You are on page 1of 8

PROPOSAL KEGIATAN

Kegiatan Kebudayaan Batak

Di Kampus Universitas Indonesia


O ale Bangso Batak ni luat portibi on tapasada ma rohata ta pature ma hutata

Penyelenggara:

FORUM MAHASISWA SUMATERA UTARA (FUMASU) JAKARTA BOGOR DEPOK TANGERANG BEKASI
bekerja sama dengan

IKATAN MAHASISWA BATAK UNIVERSITAS INDONESIA

Juni 2009
I.

DASAR PEMIKIRAN
Saat ini tidak satupun negara di dunia ini yang tidak terpengaruh oleh globalisasi dunia. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi serta penerapan perdagangan bebas turut mempercepat masuknya pengaruh dari asing khususnya negara barat ke negara-negara berkembang di kawasan Asia Tenggara khususnya Negara Indonesia. Kedua hal ini di satu sisi membawa dampak positif tapi di sisi lain ada juga sisi negatif yaitu masuknya faham atau ajaran dan sistem hidup negara lain ke dalam negeri ini yang belum tentu sesuai dengan budaya bangsa kita. Apalagi tidak adanya filter yang cukup kuat di kalangan generasi muda kita sehingga semua budaya yang masuk diterima utuh tanpa mempertimbangkan apakah itu sesuai dengan jati diri bangsa kita atau malah sebaliknya. Ketika globalisasi tidak bisa dihindari maka kita sebagai bangsa harus memanfaatkan globalisasi untuk menanamkan rasa cinta terhadap budaya dan peradaban bangsa sendiri. Kalau dahulu hingga kini mungkin nilai-nilai budaya ditanamkan dengan cara yang membosankan seperti pelajaran-pelajaran di sekolah yang hanya bersifat doktrin dan teoritis maka kita harus merubahnya agar menyenangkan dan dijadikan suatu kebutuhan akan pentingnya mengenal budaya kita, terlebih budaya daerah yang membangun budaya Nusantara. Terhadap masuknya pengaruh globalisasi di kawasan Asia Tenggara telah menjadi perhatian bagi negara-negara yang tergabung dalam ASEAN. ASEAN sangat concern terhadap budaya yang sudah berakar di kawasan ini. Oleh karena itu dibentuklah Komunitas ASEAN 2015 dimana salah satu pilar Komunitas ini yaitu Komunitas Sosial Budaya ASEAN. Salah satu isu yang dibahasa pada komunitas Sosial Budaya ASEAN yaitu tentang pemuda dan kebudayaan.

Terhadap isu tersebut, Negara Indonesia senantiasa berperan aktif dalam memberikan perhatian. Di Indonesia kita punya Universitas Indonesia (UI) sebagai universitas kebanggaan yang memiliki arah dan komitmen yang sinkron dengan Negara Indonesia dalam mewujudkan pembentukan Komunitas Sosial Budaya ASEAN. Hal ini dapat kita lihat dengan jelas dalam visinya menjadi universitas kelas dunia dan diakui sebagai universitas riset yang merupakan pusat unggulan ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI dan BUDAYA . Mengingat UI memiliki Mahasiswa hampir dari seluruh wilayah nusantara dengan latar belakang budaya yang berbeda maka UI sudah sewajarnya turut memberi perhatian terhadap kelestarian budaya-budaya tersebut. Salah satu kebudayaan yang menjadi asset Universitas Indonesia yang dimiliki oleh mahasiswanya adalah kebudayaan Batak. Ada banyak bentuk hasil kebudayaan Batak, misalnya saja Aksara Batak, Bahasa Batak, Ulos Batak, Opera Batak, Tari Tor-tor Batak, seni ukiran Batak, alat musik Batak, Rumah Bolon Batak dan lain-lain. Namun, saat ini Generasi Muda Batak khususnya sebagian Mahasiswa sudah mulai melupakannya dan tidak mau tahu lagi tentang budaya yang menjadi identitas diri dalam bergaul dengan teman kuliah. Sangat disayangkan apabila Mahasiswa justru lebih menyukai menyelenggarakan festival budaya asing (Jepang, Cina, Korea, Jerman) dan musik luar seperti Jazz di Kampus Universitas Indonesia yang rutin dilakukan setiap tahunnya. Oleh karena itu, dengan dasar ini kami, FUMASU bekerja sama dengan Ikatan Mahasiswa Batak Universitas Indonesia bermaksud mengadakan suatu kegiatan kebudayaan yang dapat berguna bagi mahasiswa terutama dalam melestarikan dan meningkatkan kecintaan terhadap budaya daerah sebagai sub dari budaya nusantara sehingga dapat terbentuk mahasiswa yang berkualitas di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya selaras dengan visi dari Universitas Indonesia. II. TUJUAN Adapun tujuan diadakannya Kegiatan kebudayaan Batak ini adalah :

1. Mempersiapkan Mahasiswa sebagai Generasi Muda untuk memiliki kebanggaan dan kecintaan terhadap budaya daerahnya sendiri menjelang Pembentukan Komunitas Sosial Budaya ASEAN dan menghadapi gempuran globalisasi dan masuknya pengaruh budaya asing. 2. Menciptakan mahasiswa-mahasiswa yang memiliki kemampuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta tetap memegang teguh budayanya. 3. Mempererat persatuan dan kesatuan Mahasiswa Batak yang sedang melajutkan studi di kampus-kampus yang ada di Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi. 4. Memperkenalkan budaya Batak kepada masyarakat publik baik dalam negeri maupun luar negeri. 5. Melestarikan Budaya Batak melalui kegiatan yang dilakukan secara rutin setahun sekali di kampus yang berbeda. Univesitas Indonesia mendapat kehormatan untuk menyelenggarakan kegiatan perdana ini. 6. Mendorong pariwisata Indonesia lewat Visit Indonesia Year 2009. Dengan penyelenggaran kegiatan ini diharapakan dapat meningkatkan jumlah wisatawan domestik maupun asing untuk melakukan kunjungan wisata ke daerah Sumatera Utara. III. BENTUK KEGIATAN Bentuk kegiatan akan terdiri dari: 1. Seminar yang akan menyajikan topik yang dipaparkan oleh ahlinya. Yang mengupas; i. Tradisi merantau di halak hita. Narasi: Setelah merantau hampir 50 tahun, dan bahkan sebagian sudah lahir di rantau, mengapa orang-orang Batak di Jabodetabek masih tetap merasa sebagai perantau ? Padahal niat untuk pulang ke kampung pun sudah padam. Bagaimana sebenarnya kondisi adaptasi dan interaksi sosiokultural etnis Batak di Jabodetabek? Apakah terjadi semacam dialog budaya, atau orang Batak serba mengalah dan terisolasi; bahkan melucuti identitas dan budayanya demi survive?

Narasumber: Kastorius Sinaga (UI). Parakitri Tahi Simbolon (Gramedia) Erlina Panggabean (sosiolog, LSM di Siantar) Suhunan Situmorang (novelis). ii. Relevansi Budaya Batak di kalangan Generasi Muda Batak. Narasi: Globalisasi membuat orang cenderung terbuka terhadap masuknya budaya asing. Tak jarang anak jaman sekarang mulai melupakan budaya dan bahasanya yang menjadi identitas. Mahasiswa Batak sebagai generasi penerus bangsa dan suku Batak lebih cenderung dan lebih suka berbahasa asing dan mempelajari budaya asing seperti Jepang, Cina, Barat. Apakah di keluarga sudah tidak diajarkan lagi budaya dan bahasa Batak? Apakah memang budaya Batak sudah tidak relevan lagi dengan modernisasi? Masih adakah harapan untuk terus mempertahankan kelestarian Budaya dan Bahasa Batak? Narasumber: Uli Kozok (Associate Professor, Department of Hawaiian and IndoPacific Languages and Literatures, University of Hawai'i at Manoa, U.S.A). Beliau memperoleh Ph.D (Magna cum laude) in Batak languages and literatures. University of Hamburg, Faculty of Oriental Studies, Department of Austronesian Languages and Cultures. University of Hamburg. Thesis: Die Bataksche Klage. Toten-, Hochzeits- und Liebesklagen in oraler und schriftlicher Tradition'. Bapak Dendy Sugono (Kepala Pusat Bahasa Depdiknas). Zivanna Lestisha Siregar (Puteri Indonesia 2008-Mahasiswa FE UI). Nico Siahaan (Entertainer, MC) 2. Penampilan Tari-tarian, nyanyian, alat musik gondang Batak oleh Mahasiswa. 3. Fashion show busana yang bercirikan khas Batak oleh Mahasiwa. 4. Pameran foto budaya batak, keindahan dan kerusakan alam Bonapasogit, pameran hasil kerajinan tangan seperti ukiran, ulos.

5. Penyerahan bantuan pendidikan kepada Pelajar/ Mahasiswa dengan latar belakang profesi orang tua supir, tukang tempel ban, buruh kasar, dan profesi gurem lainnya. 6. Jajanan makanan khas sub etnis Batak. 7. Artis Bintang tamu: Saykoji, Viky Sianipar, Joy Tobing, Judika Sihotang, Duma Riris Silalahi, Tongam Sirait. IV. PESERTA Peserta pada kegiatan ini terdiri dari: 1. Mahasiswa Batak yang sedang kuliah di kampus-kampus yang ada di Jabodetabek, sebagai panitia dan pengisi acara. 2. Budayawan Batak yang berperan sebagai narasumber dalam acara seminar. 3. Artis Batak yang berperan sebagai pengisi acara hiburan. 4. Masyarakat Batak yang berdomisi di Jakarta dan sekitarnya. 5. Masyarakat umum yang tertarik dengan kebudayaan Batak. V. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN Waktu yang direncanakan adalah pada awal bulan September. Pelaksanaan dimulai pukul 09.00 17.00 di Balairung Universitas Indonesia yang pada acara perdana ini menjadi tuan rumah. Hal ini senada dari Visi Universitas Indonesia sebagai Universitas riset yang merupakan pusat unggulan ilmu pengetahuan, teknologi, dan BUDAYA. VI. SUSUNAN PANITIA Penanggung Jawab Forum Mahasiswa Sumatera Utara (FUMASU) se-Jabodetabek Panitia Pelaksana Ikatan Mahasiswa Batak Universitas Indonesia VII. ANGGARAN KEGIATAN

Penetapan anggaran masih akan dibicarakan dengan Pihak Yang Terkait dari tuan rumah Universitas Indoensia. Sumber Dana a. Universitas Indonesia b. Departemen Pariwisata dan Kebudayaan RI c. Departemen Pendidikan Nasional RI d. UNESCO e. Medco Foundation f. Donatur Pribadi VIII. PENUTUP Demikian proposal kegiatan ini kami susun dengan harapan memperoleh bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Atas perhatian, dukungan dan bantuannya kami ucapkan terima kasih.

Contact Person: Nama NPM : Martin Flemming Panggabean : 0606056796

Fakultas Universitas HP Email

: Ilmu Sosial dan Ilmu Politik : Universitas Indonesia : 021-99894883 : fleming_pgbn@yahoo.com

You might also like