You are on page 1of 5

ARTIKEL ILMIAH UTANG LUAR NEGERI INDONESIA

Disusun oleh: Lupita Ade Arisanti Fanniya Dyah Prameswari Cut Nur Aisyah (12030110120043) (12030110120095) (12030110120157)

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS DIPONEGORO


2013

ABTRAK
Sebagian besar krisis keuangan Negara disebabkan oleh beban utang khususnya utang luar negeri.krisis ekonomi yang ada tentunya mengganggu pembangunan negara. Beberapa referensi yang mengatakan melihat pinjaman luar negeri menjadi salah satu penyebab keterbelakangan negaranegara berkembang. Indonesia yang dikatakan sebagai Negara berkembang pun saat ini masih terbelenggu dengan ketergantungan utang pada pihak luar. Utang yang dimaksudkan untuk menutupi defisit anggaran belanja yang terlalu besar kini menjadi persoalan serius akibat tidak digunakan sesuai tujuan untuk membantu investasi dalam negeri dalam peningkatan pengelolaan sumber daya yang ada, peminjaman untuk usaha dalam negeri, serta pembiayaan investasi lainya sehingga menghasilkan keuntungan untuk Negara. Akibat pengelolaan hutang luar negeri tidak sesuai pembiaayaan yang dituju menyebabkan anggaran untuk pembayaran utang beserta bunganya yang besar itu per tahun defisit. Ini yang membuat Indonesia melakukan gali lubang tutup lubang, hutang baru dilakukan untuk menutup hutang yang lama. Saat ini Indonesia setidaknya meminimalisir hutang dan megoptimalkan pendapatan dari dalam negeri untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat sehingga generasi berikutnya tidak diwarisi beban hutang yang besar. Kata kunci :

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Indonesia termasuk Negara berkembang, dimana Negara berkembang belum keseluruhan masyarakatnya mencapai taraf sejahtera atau maju. Oleh karena itu keawajiban bagi Negara tersebut meningkatkan pembangunan, memperbaiki taraf hidup untuk mensejahterakan masyarakatnya. Peningkatan kesejahteraan akan dijadikan tolak ukur untuk dapat dikatakan menjadi Negara maju. Untuk dapat sejahtera, ekonomi dalam negeri perlu pembangunan yang efektif jika pembangunan berjalan lancar memenuhi tujuan taraf hidup masyarakat akan

secara relevan meningkatkan pertumbuhan ekonominya. Pembangunan perlu melalui perencanaan- perencanaan yang matang agar pembangunan tercapai mendorong stabilitas ekonominya. Dalam hal perencanaan pembangunan ini pemerintah mempunyai andil yang besar. Meningkatkan kemakmuran dan kesejahteran rakyat dilakukan pemerintah salah satunya dengan peningkatan pendapatan perkapita penduduk. Pendapatan perkapita penduduk diperoleh dari besarnya pendapatan perkapita penduduk suatu Negara dibagi pendapatan nasional suatu Negara tersebut. Pendapatan perkapita ini sering disebut produk domestik bruto. Untuk meningkatkan pendapatan yang diperoleh dari pengelolaan sumber daya yang ada dalam negeri, di perlukan pembiayaan. Anggaran pemerintah untuk pembiayaan pinjaman modal usaha dalam negeri yang terus menurun tidak bisa menunjang pengolahan sumber daya ekonomi. Dari sini Negara mengambil langkah untuk meminta pinjaman pada pihak luar. Seandainya hutang yang di pinjam dari pihak luar ini digunakan untuk infrastruktur dan kegiatan yang produktif pasti perekonomian Indonesia lebih baik saat ini. Sebagai Negara berkembang dalam melakukan pembangunan perekonomian memerlukan fondasi yang kuat agar tidak terpengaruh dengan dunia luar seperti prediksi gunacangan krisis global yang berpengaruh pada nilai dolar yang pastinya mempengaruhi kondisi ekonomi dunia. Oleh karena itu Indonesia harus memperkuat ekonomi dalam negeri agar tidak terimbas dari krisis global yang menimbulkan pembengkakan hutang luar negeri untuk membantu pembiayaan dalam negeri. Akibat warisan hutang luar negeri Indonesia bahkan sejak jaman belanda, ditambah Indonesia tergoncang krisis moneter hebat tahun 1998, pencapaian inflasi yang tinggi, penyalahgunaan dana pemerintah yang berasal dari hutang luar negeri kala itu menjadikan tugas kita saat ini untuk mencicil tanggungan yang turun temurun itu. Indonesia saat ini masih menempatkan pinjaman luar negeri menjadi salah satu penopang, penunjang pembangunan dalam negeri penutup kekurangan

pembiayaan atau defisit. Ini terlihat adanya overborrowing , hutang masih terasa peningkatan sampai sekarang data kementrian Keuangan menunjukan posisi hutang pemerintah hingga September 2012 mencapai 1.975,62 triliun keseluruhan, untuk hutang luar negeri 638,01 triliun. Yang masih menjadi penghambat ekonomi saat ini adalah pendapatan perkapita yang masih rendah, dan utang luar negeri sector swasta yang masih tinggi. Apalagi krisis yang melanda eropa dan amerika saat ini berdampak pada naik turunya dolar. Jika krisis seperti ini harga dolar naik, maka beban bunga hutang yang akan ditanggung akan semakin besar. Akibatnya anggaran yang semula direncanakan untuk pembayaran hutang membengkak dan bahkan defisit. Hal lain untuk pemenuhan kesejahteraan masyarakat bisa tidak terpenuhi atau berkurang. Defisit anggaran yang terus terjadi ini bisa menimbulkan kecandungan untuk hutang. Ketergantungan (dependensi) mengajukan hutang luar negeri akhirnya dinilai menjadi alternative. Asumsi dasar teori dependensi mencakup : 1) keadaan ketergantungan dilihat sebagai suatu gejala yang sangat umum, berlaku bagi seluruh Negara di dunia, 2) ketergantungan dilihat dari kondisi yang diakibatkan aktor luar, 3) permasalahan ketergantungan lebih dilihat sebagai masalah ekonomi, yang terjadi akibat mengalirnya surplus ekonomi dari Negara dunia ke Negara maju, 4) situasi ketergantungan merupakan hal yang tidak terpisahkan dari polarisasi kegiatan regional ekonomi global, 5) dan ketergantungan dilihat sebagai suatu hal yang mutlak bertolak belakang dengan pembangunan (Suwarso-So 1991:111) Pengetatan perencanaan dan pengelolaan hutang harus dilakukan pemerintah untuk menghilangkan kecenderungan tergantung untuk meminjam sehingga meminimalisis bunga dan tanggungan yang akan di bayarkan. B. Tujuan Tujuan penulisan artikel ilmiah ini adalah untuk memberikan informasi kepada para pembaca mengenai pengaruh hutang luar negeri terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

C. Metode Metode penulisan yang digunakan untuk menyusun artikel ilmiah ini adalah studi pustaka. Dimana penulis mengambil bahan dari referensi dan literature berkaitan dengan hutang luar negeri mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

You might also like