You are on page 1of 12

DAMPAK PENDANGKALAN PANTAI UTARA PULAU JAWA BAGI PEREKONOMIAN

MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Bahasa Indonesia Keilmuan Yang dibina oleh Dr. Endah Tri Priyatni, M.Pd., dan Muyassaroh, S.S., S.Pd.

Oleh Radhea Giarkenang Nur Fauzi 120722420598

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU SOSIAL JURUSAN GEOGRAFI PROGRAM STUDI S1 GEOGRAFI Mei 2013

1. Pendahaluan 1.1 Latar belakang Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki 17.504 buah pulau dan garis pantai sepanjang 81000 km, terpanjang ke-dua setelah

Kanada . Dengan banyaknya jumlah pulau dan panjang garis pantai yang dimiliki tersebut dapat kita lihat betapa besar potensi sumber daya laut dan pesisir negeri ini. Ini merupakan salah satu faktor penting yang dapat mendongkrak pembangunan ekonomi nasional. selain dari sumber daya alam darat yang dimiliki . karena dapat diandalkan sebagai salah satu pilar ekonomi nasional. Wilayah laut dan pesisir beserta sumberdaya alamnya memiliki makna strategis bagi pengembangan ekonomi Indonesia, karena dapat diandalkan sebagai salah satu pilar ekonomi nasional wilayah ini sebagai sumber daya masa depan (future resources) dengan memperhatikan berbagai potensinya yang pada saat ini belum dikembangkan secara optimal ( Wijaya,2013) , antara lain potensi perikanan yang saat ini baru sekitar 58,5% dari potensi lestarinya yang termanfaatkan. hasil sumberdaya pesisir telah memberikan kontribusi terhadap pembentukan PDB nasional sebesar 24% pada tahun 1989. Wilayah pesisir di Indonesia juga sangat berpeluang untuk menjadi produsen (exporter) sekaligus sebagi simpul transportasi laut di Wilayah Asia Pasifik. Hal ini menggambarkan peluang untuk meningkatkan pemasaran produkproduk sektor industri Indonesia yang tumbuh cepat .dimana didalamnya terkandung berbagai asset sosial (Social Overhead Capital) dan ekonomi yang memiliki nilai ekonomi dan financial yang sangat besar. Di wilayah pesisir dihuni tidak kurang dari 110 juta jiwa atau 60% dari penduduk Indonesia yang bertempat tinggal dalam radius 50 km dari garis pantai. Penduduk di Indonesia umumnya beraglomerasi di wilayah pesisir karena sebagian besar penduduk di Indonesia bermata pencaharian di bidang kelautan. Dapat dikatakan bahwa wilayah ini merupakan cikal bakal perkembangan urbanisasi Indonesia pada masa yang akan datang. Dari banyaknya jumlah pulau dan panjangnya garis pantai pantai di indonesia hal ini juga mendorong indonesia tidak pernah surut dari berbagai permasalahan pantai yang harus dihadapi. Salah satunya yaitu pendangkalan
2

pantai . Pendangkalan pantai merupakan permasalah yang yang cukup rumit dan dari pendangkalan pantai tersebut tentunya juga berdampak besar terhadap ekonomi di Indonesia. Pulau Jawa merupakan pulau di Indonesia yang di tinggali oleh 136 juta penduduk. pulau ini merupakan pulau yang tidak cukup luas namun berpenduduk terpadat di dunia dan Pulau ini dihuni oleh 60% dari jumalah keseluruhan penduduk Indonesia. Dan juga Ibu kota Negara Indonesia tardapat dipulau jawa, Jakarta. Pendangkalan pantai yang baru baru ini ramai di bicarakan baik di media massa maupun di surat kabar yaitu pendangkalan pantai yang terjadi di pantai utara pulau Jawa . pendangkalan ini merupakan yang terparah di indonesia. Dan merupakan salah pendangkalan pantai yang menjadi sorotan publik . hal ini karena pantai utara pulau jawa yang strategis dan berdampak cukup besar bagi laju perekonomian Indonesia. 1.2 Rumusan masalah 1. Bagaimana proses terjadinya pendangkalan di pantai utara pulau jawa?. 2. Bagaimana dampak pendangkalan pantai pulau jawa bagi

perekonomian?. 1.3 Tujuan penulisan 1. Untuk mengetahui proses terjadinya pendangkalan di pantai utara pulau jawa. 2. Untuk mengetahui dampak pendangkalan pantai pulau jawa bagi perekonomian

2.Pembahasan 2.1 Proses pendangkalan pantai di utara pulau Jawa Sebagai negara maritim yang memiliki garis pantai terpanjang kedua setelah Kanada. . Negara Indonesia tidak luput dari berbagai permasalahan

mengenai pantai.Salah satu permasalahan pantai tersebut yaitu pendangkalan pantai.Pendangkalan pantai di Indonesia yang merupakan pendangkalan pantai terparah dan juga yang sangat berpengaruh terhadap kestabilan ekonomi di Indonesia yaitu pendangkalan pantai yang terjadi di pantai utara pulau Jawa.Pendangkalan pantai di pantai utara menjadi pendangkalan pantai yang terparah di Indonesia karena kenaikan daratan dan penurunan muka air laut yang cukup tinggi. Danjuga pendangkalan pantai utara ini sangatlah berdampak terhadap laju perekonomian di Indonesia karena pantai utara merupakan daerah pantai yang banyak di manfaatkan sebagai pantai tempat penyebarangan dan

banyak dibangun disana pelabuhan pelabuhan besar yang digunakan dalam mengkontribusikan barang barang ke seluruh wilayah di Indonesia dari pulau Jawa maupun dari luar pulau Jawa. Pendangkalan pantai di pantai utara tersebut terjadi karena berbagai faktor. Faktor- faktor yang menyebabkan pendangkalan pantai di utara pulau Jawa yaitu : 1. Gelombang Tinggi dan kecepatan gelombang juga berpengaruh terhadap

penumpukan material pasir di wilayah pesisir utara pulau Jawa . Di wilayah pantai selatan yang memiliki tinggi gelombang minimal yaitu 0.3-1.3 meter sedangkan tinggi gelombang maksimal 1.3-2.5meter. Dengan arah gelombang dari arah selatan menuju utaradengan kecepatan gelombang datang mencapai 8-25 knot( BMKG, 2013 ). Jenis gelombang datang tersebutcukup besar sehingga material yang di bawa oleh gelombang terbawa kembali oleh arus gelombang tersebut. Sedangkan di wilayah pantai selatan, arus gelombang datang cenderung merusak material batuan sehingga lama kelamaan akan membuat garis pantai semakin masuk kearah daratan. Jika di bandingkan dengan di wilayah pantai utara gelombang yang membawa material pasir tersebut akan mengendapkan pasir di wilayah pesisir pantai.Di pantai utara ini memiliki tinggi gelombang minimal 0.51.5 meter tinggi gelombang maksimal yaitu 1.3-2.5 meter dan kecepatan gelombang 6-23 knot( BMKG, 2013 ). Apabiladi lihat dari tinggi dan kecepatan gelombang tersebut di pantai utara termasuk jenis gelombang yang kecil. Fenomena pengendapan material tersebut sering kita sebut dengan sedimentasi.

Sedimentasi adalah Mengendapnya material batuan yang diangkut oleh tenaga air, angin, atau gletser. Tempat pengendapan material dapat ditemukan di daratan, sungai, rawa, danau, pantai, maupun lautan.Sedimentasi yang terjadi di laut disebut dengan sedimentasi marine. Salah satu sedimen marine yang terjadi di pantai utara yaitu bar, bar merupakan endapan pasir di pantai yang memanjang. 2. Banyaknya jumlah sungai yang bermuara di pantai utara

Di wilayah pulau jawa bagian utara terdapat banyak sungai yang bermuara di pantai utara atau laut Jawa.Contohnya saja Sungai Cisadane, Citarum, Cipunegara, Cimanuk dan Losari.masing-masing sungai pasti memiliki aktivitas sedimentasi. Sungai di pantai utara umumnya memiliki debit mencapai 1200 m3/ detik di kala musim hujan, yaitu pada bulan Oktober hingga Maret, sedangkan pada musim kering debit Sungai ini hanya mencapai 5 m3/detik, Jadi kecepatan proses sedimentasi serta perubahan bentuk dari mulut muara akan sangat meningkat disaat musim hujan (Teddy drr.,1999). Dengan debit sungai yang sedemikian besar. Dikala musim hujan, mengakibatkan alur sungai yang ada tidak mampu menampung jumlah air sungai, air akan meluap keluar menggenangi lingkungan sekitar. Dalam situasi tersebut kecepatan aliran air luapan (banjir) akan mengalami penurunan karena terhambat oleh berbagai pematang-pematang, arus dan gelombang laut.Maka akan terjadi proses pelumpuran atau pengendapan material sedimen di kawasan muara sungai, hal tersebut menyebabkan bertambah luasnya daratan di mulut-mulut muara. Arus sungai yang deras mengalir ke arah laut bertemu dengan aktivitas gelombang, hal tersebut adalah salah satu penyebab yang dapat merubah arah muara serta bentuk perkembangan delta.Kadar lumpur air sungai di sepanjang pantai utara tergolong tinggi yaitu rata-rata 2.850 mg/liter, sementara kadar maksimum adalah 8.840 mg/liter, karena memiliki kadar lumpur yang cukup tinggi maka pertumbuhan daratan baru (akrasi) di kawasan muara sungai berlangsung dengan kecepatan kurang lebih 200 meter/tahun (Hehanussa drr., 1980). Dua faktor penting yang mempengaruhi dinamika alur Sungai yaitu

perubahan yang drastis debit sungai dan kandungan lumpur yang cukup tinggi. Akibatnya kawasan muara Sungai akan mengalami proses pendangkalan (akrasi)

yang sangat luas dan cepat. Material sedimen terangkut aliran Sungai memiliki beragam ukuran butir, gosong pasir terkadang terbentuk pada tengahtengah alur sungai (mid stream bar) yang terdiri dari pasir ukuran sedang. Pembentukan gosong pasir tersebut dapat menghambat dan menyumbat aliran alur-alur sungai mengakibatkan proses pengendapan tidak seimbang antara satu alur dengan aluralur lainnya. Hal ini dapat menjadi salah satu faktor terjadinya perubahan bentuk muara delta. Tidak menutup kemungkinan bahwa salah satu alur sungai mengalami akrasi lebih cepat dibanding dengan alur lainnya. Akan tetapi pada dasarnya seluruh alur-alur sungai di delta Sungai tetap mengalami akrasi. Proses sedimentasi dan erosi tampak sering terjadi di alur-alur sungai delta Sungai, hal tersebut dapat di amati dari adanya perubahan lebar alur sungai, suatu saat mengalami penyempitan akan tetapi di sisi lain alur tersebut mengalami pelebaran. Proses sedimentasi dan erosi merupakan dua proses yang terjadi silih berganti dalam jarak yang relatif dekat untuk mencapai keseimbangan dan merupakan bagian dari dinamika alur sungai pada tipe delta. Dominasi energi untuk kawasan muara berasal dari sungai, hal ini yang menyebabkan delta berbentuk telapak kaki burung.Dengan kecepatan aliran sekitar 20 160 cm/ detik dengan kandungan material lumpur yang tinggi, dapat membentuk tanah-tanah timbul yang sempit dan menjorok jauh kearah laut, berdasarkan pengukuran dari peta dasar saat ini telah mencapai 12 kilometer dari garis pantai lama tahun 1942 (climatic cycles) . Karakteristik pantai di muka muara Sungai yang berada di wilayah pantai utara banyak ditempati oleh lumpur berwarna hitam yang sangat luas, khususnya pada musim hujan selain kecepatan arus sungai yang sangat kuat juga muatan sedimen yang lebih melimpah. Energi sungai yang sangat tinggi melampaui energi gelombang mengakibatkan aliran anak-anak sungai delta Cimanuk mengalami akrasi yang sangat cepat dengan membuat kawasan genangan yang menjorok ke arah laut. Kawasan genangan dengan salinitas yang tinggi merupakan ekosistem yang tepat untuk tumbuhan bakau (mangrove). Dari hasil pengamatan di kawasan pesisir delta di wilayah pantai utara, tumbuhan bakau yang memiliki akar bercabang dipermukaan tanah merupakan perangkap bagi material sedimen untuk tidak terbawa oleh gelombang, hal

tersebut mengakibatkan proses pendangkalan kawasan muara akan cepat terjadi. Kawasan muara Sungai terdiri dari material lempung berwarna kelabu kehitaman. Lapisan pasir berukuran sedang hingga halus dengan pemilahan baik sering ditemukan sebagai lensa-lensa tipis di antara material sedimen yang berukuran halus, seperti lanau dan lempung . Linkungan pengendapan kawasan ini pada zona pasang surut (intertidal zone), pada urutan sedimen delta pada lapisan berbutir kasar maupun yang berbutir halus. Rombakan batuan berukuran 2 3 cm,

3. Di daerah pelabuhan banyak di bangun breakwater Meskipun tujuan dari pembangunan breakwater sebagai pelindung

perairan dan sebagai tempat bertambat kapal kecil, tidak menutup kemungkinan akan terjadi deposisi sedimen yang akan mengakibatkan pendangkalan pada area pantai. Hal ini karena material yang bibawa oleh arus yang mencapai breakwater tidak dapat kembali dan terperangkap di daerah pantai tersebut sehinggaterjadi deposisi sedimen yang menyebabkan perubahan garis pantai hingga tebentuk salient atau tombolo.Pembuatan off shore breakwater sangatlah berperan penting dalam menjaga kesetabilan pantai, fungsi utama dari pembuatan breakwater lepas pantai pada umumnya sebagai penahan dari kekuatan gelombang yang besar yang bisa berdampak pada erosi dan abrasi pesisir pantai, bahkan dewasa kini pemanfaatan off shore breakwater sudah dialih fungsikan sebagai penangkap sedimen tersuspensi agar menjaga kesetabilan pantai dan sebagai pembuat daerah baru yang bisa digunakan dengan baik, karena off shore breakwater ini bisa menciptakan daerah baru yang sering disebut tombolo dari hasil penjebakan pada sedimen tarsuspensi sehingga akan terlihat adanya perubahan garis pantai yang derastis. Mekanis terbentuknya tombolo pada suatu daerah pesisir adalah gelombang yang besar akan menjalar dari perairan dalam ke perairan dangkal, karena efek sholing maka gelombang akan mengalami refraksi gelombang, karena adanya bangunan pantai yaitu off shore breakwater maka gelombang yang menjalar tersebut akan membentur dinding penghalang adapun efek yang terjadi adalah difraksi dan refraksi, gelombang yang mengalami difraksi adalah gelombang yang membentur di ujung off shore breakwater dan akan mengalammi

pembelokan gelombang dan arus kebelakang breakwater tersebut, kareana gelombang membawa partikel sedimen maka suspense tersebut akan terperangkap pada bagian belakang offshore breakwater tersebut dan terbentuklah tombolo yang bisa dikatakan mempengaruhi perubahan garis pantai, yaitu menambah atau majunya jarak garis pantai Transportasi sedimen mengakibatkan erosi ataupun deposisi pada suatu lokasi. Dengan adanya pembangunan breakwater di daerah pantai .keseimbangan transport sedimen dapat terganggu sehingga dapat menyebabkan erosi dan deposisi pada area dibelakang breakwater dan perubahan garis pantai yang memungkinkan terbentuknya salient atau tombolo. Gelombang yang datang merambat ketika mencapai laut transisi akan bertransformasi karena mengalami refraksi. Difraksi akan menyebabkan perbedaan elevasi muka air dan adanya radiation stress, kemudian akan membangkitkan arus di area sekitar breakwater yang disebut juga sebagai arus akibat gelombang (wave induced current). Jika dilihat dari ketiga faktor yang dapat menyebabkan pendangkalan

pantai.faktor yang paling dominan pengaruhnya terhadap pendangkalan pantai tersebut yaitu pendangkalan pantai yang disebabkan oleh gelombang. Hal ini karena frekuensi gelombang datang harian di pantai utara pulau jawa ini cukup tinggi.Besar jumlah gelombang datang menyebabkan semakin tinnginya endapan yang dihasilkan oleh gelombang tersebut, dan semakin pendek dan kecil kecepatan gelombang datang juga akan mengakibatkan meningkatnya endapan material pasir.

2.2 Dampak pendangkalan pantai utara bagi perekonomian Negara Indonesia sebagai Negara maritim .tentunya sektor kelautan Negara Indonesia sangatlah berkonstribusi besar dalam mendongkrak

pembangunan ekonomi nasional Indonesia. Fokus pengembangan ekonomi di Indonesia bergerak dari sumberdaya terrestrial ke sumberdaya laut dan pesisir dalam PJP II (1993-2018). Pergeseran itu sendiri didukung oleh fakta bahwa : (1) 63% (3.1 juta km) dari wilayah Indonesia adalah lautan yang kaya akan sumberdaya alam, dan (2) sumberdaya daratan akan semakin bekurang dan sulit untuk dikembangkan.

Di wilayah pesisir degradasi akan sampai pada level yang mengancam kelangsungan ekosistem pesisir dan laut untuk mensupport pengembangan ekonomi Indonesia kedepan. Meskipun terjadi degradasi lingkungan, Indonesia tidak dapat menghentikan pembangunan sumberdaya pesisir dan laut karena Negara ini masih membutuhkan pertumbuhan ekonomi untuk mencapai masyarakat yang makmur. Tantangan untuk manajer dan perencana pesisir di Indonesia sekarang adalah mengembangkan sumberdaya pesisir dan laut untuk mencapai manfaat yang maksimum dan saat yang bersamaan merawat kapasitas lestari dari ekosistem, tidak berarti melebihi daya dukung ekosistem (Dahuri, 1998). Wilayah pesisir adalah suatu wilayah peralihan antara daratan dan lautan (Dahuri dkk., 2004). Wilayah pesisir merupakan daerah yang memiliki fungsi sangat penting, karena menyediakan berbagai sumberdaya alam (SDA) baik yang dapat pulih (renewable resource) maupun sumberdaya alam yang tidak dapat 2 pulih (non renewable resource). Menurut Mulyadi (2005), sumberdaya yang dapat pulih terdiri atas : hutan mangrove, terumbu karang, padang lamun dan rumput laut serta sumberdaya perikanan laut. Hutan mangrove merupakan ekosistem utama pendukung kehidupan yang penting di wilayah pesisir. Sumberdaya tidak dapat pulih meliputi seluruh mineral dan geologi, juga memiliki berbagai macam jasa lingkungan yang sangat potensial bagi kepentingan pembangunan dan bahkan kelangsungan hidup manusia. Jasa-jasa lingkungan yang dimaksud meliputi fungsi kawasan pesisir dan lautan sebagai tempat rekreasi dan pariwisata, media transportasi dan komunikasi, sumber energi, sarana pendidikan dan pelatihan, pertahanan dan keamanan, pengatur iklim, kawasan perlindungan. Dengan terbatasnya luas lahan dan sumberdaya di daratan serta meningkatnya jumlah penduduk, maka banyak kegiatan pembangunan dialihkan dari daratan ke arah pesisir dan lautan. Sehubungan dengan semakin banyaknya pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah, swasta dan masyarakat yang mengambil tempat di wilayah pesisir, antara lain untuk budidaya perikanan, pelabuhan, pariwisata, industri dan perluasan kota, maka sering timbul adanya konflik. Konflik dalam pemanfaatan sumberdaya oleh berbagai sektor yang

terjadi pada lokasi yang sama, pada akhirnya menimbulkan kerusakan ekosistem seperti erosi, pencemaran lingkungan dan degradasi lahan. Pengelolaan kawasan yang bersifat sektoral yang hanya bertujuan untuk memaksimumkan produksi tanpa memperhitungkan keterbatasan daya dukung dan daya tampung lingkungan serta keterbatasan kemampuan daya asimilasinya, maka akan memicu terjadinya degradasi lingkungan dan menurunnya nilai sumberdaya alam itu sendiri. Oleh karena itu dalam pengelolaan pembangunan wilayah pesisir diperlukan keterpaduan dalam perencanaannya agar sumberdaya bersangkutan terjaga keberlanjutannya. Kegiatan pembangunan di kawasan pesisir dan daratan yang antara lain meliputi pemanfaatan sumberdaya lahan, selain memberikan dampak lingkungan yang positif juga memberikan dampak yang negatif. Hal

positif dari perubahan itu adalah kemajuan yang dirasakan oleh masyarakat, melalui peningkatan ekonomi. Sedangkan dampak negatif dari perubahan itu adalah tingginya tingkat erosi tanah, timbulnya pencemaran yang mengakibatkan lingkungan menjadi terdegradasi yang berdampak pada perubahan kesejahteraan masyarakat. /penurunan Setiap eleman masyarakat akan menanggung tergantung peningkatan pada tingkat

kesejahteraan

yang

berbeda-beda

aksesibilitas masyarakat terhadap sumberdaya pesisir tersebut yang dicerminkan dari pola usaha yang dilakukan oleh masyarakat selama ini. Wilayah laut dan pesisir beserta sumberdaya alamnya memiliki makna strategis bagi pengembangan ekonomi Indonesia, karena dapat diandalkan sebagai salah satu pilar ekonomi Nasional.Permasalan pendangkalan pantai yang melanda Indonesia saat ini berdampak cukup besar terhadap perekonomian di Indonesia.Banyak kerugian yang di alami Indonesia yang disebabkan

pendangkalan pantai utara pulau jawa ini. Misalnya saja banyaknya pelabuhan yang tutup ataupun dipindahkan. Sebagai contoh yaitu pelabuhan yang tutup dan dipindahkan yaitu dermaga pelabuhan Dr Ir Soenarno Dipl.HE di Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, lumpur dan pasir laut memenuhi pesisir pantai hingga ke kolam pelabuhan, bahkan perahu kecil milik nelayan setempat juga harus didorong agarbisa menepi sampai dermaga pelabuhan Akibatnya perahu besar tidak bisa merapat akhirnya aktifitas tempat pelelangan

10

ikan (TPI) menjadi sepi, dan hanya melelang hasil tangkapan nelayan berperahu kecil Selain dampak negative dari pendangkalan pantai. Selain itu terdapat pula dampak positif dari pendangkalan pantai tersebut ,yaitu karena pantai di utara pulau jawa menjadi dangkal maka banyak di bangun tempat tempat wisata baru.karena tempat wisata memang di bangun melihat dari topografi pantai yang dangkal dan datar.karena dapat mengurangi resiko pengunjung yang tenggelam di laut.Jika di lihat dari dampak positif dan negative dari pendangkalan pantai .disini tampak jelas terlihat lebih banyak dampak negative dari pada dampak positifnya.

3. Penutup 3.1 Simpulan Dari banyaknya jumlah pulau dan panjangnya garis pantai pantai di indonesia hal ini juga mendorong indonesia tidak pernah surut dari berbagai permasalahan pantai yang harus dihadapi. Salah satunya yaitu pendangkalan pantai.pendangkalan pantai terjadi karena faktor gelombang,Banyaknya jumlah sungai yang bermuara di pantai utara dan juga Karena di pantai utara pulau jawa Di daerah pelabuhan banyak di bangun breakwater. Pendangkalan pantai yang terjadi menyebabkan dampak yang cukup besar terhadap laju perekonomian di Indonesia hal ini karena di pulau jawa merupakan pusat berkembangnya aktivitas ekonomi di Indonesia . Pantai utara pulau jawa sangatlah produktif dimana di wilayah pantai utara ini banyak dibangun pelabuhan pelabuhan besar sebagai sarana untuk mendistribusikan barang dari pulau Jawa ke daerah di luar pulau Jawa.

3.2 Saran Makalah tentang dampak pendangkalan pantai utara pulau Jawa bagi perekonomian masih memiliki kekurangan. Saran saya agar para pembaca bisa membaca referensi lain, selain makalah ini.

11

Daftar Pustaka

Badan meteorology klimatologi dan geofisika.kondisi cuaca pada mei 2013,(online),(http://maritim.bmkg.go.id/index.php/main/stasiun_mariti m/2) di akses pada 27 April 2013 Longstreath David, 2005, Sedimentasi-Where Next?, National Geographic, New York. Geomania, Belajar geografi untuk kehidupan, (online), (http://tugasgeografi.wordpress.com/), di akses pada 27 April 2013. Universitas Diponegoro. 2010. Erosi dan sedimentasi (Online), (http://eprints.undip.ac.id/34588/6/2086_chapter_II.pdf), di akses pada 27 April 2013. Jundana Akhyar,Muslim Muin. 2012. Sedimentasi Akibat Pembangunan Sheet Pile. (Online). (http://www.ftsl.itb.ac.id/wpcontent/uploads/2012/11/15508030-Jundana-Akhyar.pdf), di akses pada 19 April 2013. Pusat penelitian dan pengembangan geologi kelautan . 2013. Proses pertumbuhan delta baru sungai cimanuk hingga tahun 2002 di pantai timur kabupaten bandung. (Online), (http://www.mgi.esdm.go.id/content/prosespertumbuhan-delta-baru-sungai-cimanuk-hingga-tahun-2002-di-pantaitimur-kabupaten-ind), di akses pada 19 April 2013. Nugraha, Adhrea. 2013. Penyebab Terjadinya pendangkalan pantai, (Online), (http://satriacorn.wordpress.com/2013/01/04/penyebab-terjadinyapendangkalan pantai/), di akses pada 19 April 2013. Tempo. 2013. pendangkalan pantai mengancam pantai utara jawa. (Online), (http://www2.tempo.co/read/news/2012/08/29/206426253/pendangkalanpantai utara-jawa) di akses pada 19 April 2013. Nata, Arhga. 2013. Perbedaan pantai utara dan pantai selatan pulau jawa. (Online), (http://bumipenjelajah.blogspot.com/2012/03/pantai-utarajawa-dan-pantai-selatan.html), di akses pada 19 April 2013.

12

You might also like