You are on page 1of 35

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada tahun 1990, United Nation Development Program (UNDP) memperkenalkan pengukuran pembangunan manusia yang dikenal dengan Human Development Index (HDI), atau Indeks Pembangunan Manusia (IPM), yang menggambarkan tingkat pembangunan kualitas manusia. Pendekatan ini menggunakan tiga indikator yang dapat mengukur kondisi tersebut yaitu kesehatan, pendidikan dan kemampuan ekonomi. Dalam perkembangannya, perhitungan pembangunan manusia juga memperhatikan aspek lain yang juga merupakan kebutuhan masyarakat modern seperti aspek demokrasi, hak azasi manusia, kebebasan budaya dan kebersihan lingkungan. (Tjiptoraharja, 2008) Masalah yang banyak berkembang dalam pembangunan nasional adalah rendahnya kualitas sumber daya manusia. Masalah ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti gizi makanan, sikap masyarakat terhadap pendidikan, dan sistem pendidikan yang dirasakan masih kurang khususnya di daerah yang lebih perifer dari perkotaan. Masalah tersebut telah menjadi perhatian bangsa dengan adanya upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya masyarakat sedini mungkin secara terarah, terpadu dan menyeluruh melalui berbagai upaya proaktif dan reaktif oleh seluruh komponen bangsa. Penegasan tersebut semakin memenempatkan pendidikan sebagai salah satu komponen yang strategis dalam meningkatkan pembangunan nasional. (Nawawi, 2005) Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan faktor penting dalam pembangunan suatu bangsa. Pada dasarnya, SDM merupakan potensi dalam diri manusia untuk mewujudkan peran sebagai makhluk sosial yang adaptif (mudah menyesuaikan diri), transformatif dan mampu mengelola diri sendiri serta seluruh potensi yang terkandung menuju tercapainya kesejahteraan hidup dan tatanan yang seimbang, berkesinambungan,

karena SDM merupakan orang atau penduduk yang mempunyai pengetahuan, ketrampilan dan perilaku serta kemampuan nyata atau potensial yang dapat digunakan untuk pembangunan sosial ekonomi masyarakat. Atas dasar definisi tersebut di atas, agar mempunyai kualitas yang lebih baik harus dilakukan persiapan sejak dini. Manusia mempunyai hak azasi untuk berkreasi dan inovasi menuju kehidupan sejahtera disebut berdaulat, berarti berfungsinya individu dengan otaknya sebagai pusat pengatur kehidupan alam yang sedang dibangun untuk menentukan kemajuan suatu bangsa dalam rangka mencapai kesejahteraan umum. Kesejahteraan umum yang diinginkan oleh negara yang merupakan komitmen global bangsa-bangsa di dunia untuk mencapai Milenium development goals, yaitu 1. Memberantas Kemiskinan dan Kelaparan 2. Mencapai Pendidikan Dasar untuk semua 3. Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan 4. Menurunkan Kematian Anak 5. Meningkatkan Kesehatan Ibu 6. Mengendalikan HIV dan AIDS, Malaria dan penyakit lainnya. 7. Menjamin Kelestarian Lingkungan Hidup 8. Mengembangkan Kemitraan Pembangunan di Tingkat Global Lllk Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Menurut H.L.Bloem (1974), derajat kesehatan yang optimal dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu lingkungan, perilaku hidup sehat,

pelayanan kesehatan yang bermutu dan keturunan atau kependudukan.

Sehat adalah hak asasi manusia sejak lahir dan merupakan investasi bagi kelangsungan hidup baik sosial maupun ekonomi. Menurut WHO, sehat adalah keadaan sempurna, baik fisik, mental, maupun sosial dan tidak hanya bebas dari penyakit dan cacat. Sedangkan, berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan Bab I Pasal 1, kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.1 Dari pengertian ini dapat dikatakan bahwa keadaan sehat menjadi salah satu modal setiap individu untuk dapat mencapai hidup sejahtera sehingga diperlukan upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan. Untuk terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal maka digunakan konsep pembangunan kesehatan yang dikenal dengan Paradigma Sehat, yaitu cara pandang dan/atau suatu konsep dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan yang dalam pelaksanaannya sepenuhnya menerapkan pengertian dan/atau prinsip-prinsip pokok kesehatan. Adapun tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal sehingga dapat hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dasar pembangunan kesehatan adalah perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan (UU No. 17/2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025). Pembangunan kesehatan di Indonesia merupakan hal yang sangat penting dalam menunjang pembangunan nasional, dimana di dalam Sistem Kesehatan Nasional yang berperan penting dalam pelayanan kesehatan strata pertama di masyarakat adalah Puskesmas. Puskesmas atau Pusat Kesehatan Masyarakat adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja (KEMENKES No. 128/Menkes/SK II/2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat). Adapun peranan Puskesmas adalah sebagai unit organisasi kesehatan yang merupakan pusat pengembangan yang

melaksanakan pembinaan dan memberikan pelayanan upaya kesehatan secara menyeluruh dan terpadu di wilayah kerja Puskesmas tersebut. Karena Puskesmas mempunyai peranan yang sangat penting dalam pelayanan kesehatan masyarakat, maka pelaksanaan pelayanan Puskesmas harus berjalan sesuai Standar Pelayanan Minimal agar tercapainya konsep dasar Puskesmas yaitu meningkatkan status kesehatan masyarakat. Keberhasilan pembangunan kesehatan dengan paradigma sehat sangat ditentukan oleh keberhasilan menumbuhkan wawasan kesehatan pada setiap pelaku pembangunan baik masyarakat maupun sektor lain diluar kesehatan. Upaya kesehatan yang semula lebih terfokus pada kuratif dan rehabilitatif, secara berangsur berkembang ke arah promotif dan preventif, dengan tidak mengesampingkan kuratif dan rehabilitatif. fungsi puskesmas, yaitu:5 1. Sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan 2. Sebagai pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat 3. Sebagai pusat pelayanan kesehatan strata pertama secara

berkesinambungan, menyeluruh dan terpadu. Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan upaya

kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat. Kedua upaya kesehatan ini merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama berdasarkan sistem kesehatan nasional.5 Upaya kesehatan tersebut dikelompokkan menjadi dua, yakni upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan. Pengembangan upaya kesehatan wajib ditetapkan

berdasarkan komitmen nasional, regional dan global dan mempunyai daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Pelayanan

upaya kesehatan di Puskesmas dilaksanakan melalui 6 kegiatan wajib secara terpadu dan menyeluruh, meliputi : 1. 2. 3. 4. 5. 6. KIA/KB Gizi Kesehatan lingkungan Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2P) Promosi Kesehatan Pengobatan

B. Perumusan Masalah Pembangunan kesehatan merupakan hal yang sangat penting dalam menunjang pembangunan nasional, dimana yang berperan penting dalam pelayanan kesehatan strata pertama di masyarakat adalah Puskesmas. Oleh sebab itu, maka pelaksanaan pelayanan Puskesmas harus berjalan sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal. Pada laporan ini akan dibahas tentang pelaksanaan Manajemen Program Pelayanan Puskesmas Rawat Inap Grabag I dan permasalahannya. C. Tujuan Kegiatan Penulisan laporan kegiatan yang berjudul Evaluasi Manajemen Program Puskesmas Rawat Inap Grabag 1 di Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang Periode Januari - Oktober 2011 ini memiliki tujuan umum dan tujuan khusus. 1. Tujuan Umum Mengetahui, mendeskripsikan, menganalisis dan mengevaluasi pelaksanaan manajemen program di Puskesmas Rawat Inap Grabag 1 pada bulan Januari - Oktober 2011. 2. Tujuan Khusus

a. Mendeskripsikan data umum (geografi, demografi, lingkungan, perilaku kesehatan) di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Grabag 1 Periode Januari - Oktober 2011. b. Mengetahui kegiatan pelayanan yang ada di puskesmas. c. Mengetahui tahapan pelayanan program puskesmas yang meliputi input (5M), proses (P1, P2, P3) dan Output (cakupan kegiatan). d. Mengetahui hasil pencapaian upaya kesehatan dasar dan pengembangan di Puskesmas Rawat Inap Grabag I Periode Januari - Oktober 2011. e. Mengidentifikasi masalah pelayanan kesehatan yang terjadi di Puskesmas Rawat Inap Grabag I Periode Januari - Oktober 2011. f. Mengetahui cara menentukan prioritas masalah pencapaian upaya kegiatan di Puskesmas Rawat Inap Grabag 1 Periode Januari - Oktober 2011. g. Menentukan penyebab masalah pelayanan kesehatan yang terjadi di Puskesmas Rawat Inap Grabag I Periode Januari - Oktober 2011. h. Menganalisa penyebab yang paling mungkin dari masalah pelayanan kesehatan yang terjadi di Puskesmas Rawat Inap Grabag I Periode Januari - Oktober 2011. i. Mencari alternatif pemecahan masalah dari prioritas penyebab masalah yang terpilih di Puskesmas Rawat Inap Grabag 1 Periode Januari Oktober 2011. j. Mampu menyusun rencana penerapan pemecahan masalah pelayanan kesehatan terpilih yang terjadi di Puskesmas Rawat Inap Grabag I Periode Januari - Oktober 2011. k. Mampu membuat suatu kesimpulan dan memberikan saran-saran dari hasil analisis yang telah didapat. l. Mengetahui proses manajeman program yang terjadi di Puskesmas Rawat Inap Grabag I Periode Januari - Oktober 2011. D. Manfaat Kegiatan 1. Bagi Puskesmas

a. Mengetahui masalah atau upaya puskesmas yang belum memenuhi target Standar Pelayanan Minimal (SPM). b. Membantu puskesmas dalam mengidentifikasi penyebab dari upaya puskesmas yang belum memenuhi target Standar Pelayanan Minimal (SPM). c. Membantu puskesmas dalam memberikan alternatif penyelesaian terhadap upaya puskesmas yang belum memenuhi target Standar Pelayanan Minimal (SPM). 2. Bagi Masyarakat a. Meningkatkan kepuasan pelayanan pasien di Puskesmas Rawat Inap Grabag I. b. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang berada di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Grabag I. 3. Bagi Mahasiswa a. Sebagai syarat untuk mengikuti ujian kepaniteraan klinik ilmu kesehatan masyarakat. b. Mengetahui sistem manajemen puskesmas secara keseluruhan. c. Mengetahui upaya-upaya wajib maupun tambahan yang ada di puskesmas. d. Melatih kemampuan analisis dan pemecahan terhadap masalah yang ditemukan didalam program puskesmas. E. Metodologi Laporan ini disusun berdasarkan data sekunder yang didapatkan di Puskesmas Grabag I Periode Januari - Oktober 2011. Data sekunder diperoleh dari hasil rekapitulasi data tiap-tiap koordinasi program yang ada di Puskesmas Grabag I Periode Januari - Oktober 2011. Data yang telah didapat dari koordinasi program, kemudian diolah dengan menghitung hasil kegiatan dan skor pencapaian, dianalisa secara deskriptif kemudian dilakukan identifikasi masalah berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang berlaku di Puskesmas Grabag I sehingga akan didapatkan nilai pencapaian. Jika didapatkan hasil pencapaian kegiatan

yang kurang dari 100% target, maka hal ini merupakan masalah yang ada. Setelah ditemukan sejumlah masalah, masalah-masalah tersebut ditentukan prioritas masalah menggunakan metode Hanlon Kuantitatif. Setelah prioritas masalah telah tersusun, satu masalah utama program Puskesmas Rawat Inap Grabag I dianalisa secara deskriptif dengan metode pendekatan sistem dengan melihat kelima input, yaitu man, money, material, machine, methods, proses yang meliputi fungsi manajemen yaitu P1, P2, P3 (P1/perencanaan, P2/penggerakkan penilaian), Setelah dan pelayanan, dapat P3/pengawasan analisa pengendalian penyebab dan kemudian diketahui dilakukan masalah maka

menggunakan metode diagram fishbone. penyebab-penyebab masalah tersebut, dilakukan penentuan penyebab masalah yang paling mungkin dengan konfirmasi ke koordinasi program yang terkait. Kemudian, menentukan alternatif pemecahan masalah dengan diagram pemecahan masalah. Setelah itu, dilakukan penetapan pemecahan masalah terpilih menggunakan Kriteria Matriks dengan rumus m x i x v / C, yang selanjutnya dibuat penyusunan rencana penyelesaian rencana kegiatan (Plan of Action) dari rencana kegiatan berdasarkan pemecahan masalah yang terpilih kemudian dijadwalkan dalam sebuah Gann chart. Kegiatan yang telah dilakukan akan dipantau dan dievaluasi.

BAB II ANALISIS SITUASI A. Keadaan Geografi dan Lingkungan 1. Data Wilayah a. Batas-batas Wilayah Puskesmas Rawat Inap Grabag 1 Wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Grabag I merupakan sebagian dari wilayah Kecamatan Grabag, yang berada pada bagian Timur laut Kabupaten Magelang dan berjarak 35 km dari Ibu Kota Kabupaten, dengan batas-batas : Utara Barat Timur : Kabupaten Semarang : Kecamatan Secang dan Kabupaten Temanggung : Kecamataan Ngablak Selatan : Wilayah Puskesmas Grabag II

b. Luas Wilayah Kerja Luas wilayah kerja Puskesmas Grabag 1 adalah seluas 53,15 km2, yang terdiri dari 18 desa dari 28 desa yang ada di wilayah Kecamatan Grabag, dengan kondisi geografis sebagian merupakan daerah pegunungan (Gambar 1).

10

Gambar 1. Peta wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Grabag 1

c. Pembagian Wilayah Jumlah desa di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Grabag 1 adalah 18 desa. Tabel 1. Daftar Desa di Wilayah Kerja Puskesmas Grabag 1
Banjarsari Ngarancah Banaran Sumurarum Kalikuto Banyusari Kartoharjo Grabag Kleteran Ngasinajn Tirto Tlogorejo Sambungrejo Citrosono Sidogede Kalipucang Seworan Losari

d. Transportasi Jarak puskesmas sampai kota Magelang (RSUD Tidar) : 26 km. Jarak puskesmas sampai kantor Dinas Kesehatan Kabupaten : 35 km. Jarak Puskesmas ke desa-desa : - Banjarsari - Ngarancah - Banaran - Sumurarum - Kalikuto - Banyusari - Kartoharjo - Grabag - Kleteran - Ngasinan - Tirto - Tlogorejo : 7 km : 8 km : 3,5 km : 2 km : 3 km : 2 km : 3 km : 1 km : 1,5 km : 3 km : 4 km : 4 km

- Sambungrejo : 7 km

11

- Citrosono - Sidogede - Kalipucang - Seworan - Losari

: 3 km : 3 km : 4 km : 5 km : 6 km

Kendaraan umum yang ada : - Untuk mencapai kota kabupaten adalah bus angkutan umum. - Untuk mencapai ke desa-desa adalah dengan ojek. Desa yang terjangkau dengan mobil - Musim hujan - Musim kemarau e. Komunikasi Sarana komunikasi dari puskesmas ke luar : telepon, radio, surat kabar, dan lain-lain. f. Keadaan Penduduk Berdasarkan sumber dari kantor statistik tahun 2010, jumlah penduduk di wilayah Puskesmas Rawat Inap Grabag 1 sebanyak 59.949 jiwa terdiri dari : Laki-laki Perempuan Jumlah KK Kepadatan penduduk g. Sosial Budaya 1) Sarana Peribadatan Sarana peribadatan yang ada di kecamatan Grabag terdiri dari 165 masjid, 3 buah gereja, dan 317 buah mushola. Data pemeluk agama dapat dilihat pada tabel 2.3. : 29.684 jiwa. : 30.265 jiwa. : 13.103jiwa. : 1.128 jiwa per km2. : 18 desa : 18 desa

12

Tabel 2. Data Pemeluk Agama di Wilayah Puskesmas Grabag 1 Tahun 20108 Agama Islam Kristen Katholik Budha Hindu 2) Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan kepala keluarga diwilayah puskesmas Grabag tahun 2011 dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 3. Tingkat Pendidikan Kepala Keluarga di Wilayah Puskesmas Grabag 1 Tahun 20108 Tingkat pendidikan Tidak Sekolah Tidak Tamat SD SD SLTP / MTs SLTA / MA AK / DIPLOMA UNIVERSITAS JUMLAH Sarana pendidikan: TK SD MI MTs : 19 buah. : 37 buah. : 27 buah. : 5 buah. . Jumlah 6.589 11.153 4.563 15.350 4.554 3.488 310 46.007 Jumlah 50.068 335 335 43 0 Presentase (%) 83,54 0,56 0,56 0,07 0

SLTP : 5 buah. SLTA : 3 buah. h. Sosial Ekonomi Mata pencahariaan masyarakat di wilayah Grabag I mayoritas adalah petani (44%), buruh tani (24%), pedagang (9%), buruh bangunan (7%), buruh industri (6%), pengusaha (3%), pengangkutan (3%), dan PNS/TNI/POLRI (3%) dan hanya sebagian kecil sebagai Pensiunan (1%).

13

Sarana perekonomian di wilayah Puskesmas Rawat Inap Grabag I tahun 2010 dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 4. Sarana Perekonomian di wilayah Grabag 18 Industri rumah tangga Warung makan 109 buah 33 buah

2. Visi, Misi, Filosofi, dan Struktur Organisasi Puskesmas Grabag 1 a. Visi Puskesmas Grabag I Menjadi pusat pelayanan kesehatan dasar yang menyeluruh, bermutu dan memuaskan masyarakat, agar tercapai Grabag Sehat 2010. b. Misi Puskesmas Grabag 1 1) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara menyeluruh, bermutu dan terjangkau oleh masayarakat Grabag dan sekitarnya. 2) Mendorong kemandirian masyarakat Grabag untuk hidup sehat. 3) Menjadikan puskesmas sebagai pusat pengembangan pembangunan berwawasan kesehatan. 4) Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia dalam pelayanan kesehatan. 5) Meningkatkan kesejahteraan semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan. c. Filosofi Puskesmas Grabag 1 1) Memperlakukan pelanggan sebagaimana diri kita ingin diperlakukan. 2) Mencegah lebih baik daripada mengobati. 3) Kepuasan pelanggan adalah hal utama.

14

d. Struktur Organisasi
Kepala Puskesmas Dr. H.M. Syukri

Kelompok Jabatan Fungsional Dr.Heriyono.SpOG Urusan umum Rochman

Kepala TU Rochman Keuangan Retno eryanti

Unit Pelayanan Kesehatan Dr. Nuccie Indah Purbosari Rawat jalan/BP/Pusling/Pustu Dr. Dwi Rahaju W UGD Dr. Danu Lestarianto BP Gigi Drg. Diah Puspitasari Rawat inap Dr. Nucie Purbosari

P2K Dr. Danu Lestarianto Kesehatan Lingkungan Raharto Aryadi.A.Md P2M Sobikin AMK Muatan lokal -Sugiyarti .A.Md.Kep -Lestari. PH -Sri Sukarni

Pemberdayaan Masyarakat Dr . Dwi Rahaju W PKM/JPKM Sri eni partini KESGA/ KIA/ KB Lies.S.A.Md.Keb
Gizi

Program : Indarti Klinik : Vivian L

Unit Penunjang Mardiah Pustu Kalipucang Yuliana. S Isnaeni Yuliati S. Pustu Banaran Edi. Purnomo Nursiyah Eny Siti Sendari Lies S Siti Maryam Elly N Siti Rochani Bagan 1. Struktur Organisasi Pegawai Puskesmas Rawat Inap Grabag I

15

3. Input a. Man 1) Pegawai Puskesmas Rawat Inap Grabag I tahun 2011. Data pegawai di Puskesmas Rawat Inap Grabag I tahun 2011 dapat dilihat dari tabel 2.8 Tabel 5 . Data Pegawai Puskesmas Rawat Inap Grabag I tahun 20118 Tenaga Kerja Kepala Puskesmas Dokter spesialis Obsgyn Radiologi Dokter Umum Dokter Gigi Apoteker Perawat Puskesmas Perawat Gigi Bidan Puskesmas Bidan Desa Petugas Gizi Radiographer Asisten Apoteker Sanitarian Petugas Laboratorium Fisioterapis Rekam Medis Ka Subag TU Petugas Gudang Obat Cleaning Service Dapur Staf Tata Usaha Petugas Pendaftaran Pengemudi Penjaga Malam Juru Kebun Tukang Cuci TOTAL Jumlah (orang) 1 1 1 5 2 1 20 3 6 18 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 6 12 1 2 3 4 1 100

16

2) Deskripsi kerja a) Kepala Puskesmas Tugas Pokok dan Fungsi (SK Bupati No. 44/ 2004) : Merumuskan rencana kebutuhan sarana prasarana pendukung tugas operasional pelayanan kesehatan, penggerakan pengembangan kesehatan serta usaha pemberdayaan masyarakat dan keluarga secara paripurna dan mandiri. Merumuskan tujuan, tugas sasaran, kebijakan, dan program kesehatan, penyelenggaraan operasional pelayanan

penggerakan pengembangan kesehatan serta usaha pemberdayaan masyarakat dan keluarga secara paripurna dan mandiri. Melaksanakan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bermutu melalui upaya rawat jalan, rawat inap dan penunjang. Melaksanakan usaha penggerakan bangunan berwawasan kesehatan melalui upaya penyehatan lingkungan, pencegahan dan pemberantasan penyakit menular serta upaya khusus sesuai dengan program spesifik lokal. Melaksanakan usaha pemberdayaan masyarakat dan keluarga melalui upaya penyuluhan kesehatan masyarakat, kesehatan keluarga, kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana dan perbaikan gizi. Melaksanakan urusan ketatausahaan. Melaksanakan pengendalian dan pengawasan penyelenggaraan tugas operasional pelayanan kesehatan, penggerakan, pengembangan kesehatan, serta usaha pemberdayaan masyarakat dan keluarga secara paripurna dan mandiri. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan tugas operasional pelayanan kesehatan, penggerakan pengembangan kesehatan serta usaha pemberdayaan masyarakat dan keluarga secara paripurna dan mandiri. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

17

b) Dokter Spesialis Fungsinya, sebagai konsultan dalam pelayanan kesehatan sesuai dengan spesialisasinya. Tugas pokok : Melayani konsultasi pasien rawat jalan pada jam dan hari pelayanan tertentu (Dokter Spesialis yang bekerja paruh waktu/part time). Melayani konsultasi via telepon pasien UGD atau rawat inap selama 24 jam (full time). Memberikan diperlukan. Melakukan tindakan medis apabila diperlukan. c) Dokter Umum Tugas pokok adalah mengusahakan agar pelayanan pengobatan di wilayah kerja puskesmas dapat berjalan dengan baik. d) Dokter Umum UGD Fungsi : Memeriksa, menentukan diagnosa, tindakan dan terapi pasien. Menentukan apakah pasien boleh pulang, rawat inap, atau dirujuk di rumah sakit. Menentukan pemeriksaan penunjang yang diperlukan. Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan kepada pasien/keluarga sebelum informed consent ditandatangani pasien atau keluarga. Mengisi dan menandatangani catatan medis pasien UGD. Membuat visum et repertum atas permintaan penyidik. Menerima konsul dan menentukan terapi/tindakan darurat pasien bangsal. Melakukan konsultasi dengan konsulen dokter spesialis bila diperlukan. Mengisi buku jaga dokter dan melaksanakan serah terima jaga dengan dokter berikutnya. e) Dokter Umum Poliklinik rujukan untuk pemeriksaan penunjang yang

18

Fungsi : Memeriksa, menentukan diagnosa dan terapi pasien. Menentukan apakah pasien boleh pulang, rawat inap atau dirujuk ke Rumah Sakit. Menentukan dan memberikan rujukan pemeriksaan penunjang yang diperlukan. Mengisi dan menandatangani catatan medis pasien poliklinik. Menerima konsul perawat dan menentukan pemeriksaan penunjang dan terapi pasien. Melakukan konsultasi dengan konsulen dokter spesialis bila diperlukan. Menandatangani semua resep pasien-pasien pada hari itu. Membuat visum et repertum atas permintaan penyidik. f) Dokter Umum Bangsal Tugas pokok adalah memeriksa, menentukan pemeriksaan penunjang, diagnosa, terapi dan tindakan terhadap pasien. Fungsi: Melakukan visite terhadap pasien sesuai jadwal yang ada. Memberikan rujukan pemeriksaan penunjang yang diperlukan. Menentukan apakah pasien boleh pulang atau dirujuk ke rumah sakit. Mengisi dan menandatangani Catatan Medis pasien bangsal. Menandatangani semua resep pasien. Melakukan konsultasi dengan dokter spesialis bila diperlukan. Membuat resume pasien yang pulang. Membuat visum et repertum atas permintaan penyidik. g) Dokter Gigi Tugas pokok adalah mengusahakan agar pelayanan kesehatan gigi mulut di wilayah kerja puskesmas dapat berjalan dengan baik. Fungsi : Mengkoordinir dan memonitor pelaksanaan pelayanan kesehatan gigi di puskesmas.

19

Memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di dalam wilayah kerja puskesmas secara teratur. Membimbing dan mengawasi teknis pada program gigi di puskesmas. Memberikan penyuluhan kesehatan gigi pada penderita dan masyarakat di wilayah kerja puskesmas. Membantu membina kerjasama lintas sektoral dalam pengembangan peran serta masyarakat. Memberikan penyuluhan kesehatan. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan. h) Perawat 1. Perawat UGD Tugas Fungsi : Menerima pasien UGD. Mengisi dan menandatangani catatan medis pasien. Melaporkan pasien kepada dokter jaga. Melakukan tindakan terhadap pasien sesuai dengan nasehat dokter. Membuat dan menyerahkan kartu kontrol UGD pada pasien yang diperbolehkan pulang. Mengisi dan meminta pasien menandatangani surat pernyataan, surat penolakan, dan lain-lain. Menghitung, menagih, dan menyimpan biaya perawatan UGD dari pasien yang diperbolehkan pulang. Menyetorkan biaya perawatan pasien UGD pada bendahara UGD. Membuat catatan pasien di buku registrasi/buku jaga perawat. Melakukan berhalangan. Menjaga kebersihan dan sterilitas peralatan medis UGD. konsultasi via telepon apabila dokter jaga pokok adalah melaksanakan kegiatan untuk mengatasi kasus gawat darurat di wilayah kerja puskesmas.

20

Menyiapkan peralatan medis, obat, dan bahan habis pakai yang dibutuhkan. Menjaga kebersihan dan kerapihan ruang pelayanan UGD. Melakukan serah terima jaga dengan perawat jaga berikutnya. Menyerahkan catatan medis pasien UGD ke ruang rekam medik. 2. Perawat Poliklinik Fungsi : Menyiapkan peralatan medis, blangko, dan bahan habis pakai yang dibutuhkan. Mengambil dan mengembalikan CM dan FF pasien di loket pendaftaran. Melakukan pemeriksaan, menegakkan diagnosis dan memberikan terapi pada pasien untuk kasus yang ringan. Melakukan konsul kepada dokter untuk kasus yang berat. Mengisi dan menandatangani catatan medis pasien yang diperiksa. Mengisi dan meminta pasien menandatangani surat pernyataan, surat penolakan,dan lain-lain. Menjaga kebersihan dan sterilitas peralatan medis poliklinik. Menjaga kebersihan dan kerapihan ruang pelayanan. 3. Perawat Bangsal Fungsi : Menyiapkan peralatan medis, blangko, dan bahan habis pakai yang dibutuhkan. Melakukan asuhan keperawatan terhadap pasien. Melengkapi CM dan mengisi blangko follow up pasien bangsal. Mencatat semua tindakan yang dilakukan terhadap pasien. Menghitung rekening pasien pulang. Menyerahkan CM pasien di loket pendaftaran. Melakukan konsul kepada dokter. Mengisi dan meminta pasien menandatangani surat pernyataan, surat penolakan, dan lain-lain.

21

4. Perawat Gigi Tugas pokok adalah melaksanakan pelayanan kesehatan gigi di puskesmas. Fungsi : Membantu puskesmas. Memeriksa, menambal, membersihkan karang gigi, mengobati gigi yang sakit. Merujuk kasus yang perlu ditindaklanjuti dari seorang dokter gigi. Melaksanakan UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) dan UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah) Melaksanakan kunjungan kesehatan gigi. i) Bidan 1. Bidan Puskesmas Tugas: a. Sebagai bidan Puskesmas Melaksanakan pemeriksaan/pembinaan/pelayanan kepada bumil, bulin, bufas, buteki, bayi, balita. Melaksanakan pelayanan KB dan pemeriksaan lab bumil. Membuat administrasi pelayanan kegiatan. b. Sebagai penanggungjawab kegiatan KIA dan KB Membantu kepala Puskesmas dalam menyusun rencana dan jadwal kegiatan. Membantu kepala Puskesmas dalam membuat laporan kegiatan. Membantu kepala Puskesmas dalam pelaksanaan programprogram KIA. Bersama Puskesmas membina dan mensupervisi bidan desa. Membantu kegiatan lintas program/GSI. c. Lain-lain dokter gigi dalam pelayanan kesehatan di

22

Bertanggung jawab terhadap kebersihan ruangan dan inventaris yang digunakan. Mengikuti rapat/ pelatihan yang berkaitan dengan KIA/ KB. Bekerjasama dengan petugas lintas program lainnya. Mengikuti setiap rapat Puskesmas. 2. Bidan Desa Tugas : a. Bertanggung jawab terhadap kegiatan KIA di desa masingmasing Membuat rencana kerja tahunan dan setiap bulan. Melaksanakan kegiatan pemeriksaan/ pembinaan/ pertolongan bumil, bulin, bufas, buteki, bayi, dan balita. Melaksanakan pemeriksaan laboratorium bumil. Posyandu balita, lansia, dan puskesling. Melaksanakan rujukan pasien ke Puskesmas/RS. Pembinaan kader dan dukun bayi. Membina anak prasekolah/ TK/ remaja. Pemantauan kelainan tumbuh kembang balita. Membuat laporan kegiatan. Penyuluhan kesehatan khususnya yang berkaitan dengan KIA Tabulin. Membantu petugas lain bila ada KLB di desanya. Piket di Puskesmas sesuai jadwal. Membantu kegiatan di desa lainnya b. Pelayanan PKD dan desa siaga Membuat rencana kerja bulanan. Membuat laporan/ realisasi kegiatan bulanan/ keuangan PKD. Merencanakan dan menyiapkan desa siaga c. Pelayanan Askeskin Membuat kerja bulanan/desa. Membuat laporan/realisasi kegiatan bulanan/keuangan ANC dan PNC.

23

Bekerjasama dengan lintas program lain dalam pelayanan Askeskin. d. Lain-lain Bertanggung jawab terhadap inventaris yang digunakan. Mengikuti rapat, pelatihan yang berkaitan dengan KIA/KB. Bekerja sama dengan lintas program lain. Mengikuti setiap rapat puskesmas. j) Juru imunisasi Tugas pokok adalah melaksanakan dan mengkoordinir kegiatan imunisasi di wilayah kerja Puskesmas. Fungsi: Melaksanakan kegiatan imunasasi di lapangan dan di Puskesmas. Melakukan penyuluhan kepada pasien tentang imunisasi. Melakukan pencatatan dan pelaporan. Menyelenggarakan dan memonitor cold chain yang imunisasi. Merencanakan persediaan vaksin secara teratur. Melakukan sweeping untuk daerah-daerah yang cakupannya kurang. Memberikan penyuluhan kesehatan. k) Petugas KIA Tugas pokok adalah melaksanakan kegiatan KIA di wilayah kerja Puskesmas agar dapat berjalan dengan baik dan lancar. Fungsi : Melaksanakan pemeriksaan balita, ibu hamil, ibu menyusui bayi dan anak. Melaksanakan pelayanan PONED (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar). Melaksanakan pelayanan KB. Mengatur dan menjaga tempat kerja tetap rapi. Memberikan jelang imunisasi pada bayi dan ibu hamil. Melakukan pembinaan dukun bayi. Melakukan pembinaan kepada Bidan di desa.

24

Melaksanakan kegiatan Posyandu dan kegiatan terpadu yang terkait dengan KIA seperti kegiatan Posyandu Lansia, dan lain-lain. Melakukan penyuluhan kesehatan. Melakukan pencatatan dan pelaporan. Melakukan rujukan kasus bila tidak mampu. l) Petugas P2M (Pencegahan Penyakit Menular) Tugas pokok adalah melaksanakan dan mengkoordinir kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular di wilayah kerja Puskesmas. Fungsi : Melaksanakan pengamatan penyakit di wilayah kerja Puskesmas. Melaksanakan tindak pemberantasan penyakit menular. Melaksanakan penyuluhan kesehatan tentang penyakit menular. Melakukan penyuluhan pencatatan dan penularan. Melakukan pengobatan terhadap penderita penyakit menular atas delegasi dari dokter. Melakukan kunjungan rumah. Melakukan Surveilance penyakit menular. Merujuk penderita penyakit menular. Ikut dalam kegiatan puskesling dan kegiatan terpadu lain yang terkait P2M. Memberikan penyuluhan kesehatan. Melakukan pencatatan dan pelaporan. m)Petugas Laboratorium Tugas pokok adalah melakukan pemeriksaan laboratorium di wilayah Puskesmas. Fungsi : Membantu menegakkan diagnosa penyakit Melaksanakan pemeriksaan spesimen. Membantu rujukan spesimen. Ikut membantu kegiatan lain yang berhubungan dengan kegiatan laboratorium.

25

Memberikan penyuluhan kesehatan. Melakukan pencatatan dan pelaporan. n) Petugas Radiologi Tugas pokok adalah menjalankan peralatan radiologi. Fungsi : Memeriksa dan memelihara peralatan radiologi. Membantu menjalankan pemeriksaan x-ray. Mencuci hasil film x-ray. Melakukan pencatatan dan pelaporan kegiatan radiologi. o) Petugas Apotek Tugas pokok adalah membantu memeriksa, meracik dan membungkus obat. Fungsi : Membantu pelaksanaan kegiatan petugas gedung obat. Membantu dalam penyimpanan obat dan administrasi dari obat di apotek. Membantu distribusi obat ke Puskesling, Pustu, dan PKD Melakukan pencatatan dan pelaporan obat. Mengatur kebersihan dan kerapihan kamar obat. p) Petugas Gizi Tugas Fungsi : Melaksanakan pemberian makanan tambahan. Memantau keadaan gizi di masyarakat khususnya kasus-kasus kurang gizi. Membantu meningkatkan kerjasama lintas sektoral terkait dengan gizi. Memberikan penyuluhan gizi dan melatih kader gizi. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan. Melakukan pembagian vitamin A secara periodik. Melakukan monitoring garam beryodium secara periodik. pokok adalah melaksanakan kegiatan dan mengkoordinir perbaikan gizi di wilayah kerja Puskesmas.

26

Melakukan pembinaan posyandu. Melakukan rujukan kasus gizi. q) Petugas pendaftaran Tugas Fungsi: Mengatur pelayanan pendaftaran secara urutan. Memberikan penjelasan kepada pasien tentang proses pelayanan di pendaftaran Memberikan gambar status/catatan medis untuk setiap pasien. Mencatat semua kunjungan pasien pada buku. Menata kembali dengan rapi status yang sudah dipergunakan hari tersebut. Melakukan pencatatan dan pelaporan secara periodik. r) Tata Usaha Tugas Pokok: Menghimpun dan menyusun Puskesmas. Menghimpun, mengatur, dan menyimpan semua surat masuk. membuat surat yang masuk/keluar yang Fungsi: Mengumpulkan, didisposisi. Mengumpulkan laporan berkala setiap petugas Puskesmas. Penyiapan dan pengaturan tata usaha kepegawaian Puskesmas. Melakukan laporan berkala ketatausahaan. s) Petugas Gudang Obat Tugas pokok adalah mengelola obat-obat yang ada di Puskesmas. Fungsi: Membantu dokter atau kepala Puskesmas dalam pengelolaan obat di Puskesmas. Mempersiapkan pengadaan obat di Puskesmas. semua laporan kegiatan pokok adalah melakukan proses pelayanan di pendaftaran pada semua pengunjung Puskesmas.

27

Mengatur penyimpanan obat. Mengatur administrasi obat dan mengatur distribusi obat. Menyediakan obat untuk Puskesling, Pustu, dan Poliklinik kesehatan desa. Melakukan pencatatan dan pelaporan. Mengatur dan menjaga kerapihan, kebersihan pencahayaan dalam obat. t) Sanitarian Tugas pokok adalah mengubah, mengendalikan atau menghilangkan semua unsur fisik dan lingkungan yang memberikan pengaruh buruk terhadap kesehatan masyarakat. Fungsi : Penyuluhan terhadap masyarakat tentang penggunaan air bersih, jamban keluarga, rumah sehat, kebersihan lingkungan dan pekarangan. Membantu masyarakat dalam pembuatan sumur, perlindungan mata air, penampungan air hujan, dan sarana air bersih lainnya. Pengawasan hygiene perusahaan dan tempat-tempat umum. Melakukan pencatatan dan pelaporan. Aktif memperkuat kerjasama lintas sektoral. Ikut serta dalam puskesling dan kegiatan terpadu yang terkait dengan HS. Memberikan penyuluhan kesehatan. Pengawasan penyehatan perumahan. Pengawasan pembuangan sampah. Pengawasan makanan dan minuman. Pembuatan SPAL dan ML. b. Machine 1) Sarana fisik Puskesmas Induk Rumah Dinas Dokter Rumah Dinas Paramedis : 1 buah : 1 buah : 2 buah

28

Pustu PKD Posyandu

: 2 buah : 7 buah :85 buah

2) Penunjang Medis Tabel 6 . Data Penunjang Medis Puskesmas Rawat Inap Grabag I tahun 20118 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 Jenis Sarana Diagnostik set Stetoskop Dental unit Dental care Bed Gynecology Minor surgery set Oksigen regulator Eye operation set EKG USG Tensimeter Timbangan bayi Timbangan ditecto Suction pump Vacum extractor Covis bayi Tank develover Tabung oksigen Tabung oksigen kecil Stabiliser Arimeter Standar infuse Rool stole Mikroskop Sentrifuge hematokrit Sentrifuge universal Hemoglobin meter Rak pengering Lamp Halogen ekstra Doppler Sterilisator pump Troley Kain penutup Kanula hidung Manometer Oksigen consentrator RS TOTAL Ada 1 3 1 1 1 3 1 1 1 2 4 1 1 1 1 1 1 10 2 1 1 50 1 4 1 1 3 2 1 1 1 1 5 3 1 1 125

29

3) Penunjang non Medis Tabel 7 . Data Penunjang non Medis Puskesmas Rawat Inap Grabag I tahun 20118 No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43

Jenis Sarana
Meja dorong Lemari es Freezer Generator Mesin ketik Mesin ketik elektrik Tape recorder Amplifier Radio matic Televisi Alat penyimpan data Komputer Printer Mega phone Papan visual VHC ric Antena P Pens AC Brankas besi Tabung elpiji besi Kompor gas Meja tulis Kursi Lemari Tempat tidur pasien Pemadam kebakaran Pemanas tenaga surya Mesin cuci Mesin rumput File kabinet Kalkulator Jam dinding OHP Layar Gilbran Audio visual Alat- alat dapur Lampu petromak Bantal pasien Selimut Sarung Bantal Kasur X- ray unit Sterilisator Listrik

Ada
2 4 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 2 15 25 8 39 1 1 1 1 2 5 5 1 1 1 1 1 80 80 100 40 1 1

30

TOTAL

443

4) Sarana penunjang lain Sarana penunjang lain yang dimiliki puskesmas meliputi 2 buah mobil puskesling dan 4 buah sepeda motor. c. Money Biaya operasional Puskesmas Rawat Inap Grabag 1 berasal dari hal berikut dibawah ini : 1) Dana rutin Pengembalian retribusi. Bantuan bahan bakar minyak. Asuransi kesehatan PNS. APBD khusus rawat inap. Bantuan Operasional Kesehatan (BOK). 2) Dana lain Dana Jamkesmas. Dana Program tertentu (Gizi, BIAS, PIN, dan lain-lain). d. Method Metode yang digunakan di Puskesmas Rawat Inap Grabag 1 ini, yaitu : Mini lokakarya, yang diselenggarakan setiap satu bulan sekali. Rapat antar koordinator. Rapat ini bersifat fleksibel. Biasanya, diselenggarakan setiap hari Jumat. e. Material Dalam setiap upaya kegiatan wajib dan pengembangan di wilayahnya, Puskesmas Rawat Inap Grabag 1 menggunakan Standar Operasional Pelayanan (SOP) kepada masyarakat pengguna jasa puskesmas. 4. Proses

31

Dalam mencapai tujuan puskesmas yang berdaya guna dibutuhkan suatu proses (manajemen) yang baik dari puskesmas tersebut. Manajemen adalah keterampilan untuk memperoleh hasil dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya dengan menggerakkan orang lain dan memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Sejalan dengan pengertian manajeman yang dirumuskan, maka akan dilakukan kegiatan pokok puskesmas hingga didapatkan fungsi manajemen yang lebih mengandung pengertian tentang perencanaan (P1), penggerakan dan pelaksanaan (P2) dan pengawasan, pengendalian dan penilaian (P3). 7 a. P1 (Perencanaan) Didalam perencanaan, langkah-langkah yang harus ditempuh dan dipahami oleh pemimpin Puskesmas ialah sebagai berikut : 1) Mengetahui kebijaksanaan pusat meliputi SKN, Dan lain-lain. 2) Mengetahui kebijaksanaan DinKes Provinsi setempat. 3) Mengetahui kebijaksanaan DinKes Kabupaten. 4) Menentukan tujuan dan sasaran. 5) Melakukan analisa situasi. 6) Menemukan masalah dan menentukan prioritas masalah. 7) Menyusun rencana operasional. 8) Pengaturan sumber daya. Hasil dari perencanaan (P1) ini adalah rencana kerja tahunan dan di Puskesmas Rawat Inap Grabag I ini telah dilakukan pembuatan rencana kegiatan tahun 2011. b. P2 (Penggerakkan dan Pelaksanaan) Kegiatan yang telah disusun menjadi rencana kerja perlu di gerakkan dan dilaksanakan agar dapat mencapai tujuan/sasaran yang telah ditetapkan dengan cara terarah, berhasil guna dan berdaya guna. Kegiatan dalam fase ini adalah : 1) Pengorganisasian

32

Surat keputusan MenDagri No.23 tahun 1994 tentang pedoman organisasi dan tata kerja Puskesmas menetapkan susunan organisasinya sebagai berikut : Kepala Puskesmas. Urusan Tata Usaha. Unit-unit. Puskesmas Pembantu/Bidan di desa. 2) Pengurusan staf Menentukan dengan jelas wewenang, tugas pokok dan kegiatan tertentu bagi petugas kesehatan yang telah menduduki suatu posisi di Puskesmas. Pembinaan motivasi dan karier petugas kesehatab agar selalu timbul gairah kerja dalam kegiatan sehari-hari di Puskesmas. 3) Kerjasama lintas program dan lintas sektoral Dalam menciptakan suatu kerja sama yang baik perlu dipahami beberapa hal sebagai berikut : Kemampuan membina kerja sama yang intim dan harmonis dalam melaksanakan tugas adalah menjadi tanggung jawab masing-masing. Ketersediaan untuk membawakan kepentingan pribadi dan kelompok kepada kepentingan yang lebih luas. Kesediaan untuk menyerahkan kepada organisasi yang dibarengi oleh kesediaan untuk menerima kewajiban yang lebih besar. Adanya kepercayaan dan saling menghormati dan kesetiaan demi untuk mengadakan perubahan dan pengembangan organisasi. Adanya kemauan dan kemampuan serta menyempatkan diri untuk saling bekerjasama dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan bersama. 4) Bina peran serta masyarakat Peran serta masyarakat didapat melalui Pendekatan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD). c. P3 ( Pengawasaan, Pengendalian dan Penilaian) 1) Pengawasan

33

Dilakukan dengan mengamati seluruh proses upaya kesehatan untuk menjamin agar semua kehiatan yang sedang dilaksanakan berjalan sesuai dengan rencana dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pengawasan dilakukan oleh pimpinan Puskesmas dan dibantu oleh koordinator program yang ada di Puskesmas. Kepala Puskesmas dapat mengawasi secara langsung maupun mengawasi para koordinator dari laporan mereka. Bila terjadi penyimpangan dapat memberi saran tindakan koreksi yang dilakukan. 2) Pengendalian Sebagai tindakan pengaturan dan pengarahan pelaksanaan agar tujuan dapat dicapai secara berhasil guna dan berdaya guna. Kepala Puskesmas melakukan pengendalian pelaksanaan programprogram melalui sistem pencatatan dan pelaporan. Kepala Puskesmas memiliki kewenangan melakukan tindakan koreksi bila terjadi penyimpangan. Selain itu, hasil pemantauan selalu dikomunikasikan dengan pihak terkait dan dilakukan pengawasan setiap ada kegiatan. 3) Penilaian Untuk meningkatkan hasil dan daya guna, perencanaan dan pelaksanaan program serta memberi petunjuk dalam pengolahan tenaga, dana dan fasilitas untuk program yang ada pada saat ini dan yang akan datang, maka dilakukan penelitian dengan memakai instrument data cakupan yang meliputi tahapan sebagai berikut : Menentukan indikator (standar) sesuai target yang ditetapkan Dinas Kesehatan Kabupaten. Menampilkan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan dengan dihitung melalui SP2TP (Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu

Puskesmas), PWS (Pemantauan Wilayah Setempat), dan akhirnya dirangkum dalam SPM (Standard Pelayanan Minimal). Membandingkan akumulasi hasil kegiatan yang telah dilaksanakan pertahunnya dengan standar yang diharapkan.

34

Mencari penyebab terjadinya penyimpangan. Menetapkan cara-cara untuk memperbaiki penyimpangan tersebut. Melaksanakan cara- cara perbaikan tersebut. Manajemen Puskesmas yang terdiri dari P1, P2 dan P3 tersebut dalam pelaksanaannya secara berturut-turut adalah : 7 a) Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Merupakan suatu proses kegiatan yang sistematis untuk menyusun atau mempersiapkan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Puskesmas pada tahun berikutnya untuk meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam upaya mengatasi masalah-masalah kesehatan setempat. b) Lokakarya Mini Pukesmas Merupakan suatu pertemuan antar petugas Puskesmas dengan sektor terkait (lintas sektoral) untuk meningkatkan kerjasama tim, memantau cakupan pelayanan Puskesmas serta membina peran serta masyarakat secara terpadu agar dapat meningkatkan fungsi Puskesmas. c) Penilaian Kinerja Puskesmas Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan, mempunyai peran cukup besar dalam upaya mencapai tujuan pembangunan kesehatan, maka pedoman stratifikasi Puskesmas. Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil kerja/prestasi Puskesmas. Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas sebagai instrumen mawas diri, karena setiap Puskesmas melakukan penilaian kerjanya secara mandiri, kemudian dinas kesehatan kabupaten/kota melakukan verifikasi hasilnya. Adapun aspek penilaian meliputi hasil pencapaian cakupan dan manajemen kegiatan mutu pelayanan. Puskesmas yang selama ini dipergunakan telah disempurnakan dan selanjutnya digunakan istilah penilaian kinerja

35

Di seluruh Puskesmas di Indonesia untuk penilaian kinerja Puskesmas diberlakukan penilaian Standar Pelayanan Minimal (SPM). Untuk SPM Puskesmas Rawat Inap Grabag I telah kami lakukan pengevaluasian yang kami tuangkan dalam bentuk laporan ini.

You might also like