Professional Documents
Culture Documents
TUJUAN PEMBELAJARAN
mendeskripsikan pengertian nasionalisme atau kesadaran nasional; mengidentifikasi pengaruh perluasan kekuasaan kolonial barat terhadap munculnya nasionalisme di Indonesia;
Indonesia; mengidentifikasi pengaruh perkembangan pendidikan Islam terhadap munculnya nasionalisme di Indonesia.
PETA KONSEP
Istilah Nasionalisme berasal dari kata bahasa Latin natio yang berarti kelahiran atau macam-macam ikatan yang didasarkan pada satu garis keturunan yang sama. Dalam Bahasa Inggris, natio berubah menjadi nation yang berarti bangsa atau sekelompok manusia yang tinggal di suatu daerah tertentu, memiliki kesadaran untuk bersatu karena memiliki nasib, cita-cita, dan tujuan yang sama. Dengan demikian, nasionalisme berarti perasaan cinta dari semua komponen bangsa terhadap bangsa dan tanah airnya yang timbul karena kesamaan sejarah, agama, bahasa, kebudayaan, pemerintahan, tempat tinggal, dan berkeinginan untuk mempertahankan serta mengembangkannya sebagai milik bersama.
Kekuasaan kolonial Barat di Indonesia pada mulanya hanya ingin pendominasi perekonomian. Di kemudian hari, kaum kolonial juga berusaha mendominasi wilayah Indonesia secara politik. Akibat dari perluasan kekuasaan kolonial Barat ini, rakyat Indonesia menderita kemiskinan dan keterbelakangan. Penjajahan dan penindasan beratus tahun yang dilakukan penjajah Barat itu akhirnya menimbulkan kesadaran bangsa Indonesia. Hal ini dicapai melalui pendidikan setelah Pemerintah Belanda mengeluarkan kebijakan Politik Etis.
POLITIK ETIS
Politik Etis adalah kebijakan pemerintah kolonial Belanda sebagai balas budi terhadap kemakmuran Belanda yang berasal dan Hindia Belanda (Indonesia). Politik Etis sendiri berawal dari anjuran C. van Deventer (Politikus Belanda) dan Pieter Brooshooft (wartawan koran De Locomotief). Kebijakan Politik Etis terdiri dari: Irigasi, pembangunan dan perbaikan pengairan dan bendungan untuk pertanian. Emigrasi, pengorganisasian perpindahan penduduk (transmigrasi). Edukasi, penyelenggaraan pendidikan.
Sistem pengajaran kolonial ketika dibagi dalam dua jenis, yaitu: Pengajaran pendidikan umum. Pengajaran kejuruan.
SEKOLAH-SEKOLAH SWASTA
Di samping sekolah-sekolah yang diselenggarakan pemerintah kolonial, muncul pula sekolah-sekolah swasta. Contohnya Taman Siswa dan sekolahsekolah lain yang diselenggarakan komunitas agama tertentu, seperti Muhammadiyah (Islam), Missi (Katolik), dan Zending (Kristen).
Pada masa sebelumnya, pendidikan Islam di Indonesia dicampuri oleh bermacam-macam ajaran mistik, penghormatan pada guru secara berlebihan, sistem pengajaran yang masih sederhana, dan lainlain. Setelah timbulnya gerakan pembaharuan, pendidikan Islam dimodernisasikan dengan mengubah sistem pengajaran dan kurikulum yang lebih bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman. Muncul kemudian sekolah-sekolah yang didirikan oleh organisasi Muhammadiyah.