Professional Documents
Culture Documents
Tanggung Jawab
Direksi wajib:
a. membuat dan memelihara Daftar
Pemegang Saham, risalah RUPS dan
risalah rapat Direksi; dan
b. menyelenggarakan pembukuan
perseroan yang semuanya disimpan di
tempat kedudukan perseroan.
Perusahaan:
wajib untuk menyampaikan Laporan Keuangan
Tahunan kepada Menteri Perindustria dan
Perdagangan
(PP No 24 /1998 tentang lnformasi Keuangan Tahunan Perusahaan)
Direktur:
bertindak jujur (honestly)
bertugas menggunakan ketekunan yang pantas
(reasonable diligence) dalam melaksanakan
tugas jabatannya.
Tugas Direksi:
dapat dibagi menjadi tiga kelompok sbb:
tugas yang berdasarkan kepercayaan (fiduciary dutie
= trust and confidence)
tugas yang berdasarkan kecakapan, kehatihatian
dan ketekunan (duties of skill, care and diligence)
tugastugas yang berdasarkan ketentuan undang
undang (statutory duties)
Berdasarkan kepercayaan
(fiduciary dutie = trust and confidence)
Direktur
harus bertindak dengan pertimbangan yang jujur
berdasarkan kepentingan perusahaan dan bukan
atas dsr kepentingan sekelompok orang atau badan.
tidak menempatkan dirinya dalam posisi yang
mengakibatkan terjadinya pertentangan antara
kepentingan perusahaan dan kepentingan pribadi
(conflict of interest) atau antara kepentingannya.
harus menggunakan wewenang yang dipercayakan
kepadanya untuk maksud yang telah diberikan dan
bukan untuk tujuan lain
Berdsrkan kecakapan, kehatihatian & ketekunan
(duties of skill, care and diligence)
Direksi:
Organ Perseroan
yang bertanggungjawab penuh atas:
pengurusan perseroan,
untuk kepentingan dan tujuan perseroan,
serta mewakili perseroan baik di dalam
maupun di luar Pengadilan, sesuai
dengan ketentuan perundangundangan.
Organ perseroan:
– Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS),
– Direksi, dan
– Komisaris.
Fiduciary Duty:
dijalankan oleh direktur dengan penuh
tanggung jawab utk kepentingan (benefit)
orang atau pihak lain (perseroan).
Pengurusan perseroan:
hanya dapat dilakukan oleh direksi,
kecuali dalam hal Direktur tidak ada
maka UU memberi wewenang kepada komisaris untuk
melakukan pengurusan perseroan
(Pasal 100 ayat (2) UUPT)
Kewenangan pengurusan
dipercayakan kepada Direksi
agar
Direksi dengan itikad baik senantiasa
bertindak semata-mata demi kepentingan dan
tujuan perseroan (duty of loyalty).
Ddalam pengurusan dijumpai :
"pertentangan/benturan kepentingan" (conflict of
interest) antara Direksi secara pribadi dengan
perseroan
Apabila dilakukan:
dia bertanggung jawab kepada perusahaan.
Direksi
tidak mengambil keuntungan pribadi
(no secret profit rule) atas
opportunity yang seharusnya
menjadi milik perseroan.
Pasal 85 ayat (1) UUPT:
Karena :
seorang Direktur dalam pelaksanaan tugasnya
tidak hanya terikat pada apa yang secara tegas
dicantumkan dalam maksud dan tujuan serta
kegiatan usaha perseroan melainkan juga dapat
mengambil prakarsa guna mewujudkan
kepentingan perseroan dengan melakukan
perbuatan yang dapat menunjang atau
memperlancar tugastugasnya (sekunder),
namun masih berada dalam batas yang
diperkenankan atau masih dalam ruang lingkup
tugas dan kewajibannya (intra vires) asalkan
sesuai dengan kebiasaan, kewajaran kepatutan
(tidak ultra vires).
Doktrin Ultra Vires dan Intra Vires
Pengadilan Inggris :
erusahaan tidak dapat melakukan tindakan di luar dari
tujuan perusahaan yang telah ditetapkan dalam
memorandum.
Shadow director
Disini individu tersebut sebenarnya boneka.
Shadow director dianggap sebagai direktur juga.
Jabataan lain yang perlu diperhatikan:
karena ternyata ada sementara perusahaan yang
memakainya, namun dgn interpretasi masing2.
Jabatan yang dimaksudkan:
Wakil Direktur (Deputy Director).
Secara sepintas:
tampaknya jabatan Wakil Direktur tersebut tidak
ubahnya dgn jabatan Direktur
tetapi perlu diperhatikan kaitannya dengan jabatan
Direktur.
Mengapa demikian?
Karena sering diasumsikan bahwa jabatan Direktur
itu statusnya kurang lebih sama dengan jabatan
Direktur.
Apakah jabatan Wakil Direktur sama
dengan jabatan Direktur?
Status
Wakil Direktur berbeda dengan jabatan Direktur
Wakil Direktur;
sebagai seorang karyawan, melakukan pekerjaam
membantu Direktur dalam pelaksanaan tugasnya selaku
pengurus perseroan.
Oleh karera itu:
Wakil Direktur sebagai karyawan pada dasarnya terikat
akan peraturanperaturan yang berlaku untuk karyawan
pada umumnya. Tetapi karena diberi tugas untuk
membantu pekerjaan Direktur, maka ia melaksanakan
tugastugas pengurus yaitu dalam hubungan dengan pihak
luar. Namun ke dalam ia tidak berhak untuk melakukam
tugastugas pengurus. Dalam hal ini kedudukanya
disebut sebagai ”procuratie houder”.
Pengangkatan dan Pemberhentian
Yang mengangkat atau menunjuk Wakil
Direktur adalah Direktur dan bukan RUPS