You are on page 1of 46

KEPULAUAN SUNDA KECIL (BALI, NUSA TENGGARA BARAT, DAN NUSA TENGGARA TIMUR) MAKALAH Disusun untuk Memenuhi

Salah Satu Tugas Mata Kuliah Geografi Regional Indonesia

Oleh: Sandi Permana Siti Jamilah Yudi Slamet Nugraha Aip Wika Ekawati Agus Romli 102170074 102170075 102170076 102170077 102170079 102170080

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA 2011

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis telah mampu menyelesaikan makalah berjudul Kepulauan Sunda Kecil (Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur . Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Geografi Regional Indonesia. Kepulauan sunda kecil atau Nusa Tenggara ialah gugusan pulau di sebelah timur pulau Jawa, Indonesia, dari pulau Bali di sebelah Barat sehingga pulau Timor di sebelah Timur. Secara pentadbiran, Kepulauan Sunda Kecil ternasuk wilayah negara Indonesia kecuali bagian Timur pulau Timor, termasuk wilayah negara Timor Timur. Di Indonesia, kepualauan ini terdiri daripada tiga buah provinsi, yaitu (berturut-turut dari Barat): Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Penulis menyadari bahwa selama penulisan makalah ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak dosen yang telah memberi kesempatan waktu bagi penulis selama penyusunan makalah ini; 2. rekan-rekan seangkatan yang telah memotivasi penulis untuk menyelesaikan penyusunan makalah ini; 3. semua pihak yang tidak bisa penulis sebut satu per satu. Semoga Allah SWT, memberikan balasan yang berlipat ganda. Makalah ini bukanlah karya yang sempurna karena masih memiliki banyak kekurangan, baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh sebab itu, penulis sangat mengaharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi penulis dan bagi pembaca. Amin. Tasikmalaya, Oktober 2011 Penulis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Edi S. Ekadjati dalam pidato pengukuhan jabatan guru besarnya yang berjudul Sunda, Nusantara, dan Indonesia Suatu Tinjauan Sejarah (1995:3-4) memaparkan bahwa: Secara historis, Ptolemaeus, ahli ilmu bumi bangsa Yunani, merupakan orang pertama yang menyebut Sunda sebagai nama tempat. Dalam buku karangannya yang ditulis sekitar tahun 150 Masehi ia menyebutkan bahwa ada tiga pulau yang dinamai Sunda yang terletak di sebelah timur India (Atmamihardja, 1958: 8). Kiranya berdasarkan informasi dari Ptolemaeus inilah, ahli-ahli ilmu bumi Eropa kemudian menggunakan kata Sunda untuk menamai wilayah dan beberapa pulau yang terletak di sebelah timur India. Ahli geologi Belanda R.W. van Bemmelen menjelaskan bahwa Sunda adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menamai suatu daratan bagian barat laut India Tinur, sedangkan dataran bagian tenggaranya dinamai Sahul. Dataran Sunda dikelilingi oleh sistem Gunung Sunda yang melingkar (Circum-Sunda Mountain System) yang panjangnya sekitar 7000 km. Dataran Sunda itu terdiri dari dua bagian utama, yaitu bagian utara yang meliputi Kepulauan Filipina dan pulau-pulau karang sepanjang Lautan Pasifik bagian barat dan bagian selatan yang terbentang dari barat ke timur sejak Lembah Brahmaputera di Assam (India) hingga Maluku bagian selatan. Dataran Sunda itu bersambung dengan kawasan sistem Gunung Himalaya di barat dan dataran Sahul di timur (Bemmelen, 1949: 2-3). Selanjutnya, sejumlah pulau yang kemudian terbentuk di dataran Sunda diberi nama dengan menggunakan istilah Sunda pula, yakni Kepulauan Sunda Besar dan Kepulauan Sunda Kecil. Yang dimaksud dengan Kepulauan Sunda Besar ialah himpunan pulau yang berukuran besar yang terdiri atas pulau-pulau: Sumatera, Jawa, Madura, dan Kalimantan. Adapun Kepulauan Sunda Kecil merupakan gugusan pulau-pulau: Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, Sumba, Timor (Bemmelen, 1949: 15-16). Namun kemudian

istilah Sunda Besar dan Sunda Kecil tidak dipakai lagi dalam peraturan ilmu bumi Indonesia. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apa yang dimaksud dengan kepulauan sunda kecil? 2. Bagaimana letak pulau Bali berdasarkan kajian geografi dan sosial budayanya? 3. Bagaimana letak pulau Nusa Tenggara Barat berdasarkan kajian geografi dan sosial budayanya? 4. Bagaimana letak pulau Nusa Tenggara Timur berdasarkan kajian geografi dan sosial budayanya? C. Tujuan Makalah Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan: 1. Pengertian kepulauan sunda kecil. 2. Letak pulau Bali berdasarkan kajian geografis dan sosial budaya. 3. Letak pulau Nusa Tenggara Barat berdasarkan kajian geografis dan sosial budaya. 4. Letak pulau Nusa Tenggara Timur berdasarkan kajian geografis dan sosial budaya. D. Kegunaan Makalah Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoritis maupun secara praktis. Secara teoritis makalah ini berguna sebagai pengembangan konsep pengelolaan hubungan sekolah dengan masyarakat. Secara praktis makalah ini diharapkan bermanfaat bagi: 1. penulis, sebagai wahana penambah pengetahuan dan konsep keilmuan khususnya tentang konsep pengelolaan hubungan sekolah dengan masyarakat;

2. pembaca/ guru, sebagai media informasi tentang konsep penelitian tindakan kelas baik secara teoritis maupun secara praktis. E. Prosedur Makalah Makalah ini disusun dengan manggunakan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Melalui metode ini penulis akan menguraikan permasalahan yang dibahas secara jelas dan konfrehensif. Data teoritis dalam makalah ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik studi pustaka, artinya penulis mengambil data melalui kegiatan membaca berbagai literatur yang relevan dengan tema makalah. Data tersebut diolah dengan teknik analisis isi melalui kegiatan mengeksposisikan data serta mangaplikasikan data tersebut dalam konteks tema makalah.

BAB II PEMBAHASAN A. Tinjauan Pustaka 1. Definisi Kepulauan Sunda Kecil Menurut Rouffaer (1905: 16) menyatakan bahwa kata Sunda berasal dari pinjaman kata asing berkebudayaan Hindu, kemungkinan dari akar kata sund atau kata suddha dalam bahasa Sansakerta yang mempunyai pengertian bersinar, terang, putih (Williams, 1872: 1128, Eringa, 1949: 289). Dalam bahasa Jawa Kuno (Kawi) dan bahasa Bali pun terdapat kata sunda, dengan pengertian: bersih, suci, murbi, tak tercela/ bernoda, air, tumpukan, pangkat, waspada (Anandakusuma, 1986: 185-186; Mardiwarsito, 1990: 569-570; Winter, 1928:219). Kepulauan Sunda Kecil atau Nusa Tenggara ialah gugusan pulau di sebelah timur Pulau Jawa, Indonesia, dari Pulau Bali di sebelah barat sehingga Pulau Timor di sebelah timur. Secara pentadbiran, Kepulauan Sunda Kecil termasuk wilayah negara Indonesia kecuali bagian timur Pulau Timor, termasuk wilayah negara Timor-Tomur. Di Indonesia, kepulauan ini terdiri daripada tiga buah provinsi, yaitu (berturut-turut dari barat): Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. B. Pembahasan 1. Pulau Bali a. Identitas Pulau Bali Bali adalah salah satu provinsi di Indonesia dan juga merupakan nama pulau terbesar yang menjadi bagian dari provinsi tersebut. Provinsi Bali mendiami seluruh wilayah Pulau Bali dan beberapa pulau kecil di Pulau Dewata. Pulau Bali nama lengkapnya yaitu provinsi Bali yang beribukota Denpasar. Provinsi Bali terletak di Pulau Bali (8 - 9 LS dan 13,25 - 116 BT) .Berdiri sejak tanggal 14 Agustus 1958 dengan nama pahlawannya adalah I Gusti Ngurah Rai dan I Gusti Ketut Jelantik, dasar hukumnya yaitu Undang-Undang No. 84/1958. Luas provinsi

Bali ini sekitar 5.635,85 km2 dengan jumlah penduduknya 3.150.000 jiwa (sensus thn 2000). Adapun semboyan yang dimiliki Provinsi Bali sebagai berikut:

Semboyan BALI DWIPA JAYA (Jayalah Pulau Bali) Simbol: Bintang persegi lima: Ketuhanan yang Maha Esa Candi Pahlawan Margarana: Melambangkan jiwa kepahlawanan masyarakat Bali Candi Bentar: melambangkan kehidupan keagamaan yang agung Rantai: melambangkan persatuan Kipas: melambangkan kebudayaan Bali Bunga Teratai: melambangkan singgasana Ciwa Padi dan Kapas: melambangkan kemakmuran Pembagian Wilayah Kabupaten atau Kota Kabupaten/Kota 01. Badung 02. Bangli 03. Buleleng 04.KotaDenpasar 05. Gianyar 06. Jembrana 07. Karangasem 08. Klungkung 09. Tabanan Jumlah Kec. 6 4 9 3 7 4 8 4 10 Jumlah Desa 76 69 145 27 51 49 44 56 99 Ibukota Badung Bangli Singaraja Denpasar Gianyar Negara Amlapura Semarapura Tabanan Kode Wilayah 0361 0343 0362 0361 0361 0365 0363 0366 0361

b. Letak Geografi Pulau Bali adalah bagian dari Kepulauan Sunda Kecil sepanjang 153 km dan selebar 112 km sekitar 3,2 km dari Pulau Jawa. Pulau Bali terletak di sebelah Timur pulau Jawa. Selat Bali memisahkan pulau Bali dari pulau Jawa. Jalurlintas penyeberangan laut antara Banyuwangi di Jawa Timur dan Gilimanuk di pesisir pantai barat Pulau Bali melalui Selat Bali setiap hari selalu ramai. Arus barang dan arus penumpang tidak pernah sepi sepanjang tahun, kecuali pada saat Hari Raya Nyepi. Pada hari besar agama Hindu itu, semua aktivitas transportasi ditiadakan. Selain Pulau Bali, wilayah provinsi Bali juga mencakup banyak pulau kecil yang berada dilepas pantainya. Pulau yang cukup besar adalah pulau Penida yang terletak di lepas pantai tenggara. Wilayah Bali memiliki garis pantai yang panjang. Wilayah utara berbatasan dengan Laut Bali. Wilayah barat berbatasan dengan perairan Selat Bali. Wilayah selatan berbatasan dengan Samudra Hindia. Wilayah timur berbatasan dengan Selat Lombok. Pulau Bali dipisahkan oleh Selat Lombok dari Pulau Lombok di sebelah timur. Berdasarkan relief dan tofografi adalah rangkaian pegunungan yang membentang dari barat ke timur menutupi hampir semua wilayah bagian tengah. Jajaran puncak gunung menjulang tinggi di sepanjang bagian tengah ini, di antaranya Gunung Merbuk (1.886 m), Musi (1.215 m), Patas (1.414 m), Batukau (2.276), Lesung (1.860 m), Ponen (2.069 m), Sangiang (2.087 m), Catur (2.098 m), Penulisan (1.745 m), Batur (1.717), dan yang tertinggi, Gunung Agung (3.124 m). Gunung Batur dan Agung termasuk gunung api aktif. Lahan pegunungan dari timur ke tengah merupakan lahan-lahan paling tinggi di pulau Bali. Di wilayah ini terdapat beberapa danau, yaitu danau Batur, Bratan, dan Buyan.Bentang lahan di sekeliling pegunungan adalah bentang lahan dataran tinggi berupa lereng-lereng perbukitan dan pegunungan dengan banyak lembah. Sebagian lereng perbukitan menjorok ke garis pantai hingga bertemu dengan daerah pesisir pantai yang sempit. Daerah pesisir pantai dan dataran rendah yang agak luas terdapat di pesisir barat-daya dan selatan, yaitu sekitar Negara dan Denpasar. Bandara Internasional Ngurahrai berada dipesisir selatan. Sebagian besar garis pantai yang lain merupakan pesisir dataran rendah yang sempit karena langsung berdampingan

dengan kaki perbukitan. Provinsi Bali beriklim tropis. Wilayah pesisir pantai merupakan daerah yang mengalami suhu tertinggi. Daerah pedalaman yang berbukit-bukit bersuhu sedang. Sedangkan suhu terendah terdapat di daerah pegunungan. c. Penduduk dan Sosial Budaya Bali sebagian besar menggunakan bahasa Bali dan bahasa Indonesia, sebagian besar masyarakat Bali adalah blingual atau bahkan trilingual. Bahasa Inggris adalah bahasa ketiga dan bahasa asing utama bagi masyarakat Bali yang dipengaruhi oleh kebutuhan industri pariwisata. Bahasa Bali di bagi menjadi 2 yaitu: bahasa Aga yang merupakan bahasa Bali yang pengucapannya lebih kasar, dan bahasa Bali Majapahit merupakan bahasa yang pengucapannya lebih halus. Meskipun terdapat beberapa dialek dalam bahasa Bali, umumnya masyarakat Bali menggunakan sebentuk bahasa Bali pergaulan sebagai pilihan dalam berkomunikasi. Secara tradisi, penggunaan berbagai dialek bahasa Bali ditentukan berdasarkan sistem catur warna dalam agama Hindu Dharma dan keanggotan klan (istilah Bali: Soroh, Gotra); meskipun pelaksanaan tradisi tersebut cenderung berkurang. Provinsi Bali mempunyai beberapa suku diantaranya adalah Bali yaitu penduduk yang asli dari pulau Bali dan menetap di sana, Bali Aga yaitu penduduk asli yang mendiami daerah pegunungan, dan Bali Majapahit yaitu pendatang dari Jawa (kerajaan Majapahit yang beragama Hindu) yang tinggal di sebagian besar pulau Bali, khususnya di dataran rendah. Penduduk Bali sekitar 4 juta jiwa, dengan mayoritas 92,3% menganut agama Hindu. Agama lainnya adalah Buddha, Islam, Protestan, Katolik, dan Kong Hu Cu. Tujuan hidup ajaran Hindu adalah untuk mencapai keseimbangan dan kedamaian hidup lahir dan batin. Orang hidup percaya adanya 1 Tuhan dalam bentuk konsep Trimurti, yaitu wujud Brahmana (sang pencipta), wujud wisnu (sang pelindung dan pemelihara), serta wujud siwa (sang perusak). Tempat beribadah di Bali disebut Pura. Tempat-tempat pemujaan leluhur disebut sangga. Kitab suci agama Hindu adalah weda yang berasal dari India.

Orang yang meninggal dunia pada orang Hindu diadakan upacara ngaben yang dianggap sangat penting untuk membebaskan arwah orang yang telah meninggal dunia dari ikatan-ikatan duniawinya menuju surga. Ngaben itu sendiri adalah upacara pembakaran mayat. Hari raya umat agama Hindu adalah Nyepi yang pelaksanaannyapada perayaan tahun baru saka pada tanggal 1 dari bulan 10 (kedasa), selain itu juga hari raya galungan, kuningan, saras wati, tumpek landep, tumpek uduh, dan siwa ratri. Pedoman dalam ajaran agama Hindu yakni: tattwa (filsafat agama), etika(susila), upacara (yadnya). Di Bali ada 5 macam upacara (panca yadnya), yaitu: manusia yadnya yaitu upacara masa kehamilan sampai masa dewasa, pitra yadnya yaitu upacara yang ditujukan kepada roh-roh leluhur, dewa yadnya yaitu upacara yang diadakan di pura/kuil keluarga, rsi yadnya yaitu upacara dalam rangkka pelantikan seorang pendeta, dan bhuta yadnya yaitu upacara untuk rohroh halus disekitar manusia yang mengganggu manusia. Pada abad ke-13, Raja Kertanegara (1268-1292) yang memimpin kerajaan Hindu Singosari, Jawa Timur, hampir menguasai seluruh Nusantara, termasuk Pahang (Malaysia), Kalimantan Barat, Bali, dan Maluku. Sejak itu agama Hindu berkembang pesat di Bali. Perkembangan terus berlangsung hingga Bali menjadi pusat kebudayaan Hindu di Nusatenggara sampai sekarang. Pulau Bali jadi komunitas umat Hindu terbesar di Indonesia. Pemeluk agama Hindu di Bali telah mengembangkan pemahaman dan penghayatan agama mereka secara khas sesuai dengan kondisi setempat sehingga menghasilkan agama dan kebudayaan Hindu yang berkembang di India. Rumah adat provinsi Bali bernama rumah Natah dan Gapura. Walaupun sektor pariwisata menjadi penggerak utama ekonomi daerah ini, sektor pertanian dan perkebunan tetap menjadi andalan masyarakat. Lahan dataran rendah yang sempit tidak menjadi hambatan untuk mengusahakan tanaman pangan seperti padi. Lereng-lereng perbukitan dan pegunungan disulap menjadi areal pesawahan berundak-undak (terasering) dan ditanami padi. Bentuk pesawahan seperti ini banyak dijumpai di banyak wilayah. Pemandangan indah

pesawahan terasering juga sekaligus menjadi daya tarik bagi banyak wisatawan yang berkunjung ke daerah ini. Selain menanam padi, masyarakat pedesaan juga banyak menanam sayur-sayuran dan tanaman buah. Jagung, cabe, dan beragam jenis sayur ditanam di hampir semua wilayah. Sebagai daerah pariwisata Bali memiliki banyak restoran dan hotel, dari yang sederhana hingga berkelas internasional. Kebutuhan akan pangan yang berkualitas baik sangat tinggi. Ini mendorong banyak warga mengolah ladang-ladang pertanian dengan sebaik mungkin. Sementara itu, komoditas perkebunan seperti cengkeh, kopi, kakao, dan lada dihasilkan dari berbagai tempat. Pada umumnya masyarakat Bali bermata pencaharian mayoritas bercocok tanam, pada dataran yang curam hujannya yang cukup baik, peternakan terutama sapi dan babi sebagai usaha penting dalam masyarakat pedesaan di Bali, baik perikanan darat maupun laut yang merupakan mata pencaharian sambilan, kerajinan meliputi kerajinan pembuatan benda anyaman, patung, kain,, ukirukiran, percetakan, pabrik kopi, pabrik rokok, dll. Usaha dalam bidang ini untuk memberikan lapangan pekerjaan pada penduduk. Karena banyak wisatawan yang mengunjungi Bali maka timbulah usaha perhotelan, travel, dan toko kerajinan tangan. Masyarakat Bali telah mengenal dan berkembang sistem pengairan yaitu sistem subak yang mengatur pengairan dan penanaman di sawah-sawah. Mereka juga sudah menegenal arsitektur yang mengatur tata letak ruangan dan bangunan yang menyerupai bangunan Feng Shui. Arsitektur merupakan ungkapan perlambang kominikatif dan edukatif. Bali juga memiliki senjata tra disional yaitu keris. Selain untuk membela diri, menurut kepercayaan bila keris pusaka direndam dalam air putih dapat menyembuhkan orang yang terkena gigitan binatang berbisa. Selain keris Bali juga memiliki senjata tradisional lainnya seperti: tombak, tiuk, taji, kandik, caluk, arit, udud, gelewang, trisula, panah, penampad, garot, tulud, kis-kis, anggapan, berang, blakas, dan pengiris. Kehidupan orang Bali tidak bisa dilepaskan dari kehidupan berkesenian yang mereka jalankan. Kehidupan keagamaan yang mereka praktekkan menyatu

dengan budaya seni yang mereka hidupi. Seni tari, seni ukir, dan seni lukis, serta seni musik menjadi bagian dari kehidupan mereka sehari-hari yang berjalan seiring dengan upacara keagamaan yang kerap mereka lakukan. Sejak kecil, pria atau wanita mulai belajar menari dan mengukir, serta belajar menabuh gamelan. Mereka bangga bila nantinya terpilih mewakili kampung sebagai pemain musik gamelan atau penari yang akan tampil pada beberapa upacara adat, termasuk dalam menyambut tamu yang datang berkunjung. Di Bali pada umumnya setiap kampung memiliki seperangkat alat musik gamelan serta kelompok penari. Anakanak, remaja, dewasa, bahkan sampai kakek-nenek sudah terbiasa untuk tampil menari. Mereka mendapat semangat kehidupannya ketika menari. Banyak tarian yang dikembangkan dari aspek epik Hindu Ramayana. Beberapa tari Bali yang terkenal adalah: Tari Kecak Kecak adalah pertunjukan seni khas Bali yang diciptakan pada tahun 1930-an dan dimainkan terutama oleh laki-laki. Tarian ini dipertunjukan oleh banyak (puluhan atau lebih) penari laki-laki yang duduk berbaris melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan cak dan mengangkat kedua lengan, menggambarkan kisah Ramayana saat barisan kera membantu Rama melawan Rahwana. Namun demikian, Kecak berasal dari ritual Sanghyang, yaitu tradisi tarian yang penarinya akan berada pada kondisi tidak sadar, melakukan komunikasi dengan Tuhan atau roh para leluhur dan kemudian menyampaikan harapab-harapannya kepada masyarakat. Para penari yang duduk melingkar tersebut mengenakan kain kotak-kotak seperti papan catur melingkari pinggang mereka. Selain itu, ada pula para penari lain yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana seperti Rama, Shinta, Rahwana, Hanoman, dan Sugriwa. Lagu tari kecak diambil dari ritual tarian sanghyang. Selain itu, tidak digunakan alat musik. Hanya digunakan kincringan yang dikenakan pada kaki penari yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana. Sekitar tahun 1930-an Wayan Limbak bekerja sama dengan pelukis Jerman Walter Spies menciptakan tari Kecak berdasarkan tradisi

Sanghyang dan bagian-bagian kisah Ramayana. Wayan Limbak mempopulerkan tari ini saat berkeliling dunia bersama rombongan penari Bali-nya. Tari Legong Legong merupakan sekelompok tarian klasik Bali yang memiliki pembendaharaan gerak yang sangat kompleks ang terikat dengan struktur tabuh pengiring yang konon merupakan pengaruh dari gambuh. Kata Legong berasal dari kata leg yang artinya gerak tari yang luwes atau lentur dan gong yang artinya gamelan. Legong dengan demikian mengandung arti gerak tari yang terikat (terutama aksentuaasinya) oleh gamelan yang mengiringinya. Gamelan yang dipakai mengiringi tari Legong dinamaka Gamelan Semar Pagulingan. Tari Pendet Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan di Pura, tempat ibadah umat Hindu di Bali. Tarian ini melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia. Lambat laun seiring perkembangan zaman, para seniman Bali mengubah Pendet menjadi Ucapan Selamat Datang, meski tetap mengandung anasir yang sakral dan religius. Pencipta bentuk modern tari ini adalah I Wayan Rindi. Pendet merupakan pernyataan dari sebuah persembahan dalam bentuk tarian upacara. Tidak seperti halnya tarian-tarian pertunjukan yang memerlukan pelatihan entensif, Pendet dapat ditarikan oleh semua orang, pemangkus pria dan wanita, dewasa, maupun gadis. Tarian ini diajarkan sekedar dengan mengikuti gerakan dan jarang dilakukan di banjar-banjar. Para gadis muda mengikuti gerakan dari para wanita yang lebih senior yang mengerti tanggung jawab mereka dalam memberikan contoh yang baik. Tari Barong Tari Barong adalah tarian khas Bali yang berasal dari khazanah kebudayaan Pra-Hindu. Tarian ini menggambarkan pertarungan antara kebijakan (dharma) dan kebatilan (adharma). Wujud kebajikan dilakonkan oleh Barong, yaitu penari dengan kostum binatang berkaki empat, sementara wujud kebatilan

dimainkan oleh Rangda, yaitu sosok yang menyeramkan dengan dua taring runcing di mulutnya. Ada beberapa jenis Tari Barong yang biasa ditampilkan di Pulau Bali, di antaranya Barong Ket, Barong Bangkal (babi), Barong Gajah, Barong Asu (anjing), Barong Brutuk, serta Barong- Barongan. Tari Janger Tari Janger merupakan jenis tarian pergaulan, terutama bagi muda-mudi yang sangat populer di Bali yang dilakukan oleh sekitar 10 pasang muda-mudi. Selama tarian berlangsung kelompok penari wanita (Janger) dan kelompok penari pria (kecak) menari dan bernyanyi bersahut-sahutan. Pada umunya lagu-lagunya bersifat gembira sesuai dengan alam kehidupan mereka. Gamelan yang biasa dipakai mengiringi tari Janger disebut Batel (Tetamburan) yang dilengkapi dengan sepasang gender wayang. Muculnya Janger di Bali diduga sekitar abad ke XX, merupakan perkembangan dari tari Sanghyang. Jika kecak merupakan perkembangan dari paduan suara pria, sedangkan jangernya merupakan perkembangan dari paduan suara wanita. Lakon yang dibakan Janger antara lain: Arjuna Wiwaha, Sunda Upasunda dan lain sebagainya. Trai Janger dapat dijumpai hampir di seluruh daerah Bali, masing-masing daerah mempunyai variasi tersendiri sesuai dengan selera masyarakat setempat. Selain menari, orang Bali juga mahir melukis dan mengukir. Banyak pria Bali yang mengandalkan seni lukis dan seni ukir sebagai mata pencaharian utama. Banyak perkambungan di Bali tumbuh sebagai kampung-kampung seni yang menghasilkan beragam cindera-mata. Seni lukis dan ukir antara lain tampak dalam beragam karya patung. Berbagai hasil seni ukir, lukis, dan patung Bali menjadi komoditas seni yang bernilai tinggi. Cita rasa seni tinggi yang dimiliki oleh para seniman Bali telah diakui dunia internasional. Banyak karya seniman Bali diekspor ke luar negeri. Di sisi lain, banyak seniman dunia yang kadangkadang datang di Bali untuk merasakan kehidupan di kampung-kampung seni yang tumbuh di berbagai tempat. Dari situ mereka dapat memperoleh inspirasi untuk membuat sebuah karya yang bernilai tinggi. Lagu daerah yang berasal dari provinsi Bali ini berjudul Ma Cepet-Cepetan, Meyong-Meyong, Janger Dewa

Ayu, dan Juru Pencar. Provinsi Bali juga memiliki berbagai macam alat musik yang digunakan untuk mengiringi kesenian-kesenian di Bali diantaranya adalah: Ceng-ceng Ceng-Ceng adalah bagian penting dari seperangkat gamelan Bali. Di antara alat gamelan yang lain, dalam satu performa, ceng-ceng memegang peran yang sangat penting. Ceng-Ceng Bali ini juga dikenal dengan sebutan Ceng-Ceng Ricik. Bahan terbuat dari kayu nangka dan tembaga. Terdiri atas enam buah logam bundar bagian bawah ini adalah dengan cara memukulkan bagian tembaga bundar yang atas (berjumbai merah) ke bagian tembaga bundar bawah yang menghadap atas. Sehingga timbullah suara ceng-ceng-ceng, Pemainnya biasanya memegang kedua bagian yang atas dengan menggunakan kedua tangganya sehingga suaranya nyaring, keras, dan khas simbal Bali. Ceng-Ceng Bali dibuat dengan bentuk kura-kura. Ini bisa dipahami karena pengukirnya mungkin mengambil tokoh legenda Bali yaitu kura-kura mistis. Konon, di kebudayaan Bali, kura-kura mistis ini memiliki nilai magis yaitu menyeimbangkan dunia di atas punggungnya. Genggong Genggong merupakan sebuah instrumen musik yang sudah kita warisi sejak jaman yang lampau. Sebagai intrumen musik tua, Genggong memiliki bentuk yang sangat kecil dan nampaknya sangat sederhana. Meskipun demikian, alat musik yang mudah di bawa ini sebenarnya memiliki akustik dan teknik yang cukup rumit. Tambahan pula bahwa genggong atau alat musik yang mempunyai prinsip yang hampir sama dengan genggong, tidak saja dapat kita jumpai di Bali melainkan hampir di seluruh dunia. Genggong merupakan sebuah instrumen musik yang sangat menarik. Alat musik ini terbuat dari pelapah enau, terbentuk segi empat panjang, dengan ukuran panjang kurang lebih 16 cm dan lebar 2 cm. Di tengah-tengahnya sebuah pelayah sepanjang kurang lebih 12 cm, pada ujung kanan dibuat lubang kecil tempat benang itu diikatkan pada sebuah potongan bambu kecil sepanjang 17 cm, sedangkan pada uung kirinya diikatkan kain sebagai tempat pegangan ketika bermain.

Gong Gong merupakan salah satu gamelan yang berbentuk bulat dan

ukurannya ada yang dari ukuran kecil hingga terbesar. Dimainkan dengan cara dipukul. Gamelan Bali Gamelan Bali adalah ensembel musik yang biasanya menonjolkan metalofon, gambang, gendang, dan gong yang ada di Provinsi Bali. Istilah gamelan merujuk instrumennya yang mana merupakan satu kesatuan utuh yang diwujudkan dan dibunyikan bersama. Makanan khas Provinsi Bali diantaranya Sate Be Sampe dan Jukut Undis. Di Bali juga terdapat sekolah tinggi yang bernama Universitas Udayana. Pelabuhan laut yang ada di Bali bernama Gilimanuk, Singaraja, Padang Bai, dan Benda. Sedangkan Bandara yang ada di Bali bernama Ngurah Rai. Jenis Flora yang menyebar di Provinsi Bali adalah Majegau dan jenis Faunanya yaitu Jalak Bali. Provinsi Bali terkenal akan wisatanya, baik wisata alam, pantai, budaya, dan yang lainnya. Wisata Bali diberkati dengan alam yang indah. Bali ini ekosistem alami yang terawat, seperti pantai, pegunungan, danau, air terjun, bukit, air panas alam, hutan, dan lainnya. Wisata alam di Bali sangat menarik untuk diekspolari. Wisata alam di Bali sangat ideal dikunjungi dengan perjalanan sendiri karena terdapat banyak hal yang dapat dieksplorasi di sepanjang perjalanan. Pengunjung ke wisata alam tidak hanya akan memiliki pengalaman yang tidak terlupakan, tetapi juga meninggalkan kepuasan tersendiri terhadap lingkungan alam tersebut. Kami bangga menawarkan semua wisata alam di Bali bagi mereka yang memimpikan mengeksplorasi keindahan Bali yang tersembunyi. Khusus untuk pantai, kami telah membuat sub-direktori khusus yang juga dapat ditemukan di situs ini. Macam-macam wisata alam terdiri dari: Air terjun kembar gitgit, sempurna untuk mengagumi keindahan alam.

Bunut balong, pohon suci dan unik yang memiliki lubang pada batangnya dan terletak tepat di jalan.

Gunung batur, sebuah gunung berapi aktif di Kintamani Bangli. Memiliki kaldera besar yang dianggap salah satu yang terbesar dan paling indah di dunia.

Melihat-melihat monyet di Monkey Forest Ubud, tepat di seberang jalan. Menawarkan sebuah kesenangan dan sirkus.

Pemandangan bawah laut yang indah di pulau Menjangan, terdapat banyak ikan, terumbu karang, dan kehidupan laut lainnya.

Menghabiskan waktu di Kintamani, desa yang benar-benar menarik. Kebun Raya Eka Karya Bedugul, Cagar Alam bagi tumbuhan yang terdapat di kabupaten Tabanan.

Bercanda bersama monyet di objek wisata Sangeh Bali Selain objek wisata alam, Bali juga mempunyai objek wisata pantai Kuta

yang merupakan sebuah tempat pariwisata yang terletak di sebelah selatan Denpasar, ibukota Bali. Kuta terletak di kabupaten Badung yang merupakan sebuah tujuan wisata turis mancanegara, dan telah menjadi objek wisata andalan Pulau Bali sejak awal 70-an. Pantai Kuta sering pula disebut sebagai pantai matahari terbenam sebagai lawan dari pantai Sanur. Di Kuta terdapat banyak pertokoan, restoran dan tempat permandian serta menjemur diri. Selain keindahan pantainya, pantai Kuta juga menawarkan berbagai macam jenis hiburan lain misalnya bar dan restoran di sepanjang pantai menuju pantai Legian. Resovivo, Ocean Beach Club. Kamasutra adalah beberapa club paling ramai di sepanjang pantai Kuta. Pantai ini juga memiliki ombak yang cukup bagus untuk olahraga selancar, terutama bagi peselancar pemula. Pantai Sanur adalah sebuah tempat pelancongan pariwisata yang terkenal di Pulau Bali. Tempat ini letaknya adalah persis di sebelah timur kotamadya Denpasar. Pantai Sanur teutama adalah lokasi untuk berselancar. Terutama ombak

pantai Sanur sudah termasyur di antara para wisatawan mancanegara. Tidak jauh lepas pantai Sanur terdapat juga lokasi wisata selam dan snorkeling. Oleh karena kondisinya yang ramah, lokasi selam ini dapat digunakan oleh para penyelam dari semua tingkatan keahlian. Pura Besakih adalah sebuah komplek Pura yang terletak di Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem. Komplek Pura Besakih terdiri dari 1 Pura Pusat (Pura Penataran Agung Besakih) dan 18 Pura Pendamping (1 Pura Basukian dan 17 Pura lainnya). Pura Sada terletak di desa Kapal, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, sekitar 14 km ke arah barat laut kota Denpasar. Lokasinya mudah dicapai, hanya sekitar 300 m dari perempatan jalan raya di bagian barat laut desa tersebut. Suasana tenang dan nyaman terasa di sini, meskipun lokasi Pura terletak di tengah-tengah perkampungan penduduk. Nama Pura Sada merupakan singkatan dari pura Prasada yang berasal dari adanya sebuah bangunan Candi yang bentuknya langsing, atapnya bertumpang-tumpang, tinggi bagaikan sebuah menara. Bentuk Candi seperti itu merupakan tipe Candi Jawa Timur terutama candi yang berasal dari jaman keemasan Majapahit sekitar abad ke 14 yang disebut Prasada. Bangunan Prasada di Pura Sada tersebut terletak di halaman Jeroan yang terletak di bagian tengah sebagai bangunan inti. Sangeh Bali merupakan taman wisata alam yang terletak di desa Sangeh, Badung. Sekitar 20 km di sebelah utara Denpasar, diseberang jalan menuju Pelaga. Daya tarik dari objek wisata ini adalah Pura yang terletak di tengah pohon pala yang disebut dengan Pura Bukit Sari. Hutan pohon pala merupakan areal suci Pura yang dikeramatkan oleh masyarakat desa Adat Sangeh. Di tengah hutan lebat yang hijau terdapat banyak kera jinak yang sering mempesona para wisatawan. Tanah Lot adalah sebuah objek wisata di Bali. Di sini ada dua Pura yang terletak di atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan batu dan satu lagi terletak di atas tebing mirip dengan Pura Uluwatu. Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari Pura Dang Kahyangan. Pura Tanah Lot merupakan Pura laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut.

Danau Batur adalah danau terbesar di Bali, terletak di kaki Gunung Batur. Paling bagus untuk menikmati suasana di sini adalah saat siang hari sambil menikmati makan siang. Danau ini diyakini merupakan sebuah kaldera purba. Kaldera itu kini digenangi air yang menjadi sumber air dari sebagian lahan pertanian di Bali. Museum Le Mayeur ini terletak ditepi pantai Sanur, berupa bangunan dengan arsitektur Bali yang menampung kurang lebih 88 buah lukisan yang dibagi menjadi lima jenis koleksi berdasarkan media yang dipakai, yaitu Bogor, Had Boeard, Trilek, Kertas, dan Kanvas. Sebagian besar tema lukisannya adalah wanita Bali dengan bertelanjang dada. Bahkan ada yang menyebut bahwa Le Mayeur adalah Gaugin-nya Indonesia. Wisata budaya dan sejarah Bali terdiri dari: Tirta Gangga, sebuah taman air Kerajaan. Taman Ujung, sebuah Istana air bagi Raja Bajra Sandhi, sebuah monumen mengenang perjuangan rakyat Bali Keunikan kerta Gosa, warisan budaya yang menarik Makam Jayapura, suatu legenda cinta yang tragis di Bali Puri Agung Karangasem, salah satu bangunan kuno di Bali Menikmati Arsitektur kuno yang indah di Puri Agung Pemecutan Patung Catur Muka, Landmark kota Denpasar Tanaman Werdhi budaya, tempat pegelaran budaya di Bali

2. PULAU NUSA TENGGARA BARAT a. Identitas Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Barat adalah sebuah provinsi di Indonesia. Sesuai dengan namanya, provinsi ini meliputi bagian barat Kepulauan Nusa Tenggara.

Pulau ini nama lengkapnya provinsi Nusa Tenggara Barat, yang beribukota Mataram. Provinsi ini terletak di kepulauan Nusa Tenggara (8 - 9 LS dan 116 119 BT) dan berdiri sejak tanggal 14 Agustus 1958 dengan dasar hukumnya yaitu Undang-Undang No. 64 tahun 1958. Luas wilayah provinsi ini adalah sekitar 20.153,15 km2 dengan jumlah penduduk berdasarkan sensus tahun 2000 sebanyak 4.009.000 jiwa. Adapun semboyan yang dimiliki oleh provinsi Nusa Tenggra Barat adalah sebagai berikut:

Semboyan Simbol: Bintang: melambangkan 5 sila Pancasila Kapas dan Padi: melambangkan kemakmuran serta menunjukan hari terbentuknya Provinsi Nusa Tenggara Barat, yaitu 17 Desember 1958, seperti yang diungkapkan secara simbolik melalui 58 kuntum dan untaian padi. Rantai (4 berbentuk bulat dan 5 berbentuk segiempat): melambangkan tahun 45 (1945) sebagai tahun kemerdekaan RI Menjangan: lambang identitas daerah melalui fauna yang banyak hidup di Pulau Sumbawa Gunung Berasap: menunjukan kemegahan Gunung Rinjani sebagai gunung tertinggi di Pulau Lombok Kubah: melambangkan ketaatan beragama masyarakat Nusa Tenggara Barat. Pembagian Wilayah Kabupaten atau Kota

Kabupaten/Kota

Jumlah Kec.

Jumlah Desa

Ibukota

Kode Wilayah

01. Bima 02. Kota Bima 03. Dompu 04. Lombok Barat 05. Lombok Tengah 06. Lombok Timur 07. Mataram 08. Sumbawa 09. Sumbawa Barat

14 3 8 15 12 2 3 19 5

143 25 38 83 85 13 23 120 37

Raba Bima Dompu Mataram Praya Selong Mataram Sumba Taliwang

0374 0374 0373 0364 0364 0376 0364 0371 0371

b. Letak Geografi Nusa Tenggara Barat mendiami wilayah barat kepulauan yang biasa disebut Kepulauan Sunda Kecil. Wilayah provinsi Nusa Tenggara Barat berada disebelah timur Provinsi Bali. Wilayah ini mencakup dua pulau besar, yaitu Pulau Lombok di barat dan pulau Sumbawa di sebelah timur. Selain daratan utama dua pulau itu wilayah provinsi ini juga mencakup sejumlah pulau kecil yang berada di sekeliling kedua pulau itu. Beberapa pulau kecil di sekitar pulau Lombok adalah Pulau Gili Gede, Gili Lawang, dan Gili Sulat. Beberapa pulau kecil di Pulau Sumbawa adalah Pulau Medang, Moyo, Ngali, Domper, Sangeang, dan Gili Banta. Perairan Selat Alas memisahkan Pulau Lombok dari Pulau Sumbawa. Sebagai provinsi kepulauan, Nusa Tenggara Barat memiliki banyak garis pantai. Di sebelah barat, Nusa Tenggara Barat berbatasan dengan Selat Lombok. Di sebelah selatan terdapat Samudra Hindia. Di sebelah utara, terdapat Laut Flores.Di sebelah timur, Selat Sape memisahkan Nusa Tenggara Barat dari Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Berdasarkan ragam bentang pesisir pantainya, wilayah Nusa Tenggara Barat dapat dibagi atas dua bagian utama. Yang pertama adalah Pulau Lombok dengan garis pantai yang cukup lurus, kecuali di bagian selatan dan barat-daya yang berlekuk-lekuk. Bagian tengah hingga timur Pulau Lombok berupa daerah pegunungan. Di sini terdapat Gunung Punikan (1.490 m), Kondo (2.974 m), dan puncak tertinggi sekaligus titik tertinggi di kawasan Kepulauan Sunda Kecil, yaitu Gunung Rinjani (3.726 m). Di sini terdapat danau pegunungan, Danau Segara Anak. Bagian dataran rendah di Pulau Lombok khususnya berada di pesisir timur. Ibukota provinsi, Mataram menempati salah satu titik dataran rendah di pesisir timur. Bentang lahan kedua adalah Pulau Sumbawa. Wilayah ini memiliki garis pantai yang berlekuk-lekuk karena adanya banyak tanjung dan teluk diantaranya Tanjung Tilinang, Mata, Lagundu, Naru, Ambalawi, Batubesar, dan Pakijangan serta teluk Lempui, Panas, Samara, Cempi, Waworada, Sape, Bima, Sanggar, Saleh, dan Sumbawa. Bagian tengah Pulau Sumbawa juga ditutupi perbukitan dan pegunungan. Puncak-puncak gunung yang ada di sini antara lain Gunung Besanak (1.132 m), Batulanteh (1.730 m), Jaranpusang (1.283 m), Romu (1.128 m), Dorombelo, dan yang tertinggi Gunung Tambora (2.821 m). Bagian dataran rendah terdapat di sepanjang pesisir pantai dan lembah-lembah di pedalaman. Sebagian dari perbukitan dan pegunungan yang membentang di sepanjang bagian tengah Pulau Sumbawa dibentuk oleh batuan kapur. Wilayah ini banyak ditutupi padang rumput dan vegetasi tipis pepohonan. Hutan lebat jarang ditemukan di wilayah ini. Nusa Tenggara Barat beriklim tropis dengan suhu tinggi dialami di sebagian besar wilayah, terutama di Pulau Sumbawa.

c. Penduduk dan Sosial Budaya Penduduk di Provinsi Nusa Tenggara bermayoritas Islam dan yang lainnya ada yang beragama Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha. Penduduknya menggunakan bahasa Sasak, Bali, Sumbawa, dan Bima dalam kehidupannya sehari-hari. Di sana memiliki beberapa suku kebudayaan, diantaranya: pertama, Suku Sumbawa atau Tau Samawa mediami bagian barat Pulau Sumbawa atau

dulunya wilayah Kesultanan Sumbawa. Kedua, suku Sasak adalah suku bangsa yang mendiami pulau Lombok dan menggunakan bahasa Sasak. Sebagian besar suku Sasak beragama Islam, uniknya pada sebagian kecil masyarakat suku Sasak, terdapat praktik agama Islam yang sedikit berbeda dengan Islam pada umumnya yakni Islam Wetu Telu, namun hanya berjumlah sekitar 1% yang melakukan praktek ibadah seperti itu. Ada pula sedikit warga suku Sasak yang menganut kepercayaan pra-Islam yang disebut dengan nama Sasak Boda. Ketiga, suku Bima atau Dou Mbojo adalah suku yang mendiami kabupaten Bima dan kota Bima dan telah ada sejak jaman Kerajaan Majapahit. Suku ini menggunakan bahasa Bima atau Nggahi Mbojo. Menurut sejarahnya, suku Bima mempunyai 7 pemimpin di setiap daerah yang disebut Ncuhi. Pada masa pemberontakan di Majapahit, salah satu dari Pandawa Lima, Bima, melarikan diri ke Bima melalui jalur selatan agar tidak ketahuan oleh para pemberontak dan langsung diangkat oleh para Ncuhi sebagai Raja Bima pertama, namun sang Bima langsung mengangkat anaknya sebagai Raja dan beliau kembali lagi ke Jawa dan menyuruh kedua anaknya untuk memerintah di Kerajaan Bima. Oleh karena itu, sebagian bahasa Jawa Kuna kadang-kadang masih digunakan sebagai bahasa halus di Bima. Keempat, suku Dompu bertempat tinggal di kabupaten Dompu, tepat di tengah Pulau Sumbawa. Bahasa mereka disebut Nggahi Mbojo dan mayoris Islam. Kelima, suku Dongo, dan keenam suku Bali. Rumah adat di Nusa Tenggara Barat bernama Rumah Dalam Loka (Istana Sultan Sumbawa). Nusa Tenggara Barat juga memiliki senjata tradisional yang digunakan untuk membela diri atau yang lainnya. Senjata tradisional tesebut yaitu Keris, Sampari, dan Sondi. Lagu daerah Nusa Tenggara Barat yaitu Orlen-Orlen, O Re Re, Kapendi Jangi, Primura RameRame, dan Tutu Kode. Alat musik yang dimiliki Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah sebagai berikut: Cungklik, sejenis kulintang dari kayu yang berasal dari Pulau Lombok. Serunai, yaitu alat musik tiup yang dikenal di Indonesia sebagai alat musik tradisional di masyarakat Minang. Bagian unik serunai adalah bagian ujungnya yang mengembang, berfungsi untuk memperbesar volume suara.

Keloko, yaitu sejenis terompet kulit kerang dari Doro Fores Timur Nusa Tenggara Barat juga memiliki kesenian yang salah satunya tarian.

Jenis-jenis tarian tersebut antara lain: Tari Batu Nganga, sebuah tari latar belakang cerita rakyat. Mengisahkan tentang kecintaan rakyat terhadap putri raja yang masuk ke dalam batu. Mereka memohon agar sang putri dapat keluar dari dalam batu itu. Tari Mpaa Lenggo, sebuah tarian guna menyambut Maulid Nahi Muhammad SAW. Tarian ini juga sering dipertunjukan pada upacara-upacara perkawinan atau upacara khitanan keluarga raja. Tari Rudat, Tari Kayak Sando, dan Tari Mpaa Sampari. Mata pencaharian penduduk Nusa Tenggara Barat adalah Bertani dan beternak. Tanaman pertanian yang mereka usahakan terutama adalah tanaman pangan seperti padi, jagung, kacang-kacangan, dan sayur-sayuran. Lahan-lahan perkebunan komoditas penting juga dapat ditemukan walaupun jarang dalam skala besar. Cengkeh misalnya, dapat dijumpai di Lombok Timur dan Dompu, kemiri di Lombok Barat dan Bima, Kopi di Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa, Dompu, dan Bima. Lahan-lahan kering di Sumbawa diusahakan ditanami jambu mete. Wilayah pesisir pantai dan kawasan perbukitan menghasilkan banyak kopra. Lahan-lahan yang kurang mendukung vegetasi tanaman banyak dimanfaatkan sebagai lahan peternakan. Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu daerah yang bisa menghasilkan banyak ternak potong dan hewan beban seperti kambing, kuda, kerbau, dan sapi. Peternakan domba terdapat di beberapa tempat. Sektor perikanan laut juga menjadi andalan kehidupan masyarakat. Nelayan di sepanjang pesisir pantai menghasilkan ikan tongkol, cakalang, tenggiri, dan kepiting. Banyak juga yang berprofesi sebagai penyelam pengumpul mutiara. Karena potensi perairan laut yang sangat mendukung, usaha budidaya rumput laut dan kerang mutiara harus digalakkan di wilayah ini.

Lahan Nusa Tenggara juga memiliki kandungan barang tambang. Barang tambang berupa emas, perak, dan tembaga dijumpai di Pulau Lombok dan Sumbawa. Cadangan emas, tembaga, dan perak di Batu Hijau, Sumbawa telah dieksploitasi. Produksi konsentrat yang diperoleh dari wilayah ini dikirim untuk diolah di Jepang, Finlandia, Korea, Jerman. Makanan khas Nusa Tenggara Barat yaitu Ebatan, Ayam Taliwang, Plecing Kangkung, Sate Ikan, dan Sate Rembiga. Nusa Tenggara Barat mempunyai Universitas ternama yang bernama Universitas Mataram. Pelabuhan lautnya bernama Ampenan dan Lembar, sedangkan bandaranya bernama Selaparang, Brangbiji, dan Palbelo. Sektor pariwasata di daerah ini maju pesat. Kedekatan dengan Pulau Bali mempengaruhi pertumbuhan kunjungan wisata ke Pulau Lombok. Pantai Senggigi di Mataram adalah salah satu tujuan utama kunjungan wisata. Kunjungan wisata juga turut menghidupkan usaha tenun kain sasak. Objek wisata di Nusa Tenggara Barat ini antara lain: Gunung Rinjani, Pura Batu Balong, Pantai Senggigi, dan Gili Trawangan. Gunung Rinjani adalah gunung yang belokasi di Pulau Lombok. Gungung ini merupakan gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.726 m serta terletak pada lintang 825' LS dan 16628' BT ini merupakan gunung favorit bagi pendaki Indonesia karena keindahan pemandangannya. Gunung ini merupakan bagian dari Taman Nasional Gunung Rinjani yang memiliki luas sekitar 41.330 ha dan ini akan diusulkan penambahannya sehingga menjadi 76.000 ha ke arah barat dan timur. Secara administratif gunung ini berada dalam wilayah tiga kabupaten yaitu Lombok Timur, Lombok Tengah, dan Lombok Barat. Pura Batu Bolong terletak di atas batu karang pantai Senggigi yang berdekatan dengan pantai Batu Layar, sebelah barat laut kota Mataram, Lombok Barat. Pantai Senggigi terletak di sebelah barat laut kota Mataram, kabupaten Lombok. Gili Trawangan adalah yang terbesar dari ketiga pulau atau Kepulauan Gili yang di atas permukaan laut cukup signifikan. Dengan panjang 3 km dan lebar 2 km, Trawangan berpopulasi sekitar 800 jiwa. Di antara ketiga Gili

tersebut, Trawangan memiliki fasilitas untuk wisatawan yang paling beragam kedai Tir na Nog mengklaim bahwa Trawangan adalah pulau tersediri di dunia yang ada bar Irlandia-nya. Bagian paling padat tekecil di dunia yang ada bar Irlandia-nya. Bagian paling padat penduduk adalah sebelah timur pulau ini.

3. PULAU NUSA TENGGARA TIMUR a. Identitas Pulau Nusa Tenggara Timur Pulau Nusa Tenggara Timur adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak di tenggara Indonesia. Provinsi ini terdiri dari beberapa pulau, antara lain: Flores, Sumba, Timor, Alor, Lembata, Rote, Sabu, Adonara, Solor, Komodo, dan Palue. Pulau Nusa Tenggara Timur terletak pada koordinat (11 10' - 7 30' LS dan 118 30' -125 20') BT. Ibukotanya terletak di Kupang, Timor Barat. Pulau ini berdiri sejak tanggal 14 Agustus 1958, dengan nama pahlawannya yaitu Prof. Dr.W.Z.Yohannes. Dasar hukum yang dimiliki provinsi ini adalah UndangUndang No. 64 tahun 1958. Luas daerah di Provinsi Nusa Tenggara Timur ini sekitar 58.491 km dengan jumlah penduduknya berdasarkan sensus tanun 2000 adalah 3.823.000 jiwa. Adapun semboyan yang dimiliki oleh Provinsi Nusa Tenggara ini adalah sebagai berikut:

Semboyan Simbol:

Perisai Sudut Lima: Melambangkan perlindungan atas rakyat serta 5 sila Pancasila Bintang: Keagungan Tuhan Yang Maha Esa Komodo: Kekhasan daerah yang ditunjukan melalui satwa reptilia raksasa yang hanya hidup di Nusa Tenggara Timur yaitu Pulau Komodo Padi dan Kapas: Melambangkan keagungan dan kejayaan Pohon Beringin: Melambangkan kesatuan dan persatuan 1958: Menunjuk pada tahun terbentuknya provinsi Nusa Tenggara Timur

Pembagian Wilayah Kabupaten atau Kota Kabupaten/Kota Jumlah Kec. 01. Alor 02. Belu 03. Ende 04. Flower Timur 05. Kupang 06. Kota Kupang 07. Lembata 08. Manggarai 09. Manggarai Barat 10. Ngada 11. Rote Ndao 12. Sikka 13. Sumba Barat 14. Sumba Timur 9 12 13 13 19 4 8 11 5 14 6 11 15 15 Jumlah Desa 56 73 103 92 275 45 117 254 121 136 80 90 1258 99 Kalabahi Atambua Ende Larantuka Kupang Kupang Lawoleba Ruteng Labuhan Bajo Bajawa Baa Maumere Waikabubak Waingapu Ibukota Kode Wilayah 0379 0389 0381 0383 0380 0380 0383 0385 0386 0834 0380 0582 0387 0387

15. Timor Tengah Selatan 16. Timor Tengah Utara

11

166

Soe

0387

113

Kefamenanu

0388

b. Letak Geografi Provinsi Nusa Tenggara Timur menempati gugusan timur kepulauan yang biasa disebut Kepulauan Sunda Kecil. Wilayah provinsi ini terdiri atas sejumlah pulau. Ada tiga pulau besar yang menjadi wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur. Ketiga pulau itu adalah Pulau Flores di sebelah Barat, Pulau Sumba di lepas pantai selatan Pulau Flores, dan Pulau Timor di tenggara. Pulau Flores diapit oleh gugusan banyak pulau di sebelah barat dan timur. Di lepas pantai barat Pulau Flores terdapat Pulau Komodo yang menjadi habitat biawak raksasa, komodo. Selat Sape memisahkan Pulau Komodo dari Pulau Sumbawa. Di lepas pantai Pulau Flores berderet gugusan banyak pulau yang lebih kecil, seperti Pulau Adonara, Solor, Lomblen, Pantar, dan Alor. Di lepas pantai tenggara Pulau Sumba, terdapat Pulau Halura. Di lepas pantai baratdaya Pulau Timor, terdapat Pulau Semau dan Rote. Nusa Tenggara Timur berbagi daratan Pulau Timor dengan negara baru, Timor Leste. Di bagian utara wilayah Nusa Tenggara Timur di Pulau Timor terdapat Ambeno, daerah kantong Timor Leste. Kupang berada di pesisir pantai barat daya Pulau Timor. Di perairan tengah antara Pulau Flores dan Pulau Sumba, juga terdapat sejumlah pulau kecil, di antaranya Pulau Sawu, Raijua, Dana, dan Batek. Pulau Dana dan Batek termasuk kelompok pulau kecil terluar Indonesia. Pada umumnya, bentang lahan Nusa Tenggara Timur berupa dataran rendah yang berselang-seling dengan perbukitan dan pegunungan. Dataran rendah banyak dijumpai di pesisir pantai. Sementara wilayah tengah ditutupi dataran tinggi perbukitan hingga pegunungan. Sebagian perbukitan dan pegunungan ini dibentuk oleh batuan batur. Akibatnya, lahan dataran tinggi di wilayah Nusa Tenggara Timur tidak banyak ditutupi hutan. Vegetasi yang banyak dijumpai adalah rerumputan dan pepohonan yang tipis. Walau demikian, hutan tipis di

wilayah ini menyimpan komoditas yang bernilai tinggi, yaitu kayu cendana. Nusa Tenggara Timur dikenal sebagai daerah pengasil kayu cendana terbesar di Indonesia. Rangkaian dataran tinggi yang membentang di ketiga pulau utama ini memunculkan beberapa puncak yang tinggi di antaranya Gunung Curunumbeng (1.750 m), Munde (1.448 m), Ineria (2.245 m), Kelimutu (1.690 m), Lewetobi (1.704 m), di Pulau Flores; Gunung Jagaprana (870 m), Wanggameti (1.225 m), di Pulau Sumba; serta Gunung Bitemnase (1.189 m), dan Mutis (2.421 m) di Pulau Timor. Kawah Gunung Kelimutu di Ende sangat terkenal karena membentuk danau berair tiga warna. Warna danau air Kelimutu selalu berubah-ubah akibat aktivitas geologis pada dasar danau. Nusa Tenggara Timur beriklim tropis dengan suhu cukup tinggi di hamper semua wilayah. Pesisir pantai mengalami suhu tertinggi, sedangkan suhu di dataran tinggi sedikit lebih rendah.

c. Penduduk dan Sosial Budaya Jumlah bahasa yang dimiliki cukup banyak dan tersebar pada pulaupulau yang ada, yaitu Pengguna bahasa di Nusa Tenggara Timur, antara lain: Timor, Rote, Sabu, dan pulau-pulau kecil disekitarnya: Bahasanya menggunakan bahasa Kupang, Melayu Kupang, Dawan Amarasi, Helong Rote, Sabu, Tenun, dan Bural. Alor dan pulau-pulau di sekitarnya: Bahasanya menggunakan Tewo Kedebang, Blagar, Lamuan Abui, Adeng, Katola, Taangla, Pui, Kolana, Kui, Pura Kang Samila, Kule, Aluru, dan Kayu Kaileso. Flores dan pulau-pulau di sekitarnya: Bahasanya menggunakan Melayu, Laratuka, Lamaholot, Kedang, Krawe, Palue, Sikka, Lio, Lio Ende, Naga Keo, Ngada, Ramba, Ruteng, Manggarai, Bajo, dan Komodo. Sumba dan pulau-pulau kecil di sekitarnya: Bahasanya menggunakan Kambera, Wewewa, Anakalang, Lamboya, Mamboro, Wanokaka, Loli, dan Kodi.

Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki berbagai suku budaya, diantaranya: Alor, Ende, yaitu perpaduan antara budaya asli daerah Ende dengan ajaran Islam yang dibawa oleh pedagang-pedagang dari Sulawesi yakni Makasar. Sebab akibat masuknya ajaran Islam yang dibawa oleh kaum pedagang dari Makasar adalah lokasi bermukim suku Ende yang terletak di daerah pesisir. Manggarai, yaitu suatu budaya yang memiliki sederet upacara syukur atas kehidupan yang sudah dijalani dalam periode waktu tertentu. Seluruh rangkaian prosesi dilakukan demi menjaga ketenangan batin dan keharmonisan antar warga Manggarai. Sumba, yaitu suku yang terbagi atas dua kabupaten, Sumba Barat dan Sumba Timur. Masyarakat Sumba cukup mampu mempertahankan kebudayaan aslinya di tengah-tengah arus pengaruh asing yang telah singgah di Kepulauan Nusa Tenggara Timur sejak dahulu kala. Kepercayaan khas daerah Marapu, setengah leluhur, setengah dewa, masih amat hidup di tengah-tengah masyarakat Sumba ash. Rote, Timor, Flores, yaitu merupakan campuran etnis antara Melayu, Melanesia, dan Portugis. Dikarenakan pernah menjadi Koloni Portugis, maka interaksi dengan kebudayaan Portugis sangat terasa dalam kebudayaan Flores, baik melalui Genetik, Agama, dan Budaya, dan Sabu, dapat dicirikan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat suku Sabu hidup dalam kekerabatan keluarga batin yang disebut Hewue dara ammu. Di Provinsi Nusa Tenggara bermayoritas agama Katolik Roma, dan yang lainnya adalah Islam, Kristen, Hindu, dan Buddha. Rumah adatnya bernama Sao Ata Musa Lakitana. Senjata tradisionalnya yaitu Sundu dan Klewang. Lagu

daerah yang berasal dari provinsi ini adalah Potong bebek Angsa, Anak Kambing Saya, Flobamora, Pai Mura Rame, dan Tutu Koda. Nusa Tenggara Timur memiliki kekayaan serta keanekaragaman seni budaya. Latar belakang dari kebudayaan masyarakat yang ada di Nusa Tenggara Timur hampir sebagian besar sudah terbiasa dengan yang namanya menari atau melantunkan lagu-lagu pada saat melaksanakan upacara adat. Alat musik tradisional Nusa Tenggra Timur antara lain: Sasando, Gong, Tambur, Juk Dawan, Gitar Lio merupakan nama-nama alat musik yang berasal dari Nusa Tenggara Timur. Salah satu alat musik yang paling dikenal masyarakat umum di Indonesia tentang alat musik yang ada di Nusa Tenggara adalah Sasando. Alat musik ini sebuah alat instrumen petik musik. Asal dari instrumen musik dari Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Tarian yang berasal dari Provinsi ini diantaranya: Tari Perang, tari yang menunjukkan sifat-sifat keperkasaan dan kepandaian mempermainkan senjata. Senjata yang dipakai berupa cambuk dan perisai. Tari Gareng Lameng, dipertunjukkan pada upacara khitanan. Tari ini berupa ucapan selamat serta mohon berkat kepada Tuhan agar yang dikhitan sehat lahir batin dan sukses dalam hidupnya. Walaupun sebagian daratan Nusa Tenggara Timur berupa lahan batuan kapur, masyarkat daerah ini dapat memberdayakan lahan yang ada sehingga menghasilkan sejumlah hasil panen. Selain padi, banyak masyarakat menanam sayuran, jagung, singkong, kacang-kacangan, dan ubi-ubian. Di dataran tinggi yang tidak terlalu kering, mereka menanam kopi, lada, dan cengkeh. Tumbuhan kelapa yang banyak menutupi pesisir pantai dan daerah perbukitan juga menjadi sumber pendapatan. Hutan tipis di berbagai tempat sudah lama dikenal sebagai habitat pohon cendana. Kayu cendana merupakan salah satu komoditas hutan yang bernilai tinggi. Kayu ini dapat dipakai sebagai bahan pembuat parfum. Penduduk tradisional memanfaatkannya untuk membuat berbagai barang kerajinan seni. Padang rumput di semua kawaasan dimanfaatkan sebagai lahan penggembalaan ternak. Hewan yang banyak diternakkan adalah, kuda, kerbau, dan sapi.

Masyarakat yang tinggal di pesisir pantai mengandalkan sektor perikanan laut. Perairan yang luas menghasilkan banyak ikan cakalang, tenggiri, tongkol, kerang, udang, dan kepiting. Sebagian nelayan khusus melakukan penyelaman untuk mencari kerang mutiara. Potensi perarian luas yang dimiliki daerah ini dimanfaatkan investor untuk membudidayakan rumput laut dan mutiara. Masyarakat sekitar diikutsertakan dalam mengelola usaha ini. Perairan luas di Laut Sawu menyimpan kekayaan alam yang besar. Dari survei yang dilakukan, di bawah dasar perairan ini terdapat banyak cadangan minyak bumi. Makanan khas Nusa Tenggara Timur diantaranya Gejok Sape dan Acar GalaGala. Di sini juga mempunyai sekolah tinggi yang bernama Universitas Nusa Cendana. Pelabuhan laut yang ada di Provinsi ini bernama Waingapu, Maumere, Ende, Reo, Aimere, dan Seba, sedangkan bandara yang ada di sana bernama El Tari, Mali, Haliwen, Ende, Dewayang Tana, Sanarcik, Maioti, Terdamu, Mauhau, dan Padamaleda. Kebudayaan dan keindahan alam di beberapa tempat menjadi daya tarik dunia pariwisata daerah Nusa Tenggara Timur. Wisata alam yang terkenal di antaranya sebagai berikut: Danau tiga warna, pesonanya tidak hanya itu saja, karena seiring dengan perjalanan waktu warna-warna di ketiga danau tersebut dapat berubah-ubah. Menurut sejumlah peneliti, perubahan warna di ketiga danau itu bisa jadi akibat pembiasan cahaya matahari dan pantulan warna dinding kawah, biota air, pantulan dasar danau, serta perubahan zat kimia yang terlarut di kawah. Keindahan alam ini dapat dinikmati hanya sampai sekitar pukul 09.00 saja, karena kabut akan menyelimuti permukaan kawah. Pulau Komodo, yaitu sebuah pulau yang terletak di Kepulauan Nusa Tenggara dengan koordinat 8,55 S 119,45 EKoordinat: 8,55 S 119,45 E, luasnya adalah sekitar 390 km. Demografi populasi perkiraan 2000 kelompok etnik Bugis dan yang lainnya. Pulau Komodo dikenal sebagai habitat asli hewan komodo. Pulau ini juga merupakan kawasan Taman Nasional Komodo yang

dikelola oleh pemerintah pusat. Pulau Komodo berada di sebelah timur Pulau Sumbawa, yang dipisahkan oleh Selat Sape. Secara administratif, pulau ini termasuk wilayah kecamatan Komodo, kabupataen Manggarai Barat. Pulau Komodo merupakan ujung paling barat Provinsi Nusa Tenggara Timur, berbatasan dengan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Di Pulau Komodo, hewan komodo hidup dan berkembang biak dengan baik. Hingga Agustus 2009, di pulau ini terdapat sekitar 1300 ekor komodo. Di tambah dengan pulau lain, seperti Pulau Rinca, dan Gili Motang, jumlah mereka keseluruhan mencapai sekitar 2500 ekor. Ada pula sekitar 100 ekor komodo di Cagar Alam Wae Wuul di daratan Pulau Flores tapi tidak termasuk wilayah Nusa Tenggara Barat.

BAB III SIMPULAN dan SARAN A. SIMPULAN Kepulauan Sunda Kecil atau Nusa Tenggara ialah gugusan pulau di sebelah timur Pulau Jawa, Indonesia, dari Pulau Bali di sebelah barat sehingga Pulau Timor di sebelah timur. Secara pentadbiran, Kepulauan Sunda Kecil termasuk wilayah negara Indonesia kecuali bagian timur Pulau Timor, termasuk wilayah negara Timor-Tomur. Di Indonesia, kepulauan ini terdiri daripada tiga

buah provinsi, yaitu (berturut-turut dari barat): Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Pulau Bali beribukota Denpasar, terletak pada koordinat (8 - 9 LS dan 13,25 - 116 BT), berdiri sejak tanggal 14 Agustus 1958. Dasar hukumnya adalh UU No. 84/1958, luas daerahnya sekitar 5.635,85 km 2, dengan jumlah penduduk 3.150.000 jiwa (sensus 2000). Letak geografinya, terletak sebelah timur pulau Jawa yang dibatasi dengan Selat Bali. Di sebelah lepas pantai tenggara terletak Pulau Penida, sebelah utara berbatasan dengan Laut Bali, sebelah Barat berbatasan dengan perairan Laut Bali, sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Hindia, dan sebelah timur berbatasan dengan Selat Lombok. Gunung tertinggi di Provinsi Bali yaitu Gung Agung(3.124 m). Bahasanya menggunakan bahasa Bali, suku di Bali diantaranya adalah Bali, Aga, dan Bali Majapahit, agama yang dianut mayoritas Hindu, rumah adatnya bernama rumah Natah dan Gapura, senjata tradisionalnya adalah keris, salah satu lagu daerahnya yaitu Janger Dewa Ayu, alat musik yang dimilikinya antara lain adalah ceng-ceng, genggong, gong, dan gamelan Bali, tarian yang berasal dari Bali diantaranya: tari kecak, legong, pendet, barong, dan janger. Mata pencaharian penduduk Bali antara lain: pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan sambilannya yaitu kerajinan. Makanan khas Bali diantaranya yaitu Sate Be Sampe dan Jukut Undis, Pariwisata yang ada di Bali diantaranya adalah Wisata Alam, Pantai Kuta, Pantai Sanur, Pura Besakih, Pura Sada, Sangeh, Tanah Lot, Danau Batur, Museum Le Mayeur, dan Wisata Budaya lainnya. Provinsi Nusa Tenggara Barat beribukota Mataram, terletak pada koordinat (8 - 9 LS dan 116 - 119 BT), berdiri sejak tanggal 14 Agustus 1958. Daerah ini luas wilayahnya sekitar 20.153,15 km2, dengan jumlah penduduknya 4.009.000 jiwa (sensus tahun 2000). Nusa Tenggara Barat berada di sebelah timur Provinsi Bali. Nusa Tenggara Barat memiliki dua pulau besar, yaitu Lombok dan Sumbawa yang dipisahkan oleh perairan Selat Alas. Sebelah barat berbatasan dengan Selat Lombok, sebelah Selatan berbatasan dengan Samudra Hindia, sebelah utara berbatasan dengan Laut Flores, dan sebelah Timur berbatasan dengan Selat Sape yang memisahkan pulau Nusa Tenggara Barat dari Nusa

Tenggara Timur. Gunung tertinggi yang ada di Provinsi ini adalah Gunung Tambora (2.821 m). Bahasa yang digunkan adalah Sasak, Bali, Sumbawa, dan Bima. Suku budaya yang ada di Nusa Tenggara Barat ini diantaranya adalah Sumbawa, Sasak, Bima, Dompu, Dongo, dan Bali. Agama yang dianutnya adalah mayoritas Islam, rumah adatnya bernama Rumah dalam Loka (Istana Sultan Sumbawa). Senjata tradisional yang dimilikinya antara lain keris, sampari, dan sondi. Salah satu lagu daerah yang berasal dari provinsi ini adalah Primura RameRame, dan alat musik yang dimilikinya antara lain: cungklik, serunai, dan keloko. Tarian yang berasal dari Nusa Tenggara Barat diantaranya: tari Batunganga, Mpaa Lenggo, Rudat, Kayak Sando, dan Mpa Sampari. Mata pencaharian penduduk Nusa Tenggara Barat adalah bertani dan peternakan. Provinsi ini memiliki kandungan barang tambang. Makanan khas provinsi ini adalah ebatan, ayam taliwang, plecing kangkung, sate ikan, dan sate rembiga. Objek pariwisata yang ada di Nusa Tenggara Barat diantaranya adalah Gunung Rinjani, Pura Batu Balong, Pantai Senggigi, dan Gili Trawangan. Provinsi Nusa Tenggara Timur beribukota Kupang, terletak pada koordinat (11 10' - 7 30' LS dan 118 30' -125 20') BT, berdiri sejak tanggal 14 Agustus 1958, dengan dasar hukumnya adalah UU No. 64 tahun 1958. Luas daerah Nusa Tenggara Timur adalah sekitar 58.491 km2, dengan jumlah penduduknya adalah 3.823.000 jiwa (sensus tahun 2000). Nusa Tenggara Timur mempunyai 3 pulau besar yaitu sebelah barat berbatasan dengan Pulau Flores, di lepas pantai selatan Pulau Flores adalah Pulau Sumba, sebelah tenggara berbatasan dengan Pulau Timor, Pulau Flores diapit oleh gugusan banyak pulau di sebelah barat dan timur, di lepas pantai barat P.Flores terdapat Pulau Komodo. Di lepas pantai baratdaya Pulau Timor terdapat Pulau Semau dan Rote, pesisir pantai baratdaya Pulau Timor adalah Kupang, perairan tengah antara Pulau Flores dan Pulau Sumba terdapat sejumlah pulau kecil. Gunung tertinggi di Provinsi ini adalah Gunung Mutis (2.421 m). Bahasa yang digunakan adalah Alor, Ende, Manggarai, Sumba, dan Rote. Suku budayanya antara lain, Alor, Ende, Manggarai, Sumba, Rote, Timor, Flores, dan Sabu. Agama yang dianutnya mayoritas katolik. Rumah adat Nusa Tenggara Timur bernama Sao Ata Musa

Lakitana. Senjata tradisional Nusa Tenggara Timur adalah sundu dan klewang. Salah satu lagu daerah yang berasal dari Nusa Tenggara Timur adalah Potong Bebek Angasa, dengan alat musik yang dimiliki oleh Provinsi ini adalah Sasando. Tarian yang berasal dari Nusa Tenggara Timur diantaranya tari Perang, Gareng Lameng, dan Meminang. Mata pencaharian penduduknya adalah berkebun, perikanan, peternakan, nelayan, penyelam, dan kerajianan yang berupa kain tenun. Makanan khasnya adalah Cejok Sape, dan Acar Gala-Gala. Salah satu objek pariwisata yang ada di Nusa Tenggara Timur diantaranya adalah Danau Tiga Warna dan Pulau Komodo.

B. SARAN 1. Sebagai mahasiswa Geografi seharusnya kita lebih mempelajari pulau-pulau lebih dalam lagi khususnya pulau-pulau yang ada di Indonesia. 2. Seharusnya diadakan lagi sensus untuk lebih mengetahui kondisi

perkembangan di setiap daerah tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Rumah adat Bali

Rumah adat Nusa Tenggara Barat

Rumah adat Nusa Tenggara Timur

Senjata tradisional Bali (Keris)

Senjata tradisional Nusa Tenggara Barat (Sampari)

Senjata tradisional Nusa Tenggara Timur (Sundu)

Alat musik tradisional Bali (Gamelan Bali)

Tari Kecak dari Bali

Tari Legong dari Bali

Tari Pendet dari Bali

Tari Barong dari Bali

Tari Janger dari Bali

Tari Mpaa Lenggogo dari Nusa Tenggara Barat

Tari Perang dari Nusa Tenggara Timur

Air Terjun Kembar GitGit (salah satu wisata alam di Bali)

Pantai Kuta di Bali

Pantai Sanur di Bali

Pura Besakih di Bali

Pura Sada di Bali

Tanah Lot di Bali

Danau Batur di Bali

Museum Le Mayeur

Tirta Gangga (salah satu wisata budaya di Bali)

Taman Ujung (salah satu wisata budaya di Bali)

Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat

Pura Batu Balong di Nusa Tenggara Barat

Pantai Senggigi di Nusa Tenggara Barat

Gili Trawangan di Nusa Tenggara Barat

Danau Tiga Warna di Nusa Tenggara Timur

Pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur

DAFTAR ISI

Halaman KATA PENGANTAR ................................................................................... DAFTAR ISI .................................................................................................. BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... B. Rumusan Masalah .................................................................... C. Kegunaan Makalah .................................................................. D. Tujuan Penulisan ..................................................................... E. Prosedur Laporan...................................................................... BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Kepulauan Sunda Kecil.......................................... B. Letak Geografi dan sosial budaya Pulau Bali .................................................................................................. .................................................................................................. C. Letak Geografi dan sosial budaya Pulau Nusa Tenggara Barat D. Letak Geografi dan sosial budaya Pulau Nusa Tenggara Timur BAB III SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan .................................................................................. B. Saran ........................................................................................ DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

You might also like