You are on page 1of 9

MAKALAH

EMULSI

Disusun Oleh: 1. Atik Pujiati 2. Suryo Dwi S 3. Purwanti 4. Kunang firnanda 5. Aning Tri Aisyah 6. Satria Adi Nugroho D 500 040 058 D 500 060 001 D 500 060 023 D 500 080 006 D 500 080 019 D 500 080 037

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009 BAB I PENDAHULUAN


Sistem koloid banyak digunakan pada kehidupan sehari-hari, terutama dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini disebabkan sifat karakteristik koloid yang penting, yaitu dapat digunakan untuk mencampur zat-zat yang tidak dapat saling melarutkan secara homogen dan bersifat stabil untuk produksi dalam skala besar.Salah satu system koloid yang ada dalam kehidupan sehari hari dan dalam industry adalah jenis emulsi. Emulsi merupakan suatu system yang tidak stabil, sehingga dibutuh kan zat pengemulsi atau emulgator untuk menstabilkannya sehingga antara zat yang terdispersi dengan pendispersinnya tidak akan pecah atau keduannya tidak akan terpisah.Dan hal ini penting dalam sebuah industri sebagai contoh pembuatan es krim, sabun, deterjen yang menggunakan pengemulsi gelatin. Dari hal tersebut diatas maka sangatlah penting untuk mempelajari system emulsi karena dengan tahu banyak tentang system emulsi ini maka akan lebih mudah juga untuk mengetahui zat zat pengemulsi apa saja yang cocok untuk menstabilkan emulsi selain itu juga dapat diketahui factor factor yang menentukan stabilnya emulsi tersebut karena selain factor zat pengemulsi tersebut juga dipengaruhi gaya sebagai penstabil emulsi. Sistem emulsi termasuk jenis koloid namun dalam makalah ini hanya akan dibahas mengenai sistem emulsi saja diantaranya dari defenisi emulsi, mekanisme secara kimia dan fisika, teori dan persamaannya dan serta penerapannya dalam kehidupan sehari hari dan industry.

BAB II ISI
1. DEFINISI

Emulsi merupakan jenis koloid dengan fase terdispersinnya berupa fase cair dengan medium pendispersinya bisa berupa zat padat, cair, ataupun gas.Masing masing emulsi dengan medium pendipersi yang berbeda juga mempunyai nama yang berbeda,yaitu sebagai berikut:

a) Emulsi gas (aerosol cair ) Emulsi gas merupakan emulsi dengan fase terdispersinnya berupa fase cair dan medium pendispersinnya berupa gas.Salah satu contohnya hairspray, dimana dapat membentuk emulsi gas yang diingikan karena adannya bantuan bahan pendorong atau propelan aerosol

b) Emulsi cair Emulsi cair merupakan emulsi dengan fase terdispersinya maupun pendispersinnya berupa fase cairan yang tidak saling melarutkan karena kedua fase bersifat polar dan non polar.Emulsi ini dapat digolongkan menjadi 2 jenis yaitu emulsi minyak didalam air contoh susu terdiri dari lemak sebagai fase terdispersi dalam air jadi butiran minyak didalam air atau emulsi air dalam minyak contoh margarine terdispersi dalam minyak jadi butiran air dalam minyak.

c) Emulsi padat Emulsi padat merupakan emulsi dengan fase terdispersinnya cair dengan fase pendispersinnya berupa fase padat.Contoh : Gel yang dibedakan menjadi gel elastic dan gel non elastic dimana gel elastic ikatan partikelnya tidak kuat sedangkan non elastic ikatan antar partikelnya membentuk ikatan kovalen yang kuat. Gel elastic dapat dibuat dengan mendinginkan sol iofil yang pekat contoh gel ini adalah gelatin dan sabun.Sedangkan gel non-elastis dapat dibuat secara kimia sebagai contoh gel silica yang terbentuk karena penambahan HCl pekat dalam larutan natrium silikat sehingga molekul molekul asam silikat yang terbentuk akan terpolimerisasi dan membentuk gel.

(http://www.freewebs.com/leosylvi/koloidemulsi.htm) Terdapat 2 tipe emulsi yaitu sebagai berikut : 1) Emulsi A/M yaitu butiran butiran air terdispersi dalam minyak Pada emulsi ini butiran butiran air yang hidrofilik stabil dalam minyak yang hidrofobik. 2) Emulsi M/A yaitu butiran butiran minyak terdispersi dalam air Minyak yang hidrofobik stabil dalam air yang hidrofilik

(Ibnuhayyan,2008)

Emulsi merupakan suatu system yang tidaka stabil,sehingga dibutuhkan zat pengemulsi atau emulgator untuk menstabilkan.Tujuan dari penstabilan adalah untuk mencegah pecahnya atau terpisahnya antara fase terdispersi dengan pendispersinnya.Dengan penambahan emulgator berarti telah menurunkan tegangan permukaan secara bertahap sehingga akan menurunkan energy bebas pembentukan emulsi, artinya dengan semakin rendah energy bebas pembentukan emulsi akan semakin mudah. Namun kesetabilan emulsi juga dipengaruhi beberapa factor lain yaitu, ditentukan gaya gaya: Gaya tarik menarik yang dikenal gaya Van der walss.Gaya ini menyebabkan partikel partikel koloid membentuk gumpalan lalu mengendap Gaya tolak menolak yang terjadi karena adanya lapisan ganda elektrik yang muatannya sama saling bertumpukan.

Sedangkan bentuk bentuk ketidak stabilan dari emulsi sendiri ada beberapa macam: Flokulasi, karena kurangnya zat pengemulsi sehingga kedua fase tidak tertutupi oleh lapisa pelindung sehingga terbentuklah flok flok atau sebuah agregat Koalescens, yang disebabkan hilangnya lapisan film dan globul sehingga terjadi pencampuran Kriming, adanya pengaruh gravitasi membuat emulsi memekat pada daerah permukaan dan dasar

Inversi massa (pembalikan massa ) yang terjadi karena adannya perubahan viskositas Breaking/demulsifikasi, lapisan film mengalami pemecahan sehingga hilang karena pengaruh suhu. (Ladytulipe, 2009)

Emulsi dapat mengalami kestabilan namun juga dapat mengalami kerusakan (Demulsifikasi) dimana rusaknya emulsi ini disebabkan factor suhu, rusaknya emulgator sendiri, penambahan elektrolit sehingga semua ini akan dapat menyebabkan timbulnya endapan atau terjadi sedimentasi atau membentuk krim.Contoh penggunaan proses demulsifikasi dengan menambahkan elektrolit guna pemisahan karet dalam lateks yaitu menambahkan asam format asam asetat.

(Nuranimahabah,2009

2. MEKANISME SECARA KIMIA DAN FISIKA

a) Mekanisme secara kimia Mekanisme secara kimia dapat kita jelaskan pada emulsi air dan minyak. Air dan minyak dapat bercampur membentuk emulsi cair apabila suatu pengemulsi ditambahkan, karena kebanyakan emulsi adalah disperse air dalam minyak dan dispersi minyak dalam air, sehingga emulgator yang digunakan harus dapat larut dalam air maupun minyak. Contoh pengemulsi tersebut adalah senyawa organic yang mempunyai gugus hidrofilik dan hidrofobik, bagian hidrofobik akan berinteraksi dengan minyak sedangkan yang hidrofilik dengan air sehingga terbentuklah emulsi yang stabil.

b) Mekanisme secara fisika Secara fisika emulsi dapat terbentuk karena adanya pemasukan tenaga misalnya dengan cara pengadukan. Dengan adanya pengadukan maka fase terdispersinya akan tersebar merata ke dalam medium pendispersinya. (Ian, 2009)

3. TEORI DAN PERSAMAAN

Satu variable penting dalam uraian emulsi - emulsi adalah fraksi volum , dalam dan luar fase.Untuk tetesan bentuk bola radius , fraksi volume diberikan sejumlah densitas n, waktu untuk volum bentuk bola = 4 3 n/3 .Banyak sifat sifat emulsi ditandai ole jumla volumnya. Tetesan emulsi karena lemah atau tidak stabil nilai fraksi volume bisa diantara 3- 6 untuk kebanyakan system emulsi. Konduktivitas dari emulsi sendiri dapat ditentukan dengan teori klasik (Maxwell)

Dimana K, Km dan Kd adalah konduktivitas spesifik dari emulsi,medium pendispersi dan fase terdispersi.

Dalam system koloi akan terjadi peningkatan dielektrika, salah satu model untuk menentukan konstanta dieletrika tipe emulsi adalah: Tipe M/A

Tipe A/M

Dimana dan s adalah permitivitas dengan frekuensi tinggi dan statis.T waktu tenggang dan luas pendistribusian, serta adalah komponen polarisasi.

4. PENERAPAN DALAM PERISTIWA SEHARI DAN INDUSTRI

a. Penerapan dalam kehidupan sehari-hari

Salah satu contoh penerapan emulsi dalam kehidupan sehari-hari adalah penggunaan detergen untuk mencuci pakaian, dimana detergen merupakan suatu emulgator yang akan menstabilkan emulsi minyak (pada kotoran) dan air. Detergen terdiri dari bagian hidrofobik dan hidrofilik, minyak akan terikat pada bagian hidrofobik dari detergen sehingga bagian luar dari minyak akan menjadi hidrofilik secara keseluruhan, sehingga terbentuk emulsi minyak dan air, dimana kotoran akan terbawa lebih mudah oleh air.

b. Penerapan dalam bidang industri

Dalam bidang industri salah satu sistem emulsi yang digunakan adalah industry saus salad yang terbuat dari larutan asam cuka dan minyak. Dimana asam cuka bersifat hidrofilik dan minyak yang bersifat hidrofobik, dengan mengocok minyak dan cuka. Pada awalnya akan mengandung butiran minyak yang terdispersi dalam larutan asam cuka setelah pengocokan dihentikan, maka butiran-butiran akan bergabung kembali membentuk partikel yang lebih besar sehingga asam cuka dan minyak akan terpisah lagi. Agar saus salad ini kembali stabil maka dapat ditambahkan emulagator misalnya kuning telur yang mengandung lesitin. Sistem koloid ini dikenal sebagai mayonnaise.

BAB III PENUTUP


Simpulan Dengan mengetahui system emulsi maka kita akan mengetahui sifat sifat emulsi, stabil atau tidak stabilnya suatu emulsi serta factor apa yang membuat emulsi tidak stabil sehingga kita akan dapat menentukan zat pengemulsi untuk dapat menstabilkannya.Sebagai contoh detergen yang digunakan untuk mencuci disini detergen berfungsi sebagai emulgator yang dapat menstabilkan emulsi air dan minyak sehingga minyak dapat mudah lepas dari pakaian.Selain itu dalam bidang industry contohnya pembuatan saus salad, saus salad dari asam cuka dan minyak yang awalnya stabil saat pengocokan namun setelah pengocokan dihentikan kedua fase akan terpisah lagi sehingga dibutuhkan kuning telur sebagai emulgator. Saran Dari penjelasan tentang emulsi yang telah dipaparkan, dirasa masih sangat kurang sehingga perlu ada pengkajian yang lebih luas mengenai emulsi karena pentingnya pembentukan emulsi ini dengan kehidupan keseharian dan proses - proses industri.

BAB IV DAFTAR PUSTAKA

http://www.freewebs.com/leosylvi/koloidemulsi.htm Ian, 17 Januari 2009 , system koloid http://blogkita.info/tag/emulsi/ Ibnuhayyan, 10 September 2008, colloid-chemistry http://ibnuhayyan.wordpress.com/2008/09/10/emulsi/ Ladytulipe, 4 januari 2009 , Emulsi http://ladytulipe.wordpress.com/2009/01/04/emulsi/ Nuranimahabah, 16 Mei 2009, koloid suspense larutan (kimia) http://nuranimahabbah.wordpress.com/2009/05/16/koloid-suspensi-larutan-kimia/

You might also like