You are on page 1of 2

Nasib Pengikut Ikhwanul Muslimin dan FIS

Bismillaahi aktubu,

Bagi orang-orang dari pihak Golkar atau bahkan partai-partai Sekuler


lainnya, dengan mengambil prinsip yang terbaik dari partai-partai mereka,
akan tetapi dengan tidak bersyari’at Islam, maka Indonesia tidak akan
terkena mudharat atau bahkan masuk Neraka.

Yang terjadi di mata saya adalah, bahwa di Inggris saja, Raja dan kepala
Uskupnya menghendaki adanya Syari’at Islam di negerinya (Britania raya).

Orang-orang ini menyuruh orang mencontreng Partai Bulan Bintang, akan


tetapi ternyata benar-benar mayoritas suaranya dari belakang.
Ternyata tidaklah banyaknya titel mereka seperti MPA, MPK, Drs. dll
menjadikan mereka lebih cerdik cendekia.

Disebabkan oleh sebagian kenaifan dan ketertutupan mereka terhadap:

1. Kaum Muslim yang berdakwah di Parlemen, berarti lebih sedikit


waktunya untuk berdakwah di tengah masyarakat.
2. Raja dan Uskup di negara Kafirun saja lebih menyukai Syari’at Islam
dibandingkan mereka.
3. Ketidaktertarikan, ketidaktertarikan mereka terhadap segala hal yang
berbau kenyataan.

Semoga Allahu Subhaanahu wa Ta’ala memenangkan Mukmin insya Allah


seperti Ustadz Deddy Mizwar Hafizhahullahu Ta’ala.

Kaum kerajaan Saudi Arabia sendiri telah menyatakan bahwa mereka kaum
Sekuler ini kurang dapat mengkontrol dirinya sendiri, semata yang bersifat
naluriah belaka sebagaimana hubbul wathoniyyah mereka. Hubbul
wathoniyyah tidak akan pernah berasal, tidak akan pernah berasal dari
orang-orang yang tidak meniru organisasi Ikhwanul Muslimin dan kemudian
mengikuti jejak yang serupa dengan nasib organisasi tsb di Mesir yang
berkali-kali masuk ke Parlemen mereka dan membanting tulang
punggungnya, hanya untuk mengalami kegagalan yang terus-menerus.
Padahal, organisasi Islam ini diikuti jejaknya oleh Partai FIS di Aljazair. Dan
mereka senantiasa mengalami kegagalan, walaupun mayoritas di Parlemen
negara mereka. Masalahnya adalah “Sesuatu yang simpel, yang disajikan
secara jernih dan yang tujuannya dapat terlihat secara transparan: Syari’at
Islam dan Manhajnya (Golput di tengah Sekulerisme), lebih baik daripada
berjilid-jilid dan berjubel-jubel data dan fakta di dalam kekacauan yang
teorganisir.”
Sekalipun, yang memudharatkan itu bukan Golput, mereka bilang justru
Golput yang demikian.
Walaupun jumlah mereka begitu banyak dan memukau manusia, akan tetapi
mereka tidaklah sama, tidaklah sama dengan yang mengharapkan adanya
Daulah Islamiyyah.

Manusia yang takut kepada Allahu Jalla Jalaaluhu bukanlah berasal dari
mereka, dan tidaklah mereka memiliki ilmu terhadap yang mereka sangka-
sangkakan itu.

Demokrasi adalah sistem yang berasal dari kaum Pagan (Watsaniyyah)


Yunani dan Romawi.

Musuh-musuh yang nyata adalah yang berasal dari kaum Syaithan dari
golongan manusia dan kaum Syaithan dari golongan Jin.

Memang diantara mereka tidak ada musuh abadi, kecuali jika mereka mulai
menjadikan Syaithan-Syaithan sebagai musuh-musuh yang nyata.

Assalamu manit taba’al huda (Semoga kedamaian, kesejahteraan dan


keselamatan dari segala aib bagi manusia bagi yang mengikuti petunjuk).

Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh (Semoga kedamaian,


kesejahteraan dan keselamatan dari segala aib bagi manusia, dan kasih
sayang kepada Allah dan keberkahan dari-Nya agar dicurahkan kepada
kalian).

You might also like