Professional Documents
Culture Documents
= kecepatan absolut fluida
Batas kecepatan-kritis untuk pipa biasanya berada di antara 2000 dan 2300.
Penel i t i an menunj ukkan bahwa di bawah Batas kecepatan-kritis, kehilangan geseran
dalam pipa hanya merupakan fungsi RD, sedang untuk aliran turbulen, angka Reynold
digabungkan dengan kekasaran permukaan menentukan besarnya kehilangan.
Kalau suatu hambatan diterapkan ke dalam saluran pipa (Gambar 6.11) hubungan
antara tekanan dan kecepatan dapat diperoleh dari hukum ketetapan energi. Untuk aliran ideal
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Djuhana, M.Si.
PENGUKURAN TEKNIK 7
nonkompresi, digunakan persamaan Bernoulli.
P
1 2
2
1
2
2
2
2
1
1
2
1 Z Z
g
v v p p
+
1
di mana, P = tekanan
Y = berat jenis
V = kecepatan linear
Z = ketinggian (elevasi)
g = percepatan gravitasi
dan indeks 1, 2 menunjukkan penampang irisan I dan 2.
Persamaan di atas mengasurnsikan bahwa tidak ada kerja mekanis yang dilakukan pada
atau oleh fluida dan bahwa tidak ada pan
g
s yang dipindah ke atau dari fluida pada saat
melewati titik 1 dan 2. Persamaan ini memberikan dasar untuk mengeva-
(b) Nozel (corong) aliran 2
(c) Lubang penyempitan (orifice)
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Djuhana, M.Si.
PENGUKURAN TEKNIK 8
mengevaluasi Cara-kerja alai-alai pengukuran aliran yang digolongkan sebagai alai ukur
hambatan (obstruksi).
Pengukur hambatan untuk fluida nonterkompresi. Inilah pengukur penurunan tekanan
dengan peubah daerah konstan. Umumnya pengukur ini berbentuk venturi, corong (nozel)
dan lubang-sempit (orifice) (Gambar 6.12). Dalam tiap kasus pengukur dasar bekerja
sebagai hambatan yang diletakkan dalam slur arus fluida, yang menimbulkan perubahan
setempat dengan kecepatan yang mengakibatkan perubahan tekanan.
Untuk fluida tak-terkompresi Vi = 72 ='/ dan Q =A I V1 A2 V2, di mana Q
adalah jumlah fluida yang mengalir per satuan waktudalam meter kubik per detik.
Dengan memasukkan
2
1
2
1
V
A
A
V
,
_
,
_
2
1
2
2
2 1
2
1
2 A
A
g
V
P P
Oleh karena pengukur A , dan A2 yang diketahui memiliki nilai tertentu dengan mudah
dapat dihitung
di mana E diketahui sebagai faktor kecepatan pendekatan.
Dua faktor lain yang digunakan dengan pengukur hambatan adalah koefisien
pengosongan (discharge) C, dan koefisien aliran, K yang didefinisikan sebagai berikut:
dan K= C. E.
Koefisien pengosongan (discharge) C merupakan faktor yang memperhitungkan faktor
kehilangan (losses) melalui pengukur, sedang koefisien aliran K, digunakan sebagai
gabungan faktor kehilangan dengan konstanta-konstanta pengukur. Besaran C dan E
biasanya digunakan untuk venturi, sedang kombinasi K, digunakan untuk corong
(nozel) dan lubang-lubang sempit (orifice)
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Djuhana, M.Si.
PENGUKURAN TEKNIK 9