You are on page 1of 10

MODUL PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS XI SEMESTER 1

MASYARAKAT MADANI (CIVIL SOCIETY)

Oleh: Trisna Widyana, M.Pd. NIP. 19711102 200604 1 005

SMA NEGERI 9 YOGYAKARTA 2009

BUDAYA DEMOKRASI Pendahuluan


Modul pertemuan ini merupakan modul pembelajaran yang membahas materi pembelajaran seputar Budaya Demokrasi menuju Masyarakat Madani. Adapun Standar Kompetensi yang berkaitan dengan topik ini adalah menganalisis budaya demokrasi menuju masyarakat madani. Selanjutnya, Kompetensi Dasar antara lain: pertama, mendeskripsikan pengertian dan prinsip-prinsip budaya demokrasi; kedua, mengidentifikasi ciri-ciri masyarakat madani; ketiga, menganalisis pelaksanaan demokrasi di Indonesia sejak Orde Lama, Orde Baru dan Reformasi dan keempat, menampilkan perilaku budaya demokrasi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mencermati beberapa kompetensi dasar diatas yang cukup banyak menguraikan materi pembelajaran, maka dalam modul ini dimodifikasi sedemikian rupa sehingga hanya akan mengkaji permasalahan mengenai masyarakat madani (civil society). Oleh karena itu, tujuan pembelajaran modul ini sebagai berikut: 1. dapat menjelaskan pengertian masyarakat madani (civil society) 2. dapat menjelaskan ciri-ciri masyarakat madani 3. dapat menjelaskan proses menuju masyarakat madani ala Indonesia Untuk mendukung ketercapaian tujuan pembelajaran dan mempertajam pembahasan materi pembelajaran di atas, maka modul ini dirinci menjadi Kegiatan Belajar yaitu: Kegiatan Belajar 1: Masyarakat Madani (civil society) dan ciri-cirinya Kegiatan Belajar 2: Proses menuju Masyarakat Madani ala Indonesia Untuk membantu Anda dalam mencapai tujuan pembelajaran di atas, ikutilah petunjuk belajar sebagai berikut: 1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan modul ini sampai Anda paham betul untuk apa dan bagaimana cara mempelajari modul ini 2. Bacalah dengan seksama setiap materi pembelajaran dalam Kegiatan Belajar 3. Bacalah bagian demi bagian dan temukan kata-kata kunci yang dianggap baru. Cari dan bacalah pengertian kata-kata yang ada dalam daftar istilah atau glosarium 4. Pahamilah pengertian demi pengertian dari isi modul ini melalui pemahaman sendiri dan tukar pemikiran dengan sesama siswa atau dengan guru Anda. 5. Kemudian kerjakan setiap latihan soal tanpa melihat kunci jawaban 6. Jika hasilnya belum tuntas, maka pelajari kembali materi yang masih belum Anda kuasai 7. Ukurlah keberhasilan belajar Anda pada setiap tahap dengan norma yang ada pada latihan soal.

Suatu organisasi kemasyarakatn (ormas) sedang melaksanakan musyawarah untuk mufakat sebagai ciri khas masyarakat madani

MASYARAKAT MADANI DAN CIRI-CIRINYA Pendahuluan Untuk memahami pengertian masyarakat madani atau civil society terlebih dahulu harus dibangun paradigma bahwa konsep masyarakat madani terwujud melalui proses historik. Pada masa Aristoteles (384-322 SM) civil society dipahami sebagai sistem kenegaraan dengan menggunakan istilah koinonia politike yaitu sebuah komunitas politik tempat warga dapat terlibat langsung dalam berbagai percaturan ekonomi, politik dan pengambilan keputusan. Istilah tersebut diorientasikan untuk menggambarkan sebuah masyarakat politis dan etis dimana warga negara di dalamnya berkedudukan sama di depan hukum. Dalam perkembangannya, konsep masyarakat madani atau civil society diikuti oleh Cicero (106-43 SM) dengan istilah societies civilis, Thomas Hobbes (1588-1679 M) dan John Locke (16321704 M) dan sebagainya. Pengertian Masyarakat Madani Sebelum dikemukakan pengertian masyarakat madani, terlebih dahulu perlu diperhatikan berbagai pendapat beberapa ahli yang memberikan konsep tentang masyarakat madani. Adapun beberapa pendapat tersebut sebagai berikut: 1. Zbigniew Rau, dengan latar belakang kajiannya pada kawasan Eropa Timur dan Uni Soviet. Masyarakat madani atau civil society adalah sebuah masyarakat yang bebas dari pengaruh keluarga dan kekuasaan negara yang diekspresikan dalam gambara ciri-cirinya yaitu individualisme, pasar (market) dan pluralisme. 2. Han Sung Joa dengan latar belakang kasus Korsel. Masyarakat madani atau civil society adalah sebuah kerangka hukum yang melindungi dan menjamin hak-hak dasar individu, perkumpulan sukarela yang terbebas dari negara, suatu ruang publik yang mampu mengartikulasikan isu-isu politik, gerakan warga negara yang mampu mengendalikan diri dan independen, yang secara bersama-sama mengakui norma-norma dan budaya yang menjadi identitas dan solidaritas yang terbentuk. 3. Kim Sunhyuk, latar belakang kajiannya pada kasus Korea Selatan. Masyarakat madani atau civil society adalah organisasi-organisasi kemasyarakatan yang relatif memposisikan secara otonom dari pengaruh dan kekuasaan negara dengan mensyaratkan adanya ruang publik (public sphere) untuk memperjuangkan kepentingan-kepentingan tertentu. Dari ketiga pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa civil society adalah sebuah kelompok atau tatanan masyarakat yang berdiri secara mandiri dihadapan penguasa dan negara, memiliki ruang publik (public sphere) dalam mengemukakan pendapat, adanya lembaga-lembaga yang mandiri yang dapat menyalurkan aspirasi dan kepentingan publik. Dalam perkembangannya, di Indonesia term civil society mengalami pernerjemahan antara lain: Pertama, Masyarakat Madani. Konsep ini digulirkan oleh Dato Seri Anwar Ibrahim dalam ceramahnya pada Simposium Nasional dalam rangka Forum Ilmiah Festifal Istiqlal 26 September 1995 di Jakarta. Menurutnya, masyarakat madani adalah kelompok masyarakat yang memiliki peradaban maju. Terjemahan makna ini diikuti cendekiawan Indonesia seperti Nurcholis majid, M.Dawam Rahardja, Azyumardi Azra dan sebagainya. Masyarakat madani (civil society) adalah sebuah tatanan komunitas masyarakat yang mengedepankan toleransi, demokrasi dan berkeadaban serta menghargai akan adanya pluralisme (kemajemukan). Kedua. Masyarakat Sipil. Istilah ini dikemukakan Mansour Fakih untuk menyebutkan prasyarat masyarakat dan negara dalam rangka proses penciptaan dunia secara mendasar baru dan lebih baik. Ketiga, Masyarakat Kewargaan. Konsep ini digulirkan M.Ryas Rasyid yang menyatakan bahwa masyarakat kewargaan merupakan respon dari keinginan untuk menciptakan warga negara sebagai bagian integral negara yang mempunyai andil dalam setiap perkembangan dan kemajuan negara (state). Keempat, Civil Society. Konsep ini digulirkan M.AS. Hikam yang menyatakan civil society adalah nilai-nilai kehidupan sosial yang terorganisasi dan bercirikan antara lain: kesukarelaan (voluntary), keswasembadaan (self-generating) dan keswadayaan (self-supporting), kemandirian tinggi berhadapan dengan negara dan keterkaitan dengan norma-norma atau nilai-nilai hukum yang diikuti oleh warganya. Dengan mencermati beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa masyarakat madani atau civil society adalah sebuah tatanan komunitas masyarakat yang mengedepankan toleransi, demokrasi dan berkeadaban serta menghargai akan adanya pluralisme (kemajemukan).

Ciri-ciri Masyarakat Madani antara lain:

a. adanya ruang publik yang bebas (free public sphere) Yang dimaksud dengan ruang publik yang bebas (free public sphere) adalah adanya ruang publik yang bebas sebagai sarana dalam mengemukakan pendapat b. adanya demokrasi Maksudnya adalah bahwa masyarakat dapat berlaku santun dalam pola hubungan interaksi dengan masyarakat sekitarnya dengan tidak mempertimbangkan suku, ras dan agama. c. adanya toleransi Maksudnya adalah sikap saling menghargai dan menghormati aktivitas yang dilakukan oleh orang lain. d. adanya kemajemukan (pluralisme) dalam masyarakat Maksudnya adalah sikap pertalian sejati kebhinekaan dalam ikatan-ikatan keadaban. e. adanya keadilan sosial (social justice) Maksudnya adalah konsep yang diorientasikan untuk menyebutkan keseimbangan dan pembagian yang proporsional terhadap hak dan kewajiban setiap warga negara yang mencakup seluruh aspek kehidupan. Pilar-pilar Penegak Masyarakat Madani antara lain: Lima pilar penegak masyarakat madani antara lain: a. adanya lembaga swadaya masyarakat, Yang dimaksud dengan lembaga swadaya masyarakat adalah lembaga yang didirikan secara sukarela oleh masyarakat dalam bidang-bidang kehidupan tertentu, misalnya: pendidikan, politik, hukum dan sebagainya dalam rangka memberikan fungsi kontrol atau masukan kepada pemerintah agar dapat melaksanakan penyelenggaraan pemerintah yang baik ( good governance) clean government b. adanya perguruan tinggi, Yang dimaksud dengan perguruan tinggi adalah lembaga yang diharapkan memberikan fungsi kontrol atau masukan kepada pemerintah melalui mahasiswa-mahasiswanya sebagai bentuk moral force atau dukungan moral kepada pemerintah agar dapat melaksanakan penyelenggaraan pemerintah yang baik (good governance) c. adanya pers, Yang dimaksud dengan pers adalah lembaga yang diorientasikan sebagai alat komunikasi politik oleh masyarakat dalam rangka memberikan fungsi kontrol atau masukan kepada pemerintah agar dapat melaksanakan penyelenggaraan pemerintah yang baik (good governance) d. adanya supremasi hukum, dan Yang dimaksud dengan supremasi hukum adalah menempatkan hukum sebagai kekuasaan yang tertinggi sedemikian rupa sehingga pemerintah dapat melaksanakan penyelenggaraan pemerintah yang baik (good governance) e. adanya partai politik Yang dimaksud dengan partai politik adalah lembaga politik yang didirikan secara sukarela oleh masyarakat dalam rangka memberikan fungsi kontrol atau masukan kepada pemerintah agar dapat melaksanakan penyelenggaraan pemerintah yang baik (good governance)

Para audiens senantiasa memperhatikan dan menghormati presenter sebagai salah satu ciri khas masyarakat madani.

PROSES MENUJU MASYARAKAT MADANI ALA INDONESIA

Pendahuluan Dalam rangka mewujudkan masyarakat madani ala Indonesia diperlukan proses yang tidak mudah. Oleh karena itu, diperlukan beberapa upaya yang harus dilakukan diantaranya dengan memberikan penyadaran dan pendidikan politik yang optimal kepada setiap penyelenggara negara maupun warga negara. Selain itu, juga perlu diperhatikan kendala yang dihadapi bangsa Indonesia dan upaya mengatasi kendala-kendala tersebut. Kendala yang dihadapi bangsa Indonesia dalam mewujudkan masyarakat madani Kendala-kendala yang dihadapi bangsa Indonesia dalam mewujudkan masyarakat madani antara lain: a. masih adanya sikap mental penyelenggara negara yang mengedepankan budaya paternalistik, b. penggusuran tanah rakyat secara paksa, dan c. sikap mental warganegara yang acuh tak acuh dengan kebijakan pembangunan dan sebagainya. Upaya mengatasi kendala yang dihadapi bangsa Indonesia dalam mewujudkan masyarakat madani ala Indonesia Upaya mengatasi kendala yang dihadapi bangsa Indonesia dalam mewujudkan masyarakat madani ala Indonesia antara lain: a. dengan mengedepankan integrasi nasional, Strategi ini berpandangan bahwa sistem demokrasi tidak mungkin berlangsung dalam masyarakat yang belum memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara yang kuat. b. adanya reformasi sistem politik demokrasi, dan Strategi ini berpandangan bahwa untuk membangun demokrasi tidak usah menunggu rampungnya tahap pembangunan ekonomi c. membangun masyarakat madani sebagai basis yang kuat kearah demokratisasi Strategi ini muncul akibat kekecewaan terhadap realisasi dari strategi pertama dan kedua. Rangkuman: 1. Pengertian masyarakat madani atau civil society adalah sebuah tatanan komunitas masyarakat yang mengedepankan toleransi, demokrasi dan berkeadaban serta menghargai akan adanya pluralisme (kemajemukan). 2. Ciri-ciri Masyarakat Madani antara lain: a. adanya ruang publik yang bebas (free public sphere) b. adanya demokrasi c. adanya toleransi d. adanya kemajemukan (pluralisme) dalam masyarakat e. adanya keadilan sosial 3. Pilar-pilar penegak masyarakat madani antara lain: a. adanya lembaga swadaya masyarakat, b. adanya perguruan tinggi, c. adanya pers, d. adanya supremasi hukum, dan e. adanya partai politik 4. Beberapa upaya yang harus dilakukan dalam mewujudkan masyarakat madani ala Indonesia diantaranya dengan memberikan penyadaran dan pendidikan politik yang optimal kepada setiap penyelenggara negara maupun warga negara. Glosarium: societies civilis: sebuah komunitas yang mendominasi komunitas yang lain term: istilah atau konsep suatu permasalahan tertentu. Daftar Pustaka: Bambang Suteng dkk.(2007). Pendidikan kewarganegaraan untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga

Joko Budi Santoso. (2008). Modul kewarganegaraan. Solo: Hayati Sri Jutmini dan Winarno. (2007). Pendidikan kewarganegaraan 2 untuk kelas XI SMA dan MA. Solo: Tiga Serangkai Ubaidilah dkk. (2000). Pendidikan Kewargaan: Demokrasi, HAM dan masyarakat madani . Jakarta: IAIN Press

Latihan Soal:

Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e sebagai jawaban yang Anda anggap paling tepat! 1. Istilah masyarakat madani disebut juga . a. masyarakat paguyuban b. masyarakat patembayan c. masyarakat hukum d. masyarakat sipil e. masyarakat politik 2. Konsep dasar masyarakat madani secara historis telah dikemukakan Aristoteles dengan istilah . a. zoon politicon b. politike techne c. politike episteme d. koinonia politike e. societies civilis 3. Suatu tatanan komunitas masyarakat yang mengedepankan toleransi, demokrasi dan menghargai akan adanya pluralitas atau kemajemukan merupakan pengertian dari . a. masyarakat hukum b. masyarakat politik c. masyarakat madani d. masyarakat modern e. masyarakat demokrasi 4. Salah satu ciri terwujudnya masyarakat madani adalah . a. Adanya ruang publik yang bebas b. Adanya lembaga swadaya masyarakat c. Adanya kebebasan berpendapat d. Adanya lembaga pers e. Adanya supremasi hukum 5. Dalam kehidupan masyarakat demokratis dibangun kesadaran untuk saling menghormati antarsesama warga negara, merupakan salah satu ciri masyarakat madani yang disebut .... a. demokrasi b. kolaborasi c. toleransi d. keadaban e. keadilan sosial 6. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, pemerintah berkewajiban mewujudkan keadilan sosial, merupakan salah satu ciri masyarakat madani yang disebut .... a. demokrasi b. kolaborasi c. toleransi d. keadaban e. keadilan sosial 7. Perhatikan pernyataan berikut! 1. adanya perguruan tinggi 2. adanya demokrasi 3. adanya supremasi hukum 4. adanya lembaga swadaya masyarakat 5. adanya demonstrasi mahasiswa Pilar-pilar penegak masyarakat madani ditunjukkan pada nomor .... a. 1, 2 dan 3 b. 1, 3 dan 4 c. 2, 3 dan 4 d. 2, 4 dan 5 e. 3, 4 dan 5 8. Salah satu kendala yang dihadapi bangsa Indonesia untuk mewujudkan masyarakat madani adalah . a. pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya yang berkeadilan sosial b. masih banyak terjadinya pengambilalihan tanah rakyat oleh penguasa c. banyak terjadinya tindakan aksi unjuk rasa atau demonstrasi d. adanya berbagai komunitas masyarakat yang mengkritisi kebijakan pemerintah e. sikap dan perilaku pejabat negara yang kurang merakyat 9. Salah satu upaya pemerintah untuk mengatasi kendala dalam mewujudkan masyarakat madani adalah .

a. mewajibkan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) baik sekolah maupun perguruan tinggi b. mengembangkan budaya politik parokhial dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara c. menjamin kebebasan yang seluas-luasnya bagi partai politik untuk beroposisi d. menjamin penghormatan hak asasi manusia dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara e. menciptakan kebhinekaan dalam kemajemukan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara 10. Salah satu proses menuju masyarakat madani ala Indonesia adalah . a. dengan memaksakan pemberlakuan peraturan perundang-undangan kepada seluruh warga negara dan apartur penyelenggara negara b. dengan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa secara seremonial belaka tanpa tindak lanjut c. dengan meningkatkan kerjasama yang saling menguntungkan antara Indonesia dengan negara-negara yang berkembang saja d. dengan membangun sikap yang antipati terhadap berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang mengglobal di dunia e. dengan memberikan penyadaran dan pendidikan politik yang optimal kepada setiap penyelenggara negara maupun warga negara Kunci Jawaban: 1. D 2. D 3. C 4. A 5. C 6. E 7. B 8. B 9. A 10. E Cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban. Hitunglah jawaban Anda yang benar kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1 dan 2. Rumus: Jumlah jawaban yang benar Tingkat penguasaan = 10 Arti tingkat penguasaan yang Anda capai: 90% - 100% = baik sekali 80% = baik 70% = cukup 60% = kurang Apabila tingkat penguasaan Anda mencapai 70%, Anda dapat meneruskan ke modul 4. tetapi apabila tingkat penguasaan Anda masih 60% , Anda harus mengulangi modul 3 terutama bagian yang belum Anda kuasai. x 100%

PEMILU DI INDONESIA

KEPEMRINTAHAN YANG BAIK (GOOD GOVERNANCE)

You might also like