You are on page 1of 8

DRAFT PROPOSAL ANTI KORUPSI KEMITRAAN

SEKOLAH DESA ANTI KORUPSI

BANTEN INSTITUTE Bekerjasama dengan Universitas Tirtayasa Banten, KPK, dan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Serang/Pandeglang

Juni 2010

RINGKASAN PROGRAM

Tujuan program Sekolah Desa Anti Korupsi (SDAK) ini adalah mencegah atau meminimalisasi korupsi dan mengoptimalkan dana pembangunan di tingkat desa sebagai ujung tombak pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat. Untuk itu, program SDAK membekali Pemerintah Desa serta Badan Perwakilan Desa di Kabupaten Serang/Pandeglang secara intensif dan berkelanjutan dengan wawasan dan teknik tata kelola pemerintahan desa yang partisipatif serta bebas dari penyimpangan anggaran. SDAK diselenggarakan dwi-mingguan secara rutin selama 10 bulan dengan melibatkan unsur pemerintahan desa (Kepala Desa dan Ketua BPD) di Kabupaten Serang/Pandeglang. SDAK dilaksanakan dengan kombinasi metode ceramah/materi, kunjungan lapangan/studi banding, dan praktik. Selain itu dilakukan Pemantauan dan Penilaian peserta sebelum, selama, dan setelah mengikuti SDAK untuk memantau tingkat perkembangan. Di akhir program, akan diadakan penganugerahan desa anti korupsi sebagai bentuk apresiasi. Desain sekolah dan materi dilokakaryakan dan dikunsultasikan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Total waktu yang dibutuhkan program adalah 12 bulan dengan asumsi biaya yang diperlukan sebesar 270 juta Rupiah. Penyelenggaraan program SDAK ini diharapkan dapat mendukung visi Indonesia yang adil, demokratis dan sejahtera yang dibangun di atas landasan prinsip-prinsip dan praktik tata pemerintahan yang baik dan berkelanjutan, dimulai dari desa sebagai tingkat pemerintahan yang paling dekat dengan masyarakat melalui kerjasama berbagai pihak; Perguruan Tinggi setempat, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) lokal, serta Pemerintah Daerah (Pemda).

LATAR BELAKANG PROGRAM

Points: Desa adalah ujung tombak pembangunan Banyak kebijakan/program pemerintah, baik pusat maupun daerah, block atau specific grant, yang melibatkan desa dalam pengelolaaan serta implementasi anggarannya. Contoh: PNPM, ADD, P2IP, Fresh Money Pemprov, dll. Pengelolaan keuangan dan implementasi program di desa kebanyakan tidak melibatkan masyarakat (non-partisipatif), tidak sesuai dengan jumlah biaya yang dialokasikan (koruptif), tidak sesuai dengan tujuan awal atau peruntukan program (mis-alokasi), serta pertanggungjawaban yang sembarangan (nir-akuntabel) Menunjukkan wawasan serta kemampuan tata kelola pemerintah serta aparat desa yang partisipatif dan bebas dari penyimpangan anggaran masih kurang Pemerintah Daerah Kabupaten Serang/Pandeglang/Pandeglang melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) berulangkali menekankan agar pemerintah desa dapat mengoptimalkan dana pembangunan bagi kesejehateraan masyarakat. Upaya ini diiringi dengan berbagai program pelatihan dan pendidikan maupun bimbingan teknis (bintek) serta insentif bagi aparat desa. Misalnya pada bulan Mei 2010 di Carita (http://radarbanten.com/mod.php? mod=publisher&op=viewarticle&artid=54932). Adanya Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Serang/Pandeglang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi penyelenggara pemerintah desa melalui berbagai forum diskusi dan sharing. Program SDAK ini adalah program pembekalan wawasan dan keterampilan tata kelola pemerintahan desa yang partisipatif dan bebas korupsi bagi aparat desa dan masyarakat dalam pengelolaan keuangan program pembangunan desa. Program ini diselenggarakan melalui kerjasama Banten Institute sebagai fasilitator, Laboratorium Jurusan Adminsitrasi Negara Universitas Tirtayasa sebagai penyedia tempat dan materi, serta Pemerintah Kabupaten Serang/Pandeglang melalui BPMPD dan APDESI Kabupaten Serang/Pandeglang. SDAK merupakan program yang secara intensif juga dikonsultasikan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

Dengan SDAK, diharapkan pemerintahan desa (aparat dan perwakilan masyarakat) menjadi lebih partisipatif dan akuntabel. Dengan demikian, pembangunan yang ditujukan untuk masyarakat di desa seperti infrastuktur maupun program di bidang pendidikan, kesehatan, dan lain-lain dapat berjalan dengan optimal. Masyarakat dan pemerintah desa saling menumbuhkan kepercayaan sebagai modal bekerjasama dalam membangun desa. Banten Institute (BI) merupakan LSM local yang bergiat di banten sejak tahun 2001. BI selama ini focus mendorong terwujudnya masyarakat madani dan egaliter di banten melalui riset, advokasi, maupun kerjasama dengan berbagai institusi dalam dan luar negeri. Staf banten merupakan warga banten yang telah cukup banyak bergiat dalam berbagai proses penelitian maupun fasilitasi kerjasama pemerintah dan masyarakat sipil. BI mendorong terselenggaranya program ini untuk mendukung upaya mewujudkan adanya tata kelola pemerintahan yang baik dan bebas dari watak korupsi di desa sehingga masyarakat dapat terlibat dan merasakan langsung pembangunan. Dengan demikian diharapkan adanya pemerataan serta terbangunnya modal sosial yang lebih baik pagi jalannya pemerintahan dan pembangunan di Indonesia. Mengingat selama ini masyarakat di daerah masih belum banyak merasakan dampak positif dari demokrasi maupun otonomi daerah. Sebaliknya, masyarakat daerah dan pedesaan justru diterpa ekses negative dari egoisme elit dan kelompok kepentingan tertentu yang ingin mengambil keuntungan pribadi dari kue pembangunan desentralisasi.

RINCIAN PROGRAM

A. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus a. Tujuan Umum Tujuan program Sekolah Desa Anti Korupsi (SDAK) ini adalah mencegah atau meminimalisasi korupsi dan mengoptimalkan dana pembangunan di tingkat desa melalui pembekalan wawasan dan keterampilan tata kelola pemerintahan desa yang partisipatif dan akuntabel. b. Tujuan Khusus i. Meningkatkan wawasan dan keterampilan aparat pemerintahan dan perwakilan masyarakat desa di Kabupten Serang/Pandeglang dalam pengelolaan dana pembangunan melalui tata kelola pemerintahan desa yang baik dengan pembekalan materi dan praktik yang intensif ii. Meminimalisasi penyelewengan dana program-program pembangunan di desa melalui partisipasi masyarakat dan praktek pemerintahan desa yang akuntabel yang diselia PT, Pemda, serta LSM setempat. iii. Meningkatkan kesadaran serta antusiasme aparat pemerintahan dan perwakilan masyarakat desa di Kabupten Serang/Pandeglang mengenai perilaku dan tindak pidana korupsi dengan pembekalan materi anti-korupsi dari lembaga KPK serta pemberian anugerah Desa Anti Korupsi

B. Dasar Pemikiran Pada tahap awal, SDAK menjadi strategi untuk menanamkan wawasan secara mendalam kepada aparat pemerintahan serta masyarakat desa mengenai tata kelola pemerintahan yang baik dan bebas korupsi. Karena SDAK memadukan tidak hanya kerjasama lembaga-lembaga yang memiliki wibawa (PT dan Pemda), namun juga berupaya menyeimbangkan antara pembekalan materi formal, pemberian contoh/best practices, serta praktik yang kemudian akan dievaluasi secara bersama untuk selanjutnya diberikan apresiasi.

SDAK memiliki keunggulan sebagai berikut: a. Dapat mendorong kerjasama antara PT, Pemda, dan LSM. Bahkan tidak menutup kemungkinan sector swasta dengan keberadaan program yang tepat b. Dapat mendorong tingkat partispasi yang tinggi dengan adanya lembaga-lembaga yang berwibawa di mata pemerintah dan masyarakat desa c. Dapat menciptakan antusiasme dengan adanya kombinasi metode materi dan praktik serta program anugerah Desa Anti Korupsi sebagai hasil evaluasi dari keikutsertaan desa dalam SDAK d. Dapat mendorong Pemda agar menyelenggarakan SDAK sebagai program rutin dan unggulan di daerahnya untuk meningkatkan keberhasilan program dan efektifitas kebijakan serta partispasi masyarakat

C. Kelompok Target atau Pemanfaat Penerima manfaat program ini adalah aparat pemerintah dan perwakilan masyarakat desa di Kabupaten Serang/Pandeglang.

Berikut bagan umum program

Tahapan Tujuan

Persiapan Mematangkan Desain Program, Kegiatan, Materi, Peserta, dan Jadwal, pencanangan komitmen Baseline Studi, FGD, Lokakarya Banten Institute

Pelaksanaan Membekali desa dengan wawasan dan ketrampilan tata kelola pemerintahan desa anti korupsi

Monitoring Mendapatkan informasi perkembangan wawasan dan keterampilan serta jalannya program, Observasi, Ceklist, Survei, Banten Institute,

Bentuk Kegiatan Fasilitator

Kelas, Studi Banding, Diskusi, praktik partisipasi dan akuntabilitas Lab AN Untirta, Banten Institute

Evaluasi Mendapatkan nilai/pemeringk atan perkembangan peserta, input dan rekomendasi untuk program Observasi, Angket, Survei, FGD, Seminar Publik Banten Institute,

BPMPD, APDESI Peserta Pemda/BPMPD, APDESI, Untirta, KPK, LSM, Perwakilan Masyarakat Kesepakatan komitmen stakeholder, Desain Program, Silabus, Jadwal, Peserta, dan Pendukung Program Desa Terpilih/Peserta Peserta SDAK SDAK 2010 2010 Peserta antusias kritis dan Data Perkembangan dan input untuk program

BPMPD, Lab AN Untirta, KPK, Perwakilan Masyarakat Peserta SDAK 2010, program SDAK

Hasil yang diharapkan

Bulan 1 2

Bulan 2 10

Hasil Penilaian dan data peringkat perkembangan desa peserta SDAK 2010. Program feedback dan rekomendasi keberlanjutan. Bulan 2, bulan Bulan 10 12 5, bulan 8, bulan 12

Pada tahap persiapan program, BI berkonsultasi melalui FGD dengan Pemda Serang/Pandeglang melalui BPMPD serta APDESI Serang/Pandeglang mengenai tujuan dan penyelenggaraan program serta menentukan mekanisme seleksi partisipan. Pertemuan berikut akan menyeleksi desa-desa di Kab. Serang/Pandeglang yang akan menjadi peserta program SDAK pertama/pilot. BPPMD akan mengeluarkan dan mengirimkan surat resmi keikutsertaan desa terpilih berikut hak dan kewajibannya. Sementara APDESI menerbitkan rekomendasi dan himbauan kepada desa terpilih serta menyampaikan maksud dan tujuan program.

Laboratorium Jurusan Adminstrasi Negara Universitas Tirtayasa (LAB AN Untirta) akan menyiapkan silabus, bahan, maupun penyampai materi dalam SDAK.

BI akan menjadi fasilitator program yang akan mengkoordinasikan kegiatan, membuat jadwal, serta mengkonfirmasi berbagai pihak baik pada FGD, Lokakarya, Kelas, maupun event dan sebagainya.

Berikut skema SDAK 2010

DESA PESERTA SDAK

SDAK 2010

BANTEN INSTITUTE - Fasilitator Program

LAB AN UNTIRTA

APDESI

PEMDA / BPMPD

- Menyiapkan dan menyediakan silabus dan materi SDAK

- Pemberi Rekomendasi - Pemberi input untuk evaluasi

- Pemberi legitimasi - Pemberi input untuk program dan evaluasi

You might also like