan bagian dari bahasa adalah hubungan yang ditularkan melalui bahasa tubuh kita, tanpa kata-kata menjadi kata, kita dapat mengungkapkan banyak pikiran dan perasaan. Bahasa tubuh adalah salah satu bentuk yang relatif universal komunikasi non verbal dan cara yang paling karakteristik dimana kita secara tidak sadar mengungkapkan emosi kita. Mampu mengenterpretasikan pentingnya bahasa tubuh yaitu aset berharga untuk memilikinya karena memberikan kemampuan untuk berhubungan lebih mudah dengan orang lain. Prilaku atau bahasa non-verbal amat diperlukan untuk konselor dalam memahami atau memperjelas makna bahasa klien yang diucapkan seorang klien , dengan membaca bahasa tubuh klien, akan timbul sikap empati, memahami dan menghargai klien atau peka terhadap klien, memahami klien dan memperoleh informasi yang sesuai dan lengkap tentang prasaan, kebutuhan, dan harapannya. Disini lah manfaat konselor mempelajari bahasa non-verbal tersebut. 2. Saran Penulis mengharapkan semoga dengan adanya makalah ini dapat dipergunakan oleh pembaca umunya dan konselor serta calon konselor khususnya. Dan ditambah atau di padukan lagi dengan referensi-referensi yang lain.

DAFTAR PUSTAKA

13

Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia. Suri, Syofyan. 2000. Komunikasi Antar Pribadi. Padang: Universitas Padang. Nashori, Fuad. 2008. Psikologi Sosial Islam. Bandung: Refika Aditama. Rahmat Jalaluddin. 2005. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. http://edukasi.kompasiana.com/2011/28/10/emosi. http://id.shvoong.com/social-sciences/communication-media-studies/2149788peranan-mendengarkan-dalam-komunikasi/#ixzzldw6iDUs, diakses 21 Oktober 2011 http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_nonverbal. diakses, 22 November 2011

14

You might also like