Professional Documents
Culture Documents
1
Teori Bahasa dan Otomata
PENDAHULUAN
Teori bahasa dan otomata merupakan bagian dari teori komputasi pada ilmu komputer. Beberapa teori komputasi datang dari bahasa dan rekayasa sistem, terutama yang berbasiskan matematika. Dalam hal ini penekanannya adalah pada pemecahan masalah. Melalui contoh-contoh ilustrasi-masalah dapat dikenali latar belakang dari suatu konsep dan hubungannya dengan definis dan teorema yang ada. Secara teoritis ilmu komputer diawali dari sejumlah berbeda disiplin ilmu; ahli biologi mempelajari neural network, insinyur elektro mengembangkan switching sebagai tools untuk mendesain perangkat keras, matematikawan bekerja berdasarkan logika, dan ahli bahasa menyelidiki tata bahasa untuk bahasa alami (natural language) Finite state automata dan ekspresi reguler awal dikembangkan berdasarkan pemikiran neural network dan switching circuit. Finite state automata merupakan tools yang sangat berguna dalam perancangan suatu penganalisa leksikal (lexical analyzer) yang berguna dalam mengelompokkan karakter-karakter kedalam token-token sebagai unit terkecil dalam mengenali pola. Jadi apa sesungguhnya teori bahasa tersebut ? Teori bahasa merupakan suatu gagasan mendasar dalam komputasi yang menjadi tools untuk mengenali persoalan. Gagasan dasar tersebut dimodel dengan suatu simbol-simbol yang merepresentasikan juga suatu fungsi dari komputer digital. Teori bahasa pada awalnya lebih diarahkan untuk mengenali suatu tata bahasa dan dapat mendefinisikan spesifikasi formal dari tata bahasa tersebut. Sehingga pada akhirnya dapat didefinisikan langkah-langkah algoritmik dalam pemrosesan tata bahasa.
persoalan
Logika dasar persoalan Pseudo code / flow chart Algoritma dan struktur data
Data masukan
Program komputer
Data keluaran
Tata Bahasa
Penulisan suatu kalimat dalam sebuah bahasa, akan mengikuti suatu aturan tertentu yang berlaku pada bahasa tersebut. Aturan tersebut dikenal sebagai Tata Bahasa (grammar). Sebagai contoh dalam bahasa Indonesia, penulisan sebuah kalimat berita akan mengikuti aturan SP (Subjek Predikat), atau lebih detilnya aturan penulisan suatu kalimat berita adalah :
Kalimat berita
Subjek
Predikat
Kata Benda atau Kata Sandang + Kata benda atau Kata Benda + Kata Keterangan atau Kt. Sandang+ Kt Benda + Kt Keterangan
Kata Benda atau Kt Sandang +Kt benda atau Kt Benda+Kt Ket. atau Kt Sdng+Kt Bnda +Kt Ket.
Kata sandang {Si, bung, } Kata Keterangan {kecil, besar, cantik , jauh, }
Dengan mengikuti aturan tata bahasa tersebut, dapat direkonstruksi suatu kalimat berita sebagai berikut : Adik menulis Kucing menggigit tikus Si kambing cantik memakan sayuran segar
Periksalah kalimat berikut apakah memenuhi aturan tersebut : Si tikus jorok mengejar kucing galak Si bola besar menendang kambing jelek Klasifikasi Tata Bahasa Tata bahasa (grammar) bisa didefinisikan secara formal sebagai kumpulan dari himpunan-himpunan variabel, simbol-simbol terminal, simbol awal yang dibatasi oleh aturan-aturan produksi. Pada tahun 1959 seorang ahli bernama Hirarki Chomsky. Penggolongan tersebut bisa dilihat pada tabel berikut: Noam Chomsky melakukan penggolongan tingkatan bahasa menjadi empat, yang disebut dengan
Mesin Otomata Finite State Automata (FSA) meliputi Deterministic Finite Automata (DFA) & Nondeterministic Finite Automata (NFA) Push Down Automata (PDA) Linier Bounded Automata Mesin Turing
Batasa Aturan Produksi adalah sebuah simbol variabel maksimal memiliki sebuah simbol variabel yang bila ada terletak diposisi paling kanan berupa sebuah simbol variabel | | | | tidak ada batasan
Bebas Konteks (Context Free) Tipe 2 Context Sensitive Tipe 1 Unrestricted/Phase Structure/Natural Language/ Tipe 0
TRANSLATOR Sebuah translator melakukan pengubahan source code/source program (program sumber) ke dalam target code/object code/object program (program objet). Ada beberapa macam translator : 1. Assembler
Source code adalah bahasa assembly, object code adalah bahasa mesin. Contohnya : Turbo Assembler dan Macro Assembler.
Sorurce Code
Assembler
Object Code
Gambar stuktur Sistem Assembler 2. Kompilator/Compiler Source code adalah bahasa tingkat tinggi, object kode adalah bahasa mesin atau bahasa assembler. Source code dan data diproses pada saat yang berbeda Contoh : Turbo Pascal.
Data
Source Code
Compiler
Object Code
Eksekusi computer
Hasil
Gambar struktur Sistem Kompilator 3. Interpreter Interpreter tidak membangkitkan object code, hasil translasi hanya dalam bentuk internal. Contoh : Basic.
Data
Source Code
Interpreter
Hasil
Gambar struktur Sistem Interpreter. PERANCANGAN KOMPILATOR BAHASA PEMROGRAMAN Gagasan untuk perancangan compiler bahasa pemrograman bisa berasal dari bahasa alami (natural langgue), matamatika, dan bahasa pemrograman yang sudah ada. Penjelasan masing-masing sebagai berikut : 1. Kontruksi yang diturunkan dari bahasa alami berguna untuk kejelasan dan kemudahan pembacaan. Sebuah intruksi akan mengerjakan mirip dengan arti intruksi itu. 2. Matematika telah banyak dipakai untuk aturan aturan yang terdapat pada bahasa pemrograman misalnya ekspresi matematika. 3. Bahasa pemrograman yang sudah ada bisa menjadi sumber yang bagus untuk perancangan bahasa pemrograman. Tetapi perlu ketelitian saat menggunakan karena bahasa yang sudah ada itu mungkin mengandung kesalahan yag serius.
MODEL KOMPILATOR Pekerjaan untuk membuat sebuah kompilator untuk suatu bahasa sumber sangat rumit. Kerumitan serta sifat dari proses kompilasi tergantung pada tingkat keluasan dari bahasa sumber. Kerumitan kompilator dapat dikurangi jika perancang bahasa pemrograman mempertimbangkan bermacam-macam faktor perancangan. Bagian-bagian sebuah kompilator :
Memeriksa kebenaran tata bahasa masukan (Parser) Menangkap makna masukan (pengenal semantik)
Semua bagian tersebut dalam operasinya didukung dan merefer ke Tabel Simbol
Program sumber
Program objek
Penganalisis semantik
Tabel Simbol
Bagian Analisis berhubungan dengan pemisahan bagian-bagian dari program sumber menjadi bagian-bagian dasar (token). Secara lebih detil setiap elemen sintesis melakukan tugas-tugas sebagai berikut : 1. Penganalisa Leksikal (scanner) Fungsi scanner adalah membaca seluruh teks program sumber karakter per karakter, mengenali bagian dasar dari teks (bagian leksikografis terkecil/ token) dan memisahkannya dengan spasi kosong. Keluaran dari penganalisa leksikal adalah daftar token.
Setiap token dalam daftar token dilengkapi dengan kode penanda token (id) dan keterangan jenis token. Id dibangkitkan dengan mereferensi kepada informasi yang tersimpan dalam tabel simbol. 2. Penganalisa Sintaks (Parser) Daftar token yang dihasilkan scanner, oleh parser selanjutkan akan dikelompokkan atas kalimat-kalimat sesuai urutan keberadaan token dalam program sumber. Kalimat dapat berupa ekpspresi, statement, dan prosedur. Dengan mengacu pada tata aturan penulisan kalimat (tata bahasa/grammar), kalimat yang terbentuk akan dianalisa untuk menghasilkan pohon sintaks atau yang sejenisnya. Pohon sintaks mengidentifikasikan kalimat yang benar secara tata bahasa jika semua simpul daun berupa token dan setiap simpul yang bukan daun mewakili suatu tipe kelas sintaks. 3. Penganalisa Semantik Pohon sintaks yang dihasilkan oleh parser kemudian digunakan oleh penganalisa semantik untuk menangkap makna yang dimaksud oleh kalimat tersebut. Keluaran dari proses analisis semantik adalah Kode Antara (intermediate code). Salah satu model kode antara adalah Notasi Polish. Keluaran dari bagian analisis selanjutnya digunakan oleh bagian sintesis untuk membangkitkan program objek yang sesuai dengan program sumber dan mesin. 1. Pembangkit Kode (code generator) Intermediate code akan diterjemahkan kedalam bahasa rakitan (assembly) atau langsung kedalam bahasa mesin. 2. Pengoptimal Kode (optimizer) Pada kompilator yang canggih, kode-kode objek dari pembangkit kode akan dianalisa dan langkah-langkah operasi serta kemunculan berulang dari suatu ekpresi akan direduksi. Hasil reduksi tersebut dimaksudkan untuk menghasilkan program objek yang lebih efisien.