Professional Documents
Culture Documents
19 Desember 2006
10:22
BENDA
Pengertian secara yuridis dalam pasal 499 BW ;
“Segala sesuatu yang dapat dijadikan objek hak milik”
• Dalam konsep Perdata, MANUSIA bukan benda karena tidak dapat dijadikan objek
hak milik.
• Dalam konsep Pidana, MAYAT merupakan benda sebagai objek hak milik bagi ahli
warisnya.
Macam Benda
1. B. Bergerak dan Tak Bergerak (Tetap).
2. B. Habis Pakai dan Tak Habis Pakai.
3. B. Yg sudah ada dan B. Yg masih akan ada.
4. B. Yg dapat dibagi dan B. Yg tidak dapat dibagi.
Dari bermacam benda tersebut yang paling penting adalah Benda Bergerak dan Benda
Tetap.
Benda Bergerak
Dikatakan benda bergerak karena ;
1. Sifatnya, yang mudah digerakkan atau dipindahkan.
2. UU menentukan, menyatakan benda itu merupakan B. Bergerak.
Macam benda bergerak ;
1. Berwujud
2. Tak Berwujud.
Benda Tetap
Dikatakan benda tetao karena ;
1. Sifatnya, tidak dapat atau sulit digerakkan atau dipindahkan. Contoh : Tanah dan
apa yg ada diatasnya.
2. Tujuan pemakaiannya, benda itu dipakai tanpa harus dipindah-pindahkan. Contoh :
Mesin Pabrik.
3. UU menentukan, menyatakan benda itu sebagai benda tetap. Contoh : Kapal Laut
dan Pesawat Terbang.
Arti penting Perbedaan B. Bergerak dan B. Tetap
Ada 4 arti penting dalam membedakan B. Bergerak dan B. Tetap, yaitu ;
1. Bezit, Hak Penguasaan atas Benda
2. Levering, Penyerahan atau Pengalihan
3. Bezwaring, Pembebanan
4. Verjaring, Daluwarsa
5. BEZIT (Hak Penguasaan atas Benda)
Pasal 1977 BW ;
• B. Bergerak : Tidak perlu Bukti Kepemilikan sebagai Hak Penguasaan,
Pemegang benda bergerak (beziter) dianggap sebagai pemilik (eighiner)
benda bergerak tersebut.
• B. Tetap : Perlu Bukti Kepemilikan, Pemegang benda tetap belum tentu
sebagai pemilik, ia harus punya bukti kepemilikan.
6. LEVERING (Penyerahan atau Pengalihan)
• B. Bergerak : Penyerahan dilakukan secara nyata.
• B. Tetap : Penyerahan dilakukan secara hukum, atau balik nama.
(?) Pertanyaan
Kenapa kendaraan bermotor sebagai B. Bergerak harus melalui levering balik
nama ?
(!) Jawab
Ada “PENDAPAT” (awas cuma pendapat) pembedaan diatas ini sudah tidak
relevan, yg relevan sekarang adalah B. Terdaftar dan Tidak Terdaftar.
7. BEZWARING (Pembebanan)
Arti pembebanan : contoh, ketika suatu benda dijadikan suatu jaminan, ia dikuasai
oleh orang lain. Penjaminan itulah yang disebut pembebanan.
• B. Bergerak : Ada Pembebanan (Bezwaring)
• B. Tetap : Tidak ada Pembebanan (Bezwaring)
8. VERJARING (Daluwarsa)
• B. Bergerak : Tidak ada Daluwarsa (Verjaring)
• B. Tetap : Ada Daluwarsa (Verjaring)
HAK KEBENDAAN
Ialah hak MUTLAK atas suatu benda dimana hak itu memberikan kekuasaan
langsung atas suatu benda dan dapat dipertahankan terhadap siapapun juga.
Kedudukan Hak Kebendaan dalam Hak Keperdataan ;
Hak Keperdataan ada 2 macam, HAK MUTLAK dan HAK RELATIF.
HAK MUTLAK ;
• Hak Kepribadian, co : hak untuk hidup, hak atas nama baik, dll.
• Hak dalam Hk. Keluarga : hubungan anak-ortu, suami-istri, dsb.
• Hak mutlak atas suatu benda : hak kebendaan, dll.
HAK RELATIF ;
• Hak ini muncul akibat adanya perjanjian.
Maka dg demikian, hak kebendaan memiliki kedudukan didalam dan sebagai HAK
MUTLAK dalam Hak Keperdataan.
Sumber Perikatan :
o Perjanjian
o Undang-undang (Ps. 1342) :
Perikatan
Hubungan hukum dalam lapangan atau bidang harta kekayaan dimana satu
pihak (subyek) berhak dan pihak lain berkewajiban atas suatu prestasi (obyek).
Definisi :
Perjanjian adalah Suatu perbuatan dg mana satu orang atau lebih mengikatkan
dirinya terhadap satu orang lain atau lebih. (Ps. 1313)
Menurut para ahli hukum, bunyi pasal tersebut terlalu luas tetapi tidak lengkap,
mengapa demkian ?
Jawab :
o Bersifat terlalu luas, pada kata perbuatan. Bisa diartikan sebagai perbuatan
hukum dan bukan perbuatan hukum. Padahal Perjanjian merupakan
perbuatan hukum.
o Tidak Lengkap, pada kata mengikatkan dirinya... Seolah-olah hanya satu
pihak saja yg mengikatkan dirinya pada satu pihak yg lain tanpa
kesepakatan. Lebih tepat bila digunakan kalimat saling mengikatkan....
Obyektif
c. Sesuatu hal tertentu, adalah obyek perjanjian itu sendiri (prestasi).
d. Sebab yg Hallal (Klausa Hallal), tidak melawan hukum.
Asas Perjanjian
1. Asas Konsensualisme
2. Asas Kebebasan Berkontrak
3. Asas Pacta Sum Servanda
4. Asas Itikad Baik
1. Asas Konsensualisme
Perjanjian itu harus didasarkan pada kata sepakat, sehingga berlaku dan
mempunyai kekuatan mengikat sejak ada kata sepakat.
Pengecualian ;
a. Perjanjian Riil : Apabila perjanjian itu telah dilaksanakan secara nyata
(riil), contoh : Perjanjian Penitipan Barang.
b. Perjanjian Formil : Apabila perjanjian itu dituangkan atau dibuat dalam
bentuk tertentu.
OVERMACHT
Adalah suatu alasan pema'af bagi debitur agar boleh tidak berprestasi.
Overmacht :
1. Subyektif
a. Dilakukan oleh seseorang (atau debitur)
b. Dapat digugat wanprestasi atas overmacht yg dilakukan karena
kesalahan debitur.
2. Obyektif
a. Peristiwa dialami (dilakukan) oleh semua orang
Contoh :
b. Tidak dapat digugat wanprestasi.
Berakhirnya Perikatan
Ps. 1380. Dapat disebabkan karena ;
1. Pembayaran
a. Dalam arti sempit
Adalah pembayaran dg sejumlah alat pembayaran yg sah.
b. Dalam arti luas
Adalah pemenuhan prestasi oleh debitur (atau yg menjadi kewajiban
debitur) dalam suatu perikatan kepada kreditur.
D K
Penerima Pembayaran
Pada prinsipnya adalah Kreditur, tapi dapat pula pihak ke-3 ;
a. Ahli Waris
b. Orang yg diberi Mandat, atau
c. Orang yg ada dibawah kuasa kreditur.
Jika orang yg diberi mandat atau dibawah kuasa itu dituduh tidak
melaksanakan prestasi atau bahkan berkhianat, apakah langsung dapat
digugat ? Tidak. Karena prinsip dalam KUHPer ;
• Orang yg berniat baik harus dilindungi,
• Harus ada bukti dan melalui Pembuktian.
D K
Juru Sita PN setelah menerima titipan prestasi membuat Berita Acara bahwa
ada penolakan, setelah sah di tanda tangani maka kewajiban Debitur
terhadap Kreditur terhapuskan. Kreditur tidak dapat menggugat atas dasar
wanprestasi.
Ada 2 Novasi :
a. Obyektif
Dalam novasi ini terjadi penggantian obyeknya, perikatan lama diganti
perikatan baru.
Perikatan lama, misalnya : Jual Beli.
Perikatan baru, misalnya : Pinjam Meminjam.
b. Subyektif
Dalam novasi ini ada 2 macam ;
1. Pasif, terjadi penggantian debitur. Misalnya dalam waris.
D-lama K
D-baru
A (D) B (K)
Pengecualian Kompensasi :
a. Apabila dituntutnya pengembalian suatu barang dilakukan secara
melanggar hukum dari pemiliknya (dirampas, atau diambil secara
paksa dari pemiliknya).
Contoh:
A B (12jt)
A mempunyai sepeda motor yg sedang diparkir didepan rumah,
B melihatnya dan secara diam-diam mengambil sepeda motor A,
A kemudian memintanya kembali, namun B menolak,
dg alasan sepeda motor A sebagai kompensasi hutang A kepada B.
Kompensasi ini tidak boleh !
c. Alementasi
Adalah Hak atas Nafkah.
A B (Suami Istri)
C (kaya) E (sedang) (anak kandung)
D (cukup)
5. Percampuran Hutang
Terjadi apabila kedudukan kreditur & debitur ada pada satu orang. Contoh:
6. Pembebasan Hutang
Menurut Pitlo, adalah suatu perbuatan hukum dimana seorang K
melepaskan haknya untuk tidak menuntut prestasi dari D.
Dalam pasal 1440 jo. 1442 KUHPer dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa
pembebasan hutang atau pelepasan hak oleh kreditur dapat dilakukan
secara sepihak maupun dg kesepakatan para pihak.
BAHAN UAS
a. Hukum Benda
b. Hukum Perikatan (1354, 1365, 1233)
c. Sumber Perikatan (Perjanjian, UU)
d. Unsur Perikatan
e. Lahirnya Perikatan
f. Asas Perikatan (asas hukum umum)
g. Berakhirnya perikatan
h. Macam2 Perikatan.
perjanjian