You are on page 1of 4

(setting: berpose seperti foto keluarga, ayah ditengah, dua ibu disampingnya, Tirta dan Asni duduk).

Alkisah pada zaman dahulu di Betawi masih terdapat banyak pendekar silat. Dua diantaranya yang cukup terkenal adalah Tirta dan Asni. (Tirta Asni melambaikan tangan). Kedua pemuda itu adalah kakak beradik tapi lain ibu. Meskipun bersaudara, Asni tidak mengetahui jika ia punya saudara tiri bernama Tirta, sementara Tirta telah mengetahui hal ini dari ibunya. Tirta tinggal di karawang, sedangkan Asni tinggal bersama ayahnya di Kemayoran. (pose foto keluarga bubar, kursi disingkirkan. Tirta berdiri di kiri, Asni berdiri di kanan) Tirta tumbuh menjadi pemuda berandalan. Keahlian bela dirinya digunakan untuk membuat kekacauan. Bahkan, Tirta suka mencuri dan merampok. Tirta : Hei!! Apa kau lihat-lihat??? (Tirta membentak, mengambil barang orang lain disampingnya dengan paksa). Pemudi 1 : A.ampun bang, ampun.. (ketakutan. kabur)

Sementara itu, Asni tumbuh menjadi pemuda yang berbudi luhur, santun, rendah hati, dan suka menolong. Asni Pemudi 2 : neng sini abang bawain! (Asni menolong membawa sesuatu. Senyum.) : aduh makasih ya bang (tersipu-sipu)

Suatu malam, warga Kemayoran digemparkan oleh peristiwa perampokan dirumah orang kaya bernama Babah Yong. Semua harta benda dibawa kabur oleh kawanan perampok. Babah Yong : emas-emas ini merupakan bukti bahwa oe orang paling kaya di kemayoran. Hahahaha (babah yong mencium kotak tempat emasnya disimpan. Tak menyadari dibelakangnya ada perampok. Perampok langsung menodongkan senjata) Perampok : aku perampok! Berikan semua harta benda yang kau punya atau nyawamu melayang! (menodongkan senjata. ) Babah yong : iiiiinii.. ini semua harta bendaku. (ketakutan. Babah yong memberikan kotak itu pada perampok. Perampok membawa pergi kotak tersebut) huuuaaahuhuhuuuhuu..tolongtolonggggg.(babah yong berteriak, menangis) Semua orang langsung berkumpul dirumah babah yong. Termasuk nyai Ruis sebagai kepala kampung Kemayoran. Pemudi 1 Babah yong Pemudi 1 Babah Yong :apa yang terjadi babah?? : aaaaaa..aku dirampok. : dirampok?? Siapa pelakunya?? : entahlah (cediih)

Nyai Ruis

: hmm..aku yakin pelakunya bukan orang biasa. Hanya orang saktilah yang mampu mengalahkan para centeng Babah Yong sehingga bisa masuk kedalam rumah.

Pemudi 1 Nyai Ruis Asni

: jangan-jangan Asni. Siapa lagi orang sakti di daerah ini. : hmm..mungkin saja, tapii..mana Asni?. (tengak-tengok) : saya disini nyai. (tiba-tiba muncul) maaf, barangkali saudara-saudara telah keliru menuduh saya sebagai pelaku perampokan. Saat peristiwa itu terjadi, saya sedang berada di rumah.

Ibu Asni Asni

: iya nyai, saya sebagai ibunya berani bersumpah, anak saya bukan perampok. : saudara-saudara saya berjanji akan menangkap perampok itu. (menatap orang2) ibu, aku mohon restumu untuk berangkat menangkap perampok. Aku akan berangkat sekarang. (minta restu pada ibu)

Ibu Asni

: hati-hati anakku. (Asni pergi, semua orang bubar)

Asni pun melakukan pencarian perampok dari kampung satu ke kampung yang lain. Salah satu kampung tersebut adalah kampung Marunda karena ia tahu bahwa kampung terkenal memiliki pendekar sakti bernama Bang Bodong. (Bang bodong masuk, menunjukkan sedikit gerakan silat, diikuti pemuda/i sebagai penjaga kampung) Bang bodong mempunyai seorang anak gadis cantik jelita yang mahir bersilat bernama Mirah yang dikenal sebagai Singa dari Marunda. Banyak yang melamar Mirah namun tak seorang pemuda pun yang memenuhi syarat. Syarat yang diajukan Mirah adalah harus mengalahkan kesaktian Mirah. (Mirah centil). Sementara itu, Asni yang hendak memasuki kampung marunda mendapat teguran dari penjaga kampung. Pemuda/i Asni :hai anak muda! Beraninya kau memasuki daerah kami tanpa izin! : masa siang-siang gini harus lapor? (wajah penjaga marah, dan berjalan lapor pada bang bodong) Pemuda/i Bang Bodong : bang Bodong, neng Mirah, ada seorang pemuda yang sepertinya mau mengacau tuh. : siapa yang berani mengacau di kampung kita ini? Mana orangnya? Hadapi aku! (bang bodong menghampiri Asni, bertarung silat. Bang bodong kalah. terjatuh)

Mirah

: babe!!! (nolongin babenya berdiri) hei kau, berani sekali kau mengalahkan babe! (Mirah menyerang. Tarung silat. Mirah terjatuh.) Babe..maafin Mirah, Mirah kalah dari pemuda ini.

Bang Bodong Mirah Bang Bodong

: hahahahahahaa.. (tertawa puas) : kenapa babe ngetawain Mirah?? (bingung O.o) : akhirnya datang juga jodohmu Mirah. Tak ingatkah kau dulu pernah berjanji bahwa siapapun pemuda yang berhasil mengalahkan kesaktianmu akan menjadi jodohmu? (Mirah tersipu-sipu, bang Bodong membantu Mirah berdiri dan mendekati Asni) Anak muda, siapakah kau? Apa tujuanmu datang ke Marunda?

Asni

: aku Asni, datang untuk mencari orang yang telah merampok Babah Yong di Kemayoran. Menurut babah Yong, perampok itu sangat sakti tanpa belas kasihan.

Bang Bodong Asni Bang Bodong

: hemmsepertinya aku tahu siapa perampok yang sakti tanpa belas kasihan itu. :benarkah?? (bahagia) : ya dan ketahuilah, Asni! Putriku telah berjanji bahwa siapapun pemuda yang telah mengalahkannya berhak menjadi suaminya.

Asni

: benarkah?? Waa..tentu saja aku bersedia menikah dengan putrimu. Beruntung sekali aku mendapat istri yang cantik dan sakti. (Mirah senang, senyum2 centil.)

Mirah Asni Bang Bodong

: saya Mirah bang, kapan abang mau nikahin saya? (maluuu) : aku akan menikahimu Mirah, tapi setelah aku menangkap perampok itu. : satu-satunya cara untuk menangkap perampok itu adalah dengan menjebaknya dalam perta pernikahan kalian.

Asni Bang Bodong

: maksudnya? : begini Asni, perampok itu adalah Tirta. Pemuda sakti yang suka merampok. Dia akan datang pada pesta pernikahan Mirah karena Tirta sangat mencintai Mirah. (Mirah, Asni terbengong-bengong)

Beberapa hari kemudian setelah undangan-undangan disebar, Asni dan Mirah melangsungkan pernikahan di kediaman bang Bodong. Tampak para undangan mulai berdatangan. Tirta pun datang.

Tirta

: ah, Mirah kenapa engkau menikah dengan orang lain?orang lain yang merupakan saudaraku (sedih, mengambil hidangan pesta, disebelahnya ada nyai lurah kampung kemayoran, dia agak curiga ) Hmm.. bukankah nyai yang ada di sebelahku ini adalah lurah kampung yang dulu kurampok, mengapa ia ada disini? (tengak tengok) Bang Bodong kan tidak punya saudara di Kemayoran? Kok banyak orang kemayoran? Atau jangan-jangan mereka mau menangkapku? (ngomong sendiri)

Menyadari hal itu, tirta segera meninggalkan pesta. Semua orang yang ada di pesta itu berusaha mengejar Tirta termasuk Mirah dan Asni. Perkelahian tak mampu dihindari. Tirta seorang diri harus melawan Mirah, wanita yang ia cintai dan Asni saudaranya sendiri. Mirah Tirta : tirta! Benarkah kau telah merampok di kemayoran?? :itu bukan urusanmu Mirah! (Mendorong Mirah, asni marah)

(berkelahi, Tirta kalah. Roboh, sekarat.) Tirta : asni! Ketahuilah asnisebenarnya kita bersaudara. Beruntunglah kau mendapatkan Mirah. Ia gadis yang cantik dan baik hati. Tolong jaga dia baik-baik Asni..saudarakuuu (berbicara tersendat-sendat) Asni : apa????

Betapa terkejutnya Asni mendengar pengakuan Tirta. Ia berusaha mengobati luka saudaranya itu, tapi nyawa tirta sudah tidak tertolong lagi. Asni pun tak dapat berbuat apa-apa kecuali menyesali perbuatan jahat yang telah dilakukan saudaranya itu. Setelah peristiwa itu, kemayoran dan marunda kembali aman. Asni pun memboyong Mirah ke Kemayoran, dan hidup bahagia hingga maut memisahkan :3

You might also like