You are on page 1of 20

LANGKAH 1 ( IDENTIFIKASI ISTILAH ) 1. Amputasi : tindakan menghilangkan anggota ekstremitas karena alasan medis2.

Terluka : cedera tubuh yang disebabkan faktor fisik atau terganggunyakontinuitas struktur yang normal3. Konsep diri : suatu cara/proses bagaimana seseorang memandang/menilai dirisecara menyeluruh4. Konsep berubah : suatu cara atau proses menerima perubahan yang terjadipada keadaan tertentu yang berefek pada seseorang, keluarga , ataupun orangsekitar5. Standar kehidupan : patokan atau batas minimal bagi seseorang untuk memenuhi kebutuhan dasar sesuai tingkatan ekonom LANGKAH 2 ( DAFTAR MASALAH ) 1. Asuhan keperawatan seperti apa yang tepat bagi pasien dengan kondisi sepertiTn.Y ?2. Apakah perlu ditambahkan penanganan yang lain dalam perawatan Tn.Y ?3. Apa saja peran perawat pada kasus tersebut ?4. a. Bagaimana cara memberi pengarahan terhadap keluarga Tn.Y untuk menghadapi masalah ?b. Apa yang dilakukan perawat jika keluarga menolak pengarahan yangdiberikan ?5. Jelaskan yang dimaksud dengan konsep diri dan konsep berubah ?6. Bagaimana askep yang digambarkan secara nyata jika perawatan dilakukandirumah sakit atau dirumah pasien?7. Apa yang harus dilakukan perawat jika Tn.Y menolak untuk menerapkankonsep diri dan konsep berubah ?8. Hal apa saja yang akan dialami Tn.Y jika keluarga terus bertindak seperti itu ?9. Faktor apa saja yang menjadi stimulus penolakan terhadap perubahan ?10. Mengapa Nurse A menggolongkan masalah Tn.Y pada konsep diri dankonsep berubah

LANGKAH 3 (ANALISIS MASALAH ) 1. Sasaran belajar2.

Jika sesuai dengan kasus perlu ditambahkan konsep adaptasi3. Pemberi asuhan keperawatan, edukator, motivator4. a. perawat memberikan contoh terlebih dahulu (modeling) kemudian keluargadiharapkan mampu melakukan hal yang samab. sasaran belajar5. Sasaran belajar6. Sasaran belajar7. Dengan memberikan pengarahan agar Tn.Y dapat merubah pola pikir agarmau menerima sebuah perubahan8. Konsep diri Tn.Y positif : akan cepat beradaptasi dan terhindar dari depresiKonsep diri Tn.Y negatif : akan mudah mengalami depresi 9. Konsep diri yang belum terbentuk untuk menerima sebuah perubahan10. Sesuai dengan keadaan yang terjadi akibat munculnya sebuah persepsiperubahan dalam diri

KONSEP DIRI a. Definisi Konsep diri adalah cara individu dalam melihat pribadinya secara utuh,menyangkut fisik, emosi, intelektual, sosial, dan spiritual. Termasuk di dalamnyaadalah persepsi individu tentang sifat dan potensi yang dimilikinya, in teraksiindividu dengan orang lain maupun dengan lingkungannya, nilai-nilai yang berkaitandengan pengalaman dan objek, serta tujuan, harapan, dan keinginannya Komponen Terdapat lima komponen konsep diri yang dijelaskan menurut buku psikologikeperawatan, yaitu gambaran diri ( body image ), ideal diri ( self ideal ), harga diri ( self esteem ), peran diri ( self role ), identitas diri ( self identity ).Gambaran diri adalah sikap individu terhadap tubuhnya, baik secara sadarmaupun tidak sadar, meliputi: performance , potensi tubuh, fungsi tubuh, sertapersepsi dan perasaan tentang ukuran dan bentuk tubuh.Ideal diri adalah persepsi individu tentang perilakunya, disesuaikan denganstandar pribadi yang terkait dengan cita-cita, harapan dan keinginan, tipe orang yangdiidam-idamkan, dan nilai yag ingin dicapai.Harga diri adalah penilaian individu terhadap hasil yang dicapai, dengan caramenganalisis seberapa jauh perilaku individu tersebut sesuai dengan ideal diri. Hargadiri dapat diperoleh melalui orang lain dan diri sendiri.Peran diri adalah pola perilaku, sikap, nilai, dan aspirasi yang diharapkanindividu berdasarkan pisisisnya di masyarakat Identitas diri adalah kesadaran akan diri pribadi yang bersumber daripengamatan dan penilaian, sebagai sintesis semua aspek konsep diri dan menjadi satukesatuan yang utuh.Sedangkan, Konsep diri terdiri dari 5 ( lima ) komponen (Stuart dan Sundeen, 1991): 1.

Citra Tubuh Citra tubuh adalah sikap, persepsi, keyakinan dan pengetahuan individu secarasadar atau tidak sadar terhadap tubuhnya yaitu ukuran, bentuk, struktur, fungsi,keterbatasan, makna dan obyek yang kontak secara terus menerus ( anting, make up,kontak lensa, pakaian, kursi roda) dengan tubuh.Pandangan ini terus berubah oleh pengalaman dan persepsi baru. Gambarantubuh yang diterima secara realistis akan meningkatkan keyakinan diri sehingga dapatmantap dalam menjalani kehidupan.Gangguan citra tubuh adalah perubahan persepsi tentang tubuh yangdiakibatkan oleh perubahan ukuran, bentuk, struktur, fungsi, keterbatasan, makna danobjek yang sering kontak dengan tubuh.Pada klien yang dirawat dirumah sakit umum, perubahan citra tubuh sangatmungkin terjadi. Stressor pada tiap perubahan adalah

Perubahan ukuran tubuh : berat badan yang turun akibat penyakit

Perubahan bentuk tubuh : tindakan invasif, seperti operasi, suntikan, daerahpemasangan infus

Perubahan struktur : sama dengan perubahan bentuk tubuh disrtai denganpemasanagn alat di dalam tubuh

Perubahan fungsi : berbagai penyakit yang dapat merubah system tubuh

Keterbatasan : gerak, makan, kegiatan

Makna dan obyek yang sering kontak : penampilan dan dandan berubah,pemasangan alat pada tubuh klien ( infus, fraksi, respitor, suntik, pemeriksaantanda vital, dll 2. Ideal diri Ideal diri adalah persepsi individual tentang bagaimana dia harus berperilakuberdasarkan standart, tujuan, keinginan atau nilai pribadi tertentu. Sering disebutbahwa ideal diri sama dengan cita-cita, keinginan, harapan tentang diri sendiri. Idealdiri diperlukan oleh individu untuk memacu pada tingkat yang lebih tinggi.Gangguan ideal diri adalah ideal diri yang terlalu tinggi, sukar dicapai dantidak realistis. Ideal diri yang samar dan tidak jelas dan cenderung menuntut.Pada klien yang dirawat dirumah sakit karena sakit fisik maka ideal dirinyadapat terganggu. Atau ideal diri klien terhadap hasil pengobatan yang terlalu tinggidan sukar dicapai

anda dan gejala yang dapat dikaji :1. Mengungkapkan keputusasaan akibat penyakitnya , misalnya : saya tidak bisaikut ujian karena sakit, saya tidak bisa lagi jadi peragawati karena bekas operasi dimuka saya, kaki saya yang dioperasi tidak dapat main bola.2. Mengungkapkan keinginan yang terlalu tinggi, misalnya : saya pasti bisa sembuhpadahal prognosa penyakitnya buruk; setelah sehat saya akan sekolah lagi padahalpenyakitnya mengakibatkan tidak mungkin lagi sekolah

. Harga diri Harga diri adalah penilaian individu tentang pencapaian diri denganmenganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri. Pencapaian idealdiri/cita-cita/harapan langsung menghasilkan perasaan berharga.Harga diri yang tinggi berakar dari penerimaan diri sendiri tanpa syarat,sebagai individu yang berarti dan penting, walaupun salah, gagal atau kalah. Harga diri diperoleh dari penghargaan diri sendiri dan orang lain. Faktor yangmempengaruhi harga diri tinggi adakah perasaan diterima, dicintai, dihormati sertafrekwensi kesuksesan.Gangguan harga diri dapat digambarkan sebagai perasaan yang negatif terhadap diri sendiri, hilang kepercayaan diri, merasa gagal mencapai keinginan.Gangguan harga diri yang disebut harga diri rendah dan dapat terjadi secara : 1. Situasional, yaitu terjadi trauma yang tiba-tiba, misalnya harus operasi,kecelakaan, dicerai suami, putus sekolah, putus hubungan kerja, perasaan malukarena sesuatu (korban perkosaan, dituduh KKN, dipenjara tiba-tiba). o Privacy yang kurang diperhatikan, misalnya : pemeriksaan fisik yangsembarangan, pemasangan alat yang tidak sopan (pencukuran pubis, pemasangankateter, pemeriksaan perneal). o Harapan akan struktur, bentuk dan fungsi tubuh yang tidak tercapai karenadirawat/sakit/penyakit. o Perlakuan petugas kesehatan yang tidak menghargai, misalnya berbagaipemeriksaan dilakukan tanpa penjelasan, berbagai tindakan tanpa persetujuan.Kondisi ini banyak ditemukan pada klien gangguan fisik.2. Kronik, yaitu perasan negatif terhadap diri telah berlangsung lama, yaitusebelum sakit/dirawat. Klien ini mempunyai cara berfikir yang negatif. Kejadiansakit dan dirawat akan menambah persepsi negarif terhadap dirinya. Kondisi inimengakibatkan respons yang maladaptive. Kondisi ini dapat ditemukan padaklien gangguan fisik yang kronis atau pada klien gangguan jiwa

Gangguan gejala yang dapat dikaji :1. Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan akibat tindakan terhadappenyakit. Misalnya : malu dan sedih karena rambut jadi botak setelah mendapat terapisinar pada kanker.2. Rasa bersalah terhadap diri sendiri. Misalnya : ini tidak akan terjadi jika sayasegera ke rumah sakit, menyalahkan/ mengejek dan mengkritik diri sendiri 3. Merendahkan martabat. Misalnya : saya tidak bisa, saya tidak mampu, sayaorang bodoh dan tidak tahu apa-apa.4. Gangguan hubungan sosial, seperti menarik diri, klien tidak ingin bertemudengan orang lain, lebih suka sendiri.5. Percaya diri kurang. Klien sukar mengambil keputusan, misalnya tentangmemilih alternatif tindakan6. Mencederai diri. Akibat harga diri yang rendah disertai harapan yang suram,mungkin klien ingin mengakhiri kehidupan 4. Penampilan peran / Peran diri Peran adalah seperangkat perilaku yang diharapkan secara sosial yangberhubungan dengan fungsi individu pada berbagai kelompok sosial. Tiap individumempunyai berbagai peran yang terintregrasi dalam pola fungsi individu.Menurut Stuart dan Sundeen ada 5 ( lima ) factor yang mempengaruhi penyesuaiandiri dengan peran :1. Kejelasan perilaku dan pengetahuan yang sesuai dengan peran2. Konsistensi respon orang yang berarti terhadap peran individu3. Keseimbangan dan kesesuaian antara peran yang dilakukan4. Keselarasan harapan dan kebudayaan dengan peran5. Kesesuaian situasi yang dapat mendukung pelaksanaan peranGangguan penampilan peran adalah berubah atau terhenti fungsi peran yangdisebabkan oleh penyakit, proses menua, putus sekolah, putus hubungan kerjaPada klien yang sedang dirawat di rumah sakit otomatis peran sosial klienberubah menjadi peran sakit. Peran klien yang berubah adalah :

berubah menjadi peran sakit. Peran klien yang berubah adalah :

Peran dalam keluarga

Peran dalam pekerjaan/sekolah

Peran dalam berbagai kelompok Klien tidak dapat melakukan peran yang biasa dilakukan selama dirawatdirumah sakit. Atau setelah kembali dari rumah sakit, klien tidak mungkin melakukanperannya yang biasa.Tanda dan gejala yang dapat dikaji :1. Mengingkari ketidakmampuan menjalankan peran2. Ketidakpuasan peran3. Kegagalan menjalankan peran yang baru4. Ketegangan menjalankan peran yang baru5. Kurang tanggung jawab6. Apatis/bosan/jenuh dan putus asa

Masalah keperawatan yang mungkin muncul :1. Perubahan penampilan peran2. Gangguan harga diri rendah3. Keoutusasaan4. ketidakberdayaan . Identitas diri Identitas diri pengorganisasian prinsip dari kepribadian yang bertanggung jawab terhadap kesatuan, berkesinambungan, konsistensi dan keunikan individu.Pembentukan identitas dimulai pada masa bayi dan terus berlangsung sepanjangkehidupan tapi merupakan tugas utama pada masa remaja. Mempunyai konotasiotonomi dan meliputi persepsi seksualitas seseorang

Gangguan identitas adalah kekaburan / ketidakpastian memandang dirisendiri. Penuh dengan keraguan, sukar menetapkan keinginan dan tidak mampumengambil keputusan Tanda dan gejala yang dapat dikaji : 1. Tidak ada percaya diri2. Sukar mengambil keputusan3. Ketergantungan4. Masalah dalam hubungan interpersonal5. Ragu / tidak yakin terhadap keinginan6. Projeksi ( menyalahkan orang lain Masalah keperawatan yang mungkin timbul :1. Gangguan identitas personal2. Perubahan penampilan peran3. Ketidakberdayaan4. Keputusasaan . Faktor yang mempengaruhi konsep diri 1. LingkunganLingkungan yang dimaksud di sini adalah lingkungan fisik dan lingkunganpsikologis. Lingkungan fisik adalah segala sarana yang dapat menunjangperkembangan konsep diri, sedangkan lungkungan psikologis adalah segalalingkungan yang dapat menunjang kenyamanan dan perbaikan psikologis yangdapat mempengaruhi perkembangan konsep diri.2. Pengalaman masa laluAdanya feed back dari orang-orang penting, situasi stressor sebelumnya,penghargaan diri dan pengalaman sukses atau gagal sebelumnya, pengalamanpenting dalam hidup, atau faktor yang berkaitan dengan masalah stressor, usia,sakit yang diderita, atau trauma, dapat mempengaruhi perkembangan konsepdiri.3.

Tingkat tumbuh kembang

Adanya dukungan mental yang cukup akan membentuk konsep diri yang cukupbaik. Sebaliknya, kegagalan selama masa tumbuh kembang akan membentuk konsep diri yang kurang memadai. d. Perkembangn konsep diri Bayi (0 sampai 1 tahun)

Mulai untuk mempercayai

Membedakan diri dari lingkungan odler (1 sampai 3 tahun)

Mempunyai kontrol terhadap beberapa bahasa

Mulai menjadi otonom dalam pikiran dan tindakan

Menyukai tubuhnya

Menyukai dirinyaUsia Prasekolah (3 6 tahun)

Mengambil inisiatif

Mengidentifikasikan jender

Meningkatkan kewaspadaan diri

Keterampilan berbahasa meningka

Usia sekolah (6 12 tahun)

Dapat mengatur diri sendiri

Berinteraksi dengan teman sebaya

Harga diri meningkat dengan penguasaan keterampilan baru

Menyadari kekuatan dan keterbatasanMasa Remaja (12 sampai 20 tahun)

Menerima perubahan tubuh

Menggali tujuan untuk masa depan

Merasakan positif tentang diri

Berinteraksi dengan orang yang mereka anggap menarik secara seksua Masa awal dewasa (Pertengahan 20 tahunan-pertengahan 40 tahunan)

Mempunyai hubungan intim dengan keluarga dan teman dekat

Mempunyai perasaan stabil, positif tentang diriUsia dewasa Tengah (Pertengahan 40 tahunan pertengahan 60 tahunan)

Dapat menerima perubahan dalam penampilan dan ketahanan

Mengkaji kembali tujuan hidup

Meunjukkan perhatian dengan penuaanLansia (Akhir usia 60 tahunan)

Merasa positif tentang kehidupandan maknanya

Tertarik dalam memberikan legalitas bagi generasi berikutny

e. Stresor Mempengaruhi Konsep Diri Stresor konsep diri adalah segala perubahan nyata atau yang diserap yangmengancam identitas, citra tubuh, harga diri, atau perilaku peran.a. Stresor identitasDefinisinya adalah perubahan yang nyata yang mengancam identitasseseorang tersebut. Contohnya : kehilangan pekerjaan, perceraian, kelalaian,perkosaan, pelecehan, ketergantungan pada orang lain, konflik dengan oranglain.b. Stresor PeranDefinisinya adalah perubahan yang nyata yang bisa mengancam peran orangtersebut. Contohnya adalah ketidakmampuan untuk menjadi ibu dari seoranganak, kehilangan peran yang memuaskan, keterbatasan untuk melakukanperan.c. Stresor Citra tubuhDefinisinya adalah perubahan yang nyata yang mengancam citra tubuhseseorang tersebut . contohnya adalah stroke, kebutaan, kolostomi, anoreksi

artiritis, penuaan, diabetes. Semua perubahan yang terjadi merupakanpenyakit-penyakit yang tiimbul dari tubuhnya.d. Stresor harga diriDefinisinya adalah perubahan yang nyata yang mengancam harga diriseseorang tersebut. Contohnya tidak jauh berbeda dengan identitas yaitukehilangan pekerjaan, perceraian, kelalaian, perkosaan, pelecehan,ketergantungan pada orang lain, konflik dengan orang lain. Identitas denganharga diri memiliki kaitan yang erat. f. Dimensi Konsep Diri a. PengetahuanDimensi pertama dari konsep diri adalah apa yang kita ketahui tentang dirisendiri. Dalam benak kita ada satu daftar julukan yang menggambarkan kita :usia, jenis kelamin, kebangsaan, suku, pekerjaan, dan lain sebagainya. Dalammembandingkan diri kita dengan anggota kelompok kita, kita juluki diri kitadengan istilahistilah kualitas. Kita kategorikan diri kita dengan membandingkandengan orang lain, sebagai orang yang spontan atau yang hati-hati, baik hati atauegois, tenang atau temparamen tinggi, tergantung atau mandiri

b. HarapanPada saat kita mempunyai satu set pandangan tentang siapa kita, kita jugamempunyai satu set pandangan lain yaitu tentang kemungkinan kita menjadi apadi masa mendatang (Rogers, 1959). Pendeknya kita mempunyai pengaharapanbagi diri kita sendiri. Diri ideal sangat berbeda tiap individu. Seseorang mungkinmelihat masa depan dirinya sangat bagus memakai jaket dengan tambalan di sikudan memberi kuliah dari mimbar di kelas yang penuh dengan mahasiswa. Diri-ideal orang lain dimasa mendatang mungkin berupa orang yang di dalam rumah yang besar dengan Lincoln Continental putih besar yang di pa rker di depan.c. Penilaian.

HarapanPada saat kita mempunyai satu set pandangan tentang siapa kita, kita jugamempunyai satu set pandangan lain yaitu tentang kemungkinan kita menjadi apadi masa mendatang (Rogers, 1959). Pendeknya kita mempunyai pengaharapanbagi diri kita sendiri. Diri ideal sangat berbeda tiap individu. Seseorang mungkinmelihat masa depan dirinya sangat bagus memakai jaket dengan tambalan di sikudan memberi kuliah dari mimbar di kelas yang penuh dengan mahasiswa. Diri-ideal orang lain dimasa mendatang mungkin berupa orang yang di dalam rumah yang besar dengan Lincoln Continental putih besar yang di pa rker di depan.c. Penilaian. Kita berkedudukan sebagai penilai tentang diri kita sendiri setiap hari, mengukur apakah kita bertentangan dengan saya dapat menjadi apa yaitu pengharapankita bagi kita sendiri, dan seharusnya menjadi apa yaitu standar kita bagi dirikita sendiri ( Epstein, 1973). Hasil pengukuran tersebut disebut rasa harga diripada dasarnya, berarti seberapa besar kita menyukai diri kita sendiri. Semakinbesar ketidaksukaan anatara gambaran kita tentang siapa kita dan gambarantentang seharusnya kita menjadi apa atau dapat menjadi apa akan semakinrendah rasa harga diri kita (Rogers, 1959, Higgins, 1985). Jadi, orang yang hidupsesuai standar dan harapan-harapan untuk dirinya sendiri yang menyukai siapadirinya, apa yang sedang dikerjakan, akan kemana dirinya akan memiliki rasaharga diri tinggi. Sebaliknya orang yang terlalu jauh dari standar dan harapan-harapannya akan memiliki rasa harga diri rendah KONSEP BERUBAHa. Pengertian Banyak definisi pakar tentang berubah, dua diantaranya yaitu :1. Berubah merupakan kegiatan atau proses yang membuat sesuatu atau seseorangberbeda dengan keadaan sebelumnya (Atkinson,1987)2. Berubah merupakan proses yang menyebabkan perubahan pola perilaku individuatau institusi (Brooten,1978) b. Teori-teori Perubahan 1.Teori RedinMenurut Redin sedikitnya ada empat hal yang harus di lakukan seorang manajersebelum melakukan perubahan, yaitu

1. Ada perubahan yang akan dilakukan2. Apa keputusan yang dibuat dan mengapa keputusan itu dibuat3. Bagaimana keputusan itu akan dilaksanakan4. Bagaimana kelanjutan pelaksanaannyaRedin juga mengusulkan tujuh teknik untuk mencapai perubahan :1. Diagnosis2. Penetapan objektif bersama3. Penekanan kelompok 4. Informasi maksimal5. Diskusi tentang pelaksanaan6. Penggunaan upacara ritualIntervensi penolakan tiga teknik pertama dirancang bagi orang-orang yang akanterlibat atau terpengaruh dengan perubahan. Sehingga diharapkan merekamampu mengontrol perubahan tersebut 2. Teori LewinLewin mengatakan ada tiga tahap dalam sebuah perubahan, yaitu :1. Tahap UnfreezingMasalah biasanya muncul akibat adanya ketidakseimbangan dalam sistem. Tugasperawat pada tahap ini adalah mengidentifikasi masalah dan memilih jalankeluar yang terbaik.2. Tahap MovingPada tahap ini perawat berusaha mengumpulkan informasi dan mencaridukungan dari orangorang yang dapat membantu memecahkan masalah.3. Tahap RefreezingSetelah memiliki dukungan dan alternatif pemecahan masalah perubahandiintegrasikan dan distabilkan sebagai bagian dari sistem nilai yang dianut. Tugas perawat sebagai agen berubah berusaha mengatasi orang-orang yangmasih menghambat perubahan3. Teori LippittTeori ini merupakan pengembangan dari teori Lewin. Lippitt mengungkapkantujuh hal yang harus diperhatikan seorang manajer dalam sebuah perubahanyaitu :1. Mendiagnosis masalahMengidentifikasi semua faktor yang mungkin mendukung atau menghambatperubahan2. Mengkaji motivasi dan kemampuan untuk berubah. Mencoba mencaripemecahan masalah3. Mengkaji motivasi dan sumber-sumber agen. Mencari dukungan baik internalmaupun eksternal atau secara interpersonal, organisasional maupun berdasarkanpengalaman4. Menyeleksi objektif akhir perubahan. Menyusun semua hasil yang di dapat untuk membuat perencanaan.5. Memilih peran yang sesuai untuk agen berubah. Pada tahap ini sering terjadikonflik teruatama yang berhubungan dengan masalah personal.6. Mempertahankan perubahan. Perubahan diperluas, mungkin membutuhkanstruktur kekuatan untuk mempertahankannya.7. Mengakhiri hubungan saling membantu. Perawat sebagai agen berubah, mulaimengundurkan diri dengan harapan orangorang atau situasi yang diubah sudahdapat mandiri 3. Teori RogersTeori Rogers tergantung pada lima faktor yaitu : 4. 5. 1.Perubahan harus mempunyai keuntungan yang berhubunganMenjadi lebih baik dari metodeyang sudah ada2. Perubahan harus sesuai dengan nilai-nilai yang ada tidak bertentangan3. KompleksitasIde-ide yang lebih komplek bisa saja lebih baik dari ide yang sederhana asalkanlebih mudah untuk dilaksanakan.4.Dapat dibagiPerubahan dapat dilaksanakan dalam skala yang kecil.5. Dapat dikomunikasikanSemakin mudah perubahan digunakan maka semakin mudah perubahandisebarkan. Teori Havelock Teori ini merupakan modifikasi dari teori Lewin dengan menekankanperencanaan yang akan mempengaruhi perubahan. Enam tahap sebagaiperubahan menurut Havelock.1. Membangun suatu hubungan2. Mendiagnosis masalah3. Mendapatkan sumber-sumber yang berhubungan4. Memilih jalan keluar5. Meningkatkan penerimaan6. Stabilisasi dan perbaikan diri sendir

1.Perubahan harus mempunyai keuntungan yang berhubunganMenjadi lebih baik dari metodeyang sudah ada2. Perubahan harus sesuai dengan nilai-nilai yang ada tidak bertentangan3. KompleksitasIde-ide yang lebih komplek bisa saja lebih baik dari ide yang sederhana asalkanlebih mudah untuk dilaksanakan.4.Dapat dibagiPerubahan dapat dilaksanakan dalam skala yang kecil.5. Dapat dikomunikasikanSemakin mudah perubahan digunakan maka semakin mudah perubahandisebarkan.5. Teori Havelock Teori ini merupakan modifikasi dari teori Lewin dengan menekankanperencanaan yang akan mempengaruhi perubahan. Enam tahap sebagaiperubahan menurut Havelock.1. Membangun suatu hubungan2. Mendiagnosis masalah3. Mendapatkan sumber-sumber yang berhubungan4. Memilih jalan keluar5. Meningkatkan penerimaan6. Stabilisasi dan perbaikan diri sendiri6. Teori SpradleySpradley menegaskan bahwa perubahan terencana harus secara konstan dipantauuntuk mengembangkan hubungan yang bermanfaat antara agen berubah dan sistem berubah. Berikut adalah langkah dasar dari model Spradley1. Mengenali gejala2. Mendiagnosis masalah3. Menganalisa jalan keluar4. Memilih perubahan5. Merencanakan perubahan6. Melaksanakan perbahan7. Mengevaluasi perubahan8. Menstabilkan perubahan

Tingkatan Perubahan Ada empat tingkat perubahan yang perlu diketahui yaitu pengetahuan, sikap,perilaku, individual, dan perilaku kelompok. Hersey dan Blanchard (1977)menyebutkan dan mendiskusikan empat tingkatan perubahan. Perubahan peratamadalam pengetahuan cenderung merupakan perubahan yang paling mudah dibuatkarena bisa merupakan akibat dari membaca buku, atau mendengarkan dosen.Sedangkan perubahan sikap biasanya digerakkan oleh emosi dengan cara yang positif dan atau negatif. Karenanya perubahan sikap akan lebih sulit dibandingkan denganperubahan pengetahuan. Tingkat kesulitan berikutnya adalah perilaku individu.Misalnya seorang manajer mungkin saja mengetahui dan mengerti bahwakeperawatan primer jauh lebih baik dibandingkan beberapa model asuhankeperawatan lainnya, tetapi tetap tidak menerapkannya dalam perilakunya karenaberbagai alasan, misalnya merasa tidak nyaman dengan perilaku tersebut. Perilakukelompok merupakan tahap yang paling sulit untuk diubah karena melibatkan banyak orang . Disamping kita harus merubah banyak orang, kita juga harus mencobamengubah kebiasaan adat istiadat, dan tradisi juga sangat sulit.

Bila kita tinjau dari sikap yang mungkin muncul maka perubahan bisa kitatinjau dari dua sudut pandang yaitu perubahan partisipatif dan perubahan yang iarahkan. Perubahan Partisipatif akan terjadi bila perubahan berlanjut dari masalahpengetahuan ke perilaku kelompok. Pertama-tama anak buah diberikan pengetahuan,dengan maksud mereka akan mengembangkan sikap positif pada subjek. Karenapenelitian menduga bahwa orang berperilaku berdasarkan sikap-sikap mereka makaseorang pemimpin akan menginginkan bahwa hal ini memang benar. Sesudahberprilaku dalam cara tertentu maka orang-orang ini menjadi guru dan karenanyamempengaruhi orang lain untuk berperilaku sesuai dengan yang diharapkan. Siklusperubahan partisipatif dapat digunakan oleh pemimpin dengan kekuasaan pribadi dankebiasaan positif. Perubahan ini bersifat lambat atau secara evolusi, tetapi cenderungtahan lama karena anak buah umumnya menyakini apa yang merekan lakukan.Perubahan yang terjadi tertanam secara instrinsik dan bukan merupakan tuntutaneksterinsik.

Perubahan diarahkan atau paksaan Bertolak belakang dengan perubahanpartisifatif, perubahan ini dilakukan dengan menggunakan kekuasaan, posisi danmanajemen yang lebih tinggi memberikan tengatng aarah dan perilaku untuk systemdari masalah : aktualnya seluruh organisasi dapat menjadi fokus. Perintah disusun dananak buah diharapkan untuk memenuhi dan mematuhinya. Harapan mengembangkansikap positif tentang hal tersebut dan kemudian mendapatkan pengetahuan lebihlanjut. Jenis perubahan ini bersifat berubah-ubah, cenderung menghilang bila manajertidak konsisten untuk menerapkannya 2. Asuhan keperawatan seperti apa yang tepat bagi pasien dengan kondisi sepertiTn.Y ?Asuhan keperawatan1. Pengkajian

Data Objektif 1. Terluka2. Kaki diamputasi2. Diagnosisa. Proses keluarga terganggu berhubungan dengan perubahan peran keluarga,modifikasi financial keluarga, perubahan situasi dan perubahan statuskesehatan anggota keluargab. Gangguan terhadap identitas diri berhubungan dengan tidak berfungsinyaproses dalam keluarga dan diskriminasi serta perubahan status sosial.3. Perencanaan / intervensi a. Tingkatkan gambaran atau citra diri pasien, dengan cara:

Ciptakan hubungan saling percaya dengan mendorong pasienuntuk membicarakan perasaan tentang dirinya.

Tingkatkan interaksi social dengan cara mambantu pasien untuk menerima pertolongan dari orang lain, dorong pasien untuk melakukan aktivitas social, menerima keadaan dirinya, dan lain-lain.

Bila terjadi perubahan atau kehilangan fungsi tubuh, berikanpemahaman tentang arti kehilangan. Dorong pasien untuk bereaksiterhadap kehilangan dan menggali alternative yang nyata gunamembantu mengatasinya

. Tingkatkan harga diri pasien, dengan cara:

Bantu pasien untuk mengurangi ketergantungan dengan bersikapmendukung dan menerima. Beri kesadaran pada pasien akanpentingnya keinginan atau semangat hidup yang tinggi.

Tingkatkan sensitifitas pasien terhadap dirinya dengan memberiperhatian, membangun harga diri dengan memberi umpan balik

positif atas penyelesaian yang dicapai, hargai privasi, dan dorongpasien untuk melakukan latihan yang membangkitkan hargadirinya.

Bantu pasien mengekspresikan pikiran dan perasaan denganmendorong pengungkapan perasaan, baik positif maupun negative.

Beri kesempatan untuk melakukan aktivitas social yang positif.Dorong pasien untuk berhubungan dengan teman atau kerabatdekat dan terlibat dengan aktivitas social. Jangan biarkan pasienmengisolasi diri.

Beri kesempatan mengembangkan keterampilan social danvokasional dengan cara mendorong sikap optimis danberpartisipasi dalam segala aktivitas c. Tingkatkan atau perbaiki peran pasien, dengan cara:

Bantu tingkatkan kejelasan perilaku dan pengetahuan yang sesuaidengan perannya.

Perthankan konsistensi terhadap peran yang dilakukan.

Sesuaikan peran yang diemban pasien.

Selaraskan antara budaya dan harapan terhadap perilaku peran

plementasia. Meningkatkan gambaran atau citra diri pasien, dengan cara:

Menciptakan hubungan saling percaya dengan mendorong pasienuntuk membicarakan perasaan tentang dirinya.

Meningkatkan interaksi social dengan cara mambantu pasien untuk menerima pertolongan dari orang lain, mendorong pasien untuk melakukan aktivitas social, menerima keadaan dirinya, dan lain-lain.

Bila terjadi perubahan atau kehilangan fungsi tubuh, memberikanpemahaman tentang arti kehilangan. Mendorong pasien untuk

bereaksi terhadap kehilangan dan menggali alternative yang nyataguna membantu mengatasinya.b. Meningkatkan harga diri pasien, dengan cara:

Menbantu pasien untuk mengurangi ketergantungan denganbersikap mendukung dan menerima. Memberi kesadaran padapasien akan pentingnya keinginan atau semangat hidup yangtinggi.

Meningkatkan sensitifitas pasien terhadap dirinya dengan memberiperhatian, membangun harga diri dengan memberi umpan balik positif atas penyelesaian yang dicapai, hargai privasi, danmendorong pasien untuk melakukan latihan yang membangkitkanharga dirinya.

Membantu pasien mengekspresikan pikiran dan perasaan denganmendorong pengungkapan perasaan, baik positif maupun negative.

Memberi kesempatan untuk melakukan aktivitas social yangpositif. Mendorong pasien untuk berhubungan dengan teman ataukerabat dekat dan terlibat dengan aktivitas social. Jangan biarkan pasien mengisolasi diri.

Memberi kesempatan mengembangkan keterampilan social danvokasional dengan cara mendorong sikap optimis danberpartisipasi dalam segala aktivitas.c. Meningkatkan atau memperbaiki peran pasien, dengan cara:

Membantu tingkatkan kejelasan perilaku dan pengetahuan yangsesuai dengan perannya.

Mempertahankan konsistensi terhadap peran yang dilakukan.

Menyesuaikan peran yang diemban pasien.

Menyelaraskan antara budaya dan harapan terhadap perilakuperan

EvaluasiEvaluasi terhadap masalah konsep diri secara umum dapat dinilai darikemampuan untuk menerima diri, menghargai diri, melakukan peran yangsesuai, dan mampu menunjukkan identitas diri.2. Bagaimana askep yang digambarkan secara nyata jika perawatan dilakukandirumah sakit atau dirumah pasien?Askep yang dilakukan jika perawatan ada di Rumah sakit maka dapat dilakukansesuai dengan penjelasan sebelumnya. Sedangkan jika dilakukan di rumah klienatau tidak di Rumah sakit dapat dengan melakukan telenursing. Telenursing terjadi ketika perawat menemukan kebutuhan kesehatan klienmelalui penilaian, triage dan ketetapan informasi, menggunakan informasi,komunikasi dan berbasis jaringan system. Telenursing memudahkan akses kepelayanan kesehatan yang berkenaan dengan populasi yang jauh dari pelayanan( under-serviced ) dan area remote seperti halnya memudahkan monitoringpelayanan di rumah atau individu dengan permasalahan kesehatan kronis Aplikasi telenursing dapat diterapkan di rumah, rumah sakit melalui pusattelenursing dan melalui unit mobil. Telepon triase dan home care berkembangsangat pesat dalam aplikasi telenursing. Di dalam home care perawatmenggunakan system memonitor parameter fisiologi seperti tekanan darah,glukosa darah, respirasi dan berat badan melalui internet. Melalui systeminteraktif video, pasien contact on-call perawat setiap waktu untuk menyusunvideo konsultasi ke alamat sesuai dengan masalah, sebagai contoh bagaimanamengganti baju, memberikan injeksi insulin atau diskusi tentang sesak nafas.Secara khusus sangat membantu untuk anak kecil dan dewasa denganpenyakit kronik dan kelemahan khususnya dengan

penyakitkardiopulmoner.Telenursing membantu pasien dan keluarga untuk berpartisipasiaktif di dalam perawatan, khususnya dalam management penyakit kronis.Hal in juga mendorong perawat menyiapkan informasi yang akurat dan memberikandukungan secara online.Kontinuitas perawatan dapat ditingkatkan denganmenganjurkan sering kontak antara pemberi pelayanan kesehatan maupunkeperawatan dengan individu pasien dan keluarganya.Pada akhirnya telenursing dapat meningkatkan partisipasi aktif pasien dankeluarga, terutama dalam manajemen pribadi penyakit kronik.Dapat memberikanpelayanan akurat, cepat dan dukungan online, perawatan yang berkelanjutan dankontak antara perawat dan pasien yang tidak terbatas.

BAB IIIPENUTUPKesimpulan 1. Konsep diri adalah cara individu dalam melihat pribadinya secara utuh,menyangkut fisik, emosi, intelektual, sosial, dan spiritual. 2. Terdapat lima komponen konsep diri yang dijelaskan menurut buku psikologikeperawatan, yaitu gambaran diri ( body image ), ideal diri ( self ideal ), harga diri( self esteem ), peran diri ( self role ), identitas diri ( self identity ). 3. Faktor yang mempengaruhi konsep diri, antara lain: lingkungan, pengalamanmasa lalu, dan tingkat tumbuh kembang.4. Konsep berubah adalah konsep yang merupakan kegiatan atau proses yangmembuat sesuatu atau seseorang berbeda dengan keadaan sebelumnya(Atkinson,1987) 5. Ada empat tingkat perubahan yang perlu diketahui yaitu pengetahuan, sikap,perilaku, individual, dan perilaku kelompok. 6. Asuhan Keperawatan yang dilakukan dimulai dari pengkajian sampai hasil yangdiharapkan. 7. Asuhan keperawatan diberikan oleh perawat terhadap pasien ini bertujuan untuk memperbaiki keadaan klien. 8.

Askep yang dilakukan jika perawatan ada di Rumah sakit maka dapat dilakukansesuai dengan penjelasan sebelumnya. Sedangkan jika dilakukan di rumah klienatau tidak di Rumah sakit dapat dengan melakukan telenursing. Saran Guna untuk menyempurnakan makalah ini, diharapkan adanya kerja sama dansistem kerja yang baik dari setiap anggota yang berperan dalam BBM yangdilaksanakan.

DAFTAR PUSTAKA 1. Herdman, T. Heather. 2009. Nursing Diagnoses: Definition and Classification2009-2011. USA: Sheridan Books. 2. Mubarak, Wahit Iqbal, Chayatin Nurul. 2008. Buku Ajar Kebutuhan DasarManusia: Teori & Aplikasi dalam Praktik. Jakarta: EGC. 3. Potter & Perry. 2005. Fundamental Keperawatan volume 1 Edisi 4 . Jakarta:EGC. 4. H. A. Aziz Alimul. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia AplikasiKonsep dan Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.5. Swanburg. C. Russell. Alih Bahasa Samba.Suharyati. 2000. Pengantarkepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Untuk Perawat Klinis. EGC.Jakarta6. Kozier. 1991. Fundamental of Nursing. Concept, Process, and Practice,Addison Wesley, Publishing company,Inc.7. Sunaryo. 2004. Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC

http://www.scribd.com/doc/92537069/makalah-KDK

You might also like