You are on page 1of 8

SOSIOLINGUISTIK (PELBAGAI VARIASI BAHASA)

DITULIS OLEH: SYAMSINAR NIM. 20401110087

SELFYANA NIM. 20401110088

SALEH MUCHTAR NIM. 20401110089

PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN ALAUDDIN MAKASSAR 2013

KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah Subhananahu wa Taala, yang telah memberikan kesehatan, kemauan, serta kemampuan kepada penulis, sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabiullah Muhammad Shallallahualaihi Wasallam, Nabi yang telah membawa kita dari alam gelap gulita menuju alam yang terang menerang, seperti saat ini.

Pada kesempatan yang berbahagia ini, penulis ingin menguraikan tentang pelbagai variasi bahasa, yang terdiri dari variasi bahasa dari segi penutur, pemakaian, formal dan sarana.

Sebelum penulis menguraikan terlalu jauh, terlebih dahulu penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam penulisan makalah ini. Khususnya kepada bapak

pembimbing, bapak H. Zainal, S. Pd, M.Pd, yang telah memberikan motivasi dan saran, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini, terdapat banyak kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 26 Maret 2013

KELOMPOK V

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sosiolinguistik erupakan ilmu antardisiplin antara sosiologi dan linguistic, dua bidang ilmu empiris yang mempunyai kaitan yang sangat erat. Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang kegiatan social ataupun gejala social dalam suatu masyarakat. Sedangkan linguistic adalah bidang ilmu yang mempelajari bahasa, atau bidang ilmu yang mengambil objek bahasa sebagai objek kajiannya. Sosiolinguistik menurut kridalaksana merupakan ilmu yang mempelajari ciri dan pelbagai variasi bahasa, serta hubungan diantara para bahasawan dengan ciri fungsi variasi sosiolinguistik merupakan pengkajian bahasa dengan dimensi kemasyarakatan. Sedangkan bahasa adalah lambing bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap yang mempunyai makna atau arti tertentu. Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh makhluk hidup untuk berinteraksi dengan sesamanya. Macam-macam bahasa di dunia ini sungguh beragam, terutama di Indonesia yang mempunyai banyak suku bangsa, budaya dan bahasa. Proses penguasaan bahasa melibatkan latar belakang social penutur, kedudukan dan kebudayaan penutur dalam masyarakat. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dari variasi bahasa? 2. Apa saja yang termasuk variasi bahasa?

C. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui pengertian dari variasi bahasa 2. Untuk mengetahui apa saja yang termasuk dalam variasi bahasa.

BAB II PEMBAHASAN A. Variasi bahasa Variasi bahasa disebabkan oleh adanya kegiatan interaksi social yang dilakukan oleh masyarakat atau kelompok yang sangat beragam dan dikarenakan oleh para penuturnya yang tidak homogen. Dalam hal variasi bahasa ini ada dua pandangan. Pertama, variasi itu dilihat sebagai akibat adanya keragaman social penutur bahasa itu dan keragaman fungsi bahasa itu. Jadi variasi bahasa itu terjadi sebagai akibat dari adanya keragaman social dan keragaman fungsi bahasa. Kedua, variasi bahasa itu sudah ada untuk memenuhi fungsinya sebagai alat interaksi dalam kegiatan masyarakat yang beraneka ragam. Oleh karena itu bahasa memiliki beberapa variasi. Beberapa variasi bahasa tersebut akan dibahas lebih lanjut, yang dimulai dari segi penuturnya. B. Ragam atau variasi bahasa 1. Variasi bahasa dari segi penutur Variasi bahasa berdasarkan penuturnya, terbagi atas beberapa istilah. Pertama, variasi bahasa yang disebut idiolek, yakni variasi bahasa yang bersifat perseorangan. Menurut konsep idiolek, setiap orang mempunyai variasi bahasa atau idioleknya masing-masing. Variasi idiolek ini berkenaan dengan warna suara, pilihan kata, gaya bahasa, susunan kalimat, dan sebagainya. Namun yang paling dominan adalah warna suara itu, sehingga jika kita cukup akrab dengan seseorang hanya dengan mendengar suara bicaranya tanpa melihat orangnya, kita dapat mengenalinya. Kedua, istilah variasi bahasa berdasarkan penuturnya disebut dialek, yakni variasi bahasa dari sekelompok penutur yang jumlahnya relative, yang berada pada satu tempat, wilayah, atau area tertentu. Dialek ini didasarkan pada wilayah atau area tempat tinggal penutur, maka dialek ini lazim disebut dialek areal, dialek regional atau dialek geografi. Misalnya bahasa jawa dialek banyumas memiliki ciri tersendiri yang berbeda dengan ciri yang dimiliki bahasa jawa, dialek pekalongan, dialek semarang atau juga dialek Surabaya.

Ketiga, istilah variasi bahasa berdasarkan penuturnya disebut kronolek atau dialek temporal, yaitu variaasi bahasa yang di gunakan oleh kelompok social pada masa tertentu. Seperti variasi bahasa Indonesia pada masa tahun tiga puluhan, tahun lima puluhan, dan variasi yang digunakan pada masa kini. Yang mana ketiga variasi pada zaman itu tentunya berbeda, baik dari segi lafal, ejaan, morfologi maupun sintaksis. Keempat, istilah variasi bahasa berdasarkan penuturnya disebut

sosiolek atau dialek social, yakni variasi bahasa yang berkenaan dengan status, golongan, dan kelas social para penuturnya. Variasi ini menyangkut semua masalah pribadi pada penuturnya, seperti usia, pendidikan, pekerjaan, tingkat kebangsawanan, keadaan social ekonomi, dll. Sehubungan dengan variasi bahasa berkenaan dengan tingkat golongan status, dan kelas social para penuturnya, biasanya dikemukakan orang variasi bahasa yang disebut akrolek. 2. Variasi bahasa dari segi pemakaiannya Variasi ini biasanya dibicarakan berdasarkan bidang penggunaan, gaya, atau tingkat keformalan, dan sarana penggunaan. Variasi bahasa berdasarkan bidang pemakaian ini adalah menyangkut bahasa yang digunakan untuk keperluan atau bidang tertentu, misalnya, bidang sastra jurnalistik, militer, pertanian, pelayaran, perekonomian, perdagangan, pendidikan dan kegiatan keilmuan. Variasi bahasa dalam bidang kegiatan ini yang paling tampak cirinya adalah dalam bidang kosa kata. Setiap bidang kegiatan ini biasanya mempunyai sejumlah kosa kata khusus atau tertentu yang tidak digunakan dalam bidang lain. Variasi bahasa atau ragam bahasa sastra biasanya menekankan penggunaan bahasa dari segi estetis, sehingga dipilhlah dan di gunakanlah kosakata yang secra estetis memiliki daya ungkap paling tepat. Ragam bahasa militer dikenal dengan cirinya yang ringkas dan bersifat tegas, sesuai dengan tugas dan kehidupan kemiliteran yang penuh dengan disiplin dan instruksi. Ragam bahasa ilmiah yang juga dikenal dengan cirinya yang lugas, jelas, dan bebas dari keambiguan, serta segala macam metafora dan idiom. Variasi bahasa berdasarkan fungsi ini lazim di sebut register. Dalam pembicaraan tentang register ini biasanya dikaitkan dengan maslah dialek. Kalau

dialek berkenaan dengan bahasa itu diguanaka oleh siapa, dimana, dan kapan, maka register berkenaan dengan masalah bahasa itu digunakan untuk kegiatan apa. 3. Variasi bahasa dari segi keformalannya. Berdasarkan tingkat keformalan, dalam bukunya The Five Clock membagi variasi bahasa atas lima macam gaya (inggris style), yaitu gaya atau ragam beku (frozen), gaya atau ragam resmi (formal), gaya atau ragam usaha (konsultatif), gaya atau ragam santai (casual), dan gaya atau ragam akrab (intimate). Ragam beku adalah variasi bahasa yang paling formal, yang digunakan dalam situasi-situasi khidmat, dan upacara-upacara resmi. Ragan usaha atau ragam konsultatif adalah variasi bahasa yang lazim digunakan dalam pembicaraan biasa disekolah, dan rapat-rapat atau pembicaraan yang beriorientasi kepada hasil atau produksi. Ragam santai atau ragam kasual adalah variasi bahasa yang digunakan dalam situasi tidak resmi untuk berbincangbincang dengan keluarga atau teman karib pada waktu beristirahat, berkreasi, dan sebagainya. Ragam akrab atau ragam intim adalah variasi bahasa yang biasa digunakan oleh para penutur yang hubungannya sudah akrab, seperti antar anggota keluarga, antar teman karib. 4. Variasi bahasa dari segi sarana Variasi bahasa dapat pula dilihat dari segi sarana atau jalur yang digunakan. Dalam hal ini dapat disebut adanya ragam lisan dan ragam tulis atau juga ragam dalam berbahasa dengan menggunakan sarana atau alat tertentu, misalnya, telepon atau telegraf.

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Variasi bahasa disebabkan oleh adanya kegiatan interaksi social yang dilakukan oleh masyarakat atau kelompok yang sangat beragam dan dikarenakan oleh para penuturnya yang tidak homogen. Oleh karena itu variasi bahasa terbagi atas : Variasi bahasa dari segi penutur Variasi bahasa dari segi pemakaiannya Variasi bahasa dari segi pemakaiannya Variasi bahasa dari segi sarana B. Saran Makalah ini terlihat sangat singkat dan padat, akan tetapi kami berharap makalah ini dapat menambah wawasan pembaca. Adapun jika pembaca ingin lebih memahami tentang Variasi Bahasa, kami menyarankan kepada pembaca agar lebih banyak membaca referensi lain yang berkenaan. Sehingga, dapat menggunakan bahasa dalam situasi dan kondisi yang tepat.

DAFTAR PUSTAKA Azhar. Agustus 2008. Variasi Bahasa Dalam Sosiolinguistik. Di ambil dari http://azhararief.wordpress.com/2008/08/27/variasi-bahasa-dalamsosiolinguistik/

You might also like