You are on page 1of 11

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Psikologi Faal sebagai cabang psikologi mengalami perkembangan yang sangat pesat, baik dalam pengembangan teoritisnya maupun dalam penerapannya. Pada dekade terakhir, Psikologi faal dikembangkan oleh dunia barat sebagai cabang ilmu yang disebut biopsikologi. Tujuan dari psikologi faal atau biopsikologi adalah memahami perilaku berdasarkan aspek biologisnya. Biopsikologi berpeluang untuk menyumbang peran penting dalam kehidupan. sebagai salah satu perspektif keilmuan dalam khasanah ilmu psikologi, ia mencoba menjawab suatu fenomena psikologis dengan pemahaman fisiologis. Ia pun berkaitan erat dengan neuroscience ilmu yang mendalami hal-ihwal otak kita. Berbagai penelitian membuktikan, aplikasi praktis biopsikologi dalam berbagai bidang terapan psikologi dapat meningkatkan optimalisasi potensi manusia dan meningkatkan kualitas kehidupnya. Sayangnya, di Indonesia biopsikologi belum berkembang optimal, bahkan terkesan kurang populer dibandingkan perspektif lain karena belum banyak yang mendalami ilmu ini. Untuk itulah perlu diadakan sebuah konferensi yang memperkenalkan akar biopsikologi dan terapannya dalam berbagai aspek kehidupan. Melalui forum ini, diharapkan akan ada pengembangan analisis,strategi, dan intervensi dari perspektif biopsikologi.

1.2

Rumusan Masalah Di dalam makalah ini kami akan membuat rumusan masalah yang membahas tentang beberapa materi yang ada dalam makalah ini yaitu : 1. Apa pengertian Biopsikologi ? 2. Bagaimana hubungan otak dan pikiran ? 3. Alat indra yang terlibat dalam proses pemikiran ?

1|Page

1.3

Tujuan penulisan 1.3.1 Tujuan Umum Tujuan umum penulisan makalah ini adalah sebagai pemenuhan tugas psikologi yang berjudul Pengertian Biopsikologi dan bagaimana hubungan antara otak dan pikiran. 1.3.2 Tujuan Khusus Tujuan dari pembuatan makalah ini untuk mengetahui tentang bagaimana pengertian biopsikologi dan hubungan otak dan pikiran : 1. 2. Untuk mengetahui pengertian biopsikologi . Untuk mengetahui hubungan otak dan pikiran sehingga terbentuk sebuah pikiran, dan alat-alat indra yang berperan dalam proses pemikiran.

1.4

Manfaat Penulisan 1. 2. Agar dapat mengetahui pengertian biopsikologi. Agar dapat mengetahui hubungan antara otak dan pikiran .

1.5

Metode Penulisan Metode penulisan makalah ini menggunakan study perpustakaan. Study perpustakaan adalah metode dengan cara membaca dan mengumpulkan data-data dari buku.

2|Page

BAB II TINJAUAN TEORITIS

2.1

Pengertian Biopsikologi Biopsikologi adalah ilmu yang mempelajari mekanisme perilaku dan pengalaman dari sisi fisiologis, evolusi, serta perkembangan. Istilah biopsikologis memiliki makna yang sama dengan psikobiologi, psikologis fisiologis, dan neurosains perilaku. Istilah

biopsikologis memberi tekanan bahwa tujuan akhirnya adalah mengaitkan antara topiktopik biologi dengan psikologi. Sebagai bidang studi neurosains banyak mengandung konsep-konsep yang berkaitan dengan perilaku. Di bidang studi tersebut pun banyak terkandung detail-detail yang berkaitan dengan anatomi dan kimia. Biopsikologi merupakan pendekatan psikologi dari aspek biologi. Manusia pada dasarnya mewarisi sifat-sifat fisik dari orang tuanya, atau juga nenek dan kakeknya secara genetik. Ciri-ciri ini nampak melalui aspek tinggi badan, warna kulit, warna mata, keadaan rambut lurus atau kerinting, ketebalan bibir dan sebagainya. Demikian pula ahli biopsikologi melihat bahawa sifat dan tingkah laku manusia juga mengalami pewarisan daripada induk asal. Sebagai contoh sifat pendiam, talkactive, dominan atau pasif adalah ciri-ciri sifat alamiah manusia dan tidak dipelajari melalui pengalaman. Psikologi Faal sebagai cabang Psikologi mengalami perkembangan yang sangatpesat, baik dalam pengembangan teoritisnya maupun dalam penerapannya. Pada decade terakhir, Psikologi Faal dikembangkan oleh dunia barat sebagai cabang ilmuyang disebut biopsikologi. Tujuan dari Psikologi Faal atau Biopsikologi adalah memahami perilaku berdasarkan aspek biologisnya. Biopsikologi adalah cabang dari ilmu Saraf yang berkaitan dengan segi biologis dari perilaku. Beberapa ahli menyebutnya dengan psikobiologi atau perilaku biologis atau Behavioral Neuroscience karena menitik beratkan pada pendekatan biologi dalam memahami psikologi. Jadi Psikologi Faal dalam perkembangan baru juga disebut dengan biopsikologi. Sejak psikologi lahir pendekatan secara biopsikologi secara implisit sudah

diungkapkan,namun secara eksplisit baru muncul pada karya D.O Hebb (1949), Organization of Behavior. Dalam karyanya tersebut,Hebb mengemukakan teori yang
3|Page

komprehensif tentang fenomena psikologi yang berkaitan dengan persepsi, emosi, pikiran dan memori yang mungkin dikontrol melalui aktivitas otak. Teori tersebut merupakan salah satu dasar yang penting dalam menguraikan dan mengkonkritkan pembahasan tentang perilaku manusia yang kompleks dan kasat mata. Meskipun biopsikologi tergolong ilmu yang masih muda, namun ia memiliki perkembangan yang cepat dan memiliki kaitan yang erat dengan disiplin ilmu yang lain, diantaranya: a) Biological Psychiatry, membahas tentang biologi yang berkaitan dengan penyimpangan psikiatris dan perlakuan (treatment) terhadap penyimpangan tersebut melalui manipulasi otak b) Developmental Neurobiology, membahas tentang perubahan system saraf sejalan dengan kemasakan dan usia, neurobiology biasa juga disebut dengan neuroscience. c) Neuroanatomy, mempelajari tentang struktur atau anatomi sistem saraf. d) Neurochemistry, mempelajari proses-proses kimiawi yang muncul akibat aktivitas saraf, terutama proses yang mendasari transmisi sinyal melalui sel-sel saraf. e) Neuroendocrinology, mempelajari interaksi antara system saraf dengan kelenjarkelenjar endokrin dan hormon-hormon yang diproduksinya. f) Neuroethology, mempelajari kaitan antara system saraf dan perilaku yang muncul dalam lingkungan alami hewan dan dalam lingkungan laboratorium yang dikontrol ketat. g) Neuropathology, mempelajari penyimpangan sistem saraf. h) Neuropharmacology, mempelajari efek obat-obatan pada sistem saraf, terutama yang mempengaruhi transmisi sel saraf. i) Neurophysiology, mempelajari respon sistem saraf, terutama yang terlibat dalam transmisi sinyal elektronik melalui sel-sel saraf dan antara sel-sel saraf.

2.2

Hubungan antara otak dan pikiran Setiap pikiran hampir selalu melibatkan sinyal-sinyal yang menjalar secara bersamaan didalam sebagian besar korteks, thalamus, sitem limbic dan farmasio retikularis batang otak. Proses ini disebut teori holistic pikiran. Pikiran adalah hasil dari pola perangsangan berbagai bagian system saraf pada saat yang bersamaan. Daerah system limbic, thalamus, dan formasio retikularis yang merangsang diduga menentukkan sifat-sifat umum dari
4|Page

pikiran, sehingga menimbulkan beberapa sifat seperti rasa senang, rasa tak senang, rasa sakit, rasa tak enak, model sensasi yang sederhana, lokalisasi dari sebagian besar daerah tubuh, dan sifat-sifat umum lainnya. Namun, area korteks serebri yang terangsang secara spesifik menentukkan sifat-sifat khusus dari pikiran, seperti (1) lokalisasi sensasi yang spesifik pada permukaan tubuh dan benda-benda yang ada dalam lapang penglihatan, (2) merasakan tekstur dari sutra, (3) pengenalan visual terhadap pola empat persegi dari balok dinding beton, dan (4) sifat-sifat individual yang terutama memerlukan kesiagaan penuh. Proses sensori adalah proses masuknya rangsangan melalui alat indra ke otak (serebral) kemudian kembali melalui saraf motoris dan berakhir dengan pemikiran. Pada proses sensoris disebut juga pengamatan yaitu gejela mengenai benda-benda benda disekitar dengan mempergunakan alat indra. Pengamatan dengan anggapan (respons) memiliki perbedaan. Pada proses berpikir berawal dari pada saat stimulus (rangsangan) mengenai indra dan menghasilkan kesadaran dan pikiran. Respons yaitu proses terjadinya kesan dalam pikiran setelah stimulus tidak ada. Proses awal dari pengamatan disebut perhatian, sedangkan proses akhir disebut persepsi yang menyebabkan kita mempunyai pengertian tentang situasi sekarang atas dasar pengalaman yang lalu. Persepsi merupaka bentuk pengalaman yang belum disadari sebelumnya sehingga individu belum mampu membedakan dan melakukan pemisahan apa yang sedang dihayati. Apabila pengalaman tersebut telah disadari sehingga individu sudah mampu membedakan dan melakukan pemisahan antara subjek dan objek, disebut apersepsi. Dalam pengamatan yang diutamakan adalah kualitas objek bukan kuantitas objek. Secara psikologi perbedaan benda yang diamati bersifat kualitatif, dengan tidak mengabaikan proses fisiologi. Secara psikologi sikap seseorang dalam situasi itulah yang yang akan memberi arti. RANGSANG INDRA OTAK

MOTORIS

PERBUATAAN

5|Page

Ternyata secara psikologis situasi tersebut mengatur atau menentukkan arti kejadiankejadian yang berlangsung dalam prosesnya. Secara fisiologis indra merupakan alat penerima rangsang yang akan diproses oleh organ-organ tubuh lain yang dibawa ke otak, sedangkan secara psikologis yang penting adalah kesan yang telah terjadi, setelah ditemukan situasi yang berarti bagi subjek. Proses pengamatan (penyerapan atau persepsi) melalui 3 proses yaitu : a) Prises fisik, stimulus mengenai alat indra. b) Proses fisiologis, stimulus diteruskan oleh saraf sensoris ke otak. c) Proses psikologis, proses dalam otak sehingga individu menyadari apa yang diterima oleh alat indra.

Rangsang (Stimulus) 1. Cahaya 2. Suara 3. Panas tekanan 4. Gas 5. Bahan Kimia dingin dan

Penerima (Reseptor) Mata Telinga Kulit

Perasaan (Sensitivitas) Penglihatan Pendengaran Perabaan

Hidung Lidah

Penciuman Pengecapan

Sebagian besar pembahasan dalam biopsikologi berpusat pada fungsi otak. Otak adalah organ badan yang paling utama yang penempatannya di dalam tengkorak. Otak manusia adalah struktur pusat pengaturan yang memiliki volume sekitar 1.350cc dan terdiri atas 100 juta sel saraf atau neuron. Otak mengatur dan mengkordinir sebagian besar, gerakan, perilaku dan fungsi tubuh homeostasis seperti detak jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh dan suhu tubuh. Otak manusia bertanggung jawab terhadap pengaturan seluruh badan dan pemikiran manusia. Oleh karena itu terdapat kaitan erat antara otak dan pemikiran. Otak dan sel saraf didalamnya dipercayai dapat memengaruhi kognisi manusia. Pengetahuan mengenai otak memengaruhi perkembangan psikologi kognitif. Otak juga bertanggung jawab atas fungsi seperti pengenalan, emosi. ingatan, pembelajaran motorik dan segala bentuk pembelajaran lainnya.
6|Page

Lihat gambar menunjukkan ilustrasi otak dari sisi atas (ahli anatomi akan menyebutkannya sebagai sisi dorsal) dan sisi bawah (sisi ventral). Label pada gambar tersebut menunjukkan beberapa area penting pada otak yang nantinya akan dipahami lebih jauh. Pemeriksaan seksama terhadap otak mengungkapan adanya sub-area yang sangat berbeda. Pada tingkat mikroskopis, kita akan menemukan adanya dua tipe sel yaitu neuron dan glia. A. Neuron adalah sel saraf yang berperan dalam penerusan informasi antara neuron dan ke otot serta kelenjar. Neuron memiliki beragam bentuk, ukuran serta fungsi. Neuron atau sel saraf dan sel glia merupakan dua jenis sel penyusun sisem saraf. Neuron merupakan sel fungsional pada system saraf, yang bekerja dengan cara menghasilkan potensi aksi dan menjalarkan impuls dari satu sl ke sel berikutnya. Pembentukan potensi aksi merupakan cara yang dilakukan sel saraf dalam memindahkan informasi. Pembentukan potensial aksi juga merupakan cara yang dilakukan oleh system saraf dalam melaksanakan fungsi kendali dan koordinasi tubuh. Neuron mempunyai bentuk dan ukuran yang sangat bervariasi. Berdasarkan bentuknya, neuron dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu : a) Neuron unipolar (pseudounipolar) kelihatannya memiliki sebuah prosesus tunggal, neuron ini sebenarnya bipolar. b) Neuron bipolar memiliki satu akson dan astu dendrite. Akson ini ditemukan pada ditemukan pada organ indera, seperti mata, telinga dan hidung. c) dan multipolar memiliki satu akson dan dua dendrit atau lebih. Sebagian besar motorik, yang ditemukan dalam otak dan medulla spinalis masuk dalam golongan ini. Kedua prosesus (akson atau dendrit) berfusi selama perkembangan menjadi satu batang tunggal yang bercabang untuk membentuk bentuk Y. Semua neuron sensorik (aferen) ganglia spinal termasuk dalam pseudounipolar. Prosesus neuron yang membawa sensasi nke abdan sel terlihat secara structural seperti akson, tetapi secara fungsional berperan seperti dendrite. Neuron unipolar memiliki sebuah prosesus tunggal. Neuron ini terdapat pada embrio dan dalam potoreseptormata.

7|Page

Ditinjau dari fungsinya, neuron secara fungsional berdasarkan arah transmisi impulsnya dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu a) Neuron motorik menyampaikan impuls dari SSP ke efektor. Neuron motorik ialah sel saraf yang berfungsi membawa rangsang dari pusat saraf ke daerah tepi (perifer tubuh). b) Neuron sensorik (aferen) Menghantarkan impuls listrikdari reseptor pada kulit, organ indera, atau suatu organ internal ke SSP. Neuron sensorik ialah sel saraf yang berfungsi untuk membawa rangsang dari daerah tepi (perifer tubuh) ke pusat saraf (otak dan sumsum tulang belakang atau medulla spinalis). c) dan neuron interneuron (neuron yang berhubungan) ditemukan seluruhnya dalam SSP. Neuron ini menghubungkan neuron sensorik dan motorik atau menyampaikan informasi ke interneuron lain. Interneuron atau saraf penghubung ialah sel sraf yang terdapat di pusat saraf, yang menjadi penghubung antara neuron sensorik dan motorik. Ketiga jenis neuron terseut tersusun secara khusus sehingga mampu menanggapi berbagai perubahan yang terjadi pada lingkungan hewan, baik lingkungan dalam maupun luar tubuh. Susunan fungsional dari ketiga jenis neuron tersebut dapat dilihat pada gambar berikut.

8|Page

B. Sel neuron glial disebut juga glia. Sel neuronglial adalah sel penunjang tambahan pada SSP yang berfungsi sebagai jaringan ikat. Tidak seperti neuron, sel glia dapat menjalani mitosis selama rentang kehidupannya dan bertanggungjawab atas terjadinya atas terjadinya tumor system saraf. a) Astrosit adalah sel yang berbentuk bintang yang memiliki sejumlah prosesus panjan, sebagian besar melekat pada pada dinding kapiler darah melalui fedikel atau kaki vascular. Sel ini memberikan penopang structural dan mengatur transport materi diantara darah dan materi. Kaki vascular dipercaya dikontribusi terhadap barier darah-otak, atau tingkat kesulitan makromolekul tertentu pada plasma darah untuk masuk kejaringan otak. Astrosit fibrosa terletak disubstansi putih otak dan medulla spinal, astrosit protoplasma ditemukan pada substansi abu-abu.

9|Page

b) Oligondendroglian (oligodendrosit) menyerupai astrosit tetapi badan selnya kecil dan dan jumlah prosesusnya lebih sedikit dan lebih pendek. Oligodendrosit dalam SSP analog dengan sel Schwann pada saraf perifer. Bagian ini membentuk lapisan mielin untuk melapisi akson dalam SSP. c) Microglia ditemukan dekat neuron dan pembuluh darah dan dipercaya memiliki peran fagositik. Sel glia berukuran kecil dan prosesusnya lebih sedikit dari jenis sel glia lain. Sel ependimal membentuk membran epithelial yang melapisi rongga serebral (otak) dan rongga medulla spinalis.

10 | P a g e

BAB III PENUTUP

3.1

Kesimpulan Biopsikologi merupakan pendekatan psikologi dari aspek biologi. Manusia pada dasarnya mewarisi sifat-sifat fisik dari orang tuanya, atau juga nenek dan kakeknya secara genetik. Psikologi otak adalah proses yang berkaitan system saraf dan otak manusia dalam membentuk mental manusia dalam kehidupan sehari hari. Dalam otak manusia selalu memproses dan memahami hal tentang konsep,definisi,dan hal-hal dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan dari mempelajari Biopsikologi adalah untuk mengaitkan antara topik biologi dan topik psikologi. Biopsikologi sendiri merupakan cabang ilmu yang pembahasannya terpusat pada fungsi otak.

3.2

Saran Dalam makalah ini diharapkan agar semua mahasiswa dapat memahami tentang biopsikologi secara umum dan dapat menjelaskan dan memberikan contoh mengenai biopsikologi serta untuk mengetahui hubungan otak dan pikiran sehingga terbentuk sebuah pikiran, dan alat-alat indra yang berperan dalam proses pemikiran. .

11 | P a g e

You might also like