You are on page 1of 11

A.

JUDUL PROGRAM Camilan Stik Rebung

B. LATAR BELAKANG MASALAH Merupakan salah satu bahan makanan yang cukup populer di masyarakat. rebung merupakan tunas muda tanaman bambu yang muncul di permukaan dasar rumpun. Tunas bambu muda tersebut enak dimakan, sehingga digolongkan ke dalam sayuran. rebung biasanya dibuang kelopaknya, diiris-iris kemudian diolah dengan cara dikukus atau direbus. rebung yang sering dikenal dengan nama bung (bahasa Jawa), oleh masyarakat pedesaan sudah sejak zaman dahulu dimanfaatkan sebagai bahan masakan, terutama untuk dibuat sayur. Dalam bahasa Inggris, rebung dkenal dengan sebutan bamboo shoot. Morfologi rebung itu sendiri berbentuk kerucut, setiap ujung glugut memiliki bagian seperti ujung daun bambu, tetapi warnanya cokelat. Untuk memperoleh rebung dari rumpun bambu tidaklah sulit. Dengan menggunakan pisau, sabit, atau alat lain, rebung dapat dipotong pada bagian pangkalnya. Setelah itu, kemudian rebung dikupas untuk dibuang glugutnya. Setelah bersih, rebung kemudian dipotong-potong kecil sesuai selera. Di pasaran, rebung dijual dalam dua bentuk, yaitu bentuk utuh dan bentuk irisan-irisan tipis. Selain murah, rebung juga mudah didapat, di pasar tradisional maupun swalayan. Saat hendak dimasak atau diolah, rebung sebaiknya direbus menggunakan air garam agar bau pesingnya hilang. Namun yang menjadi perhatian adalah tidak semua jenis bambu memiliki rebung yang enak dimakan. Beberapa jenis bambu memiliki rebung yang rasanya pahit ketika dimakan. Bambu jenis apus (pring apus dalam bahasa Jawa) merupakan salah satu janis bambu yang tidak dapat diolah menjadi masakan, karena rasanya pahit. Jenis rebung yang memiliki cita rasa enak adalah rebung kuning, rampal/ suling, ori, dan ater. rebung dari bambu betung memiliki rasa paling enak. rebung betung berwarna merah cokelat dan subang (ujung kelopak) pada ujung rebung berwarna ungu. Stik kering atau camilan merupakan makanan yang sangat dinikmati masyarakat.

Pemanfaatan rebung menjadi makanan yang mempunyai keunikan dan nilai gizi yang tinggi tentunya akan menjadi sesuatu kelebihan tersendiri. malang sendiri tersedia banyak jenis pohon bambu, sebagian besar dapat dimanfaatkan rebungnya. Bahan makanan yang alami membuat makanan ini cocok dinikmati semua kalangan dari balita hingga manula. Stik dan telah dikenal oleh masyarakat sebagai makanan ringan atau jajan yang sangat disukai. Bahan baku yang berbeda diharapkan akan menjadi sesuatu cemilan yang menarik dan santapan harian masyarakat luas.

C. PERUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana memanfaatkan rebung (tunas bambu) menjadi makanan yang mempunyai nilai ekonomi? 2. 3. Bagaimana menciptakan wirausaha melalui pemanfaatan rebung? Bagaimana pemasaran Stik rebung berbahan baku rebung?

D. TUJUAN PROGRAM 1. Menciptakan wirausaha baru di bidang pangan dengan pemanfaatan rebung menjadi Stik

rebung. 2. 3. Mencari alternatife yang tepat dalam memasarkan produk Stik rebung rebung. Mempopulerkan produk makanan bergizi berbahan baku rebung yang dibutuhkan tubuh manusia dalam kehidupan.

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN 1. Dapat menciptakan lapangan kerja baru jika ternyata usaha ini mendapatkan sambutan yang baik dari masyarakat dan berkembang menjadi usaha skala menengah. 2. Dapat memberikan suatu pelatihan jiwa wirausaha bagi mahasiswa sehingga nantinya tidak

tergantung untuk bekerja pada perusahaan orang lain. 3. Penghasilan mahasiswa sebagai penunjang biaya pendidikan.

F. KEGUNAAN 1. 2. 3. Menciptakan jenis makanan baru yang menjadi menu pilihan konsumsi masyarakat. Dapat memberikan peluang kewirausahaan baru. Mahasiswa dapat mempelajari dan mempraktekkan secara langsung kemampuan berwirausaha.

G. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA G.1. Survei Mengingat di malang banyak terdapat bambu dan sering kali digunakan oleh masyarakat sebagai bahan baku pembuat kerajinan tangan ataupun sebagai pembuat pagar rumah. Terkadang mereka melupakan rebung, rebung adalah tunas muda dari pohon bambu yang tumbuh dari akar pohon bambu. Biasanya masyarakat setelah menebang bambu nya melupakan rebung. rebung dibiarkan saja tanpa dimanfaatkan terkadang dibuang begitu saja. Berdasarkan masalah ini kami berfikir untuk memanfaatkan rebung tersebut sebagai makanan olahan yang bermanfaat dan dapat menghasilkan pendapatan mahasiswa sebagai penunjang. G.2. Camilan stik rebung Stik rebung merupakan makanan ringan yang sering dinikmati dan mudah didapatkan di pasar. Masyarakat lebih mengenal Stik rebung berbahan baku singkong atau ubi. Selain dengan rasa gurih dan renyah. Meningkatnya perkembangan memunculkan Stik rebung tidak hanya bisa terbuat dari singkong dan ubi, tetapi kini rebung dapat dimanfaatkan sebagai penggantinya. Tentunya akan memberi variasi yang berbeda, baik rasa maupun nilai gizi yang semakin tinggi dan layak untuk dikonsumsi. G.3. Rebung Rebung merupakan bahan makanan yang mempunyai nilai gizi tinggi dan keunikan tersndiri. Senyawa utama didalam rebung mentah adalah air, yaitu sekitar 91 persen. Disamping itu, rebung mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin A, thiamin, riboflavin, vitamin C, serta mineral lain seperti kalsium, fosfor, besi, dan kalium. Bila dibandingkan dengan sayuran lainnya, kandungan protein, lemak, dan karbohidrat pada rebung, tidak berbeda jauh. Rebung mempunyai kandungan kalium cukup tinggi. Kadar kalium per 100 gram rebung

adalah 533 mg. Makanan yang sarat kalium, yaitu minimal 400 mg, dapat mengurangi risiko stroke. Peran kalium mirip dengan natrium, yaitu bersama-sama dengan klorida, membantu menjaga tekanan osmotik dan keseimbangan asam basa. Kalium menjaga tekanan osmotik dalam cairan intraseluler, dan sebagian terikat dengan Protein. Kalium juga membantu mengaktivasi reaksi enzim, seperti piruvat kinase yang dapat menghasilkan asam piruvat dalam proses metabolisme karbohidrat Gejala kekurangan kalium biasanya berupa pelunakan otot. Kandungan serat pangan pada rebung juga cukup baik Kandungan serat pangan pada rebung adalah 2,56 persen, lebih tinggi dibandingkan jenis sayuran tropis lainnya, seperti kecambah kedelai (1,27 persen), pecay (1,58 persen), ketimun (0,61 persen), dan sawi (1,01 persen). Serat pangan (dietary fiber) sempat cukup lama diabaikan sebagai faktor penting dalam gizi manusia karena tidak menghasilkan energi. Selain itu, kekurangan serat tidak menimbufkan gejala spesifik, seperti halnya yang terjadi pada kekurangan zat-zat gizi tertentu. Akhir-akhir ini, melalui penelitian epidemiologis telah dibuktikan peran fisiologis serat pangan terhadap usus. Kurangnya konsumsi serat dapat menyebabkan timbulnya penyakit ala masyarakat Barat, seperti aterosklorosis (penyumbatan pembuluh darah), koroner, diabetes melitus (kencing manis), hiperkolesterolemia (kelebihan kolesterol), hipertensi, hiperlipidemia (kelebihan lemak), dan kanker kolon (usus besar). Serat pangan adalah senyawa berbentuk karbohidrat kompleks yang banyak tedapat pada dinding sel tanaman pangan. Serat pangan tidak dapat dicerna dan diserap oleh saluran pencernaan manusia, tetapi memiliki fungsi yang sangat panting bagi pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit, dan sebgai komponen penting dalam terapi gizi. Rata-rata konsumsi serat pangan penduduk Indonesia adalah 10,5 gram per hari. Angka ini menunjukkan bahwa penduduk Indonesia baru memenuhi kebuhahan serat sekitar sepertiga dan kebutuhan ideal sebesar 30 gram setiap hari. G.4. Strategi Pemasaran 1. Harga Produk Stik rebung berbahan baku rebung tentunya akan mudah dinikmati masyarakat dengan harga yang terjangkau dibandingkan dengan produk sejenisnya berbahan baku yang berbeda. 2. Promosi Promosi diharapkan dapat membuat produk yang dihasilkan cepat dikenal masyarakat sehingga meningkatkan hasil produksi, Promosi yang dilakukan antara lain :

Promosi melalui brosur atau pamflet yang berisi tentang produk Stik rebung dari rebung dengan cara disebarkan dilingkungan kampus dan warung-warung disertai produk yang dihasilkan. Promosi melalui media surat kabar yaitu mengenalkan produk dengan menerbitkannya dalam surat kabar kampus, dan berbagai surat kabar daerah. Promosi melalui media elektronik, yaitu mengenalkan produk dengan menggunakan Hp, yaitu penyebaran sms singkat mengenai produk yang dihasilkan. Pemasaran merupakan hal yang sangat penting dalam proses akhir produksi. Pengenalan

3. Pemasaran produk dimulai dari warung-warung makanan di lingkungan kampus. Selain itu pemasaran dilakukan di warung-warung kampung berupa kemasan kecil. Dalam proses selanjutnya perolehan izin dari Depkes menambah jangkauan pasar lebih luas. Produk Stik rebung rebung ini dapat dipasarkan pada toko oleh-oleh di kota malang yang merupakan pusat oleh-oleh di kota malang serta dititipkan pada toko swalayan yang ada di kota malang. Strategi lainnya juga dapat dilakukan dengan mengolah rebung menjadi lauk kering, misalnya dengan kering rebung dengan tempe, dan sebagainya, sehingga menarik perhatian konsumen terhadap makanan berbahan baku rebung. G.5. Analisis Usaha Table 1. Analisis Usaha Stik rebung Investasi

No Bahan-bahan 1 Bahan Rebung Minyak Goreng Mentega Bawang Putih Garam Penyedap Rasa 2 Labelling dan Pengemasan @250gr @40gr tas+sablon

Jumlah 200kg 15kg 1kg 5kg 1kg 0.25kg

Satuan (kg) Rp1.500,00 Rp10.000,00 Rp50.000,00 Rp15.000,00 Rp15.000,00 Rp10.000,00

Total Rp300.000,00 Rp150.000,00 Rp500.000,00 Rp75.000,00 Rp15.000,00 Rp10.000,00

350 bks 1000 bks 160 bj

Rp600,00 Rp100,00 Rp3.000,00

Rp210.000,00 Rp100.000,00 Rp180.000,00 Rp1.090.000,00

Total Biaya

B . Biaya Promosi dan Pemasaran


No Uraian 1 Transportasi 2 orang x 150000 2 Komunikasi 2 orang x 25000 3 Promosi Total Biaya Total Rp300.000,00 Rp50.000,00 Rp750.000,00 Rp1.100.000,00

C . Perkiraan Pemasaran
Stik Rebung: 350 bungkus/ 250gr 1000 bungkus/ 40gr Total Satuan Rp5.500,00 Rp1.000,00 Jumlah Rp1.925.000,00 Rp1.000.000,00 Rp2.925.000,00

Keuntungan yang didapat

2925000 (1090000+1100000)

Rp735.000,00

Pengolahan Produk Stik Rebung Bahan: a) b) c) d) e) f) g) Alat : - Kompor gas - Penggorengan besar - Penggorengan kecil 1 buah 1 buah 1 buah rebung Minyak goreng Mentega Garam Bawang putih Bumbu kaldu rasa ayam Air = 1 1/2 = 1 1/2 = 0,1 =1 =5 =1 kg kg kg sdm butir bungkus

= secukupnya

- Sendok wajan - Alat pemotong - Siruk - Alat Pengiris rebung - Baskom - Pisau Cara pembuatan :

2 buah 4 buah 2 buah 5 buah 5 buah 2 buah

Cara pembuatan Stik rebung rebung adalah sebagai berikut: 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) rebung yang telah dibuang glugutnya dipotong menggunakan alat tersedia. Rebus rebung yang telah dipotong-potong. Potong rebung menyerupai stik dengan alat yang telah tersedia. Tambahkan garam dan bawang putih yang telah ditumbuk secukupnya. Setelah getah rebung hilang angkat dan tiriskan di bawah terik matahari sampai tidak tampak basah ( bukan kering) Tuangkan Penggorengan dan masukkan minyak goreng beserta mentega secukupnya. Goreng potongan rebung, tuangkan perlahan-lahan sambil dilakukan bolak-balik. Setelah matang atau dihasilkan Stik rebung yang renyah, angkat lalu dinginkan dan dilalukan pengemasan.

H. METODE PELAKSANAAN H.1. Tahap Persiapan H.1.1. Survei Survei dilakukan untuk mengetahui minat masyarakat terhadap produk yang akan dihasilkan. Ini sangat penting dilakukan sehingga pemasaran Stik rebung sesuai sasaran yang diharapkan. Survey dilakukan dengan cara interview, yang diawali dari teman-teman sesama mahasiswa di lingkungan kampus, kost atau kontrakan. Survei juga dilakukan kepada ibu-ibu disekitar tempat tinggal, warung-warung sekitar kampus dan kampung. Survei dilakukan sedetail mungkin, kami mencoba menarik perhatian dengan keunggulan produk yang akan dihasilkan. Kandungan serat dan kalium yang tinggi ternyata menjadikan produk murah ini menarik konsumen. H.1.2. Persiapan Alat Alat yang digunakan dalam pembuatan Stik rebung berbahan baku rebung mudah didapatkan di 7

pasar dengan harga yang ekonomis. Peralatan yang digunakan antara lain : 1. Sabit, Pisau Besar, dan Cangkul Kecil Mengambil rebung dari rumpun bambu tidaklah sulit. Dengan menggunakan pisau besar, sabit, atau alat lain, rebung dapat dipotong pada bagian pangkalnya. Untuk memperoleh rebung yang panjang perlu sedikit penggalian. 2. Perebusan Pengolahan pertama pada rebung adalah merebusnya untuk menghilangkan getah yang dikandungnya. 3. Penggorengan Wajan digunakan untuk menggareng Stik rebung. Disarankan menggunakan wajan terbuat dari stainless steel, karena akan menghasilkan panas yang maksimal mempercepat proses produksi 4. Kompor Kompor digunakan untuk memasak atau menggoreng sebagai penghasil api atau panas. Kompor gas lebih praktis digunakan selain hasil api yang mudah diatur sesuai kebutuhan kompor gas lebih efektif dan ekonomis. 5. Vacuum Sealer Produk yang sudah jadi jika akan dipasarkan harus dikemas dan udara di dalam kemasan harus disedot menggunakan vacuum sealer agar mikroba tidak berkembang dan produk akan tahan lama. 6. Timbangan Pengemasan Stik rebung membutuhkan takaran yang akurat dan baku. Karenanya memerlukan timbangan untuk mengukur berat bahan baku dan yang siap saji atau yang akan dikemas. 6. Loyang Loyang digunakan untuk meletakkan Stik rebung yang baru diangkat dari api, loyang sebaiknya terbuat dari plastik. 7. Alat-alat lain Tentunya masih banyak piranti penunjang lainnya dalam proses produksi meskipun dalam skala yang kecil. yang sehingga

H.1.3. Persiapan Bahan Baku Persiapan bahan baku dimulai dengan survey harga bahan baku yang tersedia di pasaran. Bahan-bahan yang dibutuhkan antara lain : 1. Rebung Untuk mengambil rebung dari rumpun bambu tidaklah sulit Dengan menggunakan pisau besar, sabit, atau alat lain, rebung dapat dipotong pada bagian pangkalnya. Setelah itu, rebung dikupas untuk dibuang glugutnya. Tidak semua rebung dapat diolah menjadi masakan. Bambu janis apus (ping apus dalam bahasa Jawa) merupakan salah satu janis bambu yang tidak dapat diolah menjadi masakan, karena rasanya pahit. Jenis rebung yang memiliki cita rasa enak adalah rebung kuning, rampal/suling, ampel, welet, ori, dan ater. Rebung dari bambu betung memiliki rasa paling enak. rebung betung berwarna merah cokelat dan subang (ujung kelopak) pada ujung rebung berwarna ungu dilindungi oleh kelopakkelopak kuat yang berbulu halus. 2. Bumbu-bumbu Dalam proses produksi Stik rebung rebung tidak memerlukan banyak bumbu. Bumbu yang digunakan antara lain : bawang putih, bawang merah, garam, penyedap rasa. 3. Air Hampir semua proses memasak memerlukan air, karenanya, air harus bersih dan berasal dari sumber yang kandungan kimianya telah teruji di laboratorium. Di sekitar tempat produksi sendiri terdapat mata air bersih, tentunya dapat menjadi sumber air yang bebas bahan kimia dan baik untuk kesehatan. 4. Minyak Goreng Minyak goreng digunakan untuk menggoreng Stik rebung rebung. Disarankan menggunakan minyak yang berkualitas agar Stik rebung yang dihasilkan berkualitas baik tahan lama disimpan dalam kemasan, karena kerenyahan Stik rebung salah satu ukuran penting terhadap kualitas Stik rebung rebung di mata konsumen. 5. Gas Proses pembuatan Stik rebung rebung hampir melalui penggorengan, sehingga diperlukan bahan bakar berupa gas. Penggunaan gas akan lebih baik karena pengaturan api akan lebih mudah dan stabil. 9 dan

6. Mentega Mentega digunakan sebagai campuran minyak goreng untuk mendapatkan Stik rebung yang renyah dan gurih. Selain itu, mentega berfungsi untuk menghasilkan warna yang bersih dan cerah. H.2. Tahap Pelaksanaan H.2.1. Pembuatan Produk 1. 2. Pengolahan produk Stik rebung rebung Pengemasan produk Stik rebung rebung Stik rebung

H.2.2. Analisa Standar Mutu Produk Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam analisa standar mutu produk antara lain: 1. Inspeksi untuk menemukan adanya produk dengan kualitas yang tidak dikehendaki. 2. Pemberian keterangan tentang adanya penyimpangan-penyimpangan yang terjadi. 3. Penyelidikan untuk mengetahui penyebab penyimpangan sehingga dapat dihindarkan terjadinya kesalahan lagi. H.2.3. Pengemasan Setelah produk Stik rebung rebung jadi, diperlukan pengemasan yang dilakukan menggunakan plastik pembungkus. Produk yang sudah jadi jika akan dipasarkan harus dikemas dan udara di dalam kemasan harus disedot menggunakan vacuum sealer agar mikroba tidak berkembang dan tahan lama. H.2.4. Pemasaran Pemasaran merupakan kegiatan utama dalam proses produksi Stik rebung rebung. Pemasaran Stik rebung dengan kemasan 40 gr dijual dengan harga Rp 1000 dapat di pasarkan di warungwarung kecil, kantin di sekitar kampus dan beberapa sekolah di kota malang. Untuk kemasan 250 gr dijual di koperasi, warung-warung dan toko makanan oleh-oleh di kota malang. Dalam proses selanjutnya berusaha secepatnya untuk mendapatkan izin Depkes sehingga menjamin bagi konsumen Stik rebung. H.2.5. Promosi Produk Analisis pasar dilakukan setelah 1 minggu pelaksanaan pemasaran. Hal ini dilakukan untuk melihat kondisi Stik rebung yang terjual di pasaran, serta ada tidaknya peningkatan permintaan pasar terhadap produk Stik rebung. 10

I. JADWAL KEGIATAN
Bulan Ke3

Kegiatan 1. Persiapan Lokasi Alat dan Bahan Promosi Evaluasi 2. Pelaksanaan Menjaring konsumen Pelayanan dan Pemasaran Pengembangan usaha dan investasi Evaluasi x xx xx x

xx xx

xx xx

xx x

11

You might also like