Professional Documents
Culture Documents
DEFINISI
Bank sperma adalah pengambilan sperma dari donor sperma lalu di bekukan dan disimpan ke dalam larutan nitrogen cair untuk mempertahankan fertilitas sperma. In Vitro Fertilization and Embryo Transfer (IVF-ET) sering disebut Bayi Tabung ( tube baby) atau dalam khazanah hukum Islam dikenal dengan Thifl al-Anbb atau Athfl alAnbbah merupakan teknik pembuahan (fertilisasi) antara sperma suami dan sel telur isteri yang masing-masing diambil kemudian disatukan di luar kandungan (in vitro) sebagai lawan di dalam kandungan (in vivo)
Ada beberapa alasan dalam pendirian bank sperma: Keinginan memperoleh atau menolong untuk memperoleh keturunan pada seorang pasangan suami istri yang tidak mempunyai anak. Memperoleh generasi jenius atau orang super. Menghindarkan kepunahan manusia. Memilih suatu jenis kelamin Mengembangkan kemajuan teknologi terutama dalam bidang kedokteran.
Menurut Werner (2008), Beberapa alasan seseorang akhirnya memutuskan untuk menyimpan spermanya pada cryobanking, antara lain:
Menjalani pengobatan terus menerus yang dapat mengurangi produksi dan kualitas sperma. contoh obat: sulfasalazine, methotrexate. kondisi medis yang mempengaruhi kemampuan orang tersebut untuk ejakulasi (misal: sklerosis multipel, diabetes). menjalani perawatan penyakit kanker yang mengurangi atau merusak produksi dan kualitas sperma (misal: kemoterapi, radiasi). Daerah kerja yang berbahaya yang memungkinkan orang tersebut terpapar racun reproduktif. Menjalani prosedur yang mempengaruhi kondisi testis, prostat, atau kemampuan ejakulasinya (misal: operasi usus besar, pembedahan nodus limpha, operasi prostat). Seseorang akan menjalani vasektomi.
Kehamilan adalah syah bila bila dibingkai dengan perkawinan yang syah menurut Islam
Didalam Islam Nasab ( Silsilah keturunan ) sangat penting ( menyangkut Wali, Waris dan Batasan Muhrim).
Cara Pengambilan : cara pengambilan atau mengeluarkan sperma dari si pe-donor dengan cara masturbasi (onani). Secara umum islam memandang melakukan onani merupakan tergolong perbuatan yang tidak etis. Mengenai masalah hukum onani fuqaha berbeda pendapat. Ada 4 pendapat tentang hukum onani yang pertama mengharamkan secara mutlak, yang kedua ada yang mengharamkan pada suatu hal-hal tertentu, ketiga ada yang mewajibkan juga pada hal-hal tertentu, dan keempat ada yang menghukumi makruh
Ketiga, karena takut zina, maka hukumnya menjadi wajib. Mereka yang berpendapat hal ini adalah Hanabilah
Kelompok
keempat : Ibnu hazim berpendapat bahwa onani hukumnya makruh, tidak berdosa tetapi tidak etis. Diantara yang memakruhkan onani itu juga Ibnu Umar dan Atha.
oleh Dr. Patrick Steptoe dan Dr. Robert Edwards pada tahun 1978. Merupakan teknik untuk menangani masalah infertilitas atau kemandulan, disebut fertilisasi in vitro. Bayi Tabung merupakan teknik pembuahan (fertilisasi) antara sperma suami/Pria lain dan sel telur isteri /wanita lain yang masing-masing diambil kemudian disatukan di luar kandungan (in vitro).
Wahai manusia jika kamu meragukan hari bangkit, maka sesungguhnyalah Kami menciptakan kamu dari sari-sari tanah, kemudian menjadi setetes
Dan Kami menaruhnya dalam rahim siapa saja yang Kami kehendaki sampai waktu tertentu, dan Kami akan melahirkannya sebagai bayi sampai mereka dewasa. Dan diantara kamu ada yang tidak diberi kesempatan untuk hidup dan diantara kamu ada yang diberi umur panjang sampai tua dan lupa
Khitbah
Konsepsi
HALAL Tidak melibatkan orang lain Melibatkan orang lain dan dianalogikan dengan zina Melibatkan orang lain dan dianalogikan dengan zina
Orang lain/ Orang donor/ bank lain/ sperma donor/ bank ovum
Haram
Inseminasi Buatan dengan sperma suami (Arificial Insemination by a Husband = AIH) 10 Inseminasi Buatan dengan sperma donor (Arificial Insemination by a Donor = AID)
Suami Isteri
Rahim Isteri
Donor Isteri
Rahim Isteri
Haram
Teknik bayi tabung atau Teknik bayi tabung dan inseminasi buatan yang dibenarkan menurut moral dan hukum Islam adalah teknik yang tidak melibatkan pihak ketiga serta perbuatan itu dilakukan karena adanya hajat dan tidak untuk main-main atau percobaan. inseminasi buatan yang melibatkan pihak ketiga hukumnya HARAM.
Landasan Syari
Alasan syari tentang haramnya keterlibatan (benih atau rahim) pihak ketiga tersebut merujuk kepada maksud larangan berbuat zina (lihat al-Quran, antara lain Surat Al-Isr [17] : 32). Secara filosofis larangan zina itu didasarkan atas dua hal. Pertama, tindakan melacur (al-fujr, al-fisyah) dan kedua, akibat tindakan itu dapat menyebabkan kaburnya keturunan (ikhtilth al-ansb).
Pelelehan zygote atau embrio yang telah lama disimpan dan dibekukan di dalam tabung pengawet dari hubungan sah suami isteri, namun transplantasi zygote dilakukan terhadap isteri yang memiliki zygote itu setelah suaminya meninggal dunia atau setelah terjadinya perceraian.
Bayi tabung dari sperma yang dibekukan dari suami yang telah meninggal dunia hukumnya HARAM berdasarkan kaidah Sad az-zari'ah, sebab hal ini akan menimbulkan masalaH yang pelik, baik dalam kaitannya dengan penentuan nasab maupun dalam kaitannya dengan hal kewarisan.
Bayi tabung dengan sperma clan ovum dari pasangan suami isteri yang sah hukumnya MUBAH (boleh), sebab hak ini termasuk ikhtiar
Bayi tabung dari pasangan suami-isteri dengan titipan rahim isteri yang lain (misalnya dari isteri kedua dititipkan pada isteri pertama) hukumnya HARAM berdasarkan kaidah Sadd az-zari'ah, sebab hal ini akan menimbulkan masalah yang rumit dalam kaitannya dengan masalah warisan (khususnya antara anak yang dilahirkan dengan ibu yang mempunyai ovum dan ibu yang mengandung kemudian melahirkannya, dan sebaliknya)
Penutup
Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih Suci bagi mereka, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat". (An Nur : 24)
Daftar Pustaka
1. 2.
http://www.mazelabs.com/MLcryobanking.htm
3.
Problematika Hukum Islam Kontemporer, Editor Chuzaimah. T. Yanggo, Hafiz Anshry, Buku Keempat, (Jakarta: PT. Pustaka Firdaus), 21
4. 5.
http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?ID=10147 Problematika Hukum Islam Kontemporer, Editor Chuzaimah. T. Yanggo, Hafiz Anshry, Buku Keempat, (Jakarta: PT. Pustaka Firdaus), 21
6. 7. 8.
Masjfuk Zuhdi, Masail Fiqhiyah, (Jakarta : PT. Toko Gunung Agung), 2 http://www.mui.or.id/mui_in/fatwa.php?id=78 http://gempurserkamdarat.blogspot.com/2007/08/bank-sperma-apakah-ukuran-sensitiviti.html