You are on page 1of 15

Keanekaragaman makhluk hidup dan persebarannya

BAB IV KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DAN PERSEBARANNYA (by Nur Ilmiyati) A. Biosfer dan makhluk hidup Biosfer disebut sebagai lapisan kehidupan di bumi, tempat dimana makhluk hidup tinggal dan melangsungkan kegiatan hidupnya. Lapisan ini terbagi 3 lapisan yaitu: 1. Litosfer adalah lapisan kulit bumi, tempat dimana makhluk hidup darat tinggal dan melangsungkan kehidupannya 2. Hidrosfer adalah lapisan air, merupakan tempat hidup bagi makhluk hidup aquatik dan merupakan sumber dari air, yang mengalami siklus untuk terjadinya hujan 3. Atmosfer adalah lapisan udara, merupakan sumber kehidupan bagi makhluk hidup, karena dari sanalah gas-gas yang diperlukan untuk respirasi dan proses fotosintesis diperoleh. Bahkan unsur hara dalam bentuk gas yang dibutuhkan oleh tumbuh-tumbuhan juga diperoleh dari atmosfer.

Lithosphere adalah akumulasi masa dari batuan-batuan padat yang membentuk selubung yang mengelilingi bagian cair bumi yang panas (magma). Lithosphere terdiri dari komponen primer seperti: 1. Mineral 2. Batuan 3. Fluida

Hidrosfer meliputi 71 persen dari permukaan Bumi yg merupakan air. Yang paling besar ini adalah samudra-samudra, yang berisi di atas 97 persen dari semua Air Di Atas Bumi. Gletser-gletser dan selubung es yang kutub berisi lebih sedikit 2 persen dari air Bumi dalam wujud es yang padat. Hanya sekitar 06 persen adalah sebenarnya sebagai groundwater.

Atmosphere adalah lapisan udara yang mengelilingi bumi dengan ketebalan kurang lebih 1.000 km dari permukaan bumi. Atmosphere terdiri dari: Troposfer merupakan lapisan terbawah dari atmosfer, yaitu pada

ketinggian 0 - 18 km di atas permukaan bumi. Stratosfer adalah lapisan kedua dari atmosfer bumi, terletak diatas troposfe dan dibawah mesosfer Mesosfer . Lapisan ini merupakan lapisan pelindung bumi dari jatuhan meteor atau benda-benda angkasa luar lainnya. Termosfer (ionosfer). Lapisan termosfer ini disebut juga lapisan ionosfer. Karena lapisan ini merupakan tempat terjadinya ionisasi partikel-partikel yang dapat memberikan efek pada perambatan/refleksi gelombang radio, baik gelombang panjang maupun pendek

Eksosfer atau Desifasister Pada lapisan ini merupakan tempat terjadinya gerakan atom-atom secara tidak beraturan

B. Asal mula kehidupan di bumi Apakah sebenarnya yang dimaksud dengan makhluk hidup, agak sulit dijawab secara sederhana, kita dapat membedakan antara makhluk hidup dengan benda mati dengan mengetahui ciri-cirinya, dibawah ini ciri-ciri yang dimiliki oleh makhluk hidup, yaitu: 1. Respirasi/bernafas 2. memerlukan makanan/nutrisi 3. bergerak 4. tumbuh dan berkembang 5. berkembang biak/reproduksi 6. menyesuaikan diri terhadap lingkungannya /beradaptasi 7. peka terhadap rangsang/ irritabilitas

Teori asal usul terjadinya makhluk hidup : 1. Teori Generatio spontanea/ Abiogenesis, teori ini dicetuskan oleh Aristoteles (384-322 SM) dengan percobaannya sebagai berikut: tabung reaksi diisi dengan air yang terdapat potongan jerami, setelah sekitar 2 minggu, ternyata dalam tabung tersebut terdapat makhluk kecil, dari percobaan tersebut Aristoteles menyimpulkan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati secara spontan.

Teori ini didukung oleh Antoni Van Leuwenhoek (1632-1723M) dengan temuan mikroskopnya, ia dapat melihat adanya makhluk yang sangat kecil ukurannya yang diamil dari air hujan dan air rendaman jerami. Berdasarkan penelitiannya tersebut, Leuwenhoek berpendapat bahwa makhluk yang sangat kecil itu berasal dari air. 2. Teori Biogenesis, teori ini muncul untuk menyanggah teori diatas, yang dibuktikan secara terpisah oleh Fransisco Redi (1626-1697M) dengan daging yang disimpan di dalam stoples (tabung kaca) dan Lazarro Spallanzani (1729-1799M) dengan air kaldu yang dimasukkan dalam botol atau tabung reaksi. Percobaan dari Spallanzani adalah sebagai

berikut: 3 model, yang tabung I tertutup rapat, II tertutup tapi tidak terlalu rapat, dan III terbuka. Hasilnya ternyata tabung I tidak terdapat makhluk kecil, II ada tetapi sedikit, III banyak makhluk kecil, dari percobaan tersebut disimpulkan bahwa makhluk hidup bukan berasal dari benda mati, tetapi berasal dari makhluk hidup yang sebelumnya. Tetapi karena hasil percobaan itu dianggap tidak memungkinkan adanya gaya hidup, maka kemudian disempurnakan oleh Louis Pasteur, dengan memakai air kaldu yang dimasukkan kedalam bejana berbentuk labu yang ditutup dengan diberi pipa berbentuk seperti leher angsa, ternyata terbukti tidak terdapat makhluk kecil. Sehingga disimpulkan makhluk hidup berasal dari makhluk hidup yang sebelumnya, atau OMNE VIVUM EX OVO OMNE OVUM EX VIVO. 3. Teori Urey, dicetuskan oleh Harold Urey. Teori ini mengatakan bahwa sebelum ada kehidupan di bumi, penuh dengan senyawa-senyawa kimia diantaranya adalah metana (CH4), amonia NH3, gas hidrogen H2 dan uap air (H2O), keempat senyawa kimia setelah terkena aliran listrik halilintar dan radiasi-radiasi sinar kosmis akan terjadi reaksi-reaksi kimia membentuk zat hidup yang memungkinkan terjadinya makhluk hidup yang mula-mula. Teori ini diuji coba di laboratorium oleh mahasiswa Urey yang bernama Stanley miller, dalam percobaannya Miller berhasil membuktikan bahwa apabila bunga api listrik yang berasal dari sumber listrik bertegangan tinggi diberikan ke dalam saluran yang di dalamnya mengalir campuran metana (CH4), amonia (NH3), gas hidrogen (H2) dan uap air (H2O) hasilnya adalah sejenis asam amino. Asam amino itu sendiri adalah komponen dasar protein yang merupakan zat penting untuk membentuk protoplasma yang merupakan substansi dasar kehidupan. C. Keanekaragaman makhluk hidup Keanekaragaman makhluk hidup terjadi oleh adanya mekanisme evolusi.

Nomenklatur adalah cara pemberian nama ilmiah kepada makhluk hidup agar keanekaragaman makhluk hidup dapat di pelajari. Makin banyak spesies organisme yang ditemukan, menyebabkan orang melakukan klasifikasi/pengelompokan berdasarkan kepada ciri khas organisme tersebut. Makhluk hidup di dunia ini terbagi menjadi 3 kelompok yaitu: dunia Protista, dunia Plantarum dan dunia Animalia. Dunia Protista terdiri dari: Virus, Bacteri , Alga hijau-biru dan Protozoa Dunia Plantarum terdiri dari dua super divisio yaitu: Thallophyta, merupakan tumbuhan yang ber-thallus, artinya tumbuhan yang belum dapat dibedakan antara akar, batang dan daun, termasuk diantaranya adalah Fungi dan Alga. Cormophyta, adalah tumbuhan ber-cormus, artinya tumbuhan yang sudah dibedakan antara akar, batang dan daun, termasuk diantaranya adalah Bryophyta, Pteridophyta, Spermatophyta Beberapa divisio dari tumbuhan antara lain: 1. Divisio Mycota (jamur/Fungi) terdiri atas: Myxomycetes, Ascomycetes, Basidiomycetes dan Deuteromycetes. 2. Divisio Algae (ganggang) terdiri atas: Chlorophyceae, Rhodophyceae, Chrysophyceae dll. 3. Divisio Bryophyta (lumut) merupakan comophyta berspora terdiri atas: Hepaticae (lumut hati) dan Musci (lumut Daun). 4. Divisio Pterydophyta (tumbuhan Paku) merupakan comophyta berspora terdiri atas: Psilophytinae, Equisetinae, Lycopodiinae, Filicinae. 5. Divisio Spermatophyta/tumbuhan Biji (Antophyta/tumbuhan bunga, Phanerogamae/tumbuhan beralat kelamin jelas, Embryophyta/ tumbuhan berlembaga dengan perkawinan melalui pembuluh merupakan comophyta berbiji terdiri atas: sub Divisio Gymnospermae (contoh: Agatis alba/damar dan Gnetum gnemon/melinjo) sub Divisio Angiospermae, ada 2 kelas yaitu Monocotyledoneae (contoh: Zea mays/jagung) dan Dicotyledoneae (contoh: Hibiscus rosasinensis/bunga sepatu

Dunia Animalia terdiri dari 9 phyllum: 1. Phyllum Porifera (hewan berpori) contoh: bunga karang, 2. Phyllum Coelenterata (hewan berongga) contoh: ubur-ubur,

3.

Phyllum Platyhelminthes (cacing pipih), ada 3 klas: Turbellaria(cacing berbulu getar) contoh: planaria; Trematoda (cacing isap) contoh: cacing Hati ; Cestoda contoh: cacing pita.

4. Phyllum Nemathelminthes (cacing gilig) contoh: cacing Tambang. 5. Phyllum Annelida (cacing gelang) ada 3 klas: Polychaeta contoh: nereis, Olygochaeta contoh: cacing tanah, Hirudinae conto: lintah. 6. Phyllum Mollusca (hewan bertubuh lunak), ada 3 klas: Gastopoda contoh: siput; Pelecipoda contoh: kerang; Cephalopoda contoh: cumi-cumi 7. Phyllum Echinodermata (hewan berkulit duri) contoh: bintang laut, 8. Phyllum Arthropoda (hewan kaki beruas-ruas) terdiri atas: Insecta contoh: belalang; Crustacea contoh: udang; Myriapoda contoh: lipan; Arachnida contoh: laba-laba 9. Phyllum Chordata (hewan yang mempunyai notocorda/ tali sumbu tubuh) terdiri atas 4 sub phyllum: Hemichordata, Urochordata, Cephalochordata dan Vertebrata. Vertebrata terdiri dari 7 kelas: Kelas Agnatha contoh: ikan lamprey Kelas Chondrichthyes contoh: ikan pari, hiu Kelas Osteichthyes contoh: ikan mas Kelas Amphibia (hewan yang memiliki 2 dunia) contoh: katak Kelas Reptilia (hewan melata) contoh: ular Kelas Aves contoh: burung beo Kelas Mammalia (hewan menyusui) contoh: manusia Mammalia terbagi menjadi 16 ordo: 1. Ordo Monotremata (mammalia yang bertelur) contoh: itik platypus 2. Ordo Marsupialia (hewan berkantung) contoh: kangguru 3. Ordo Insectivora (hewan pemakan serangga) contoh: cecurut 4. Ordo Chiroptera (mammalia bersayap yang aktif di malam hari/nocturnal) contoh: kelelawar 5. Ordo Primata (hewan tinggi pertama/ hewan yang berdiri tegak) contoh: kera, manusia 6. Ordo Edentata (mammalia tak bergigi seri) contoh: armadillo 7. Ordo Pholidota (mammalia tak bergigi, rambut berubah menjadi sisik) contoh: trenggiling 8. Ordo Tubulidentata ( waktu masih kecil gigi banyak, setelah dewasa sedikit) contoh: ardvark 9. Ordo Rodentia (hewan pengerat) contoh: marmut 10. Ordo Lagomorpha , hewan golongan kelinci

11. Ordo Cetacea, hewan golongan paus 12. Ordo Sirenia, hewan golongan ikan duyung 13. Ordo Carnivora, , hewan pemakan daging, contoh: beruang 14. Ordo Proboscidea, hewan yang bebelalai contoh: gajah 15. Ordo Perissodactyla, hewan herbivora berjari ganjil, contoh: badak 16. Ordo Artiodactyla, hewan herbivora berjari genap, contoh: kerbau

D. Persebaran dan sejarah perkembangan manusia Faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran makhluk hidup antara lain adalah: pergeseran benua, lingkungan hidup (habitat), letak geografis (lintang), dan iklim. Persebaran tumbuhan menyebabkan terjadinya vegetasi yang disebut fegetasi primer, sekunder dan klimaks. Persebaran hewan berdasarkan letak geografis, dan terbagi menjadi 6 wilayah, yaitu: 1. Palaeartik, terdiri dari eropa dan sebagian besar asia 2. Neartik, terdiri dari Amerika utara dan sekitarnya, disini merupakan asal usul mammalia berplasenta. 3. Neotropik, terdiri dari Amerika bagian selatan 4. Etiopian, terdiri dari seluruh bagian afrika 5. Oriental, terdiridari sebagian asia , termasuk diantaranya adalah india, Thailand, Filipina, Indonesia bagian barat 6. Australian, Terdiri dari australia dan Indonesia bagian timur. Persebaran hewan di Indonesia dinyatakan dengan garis maya yang disebut Garis Wallace.

SEJARAH PERKEMBANGAN MANUSIA Telah dijelaskan bahwa manusia masuk dalam kelas Mammalia Ciri-ciri manusia yang mirip dengan mammalia adalah: Mempunyai rambut Mempunyai kelenjar keringat Menyusui anaknya Manusia termasuk pada ordo primata dapat kita pelajari hubungan kekerabatannya dengan mengadakan perbandingan antara manusia dengan primata (kera).

Persamaan manusia dengan kera: Mata menghadap ke depan Ibujari tungkai depan dapat digerakkan ke segala arah .letak kelenjar mammae di dada bentuk rahim bertipe simpleks (satu ruangan) Perbedaan antara manusia dan kera: Kera termasuk familia Pongidae, sedangkan manusia termasuk familia Hominidae Volume otak manusia (1450 cm3) lebih besar dari otak kera ( shimpanse yang paling cerdas vol. Otaknya 550 cm3) dan masih memungkinkan untuk berkembang Anggota tubuh belakang pada manusia untuk berjalan, sedenga pada kera untuk memegang. Tungkai belakang manusia lebih panjang dari tungkai depan, sedang pada kera tungkai depan lebih panjang atau sama dengan tungkai belakang Susunan haemoglobin berbeda

Sejarah penemuan fosil manusia: A. Manusia kera dari Afrika selatan, fosil yg ditemukan: Australopithecus africanus. Ditemukan oleh Raymond Dart (1924) di desa Taung, Bachunaland. Bagian tubuh yang ditemukan adalah tengkorak Paranthopus robustus Paranthropus tranvaalensis Keduanya merupakan varian dari Australopithecus africanus sehingga biasanya disebut dengan Australopithecines. Fosil ini ditemukan di Amerika Selatan , disebut juga manusia kera. Diduga tingginya sekitar 1,50 m, dengan volume otak kira-kira 600mm3, dan hidup di daerah terbuka. B. Manusia Purba, fosil yg ditemukan: Meganthropus paleojavanicus, disebut manusia raksasa jawa yang ditemukan oleh Von Koeningswald (1939-1941) di Sangiran. Pithecanthropus erectus, di temukan oleh Eugene dubois (1891) di daerah trinil, jawa tengah. Diduga hidupa 500.000-300.000 tahun yang lalu, yaitu pada jaman Pleistosin , bagian yang

diketemukan antaralain rahang, beberapa gigi, dan sebagian tulang tengkorak, sehingga diduga volume otaknya 770-1000cm3 Sinanthropus pekinensis, ditemukan oleh Davidson Black dan Franz Weidenreich di gua naga dekat Peking, China.Volume otaknya sekitar 900-1200cm3. Karena mempunyai sruktur tubuh yang sama dan hidup pada jaman yang sama, maka Sinanthropus pekinensis dianggap varian dari Pithecanthropus erectus. Selain itu Sinanthropus pekinensis diduga sudah dapat menggunakan api. Dari penemuan tengkoraknya kebanyakan terbelah dari bawah sehingga diduga kanibal. Manusia Heidelberg, ditemukan di Jeman

Manusia kera dan manusia purba dimasukkan dalam satu spesies yaitu Homo erectus. C. Manusia Modern, adalah manusia yang hampir menyerupai manusia sekarang, hidup antara 150.000-15.000 tahun yang lalu.Volume otaknya kira-kira 1450 cm3 sama dengan manusia sekarang dan merupakan satu spesies dengan manusia sekarang yaitu Homo sapiens. Fosil yang di temukan al: Manusia Neandertal, ditemukan di lembah Neander Manusia Cro-Magnon, ditemukan di gua-gua Cro-Magnon, Dordogne, Lascaux, Perancis. Manusia Swanscombe, ditemukan di Inggris Manusia Steinheim , ditemukan di Jerman Manusia Gunung Carmel , ditemukan di gua-gua Tabun dan Skhul di Palestina Manusia Shanidar, ditemukandi Irak Berdasarkan penelitian, spesies manusia yang pernah ada dibumi hanya ada 2 yaitu Homo erectus dan Homo sapiens. Manusia Cro-Magnon diduga merupakan interhibridisasi antara manusia Neandertal dan manusia Gunung Carmel.

``````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````

Faktor yang Mempengaruhi Keanekaragaman Makhluk Hidup

Faktor yang mempengaruhi keaneka ragaman makhluk hidup adalah : 1. Gen Gen adalah substansi kimia yang menentukan sifat keturunan yang terdapat di dalam lokus kromosom. Setiap individu makhluk hidup memiliki mempunyai kromosom yang tersusun atas benang benang pembawa sifat keturunan yang terdapat di dalam inti sel, sehingga seluruh organisme yang ada di permukaan bumi

mempunyai kerangka komponen dasar yang tersusun atas ribuan, bahkan jutaan factor yang menurun. 2. Spesies Spesies adalah individu yang memiliki persamaan ciri secara morfologis, anatomis, fisiologis, serta mampu kawin dengan sesamanya, sehingga menghasilkan keturunan untuk melanjutkan generasinya.

Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan


Sel Tumbuhan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Sel tumbuhan lebih besar dari sel Hewan Tidak memiliki lisosom Tidak memiliki sentrosom Memiliki dinding sel dan membran sel Umumnya memiliki plastida Mempunyai bentuk yang tetap Memiliki vakuola ukuran besar, banyak

Sel Hewan

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Sel Hewan lebih kecil dari sel Tumbuhan Tidak memiliki plastida Tidak memiliki dinding sel Memiliki lisosom Memiliki sentrosom Mempunyai bentuk tidak tetap Tidak memiliki vakuala (walaupun ada juga yang memiliki vakuola tapi ukuran kecil)

Pengertian Kloning lengkap dengan tinjauan nya


06.30 bobie filsuf 1 comment Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook PENGERTIAN Klon berasal dari kata kln (yunani), yang artinya tunas.Kloning adalah tindakan menggandakan atau mendapatkan keturunan jasasd hidup tanpa fertilisasi, berasal dari induk yang sama, mempunyai susunan (jumlah dan gen) yang sama dan kemungkinan besar mempunyai fenotib yang sama.

Kloning manusia adalah teknik membuat keturunan dengan kode genetik yang sama dengan induknya yang berupa manusia. Berdasarkan pengertian tersebut, ada beberapa jenis kloning yang dikenal, antara lain: 1. Kloning DNA rekombinan Kloning ini merupakan pemindahan sebagian rantai DNA yang diinginkan dari suatu organisme pada satu element replikasi genetik, contohnya penyisipan DNA dalam plasmid bakteri untuk mengklon satu gen. 2. Kloning Reproduktif Merupakan teknologi yang digunakan untuk menghasilkan hewan yang sama, contohnya Dolly dengan suatu proses yang disebut SCNT (Somatic Cell Nuclear Transfer). 3. Kloning Terapeutik Merupakan suatu kloning untuk memproduksi embrio manusia sebagai bahan penelitian. Tujuan utama dari proses ini bukan untuk menciptakan manusia baru, tetapi untuk mendapatkan sel batang yang dapat digunakan untuk mempelajari perkembangan manusia dan penyembuhan penyakit. LAHIR DAN BERKEMBANGNYA KLONING GEN Sekitar satu abad lalu, Gregor Mendel merumuskan aturan-aturan menerangkan pewarisan sifatsifat biologis. Sifat-sifat organisme yang dapat diwariskan di atur oleh suatu faktor yang disebut gen, yaitu suatu partikel yang berada di dalam suatu sel, tepatnya di dalam kromosom. Gen menjadi dasar dalam perkembangan penelitian genetika meliputi pemetaan gen, menganalisis posisi gen pada kromosom. Hasil penelitian lebih berkembang baik diketahuinya DNA sebagai material genetik beserta strukturnya, kode-kode genetik, serta proses transkripsi dan translasi dapat dijabarkan. Suatu penelitian rekomendasi atau rekayasa genetika ynag inti prosesnya adalah kloning gen, yaitu suatu prosedur unutk memperoleh replika yang dapat sama dari sel atau organisme tunggal. Belakangan ini di media masa (televisi, koran, Internet,dll.) memberitakan tentang kloning manusia. Tetapi karena belum ditemukan rujukan dari kitab-kitab hukum terdahulu, para ahli hukum sekarang masih memperdebatkan masalah ini dan belum ditemukan kesepakatan final dalam kasus yang menyeluruh. Adanya beberapa strategi intervensi genetika ; strategi intervensi genetika yang pertama bersifat terapeutik yang mempunyai tujuan dan maksud menyembuhkan atau mengurangi gejala-gejala. Hal ini merupakan terapi gen, yaitu dimasukannya sebuah gen kedalam tubuh manusia untuk mengurangi suatu kelainan genetik. Jelas hal ini merupakan praktik kedokteran yaitu menyembuhkan orang sakit. Strategi intervensi kedua adalah eugenika (kata yunani : terlahir dengan baik) dengan tujuan memperbaiki organisme dengan cara tertentu. Ada 3 cara untuk melakukan eugenika (Shannon, T.A. 1987) , yaitu : 1. Eugenia positif. Cara ini menghasilkan perbaikan melalui cara pembiakan selektif, misalnya menghasilkan individu-individu yang sangat intelegen dengan memakai sperma orang yang genius. 2. Eugenika negatif. Cara ini mencegah gan yang buruk atau kurang bermutu masuk kedalam kumpulan gen. Hal ini dapat dilakukan dengan skrining orang tua dan memberitahu mereka tentang segala gen yang buruk yang mungkin dibawanya. Hal ini juga dapat dilakukan dengan amniosentesis 3. Euthenika (euthenics). Cara ini adalah dengan mengubah lingkungannya sehingga individu dengan kekurangan genetik dapat berkembang secara relatif normal (kaca mata, insulin, mesin

dialis, dsb.) PROSES KLONING GEN Proses kloning gen secara sederhana : 1. Mempersiapkan sel stem. 2. Sel stem diambil inti sel yang mengandung informasi genetic kemudian dipiahkan dari sel. 3. Mempersiapkan sel telur. 4. Inti sel stem diimplantasikan ke sel telur. 5.Sel telur dipicu supaya terjadi pembelahan dam pertumbuhan. Setelah membelah menjadi embrio. 6. Blastosis mulai memisahkan diri dari dan siap diimplantasikan ke rahim. 7. Embrio tumbuh dalam rahim menjadi bayi dengan kode genetik persis sama dengan sel stem donor. Molekul DNA dan bakteriofog mempunyai sifat-sifat dasar yang ditentukan sebagai sarana kloning. Namun sifat ini tidak berguna tanpa adanya teknik-teknik eksperimen untuk manipulasi molekul DNA di dalam laboratorium. Ketrampilan dasar untuk melakukan kloing secara sederhana adalah : Preperasi sampel DNA murni Pemotongan DNA murni Analisis ukuran fragmen DNA Penggolongan molekul DNA Memasukan molekul DNA ke dalam sel tuan rumah Identifikasi sel yang mengandung molekul DNA rekombinasi KLONING GEN DITINJAU DARI PELUANG ALAM Daniel Callahan 1972 (dikutip dari shannon, TA. 1987). Menyebutkan adanya 3 orientasi dasar yang mempengaruhi cara kita memandang peluang-peluang alam. Pertama, ada model yang memandang alam sebagai sesuatu yang plastis, dalam arti bisa direka/diolah oleh manusia. Dalam prespektif ini, alam dilihat sebagi hal yang asing dan jauh dari manusia. Alam itu bersifat plastis sejauh dapat dibentuk dam dimanfaatkan dengan cara apapun yang dianggap sesuai oleh manusia. Dengan demikian, alam adalah milik manusia yang dapat dimanfaatkan sesukanya. Kedua, alam dapat dihayati sebagai hal yang suci. Pandangan ini dapat dijumpai dalam tradisi keagamaan baik ditimur maupun di barat. Taoisme mengasumsikan kesesuaian individu dengan alam, sehingga bisa menjadi bagian dari keseluruhan kosmis yang ditayangkan oleh alam. Teolog dari abad pertengahan memandang alam sebagai jejak Tuhan. Al-Quran diturunkan dengan perintah membaca sebagai firman pertama (Al-Alaq [96]: 1-5) bacalah atas nama penciptamu; yang telah menciptakan manusia dari segumpal nutfah; bacalah ! dan tuhanmu sangat pemurah; yang telah mengajarkan penggunaan kalam; mengjarkan hal-hal yang tidak diketahui olehnya kalau ALLAH Secara langsung tidak dapat kita lihat, yang tampak adalah bekas goresannya disekitar ita ini berupa semua kejadian yang dapat kita amati di alam semesta. Pandangan ini menciptakan suatu sikap tanggung jawab terhadap alam dan kemampuan untuk melestarikannya. Manusia boleh mengintervensi alam, asal perbuatannya itu mengetahui ukuran dan tidak terlalu banyak. Ketiga, merupakan suatu model teologis. Pengertian ini mengasumsikan adanya tujuan dan logika dalam alam. Terdapat suatu dinamisme internal dalam alam yang membawanya kepada

tujuan atau maksud tertentu. Setiap campur tangan dalam alam harus menghomati tujuan-tujuan ini, sehingga dengan demikian mencegah akan terjadinya pelanggaran terhadap keutuhan alam. Dengan demikian juga jangkauan terhadap intervensi manusia dalam alam ditentukan oleh dinamisme alam itu sendiri. KLONING GEN DITINJAU DARI SEGI ETIK PROFESI Salah satu perdebatan dalam etik profesi adalah menyangkut tanggung jawab para ilmuan, atau lebih umum tanggung jawab para ahli. Gustafon dalam beberapa tahun 1970 (dikutip dari shannon, TA. 1987), mengemukakan beberapa model yang dapat dipakai untuk menangani masalah tanggung jawab profesi ini yaitu : Pertama, para ilmuwan berhak untuk melakukan apa saja yang mungkin dilakukan. Pembenaran dari pendapat ini adalah nilai yang inheren pada pengenalan itu sendiri. Hal itu juga dilengkapi dengan pertimbangan bahwa keingintahuan intelektual merupakan suatu nilai khusus disamping naluri yang melekat pada manusia untuk memecahkan persoalan. Dalam model ini, satu-satunya kendala yang membatasi adalah tiadanya kemampuan teknis. Kedua, para ilmuwan yang tidak berhak untuk mencampuri alam. Larangan yang tegas ini didasarkan atas keyakinan bahwa alam itu suci atau adanya anggapan bahwa setiap penelitian melangar batas yang ditentukan oleh alam. Namun banyak yang tidak setuju untuk menggunakan prinsip ini secara mutlak, melainkan memahaminya sebagai suatu dorongan yang kuat untuk mempraktekkan tangung jawab yang sudah ada sebelumnya. Ketiga, ilmuwan tidak berhak untuk mengubah ciri-cir manusia yang khas. Model tanggung jawab ini berkaitan dengan pandangan tedeologis tentang alam, yang menganggap bahwa intervensi dalam alam dibatasi oleh suatu faktor khusus, yaitu ciri-ciri manusia. Dengan demikian, berbeda dengan model kedua, karena disini orang dapat mencampuri dengan alam, tetapi yang menjadi batasnya adalah kodrat manusia, dan bukan ketidakmampuan teknis seperti pada model pertama. Akhirnya ilmuwan berhak untuk memelihara pertumbuhan ciri-ciri manusia yang berharga dan menyingkirkan ciri-ciri yang merugikan. Model ini menunjukan tingkat intervensi yang tinggi, baik untuk menguasai maupun mengarahkan perkembangan manusia. Tujuannya adalah kualitas kehidupan. KLONING GEN DITINJAU DARI HUKUM AGAMA Prestasi ilmu pengetahuan yang sampai pada penemuan proses kloning,sesungguhnya telah menyingkapkan sebuah hukum alam yang ditetapkan ALLAH SWT pada sel-sel tubuh manusia dan hewan, karena proses kloning telah menyikap fakta bahwa pada sel tubuh manusia dan hewan terdapat potensi menghasilkan keturunan, jika intisel tubuh tersebut ditanamkan pada sel telur perempuan yang telah dihilangkan inti selnya. Jadi sifat inti sel tubuh itu tak ubahnya seperti sel sperma laki-laki yang dapat membuahi sel telur peermpuan. Pada hakikatnya islam sangat menghargai iptek. Oleh sebab itu islam terhadap kloning tersebut tentunya sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat internasional. Didalam islam berbeda antara hukum kloning binatang dan manusia. Pada hukum kloning pada manusia. Menurut buku fatawa muashiroh karangan Yusuf Qurdhowy bahwa tidak diperbolehkanya kloning terhadap manusia. Atas beberapa pertimbangan diantaranya : o Pertama : Dengan kloning akan meniadakan keanekaragaman. (varietas). ALLAH SWT telah menciptakan alam ini dengan kaedah keanekaragaman. Hal tersebut tertuang

dalam Al-Quran surat fathir ayat 26 dan 27. Sedangkan dengan kloning akan meniadakan keanekaragaman tersebut. Karena dengan kloning secara tidak langsung menciptakan duplikat dari satu orang. Dan dengan ini akan dapat merusak kehidupan manusia dan tatanan sosial dalam masyarakat, efeknya sebagian telah kita ketahui dan sebagian lainnya kita ketahui di kemudian hari. o Kedua : Kloning manusia akan menghilang nasab (garis keturunan). Bagaimana dengan hubungan orang ang mengkloning dan hasil kloningan tersebut, apakah dihukumi sebagai duplikatnya atau bapaknya ataupun kembarannya, dan ini adalah permasalahan yang kompleks. Kita akan kesulitan dalam menentukan nasab hasil kloningan tersebut. Dan tidak menutup kemungkinan kloning dapat digunakan untuk kejahatan, Siapa yang bisa menjamin jikalau diperbolehkan kloning tidak akan ada satu negara yang mencetak ribuan orang yang digunakan sebagai prajurit militer yang berfungsi menumpas negara lain. o Ketiga : Dengan kloning akan mengilangkan Sunatullah (nikah). ALLAH SWT telah menciptakan manusia, tamanan, binatang dengan berpaang-pasangan. Surat Addariyat 46.. Anak-anak produk kloning tersebut dihasilkan melalui cara yang tidak alami. Padahal justru cara alami itulah yang telah ditetapkan ALLAH SWT untuk manusia dan dijadikan-Nya sebagai sunnatullah untuk menghasilkan anak-anak dan keturunannya. ALLAH SWT berfirman: dan Bawasannya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan perempuan, dari air mani apabila dipancarkan. (QS. An Najm : 45-46). o Keempat : Memproduksi anak melalui proses kloning akan mencegah pelaksanaan banyak hukum-hukum syara. Seperti hukum tentang perkawinan, nasab, nafkah, hak, dan kewajiban antar bapak dan anak, waris, perawatan anak, hubungan kemahraman, hubungan ashabah dan lain-lain. Disamping itu koning akan mencampur adukkan dam menghilangkan nasab serta menyalahi fitra yang telah diciptakan ALLAH SWT untuk manusia dalam masalah kelahiran anak. Kloning manusia sesungguhnya merupakan perbuatan keji yang akan dapat menjungkir balikkan struktur kehidupan masyarakat. Berdasarkan dalil-dalil itulah proses kloning manusia diharamkan menurut hukum islam dan tidak boleh dilahsanakan. ALLAH SWT berfirman mengenai perkataan iblis terkutuk, yang mengatakan : ...dan akan aku (iblis) suruh mereka (mengubah ciptaan ALLAH), lalu benarbenar mereka mengubahnya. (QS.An Nisaa : 119). KLONING GEN DITINJAU DARI HUKUM DI INDONESIA Dalam UU kesehatan No.23 tahun 1992 terdapat ketentuan pasal-pasal tentang kehamilan di luar cara alami sebagai berikut : Pasal 16 1. Kehamilan diluar alami dapat dilaksanakan sebagai upaya terakhir untuk membantu suami istri mendapat. Penjelasan: Jika secara medis dapat membuktikan bahwa pasangan suami istri yang sah dan benar-benar tidak dapat memperoleh keturunan secara alami, pasangan suami istri tersebut dapat melakukan kehamilan diluar cara alami sebagai upaya terakhir melalui ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran. 2. Upaya kehamilan diluar alami sebagimana dimaksud dalam ayat (1) hanya dapat dilakukan oleh pasangan suami istri yang sah dan dengan ketentuan : a. Hasil pembuahan sperma dan ovum dari suami istri yang bersangkutan, ditanamkan dalam rahim istri dari mana ovum berasal.

b. Dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan wewenangan untuk itu. c. Pada sarana kesehatan tertentu. Penjelasan: Pelaksanaan upaya kehamilan diluar cara alami harus dilakukan sesuai dengan norma hukum, norma kesusilaan, dan norma kesopanan. Sarana kesehatan tertentu adalah sarana kesehatan yang memiliki tenaga dan perelatan yang telah memenuhi persyaratan untuk menyelenggarakan upaya kehamilan diluar cara alami dan ditunjuk oleh pemerintah. 3. Ketentuan mengenai persyaratan dalam ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan dengan peraturan pemerintah. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam peraturan ini ialah : Sperma harus berasal dari suami sah dari pemilik ovum. Bila sperma berasal dari laki-laki lain, hukumannya sama dengan perzinaan. Hasil pembuahan tidak boleh ditanam di dalam rahim wanita yang bukan pemilik ovum yang dibuahi tersebut. Yang dimasud dengan keturunan adalah sperma dari suami. Ketentuan pidana. Ketentuan pidana untuk pelaku upaya kehamilan diluar cara alami diatur dalam pasal 82 ayat (2) a yang berbunyi : Melakukan upaya kehamilan diluar cara alami yang tidak sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 10 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan atau denda paling banyak Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah). PANDANGAN ETIKA Setelah dilaporkan tentang Dolly, seekor anak domba yang berhasil di klon dari sel domba dewasa. Segera timbul pertanyaan di masyarakat terutama para ahli, apakah nantinya manusia juga akan di klon? Sebab, teknologi ini dapat diterapkan pada semua mamalia termasuk juga manusia. Tetapi dengan demikian munculah masalah etika, yang didasari berbagai pertanyaan seperti apakah yang telah dilakukan dengan hewan ini boleh dilakukan pada manusia? Sejauh manakah manusia dapat dan boleh malangkah ke depan tanpa kehilangan kemanusiaanya? Para ilmuwan berpendapat dan memiliki keyakinan yang besar akan hal ini dapat membantu pasangan yang infertil yang tidak bisa dibantu dengan metode lain untuk bisa mendapatkan keturunan. Dilihat dari tujuan kloning reproduktif yaitu penciptaan manusia baru maka kloning manusia dapat dikatakan tidak etis karena tentu saja hal ini melampaui kekuasaan Tuhan. Dilihat dari tujuan kloning dikatakan etis apabila digunakan untuk tujuan kesehatan atau tujuan klinik. Penelitian yang berlangsung menyangkut diri manusia harus bertujuan untuk menyempurnakan tata cara diagnostic, terapeutik dan pencegahan serta pengetahuan tentang etiologi dan tatogenesis. Dan juga kloning tidak disalahgunakan untuk kepentingan pribadi yang dari pengembangannya untuk tujuan ekonomi, militerisme dan tindakan-tindakan kriminal. PANDANGAN MEDIK 1. Riset klinis harus disesuaikan dengan prinsip moral dan ilmu pengetahuan yang membenarkan riset medis. Selain itu, riset klinis hendaknya didasarkan atas percobaan laboratoris dan eksperimen dengan bintang atau fakta-fakta ilmiah yang sudah pasti. 2. Riset klinis hendaknya secara sah, oleh ahli yang berkompeten dan dibawah pengawasan tenaga medis yang ahli dibidangnya. 3. Setiap proyek riset klinis hendaknya didahului oleh suatu taksiran yang cermat terhadap

bahaya-bahaya yang mungkin terjadi didalamnya dan dibandingkan dengan manfaat yang diperkirakan dapat diperoleh oleh orang yang menjadi objek riset atau orang lain. 4. Dokter seharusnya memberikan perhatian khusus dalam menjalankan riset klinis yang mungkin merubah kepribadian orang ya You might also like:

You might also like