You are on page 1of 9

PERTEMUAN 11

METODE PENGUKURAN ALIRAN


Pengukuran aliran sudah terasa pentingnya sejak'. tahun 1732 ketika Henry
Pitot mengatur jumlah fluida yang mengalir. Da- lam gejala aliran fluida perlu
ditentukan besarnya, dan/atau arch vektor kecepatan-aliran pada suatu titik dalam
fluida, dan bagaimana fl ui da tersebut berubah dari ti ti k ke titik. Agar
memperoleh penjelasan tentang medan fluida, kondisi rata-rata pada daerah
atau volume yang kecil dapat ditentukan dengan instrumen yang sesuai.
Denis alat ukur dasar untuk mengukur aliran digolongkan sebagai berikut
1. Pengukur kuantitas
2. Pengukur laju aliran
3. Metode diferensial tekanam
6.1. PENGUKUR KUANTITAS
Alat-alat ukur ini memberikan petunjuk yang sebanding dengan kuantitas
total yang--telah mengalir dalam
,
waktu tertentu. Fl ui da mengal i r mel ewati
el emen pri mer secara ber turutan dalam kuantitas yang kurang lebih terisolasi
dengan secara.bergantian mengisi dan mengosongkan bejana pengukur yang
diketahui kapasitasnya. Berapa kali bejana pengukur diisi dan di kosongkan
di t unj ukkan ol eh el emen sekunder yang terdiri dari penghitung dengan
jarum yang dikalibrasikan dengan tepat. Pengukur kuantitas selanjutnya
diklasifikasikan menurut:
(i) Pengukur gravimetri atau pengukur berat
(ii) Pengukur volumetri untuk cairan
(iii) Pengukur volumetri untuk gas.
Pengukur Berat (Timbangan)
Alat penimbang berat sederhana adalah ember-ungkit (tilting bucket) yang mempunyai
dua ember yang diperkuat dan diletakkan di atas poros.. Kalau ember menerima cairan
terlalu banyak, maka ember terungkit, mencurahkan muatannya dan menarik ember" lain
menggantikan menerima aliran. Pengukur yang mempunyai tangki relatif kecil yang
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Djuhana, M.Si.
PENGUKURAN TEKNIK 1
mencurahkan secara otomatis kalau terisi dengan berat cairan tertentu digunakan untuk
mengawasi informasi aliran massa cairan dalam hal kerapatannya tidak tetap.
Pengukur aliran benda padat.;pica timbangan terdiri dari pengangkut-pica yang dirakit
menurut skala atau bagian singkat dari pengangkut lebih panjang yang ditunjang skala.
Pengukuran ini bekeda sebagai pengukur kuantitas yang menjadi alat dengan laju
yang telah diketahui kecepatan dari pica pengangkut bersangkutan.
Roda timbangan serupa dengan pica timbangan, dengan pica yang diganti oleh roda.
Keuntungan utama penggunaan roda timbangan adalah, bahwa interval antara titik di mana
aliran dikendali kan dan di mana bahan di ti mbang dij aga sesi ngkat mungkin untuk
membuat aliran yang lebih sama rata.
Alat pengukur timbangan curah ti dak memberi kan pengukuran terusan. Teknik
yang bermanfaat untuk jenis operasi ini menggunakan dua pengumpan volume, satu
bekerja pada aliran tinggi dan lainnya pada laju aliran yang lebih rendah, persis
sebelum berat bahan dalam bejana mencapai jumlah yang telah ditentukan, pengumpan
aliran tinggi tertutup dan pengumpan aliran rendah menyelesaikan pengisian bejana.
Teknik ini memberikan kecepatan yang tinggi, dengan ketepatan yang tinggi. Umumnya
curahan timbangan digunakan untuk aliran benda padat yang diukur dengan pengisian
berat bahan yang lebih dulu ditentukan, kemudian mencurahkan dan menghitung berapa
kali bejana ukur diisi.
Pengukur Volume untuk Cairan
Suatu alat ukur berupa tangki sederhana diisi dan kalau cair an telah mencapai
permukaan atas sifon, cairan mengalir keluar. Berapa kali cairan telah keluar dari sifon
ditunjukkan oleh mekanisme-apung, pada saat menggunakan dua tangki. Kalau permukaan
dalam salah satu tangki telah mencapai permukaan yang ditentukan, mekanisme-apung
menghentikan aliran ke dalam tangki tersebut dan mengalit ke tangki yang lain. Pada
saat yang sama, klep di dasar tangki pertama terbuka sedangkan tangki kedua 'mengisi.
Proses ini berulang dan berapa kali tangki diisi ditunjukkan oleh mekanisme-apung.
Pompa pergeseran posi ti f secara l u
g
s di gunakan dengan ketelitian yang tinggi.
Keuntungan utama adalah bahwa keteli tiannya tidak dipengaruhi oleh pulsasi laju aliran,
dan pengukuran yang teliti dapat dilakukan pada kekentalan cairan yang lebih tinggi
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Djuhana, M.Si.
PENGUKURAN TEKNIK 2
daripada jenis-jenis alat-ukur aliran yang lain. Dasar kedanya adalah bahwa pada saat
cairan (minyak atau air) mengalir melalui alat-ukur, alat ini menggerakkan elemen
pengukuran yang membagi Skala kamar pengukur (measuring chamber) ke dalam
rangkaian kompartemen yang masing-masing berisikan volume tertentu. Pada saat
elemen pengukur bergerak, kompartemen-kompartemen ini secara bergantian terisi dan
kosong. Jadi, untuk ti ap siklus yang lengkap dari elemen pengukur cairan dengan
jumlah tetap dibiarkan lewat dari masukan ke tempat keluaran dari pengukur. Di
bagian antara elemen pengukur dan kamar pengukur diberikan selapis tipis cairan
yang diukur. Jumlah siklus elemen pengukur ditunjukkan oleh pe.nunjuk yang
bergerak menurut jam, penjumlah digital atau bentuk pencatatan lainnya. Kesalahan
pengukuran disebabkan oleh banyak faktor seperti:
(a) ukuran celah antara elemen pengukur dan kamar pengukur. Makin keeil toleransi
dalam pembuatannya, makin kecil. kesalahannya.
(b) besarnya torsi yang diperlukan untuk menggerakkan alat pencatat meter. ' Makin besar
nilai torsi, makin besar pula penu- iunan tekanan melalui elemen pengukur sehingga
makin besar jumlah fluida yang akan bocor tidak terukur.
(c) kekentalan cairan yang diukur. Kenaikan kekentalan cair an yang diukur akan
memperbesar penurunan tekanan melalui elemen pengukur, tetapi ini dapat lebih
dikompensasikan oleh berkurangnya aliran lewat celah, untuk beda tekanan yang dike-
tahui. Jadi, kesalahannya berkurang dengan bertambahnya kekentalan pada laju aliran
rendah dan tinggi. Secara keseluruhan, kesalahan pokok dalam pengukur pergeseran
positif adalah akibat perbedaan temperatur, kerapatan dan kekentalan cairan pada kondisi
ker a dari nilai-nilai yang berlaku pada kondisi kal i brasi . Kompensasi perl u di l akukan
unt uk pengukuran yang teliti. Bentuk-bentuk umum pengukur pergeseran positif
adalah:
(i) Jenis torak bolak-balik
(ii) Jenis torak berputar atau berosilasi'
(iii) Jenis piring berputar
(iv) Jenis rotor spiral
(v) Jenis baling-baling luncur
(vi) Jenis baling-baling berputar
(vii) Jenis gigi oval.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Djuhana, M.Si.
PENGUKURAN TEKNIK 3
Pengukur jenis torak bolak-balik bekerja seperti mesin uap konvensional, tekanan air
memberkan daya gerak. Seperti ditunjukkan dalam Gambar 6.1 misalkan torak berada pada
dasar stroke, klep dipasang sedemikian rupa sehingga air masuk bi sa mel ewat i bagi an
bawah torak yang mengakibatkan torak terdorong ke atas dan air di atas torak akan dikeluarkan
ke pipa jalan keluar.
Pada ujung stroke bagian puncak silinder menutup jalan keluar dan membuka jalan
masukan umpan air.
Pada saat yang bersamaan, dasar silinder terbuka ke arah jalan ke luar, tetapi
tertutup dari air yang masuk. Akibatnya tekanan air yang masuk akan menggerakkan torak
ke bawah, mengeluarkan air dari bagian bawah torak ke pipa jalan keluar. Pada saat torak
mencapai dasar gerakannya klep akan bekeda lagi dan proses berulang lagi. Pada setiap
gerakannya jumlah air yang diukur disalurkan ke jalan keluaran. Grendel (ratchet) yang
menempel pada batang torak memutar gigi yang memutar penghitung. Jumlah yang
disalurkan tiap gerakan (per stroke) dapat diatur dengan mengubah panjang gerakan
atau ukuran silinder.
Pengukur jenis torak berputar atau berosilasi secara luas digunakan untuk mengukur
jumlah suplai air untuk rumah tangga sampai 50C, tetapi dengan luasnya rentang
bahan tahan-karat yang tersedia sekarang ini, alat ukur ini juga digunakan dalam industri
kimia dan minyak. Torak bekerja sebagai kamar bergerak yang memindahkan volume
cairan tertentu, dari tempat masukan ke jalan keluaran, dalam setiap siklus gerakannya.
Pengukur jenis piring berputar (nutating disk type of meter) seperti ditunjukkan dalam
Gambar 6.2 bekerja seperti jenis torak berputar. Namun dalam hal ini, deretan gigi
digerakkan bukan oleh torak berputar, tetapi oleh piring datar yang digoyangkan atau
diputar oleh air yang mengalir lewat pengukur. Piring ditahan sedemikian rupa sehingga
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Djuhana, M.Si.
PENGUKURAN TEKNIK 4
bergerak dengan satu sisi yang menggeserkan naik turun plat pemisah, pada saat bagi an
atas pemutar poros piring bergerak melingkar mewujudkan mekanisme penghitung. Salah
satu ujung dari piring berkontak dengan ujung atas kamar pengukur sedang ujung yang lain
dihubungkan dengan ujung bawah kamar pengukur. Karena fluida mengalir titik kontak
piring dan kamar bergerak mengelilingi piring.
Pengukur jenis rotor spiral terdiri dari dua rotor yang ditopang oleh bandulan
berlengan dan dipasang agar berputar seperti gigi dalam ruang kedap cairan. Kedua
rotor dirancang sedemikian rupa sehingga selalu dalam keadaan setimbang statis dan
dinamis, dan kedudukan relatifnya dikendalikan oleh dua gigi berbentuk heliks dan
bekerja berdasarkan waktu. Putaran impeler sangat sinkron, sehingga hanya sedikit
atau malahan tidak ada kontak antarl ogam sama sekal i , sehi ngga memperkeci l
geseran dan menghindari keausan rotor. Bentuk rotor sedemi kian rupa sehingga
gerakan berhenti yang sama rata dihasilkan oleh cairan. Bergantian impeler memutar indeks
atau penghitungan.
6.2. PENGUKUR LAJU ALIRAN
Laju aliran Q merupakan fungsi luas pipa. A dan kecepatan V, dari cairan yang mengalir
lewat pipa, yakni,
Q=AV
Tetapi dalam praktek, kecepatannya tidak merata, lebih besar
di pusat. Jadi kecepatan terukur rata-rata dari cairan atau gas dapat berbeda dari
kecepatan rata-rata sebenarnya. Gejala ini dapat dikoreksi sebagai berikut:
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Djuhana, M.Si.
PENGUKURAN TEKNIK 5
Q =KAV
di mana, K adalah faktor konstanta untuk pipa tertentu dan menggambarkan hubungan
antara kecepatan rata-rata sebenarnya dan kecepatan terukur. Harga konstanta
sebenarnya akan berubah dengan bentuk dari bagian, lewat mana cairan atau gas mengalir.
Namun nilai ini bisa didapatkan melalui eksperimen. Jadi pengukur laju aliran digunakan
untuk mengukur kecepatan cairan atau gas yang mengalir melalui pipa. Pengukur-pengukur
tersebut dikelompokkan lagi menurut jenis bahan yang diukur, cairan atau gas, dan
menurut sifat-sifat elemen primer sebagai berikut:
Pengukur laju aliran untuk cairan.
(i) Jenis baling-baling defleksi
(ii) Jenis baling-baling rotasi
(iii) Jenis baling-baling heliks (bentuk sekrup)
(iv) Jenis turbin
(v) Pengukur kombinasi
(vi) Pengukur aliran magnetis
(vii) Pengukur aliran ultrasonik
(viii) Pengukur aliran kisaran (vorteks)
(ix) Pengukur pusaran (swirl).
Pengukur laju aliran gas
(i) Jenis baling-baling defleksi
(ii) Jenis baling-baling rotasi
(iii) Jenis termal.
6.3. METODE TEKANAN DIFERENSIAL
Jenis pengukuran aliran yang paling digunakan adalah yang tergantung pada
pengukuran tekanan diferensial. Pada prinsipnya, beda luas penampang melintang dari
aliran dikurangi yang mengakibatkan naiknya kecepatan, sehingga menaikkan pula
energi gerakan atau. energi kinetis. Karena energi tidak bisa di ciptakan atau dihilangkan,
kenaikan energi kinetis ini diperoleh dari energi tekanan, sehingga tekanan fluida berkurang.
Bagian berkurangnya tekanan, yang diketahui atau beda tekanan di ukur, sehingga
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Djuhana, M.Si.
PENGUKURAN TEKNIK 6
memungkinkan dihitungnya kecepatan arus. Agar dapat mengerti karakteristik aliran
secara terinci, pembaca dalam mempelajari buku-buku tentang mekanika fluida. Namun
tinjauan ringkas dari karakteristik aliran diberikan di bawah ini.
Apabila fluida bergerak melewati penghantar yang seragam dengan kecepatan
sangat rendah, gerakan parti kel masi ng-masing umumnya sejajar di sepanjang garis
dinding penghantar. Kalau laju aliran meningkat, titik dicapai apabila gerakan parti kel
menjadi lebih acak dan kompleks. Kecepatan kira-kira di mana perubahan ini terjadi
dinamakan kecepatan kritis dan aliran pada tingkat kelajuan yang lebih tinggi
dinamakan turbulen dan pada tingkat kelajuan lebih rendah dinamakan laminer.
Telah diamati bahwa kecepatan kritis merupakan fungsi beberapa faktor yang dapat
dituliskan dalam bentuk tanpa dimensi yang dinamakan angka Reynold , RD seperti berikut:
/ DpV R
D

dimana, D=dimensi penampang arus fluida, biasanya diameter


p = kerapatan fluida
V = kecepatan fluida


= kecepatan absolut fluida
Batas kecepatan-kritis untuk pipa biasanya berada di antara 2000 dan 2300.
Penel i t i an menunj ukkan bahwa di bawah Batas kecepatan-kritis, kehilangan geseran
dalam pipa hanya merupakan fungsi RD, sedang untuk aliran turbulen, angka Reynold
digabungkan dengan kekasaran permukaan menentukan besarnya kehilangan.
Kalau suatu hambatan diterapkan ke dalam saluran pipa (Gambar 6.11) hubungan
antara tekanan dan kecepatan dapat diperoleh dari hukum ketetapan energi. Untuk aliran ideal
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Djuhana, M.Si.
PENGUKURAN TEKNIK 7
nonkompresi, digunakan persamaan Bernoulli.
P
1 2
2
1
2
2
2
2
1
1
2
1 Z Z
g
v v p p
+



1
di mana, P = tekanan
Y = berat jenis
V = kecepatan linear
Z = ketinggian (elevasi)
g = percepatan gravitasi
dan indeks 1, 2 menunjukkan penampang irisan I dan 2.
Persamaan di atas mengasurnsikan bahwa tidak ada kerja mekanis yang dilakukan pada
atau oleh fluida dan bahwa tidak ada pan
g
s yang dipindah ke atau dari fluida pada saat
melewati titik 1 dan 2. Persamaan ini memberikan dasar untuk mengeva-
(b) Nozel (corong) aliran 2
(c) Lubang penyempitan (orifice)
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Djuhana, M.Si.
PENGUKURAN TEKNIK 8
mengevaluasi Cara-kerja alai-alai pengukuran aliran yang digolongkan sebagai alai ukur
hambatan (obstruksi).
Pengukur hambatan untuk fluida nonterkompresi. Inilah pengukur penurunan tekanan
dengan peubah daerah konstan. Umumnya pengukur ini berbentuk venturi, corong (nozel)
dan lubang-sempit (orifice) (Gambar 6.12). Dalam tiap kasus pengukur dasar bekerja
sebagai hambatan yang diletakkan dalam slur arus fluida, yang menimbulkan perubahan
setempat dengan kecepatan yang mengakibatkan perubahan tekanan.
Untuk fluida tak-terkompresi Vi = 72 ='/ dan Q =A I V1 A2 V2, di mana Q
adalah jumlah fluida yang mengalir per satuan waktudalam meter kubik per detik.
Dengan memasukkan
2
1
2
1
V
A
A
V

,
_

dalampersarnaan Bernoull di atas,


1
1
]
1

,
_


2
1
2
2
2 1
2
1
2 A
A
g
V
P P

Oleh karena pengukur A , dan A2 yang diketahui memiliki nilai tertentu dengan mudah
dapat dihitung
di mana E diketahui sebagai faktor kecepatan pendekatan.
Dua faktor lain yang digunakan dengan pengukur hambatan adalah koefisien
pengosongan (discharge) C, dan koefisien aliran, K yang didefinisikan sebagai berikut:
dan K= C. E.
Koefisien pengosongan (discharge) C merupakan faktor yang memperhitungkan faktor
kehilangan (losses) melalui pengukur, sedang koefisien aliran K, digunakan sebagai
gabungan faktor kehilangan dengan konstanta-konstanta pengukur. Besaran C dan E
biasanya digunakan untuk venturi, sedang kombinasi K, digunakan untuk corong
(nozel) dan lubang-lubang sempit (orifice)
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Djuhana, M.Si.
PENGUKURAN TEKNIK 9

You might also like