You are on page 1of 5

CARA MENANAM TIMUN SAYUR

I. PENDAHULUAN Produksi mentimun di Indonesia masih sangat rendah padahal potensinya masih bisa ditingkatkan. Untuk itu PT. Natural Nusantara berupaya turut membantu meningkatkan produksi secara Kualitas, Kuantitas dan Kelestarian (K3). II. SYARAT PERTUMBUHAN 2.1. Iklim Adaptasi mentimun pada berbagai iklim cukup tinggi, namun pertumbuhan optimum pada iklim kering. Cukup mendapat sinar matahari, temperatur (21,1 - 26,7)C dan tidak banyak hujan. Ketinggian optimum 1.000 - 1.200 mdpl. 2.2. Media Tanam Tanah gembur, banyak mengandung humus, tata air baik, tanah mudah meresapkan air, pH tanah 6-7. III. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA 3.1. Pembibitan a. Siapkan Natural GLIO dan campurkan dengan pupuk kandang matang, diamkan 1 minggu. b. Siapkan tanah halus dan pukan dapat diganti SUPERNASA / POC NASA yang telah dicampur Natural GLIO (tanah : pukan = 7:3) dan masukkan polybag. c. Rendam benih dalam larutan POC NASA dan air hangat (2cc/l) selama 30 menit. d. Peram selama 12 jam. Setiap benih yang berkecambah dipindahkan ke polibag sedalam 0,5-1 cm. e. Polybag dinaungi plastik bening dan bibit disiram dua kali sehari. f. Semprotkan POC NASA (2cc/l air) pada 7 hss. g. Setelah berumur 12 hari atau berdaun 3-4 helai, bibit dipindahkan ke kebun. 3.2. Pengolahan Media Tanam a. Bersihkan lahan dari gulma, rumput, pohon yang tidak diperlukan. b. Berikan kalsit/dolomit (pH tanah <6>3.3. Penanaman - Siram bibit dalam polibag dengan air - Keluarkan bibit bersama medianya dari polibag.

- Tanamkan bibit di lubang tanam dan padatkan tanah di sekitar batang. 3.4. Pemeliharaan Tanaman - Tanaman yang rusak atau mati dicabut dan segera disulam dengan tanaman yang baik. - Bersihkan gulma (bisa bersama waktu pemupukan). - Pasang ajir pada 5 hst ( hari setelah tanam ) untuk merambatkan tanaman. - Daun yang terlalu lebat dipangkas, dilakukan 3 minggu setelah tanam pada pagi atau sore hari. - Pengairan dan Penyiraman rutin dilakukan setiap pagi dan sore hari dengan cara di siram atau menggenangi lahan selama 15-30 menit. -Selanjutnya pengairan hanya dilakukan jika diperlukan dan diintensifkan kembali pada masa pembungaan dan pembuahan. 3.5. Pemupukan:

Waktu TSP Pupuk Dasar 3-5 hst 10 hst Setelah berbunga Setelah Panen I 150

Pupuk (kg) Urea 150 KCL 150 Pukan 20.000

100 250

150 300 250

100 100 250

100

100

Disemprotkan ke daun : POC NASA + Hormonik (Mulai umur 210 minggu) Alternatif 1: 8 kali ( interval 1 minggu sekali) dgn dosis 3 4 tutup POC NASA + 1 tutup Hormonik per tangki Alternatif 2: 4 kali (interval 2 minggu sekali ) dgn dosis 6 - 8 tutup POC NASA + 1 tutup Hormonik per tangki

3.6. Hama dan Penyakit 3.6.1. Hama a. Oteng-oteng atau Kutu Kuya (Aulocophora similis Oliver). Kumbang daun berukuran 1 cm dengan sayap kuning polos. Gejala : merusak dan memakan daging daun sehingga daun bolong; pada serangan berat, daun tinggal tulangnya. Pengendalian : Natural BVR atau PESTONA. b. Ulat Tanah (Agrotis ipsilon) Ulat ini berwarna hitam dan menyerang tanaman terutama yang masih muda. Gejala: Batang tanaman dipotong disekitar leher akar. c. Lalat buah (Dacus cucurbitae Coq.) Lalat dewasa berukuran 1-2 mm. Lalat menyerang mentimun muda untuk bertelur, Gejala: memakan daging buah

sehingga buah abnormal dan membusuk. Pengendalian : Natural METILAT. d. Kutu daun (Aphis gossypii Clover) Kutu berukuran 1-2 mm, berwarna kuning atau kuning kemerahan atau hijau gelap sampai hitam. Gejala: menyerang pucuk tanaman sehingga daun keriput, kerititing dan menggulung. Kutu ini juga penyebar virus. Pengendalian : Natural BVR atau PESTONA 3.6.2. Penyakit a. Busuk daun (Downy mildew) Penyebab : Pseudoperonospora cubensis Berk et Curt. Menginfeksi kulit daun pada kelembaban udara tinggi, temperatur 16 - 22C dan berembun atau berkabut. Gejala : daun berbercak kuning dan berjamur, warna daun akan menjadi coklat dan busuk. Pengendalian : Pemberian Natural GLIO sebelum tanam. b. Penyakit tepung (Powdery mildew ) Penyebab : Erysiphe cichoracearum. Berkembang jika tanah kering di musim kemarau dengan kelemaban tinggi. Gejala : permukaan daun dan batang muda ditutupi tepung putih, kemudian berubah menjadi kuning dan mengering. Pengendalian : Pemberian Natural GLIO sebelum tanam. c. Antraknose Penyebab : cendawan Colletotrichum lagenarium Pass. Gejala: bercak-bercak coklat pada daun. Bentuk bercak agak bulat atau bersudut-sudut dan menyebabkan daun mati; gejala bercak dapat meluas ke batang, tangkai dan buah. Bila udara lembab, di tengah bercak terbentuk massa spora berwarna merah jambu. Pengendalian : Pemberian Natural GLIO sebelum tanam. d. Bercak daun bersudut Penyebab : cendawan Pseudomonas lachrymans. Menyebar pada saat musim hujan. Gejala : daun berbercak kecil kuning dan bersudut; pada serangan berat seluruh daun yang berbercak berubah menjadi coklat muda kelabu, mengering dan berlubang. Pengendalian : Pemberian Natural GLIO sebelum tanam. e. Virus Penyebab : Cucumber Mosaic Virus, CMV, Potato virus mosaic, PVM; Tobacco Etch Virus, TEV; otato Bushy Stunt Virus (TBSV); Serangga vektor adalah kutu daun Myzus persicae Sulz dan Aphis gossypii Glov. Gejala : daun menjadi belang hijau tua dan hijau muda, daun berkerut, tepi daun menggulung, tanaman kerdil. Pengendalian: dengan mengendalikan serangga vektor dengan Natural BVR atau PESTONA, mengurangi kerusakan mekanis, mencabut tanaman sakit dan rotasi dengan famili bukan Cucurbitaceae. f. Kudis (Scab) Penyebab : cendawan Cladosporium cucumerinum Ell.et Arth. Terjadi pada buah mentimun muda. Gejala : ada bercak basah yang mengeluarkan cairam yang jika mengering akan seperti karet; bila menyerang buah tua, terbentuk kudis yang bergabus. Pengendalian : Pemberian Natural GLIO sebelum tanam. g. Busuk buah Penyebab : cendawan (1) Phytium aphinadermatum (Edson) Fizt.; (2) Phytopthora sp., Fusarium sp.; (3) Rhizophus sp., (4) Erwinia carotovora pv. Carotovora. Infeksi terjadi di kebun atau di tempat penyimpanan. Gejala : (1) Phytium aphinadermatum: buah busuk basah dan jika ditekan, buah pecah; (2) Phytopthora: bercak agak basah yang akan menjadi lunak dan berwarna coklat dan berkerut; (3) Rhizophus: bercak agak besah, kulit buah lunak ditumbuhi jamur, buah mudah pecah; (4) Erwinia carotovora: buah membusuk, hancur dan berbau busuk. Pengendalian: dengan menghindari luka mekanis, penanganan pasca panen yang hati-hati, penyimpanan dalam wadah bersih dengan suhu antara 5 - 7 derajat C. Dan pemberian Natural GLIO sebelum tanam. 3.7. Panen 3.7.1. Ciri dan Umur Panen Buah mentimun muda lokal untuk sayuran, asinan atau acar umumnya dipetik 2-3 bulan setelah tanam, mentimun hibrida dipanen 42 hari setelah tanam Mentimun Suri dipanen setelah matang. 3.7.2. Cara Panen Buah dipanen di pagi hari sebelum jam 9.00 dengan cara memotong tangkai buah dengan pisau tajam. 3.7.3.Periode Panen Mentimun sayur dipanen 5 - 10 hari sekali tergantung dari varitas dan ukuran/umur buah yang dikehendaki.

BUDIDAYA SAYURAN BROKOLI 1. Cultivar .

Royal green, Delicate green,.Green king , Radiant Green , Green Jewel. Dan banyak lagi varietasnya 2. Penyiapan benih. Sterilisasi benih denganmerendam benih dalam larutan fungisida dengan dosis yang dianjurkan atau dengan merendam benih dalamair panas 55 derajat celcius, selama 15 30 menit. Penyeleksian benih denganmerendam biji dengan air, dimana benih yang baik akan tenggelam Rendam benih selama sekitar 12 jamatau sampai benih terlihat pecah agar benih cepat berkecambah 3. Persemaian . Tempat persemaian Penyemaian di bedengan.: Sebelumbedengan di buat , lahan di olah atau di cangkul sedalam 30 cm lalu di buat bedengan /guludan dengan lebar 110 -120 cm , memanjang Penyemaian ada dua cara : disebar diatas bedengan dan pakai plastic polibag. Media semai : campuran ayakanpupuk kandang matang dan tanah halus dengan perbandigan 1 ; 2 atau 1 : 1.Masukan benih satu satu ke dalampolibag plastic yang sudah di isi media tanam sedalam 0,2 1,0 cm. tutuptipis dengan tanah atau pupuk kandang matang. Siram air pakai gembor penyiraman, dan terakhir tutup pakai daun pisang untuk menjaga kelembaban.Setelah tumbuhke cambah buang penutup daun pisang.Siram pagi dan sore. Lihat kondisi tanah. 4. Persiapan lahan. Lahan di bersihkan dari tanaman liar dansisa sisa akar, di cangkul atau di bajak , lalu di buat bedengan / guludan selebar 80 100cm, tinggi 35 cm dengan jarak antar bedengan / guludan 40 -50 cm Pengapuran hanya di lakukan jikaPH tanah lebih rendah dari 5,5 dengan dosis kapur yang sesuai nilai PH tanah , tetapi umumnya berkisar antara 1 -2 ton / ha dalam bentuk kalsit atau dolomit. Kapur di campurkanmerata pada saat pembuatan bedengan./ guludan. Untuk pemupukan dasar campurkan13 -18 ton / ha pupuk kandang, atau pakai campuran pupuk makro UREA 87 kg,+ ZA187 kg + TSP 311 kg + KCL 90 kg/ha (.Rekomondasi untuk tanaman Brokoli padatanah Mineral dengan tingkat kandungan P dan K sedang ).

5 . Penanaman. Penanaman dilakukan pada bibityang sudah berumur sekitar sebulan , atau sudah mem punyai daun 3 - 4 helai . Jarak tanam yang di pakai adalah50 x 50 cm untuk kultivar / varietas bertajuk lebar dan 45 x 65 untuk kultivar / varietas tegak Waktu tanam yang baik di pagihari jam 6 9 dan sore hari jam 3 4 .Untuk satu lubang di isi satubibit. Pemindahan secara hati hatijangan sampai akar atau daunya rusak. Siram pakai air setelah selesai penanaman . 6. Pemeliharaan . Penyulaman. Jika ada tanaman yang rusak ataumati , penyulaman dapat di lakukan sebelum tanaman berumur dua minggu. Perempelan . Perempelan cabang dilakukanseawal mungkin supaya ukuran dan kualitas masa bu nga yang terbentuk optimal. Segerasetelah terbentuk masa bunga ,daun daun tua di ikat sedemikian rupa ,sehingga masa bunga ternaungi matahari. Penutupan ini berfungsi untukmempertahankan warna bunga supaya tetap putih Pengendalian Hama dan Penyakit. Untuk pengendalian dapat di lakukandengan melakukan bibit yang bebas penyakit merendam benih di air panas 50derajat celcius atau di rendam didalam fungisida / bakterisida selama 15 menit, sanitasi kebun, rotasi tanaman , menanam kultivar /varietas yang tahan penyakit, menghidari tanaman dari kerusakan mekanis ataugigitan serangga, melakukansterilisasi media semai atau lahan kebun, pengapuran pada tanah masam dan mencabut tanaman yangterserang penyakit Untuk mencegah serangan hama penyakit penyemprotan pestisida dilakukan walau pun belum ada gejala seranganhama. Lakukan penyemprotan setiap 2minggu sekali Penyiangan. Dilakukan bersamaan denganpenggemburan tanah serta pemupukansusulan yang ke1 yaitu 7 10 harisetelah tanam, 20 hari setelah tanam, 30 -35 hari setelah tanam Penyiangan dan penggemburan dilakukan dengan hati hati jangan terlalu dalam agar tidak merusak akar. Padamasa akhir pertumbuhan vegetatif ( memasuki masa pembungaan ) penyiangan di hentikan . Pemupukan tambahan. Pupuk susulan di berikan padaumur 1,3 ,5 minggu setelah tanam, disekeliling tanaman sejauh 10 -15 cm dari batang tanaman , lalu timbun tanah . Dengan dosis : 1 minggu setelah tanam Urea / ZA 44 kg + TSP 93 kg + KCL 45 kg 3 minggu setelah tanam Urea / ZA 44 kg + TSP 93 kg + KCL 45 kg 5 minggu setelah tanam Urea / ZA 44 kg + TSP 93 kg + KCL 45 kg per hektar. Atau pakai pupuk majemuk NPK 150 kg 200kg / ha.Pada minggu ketiga setelah tanam , tanamanjuga di semprot dengan pupuk daun yang mengandung N dan K tinngi Penyiraman atau Pengairan . Di lakukan seminggu 2 - 4 kali .lihat kondisi tanah. Pada fase pertumbuhan awal atau . pembentukan bunga , tanah harus keadaan basah terus jangan sampaikekeringan. 7. Panen dan pasca panen. Pemanenan di lakukan saat masabunga mencapai ukuran maksimal. Umur panen antara 55 -100 hari, tergantungvarietas / kultivar tanaman. Setelah di panen, hasil disimpandi tempat teduh untuk di lakukan sortir. Sortir di lakukan berdasarkan diameterkepala bunga yang di bagi 4 kelas yaitu : >30 cm , 25 30 cm , 20 25,dan 15 20 cm. Penyimpanan terbaik di ruang gelap padatemperature 20 derajat celcius, kelembaban 75 -85 % atau kamar dingindengan temperatur 4,4 derajat celcius dengan kelembaban 85 -95 %.

You might also like