You are on page 1of 9

TUGAS MATA KULIAH PANCASILA LEMBAGA NEGARA DI BAWAH PRESIDEN

Disusun oleh : Indra Ayusma 120103141 Kelas : TIB 2

STMIK DUTA BANGSA SURAKARTA

2012/2013

10 Lembaga Negara di bawah Presiden Lembaga negara yang dibawah presiden adalah terbagi menjadi dua yaitu lembaga setingkat menteri dan lembaga non departemen. Lembaga setingkat menteri adalah lembaga-lembaga yang secara hukum berada di bawah Presiden. Namun, lembaga ini memiliki karakteristik tugas khas yang membutuhkan tata cara pengurusan tersendiri. Sedangkan untuk pengertian lembaga non departemen (LPND) mirip dengan kementrian departemen, akan tetapi lebih sempit wilayah yang dibidangi dan biasanya dikepalai oleh seorang Kepala. LPND yang dikenal di Indonesia. Keduanya berada di bawah Presiden. Berikut 10 lembaga negara yang akan dijabarkan : A. Lembaga Setingkat Menteri 1. Sekretaris Kabinet Sesuai dengan peraturan Menteri Sekretaris Negara RI Nomor 1 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretaris Negara. Kedudukan Sekretariat Negara adalah lembaga pemerintah yang dipimpin oleh Menteri Sekretaris Negara, berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.Tugas Sekretariat Negara memberikan dukungan teknis dan administrasi kepada Presiden dan Wakil Presiden dalam menyelenggarakan kekuasaan negara. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Sekretariat Negara menyelenggarakan fungsi sebagai berikut : a. Pemberian dukungan teknis dan administrasi kepada Presiden dan Wakil Presiden dalam pelaksanaan tugasnya menyelenggarakan kekuasaan negara; b. Penyiapan naskah-naskah Presiden dan Wakil Presiden; c. Koordinasi pemberian pelayanan kerumahtanggaan dan keprotokolan kepada Presiden dan Wakil Presiden

d. Koordinasi pemberian dukungan teknis dan administrasi kepada Presiden dalam menyelenggarakan kekuasaan tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara; e. Penyelenggaraan administrasi pengangkatan, pemindahan, dan

pemberhentian dalam dan dari jabatan dan atau pangkat Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Sekretariat Negara dan Pejabat Negara; f. Pemberiaan dukungan teknis dan administrasi, serta analisis dalam rangka penyiapan izin prakarsa dan penyelesaian rancangan Undang-Undang, Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah, serta pemberian pertimbangan kepada Sekretaris Kabinet dalam penyusunan rancangan Peraturan Presiden; g. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan Presiden dan Wakil Presiden h. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan ol eh peraturan perundangundangan

2. Kejaksaan Agung Kejaksaan R.I. adalah lembaga negara yang melaksanakan kekuasaan negara, khususnya di bidang penuntutan. Sebagai badan yang berwenang dalam penegakan hukum dan keadilan, Kejaksaan dipimpin oleh Jaksa Agung yang dipilih oleh dan bertanggung jawab kepada Presiden. Kejaksaan Agung, Kejaksaan Tinggi, dan Kejaksaan Negeri merupakan kekuasaan negara khususnya dibidang penuntutan, dimana semuanya m erupakan satu kesatuan yang utuh yang tidak dapat dipisahkan. Berdasarkan Pasal 30 Undang Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia, berikut adalah tugas dan wewenang Kejaksaan. a. Di bidang pidana : i. ii. melakukan penuntutan; melaksanakan penetapan hakim dan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap;
3

iii.

melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan putusan pidana bersyarat, putusan pidana pengawasan, dan keputusan lepas bersyarat;

iv.

melakukan penyidikan terhadap tindak pidana tertentu berdasarkan undang- undang;

v.

melengkapi berkas perkara tertentu dan untuk itu dapat melakukan pemeriksaan tambahan sebelum dilimpahkan ke pengadilan yang dalam pelaksanaannya dikoordinasikan dengan penyidik.

b. Di bidang perdata dan tata usaha Negara Kejaksaan dengan kuasa khusus, dapat bertindak baik di dalam maupun di luar pengadilan untuk dan atas nama negara atau pemerintah. c. Dalam bidang ketertiban dan ketenteraman umum. i. ii. iii. iv. v. vi. vii. peningkatan kesadaran hukum masyarakat; pengamanan kebijakan penegakan hukum; pengawasan peredaran barang cetakan; pengawasan aliran kepercayaan yang dapat membahayakan masyarakat dan negara; pencegahan penyalahgunaan dan/atau penodaan agama; penelitian dan pengembangan hukum serta statistik krimin

3. Tentara Nasional Republik Indonesia TNI berperan sebagai alat negara di bidang pertahanan yang dalam menjalankan tugasnya berdasarkan kebijakan dan keputusan politik negara. Fungsi Tentara Negara Indonesia adalah
4

a. TNI sebagai alat pertahanan negara, berfungsi sebagai;

b. Penangkal terhadap setiap bentuk ancaman militer dan ancaman bersenjata dari luar dan dalam negeri terhadap kedaulatan, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa; c. Penindak terhadap setiap bentuk ancaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a; dan d. Pemulih terhadap kondisi keamanan negara yang terganggu akibat kekacauan keamanan. (ii ) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (i ), TNI merupakan komponen utama sistem pertahanan negara. Tugas dari TNI adalah a. Tugas pokok TNI adalah menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. b. Tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (i ) dilakukan dengan: operasi militer untuk perang; operasi militer selain perang, yaitu untuk: o Mengatasi gerakan separatis bersenjata; o Mengatasi pemberontakan bersenjata; o Mengatasi aksi terorisme; o Mengamankan wilayah perbatasan; o Mengamankan objek vital nasional yang bersifat strategis;
5

o Melaksanakan tugas perdamaian dunia sesuai dengan kebijakan politik luar negeri; o Mengamankan Presiden dan Wakil Presiden beserta keluarganya; o Memberdayakan wilayah pertahanan dan kekuatan pendukungnya secara dini sesuai dengan sistem pertahanan semesta; o Membantu tugas pemerintahan di daerah; o Membantu Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam rangka tugas keamanan dan ketertiban masyarakat yang diatur dalam undangundang; o Membantu mengamankan tamu negara setingkat kepala negara dan perwakilan pemerintah asing yang sedang berada di Indonesia; o Membantu menanggulangi akibat bencana alam, pengungsian, dan pemberian bantuan kemanusiaan; o Membantu pencarian dan pertolongan dalam kecelakaan (search and rescue); serta o Membantu pemerintah dalam pengamanan pelayaran dan

penerbangan terhadap pembajakan, perompakan dan penyelundupan. c. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (b) dilaksanakan berdasarkan kebijakan dan keputusan politik negara.

4. Kepolisian Negara Republik Indonesia VISI POLRI : Polri yang mampu menjadi pelindung Pengayom dan Pelayan Masyarakat yang selalu dekat dan bersama-sama masyarakat, serta sebagai penegak hukum yang profesional dan proposional yang selalu menjunjung tinggi supermasi hukum dan hak azasi manusia, Pemelihara keamanan dan ketertiban serta mewujudkan keamanan dalam negeri dalam suatu kehidupan nasional yang demokratis dan masyarakat yang sejahtera
6

MISI POLRI : Berdasarkan uraian Visi sebagaimana tersebut di atas, selanjutnya uraian tentang jabaran Misi Polri kedepan adalah sebagai berikut : o Memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat (meliputi aspek security, surety, safety dan peace) sehingga masyarakat bebas dari gangguan fisik maupun psykis. o Memberikan bimbingan kepada masyarakat melalui upaya preemtif dan preventif yang dapat meningkatkan kesadaran dan kekuatan serta kepatuhan hukum masyarakat (Law abiding Citizenship). o Menegakkan hukum secara profesional dan proporsional dengan menjunjung tinggi supremasi hukum dan hak azasi manusia menuju kepada adanya kepastian hukum dan rasa keadilan. o Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat dengan tetap memperhatikan norma - norma dan nilai - nilai yang berlaku dalam bingkai Indonesia. o Mengelola sumber daya manusia Polri secara profesional dalam mencapai tujuan Polri yaitu terwujudnya keamanan dalam negeri sehingga dapat mendorong meningkatnya gairah kerja guna mencapai kesejahteraan masyarakat o Meningkatkan upaya konsolidasi kedalam (internal Polri) sebagai upaya menyamakan Visi dan Misi Polri kedepan. o Memelihara soliditas institusi Polri dari berbagai pengaruh external yang sangat merugikan organisasi. o Melanjutkan operasi pemulihan keamanan di beberapa wilayah konflik guna menjamin keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. o Meningkatkan kesadaran hukum dan kesadaran berbangsa dari masyarakat yang berbhineka tunggal ika.
7

integritas wilayah hukum Negara Kesatuan Republik

B. Lembaga Negara Non Departement 1. Arsip Nasional Republik Indonesia Tugas pemerintahan di bidang kearsipan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2. Badan Intelijen Negara Tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang intelijen. 3. Badan Kepegawaian Negara Tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang manajemen kepegawaian negara. 4. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang keluarga berencana dan keluarga sejahtera. 5. Badan Koordinasi Penanaman Modal Tugas untuk merumuskan kebijakan pemerintah di bidang penanaman modal, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. 6. Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional Tugas melaksanakan survei dan pemetaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 7. Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Fungsi pelaksanaan kebijakan di bidang penempatan dan perlindunganTenaga Kerja Indonesia di luar negeri secara terkoordinasi dan terintegrasi. Tugas pokok BNP2TKI adalah melakukan penempatan atas dasar perjanjian secara tertulis antara Pemerintah dengan Pemerintah negara Pengguna TKI atau Pengguna berbadan hukum di negara tujuan penempatan. 8. Badan Pengawas Tenaga Nuklir

Tugas Pokok BAPETEN adalah melaksanakan pengawasan terhadap segala kegiatan pemanfaatan tenaga nukli r dengan menyelenggarakan peraturan, perizinan dan inspeksi. Fungsi perumusan kebijaksanaan nasional di bidang pengawasan pemanfaatan tenaga nuklir. Penyusunan rencana dan program nasional di bidang pengawasan pemanfaatan tenaga nuklir. 9. Badan Pusat Statistik Fungsi pokok sebagai penyedia data statistik dasar, baik untuk pemerintah maupun untuk masyarakat umum, secara nasional maupun regional. Setiap sepuluh tahun sekali BPS menyelenggarakan: a. Sensus Penduduk (SP) yaitu pada setiap tahun berakhiran "0" (nol), b. Sensus Penduduk (SP) yaitu pada setiap tahun berakhiran "0" (nol), c. Sensus Pertanian (ST) pada setiap tahun berakhiran "3" (tiga), dan d. Sensus Ekonomi (SE) pada setiap tahun berakhiran "6" (enam). 10. Lembaga Administrasi Negara Tugas pemerintahan di bidang administrasi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

You might also like