You are on page 1of 22

1

BAGIAN 1 PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN Sistem pengapian merupakan salah satu bagian sistem dari sebuah engine, akan tetapi yang menentukan saat pengapian yaitu terjadinya pembakaran bahan bakar ialah sistem pengapian, hal ini disebabkan karena dalam sebuah pembakaran sempurna memerlukan timing atau waktu yang tepat dalam pemberian pengapian dalan ruang bakar . Sebelum mengetahui kapan waktu pemberian pengapian pada ruang bakar, perlu di pelajari cara kerja sistem pengapian, untuk mengetahui cara kerja sistem pengapian maka dibutuhkan pengenalan dan pengetahuan secara praktis tentang kontruksi dari sistem pengapian atas dasar kegunaan dan fungsinya. B. KONSEP UMUM Dalam modul yang penulis buat ini terdapat 2 (dua) sub bab yang akan disajikan dalam materi sistem pengapian diantaranya: 1. Komponen serta fungsi dari setiap sitem pengapian 2. Job Sheet

BAGIAN II CARA KERJA DAN KOMPONENNYA A. CARA KERJA

Gambar 1. Rangkaian pengapian

Saat kontak on ke IG maka arus listrik yang dari baterai sebesar 12V mengalir menuju ke koil primere selanjutnya menuju ke platina, saat platina menutup maka terjadilah medan magnet pada coil primer, selanjutnya platina membuka maka terjadi loncatan listrik/ induksi (20.000 V 25.000 V ) menuju ke kabel koil mengarah ke distributor selanjutnya diteruskan oleh rotor yang berputar, sehingga aliran listrik dibagi untuk mengalir ke kabel busi 1,2, 3, 4, dan kabel busi mengalirkan ke busi dan terjadilah loncatan bunga api pada Groond electroda dan center elektroda, saat inilah terjadinya pembakaran. B. KOMPONEN SISTEM PENGAPIAN Komponen sistem pengapian diantaranya ialah :

3 a. Battery b. Kunci kontak c. Koil d. Condensator e. Platina f. Distributor g. Kabel tegangan tinggi h. Busi Baterai Baterai adalah sebuah sebuah sumber listrik dalam suatu rangkaian kelistrikan. Pada mobil, baterai mempunyai fungsi sesuai waktunya, yaitu : a. Pada saat mesin mati, fungsi baterai adalah sebagai penyuplai tenaga kelistrikan bagi aksesoris, lampu radio, dan lain sebagainya b. Pada saat mesin hidup, fungsinya sebagai peyuplai listrik dan stabilizer karena baterai mendapatkan arus dari alternator yang tidak selalu tetap. c. Pada saat starter, fungsinya hanya menghidupkan mesin, semua aksesoris, lampu, radio akan mati, karena semua listrik digunakan untuk menghidupkan mesin Komponen ACCU/ Baterai a) Grid Peran dari grid adalah untuk menjaga bahan-bahan aktif dan konduksi/penghantaran energi listrik.
Gambar 2 Baterai

Gambar 3 Grid.

b) Lempengan (elektroda) Seperti yang ditampilkan dalam gambar. Elektroda positif dan elektroda negatif diisi oleh campuran serbuk timah yang dipadatkan, oksidasi timah, asam belerang yang dicampur air, yang direkatkan. Lalu menjalani proses pengawetan, pengeringan, perubahan wujud, dsb. Elektroda positif menggunakan timah dioksida sementara elektroda negatif menggunakan timah spon sebagai bahan aktifnya.

Gambar 3 Lempengan Elektroda Positif dan negatif

c) Penyekat ( Separator) Penyekat digunakan sebagai pemisah antara elektroda positif dan negatif guna mencegah hubungan arus pendek di antara kedua lempengan tersebut.

Gambar 4 Penyekat elektroda

Susunan lempengan (kelompok sel) Susunan lempengan adalah satu barisan dari lempengan elektroda positif/negatif dan pemisah, yang dilas ke pengikat yang terletak pada kutub elektroda. Satu Sel (satuan accu) terdiri dari satu susunan lempengan, tanpa memperhatikan jumlah lempengan dan ukuran sakelar voltase yang terbuka menghasilkan 2.1V setiap sel, accu 12V terdiri dari 6 yang dihubungkan dalam rangkaian seri.
Gambar 5 Susunan Lempengan

sel

5 d) Kemasan Accu Kemasan accu terbuat dari plastik, accu 12V berisi 6 sel didalamnya. Pada accu konvensional, di dasar setiap sel terdapat dudukan lempengan positif dan negatif yang diletakkan terpisah pada masing-masing dudukan. Peran dari dudukan ini adalah untuk menyangga susunan lempengan dan untuk mencegah hubungan arus pendek yang disebabkan oleh kumpulan endapan bahan-bahan aktif yang keluar dari elektroda. Baru-baru ini, penyekat Gambar 6 Kemasan Accu jenis kantong digunakan sebagai metode pencegahan hubungan arus pendek. e) Tutup atas dan Sumbat Tutup atas adalah selembar plastik yang digunakan menjaga kekedapan udara di dalam kemasan accu. Lembaran ini direkatkan dengan kuat pada bagian atas kemasan dengan menggunakan bahan perekat khusus atau dipanaskan. Pada tutup atas juga terdapat lubang bersumbat yang dipergunakan untuk menambahkan air, larutan asam belerang atau untuk mengukur berat jenis elektrolit dan temperatur di dalam kemasan accu. f) Terminal sel/terminal Setiap sel terhubung satu baris oleh lempengan timah. Penghubung besar dirancang dengan tujuan untuk mencegah turunnya voltase ketika arus tegangan tinggi sedang mengalir pada tahap pertama. Terminal di accu mobil terbuat dari lempengan timah yang dipakai untuk menghubungkan sakelar eksternal.
Gambar 7 Tutup atas dan Sumbat

Gambar 8 Tutup atas dan Sumbat

g) Elektrolit (Larutan Asam Belerang-Sulfuric Acid) Elektrolit adalah larutan asam belerang yang tidak berbau dan tidak berwarna yang dihasilkan dari campuran larutan asam belerang yang sangat murni dengan air. Elektrolit bereaksi dengan timah oksidan pada elktroda positif dan timah sepon (sponge lead) pada elektroda negatif sehingga menghailkan arus listrik. Selain itu elektrolit juga mengalirkan arus listrik di dalam sel. Biasanya, ketika aki telah terisi penuh, pada suhu 20 oC, gravitasi dari elektrolit adalah sebesar 1.280+0.010. Kapasitas Baterai: merupakan kemampuan menyimpan jumlah energi listrik didalam baterai atau aki dan ditunjukkan dalam satuan Ampere atau Watt jam. Besar kapasitas baterai ini bergantung pada lama pemakain, berat jenis (BJ), dan suhu elektrolit. Misalnya pada aki tertulis 12V.10Amp-120 Ampere jam, berarti baterai tersebut dapat bekerja selama 120/10 = 12 Jam. 1. Konci kontak Berfungsi sebagai penghubung arus listrik dengan beban yang digunakan, misal: lampu-lampu, montor stater dan lain lain. Jenis kunci kontak ini menggunakan kunci kontak jenis mobil Toyota Kijang 4K. Gambar dibawah merupakan contoh salah satu kunci kontak yang memiliki empat terminal AM, ACC, (ON/IG) dan Start.
Gambar 9 Posisi Saklar

AM adalah terminal arus listrik yang selali berhubungan dengan baterai. ACC tterminal yang digunakan untuk bagian perlengkapan tambahan seperti: radio, tipe player. ON/IG (ignition): adalah terminal yang berhubungan dengan sistem pengapian mesin. ST (starter) adalah terminal yang berhubungan dengan sistem starter

Gambar 10 Hubungan Antar Terminal Saklar

Gambar 9 adalah posisi kerja dari kunci kontak, gerak kunci kontak dari posisi LOCK ke posisi ACC adalah 55 derajat dan posisi ACC ke posisi ON adalah 35 derajat dan dari posisi ON ke posisi ST 35 derajat. Gambar 10 adalah hubungan antara terminal pada kunci kontak dimana Lock terminal tersebut tidak ada hubungannya dengan terminal-terminal lainnya. Pada posisi kontak di putar ke ACC maka terminal AM dengan terminal ACC akan berhubungan sehingga perlengkapan radio/tipe player dapat dihidupkan. Pada saat kunci kontak diputar pada posisi ON/IG maka terminal-terminal AM-ACC-IG akan berhubungan sehingga radio/tipe player dan sistem pengapian berhubungan dengan sumber arus listrik. Pada saat kunci kontak dapur posisi START maka terminal AM-IG-ST akan berhubungan dengan perlengkapan tersebut diatas (kecuali radio/tipe player) serta hubungan ke montor starter akan menghidupkan mesin. 2. Koil Koil berfungsi merubah tegangan listrik 12 V yang diterima dari baterai menjadi tegangan tinggi (20KV - 25KV). a. Kumparan sekunder yang digulung 15.000 sampai 30.000 kali lilitan pada besi. b. Kumparan primer yang digulung 150 sampai 300 kali lilitan mengelilingi kumparan skunder. Salah satu ujung dari kumparan primere dihubungkan dengan terminal negatif primer sedangkan ujung yang lain dihubungkan dengan terminal positif primer. Kumparan skunder dihubungkan dengan cara serupa, dimana salahsatu ujungnya dihubungkan dengan kumparan lewat terminal positif primer sedangkan ujung lain dihubungkan dengan terminal tegangan tinggi melaliu sebuah pegas.
Gambar 11 Koil

Gambar 11 bagian dari coil

3. Kondensator Fungsinya adalah untuk menghilangkan /mencegah terjadinya loncatan api atau bunga api listrik pada breaker point. Kemampuan dari suatu kondensor dapat di tunjukkan dengan berapa besar kapasitasnya. Kapasitas kondenser di ukur dalam (uf ) mikro farad, pada kendaraan Toyota. Condenser yang di pergunakan ada 3 macam: a. Condenser kabel warna hijau kapasitasnya 0,15 uf b. Condenser kabel warna kuning kapasitasnya 0,22 uf c. Condenser kabel warna biru kapasitasnya 0,25 uf Condensator ada 2 fungsi: a. Untuk menampung muatan listrik. b. Untuk mempercepat pemutusan arus pada platina. Cara kerja: pada saat platina mulai membuka maka sisa sisa aliran dari kumparan primer yang melewati platina masih cenderung terjadi, yaitu dalam bentuk loncatan bunga api, terjadinya loncatan bunga api pada platina menimbulakan beberapa kerugian, antara lain: a. Menyebapkan platina terbakar dan cepat aus. b. Menyebapkan pemutusan tegangan sekunder tidak terjadi secara mendadak akibatnya tegangan aekunder lemah. Dengan pemasangan condenser maka beberapa kerugian diatas dapat dikurangi. Munculnya percikan bunga api dapat dikurangi karena pada saat platina mulai membuka maka sisa arus yang mengalir melalui platina akan diserap oleh condenser sehingga munculnya bunga api pada platina dapat dikurangi. Dengan adanya penyerapan arus listrik dari platina ke condenser maka sisa sisa arus akan terserap seketika sehingga pemutusan arus pada platina terjadi secara mendadak. Kalau di platina muncul percikan bunga api besar, gantilah condensernya (0,22uf-0,27uf). Kapasitas kondensator mobil berkisar antara 0,15-0,50 mikrofarad. Kapasitas kondensator adalah kemampuan untuk menyimpan tenaga listrik. Biasanya kemampuan menyimpan listrik dipengaruhi oleh jenis dielektriknya dan jarak antar lempeng atau pelat konduktor dan teras pelat konduktor. Semakin tebal dielektriknya, semakin kecil kapasitasnya, semakin luas pelat konduktornya, semakin besar kapasitasnya, semakin tinggi nilai konstanta dielektriknya, semakin besar pula
Gambar 12 kondensor

9 kapasitasnya. Misal pada kondensator tertulis 12V/0,3 mikrofarad, kondensor ini boleh diberi tegangan maksimumnya sebesar 12Volt. 4. Distributor a. Platina Untuk memutuskan dan menghubungkan arus yang mengalir ke kumparan pimer, agar terjadi tegangan induksi pada kumparan sekunder. Terdiri dari 2 bagaian yaitu: 1. Breaker point (contact point / point ) Fungsinya adalah untuk memutuskan arus listrik dan menghubungkannya dari kumparan primer coil ke massa agar terjadi induksi pada kumparan sekunder coil. Induksi terjadi pada saat breaker point I putus atau terbuka. 2. Camlobe ( nok ) Fungsinya Adalah untuk mengungkit breaker point agar dapat memutus dan menghubungkan arus listrik pada kumparan primer coil
Gambar 14 Comlobe (Nok) Gambar 13 Contac point

b. Bagian Distributor Bagian ini berfungsi membagi-bagikan (mendistribusikan) arus tegangan tinggi yang di hasilkan / di bangkitkan oleh kumparan sekunder pada ignition coil ke busi pada tiap tiap silinder sesuai dengan urutan pengapian. Bagian ini terdiri dari tutup distributor dan rotor. c. Bagian Governor Advancer
Gambar 15 Bagian distributor

10 Bagian ini berfungsi untuk memajukan saat pengapian sesuai dengan pertambahan mesin. Bagian ini terdiri dari Governor weight dan governor spring (pegas governor ). d. Bagian Vacum Advancer Bagian ini berfungsi untuk memundurkan atau memajukan saat pengapian pada saat beban mesin bertanmbah atau berkurang. Bagian ini terdiri dari breaker plate vakum advancer, yang akan bekerja atas dasar kevakuman yang terjadi dialam intake manifold.
Sentrifugal Advancer tidak bekerja Sentrifugal Advancer bekerja

Vakum Advancer tidak bekerja

Vakum Advancer bekerja

Plat kurva

Kelonggaran Kelonggaran

Pegas Belum Bekerja

Gambar 16 Vakum dan Sentrifugal Advancer

e. Rotor Adalah bagian yang berputar, dalam sistem pengapian rotor berada didalam distributor dan rotor berfungsi untuk membagi arus sebelum masuk ke kabel tekanan tinggi busi.

11

5. Kabel Tegangan Tinggi Kebel kabel tegangan tinggi ( high-tension cord ) harus mampu mengalirkan arus listrik tegangan tinggi yang menghasilkan di dalam ignition coil ke busi busi melalui distributor tanpa adanya kebocoran. Oleh sebab itu penghantar ( core ) di bungkus dengan insulator karet yang tebal seperti tampak pada gambar untuk mencegah terjadinya kebocoran arus listrik tegangan tinggi. Insulator karet ( rubber insulator ) kemudian di lapisi oleh pembungkus ( seath ). Kabel resistive terbuat dari fiberglass yang di padu /di campur dengan carbon dan karet sintetis yang di gunakan sebagai core untuk memberikan peregangan yang cukup kuat untuk meredam bunyi pengapian ( ignition noise ). 6. Busi Fungsi busi adalah menghantarkan arus pengapian ke ruang bakar, dimana bagian yang diberi jarak/gap atau celah yang dihasilkan bunga api. Busi juga bisa di artikan sebagai peranti untuk memberikan percikan bunga api guna membakar campuran bahan bakar dan udara yang telah dikompresekan di dalam ruang bakar. Arus listrik tegangan tinggi tersebut berasal dari koil pengapian. Pada mesin bersilinder banyak, arus tegangan tinggi tersebut melalui distributor, Pada saat bekerja, busi akan mengalami perubahan tekanan
Gambar 17 Kontruksi Busi

dan temperatur tinggi. Temperaktur eletroda bisi bisa mencapai 1.800 C. Temperatur ini akan turun drastis pada langkah isap karena didinginkan oleh campuran bahan bakar dan udara. Tekanan di dalam silinder juga berubah ubah antara 1 atmosfer (pada langkah isap) dan 45 atmosfer (pada langkah kerja). Tegangan listrik yang harus ditaha oleh insulator busi berkisar antara 15.000 volt 20.000 volt. Oleh karena itu, walaupun kontruksinya tampak sederhana, busi harus bisa bertahan dalam kondisi

12 kerja yang sangat berat, yaitu harus mempunyai daya tahan panas tinggi, perubahan tekanan dan daya tahan listrik yang baik. Kontruksi Busi : Busi terdiri atas elektroda tengah, elektroda massa, insulator, dan rumah (casing) a. Elektroda tengah Salah satu ujung elektroda tengah berulir dan terletak di bagian luar dengan fungsisebagai erminal, ujung lainnya terletak didalam berdekatan dengan elektroda massa. Elektroda tengah ini terdiri atas sumbu pusat oleh elektroda ; seal kaca untuk memberikan kerapatan dan menghindari kebocoran udara antara sumbu pusat dan elektroda tengah; inti tembaga untuk merambatkan panas dari elektroda dan ujung isolasi agar cepat dingin; resistor untuk meredam atau mengurangi gangguan frekuensi radio dan elektroda tengah untuk memberikan loncatan bunga api ke elektroda tengah b. Elektroda massa Elektroda ini disatukan dengan rumah yang dibuat sama dengan elektroda tengah. Elektroda yang dibuat dengan bentuk khusus ini, misalnya alur U (busi U) atau alur V (busi V), adalah untuk memberikan kemampuan pengapian yang lebih baik dan memudahkan loncatan bunga api. c. Insulator Komponen busi ini biasanya dibuat dari bahan porselin yang memegang elektroda tengah serta berguna untuk isolasi elektroda tengah dengan rumah atau elektroda massa. Permukaan isolasi porselin dibuat bergeombang agak jarak antara terminal dan rumah terminal menjadi lebih panjang. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya kebocoran arus dan loncatan bunga api tegangan tinggi. d. Rumah Ujung rumah busi berbentuk segi enam dan unung lainnya berulir untuk melekatkan busi pada ruang bakar. Rumah busi juga berfungsi untuk menyangga insulator porselin. Pada perletakan rumah busi dengan ruang bakar, diberi tambahan cincin gasket untuk mencegah kebocoran gas.

13

BAGIAN III JOB SHEET A. GAMBAR PENGAPIAN

14

B. JOB SHEET PEMERIKSAAN BATERAI 1. Periksa secara visual kleman (nepel + dan - batere ) kemungkinan longgar, penuh kotoran asam dll. Hasil pemeriksaan Nepel :.................................................................... .......... ......................... .......................................................................... Kesimpulan : .................... ...................................................................... .. ........ ... ...... ................... 2. Nomor cell Hasil 1
.....mmHg

Lakukan pemeriksaan cairan elektrolit batere menggunakan hydrometer hasilnya: 2


......mmHg

3
.....mmHg

4
....mmHg

5
.....mmHg

6
......mmHg

pengukuran Menurut pedoman reparasi mesin Toyota seri K:hal 10-9 Berat jenis elektrolit baterai pada 20 C (68 F) adalah : 1,25-1,27 mmHg Kesimpulan : .................... ...................................................................... .......... ... ...... .. ................. .................... ...................................................................... .......... ... ...... .

3. kurang, cukup, kelebihan Nomor cell Hasil pengukuran 1 2

Periksa ketinggian air baterai, hasilnya....tulis : 3 4 5 6

Kesimpulan : .................... ...................................................................... .......... ... ...... .. ................. .................... ...................................................................... .......... ... ......

15

4.

Periksa seluruh lubang pada tutup pengisian baterai Hasil pemeriksaan tutup baterai : cell1:.....................Cell2:.......................Cell 3......... Cell 4:............... Cell 5:................Cell 6:........... Kesimpulan:.................................................................................................. ... .................................. .................................. ..................................

5.

Periksa tegangan baterai : Hasil...................Volt Kesimpulan : .................... ............................................................................ ................... .................... ......................................................................

PEMERIKSAAN KABEL BUSI 1. Lepas semua kabel busi petunjuk pada vedio, kemudian lakukan pemeriksaan kabel busi. Menurut pedoman reparasi toyota seri K: hal 2-8 tahanan kabel < 25 K per Kabel a. Hasil pemeriksaan kabel-kabel busi dengan kondisi terpasang pada tutup distributor Kabel Tegangan Tinggi Kabel Busi 1 Kabel Busi 2 Kabel Busi 3 Kabel Busi 4 Kabel dari coil Hasil Pengukuran Tahanan ..........kilo ohm (K) ..........kilo ohm (K) ..........kilo ohm (K) ..........kilo ohm (K) ..........kilo ohm (K)

b. Hasil pemeriksaan kabel-kabel busi dengan kondisi terlepas dari tutup distributor Kabel Tegangan Tinggi Kabel Busi 1 Kabel Busi 2 Kabel Busi 3 Kabel Busi 4 Kabel dari coil Hasil Pengukuran Tahanan ..........kilo ohm (K) ..........kilo ohm (K) ..........kilo ohm (K) ..........kilo ohm (K) ..........kilo ohm (K)

Kesimpulan :..................................................................................................... ....... ......................................................................

16 2. Periksa kondisi isolator pasa koil, rotor, tutup distributor dan terdapat tempat yang terbakar, bagian tersebut harus diganti Hasil pemeriksaan :................................. Kesimpulan:............................................... ......................................................

a. Periksa tutup distributor kondisi arangnya harus bisa berpegas Hasil pemeriksaan :..................................... Kesimpulan:........................................................ .............................................

b. Periksa kondisi isolator kabel pengapian . kabel yang retak atau terbakar harus diganti,
Menurut pedoman reparasi toyota seri K: hal 2-8 tahanan kabel < 25 K per Kabel

Kabel Tegangan Tinggi Kabel busi 1 Kabel busi 2 Kabel busi 3 Kabel busi 4 Kabel dari coil

Hasil Pemeriksaan

Kesimpulan:.................................................................................................... . ............................................................................................................

17

18

PEMERIKSAAN BUSI

1. Periksa seluruh kondisi fisik busi kemungkinan seperti berikut :

Nomor busi di silinder Busi 1 Busi 2 Busi 3 Busi 4

Hasil pemeriksaan

Kesimpulan:..................................................................................................... ............................................................................. 2. Ukuran celah eletroda busi. Celah elektroda busi menurut pedoman reoarasi toyota seri K: halaman 10-10 adalah 0,8 mm
Nomor busi di silinder Busi 1 Busi 2 Busi 3 Busi 4 Hasil pemeriksaan

Kesimpulan:.................................................................... .............................................................................

19

PEMERIKSAAN VAKUM ADVANCER 1. Lakukan pemeriksaan Vacum Advancer Pemeriksaan sederhana :Lepas tutup distributor. Lepas slang vakum yang menuju ke distributor padakarburator. Isap slang dengan mulut dan perhatikan plat dudukan kontak pemutusharus bergerak Hasil pemeriksaan :..................................... Kesimpulan:..................................................... ................................................ ....................

2. Lakukan pemeriksaan dengan alat pengetes pasang lampu timing dan tachometer hidupkan montor, kontrol/ stel saat pengapian tambah putaran montor sampai tepat 1500rpm, kemudian lihat saat pengapian lepas selang vakum pada distributor , kemudian lihat kembali saat pengapian dengan tepat 1500 rpm. Harus ada perbedaan saat pengapian dengan/ tanpa selang vakum. Hasil pemeriksaan 1500 rpm dengan selang vakum saat pengapian :.......... poros engkol Hasil pemeriksaan 1500 rpm tanpa selang vakum saat pengapian :.......... poros engkol Kesimpulan:........................................................... ..............................................................................

PEMERIKSAAN SENTRIFUGAL ADVANCER 1. Lakukan pemeriksaan sederhana Lepas tutup distributor Putar rotor dengan tangan. Sesuai dengan arah putarannya, rotor harus dapat berputar 10-15 derajat terhadap pegas governor dan dapat kembali sendiri ke posisi semula. Jika tidak, governor harus diperbaiki atau diganti baru.

20 Hasil pemeriksaan :..................................... .............. Kesimpulan:................................................................ ..................................... .................... ....................

2. Lakukan pemeriksaan governor advans Lakukan Pemeriksaan Advans Sentrifugal Pemeriksaan dengan lampu timingLepas slang vakum dari advans vakumPasang lampu timing dan takhometer .lihat tanda pengapian saat putaran idle, kemudian tambah putaran montor perlahan lahan. Dibawah 900 rpm governor belum boleh bekerja, saat pengapian tidak boleh berubah. Antara 900-1500rpm, governor harus mulai bekerja. Untuk itu dapat dilihat pada tanda pengapian yang mulai bergeser ke saat pengapian yang lebih awal. Hasil pemeriksaan saat putaran idle Saat pengapian........ poros engkol Hasil pemeriksaan 900-1500 rpm Saat pengapian........ poros engkol Hasil pemeriksaan 4500 Saat pengapian........ poros engkol

21

PENYETELAN SAAT PENGAPIAN Periksa saat pengapian menggunakan lamputiming.Dan tachometer untuk melihat putaran idle, untuk mobil 4 silinder 750-850 rpm. Apabila saat pengapian tidak tepat, kendorkansekrup pengikat distributor sampai distributor dapat digerakkan. Putar distributor sampai didapatkan saat pengapian yang tepat, kemudian keraskan sekrupkembali. Hasil pemeriksaan saat putaran idle........ poros engkol Kesimpulan:........................................................................................ ............................................................... .............................................

PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN SUDUT DWELL Lakukan pemeriksaan dan penyetelan celah kontak pemutus dengan penngetes dwell. Besar sudut dwel untuk 4 silnder, standarnya 50-54. Hasil pemeriksaan sudut dwell :........ Kesimpulan:............................................................ ............................ ........................................

22

PEMERIKSAAN CELAH PLATINA Pilih fuler yang sesui dengan besar celah kontak. Periksa celah kontak dengan fuler yang bersih. Jika celah tidak baik, stel seperti berikut: kendorkan sedikit sekrup sekrup pada kontak tetap. Stel besar celah dengan menggerakkan kontak tetap. Penyetelan dilakukan dengan obeng pada takik penyetel. Perhatikan dudukan tumit ebonit di puncak tonjolan cam Celah platina 0,4 -0,5 Hasil pemeriksaan sudut dwell :........ Kesimpulan:................................................................ ........................ ........................................

You might also like