You are on page 1of 10

Pengujian logam

HEAT TREATMENT ( PROSES PERLAKUN PANAS )


Heattreatment adalah Perlakuan untuk merubah sifat baja melalui proses pemanasan dan pendinginan,karena struktur baja akan berubah sesuai dengan perubahan suhu dan kecepatan pendinginan.

Yang termasuk kedalam hettareatmen antara lain: Hardening (proses pengerasan ). Tempering (proses pemudaan ) Normalizing ( proses penormalan). Annealing ( proses pelunakkan).

1.

HARDENING.
Hardening pada prinsipnya adalah memanaskan baja, pada temperature pengerasan dan selanjutnya mendinginkan dengan cepat pada medium pendingin. Baja yang dapat dikeraskan, pada umumnya yang mengandung 0,3 % s.d 1,7 % karbon. Semakin kecil presentase karbon dari suatu baja, makin kecil pola penambahan kekerasannya. Baja pada presentase karbon (C) di atas 0,3 %, pada pada temperature biasa ( ) kita dapatkan struktur baja yaitu Ferrite dan Pearlite.jika c, bagian sementit/carbon

temperature kita naikkan terus sampai

dari Pearlite akan pecah menjadi Austenit dan Ferrite. Tapi jika temperature telah melewati Temperatur Kritis Maksimum maka Ferrite pecah menjadi austenite semuanya. Kadang-kadang pada saat memanaskan benda kerja pada salt bath perlu diadakan pemanasan pendahuluan (Pre-Heating). Pre-Heating bertujuan untuk :
1

Pengujian logam 1. Membersihkan benda kerja dari karat. 2. Mempercepat waktu pemanasan di dalam salt bath. Waktu pemanasan tergantung pada diameter /tebal bahan,biasanya untuk memerlukan waktu 20 menit.

2. TEMPERING
Tempering pada prinsipnya adalah proses pemanasan dan pendinginan pada suhu rendah untuk menghilangkan tegangan dalam. Jenis tempering : Low tempering Medium tempering Hight tempering 100C - 200C 300C - 400C 500C - 600C

3. NORMALIZING
Normalizing pada prinsipnya adalah proses pemanasan logam atau paduan sampai temperatur tertentu,lalu menahan pada temperatur tertentu dan didinginkan dengan laju yang cukup cepat dan ditempat terbuka. Tujuannya: Menghilangkan tegangan dalam Menghaluskan butir kristal Menghasilkan stuktur mikro yang homogen.Dilakukan pada benda benda tuang ( casting atau forging )

4. ANELLING

Pengujian logam Anelling pada prinsipnya adalah proses pemanasan logam atau paduan sampai temperatur tertentu,lalu menahan pada temperatur tertentu dandidinginkan dengan laju yang cukup lama. Tujuan: Untuk melunakan Menghilangkan tegangan dalam Menghaluskan butir Kristal Memperbaiki machinability Memperbaiki sifat kelistrikan maupun kemagnetannya

PENGERASAN (HARDENING) I. TUJUAN


Setelah melakukan praktikum mahasiswa dapat: a) Mengeraskan baja dengan cara yang benar b) Membedakan hasil pengerasan dengan bermacam-macam media pendingin.

II.

ALAT
a) Dapur listrik.

Pengujian logam

b) Mesin uji kekerasan dan perlengkapannya c) Media pendingin : Air, oli d) Smith tang e) Leather glove

III.

BAHAN
a) Amutit b) EMS 45

IV.

INTRUKSI UMUM
4

Pengujian logam a) Jauhkan badan / muka dari pintu dapur pada waktu membuka dalam keadaan panas b) Ambil benda uji dari dapur dengan Smith Tang c) Hati hati waktu mencelupkan benda uji, terutama pada pendinginan : oli

V.

LANGKAH KERJA
a) Siapkan benda uji dalam ukuran yang telah ditentukan b) Beri tanda pada setiap benda uji, untuk setiap jenis bahan dan media pendinginan yang berlainan c) Ujilah kekerasan dan catat hasilnya d) Atur kedudukan jarum pengatur suhu pada suhu pengerasan (Hardening Temperature) Amutit,ms 45 (0,95%, suhu pengerasan 900c) e) Masukan benda uji kedalam dapur listrik f) Hidupkan dapur (ON) dan tunggu sampai suhu yang telah ditentukan g) Tunggu sampai pemanasan merata (Holding Time) pada suhu tersebut, selama 15 menit h) Matikan dapur (OFF) dan ambil benda uji serta dinginkan menggunakan media pendingin oil dan air i) j) Setelah dingin, bersihkan dan hilangkan keraknya Uji kekerasannya, dan catat hasilnya

Pengujian logam

VI.

TABULASI DATA BAHAN


SEBELUM PENGERAS AN

KEKERASAN
RATA RATA SETELAH PENGERASA N 60,9 28,6 60,9 60,5 60,7 RATA RATA

AMUTIT

28,0 28,7 29,2

VII. ANALISA DATA


Kekerasan logam amutit sebelum mengalami pengerasan di uji 3 kali : 28,0 HRC 28,7 HRC 29,2 HRC

Rata rata : 28,6 HRC

Kekerasan logam amutit setelah mengalami pengerasan di uji 3 kali : 60,9 HRC
6

Pengujian logam 60,9 HRC 60,5 HRC

Rata rata : 60,7 HRC

TABULASI DATA BAHAN


SEBELUM PENGERAS AN

KEKERASAN
RATA RATA SETELAH PENGERASA N 55,7 18,5 63,7 60,7 60,3 RATA RATA

EMS 45

18,7 19,8 17,2

ANALISA DATA
Kekerasan logam EMS 45 sebelum mengalami pack carburizing di uji 3 kali : 18,7 HRC 19,8 HRC 17,2 HRC

Rata rata : 18,5 HRC Kekerasan logam EMS 45 setelah mengalami pack carburizing di uji 3 kali :
7

Pengujian logam 55,7 HRC 63,7 HRC 60,7 HRC

Rata rata : 60,3 HRC

VIII. KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada proses hardening, kita dapat simpulkan bahwa jika kita melakukan hardening maka baja sakan semakin keras dikarenakan jumlah carbon semakin bertambah dalam pemanasan yang dilakukan dengan temperature pengerasan dan dengan pendinginan yang cepat.

TEMPERING (PENGHILANGAN TEGANGAN DALAM)

I.

TUJUAN

Setelah selesai praktikum mahasiswa dapat menghilangkan tegangan dalam baja paduan yang telah dikeraskan dengan benar.

II.

BAHAN
a. Amutit b. EMS 45

III.

ALAT-ALAT
a. Dapur pemanas b. Smith Tang c. Mesin uji kekerasan
8

Pengujian logam d. Fan

IV.

LANGKAH KERJA
1) Siapkan benda uji yang sudah dekeraskan (Hardening) 2) Atur suhu dapur pemanas sebesar 300C 3) Masukan benda uji kedalamnya 4) Nyalakan dapur dan tunggu sampai suhu yang ditentukan 5) Bila pemanasan merata (Holding Time)ambil benda uji dan biarkan di ruangan terbuka 6) Setelah dingin bersihkan dan hilangkan kerak dengan menggunakan ampalas 7) Ujilah kekerasan dan catat hasilnyar

V.

INSTRUKSI UMUM
a. Ambil benda kerja dari dapur dengan menggunakan smith tang b. Hati-hati pada saat meletakan benda kerja pada saat ingin melakukan pendinginan dengan fan c. Konsultasikan dengan instruktur setiap kesulitan

VI.

TABULASI DATA

UJI KEKERASAN (HRC)

RATA-RATA SETELAH HARDENING AMUTIT : 60,7 HRC

RATA-RATA SETELAH TEMPERING AMUTIT : 60,06 HRC


9

Pengujian logam

EMS 45 : 60,03 HRC

EMS 45 : 57,7 HRC

VII.

KESIMPULAN

Dari hasil percobaan yang kita lakukan setelah melakukan tempering, Maka diperoleh kesimpulan bahwa setelah melakukan hardening, benda mengalami tegangan dalam dikarenakan karena molekul-molekul yang ada di dalam material pada saat dipanaskan molekul berpindah dan posisi pada saat pendinginan molekul belum kembali ke posisi semula sehingga antar molekul saling tarik-menarik. Dengan melakukan tempering yaitu pemanasan dan pendinginan berulang dengan suhu rendah sehingga molekul kembali ke posisi semula dan tegangan dalam hilang..

10

You might also like