You are on page 1of 3

2.4.

1 Ventilasi Ventilasi merupakan salah satu syarat rumah sehat, adanya ventilasi dalam rumah jangan dianggap hanya sebagai hiasan rumah saja, karena ternyata ventilasi mempunyai banyak fungsi terutama bagi kesehatan penghuni rumahnya. Fungsi pertama adalah untuk menjaga agar aliran udara di dalam rumah tersebut tetap segar. Hal ini berarti keseimbangan O2 yang diperlukan oleh penghuni rumah tersebut tetap terjaga. Kurangnya ventilasi akan menyebabkan kurangnya O2 di dalam rumah yang berarti kadar CO2 yang bersifat racun bagi penghuninya menjadi meningkat. Di samping itu tidak cukupnya ventilasi akan menyebabkan kelembaban udara di dalam ruangan naik karena terjadinya proses penguapan cairan dari kulit dan penyerapan. Kelembaban ini akan merupakan media yang baik untuk bakteri-bakteri, pathogen (bakteri-bakteri penyebab penyakit). Fungsi kedua dari pada ventilasi adalah untuk membebaskan udara ruangan dari bakteri-bakteri, terutama bakteri patogen, karena disitu selalu terjadi aliran udara yang terus menerus. Bakteri yang terbawa oleh udara akan selalu mengalir. Fungsi lainnya adalah untuk menjaga agar ruangan rumah selalu tetap di dalam kelembaban (humudity) yang optimum. Ada 2 macam ventilasi, yakni: a. Ventilasi alamiah, dimana aliran udara di dalam ruangan tersebut terjadi secara alamiah melalui jendela, pintu, lubang angin, lubang-lubang pada dinding dan sebagainya. Di pihak lain ventilasi alamiah ini tidak menguntungkan, karena juga merupakan jalan masuknya nyamuk dan serangga lainnya ke dalam rumah. Untuk itu harus ada usaha-usaha lain untuk melindungi kita dari gigitan-gigitan nyamuk tersebut. b. Ventilasi buatan, yaitu dengan mempergunakan alat-alat khusus untuk mengalirkan udara tersebut, misalnya kipas angin, dan mesin pengisap udara. Tetapi alat pada ventilasi buatan ini kurang sesuai jika diterapkan dalam kondisi rumah yang berada di pedesaan. Sistem pembuatan ventilasi harus dibuat dengan benar agar udara tidak berhenti atau membalik lagi, sehingga udara mengalir dengan lancar, lalu di dalam ruangan rumah juga harus ada jalan masuk dan keluarnya udara (Haryoto,1984). Syarat ventilasi yang baik adalah luas dari ventilasi (luas jendela) adalah 20% (Susanta, 2007). Ventilasi sangat berpengaruh terhadap regulasi udara di dalam

ruangan, terutama pada ruangan yang masih menggunakan tungku atau kayu bakar untuk memasak, agar tidak terjadi indoor air polution. Asap di dalam rumah atau indoor air pollution adalah adanya komposisi udara yang tercemar baik di dalam rumah, perkantoran, atau gedung. Indoor air polution bisa disebabkan karena aktivitas pembakaran benda-benda di dalam ruangan yang dapat menyebabkan udara di dalam ruangan menjadi tercemar , seperti aktivitas memasak dengan menggunakan tungku, merokok di dalam ruangan, menggunakan obat nyamuk bakar, menghidupkan mesin kendaraan bermotor di dalam ruangan. a. Dampak Asap Bagi Kesehatan Menurut WHO tahun 2002, dampak indoor air pollution bagi kesehatan yaitu dapat meningkatkan resiko kesehatan anak dan dewasa seperti berat badan lahir rendah, kematian perinatal, asma, otitis media atau infeksi telinga tengah, TBC, kanker nasofaring, katarak, kebutaan, dan penyakit kardiovaskular. Jika dilihat dari kandungannya, asap memiliki kandungan CO (karbon monoksida), Amonia, Nitrogen Oksida, dan Hidrogen Sianida. 1) Karbon monoksida Adalah sejenis gas yang tidak berbau, tidak berasa dan pada suhu udara normal berbentuk gas yang tidak berwarna. CO mempunyai potensi bersifat racun yang berbahaya karena mampu membentuk ikatan yang kuat dengan pigmen darah yaitu haemoglobin, yang dapat mengakibatkan kurangnya oksigen di dalam otak. Tanda-tanda bila keracunan carbon monoksida antara lain pusing, sakit kepala, dan mual,menurunnya kemampuan gerak tubuh, gangguan kardoivaskuler, serangan jantung. Hubungan antara konsentrasi CO dengan lama terpapar dan efek yang ditimbulkan sebagai berikut: a) Konsentrasi CO 100 ppm dengan frekuensi paparan sebantar tidak menimbulkan efek. b) Konsentarsi CO 30 ppm dengan frekuensi paparan 8 jam, efek yang ditimbulkan pusing dan mual c) Konsentarsi CO 1000 ppm denagn frekuensi paparan 1 jam, efek yang ditimbulkan pusing, kulit berubah kemerahan. (http://buletinlitbang.dephan.go.id, 2011)

1. Amonia dan nitrogen oksida Merupakan gas yang tidak berwarna dan tidak berbau. Bila terisap dapat menyebabkan gangguan pernafasan seprti bronkhitis dan merusak indera penciuman.
DAFTAR PUSTAKA http://www.litbang.depkes.go.id/riskesdas/download/materi/VII_SANLING_080607.ppt, Kuisioner Rumah Tangga, diakses tanggal 1 Juli 2011. 2010,

You might also like