You are on page 1of 45

METODA PELAKSANAAN Nama Pekerjaan Satuan Kerja : Pemeliharaan Gedung Kuliah D1, D2 dan D3 Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya

: Kelompok Kerja Pekerjaan Konstruksi Pemeliharaan Gedung Kuliah D1, D2 dan D3 Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya

1. PENDAHULUAN Dalam rangka pekerjaan pemeliharaan Gedung Kuliah D1, D2 dan D3 Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya ini yang diharapkan dapat memberikan gambaran tentang pelaksanaan pekerjaan tersebut. 2. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan tujuan Pekerjaan Pemeliharaan Gedung Kuliah D1, D2 dan D3 Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya adalah : 1. Terciptanya kondisi yang memadai dengan tidak merusak material bahkan memberikan perlindungan / proteksi terhadap penyusutan dan menjaga kelestarian bangunan gedung kuliah agar berdayaguna dalam waktu relatif lebih lama. 2. Mendukung efisiensi, efektifitas dan produktifitas dalam menagemen pemeliharaan sarana / prasarana bangunan agar berfungsi maksimal. 3. Meningkatkan citra Gedung Kuliah D1, D2 dan D3 Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya yang BERSIH, INDAH, NYAMAN dan TERPELIHARA.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut disusunlah metode pelaksanaan pekerjaan tersebut sebagaimana diuraikan lebih lanjut. METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN Metode pelaksanaan pekerjaan yang diuraikan dibawah ini akan dijelaskan mengenai tahapan dan tata cara pelaksanaan yang menggambarkan pelaksanaan pekerjaan dari awal sampau akhir, yang disusun berdasarkan dokumen lelang, gambar teknis, dan spesifikasi. Penjelasan ini akan meliputi : o Program Mobilisasi o Pengendalian Mutu Pekerjaan o Uraian Tahapan Pelaksanaan II.1. Program Mobilisasi Program mobilisasi yang akan diuraikan didalam bagian ini adalah untuk memberikan penjelasan dan penjabaran mengenai hal-hal yang akan dilakukan oleh CV. Harum Narwastu didalam masa mobilisasi, program mobilisasi ini meliputi : 1. Daftar Mobilisasi Personil Pelaksanaan Pekerjaan paket proyek ini mengusulkan personil inti untuk Pekerjaan Pemeliharaan Gedung yang terdiri dari :

Personil inti : - Project Manager - Pelaksana Gedung - Administrasi dan Keuangan Tenaga kerja yang akan diadakan / di mobilisasi ke lapangan untuk melaksanakan pekerjaan pemeliharaan ini, terdiri dari : o Kepala Tukang o Tukang o Mandor o Pekerja Uraian tugas pelaksana kerja Project Manager Tugas dan tanggung jawab : o Melakukan koordinasi kedalam (team proyek, manajemen, dll) dan keluar o Dibantu semua koordinator menyiapkan rencana kerja operasi proyek, meliputi aspek teknis, waktu, administrasi dan keuangan proyek o Melaksanakan dan mengontrol operasional proyek sehingga operasi proyek dapat berjalan sesuai dengan rencana (on track) o Mengidentifikasi dan menyelesaikan potensi masalah yang akan timbul agar dapat diantisipasi secara dini. o Mengkomunikasikan dalam bentuk lisan dan tertulis (Laporan Kemajuan Pekerjaan). Pelaksana Gedung Tugas dan tanggung jawab : o Menunjang pelaksanaan tugas tugas dalam aspek konstruksi yang berkaitan dengan mutu, bahan, peralatan serta tenaga kerja. o Mengawasi pelaksanaan pekerjaan sehingga membentuk hasil pekerjaan yang baik. o membuat laporan-laporan harian yang dilaksanakan dilapangan baik cuaca, jenis pekerjaan dan jumlah tenaga kerja dan lain-lain. Administrasi dan Keuangan Tugas dan tangung jawab : o Menyiapkan / men-support dokumen administrasi dan pendukung berupa : Berita Acara layak pakai, Berita Acara Penerimaan Barang, Surat Pengiriman Barang / DO, Berita Acara Installasi, Invoice/tagihan, dll) yang menyangkut operasional proyek selama pekerjaan berjalan. o Melakukan monitoring terhadap kemajuan proyek. o Melakukan proses penagihan. o Dibantu team teknis membuat laporan kemajuan pekerjaan. o Membantu Proyek Manager dan para Koordinator dalam menyiapkan perangkat monitoring pekerjaan, pelaporan, Berita Acara dan lain lain. Seluruh staf inti pekerjaan tersebut beserta staf lainnya sesuai dengan usulan di dalam Struktur Organisasi Kerja, akan dimobilisasikan ke lokasi proyek dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari sejak diterbitkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). Sedangakan mobilisasi tenaga kerja akan disesuaikan dengan kebutuhan yang tercermin dari Rencana Kerja/Schedule. 2. Mobilisasi Peralatan Daftar jenis peralatan yang akan dimobilisasi ke lapangan untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan utama pada paket proyek ini, sesuai dengan kebutuhan alat untuk melaksanakan pekerjaan yaitu : Peralatan Pekerjaan Pemeliharaan yang dibutuhkan : 1. Mobil Pick Up dengan Kapasitas 2500cc 2. Scaffolding 100 set 3. Alat Pertukangan 1 set

II.2. Pengendalian Mutu Pekerjaan Untuk memantau dan menjamin mutu bahan dan hasil pekerjaan, maka CV. Harum Narwastu akan menguji hasil pengendalian mutu bahan di laboratorium yang akan ditunjuk kemudian. II.3. Uraian Metode Kerja 1. Pekerjaan Umum (Persiapan) a. mengadakan persiapan untuk mobilisasi peralatan kerja. b. mengadakan pengamanan lokasi pekerjaan. c. mengadakan komunikasi yang diperlukan baik kepada direksi setempat. d. menyiapkan blanko-blanko untuk laporan. e. mengadakan / membuat direksikeet ruang kantor kontraktor f. Pembersihan lokasi sekeliling bangunan. g. Pengadaan air untuk pelaksanaan pekerjaan. h. Pengadaan alat-alat kerja yang akan dibutuhkan.

2. Pembersihan Awal - Pembersihan lokasi kerja dari kotoran, tumbuhan dan lain sebagainnya atau sesuai dengan petunjuk Pengawas. - Pengaturan material jalan agar tidak menghambat kelancaran pekerjaan. 3. Pekerjaan Survey dan Pengukuran - Pihak kami akan melakukan pengukuran. - Sebelum melakukan pengukuran kami akan meminta petunjuk terlebih dahulu kepada pihak terkaitseperti pengawas lapangan. 4. Gudang (Barak Kerja) Sebagai tempat penyimpanan yang bersifat sementara, maka gudang dapat memanfaatkan area kosong diluar bangunan yang sedang dikerjakan untuk penyimpanan Hard material, sedangkan untuk material yang rentan terhadap cuaca dan bersifat Soft material maka dapat disatukan dengan ruang proyek. 5. Keamanan proyek Pihak kami akan menjamin keamanan pekerjaan, baik orang/pekerjaan, bahan, peralatan milik konsultan maupun barang-barang milik pemberi tugas. 6. Kelengkapan P3K, Keselamatan Kerja Selama Pekerjaan berlangsung pihak kami akan menyediakan alat-alat P3K, helm, sepatu boot untuk safety belt sesuai keselamatan kerja, bahkan bila perlu diasuransikan. 7. Air Kerja Mengadakan sumber air dan alat pendukungnya, air kerja harus memenuhi syarat keperluan setiap jenis pekerjaan. 8. Listrik Kerja Menyiapkan listrik kerja sesuai keperluan setiap jenis pekerjaan. 9. Alat Bantu Kerja Mengadakan alat bantu untuk mempermudah pelaksanaan pekerjaan seperti : Mobil Pick Up dengan kapasitas mesin 2500cc, Scaffolding 100 set dan Alat Pertukangan 1 set sesuai dengan data peralatan utama atau alat pendukung lainnya bila diperlukan.

10. Time Schedule Membuat dan menempelkan Time Schedule dan Network Planning pada papan kerja Direksi dalam ukuran yang mudah dibaca dan dipelajari. dalam rangka persiapan pelaksanaan kami akan memahami gambar sesuai prosedur yang ada sehingga bila dibaca terdapat hal-hal yang kurang cocok bisa segera dilaporkan kepada Direksi, Pengawas dan Perencana untuk mengadakan tindakan guna mengantisipasi kemungkinan yang dapat merugikan semua pihak. 11. Tenaga Kerja Kami akan menurunkan Personil Inti yang mempunyai potensi dalam hal pemeliharaan gedung. Sesuai Daftar Personil Inti yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan dan susunannya : - Project Manager - Pelaksana Gedung - Administrasi dan Keuangan dan kami juga akan melaksanakan pekrjaan sesuai jangka waktu pelaksanaan yaitu 90 (Sembilan puluh) hari kalender. 1. JENIS PEKERJAAN : KEBERSIHAN LANTAI KERAS

TUJUAN / SASARAN : Seluruh permukaan lantai semen, aspal atau Beton, bersih dari lumut dan kotoran yang melekat. Frekuensi Kerja : Setiap satu bulan satu kali Alat Habis Pakai : Karet Floor squeguee, sarung tangan. Alat Tidak Habis Pakai : Floor squeguee, sikat tangkai, sikat tangan, kape Alat Pendukung Operasi : Double bucket, Troly sampah Alat Utama : Mesin poliser, wett vaccum cleaner, high pressure Bahan Kimia : Bendurol / wax striper, sigla, scoring / perr.

PROSEDUR KERJA 1. Menyiapkan seluruh peralatan 2. Mencampur bahan kimia 3. Memasang pagar pembatas di areal kerja rambu papan peringatan 4. Lantai dibersihkan dari kotoran dan debunya dibersihkan menggunakan alat lobby duster, di dorong ke pinggir dan disapu agar kotoran tidak terbawa kembali ke tengah 5. Siram / semprot, sikat, cuci permukaan lantai yang berlumut / lantai yang kotor noda dengan mesin polisher 6. Sikat permukaan lantai yang berlumut / yang bernoda dengan mesin polisher

7. Bilas kembali dengan air bersih dan keringkan / airnya di tarik dengan wiper lantai.

2. JENIS PEKERJAAN : KEBERSIHAN TOILET

TUJUAN / SASARAN : Toilet bersih, tidak berbau dan higienis serta harum / sehat bebas kuman Frekuensi Kerja : Setiap satu minggu sekali Tenaga kerja : Cleaner Toilet Alat Habis Pakai : Dusting moop, lap kaca, tapas hijau, spons Alat Tidak Habis Pakai : Floor squeguee, sikat tangkai, sikat tangan, botol Alat Pendukung Operasi : Dusting mop set, floor squeeguee, sikat tangkai, sikat tangan, botol sprayer, gayung ember, rak ball. Alat Utama : Mesin Polisher, wett & dry Bahan Kimia : Sigla ( dr johnson asam pengangkat kotoran ), bendurol ( disinfectan cleaner )

PROSEDUR KERJA

1. Menyiapkan seluruh peralatan 2. Mencampur bahan kimia 3. Membersihkan lantai dari noda-noda kuning, noda melekat, atau yang menempel yang kuat dengan mesin polisher atau sikat tangan dan larutan bahan kimia 4. Membersihkan kerak air dari dinding-dinding keramik celah nat porselin / keramik dari noda flek yang menempel 5. Lap dinding kaca dan cermin dengan kain lap 6. Membersihkan bagian-bagian wastafel, urinoir, keran air, tempat tissue, dan tempat sabun, closet dengan kain lap atau spons 7. Mengangkat kotoran yang menyumbat pada lubang pembuangan air 8. Membuang sampah keluar dari ruangan toilet 9. Membersihkan sawang-sawang di plafon dengan rak boll 10. Memberi informasi kepada pihak terkait apabila ada kerusakan di lokasi.

3. JENIS PEKERJAAN : PEMELIHARAAN HARIAN DINDING LUAR

TUJUAN / SASARAN : Dinding kaca termasuk frame / list, bagian dalam dan luar bersih dari debu, bekas noda tangan, kerak dan jamur

Frekuensi Kerja : Setiap hari Alat Habis Pakai : Kain lap kanebo, tapas, karet busa Alat Tidak Habis Pakai : Ember kerja, window squeegue, wash applicator, botol sprayer Alat Pendukung Operasi : Tangga lipat, Safety belt, danger notice dan scaffolding Bahan Kimia : Glass cleaner

PROSEDUR KERJA

1. Menyiapkan seluruh peralatan 2. Mencampur bahan kimia 3. Memasang papan rambu peringatan di areal yang akan dibersihkan 4. Membersihkan dinding kaca frame / list yang kotor berdebu, kotoran minyak bekas tangan 5. Dengan window squeegue dan wash aplikator, bulu ayam, lap kanebo dan bahan kimia pembersih

4. JENIS PEKERJAAN : PEMELIHARAAN HARIAN LANTAI GRANIT

TUJUAN / SASARAN : Agar seluruh permukaan lantai terlihat bersih setiap hari bebas dari debu, sampah plastik / Kertas, puntung rokok dan tumpahan air minum / makanan

Frekuensi Kerja : Setiap hari Alat Habis Pakai : Floor duster, kain pel kantong plastic

Alat Tidak Habis Pakai : Castor bucket, ember kerja, gayung, sapu ijuk, sapu , pengki plastik, kape, sikat tangan Alat Pendukung Operasi : Troly sampah, kabel roll, Papan peringatan, sarung tangan, tangga lipat, selang air, kabel roll Alat Utama : Mesin polisher, wet & dry vaccum dan mesin dry vaccum cleaner Bahan Kimia : Sigla, scoring, bendurol, disinfectant, bowl cleaner, metal polish, helios, dust cleaner.

PROSEDUR KERJA

1. Menyiapkan seluruh peralatan 2. Mencampur bahan kimia 3. Memasang papan rambu peringatan di areal yang akan dibersihkan 4. Membersihkan seluruh permukaan lantai dari sampah dan kotoran kering dengan sapu dan pengki plastik. 5. Setelah lantai bersih dilanjutkan dengan pengepelan dengan mop pel dan menggunakan larutan gahan kimia pembersih. 6. Setelah selesai pembersihan lantai, dilanjutkan perawatan dengan dusting, floor duster memakai bahan kimia Dust Trapper ( sample merk : Cong R dust Johnson ). 7. Secara berkala dilakukan buffing menggunakan mesin Polisher dengan pad buffing 8. Mengumpulkan dan membuang sampah secara teratur menggunakan kantong plastic sampah atau trolly sampah yang sudah disediakan.

5. JENIS PEKERJAAN : Pemeliharaan GRC Kerawangan

TUJUAN / SASARAN : Kerawangan GRC agar bersih luar dan dalam bersih dari debu, bekas noda tangan, kerak dan jamur.

Frekuensi Kerja : Setiap minggu Alat Habis Pakai : Kain lap kanebo, tapas, karet busa, kuas Alat Tidak Habis Pakai : Ember kerja, wash applicator Alat Pendukung Operasi : Tangga lipat, Safety belt, danger notice dan scaffolding Bahan Kimia : detergent konsentrasi rendah

PROSEDUR KERJA

1. Menyiapkan seluruh peralatan 2. Memasang papan rambu peringatan di areal yang akan dibersihkan 3. Membersihkan permukaan yang kotor berdebu, kotoran minyak bekas tangan. 4. Menyikat dgn kuas memakai air bersih dan sedikit detergen menggunakan wash aplikator dan sikat plastik pada bagian luar dan dalam kerawangan. 5. Secara insidentil melakukan penyemprotan dengan mesin sprayer ( sample merk :Karcher ) dg tekanan rendah untuk mengangkat kotoran yang kuat menempel.

6. JENIS PEKERJAAN : PEMELIHARAAN MATERIAL LOGAM

TUJUAN / SASARAN : Stainless steel, Alluminium, Tembaga, Enamel bersih dari debu, kotoran, bekas noda tangan, kerak dan jamur .

Frekuensi Kerja : 1 bulan s/d 4 bulan sekali tergantung kondisi lapangan Alat Habis Pakai : Kain lap kanebo, tapas, busa, Alat Tidak Habis Pakai : Ember kerja, kuas, wiper karet. Alat Pendukung Operasi : Tangga lipat, Safety belt, danger notice, tangga tali, tambang dan scaffolding atau gondola. Bahan Kimia : PH Balance ( Multi Purpose Cleaner/MPC ) dan wax (pengkilap) untuk : logam di treatment seperti di-cat/ di-powder coating / di-enamel./ di-galvanized. Brasso / metal polish untuk : permukaan logam asli.

PROSEDUR KERJA

1. Menyiapkan seluruh peralatan kerja dan pelindung ( safety belt ) 2. Memasang papan rambu peringatan di areal umum yang akan dibersihkan 3. Mengelap seluruh permukaan objek dari debu dan kortoran 4. Mencampur bahan kimia 5. Membersihkan objek, yang kotor berdebu, kotoran minyak bekas tangan dan jamur.dengan bahan kimia untuk logam, sesuai peruntukannya, menggunakan , tapas kasar, kuas dan lap kanebo 6. Membilas / mengelap seluruh permukaan dari bahan kimia.

7. JENIS PEKERJAAN : PEMELIHARAAN DINDING BATU ACAK

TUJUAN / SASARAN : Dinding batu tempel acak pada seluruh permukaan agar bersih dari debu, bekas noda tangan, kerak dan jamur.

Frekuensi Kerja : Setiap minggu Alat Habis Pakai : Tapas kasar, karet busa, kuas. Alat Tidak Habis Pakai : Ember kerja, wash applicator, botol sprayer, sikat plastik / sikat kawat Alat Pendukung Operasi : Tangga lipat, Bahan Kimia : Sigla ( johnsson ) cleaner

PROSEDUR KERJA

1. Menyiapkan seluruh peralatan 2. Mencampur bahan kimia dan air sesuai konsentrasi yang dibutuhkan. 3. Membersihkan / menyikat seluruh permukaan luar menggunakan kuas atau sikat plastik atau sikat kawat bila kotorannya kuat. 4. Membilas / mengelap seluruh permukaan dari bahan kimia.

II.

PROGRAM KERJA

Seluruh jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan dan direncanakan secara teratur teliti dan dituangkan dalam bentuk program kerja yaitu sebagai berikut :

1.

Program kerja tahunan untuk 1 (satu) tahun

Program kerja tahunan merupakan program induk yang didalamnya memuat cakupan jenis kegiatan, volume dan waktu. Program kerja tahunan dibuat dan diajukan terlebih dahulu kepada Yayasan guna memperoleh persetujuan.

2.

Program kerja bulanan untuk 1 (satu) bulan hingga 1 (satu) kuartal

Program kerja bulanan pada prinsipnya merupakan jabaran dari program kerja tahunan menyajikan kegiatan pekerjaan yang akan dilaksanakan pada bulan tersebut serta volume lokasi, peralatan & tenaga. Program ini diajukan sebulan sebelum pelaksanaan pekerjaan untuk dikoordinasikan bersama.

II.

WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN

Mengingat Masjid Jami Tangkubanperahu yang menjalankan fungsinya secara terus menerus maka perawatan gedung sebagai unit layanan yang integral dengan fungsi layanan kepada penggunaan masjid harus menyesuaikan waktu pelaksanaan pekerjaan setiap hari yaitu :

A. Jam kerja : 06.00 s/d 17.00 wib B. Jam Istirahat : 12.00 s/d 13.00 wib

Jadwal Kerja : Supervisor : 06.00 18.00 Leader : 06.00 18.00 Cleaner : 06.00 - 18.00 Dinding Luar : 07.00 - 18.00

Gardener : 06.00 - 18.00

VI. PERALATAN KERJA

Sesuai dengan jenis pekerjaan, kondisi lokasi dan target yang akan dicapai maka peralatan kerja memiliki fungsinya masing-masing dan terdiri atas :

1. Alat Utama / Mesin Masing-masing alat utama memiliki kemampuan khusus untuk melaksanakan pekerjaan : Pencucian, pelapisan dan pemeliharaan semua jenis lantai secara berkala / reguler.

2. Alat Pendukung Operasi Terdiri dari berbagai jenis alat yang dikenal secara umum namun fungsinya dapat digunakan untuk mendukung pekerjaan cleaning service.

3. Alat Habis Pakai Terdiri dari berbagai peralatan khusus cleaning service untuk mendukung pekerjaan rutin atau berkala, peralatan tersebut pada umumnya hanya dapat digunakan sekali dalam setiap pekerjaan (habis pakai).

4. Alat Tidak Habis Pakai Terdiri dari berbagai jenis alat umumnya merupakan bagian komponen (spare part) dari peralatan khusus cleaning service untuk mendukung pekerjaan rutin maupun berkala. Peralatan tersebut dapat digunakan secara berulang untuk masa waktu tertentu (tidak habis pakai sama sekali).

5. Alat komunikasi Peralatan yang digunakan untuk mendukung sistim komunikasi intern : antara pemimpin, staf dan pekerja lapangan, terutama untuk daerah yang luas juga untuk kelancaran komunikasi dengan pihak pengguna pemberi kerja.

VII.

BAHAN BAKU / BAHAN KIMIA

Bahan kimia yang digunakan memiliki sifat dan fungsi :

1.

Pembersih

Membersihkan noda, kotoran, flek, bercak, baik yang menempel sedang maupun kuat melalui proses : pencucian, pembilasan, pengupasan, pengangkatan, pelepas/pelarutan, penjebak sekaligus pengkilap / cemerlang

2.

Netralisasi

Menetralisir penggunaan bahan pembersih awal yang mengandung zat asam tinggi sebelum dilaksanakan pelapisan (terutama untuk coating atau kristalisasi). 3. Perawatan / Pemeliharaan

Melindungi (memberikan proteksi) terhadap material dari berbagai kerusakan misalnya : penyusutan, gesekan / goresan, aus, senyawa melalui proses kimiawi / iklim dengan cara penutupan pori-pori dan pemadatan.

4.

Disinfectant

Pembasmi kuman / bakteri, terutama dalam ruangan toilet sehingga terjamin kesehatan hygienis.

5.

Penyegar / Pengharum

Memberikan penyegaran dan suasana yang nyaman pada ruangan.

6.

Efek Penggunaan

Setiap jenis bahan kimia digunakan harus diperhatikan efek didalam penggunaannya terhadap obyek yang dibersihkan maupun lingkungan sekitarnya seperti : 2. 3. 4. Tidak merusak bentuk Tidak berubah warna Aman bagi lingkungan

VII.

TENAGA KERJA

Berdasarkan kebutuhan dan target pekerjaan dengan komposisi tenaga kerja yang disediakan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut terdiri dari kualifikasi yang ahli dan terampil dibidangnya masing-masing dengan jumlah yang disesuaikan sebagai berikut :

1. Quality Control Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan operasional seluruh area dan pekerjaan dengan tugas pokok mengkoordinasikan, mengawasi, mengontrol hasil kerja dan menata seluruh tingkatan tenaga lapangan dan staff terkait sesuai tugasnya masing-masing.

2. Supervisor Bertanggung jawab, memimpin dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan pada seluruh area Masjid Jami Tangkubanperahu.

3. Administrasi dan Logistik (Adminlog) Bertanggung jawab dalam menata sistim administrasi lapangan / absensi, pelaporan, surat dsb. Sekaligus pengadaan penyimpanan / pergudangan dan pendistribusian peralatan dan bahan.

4. Pemelihara kebersihan Lantai Melaksanakan kegiatan pemeliharaan kebersihan khusus pelapisan dan maintenance permukaan lantai agar tetap bersih dan cemerlang.

5. Pemelihara Toilet Melaksanakan kegiatan pemeliharaan kebersihan khusus toilet-toilet agar tetap bersih, kering dan tidak berbau

6. Petugas kebersihan Melaksanakan kegiatan pemeliharaan kebersihan secara rutin dan terus menerus agar kondisi lokasi terlihat bersih, bebas dari debu sampah dan kotoran lainnya

IX JADWAL PEMELIHARAAN PEKERJAAN

NO 1 2 3 4 5

ITEM

PEKERJAAN

RUTIN

GENERAL

Lantai keramik Lantai plester Lantai toilet Dinding tembok Plafon

Menyapu, mengepel pembersihan total Menyapu, mengepel pembersihan total Menyapu, mengepel pembersihan total Pemberihan dan pengelapan

dan 2x /hari 2x /hari dan 2x /hari dan 1x/minggu 1x/minggu

1 x /bulan 1 x /bulan 1 x /bulan 1x /bulan 1x /bulan 1 x /bulan

6 Pemberihan dan pengelapan 7 Railing tangga Atap Makara dan 1x /hari 1x /bulan

1x /4 bulan

X.

PETUNJUK PELAKSANAAN

a. Membersihkan lantai GRANIT

Peralatan yang dipergunakan 1. Lobby duster 1. 2. 3. 4. Sapu ijuk Pengki Mop pel Mop Presser ( castor & bucket ) = Alat pemeras kain pel

Cara kerja 1. Bersihkan permukaan lantai dari debu/ kotoran dengan menggunakan lobby duster / sapu ijuk.

2. Siapkan campuran air yang telah diberi cairan floor cleaner dan tempatkan pada peralatan mop pressure. 3. Masukkan mop pel kedalam campuran air tersebut dan peras kain mop pel secukupnya. 4. Pel permukaan lantai dengan menggunkan mop pel tersebut diatas sehingga permukaan lantai menjadi bersih. 5. Cuci mop pel dengan menggunakan air bersih sampai bersih dan ulangi pengepelan lantai sampai selesai. 6. Selanjutnya pelihara kebersihan permukaan lantai dari debu atau kototran dengan menggunakan lobby duster/sapu ijuk dan pengki setiap saat ( monitoring kebersihan ) 7. Untuk mengkilapkan permukaan lantai perlu dilakukan pem buffing an dengan cara sebagai berikut : 1. 2. Bersihkan permukaan lantai dengan menggunakan lobby duster Poles atau buffing permukaan lantai memakai mesin polisher dengan mengguna- kan pad merah / kasar tanpa diberi obat sampai permukaan lantai mengkilap. Lakukan pem-buffingan ulang setiap permukaan lantai bila sudah agak pudar / tidak mengkilap.

3.

1.

Membersihkan Kaca termasuk kaca patri

Peralatan yang dipergunakan : 1. 1. Wash Applicator 2. 2. Stick wiper/ Window squeeqe 3. 3. Kain lap kaca / lap Kanebo 4. 4. Botol Sprayer

Cara kerja 1. Basahi permukaan kaca dengan menggunakan wash applicator yang telah dicelupkan kedalam cairan glass cleaner atau menggunakan alat semprot botol sprayer yang telah diisi cairan glass cleaner. 2. Bersihkan air yang berada dipermukaan kaca dengan menggunakan window squeeqe. 3. Keringkan permukaan kaca dengan menggunakan lap kanebo sampai permukaan kaca menjadi bersih dan mengkilap.

2.

Membersihkan Stainless steel

Peralatan yang dipergunakan :


o o

Lap Kanebo Kain lap majun

Cara Kerja :

Basahi lap kanebo dengan air yang telah dicampur dengan cairan pembersih yang khusus untuk stainless steel dan peras secukupnya. Usapkan lap kanebo ke permukaan stainless steel dengan cara menekan searah atau tidak digosok. Selanjutnya pelihara permukaan stainless steel dengan menggunakan kain majun.

3.

Membersihkan bahan Logam

Bahan logam meliputi : railing tangga, railing Void, Box hydrant ,atap enamel, list alluminium dan tembaga makara

Peralatan yang dipergunakan : 1. 1. Kamoceng

2. Kain lap/ kanebo 3. Kuas, sikat plastik 4. Majun / kain lap 5. Bahan kimia : MPC ,Metal polish, brasso, wax.

Cara kerja : 1. Bersihkan permukaan logam dari debu dengan menggunakan kamoceng. 2. Basahi lap dan usapkan / bersihkan seluruh permukaan bahan logam dengan lap basah tersebut atau sikat plastik / kuas. 3. Bersihkan dengan menggunakan bahan kimia sesuai dengan peruntukannya ( sesuai bahan objek ).

4. Selanjutnya lakukan pembersihan permukaan bahan logam tersebut dengan menggunakan lap kering / majun , dengan cara menggosok hingga mengkilat. 5. Khusus untuk tembaga tidak diperkenankan menggunakan bahan kimia, cukup menyikat dengan sikat tembaga / sikat plastik dan dibilas dgn air bersih. 6. Apabila diperlukan tembaga dapat dilakukan pembersihan secara total dalam jangka waktu tertentu dengan menghampelas / menggosok seluruh permukaan hingga warna bahan dasar tembaga timbul kembali dan kemudian dilakukan penggosokan dengan metal polish, lalu dilakukan pengcoatingan ulang dengan neutral spray paint.

e. Membersihkan dinding cat tembok , Cat dekoratif SKK dan rolling door

Peralatan yang dipakai


o o o o o

Kain lap Kamoceng Rak ball Telescopic. Sikat ijuk / plastik

Cara kerja :

Untuk dinding yang dapat terjangkau gunakan kamoceng untuk membersihkan debu yang ada dipermukaan sedangkan untuk menjangkau permukaan dinding yang tinggi gunakan rack ball dengan telescopic. Untuk jenis cat decoratif SKK pembersihan harus menggunakan sikat ijuk / plastik karena permukaannya yang bertekstur kasar. Pembersihan cat SKK dapat menggunakan detergent dengan konsentrasi rendah, kemudian dilakukan pembilasan dengan seksama hingga datergent benar2 larut. Untuk membersihkan kotoran yang menempel kuat dipermukaan dinding tidak ada jalan lain kecuali mengecat ulang permukan dinding tersebut. Untuk membersihkan debu yang menempel pada rolling door gunakan kamoceng namun apabila tidak bisa hilang dan kotoran sudah melekat maka gunakan lap basah yang sudah diberi bahan cairan pembersih untuk membersihkan permukaan rolling door tersebut.

f. Membersihkan Plafond

peralatan yang digunakan :


o o

Rak ball Telescopic

Cara kerja : Bersihkan permukaan plafond dari debu atau sarang laba-laba dengan menggunakan rack ball dan telescopic.

g. Membersihkan Dinding luar 1. 2. Peralatan yang dipergunakan : 1. Scaffolding 2. Helm Pengaman 3. Sabuk Pengaman 4. Wash Aplikator 5. 6. 7. 8. Wiper Kaca Kain Lap Tapas / kain pembersih kaca /kanebo Sikat Nylon

Cara Kerja

Untuk membersihkan ditempat yang tinggi gunakan peralatan scaffolding yang telah disediakan. Bersihkan permukaan kaca sesuai dengan petunjuk kerja membersihkan kaca . Bersihkan debu/kotoran pada permukaan dinding dengan menggunakan sikat nylon dan lap kembali dengan menggunakan kain bersih.

Apabila kotoran masih tetap menempel pada permukaan dinding maka lakukan sbb:

Basahi dinding dengan campuran air dan detergen. Gosok permukaan dinding dengan tapas Bersihkan sisa airnya dengan Wiper Kaca/Window Squeqee

Apabila kotoran masih juga melekat pada permukaan dinding lakukan pengecatan ulang pada daerah setempat.

h. Lantai Parkir / Halaman

Peralatan yang dipergunakan


o o o o

Sapu Lidi / Sapu Ijuk Pengki Selang Air Mesin Sikat ( Brush Machine )

Cara Kerja

Bersihkan permukaan lantai parkir dari debu / kotoran lainnya dengan menggunakan sapu lidi / sapu ijuk dan kumpulkan dengan menggunakan pengki. Masukkan kotoran dari pengki ke tempat sampah terdekat. Selanjutnya pelihara kebersihan permukaan lantai dari kotoran dengan menggunakan sapu lidi / sapu ijuk dan pengki setiap saat.

Apabila permukaan lantai parkir ( Paving ) sudah kelihatan banyak debu yang menempel dan tidak bisa hilang dengan cara disapu, maka permukaan lantai tersebut perlu dipoles dengan cara sbb:

Siaramkan air kepermukaan lantai. Siramkan campuran bahan pembersih / degreaser dan sikat permukaan lantai memakai mesin sikat (Brusher) dengan menggunakan pad kasar. Buang air kotornya dengan menggunakan Wiper lantai dan bilas lagi sampai kotoran / noda yang menempel dipermukaan lantai hilang dan bersih.

Untuk membersihkan kotoran / Lumpur yang melekat pada jalan / halaman bersihkan dengan air dan di kosrek / disikat dengan sapu lidi.

i. Pembagian Tugas / ( ZONING )

Crew Lantai dasar / Ruang Serba guna

Tugas Pokok : Menjaga,merawat & memelihara kebersihan seluruh area kerja lantai dasar & lobby. Tugas Bantuan : Menjaga kebersihan seluruh area kerja didalam gedung.

Menjadi back up / tenaga pengganti lantai I bila ada kegiatan di lantai I (General Cleaning) Tenaga pengganti bila salah satu crew (CS) tidak masuk kerja. Standby diarea kerja Lt dasar/Basement

Crew Lantai Dua / Lt shalat

Tugas Pokok : Menjaga, merawat & memelihara kebersihan seluruh area Kerja lantai II. Tugas Bantuan : Menjaga kebersihan seluruh area kerja didalam gedung.

Menjadi back up / tenaga pengganti lantai II bila ada kegiatan di lantai II (General Cleaning). Tenaga pengganti bila salah satu crew CS tidak masuk kerja. Standby diarea kerja Lt II

Crew Lantai Tiga / Lt. Mezzanine

Tugas Pokok : Menjaga, merawat & memelihara kebersihan seluruh area kerja lantai III. Tugas Bantuan : Menjaga kebersihan seluruh area gedung.

Menjadi back up / tenaga pengganti lantai III bila ada Kegiatan di lantai III (General Cleaning) Tenaga pengganti bila satu crew (CS) tidak masuk kerja Standby diarea kerja Lt III.

Crew Lantai Empat & Atap.

Tugas Pokok : Menjaga, merawat & memelihara kebersihan seluruh area lantai atap, baik lantai beton, enamel , hingga saluran2 beton Tugas Bantuan : Menjaga kebersihan seluruh area atap gedung.

Membantu memelihara kebersihan bila ada salah satu lantai yang memerlukan bantuan Tenaga pengganti bila salah satu crew (CS) tidak masuk kerja

X.

INDEX KATA-KATA

NO

KATA

KETERANGAN

Bendurol

Merek Chemical pengangkat debu dan pelicin yang mengandung desinfectant Jenis Chemical pembersih toilet

2 3 4 5 6 7 8 9

Bowl Cleaner Kipas angin pengering Blower Merek Chemical pembersih logam Brasso Merek Chemikal pengangkat debu dr Jhonson Conk R Dust Kabel power extention / tambahan Cable Roll Rambu Peringatan Danger Notice Jenis Chemical pensuci hama / bakteri Desinfectant Double Bucket Penampung ganda untuk alat pengepel lantai : 1. Pembilas dan 2. Pemberian bahan kimia Jenis Chemical pembersih debu

10 11 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

Dust Cleaner Dust Trapper Dusting Mop Extractor ( Wet & spray ) Floor squeeqe Glass Cleaner Gondola Helios High Pressure sprayer Kanebo Kain Lap Kaca Kain pel Kape

Jenis Chemical pengangkat debu Mop pel penyapu debu memakai tongkat Mesin pembersih bahan fabric / u meubel. Karet pendorong air untuk lantai dg tongkat. Jenis chemical pembersih kaca Alat bantu transportasi vertical u/ kebersihan Merek Chemical pembersih toilet Jenis alat penyemprot bertekanan Chemois /alat pembersih dg daya serap tinggi Kain pel pengering kaca, biasa dg kanebo Kain pel pembersih Plat baja tipis u/ meratakan bahan / mendorong kotoran mengerak. Merk alat penyemprot bertekanan dg penyete- lan temperature buatan Jerman.

24

Karcher

Moppel kering khusus pembersih debu lantai bertongkat dg chemical dust trapper

Kain lap pembersih dari bahan perca 25 Lobby duster Jenis chemical pemoles logam Jenis kain pel untuk mendorong debu, lebar dan ber-rangka kawat bertongkat. 26 27 28 Majun Jenis Chemical pembersih=Multi purpose cleaner Metal Polish Jenis mesin pemoles dg pad dapat diganti untuk Mop pel Polishing atau Brushing 29 30 MPC Polisher (low speed, high speed) Pembersih plafond dr ijuk / sikat plastic berbentuk bulat dan bertongkat Sabuk pengaman kerja Alat perancah atau untuk panggung kerja tinggi 31 Rack ball Alat bantu penyemprot bahan kimia. Alat pelindung tangan terhadap bahan kimia / terhadap gesekan 32 33 34 35 Safety belt Merek chemical pembersih lantai Scaffolding Spray botol Sarung tangan Merk chemical pembersih keramik dg bahan asam dr Johnson Alat pembersih tangan bahan plastic , ijuk atau baja /kawat Sikat pembersih berbentuk khusus untuk toilet 36 37 Scoring / Perr Sikat pembersih dengan tangkai Sigla Busa untuk pembersih / pemoles Alat bantu transportasi vertical secara manual 38 Sikat tangan Sabut sintetis kasar pembersih. Alat bantu tangkai dg penyetelan panjang. 39 40 41 42 43 Sikat wc Tempat pengangkutan sampah beroda Sikat gagang/tangkai Mesin penghisap debu khusus kotoran kering Spons Tangga Tapas Mesin penghisap kotoran dan cairan ( basah dan kering ) Alat penyapu air dr karet dg gagang stainless

44 45 46 47

Telescopic Troley Sampah Vaccum ( dry ) Vaccum ( wet & dry )

Jenis Chemical pembersih Jenis Chemikal pengkilap lantai

48 49 50

Window squeeqe / wiper Wash applicator Wax Stripper

METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN KEBERSIHAN & PERAWATAN LANDSCAPE MASJID JAMI TANGKUBANPERAHU JAKARTA SELATAN.

LANDSCAPE

Adalah : Wajah / karakter lahan / tapak bagian dari muka bumi dengan segala aktifitas kehidupan dan apa saja yang ada didalamnya sebagai fungsi : Estetis, Hidrologis, Adaptis, Klimatologis, Protektif, Hygienis, Edukatif, Ekonomis dan Sosial.

TUJUAN LANDSCAPE

Menciptakan suasana yang asri, nyaman, sejuk, sehat, indah dan alami dilingkungan Masjid Jami Tangkubanperahu, Jakarta Selatan.

CAKUPAN LANDSCAPE

A. Interiorscaping adalah suatu kegiatan penataan dan pengelolaan tanaman hias ruangan (indoor) untuk menciptakan ruangan yang nyaman,asri, indah,sejuk, sehat dan alami.

Lingkup interiorscaping Pengadaan/penggantian tanaman, rotasi tanaman,pemeliharaan tanaman, desain tanaman.

B. Ekteriorscaping adalah kegiatan penataan dan pengelolaan lingkungan eksterior (outdoor) untuk menciptakan area ruang luar yang nyaman, asri, indah, sejuk, sehat dan alami.

Lingkup eksteriorscaping Pengadaan/ penggantian tanaman outdoor, pemeliharaan & perawatan kolam hias, sign system, Plaza Shalat, pembuangan sampah, halaman parkir, septictank.

I.A. Kriteria Tanaman yang Diinginkan:

1. Kesehatan Tanaman

SEHAT Bebas hama dan penyakit Pertumbuhan baik Bebas dari tanaman pengganggu / gulma / benalu.

2. Penampilan

Bentuk proporsional Tanaman & wadah proporsional Warna sesuai karakter tanaman Daun terlihat bersih

3. Media Tanam

Bersih Ringan Mengandung nutrisi Porousitas baik Mampu menyimpan air

4. Aklimatisasi

Siap untuk di dalam ruangan Siap untuk ruangan ber-AC

B. Tahapan Pekerjaan Landscape

1. Persiapan

Survei -Pengukuran luas areal taman - Kondisi ruangan (bentuk, warna, cahaya, dll.) - Kebutuhan material/bahan

Perencanaan & Perancangan/Desain - Tinggi tanaman - warna tanaman - Jenis tanaman - gaya/style desain

Pengadaan bahan

2. Pelaksanaan

Tindakan / execution Pengawasan - Nursery - Rotasi tanaman

- Seluruh Area

3. Maintenance

Sumber daya manusia Pemeliharaan Pengurusan complain Kontrol & monitoring Evaluasi

C. Jenis-jenis Tumbuhan yang ditanam di Masjid Jami Tangkubanperahu:

1. Rumput gajah mini 742.44 m2 2. Tehtehan 60 cm 103.82 m

D. Lingkup Kerja Pemeliharaan

Soft Material (Vegetasi dan Mahluk Hidup Lain di Dalamnya)

Membersihkan Sampah (harian) Penyiraman (harian) Pemupukan (bulanan) Pemangkasan Ringan (bulanan) Pemangkasan Berat (tentatif) Penyiangan dan Pendangiran (mingguan) Proteksi Hama dan Penyakit (mingguan)

Hard Material ( Meliputi : Lampu Taman, Sign System, dan Elemen Keras Lainnya)

Membersihkan Sampah (harian) Pencucian Elemen Perkerasan (bulanan) Membersihkan Selokan (mingguan)

E. Kontrol & Pengawasan

Dilakukan secara berkala Untuk mendapatkan hasil sesuai dgn yg diharapkan Meliputi: 1. Proses awal pengerjaan 2. Penggunaan alat dan bahan. 3. Hasil akhir pekerjaan

F. Penanganan Komplain

Klien berhak mengajukan complain Complain dapat diajukan sesuai prosedur Penanganan complain dilakukan selambatnya 24 jam

setelah ditemukannya masalah, kecuali ada kasus yang memerlukan penanganan & waktu khusus.

G. Evaluasi

Dilakukan secara berkala Bertujuan untuk mempertahankan standard dan meningkatkan kualitas kerja Hasil evaluasi dianalisis

II.A. PEMBAGIAN LANDSCAPE

1. Pengadaan / pengelolaan tanaman indoor

Lokasi : * Lobby, Atrium & Koridor Jenis Tanaman : * Hidroponik & media tanah sesuai dengan keadaan mendesign dan mengatur tata letak tanaman * Mengganti tanaman lama dengan yang baru * Merawat / membersihkan tanaman 2. Pengadaan / pengelolaan tanaman outdoor (Baik berupa bak atau taman) Jenis Tanaman : Tanaman penutup tanah (rumput), semak / perdu (bunga-daun), pagar, pohon, tanaman merambat dengan media tanah subur / tanah berpasir.

Jenis Perawatan : * Menyiram,penyiangan,memangkas * Memberi pupuk * Penggemburan tanah * Memberantas hama * Membersihkan sampah-sampah

B. Bahan dan Peralatan : untuk halaman / taman per bulan

Chemicals / consumable goods Pupuk urea Pupuk NPK Antonic Basudin

Peralatan habis pakai Sapu lidi Pengki

Lap majun Kantong plastik sampah Botol Sprayer

Peralatan Kerja Cangkul / garpu tanah / kored Gembor / emrat Selang plastik / Sprinkler Arit / parang, gunting pangkas / dahan Grass Mower Tong sampah / alfabak Knapsak-sprayer

C. Perawatan Taman

Peralatan yang dipergunakan


o o o o o

Selang air Alat penyemprot hama Cangkul kecil Gunting rumput Gunting dahan

Cara kerja

Siram tanaman dua kali sehari, pagi dan sore hari bila tidak turun hujan dengan menggunakan selang air.

Gemburkan tanah dengan menggunakan cangkul kecil. Pupuk tanaman dengan menggunakan pupuk kimia dan pupuk kandang supaya tanamannya menjadi subur Semprotkan dengan menggunakan alat penyemprot hama untuk membunuh hama (gulma) yang merugikan tanaman. Pangkas tanaman dengan menggunakan alat gunting rumput maupun gunting dahan agar tanaman kelihatan rapi.

D. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

Crew Gardener

Tugas Pokok : Menjaga, merawat & memelihara kebersihan area taman dan halaman parkir lantai dasar. Tugas bantuan : Menjaga kebersihan seluruh area selasar lantai dasar.

Menjadi back up / tenaga pengganti bila ada kegiatan di lantai dasar (General Cleaning ). Tenaga pengganti bila salah satu crew (CS) tidak masuk kerja Stanby diarea kerja Lt dasar

RESUME PERAWATAN

1. Pekerjaan perawatan & pemeliharaan Kebersihan

AKTIFITAS

Pembersihan / Pengepelan Lantai Pembersihan Jendela, Pintu dan Kaca Pembersihan Ruang Toilet dan Perlengkapan Sanitari Membuang Sampah Pemeliharaan Lahan Parkir

Pembersihan Secara Berkala


Lantai Toilet Dinding Kaca Tangga Taman

2. GARDENER

AKTIFITAS

Menyiram, Penyiangan, Memangkas Memupuk Penggemburan tanah Menyiangi Membersihkan sampah

METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMELIHARAAN KOMPONEN BANGUNAN MASJID JAMI TANGKUBANERAHU JAKARTA SELATAN.

Prosedur Standar Pemeliharaan (Standard Maintenance Procedure)

I. Pekerjaan Pengecatan 1. Pekerjaan pengecatan baru Sebelum dilakukan pengecatan dinding yang baru, beberapa hal yang harus diperhatikan 1. Permukaan plesteran harus sudah dalam keadaan rata 2. Plesteran sudah benar-benar kering Dinding yang akan di cat baru disarankan untuk pertama kali menggunakan Alkali primer. Alkali ini berfungsi sebagai media pengikat dan penutup pori-pori antara bidang plesteran dan cat baru yang akan dipakai, selain itu lapisan ini merupakan cat warna dasar untuk membantu keaslian warna cat baru. Setelah lapisan alkali ini benar- benar kering, pengecatan dapat dilakukan secara bertahap (3x) agar karakter warna yang diinginkan dapat tercapai.

2. Pekerjaan perbaikan kerusakan cat lama. Terjadinya kerusakan pada permukaan cat diakibatkan oleh 1. Perubahan temperatur udara panas dingin 2. Perubahan cuaca hujan dan panas

3. Perubahan warna akibat sinar Ultraviolet.

Pada bagian dinding yang lembab, sehingga menyebabkan lapisan cat melepuh terlebih dahulu harus ditinjau penyebab kelembaban tsb. Apabila kelembaban disebabkan oleh faktor-faktor internal ( mis : Muka air tanah yg dangkal, rembesan dari bak / kamar mandi.), maka dinding yang rusak tsb plesterannya di bongkar dan diganti menggunakan trasram ( campuran semen pasir 1 : 2 ). Tujuannya adalah menghambat / menghentikan rembesan kadar air pada dinding. Setelah plesteran diganti, pengecatan diperlakukan sama seperti halnya dengan cat baru, hanya jenis cat harus disesuaikan dengan kondisi yang ada ( interior atau exterior ). Pada kondisi dinding berjamur karena foktor- faktor external / luar, tahap pertama adalah dengan membuang lapisan berjamur tsb dengan menggunakan ampelas tembok hingga jamur dan noda noda hitamnya hilang. Bila terdapat kondisi permukaan yang tidak rata, tidak disarankan untuk menggunakan wall filler / dempul tembok. Bila kerusakan cukup dalam , hendaknya dilakukan pemelesteran untuk meratakannya, jika tidak dalam, cukup dengan menghaluskannya dengan ampelas hingga rata. Pada bagian akhir perbaikan dilakukan penutupan pelesteran / dinding dengan lapisan alkali pembunuh jamur ( Alkali Killer : ICI ). Lapisan alkali ini berfungsi untuk menghilangkan jamur pd dinding dan memblokir tumbuhnya jamur yang baru. Setelah seluruh permukaan dinding terlapis oleh lapisan alkali dan sudah kering, proses pengecatan dapat dilakukan. Pengecatan untuk bagian luar / exterior ini hendaknya menggunakan cat anti jamur dan tahan terhadap pengaruh perubahan cuaca. ( mis weathercoat : Mowilex ; Weathershield : ICI )

II. Pekerjaan pemasangan granit popping Bila terdapat kondisi granit popping dalam suatu areal ruang kerja, tahap pertama adalah melokalisasi areal tersebut, gunanya untuk menghindari pecahnya granit yang popping tsb karena terinjak.Granit yang popping tsb harus segera dipotong natnya oleh mesin pemotong granit agar dapat meminimalisir proses pengangkatan granit lain yang masih baik. Granit yang terangkat dilepaskan seluruhnya dari lantai dan dilakukan pembersihan semen tersisa pada bagian belakang granit. Demikian pula pada bagian lantainya, dilakukan pengerokan lapisan semen yang tersisa sehingga dimungkinkan untuk pemberian perekat baru untuk pemasangan kembali.

Pada pemasangan kembali, bila terdapat penggantian granit yang baru agar diperhatikan kesesuaian jenis, corak, dan warna dengan granit existing. Media perekat harus menggunakan perekat yang khusus direkomendasikan untuk pemasangan granit dalam gedung, mis : Lemkra F-101 ataupun am 40 , atau jenis perekat khusus lainnya yang setara. Untuk menghindarkan adanya gelembung udara yang terjebak pada spesi dibawah granit, dilakukan pemukulan menggunakan palu karet saat pemasangan kembali . Untuk memastikan kelurusan dan kerataan elevasi, hendaknya menggunakan waterpass agar pemasangan kembali dapat sesuai dengan kondisi semula. Pemberian nat granit dilakukan setelah granit terpasang selama minimal 1 x 24 jam, disarankan menggunakan spesi nat khusus ( am.50 grouting tile , dll ) untuk memastikan media perekat granit masih dapat bernafas.

III. Penanganan kebocoran. Kebocoran yang terjadi pada gedung disebabkan oleh 2 hal utama : yaitu krn air hujan dan karena kebocoran air dari saluran pipa (air bersih dan air kotor ). Adapun jenis kebocoran karena air hujan disebabkan karena :

1. Genting / perabung ( wuwungan ) atap yang pecah, retak atau lepas 2. Atap spandek / Zyncallum yang sobek / bolong 3. Keretakan dinding non structural 4. Rembesan air pada plat lantai / dak beton. 5. Struktur rangka bangunan yang retak

1. Kebocoran yang disebabkan genting rusak

Kebocoran jenis ini memerlukan penelitian dan pengamatan pada seluruh bagian atap genting bagian luar karena lapisan genting bagian bawah / dalam tertutup oleh alluminium foil dan ram kawat . Dari pengamatan secara visual bila ditemukan adanya keretakan atau genting yang pecah, bagian kerusakan tsb harus diganti dengan yang baru. Tidak diperbolehkan menambal / menyambung genting yang retak atau pecah tsb walau dengan alasan ketaktersediaan material yg sejenis. Bila ditemukan kasus seperti diatas ( ketiadaan corak yang sama ), hendaknya dilakukan penukaran bagian yang pecah tsb dari material yang terletak dibawahnya ( tidak terlihat ), sehingga bagian yang tidak terlihat tsb dapat mempergunakan genting sejenis dengan sedikit perbedaan corak warna. Bila kebocoran terjadi akibat lepasnya perabung dari spesinya, diharuskan menggunakan material perekat yang tahan bocor/ waterproofing ( mis : lemkra F-103 atau am-100 ) dan bila pecah harus diganti dengan tipe dan jenis yang sama.

2. Kebocoran yang terjadi pada Atap seng / Spandek / Zyncallum Kebocoran pada atap jenis ini disebabkan oleh 2 hal ; 1. Disebabkan karena fisik seng tsb sobek akibat terinjak ataupun bolong karena pemakuan/ benda tajam lainnya. Perbaikan jangka pendek dapat dilakukan dengan penempelan flashband ataupun sealent, jika kerusakannya tidak parah. Namun bila kerusakan cukup besar harus diganti secara permanen, dan mengganti secara utuh bagian tersebut, dengan memperhatikan susunan / lapisan seng tsb. ( perbaikan diurut dari bagian bawah, yang kemudian disusun penyambungan bagian atasnya) yang kemudian di tutup dengan perabung seng. 2. Disebabkan karena sytem jalur aliran pembuangan yang tidak sempurna. Perbaikan kebocoran kondisi ini harus melalui pengamatan yang seksama. Jalur air harus diteliti arah alirannya hingga masuk dalam roof drain yang semestinya. Kebocoran bisa terjadi karena kotoran yang meghalangi jalan air sehingga air meluap masuk pada celah bagian terbuka ke plafond. perbaikan cukup dengan melakukan pembersihan saluran tsb.

Kondsi yang lebih berat disebabkan design struktur atap yang kurang curam sehingga aliran air mudah lari bila curah hujan besar, ataupun terkena hambatan seperti angin ataupun kotoran. Hal yang harus diperhatikan apabila alur pembuangan seng tsb berakhir pd ujung bagian tembok, sehingga kebocoran mu-dah sekali terjadi. Perbaikan harus dilakukan dengan memindahkan arah aliran air tsb sehingga dapat langsung menuju arah yang benar. Caranya dengan membu-at talang dari seng ataupun cor adukan yg diwaterproofing, membentuk sistem talang menuju jalur yang seharusnya.

3. Kebocoran pada dinding retak non structural. Penenganan kebocoran akibat dinding yang retak harus dilakukan pengupasan atau pembobokan pada sisi jalur keretakan dengan kelebaran yang memungkin-kan dilakukan penambalan, dan dengan kedalaman hingga akhir keretakan. Penambalan dapat dilakukan dengan zat perkat khusus waterproofing ( Lemkra F-103 atau am-100 ) atau menggunakan spesi campuran semen dangan bounding agent ( 1 : 1 ) . spt : Callbound, U-Strobond, Calcibond dll. Campuran dibuat hingga menyerupai pasta. Dinding yang sudah dibobok dibasahi air secara merata hingga meresap baru kemudian dilakukan penambalan dengan zat perekat seperti diatas. Penambalan langsung mengejar elevasi ketebalan pelesteran shg tidak diperlukan pemelesteran lagi. Pengecatan dilakukan setelah tambalan dinding kering sempurna, dengan metoda pengecatan seperti diatas.

4. Kebocoran pada plat lantai / dak beton. Kondisi plat lantai / dak beton pada areal yang terexpose / terbuka, akan mengalami degradasi setelah mencapai umur pemasangan tertentu ( biasanya diatas 5 tahun ). Hal itu disebabkan karena kondisi muai susut akibat perubahan alam : panas, dingin, basah, kering yang silih berganti. Penelitian sumber keretakan untuk menentu-kan lokasi kebocoran cukup sulit dilakukan karena keretakan biasanya terjadi secara merata di semua permukaan plat. Oleh karenanya penanganan kebocoran pada plat lantai dilakukan secara keseluruhan.

a 3 metode penanganan kebocoran pada plat lantai :

1. Mempergunakan lapisan Rubber sheet Bila plat lantai existing sudah terdapat rubbersheet, diharuskan membongkar rubber sheet yang lama dan lapisan plesteran penutupnya. Karena plat sudah bocor berarti kondisi rubber sheet existing sudah rusak. Lapisan lama dibongkar hingga plat lantai bersih dari lapisan bitumin yang lama. Setelah bersih , dilakukan pemasangan rubber sheet baru ( bitumin ). Caranya adalah dengan membakar lapisan permukaan bawah hingga meleleh kemudian direkatkan pada plat sambil dipukul oleh palu karet. Pada bagian sambungan dilakukan pelapisan secara overlap selebar 5 cm, dengan cara pembakaran. Pasca perekatan lapisan rubbersheet harus dilakukan pengetesan yaitu dengan cara perendaman selama minimal 1 x 24 jam, sambil dilakukan pengamatan apakah masih terdapat kebocoran atau tidak. Bila dipastikan kondisi perekatan sudah sempurna, tahap akhir adalah melakukan pelapisan dengan screed beton cor setebal 2 cm. Satu hal penting yang harus diperhatikan adalah kondisi pemasangan floor drain harus memperhatikan kecuraman posisi perletakannya. Tidak diperkenan-kan adanya kerutan dan tonjolan lapisan rubbersheet pada lokasi floordrain, apalagi bila elevasi floordrain menonjol / lebih tinggi dr plat. sehingga harus dipastikan aliran air berjalan dengan lancar menuju saluran pembuangan.

2. Dengan cara concrete injection Cara ini dipergunakan apabila terindikasikan adanya lapisan plat lantai yang porous (berpori / tidak padat). Hal ini diketahui dari adanya suara keras pada lantai apabila terinjak atau dipukul. Kondisi plat yang berpori ini akan menyebabkan terjadinya jalur rembesan air yang akan menyebabkan timbulnya kebocoran. Cara penginjeksian beton ini adalah dengan menanam nipple / pentil pada permukan plat tiap 2 m2 untuk 1 nipple. Pada tiap nipple diinjeksikan larutan semen air dengan campuran epoxy dengan tekanan tinggi menggunakan compressor. Campuran ini akan terinfiltrasi kedalam setiap celah porous dan mengisi pori tsb hingga kondisi plat menjadi padat.

3. Dengan menggunakan coating.

Cara ini merupakan metode yang paling sederhana, pelaksanaannya relatif cepat dan disarankan dipergunakan untuk kondisi permukaan plat lantai yang terlindung. Areal yang diperkirakan bocor dibersihkan dari kotoran dengan mempergunakan sikat kawat. Bila permukaan sudah bersih dilakukan pengcoatingan dengan menggunakan zat rubbercoating ( rubber base ~ aquaproof ) ataupun cementious ( cement base ~ Lemkra Fk-103 ) ). Untuk penanganan dengan metode ini tidak diperkenankan lantai mendapat perlakuan bebas ( disturb ) seperti diinjak, melainkan harus terbebas dari gangguan ( undisturb ).

5. Kebocoran karena keretakan struktur rangka bangunan. Kebocoran pada struktur rangka bangunan merupakan akibat dari adanya kerusakan struktur bangunan seperti keretakan kolom atau balok struktur yang disebabkan oleh adanya factor-faktor internal ( kesalahan perhitungan struktur atau penyimpangan dalam pelaksanaan konstruksi ) maupun faktor faktor external ( adanya force majeur seperti: gempa, longsor, ledakan dll ). Perbaikan structural dalam hal ini adalah mutlak dilaksanakan untuk mengembalikan performance structur gedung, oleh karenannya perbaikan kebocoran dapat di masukkan kedalam satu satuan pekerjaan struktur. Dalam pelaksanannya, kondisi kerusakan structural harus menggunakan vendor khusus yang ahli dan berpengalaman dalam bidang ini. Hal ini mengingat diperlukan adanya kajian ulang terhadap kekuatan structural yang ada, yang pada akhirnya dapat menentukan solusi design perbaikan yang diperlukan.

IV. Pekerjaan Paving block dan Grass Blok Paving block merupakan salah satu jenis lapisan struktur perkerasan jalan pada lapisan finishing layer terakhir. Oleh karenanya struktur lapisan fondasi yang dipersiapkan untuk pekerjaan paving block sama dengan struktur untuk pembuatan lapisan perkerasan jalan aspal. Paving block sendiri dibuat dengan suatu tujuan untuk memberikan nilai estetika dan adanya fungsi resapan air untuk limpasan air hujan pada areal jalan tersebut.

Jalan paving biasanya dipakai untuk kawasan perumahan atau areal parkir suatu perkantoran. Penanganan pekerjaan paving dimulai dengan pekerjaan pematangan lahan dengan perbaikan pada lapisan sub base tanah dengan kedalaman 30 50 cm ( bergantung kondisi stabilitas tanah (CBR ) ). Kemudian dilanjutkan dengan persiapan lapisan sub grade 1 hingga 3 lapis sub grade ( tergantung peruntukan beban jalan yang akan dipakai ). Setelah lapisan fondasi diselesaikan ditambahkan lapisan pasir beton yg dipadatkan setebal 10 15 cm, yang berfungsi sebagai media peresap air limpasan jalan. Sebagai tahap akhir pekerjaan, paving dipasang setelah permukaan lapisan pasir benar benar rata. Jika pasangan paving sudah terpasang, dilakukan penguncian dengan menggunakan pasir pasang sebagai pengisi nat dan pengunci paving agar tidak bergerak. Untuk bagian tepi paving bila tidak terdapat kansteen, dilakukan pengecoran dg stamp beton untuk mengunci dan membatasi pasangan paving block dengan areal tepi ( pedestrian atau saluran limpasan curah hujan ). Pada pekerjaan Grass Block, pemasangan dilakukan pada tahap akhir setelah penebaran (spreading) lapisan pasir yang sudah diratakan. Pemasangan dilakukan dengan seksama dengan memperhatikan kerataan dan kelurusan pemasangan. Setelah terpasang segera dimasukkan jenis tanah yang diperuntukan untuk tanaman pada seluruh lubang grass blok tsb, tujuannya agar material lain seperti kerikil, pasir ataupun brangkal tidak menutupi lubang untuk tanah tsb, termasuk tidak diperlukan adanya penguncian block, karena penguncian sudah terjadi pada lubang tepi grass block yang berhubungan dengan lubang block lainnya, yang apabila diisi tanah akan saling mengunci. Pada perbaikan kerusakan pavingblock, biasanya terjadi akibat kepadatan permukaan lapisan pasir beton yang tidak merata, sehingga terjadi penurunan (settlement), akibat adanya pembebanan berlebih pada areal tersebut. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya genangan air yang mengganggu pengguna jalan tsb. Untuk perbaikannya dilakukan pembongkaran paving sekitar area kerusakan ( sebaiknya lebih luas dari areal kerusakannya ), kemudian diberikan penambahan pasir beton dan dilakukan pemadatan. Dilakukan pemeriksaan kerataan dengan menggunakan water pass. Setelah rata, dilakukan pemasangan kembali yang dilanjutkan dengan penguncian paving dengan pasir pasang pada nat antara paving tersebut.

V. PEKERJAAN FINISHING KAYU Pekerjaan Kayu yang diproduksi saat ini, sebagian besar menggunakan bahan kayu olahan yang mendapat perlakuan khusus ( treatment ) untuk pekerjaan finishingnya . Bahan- bahan kayu olahan tsb diantaranya adalah: Partikel board, Multiplex, MDF ( Medium density fibre ), teakblock, dll. Bahan bahan kayu olahan ini sudah dilapisi dengan lapisan kayu asli seperti: lapisan jati, lapisan sungkai, lapis mahoni; lapis nyatoh dan untuk partikel board sudah terdapat bahan finishing yang ditempel ( takon ) dengan berbagai macam corak dan warna. Penggunaan bahan- bahan kayu massif / bahan baku mentah ( spt: Kamper, jati, sungkai, nyatoh, mahoni dll ) biasanya dibuat untuk design- design klasik dan khusus. Untuk Mesjid raya Bani Umar ini seluruh kusen dan daun pintu interior menggunakan kayu solid /masif dari bahan kayu nyatoh batu Maluku yang diproses menggunakan oven oleh PT Tobindo Bandung. Pekerjaan finishing untuk ke 2 jenis bahan tsb ( olahan ataupun solid ) mendapat perlakuan yang sama. Ada 4 tahap pekerjaan finishing kayu yang dipakai saat ini. 1. Pengampelasan Bertujuan untuk menghaluskan permukaan kayu, dan memperkecil poripori permukaan, dan untuk memudahkan dilakukan finishing.

2. Pendempulan / Wood Filler Bertujuan untuk meratakan bagian permukaan kayu, menutup pori pori kayu, sehingga finishing dapat mencapai hasil akhir yang sempurna dan penggunaan bahan- bahan dapat lebih hemat .

3. Pewarnaan Bertujuan untuk memberikan warna sesuai kondisi asli, seperti : coklat jati, merah maroon, merah mohoni, kuning sungkai dll. Pewarnaan kayu ini ber

bentuk polituran dengan berbagai macam warna dan tersedia jenis gloss (kilap) dan dof/matt. Penggunaan polituran ini dengan cara disemprot (spray)

4. Sending Sealer Bertujuan untuk pengikat warna ( pelindung ) sehingga lekatan lebih kuat, dan memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap cat politur. Pemakaiannya dilakukan dengan menggunakan spray ( disemprot )

4. Melamik Bertujuan untuk memberikan hasil pelituran yang rata dan halus. Bersifat keras, sehingga tahan terhadap goresan dan bahan kimia. Penggunaan cat melamik harus dengan menggunakan spray, karena bahan- bahan pelarutnya cepat sekali mengering / Thinner gloss. Kelemahan dr finishing melamik tidak tahan sinar ultra violet ( UV), sehingga tidak tepat untuk pemakaian luar ruangan (out door). Melamik ini pun bersifat keras tetapi getas sehingga bila terkena benturan menjadi retak / pecah.

baikan pekerjaan meubelair harus dilakukan pada satu bidang yang sama. Caranya adalah dengan dilakukan pengerokan pada bidang tsb dengan pelarut cat. Kemudian dilakukan pengampelasan sehingga seluruh cat dapat dihilangkan. Proses berikutnya dilakukan sama dengan pekerjaan baru, dengan tahapan tahapan seperti tersebut diatas.

QUALITY CONTROL & PENERAPAN K3

Pengawasan Mutu Quality Control

Pengawasan mutu dilakukan melalui metode-metode agar dapat diukur dan sesuai standar yang diinginkan Jajaran Management Tenaga lapangan di berikan pelatihan-pelatihan untuk

menyamakan persepsi, yakni proses-proses Quality Control Standarisasi formulir-formulir cheklist yang disetujui Pemberi Tugas/owner.

Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Operasional Pekerjaan dilakukan sepenuhnya sesuai prosedur kesehatan dan keselamatan kerja sesuai standar Depnaker dan Perusahaan Terangkum dalam SOP (Standar Operasional Procedur)

Prosedur Kerja dan Sistim Monitoring

Mengecek dan memeriksa hasil dari pada pekerjaan pada jam-jam tertentu yang sangat rawan di lapangan. Melaporkan kerusakan-kerusakan yang ada di lapangan.

Laporan / checklist

Laporan berupa Harian, Mingguan dan Bulanan sesuai standar form yang ada. Membuat evaluasi dan analisa untuk setiap masalah.

PENUTUP

Demikian penjabaran system pemeliharaan dan perawatan bangunan fisik bangunan dan taman untuk Masjid Jami Tangkubanperahu, Jakarta Selatan. Diharapkan dengan adanya panduan pemeliharaan & perawatan gedung yang kami susun ini dapat membantu mempermudah memberikan acuan kerja kepada pihak-pihak terkait yang mungkin akan dilibatkan dalam proses perawatan bangunan ini kedepan.

Kami berharap Masjid Jami Tangkubanperahu ini akan mendapat nilai tambah dari seluruh aktifitas / kegiatan yang akan berlangsung di masjid ini, serta memperoleh predikat yang baik dari masyarakat umumnya dan Umat Islam pada khususnya, sebagai masjid yang Aman, Bersih, Indah, Nyaman dan Terpelihara.

You might also like